Anda di halaman 1dari 65

a.

advokasi;
b. penemuan kasus;
c. penanggulangan TB;
d. pengendalian faktor risiko;
e. meningkatkan kemampuan
manusia, kajian, penelitian,
antar wilayah, luar negeri, dan pihak ke tiga;
f. peningkatan KIE;
g. meningkatkan kemampuan kewaspadaan
dan kesiapsiagaan penanggulangan TB;
h. integrasi penanggulangan TB; dan/atau
i. sistem rujukan.
A. Surveilans TB
Terdapat 2 jenis surveilans TB, yaitu: Surveilans
indikator (berdasarkan data pelaporan), dan Surveilans
kejadian (berupa survei: periodik dan sentinel).
No Indikator Sumber Data

1 2
Indikator Utama
1 Cakupan TB.07,

pengobatan semua kasus TB (case detection rate/CDR) yang Perkiraan jum


diobati
2 Angka notifikasi TB.07, data ju

semua kasus TB (case notification rate/CNR) yang diobati per


100.000 penduduk

3 Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus TB.08

4 Cakupan TB.06,

penemuan kasus TB.07tahun s

TB resistan obat
No Indikator Sumber Data

1 2
untuk

membuat per

5 Angka keberhasilan pengobatan pasien TB resistan obat TB.08 MDR

6 Persentase pasien TB.07 Blok 3

TB yang mengetahui status HIV

Indikator Operasional
1 Persentase kasus pengobatan ulang TB yang diperiksa uji kepekaan
TB.03,
obatTB.06
denga

2 Persentase kasus TB.07 MDR, T

TB resistan obat yang memulai pengobatan lini kedua

3 Persentase pasien TB.08 blok 2

TB-HIV yang mendapatkan ARV selama pengobatan TB

No Indikator Sumber Data

1 2
4 Persentase TB.12 kabup

laboratorium mikroskopik yang mengikuti uji silang


5 Persentase laboratorium mikroskopis yang mengikuti uji TB.12 kabup
silang dengan hasil baik

6 Cakupan penemuan kasus TB anak TB.07,Perkira

an jumlah ka
(insiden)

7 Jumlah kasus TB yang ditemukan di Lapas/Rutan Laporan

triwulan TB d

8 Cakupan anak < 5 tahun yang mendapat pengobatan Rekapitulasi


pencegahan INH
data TB. 16 (r
< 5 tahun yan

No Indikator Sumber Data

1 2
syarat

diberikan pen

9 Persentase kasus TB.03

TB yang ditemukan dan dirujuk oleh masyarakat atau organisasi


kemasyarakatan

Pemeriksaan Mikroskopis BTA

Mulai Pengobatan TB RO; Lakukan pemeriksaan Biakan dan Uji Kepekaan OAT Lini 1 dan Lini 2

TB anak klinis

Parameter 0
Kontak TB Tidak jelas

Uji tuberculin Negatif

(Mantoux)
Berat Badan/ -

Keadaan Gizi

Demam yang tidak -

diketahui

Penyebabnya
Batuk kronik -
Pembesaran kelenjar -

limfekolli, aksila, Inguinal

Pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut, falang -

Foto toraks Normal/

kelainan tidak jel

Jenis Sifat
Isoniazid Bakterisidal

(H)

Rifampisin (R) bakterisidal


Pirazinamid Bakterisidal

(Z)

Jenis Sifat
Streptomisin Bakterisidal

(S)

Etambutol (E) bakteriostatik

Grup Golongan
A Florokuinolon

B OAT suntik

lini kedua

C OAT oral lini

Kedua

D D1
D2

Grup Golongan
D3

Obat Dosis rekomendasi


Harian
Dosis

(mg/

kgBB)
Isoniazid (H) 5 (4-6) 300
Rifampisin 10 600

(R) (8-12)
Pirazinamid 25

(Z) (20-30)
Etambutol (E) 15

(15-20)
Streptomisin 15

(S)* (12-18)
Berat Tahap Intensif

Badan Setiap hari RHZE (150/75/400/275)

selama 56 hari

30 – 37 kg 2 tablet 4KDT
38 – 54 kg 3 tablet 4KDT
55 – 70 kg 4 tablet 4KDT
≥ 71 kg 5 tablet 4KDT
Berat Tahap Intensif Setiap hari RHZE
(150/75/400/275)
Badan

Selama 56 hari

30 – 37 kg 2 tablet 4KDT
38 – 54 kg 3 tablet 4KDT
55 – 70 kg 4 tablet 4KDT
≥ 71 kg 5 tablet 4KDT
Tahap Lama Dosis per hari / k
Tablet
Pengobatan Pengobatan
Isoniasid

@300 mgr

Intensif 2 Bulan 1
Lanjutan 4 Bulan 2
Berat Tahap Intensif

Badan Setiap hari

RHZE (150/75/400/275) + S

Selama 56 hari

30-37 kg 2 tab 4KDT

+ 500 mg

Streptomisin inj.
38-54 kg 3 tab 4KDT

+ 750 mg

Streptomisin inj.
55-70 kg 4 tab 4KDT

+ 1000 mg

Streptomisin inj.
≥71 kg 5 tab 4KDT

+ 1000mg

Streptomisin inj.

Berat Tahap Intensif

Badan Setiap hari RHZE (150/75/400/275

Selama 56

hari
30-37 kg 2 tab 4KDT

+ 500 mg Streptomisin inj.


38-54 kg 3 tab 4KDT

+ 750 mg Streptomisin inj.

55-70 kg 4 tab 4KDT

+ 1000 mg Streptomisin inj.

≥71 kg 5 tab 4KDT

+ 1000mg Streptomisin inj.

Tahap Lama

Pengobatan Pengobatan

Tahap Awal 2 bulan

(dosis harian)

1 bulan
Tahap 5 bulan

Lanjutan (dosis 3x semiggu)

KATEGORI
1
PENGOBATAN
Pasien baru (====) (====)

2(HRZE)/4(HR)ӡ X apabila has


BTA positif, d

Pasien (====) (====)

pengobatan ulang
2(HRZE)S

/(HRZE)/

5(HR)ӡEӡ

Tindakan pada pasien yang putus berobat selama kurang dari 1 bulan
• Dilakukan pelacakan pasien

• Diskusikan dengan pasien untuk mencari faktor penyebab putus berobat

• Lanjutkan pengobatan dosis yang tersisa sampai seluruh dosis pengobatan terpenuhi *
Tindakan pada pasien yang putus berobat antara 1 – 2 bulan
Tindakan pertama
• Lacak pasien Apabila hasilnya BTA

• Diskusikan dengan pasien untuk mencari faktor penyebab putus negatif atau pada awal pengo
berobat
• Periksa dahak dengan 2 sediaan contoh uji dan melanjutkan
pengobatan sementara
Apabila salah satu atau lebih
menunggu

hasilnya

Tindakan pada pasien yang putus berobat 2 bulan atau lebih (Loss to follow-up)
• Lacak pasien Apabila hasilnya BTA negatif

• Diskusikan dengan pasien untuk mencari faktor penyebab putus


berobat
• Periksa dahak dengan 2 sediaan contoh uji dan atau TCM TB
• Hentikan pengobatan sementara menunggu

Apabila salah satu atau lebih

hasilnya

Apabila salah satu atau

lebih hasilnya BTA positif da

Hasil Definisi

pengobatan
Sembuh Pasien TB paru dengan hasil pemer

pada awal pengobatan yang hasil pe

Pengobatan lengkap Pasien TB yang telah menyeles

Gagal Pasien yang hasil pemeriksaan da

kembali menjadi positif pada bulan


OAT.

Meninggal Pasien TB yang meninggal oleh s

Putus Pasien TB yang tidak memulai p

berobat pengobatannya terputus terus mene

(loss to follow-up)

Tidak dievaluasi Pasien TB yang tidak diketahui hasi

1. Penyakit penyerta yang

berat (ginjal, hati, epilepsi dan psikosis).

2. Kelainan fungsi hati.

3. Kelainan fungsi ginjal.


4. Ibu Hamil
OAT Dosis Harian

Kanamisin 15-20 mg/kg/hari

Kapreomisin 15-20

mg/kg/hari

Pirazinamid 20-30

mg/kg/hari
Etambutol 15-25

mg/kg/hari
Isoniasid 4-6

mg/kg/hari
Levofloksasin 750 mg/ hari

(dosis standar)

Levofloksasin 1000 mg/

(dosis tinggi) hari


Moksifloksasin 400 mg/ hari

Sikloserina 500-750 mg/

hari.
Etionamida 500-750 mg/

hari.
Asam PASa 8 g/ hari.
Sodium PASb 8 g/ hari.
Bedaquilinc 400 mg/ hari
Linezolid 600 mg/ hari

Klofazimind 200–300 mg/

hari
Tipe Bulan Lama tahap

pasien konversi awal

(a)
Baru1 Bulan 8 bulan

0-2
Bulan 8 bulan

3-4

Bulan Tambah 4

5-8 bulan dari bulan k

Pernah Bulan 12 bulan

diobati2 0-2
Bulan Tambah
atau TB XDR
3-4 13bulan dari bulan

Bulan Tambah 10

5-8 bulan dari bulan k

Pemantauan Bulan pengobatan


0 1

Evaluasi Utama
Pemeriksaan dahak dan biakan dahak √ Setiap bulan p
Evaluasi Penunjang
Evaluasi klinis Setiap bulan sampai pengo

(termasuk BB) lengkap


Uji kepekaan obat √ Berdasarkan in
Foto toraks √
Ureum, Kreatinin √ 1-3 minggu sek

Elektrolit (Na, √ √

Kalium, Cl)
EKG √ Setiap 3 bulan
Thyroid stimulating √

hormon (TSH)
Enzim hepar √ Evaluasi secara

(SGOT, SGPT)
Tes kehamilan √ Berdasarkan in
Darah Lengkap √ Berdasarkan in
Audiometri √ Berdasarkan in
Kadar gula darah √ Berdasarkan in
Asam Urat √ Berdasarkan in
Tes HIV √ dengan atau ta
Nama Dosis harian

Obat (mg/kgBB/

hari)
Isoniazid 10 (7-15)

(H)
Rifampisin 15 (10-20)

(R)
Pirazinamid 35 (30-40)

(Z)
Etambutol 20 (15–25)

(E)

Kategori Diagnostik

TB Paru BTA negatif


TB Kelenjar
Efusi pleura TB
TB Paru BTA positif
TB paru dengan kerusakan luas
TB ekstraparu (selain TB Meningitis

dan TB Tulang/sendi)
TB Tulang/sendi
TB Millier
TB Meningitis
Berat badan 2 bulan

(kg) RHZ (75/50/150)


5–7 1 tablet
8 – 11 2 tablet
12 – 16 3 tablet
17 – 22 4 tablet
23 – 30 5 tablet
>30 OAT dewasa
Umur HIV Hasil pemer
Balita (+)/(-) ILTB
Balita (+)/(-) Terpajan
> 5 th (+) ILTB
> 5 th (+) Terpajan
> 5 th (-) ILTB
> 5 th (-) Terpajan
program TB di tingkat
Kabupaten/kota,
4) Waktu pelaksanaan evaluasi
pelatihan.
Nama OAT Kemasan
Kanamycin (Km) Vial
Capreomycin (Cm) Vial
Levofloxacin (Lfx) Tablet
Moxifloxacin (Mfx) Tablet
Ethionamide (Eto) Tablet
Cycloserin (Cs) Kapsul
Para Amino Sachet
Nama OAT Kemasan
Salicylic (PAS)
Pirazinamide (Z) Tablet
Ethambutol (E) Tablet
Bedaquiline (Bdq) Tablet
Clofazimine (Cfz) Kapsul
Linezolid (Lnz) Tablet
Delamanid Tablet
Peran
Pencegahan TB. Penyuluhan TB, pelaksanaan

Deteksi dini Membantu pelacakan kon

terduga TB dengan gejala TB,pengumpul

TB, pelatihan kader.


Melakukan rujukan Mendampingi orang terdu

memeriksakan diri kefa

Dukungan/motivasi Dukungan motivasi dan se

keteraturan pengobatan pasien TB. Menelan Obat (PMO), kel

Peran
Dukungan sosial Berupa dukungan transport

ekonomi dan suplemen pasien TB, pen


TB lainnya selama pengobata

Advokasi Membantu memberi m

Mengurangi stigma. Diseminasi informasi tentang

kelompok pendidik sebaya,

TB.
sumber daya
serta kerjasama

dini

Sumber Data Waktu

Faskes

3 4 5

TB.07, Triwulan √

Perkiraan jumlah semua kasus TB (insiden) Tahunan


TB.07, data jumlah penduduk Triwulan √

Tahunan

TB.08 Triwulan √

Tahunan

TB.06, Triwulan √

TB.07tahun sebelumnya Tahunan

Sumber Data Waktu

Faskes

3 4 5
untuk

membuat perkiraan kasus TB resistan obat

TB.08 MDR Triwulan √

Tahunan

TB.07 Blok 3 Triwulan √

Tahunan
TB.03, TB.06 Triwulan √

Tahunan

TB.07 MDR, TB.06 Triwulan √

Tahunan

TB.08 blok 2 Triwulan √

Tahunan

Sumber Data Waktu

Faskes

3 4 5
TB.12 kabupaten/ kota Triwulan -

Tahunan
TB.12 kabupaten/ kota Triwulan -

TB.07,Perkira Triwulan -

an jumlah kasus TB anak, Perkiraan jumlah semua kasus TB Tahunan


(insiden)

Laporan Triwulan √

triwulan TB di lapas/rutan Tahunan

Rekapitulasi Triwulan -

data TB. 16 (register kontak), perkiraan jumlah anak Tahunan


< 5 tahun yang memenuhi

Sumber Data Waktu

Faskes

3 4 5
syarat

diberikan pengobatan pencegahan TB

TB.03 Triwulan √

Tahunan

0 1 2
Tidak jelas - Laporan BTA(+)

keluarga,
BTA(-)/BTA
tidak
jelas/tidak
tahu
Negatif - - Positif (≥1

mm atau
- BB/TB<90% Klinis gizi
buruk atau
atau BB/TB<70%
atau
BB/U<80% BB/U<60%

- ≥2 minggu -

- ≥3 minggu -
- ≥1 cm, lebih -

dari 1
KGB,tidak nyeri

- Ada pembengkakan -

Normal/ Gambaran -
sugestif (mendukung) TB
kelainan tidak jelas

Skor Tota
Efek samping
Neuropati perifer (Gangguan saraf tepi), psikosis toksik, gangguan fung

Flu syndrome(gejala

influenza berat), gangguan gastrointestinal, urine berwarna


merah, gangguan fungsi hati, trombositopeni, demam, skin rash,
sesak nafas, anemia hemolitik.
Gangguan gastrointestinal,

gangguan fungsi hati, gout arthritis.

Efek samping
Nyeri ditempat suntikan, gangguan keseimbangan dan penden

Gangguan penglihatan, buta

warna, neuritis perifer

(Gangguan saraf tepi).


Jenis Obat
 Levofloksasin (Lfx)

 Moksifloksasin (Mfx)

 Gatifloksasin (Gfx)*
 Kanamisin (Km)

 Amikasin (Am)*

 Kapreomisin (Cm) Streptomisin (S)**

 Etionamid

(Eto)/Protionamid (Pto)*

 Sikloserin (Cs) /Terizidon

(Trd)*

 Clofazimin (Cfz)
 OAT  Pirazinamid (Z)
 Linezolid (Lzd)
lini perta ma  Etambutol (E)

 Isoniazid (H)

dosis tinggi
 OAT  Bedaquiline

baru (Bdq)

 Delamanid

(Dlm)*

 Pretonamid
Jenis Obat
(PA-824)*
 OAT tamb ahan  Asam para aminosalisila
(PAS)
 Imipenem- silastatin (Ipm
 Meropenem

(Mpm)*

 Amoksilin clavulanat (Amx


Clv)*
 Thioasetazon

(T)*

ndasi
3 kali per minggu
Maksi Dosis Maksi

mum (mg/ mum

(mg) kgBB) (mg)


300 10 (8-12) 900
600 10 (8-12) 600

35 (30-40)

30 (25-35)
15

(12-18)
Tahap Lanjutan

Setiap hari

RH (150/75)

selama 16 minggu

2 tablet
3 tablet
4 tablet
5 tablet
Tahap Lanjutan

3 kali seminggu

RH (150/150)

Selama 16 minggu

2 tablet 2KDT
3 tablet 2KDT
4 tablet 2KDT
5 tablet 2KDT
Dosis per hari / kali
Tablet Kaplet Tablet

Isoniasid Rifampisin Pirazinamid

@300 mgr @450 mgr @ 500 mgr

1 1 3
2 1 -
Tahap

Lanjutan Setiap
hari RHE
(150/75/275)

Selama selama 20

28 hari minggu
2 tab 2 tablet

4KDT

3 tab 3 tablet

4KDT

4 tab 4 tablet

4KDT

5 tab 5 tablet

4KDT ( > do maks )

ahap Intensif Tahap Lanjutan

ZE (150/75/400/275) + S 3 kali seminggu RH (150/150) +


E(400)

Selama Selama 20 minggu

28 hari
2 tab 2 tab 2KDT

4KDT + 2 tab Etambutol


3 tab 3 tab 2KDT

4KDT + 3 tab Etambutol

4 tab 4 tab 2KDT

4KDT + 4 tab Etambutol

5 tab 5 tab 2KDT

4KDT + 5 tab Etambutol

( > do maks )

Tablet Kaplet Tablet Etambutol


Tablet
Isoniasid Rifamp isin Pirazi
@450 mgr namid
@250 mgr
@300 mgr @ 500
mgr

1 1 3 3

1 1 3 3
2 1 - 1

BULAN PENGOB
2 3
(====) (-------)

X apabila hasilnya (X)


BTA positif, dinyatakan tidak konversi*.

(====) (====)

apabila hasilnya BTA positif,


dinyatakan tidak konversi*.

an terpenuhi *

Tindakan kedua
hasilnya BTA Lanjutkan pengo

atau pada awal pengobatan adalah pasien TB ekstra paru

salah satu atau lebih hasilnya BTA positif Total dosis peng
Total dosis peng

w-up)
hasilnya BTA negatif atau pada awal pengobatan adalah pasien TB ekstra paru Keputusan peng

tergantung pada

1.sudah ada per


klinis, pasien dim
atau

2.belum ada per

salah satu atau lebih hasilnya BTA positifdan tidak ada bukti resistensi Kategori 1
Dosis pengobata

<1 bln
Dosis pengobata

> 1 bln
Kategori 2
Dosis pengobata

< 1 bln
Dosis pengobata

> 1 bln
salah satu atau Kategori 1 maup

asilnya BTA positif dan ada bukti resistensi Dirujuk ke RS ru


u dengan hasil pemeriksaan bakteriologis positif

gobatan yang hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan menjadi negatif dan pada salah sat

ang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana pada salah satu pemeriksaan sebelum a

asil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau

di positif pada bulan kelima atau lebih selama masa pengobatan; atau kapan saja dalam masa pengobata

ng meninggal oleh sebab apapun sebelum memulai atau sedang dalam pengobatan.

ng tidak memulai pengobatannya atau yang

a terputus terus menerus selama 2 bulan atau lebih.

g tidak diketahui hasil akhir pengobatannya. Termasuk dalam kriteria ini adalah ”pasien pindah (transfer

Kondisi berat karena penyakit

utama atas dasar riwayat dan pemeriksaan laboratorium.

Kenaikan SGOT/SGPT > 3 kali

nilai normal atau terbukti menderita penyakit hati kronik.

kadar kreatinin > 2,2 mg/dl.


Wanita dalam keadaan hamil.
ian Berat Badan (BB)> 30 kg
30-35 36-45 46-55

kg kg kg
/kg/hari 500 mg 625- 875-

750 mg 1000 mg

500 600- 750-

ari mg 750 mg 800 mg

800 1000 1200

ari mg mg mg
600 800 1000

ari mg mg mg
150 200 300

ari mg mg mg
hari 750 750 750

mg mg mg

1000 1000 1000

mg mg mg
hari 400 400 400

mg mg mg
mg/ 500 500 750

mg mg mg
mg/ 500 500 750

mg mg mg
8g 8g 8g
8g 8g 8g
hari 400 400 400

mg mg mg
hari 600 600 600

mg mg mg
mg/ 200 200 200

mg mg mg
Lama tahap Lama

awal pengobatan

(a) (b)
20 bulan 12 bulan

Tambah 18 bulan dari bulan konversi 13 – 14 bulan

Tambah 4 Tambah 18 12 bulan

bulan dari bulan konversi bulan dari bulan konversi

24 bulan 12 bulan

Tambah Tambah 22 12 bulan

13bulan dari bulan konversi bulan dari bulan konversi

Tambah 10 Tambah 22 12 bulan

bulan dari bulan konversi bulan dari bulan konversi

engobatan
1 2 3 4 5 6 8 1 1 1 16

0 2 4

Setiap bulan pada tahap awal, setiap 2 bulan pada fase lanjutan
bulan sampai pengobatan selesai atau

Berdasarkan indikasi
√ √
1-3 minggu sekali selama suntikan

√ √ √ √ √ √

Setiap 3 bulan sekali


√ √

Evaluasi secara periodik

Berdasarkan indikasi
Berdasarkan indikasi
Berdasarkan indikasi
Berdasarkan indikasi
Berdasarkan indikasi
dengan atau tanpa faktor risiko
Dosis Efek samping

maksimal

(mg /hari)
300 Hepatitis, neuritis perifer,

hipersensitivitis
600 Gastrointestinal, reaksi kulit,

hepatitis, trombositopenia, peningkatan


- Toksisitas hepar, artralgia,

gastrointestinal
- Neuritis optik, ketajaman

mata berkurang, buta warna merah

Fase Intensif Fase Lanju

2HRZ 4HR

2HRZE 4HR

2HRZE 10 HR

4 bulan

/150) (RH (75/50)


1 tablet
2 tablet
3 tablet
4 tablet
5 tablet

Hasil pemeriksan Tata laksana


ILTB PPINH
Terpajan PPINH
ILTB PPINH
Terpajan PPINH
ILTB Observasi
Terpajan Observasi
Pusat, Provinsi dan

adalah setelah 6 bulan

Kekuatan per-kemasan
Vial 1000 mg
Vial 1000 mg
250 mg
400 mg
400 mg
250 mg
2000 mg
Kekuatan per-kemasan

500 mg
400 mg
100 mg
100 mg
600 mg
50 mg
Kegiatan
han TB, pelaksanaan KIEuntuk berperilaku hidup bersih dan sehat, pelatihan kader.

ntu pelacakan kontak erat pasien

gejala TB,pengumpulan dahak terduga

tihan kader.
mpingi orang terduga TB untuk

ksakan diri kefasilitas layanan kesehatan,

an motivasi dan sebagai Pengawas

n Obat (PMO), kelompok pasien, diskusi kelompok sebaya.

Kegiatan
dukungan transport pasien TB, nutrisi

lemen pasien TB, peningkatan ketrampilan pasien TB guna meningkatkan penghasilan,memotivasi mant
nya selama pengobatan.

ntu memberi masukan untuk penyusunan bahan advokasi

asi informasi tentang TB, membentuk

ok pendidik sebaya, testimoni pasien


berbasis
berbasis

Pemanfaatan

Indikator
Faskes Kab/ Prov Pusat

Kota
5 6 7 8

√ √ √ √
√ √ √ √

√ √ √ √

√ √ √ √

Pemanfaatan

Indikator
Faskes Kab/ Prov Pusat

Kota
5 6 7 8

√ √ √ √

√ √ √ √
√ √ √ √

√ √ √ √

√ √ √ √

Pemanfaatan

Indikator
Faskes Kab/ Prov Pusat

Kota
5 6 7 8
- √ √ √
- √ √ √

- √ √ √

√ √ √ √

- √ √ √

Pemanfaatan

Indikator
Faskes Kab/ Prov Pusat

Kota
5 6 7 8
√ √ √ √

3 Skor
BTA(+)

Positif (≥10

mm atau ≥5 mm pada Imuno kompromais)


-

-
-

Skor Total

ik, gangguan fungsi hati, kejang.

warna
, skin rash,
ngan dan pendengaran, renjatan anafilaktik, anemia, agranulositosis, trombositopeni.

namid (Z)

utol (E)

zid (H)

gi
 Bedaquiline

(Bdq)

 Delamanid

(Dlm)*

 Pretonamid

(PA-824)*
para aminosalisilat

nem- silastatin (Ipm)*


enem

in clavulanat (Amx-

etazon
Jumlah
hari/kali
let Tablet
menelan
obat
zinamid Etambutol

00 mgr @ 250 mgr

3 56
- 48
ahap

an Setiap
i RHE
75/275)

ma 20

nggu
t

t
Etambutol Strept omisin Jumlah
injeksi hari/kali
Tablet Tablet
menelan
obat
@250 mgr @400 mgr

3 - 0,75 gr 56
-

3 - 28
1 2 - 60

BULAN PENGOBATAN
4 5 6
(-------) (-------) (-------)

X apabila hasilnya BTA X apabila


positif, dinyatakan gagal hasilnya BTA
* positif,
dinyatakan
gagal*.

(-------) (-------) (-------)

(X) X apabila hasilnya BTA


positif, dinyatakan
A positif, gagal*
onversi*.

Tindakan kedua
Lanjutkan pengobatan dosis yang tersisa sampai seluruh dosis pengobatan terpenuhi*

Total dosis pengobatan sebelumnya ≤ 5 bulan Lanjutkan pengobatan d


Total dosis pengobatan sebelumnya ≥ 5 bulan • Kategori 1 :

1. Lakukan pemeriksaan

2. Berikan Kategori 2 mu

• Kategori 2 :

Lakukan pemeriksaan T
Rujukan TB MDR ***

Keputusan pengobatan selanjutnya ditetapkan oleh dokter

tergantung pada kondisi klinis pasien, apabila:

1.sudah ada perbaikan nyata: hentikan pengobatan dan pasien tetap diobservasi. Apabila kemudian te
klinis, pasien diminta untuk periksa kembali
atau

2.belum ada perbaikan nyata: lanjutkanpengobatan dosis yang tersisa sampai seluruh dosis pengobata

Kategori 1
Dosis pengobatan sebelumnya

<1 bln
Dosis pengobatan sebelumnya

> 1 bln
Kategori 2
Dosis pengobatan sebelumnya

< 1 bln
Dosis pengobatan sebelumnya

> 1 bln
Kategori 1 maupun Kategori 2

Dirujuk ke RS rujukan TB MDR


an pada salah satu pemeriksaan sebelumnya.

riksaan sebelum akhir pengobatan hasilnya negatif namun tanpa ada bukti hasil pemeriksaan bakteriolo

m masa pengobatan diperoleh hasil laboratorium yang menunjukkan adanya resistensi

n pindah (transfer out)” ke kabupaten/kota lain dimana hasil akhir pengobatannya tidak diketahui o

.
46-55 56-70 >70 kg

kg kg
875- 1000 mg 1000 mg

1000 mg

750- 1000 1000

800 mg mg mg

1200 1600 2000

mg mg mg
1000 1200 1200

mg mg mg
300 300 300 mg

mg mg
750 750- 1000mg

mg 1000 mg

1000 1000 1000

mg mg mg
400 400 400 mg

mg mg
750 750 1000mg

mg mg
750 750 1000

mg mg mg
8g 8g 8g
8g 8g 8g
400 400 400 mg

mg mg
600 600 600 mg

mg mg
200 300 300mg

mg mg
Lama tahap

lanjutan

(b-a)
12 bulan

13 – 14 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

16 1 2 2

8 0 2

perifer,

ksi kulit,

penia, peningkatan enzim hati, cairan tubuh berwarna oranye kemerahan


rtralgia,

tajaman

a warna merah hijau, hipersensitivitas, gastrointestinal

Fase Lanjutan

4HR

4HR

10 HR

50)

Tata laksana
PPINH
PPINH
PPINH
PPINH
Observasi
Observasi
n,memotivasi mantan pasien untuk dapat mendampingi pasien
Jumlah
hari/kali
menelan
obat

56

28
60

6 7 8
(-------)

X apabila
hasilnya BTA
positif,
dinyatakan
gagal*.

(-------) (------- (-------)

) X apabila
hasilnya BTA
positif,
dinyatakan
gagal*

uhi*

utkan pengobatan dosis yang tersisa sampai seluruh dosis pengobatan terpenuhi
ategori 1 :

akukan pemeriksaan tes cepat

erikan Kategori 2 mulai dari awal **

ategori 2 :

ukan pemeriksaan TCM TB atau dirujuk ke RS


ukan TB MDR ***

Apabila kemudian terjadi perburukan kondisi

uruh dosis pengobatan terpenuhi *

Berikan pengobatan Kat. 1 mulai

dari awal
Berikan pengobatan Kat. 2 mulai

dari awal

Berikan pengobatan Kat. 2 mulai

dari awal
Dirujuk ke layanan spesialistik

untuk pemeriksaan lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai