Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3 – BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON-BANK

RONALD HARDI D. THEOPILUS (048154997)

1. POJK No. 73/POJK.05/2016 adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengatur
tentang tata kelola perusahaan asuransi di Indonesia. Untuk menerapkan prinsip tata kelola perusahaan
asuransi berdasarkan regulasi tersebut, ada beberapa poin penting yang perlu dipahami:

a) Struktur Organisasi yang Efektif dan Transparan:


a. Pastikan struktur organisasi perusahaan asuransi terdefinisi dengan jelas dan efektif.
b. Peran dan tanggung jawab setiap anggota direksi, manajemen, dan dewan komisaris
harus terpisah dengan jelas.
b) Kepemimpinan yang Baik:
a. Memiliki pemimpin yang berintegritas dan kompeten untuk memastikan keberlanjutan
perusahaan.
b. Memastikan adanya etika bisnis yang baik dan kepatuhan terhadap regulasi yang
berlaku.
c) Risiko dan Pengendalian Internal:
a. Menerapkan sistem manajemen risiko yang kuat untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
mengelola risiko yang dihadapi perusahaan.
b. Memiliki pengendalian internal yang efektif untuk menjaga keamanan dan integritas
data serta operasi perusahaan.
d) Pengungkapan Informasi yang Akurat:
a. Memastikan bahwa perusahaan memberikan informasi yang jelas, akurat, dan tepat
waktu kepada pemegang polis, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya.
e) Kepatuhan terhadap Peraturan dan Standar Etika:
a. Mematuhi semua peraturan yang berlaku dan standar etika dalam industri asuransi.
b. Melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan kepatuhan
terhadap peraturan tersebut.
f) Komitmen terhadap Perlindungan Konsumen:
a. Memberikan pelayanan yang adil dan transparan kepada pemegang polis.
b. Menjaga komitmen terhadap perlindungan konsumen dan mengatasi keluhan dengan
cepat dan adil.
g) Sistem Informasi yang Handal:
a. Memiliki sistem informasi yang andal dan terjamin keamanannya untuk mengelola data
pemegang polis dan informasi keuangan perusahaan.

Penerapan prinsip-prinsip tersebut akan memerlukan pengawasan dan evaluasi secara terus-menerus
untuk memastikan bahwa perusahaan asuransi menjalankan kegiatan operasionalnya dengan mematuhi
standar tata kelola yang telah ditetapkan oleh POJK No. 73/POJK.05/2016.

2. Untuk menyelenggarakan dana pensiun, terdapat beberapa persyaratan yang umumnya harus
dipenuhi:
a) Badan Hukum:
a. Dana pensiun harus didirikan sebagai badan hukum yang terpisah, dengan aturan,
struktur, dan tanggung jawab yang jelas.
b) Pendirian dan Pengelolaan Berdasarkan Peraturan Hukum:
a. Dana pensiun harus didirikan berdasarkan peraturan hukum yang berlaku di negara
tempatnya beroperasi. Ini termasuk mematuhi regulasi dan persyaratan yang ditetapkan
oleh pemerintah atau badan pengatur di bidang pensiun.
c) Program Manfaat Pensiun yang Jelas:
a. Dana pensiun harus memiliki program yang jelas terkait dengan manfaat pensiun yang
ditawarkan kepada peserta pensiun.
b. Program ini harus menyertakan rincian tentang kontribusi yang dibayarkan oleh peserta
dan pengelola, serta cara pembayaran manfaat pensiun di masa depan.
d) Tata Kelola yang Baik:
a. Dana pensiun harus memiliki tata kelola yang baik, termasuk struktur manajemen yang
efektif, pemisahan antara fungsi pengelolaan investasi dan administrasi, serta
transparansi dalam pengambilan keputusan.
e) Investasi yang Bijaksana:
a. Pengelolaan investasi harus dilakukan secara bijaksana dan bertanggung jawab untuk
memastikan keamanan serta pertumbuhan dana pensiun.
b. Pengelolaan risiko investasi harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan tujuan
jangka panjang dana pensiun.
f) Kepatuhan Terhadap Peraturan Keuangan:
a. Dana pensiun harus mematuhi semua regulasi keuangan yang berlaku dan menyiapkan
laporan keuangan yang akurat serta transparan.
g) Perlindungan Penerima Manfaat:
a. Melindungi kepentingan penerima manfaat pensiun adalah prioritas utama, termasuk
dalam hal keamanan dan keberlanjutan manfaat yang dijanjikan.
h) Kepatuhan dan Pelaporan:
a. Mematuhi segala peraturan terkait pelaporan kepada badan pengatur, termasuk
penyediaan laporan tahunan, audit, dan pengungkapan lain yang diperlukan.
i) Edukasi dan Informasi:
a. Memberikan edukasi kepada peserta pensiun tentang hak, kewajiban, dan manfaat yang
mereka peroleh dari program pensiun.

Penting untuk dicatat bahwa persyaratan untuk menyelenggarakan dana pensiun dapat bervariasi
berdasarkan yurisdiksi hukum di mana dana pensiun tersebut dioperasikan. Oleh karena itu, pengelola
dana pensiun harus memahami dan mematuhi semua persyaratan hukum yang relevan sesuai dengan
wilayah operasional mereka.

3. Kegiatan usaha pergadaian, atau sering disebut lembaga pembiayaan gadai, adalah aktivitas di
mana seseorang atau perusahaan meminjam uang dari lembaga pergadaian dengan memberikan barang
berharga sebagai jaminan. Ruang lingkup kegiatan usaha pergadaian mencakup beberapa hal sebagai
berikut:
a) Penerimaan Barang Gadai:
a. Lembaga pergadaian menerima barang berharga dari nasabah sebagai jaminan atau
agunan untuk mendapatkan pinjaman. Barang tersebut bisa berupa emas, perhiasan,
elektronik, kendaraan bermotor, atau barang berharga lainnya.
b) Penilaian dan Penentuan Nilai Gadai:
a. Lembaga pergadaian menilai nilai barang yang dijadikan jaminan (gadai) untuk
menentukan sejumlah uang yang dapat dipinjamkan kepada nasabah. Penilaian ini
biasanya dilakukan oleh penilai yang kompeten.
c) Penyediaan Pinjaman Berbasis Gadai:
a. Setelah nilai barang gadai ditentukan, lembaga pergadaian memberikan pinjaman
kepada nasabah berdasarkan sebagian nilai dari barang yang dijaminkan.
d) Pembayaran Bunga dan Biaya:
a. Nasabah membayar bunga dan biaya administrasi sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati. Bunga ini biasanya dihitung berdasarkan jumlah pinjaman dan jangka waktu
tertentu.
e) Penebusan Barang Gadai:
a. Nasabah memiliki waktu tertentu untuk menebus barang yang dijaminkan dengan
membayar pinjaman beserta bunga dan biaya yang telah ditentukan.
f) Penjualan Barang Gadai:
a. Jika nasabah tidak dapat atau tidak mau menebus barang gadai sesuai perjanjian,
lembaga pergadaian memiliki hak untuk menjual barang tersebut dengan tujuan untuk
mendapatkan kembali pinjaman yang telah diberikan.
g) Pemulihan Piutang:
a. Setelah menjual barang gadai, jika hasil penjualan tidak mencukupi untuk melunasi
pinjaman, lembaga pergadaian dapat melakukan tindakan hukum untuk mendapatkan
sisa piutang dari nasabah.

Ruang lingkup kegiatan usaha pergadaian juga termasuk dalam bidang hukum dan regulasi yang
mengatur praktik gadai, termasuk dalam hal penilaian barang, pembayaran bunga, hak dan kewajiban
nasabah dan lembaga pergadaian, serta prosedur penjualan barang gadai jika tidak ditebus.

Pergadaian memiliki peran penting dalam memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang
membutuhkan pinjaman dengan jaminan barang-barang yang dimiliki. Namun, penting bagi peminjam
untuk memahami syarat dan ketentuan serta konsekuensi dari gagal melunasi pinjaman agar dapat
menghindari risiko kehilangan barang yang dijaminkan.
4. Pasar modal adalah tempat di mana sekuritas seperti saham, obligasi, dan instrumen keuangan
lainnya diperdagangkan antara investor. Ini adalah wadah di mana pemilik dana (investor) dapat
bertemu dengan pihak yang membutuhkan dana (emiten) untuk mendapatkan akses modal. Manfaat
pasar modal terbagi antara emiten dan investor:
Bagi Emiten

a) Akses Modal:
a. Pasar modal memberikan akses ke sumber pendanaan jangka panjang. Emiten dapat
mengumpulkan dana dengan menerbitkan saham atau obligasi kepada investor.
b) Pengembangan Perusahaan:
a. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan bisnis,
ekspansi operasional, riset dan pengembangan, investasi dalam proyek-proyek baru,
atau peningkatan infrastruktur.
c) Peningkatan Profil:
a. Menjadi perusahaan publik dengan saham yang diperdagangkan di pasar modal dapat
meningkatkan profil dan citra perusahaan di mata publik. Ini juga memberikan
kepercayaan kepada mitra bisnis dan klien.
d) Liquidity dan Penilaian Saham:
a. Saham yang terdaftar dan diperdagangkan di pasar modal memiliki likuiditas yang lebih
tinggi, memungkinkan pemegang saham untuk membeli/menjual saham dengan mudah.
Selain itu, harga saham dapat tercermin dari penilaian pasar yang lebih obyektif.

Bagi Investor

a) Diversifikasi Portofolio:
a. Investor dapat membeli berbagai jenis sekuritas (saham, obligasi, reksa dana, dll.) untuk
menciptakan portofolio yang terdiversifikasi, mengurangi risiko investasi.
b) Potensi Pengembalian Tinggi:
a. Investasi di pasar modal memberikan potensi pengembalian yang lebih tinggi daripada
instrumen investasi yang lebih tradisional seperti deposito atau tabungan.
c) Transparansi dan Informasi:
a. Pasar modal memberikan transparansi yang tinggi. Investor memiliki akses ke informasi
perusahaan yang terdaftar, laporan keuangan, dan informasi lain yang dapat membantu
dalam pengambilan keputusan investasi.

Instrumen Pasar Modal

a) Saham (Ekuitas):

i. Merepresentasikan kepemilikan sebagian dari suatu perusahaan. Pemilik saham


memiliki hak atas keuntungan perusahaan dan hak suara dalam rapat pemegang
saham.

b) Obligasi (Utang):
i. Instrumen utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Investor
yang membeli obligasi memberikan pinjaman kepada penerbit dan menerima
pembayaran bunga serta pengembalian pokok pada jatuh tempo.
c) Reksa Dana:
i. Kumpulan dana dari berbagai investor untuk diinvestasikan dalam berbagai
sekuritas sesuai dengan tujuan investasi tertentu yang dikelola oleh manajer
investasi.
d) Derivatif:
i. Instrumen keuangan yang nilainya tergantung pada harga aset lain. Contohnya
adalah opsi, futures, dan swap.
e) Instrumen lainnya:
i. Termasuk rights issue, waran, dan berbagai instrumen keuangan lainnya yang
dapat diperdagangkan di pasar modal.

Pasar modal memainkan peran penting dalam menggerakkan ekonomi dengan menyediakan akses
keuangan bagi perusahaan serta peluang investasi yang beragam bagi para investor.

5. Bank Dunia (World Bank) adalah sebuah lembaga keuangan internasional yang berfokus pada
pembangunan ekonomi dan pengurangan kemiskinan di negara-negara berkembang. Berikut adalah
beberapa poin penting terkait Bank Dunia:

i. Tujuan Utama:
• Bank Dunia bertujuan untuk mengurangi kemiskinan secara global dengan
memberikan dukungan finansial, teknis, dan pengetahuan kepada negara-
negara berkembang.
ii. Struktur:
• Terdiri dari dua lembaga utama: Bank Dunia sebagai lembaga yang
memberikan pinjaman dan Dana Moneter Internasional (International
Monetary Fund/IMF). Namun, fokus utama Bank Dunia adalah pada proyek-
proyek pembangunan jangka panjang.
iii. Operasi dan Pendanaan:
• Bank Dunia mendapatkan dana untuk proyek-proyeknya dari pasar keuangan
global dengan menerbitkan obligasi, serta dari sumbangan yang diberikan oleh
negara-negara anggota dan kontributor swasta.
iv. Grup Bank Dunia:
• Grup Bank Dunia terdiri dari lima lembaga, termasuk International Bank for
Reconstruction and Development (IBRD) yang memberikan pinjaman kepada
negara-negara berkembang, International Development Association (IDA) yang
memberikan pinjaman dengan suku bunga yang rendah kepada negara-negara
miskin, International Finance Corporation (IFC) yang berfokus pada sektor
swasta, Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) yang memberikan
jaminan investasi, dan International Centre for Settlement of Investment
Disputes (ICSID) yang menangani sengketa investasi antar negara.
v. Proyek Pembangunan:
• Bank Dunia terlibat dalam berbagai proyek pembangunan di negara-negara
berkembang, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pengembangan
ekonomi, dan perlindungan lingkungan.
vi. Kritik dan Kontroversi:
• Meskipun Bank Dunia memiliki tujuan mulia, lembaga ini juga pernah
mendapat kritik terkait beberapa proyek yang dianggap merugikan masyarakat
lokal, kurangnya transparansi, dan kekhawatiran terhadap utang yang terlalu
besar bagi negara-negara peminjam.
Bank Dunia memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial di banyak negara-negara di
seluruh dunia. Namun, pendekatan dan efektivitasnya terus menjadi subjek perdebatan di antara para
pemangku kepentingan dan pengamat.

Anda mungkin juga menyukai