Anda di halaman 1dari 43

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR RT-RW NET DALAM MENDUKUNG

PEMBELAJARAN DARING DI DESA SEJAHTERAH

Proposal Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi


Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana
Informatika Universitas Muhammadiyah
Malang

Muhammad
Arbain
(20181037031116

PROGRAM STUDY

INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH MALANG

i
37

Abstrak

Pandemi Covid-19 membuat aktivitas harus dilakukan dari rumah termasuk sector

pendidikan. Pendidikan menerapkan model belajar mengajar secara online

menggunakan media internet. Kondisi internet yang tidak merata di Indonesia

membuat beberapa daerah memiliki kendala akses internet. Terlebih dengan tarif

internet yang masih terbilang mahal di Indonesia. Salah satu daerah yang terkena

dampak adalah daerah desa Sejahterah kecamatan Batulicin Kabupaten Tanah

Bumbu Kalimantan Selatan, para pekerja dan pelajar mengalami kendala akses

internet. Penilitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut. Peneliti

mencoba untuk mengembangkan sebuah sistem akses internet yang nantinya akan

dapat digunakan oleh warga daerah desa sejahterah khususnya para pelajar dan

pekerja yang harus bekerja dari rumah. Infrastruktur yang kami kembangkan adalah

RT-RW Net, infrastruktur ini nantinya akan dapat menyediakan akses internet ke

seluruh Kawasan Desa Sejahterah. Kami juga memeberikan pelatihan pengaturan

jaringan, wawasan internet sehat, dan berwirausaha dengan internet kepada warga

agar tidak salah dalam menggunakan fasilitas internet yang kami rancang bersama

warga desa sejahterah. Kami berharap bahwa dengan adanya Penilitian ini dapat

menjadi manfaat yang besar bagi warga desa Sejahterah terlebih untuk

meningkatkan kualitas pendapatan warga dengan menggunakan internet,

Kata kunci: Pandemi, Internet, RT-RW Net


38

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dewasa ini dimana era globalisasi yang semakin massif, dimana

kebutuhan akan informasi dan komunikasi sudah menjadi hal yang sangat

dibutuhkan bahkan bisa dibilang kebutuhan akan telekomunikasi sudah hampir

atau sama dengan kebutuhan primer dimasa ini, Karena hampir semua aktivitas

di dewasa ini dilakukan menggunkan media informasi atau internet[1]. Internet

merupakan kepanjangan dari interconnected networking, yang mempunyai arti

hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan

yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur

telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya[2]. Tentu kita

semua mengetahui pada tahun 2020 yang lalu Seluruh belahan Dunia Sedang

mengalami masa krisisnya pada abad ke20 sampai pada masa dewasa ini,

Dimana pada masa krisis itu seluruh umat manusia digemparkan dengan

teridentifikasinya virus baru oleh badan kesehatan dunia atau World Health

Organization (WHO) yang diberi nama Coronavirus Disease of 2019 atau

disebut juga COVID19, WHO secara resmi mendeklarasikan virus covid19

sebagai pandemic pada tanggal 9 maret 2020[3]. Pandemi ini tentu akan

mempengaruhi aktivitas masyarakat dunia, yang dimana akan mengakibatkan

dampat perubahan yang sangat besar dari berbagai sektor, dari sektor

Kesehatan, Sosial, Budaya, Finansial, bahkan sektor Pendidikan akan

mangalami banyak perubahan dan penyesuaian agar dapat beradaptasi dimasa

krisis ini, salah satu contoh nya biasanya pembelajaran dari tingkat sekolah
39

dasar sampai perguruan tinggi dilakukan diruang kelas, akan tetapi dengan

adanya kasus pandemi ini dilakukan dengan cara pembelajaran daring (dalam

jaringan) atau online[4].

Meskipun pada tanggal 21 juli 2022 ini pandemic covid19 sudah mulai

membaik dan sudah banyak aktivitas yang kembali seperti semula sebelum

covid19 melanda dunia, Akan tetapi habit yang telah terbentuk selama

pandemic covid19 memicu percepatan perkembangan teknologi dan informasi

dimana percepatan ini seharusnya dibarengi dengan Infrastruktur yang dapat

menyongsong percepatan perkembangan teknologi dan informasi agar

masyarakat luas dapat menyambut era digitalisasi dengan lebih siap lagi[5].

Data International Telecomunication Union (ITU) 2017 menunjukkan,

Indonesia berada pada peringkat ke-8 dari 11 negara Asia Tenggara pengguna

internet di rumah tangga. Badan PBB itu juga mencatat hanya 32,29 persen

masyarakat Indonesia yang menikmati akses internet pita lebar. Salah satu

indikator rendahnya akses internet adalah banyaknya pelanggan jaringan

internet broadband di Indonesia (ITU, 2018), yang hanya tercatat 3 orang per

100 penduduk Indonesia atau berada sedikit lebih baik dari Timor Leste, Laos,

Myanmar, dan Kamboja. Detiknews. "Pandemi dan Pemerataan Infrastruktur

Telekomunikasi" Diakses pada juli 21 2022 https://news.detik.com/. Tentu

banyak faktor yang menyebabkan terhambatnya dan masih kurang Pemerataan

Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia, Diantaranya factor geografis,

finansial, Sosial dan Budaya, dimana kita ketahui Bersama bahwa Indonesia

merupapakan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 270 juta jiwa

penduduk dan jutaan social dan budaya yang dianut masyarakatnya hanya ini
40

tentu saya menyulitkan pemerintah indonesia dalam melakukan pemerataan

infrastruktur pada setiap wilayalah. Maka dari itu dibutuhkannya penyedia

layanan swasta yang dapat membantu pemerintah dan bersama-sama dapat

menyonsong percepatan era digitalisasi untuk menunjang perekonomian dan

aktivitas masyarakat Indonesia[6].

Untuk membantu pemerintah agar dapat meyonsong era digitalisai maka

berbagai solusi dilakunkan agar setiap kalangan masyarakat dapat menikmati

layanan internet yang murah, cepat dan efesien, untuk menunjang aktivitas

sehari-hari di era percepatan digitalisasi ini. Namun saat ini layanaan akses

internet masih sulit untuk didapat di daerah-daerah tertentu seperti pedesaan,

dewasa ini cenderung jaringan internet masih mencakup daerah-daerah

diperkotaan dan juga dengan biaya layanan yang terbilang masih mahal untuk

masyarakat masyarakat menegah[7]. Jaringan internet di dalam perkantoran

digunakan untuk membuat jaringan antar gedung. Sedangkan untuk kebutuhan

personal biasanya digunakan untuk menghubungkan antara BTS suatu penyedia

internet dengan komputer personal yang ada di rumahnya. Semakin

berkembangnya kebutuhan akses internet di masyarakat maka muncul dan

maraknya akses internet murah yang biasa di sebut “RT-RW net” [8].

RT-RW Net merupakan salah satu trend perkembangan teknologi

informasi yang memberikan fasilitas internet seperti halnya warnet tetapi

dengan cangkupan yang lebih luas. Di Indonesia internet sudah menjadi

kebutuhan pemerintah, perusahaan, pendidikan maupun perseorangan. Dengan

menggunakan internet, pemerintah bisa memberikan informasi kepada

masyarakatnya baik dalam bentuk website maupun aplikasi. Untuk dunia


41

pendidikan, Pelajar dan mahasiswa banyak memanfaatkanya sebagai sumber

ilmu pengetahuan alternatif. Mereka bisa memperoleh materi pelajaran atau

bahan kuliah yang belum tentu didapat dibangku sekolah maupun kampus.

Beberapa situs bahkan menyediakan free journal[9].

Router adalah sebuah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari

suatu jaringan ke jaringan yang lain. Dengan berbagai fasilitas yang dimiliki

router, permasalahan pada jaringan komputer akan bisa terjawab[10].mikrotik

router OS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan

untuk menjadikan komputer manjadi router network, mencakup berbagai fitur

yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP

dan provider hotspot.sistem operasi yang dikhususkan untuk sebuah

networking. Sistem operasi ini cukup handal dalam melakukan kerjanya sebagai

router, seperti pengaturan gateway server, limit bandwidth, hingga pada

hotspot[11].

Dari permasalaan diatas, maka peneliti melakukan penelitian untuk

dikembangkan suatu perancangan dan pembuatan system jaringan yang dapat

menyediakan sarana koneksi internet yang bisa menjangkau daerah pedesaan

dan denga biaya yang murah. karena masih jarang dan mahal akses internet

dikalangan masyarakat khususnya dipedesaan, maka peneliti akan

mengembangkan sebuah sistem jaringan yaitu “PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR RT-RW NET DALAM MENDUKUNG PEMBELAJARAN

DARING DI DESA SEJAHTERAH”. Dengan pembangunan jaringan RT-RW Net

berbasis Mikrotik Di desa Sejahterah kecamatan Batulicin Kabupaten Tanah

Bumbu Kalimantan Selatan, diharapkan mampu menjadi alternatif untuk


42

mendapatkan jaringan internet murah dikalangan masyarakat Desa Sejahtera.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakan didapatkan beberapa rumusan masalah di

antaranya adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dibutuhkan untuk merancang dan membagun infrastruktur

RT-RW Net yang murah dan efesien.

2. Bagaimana merancang dan membagun infrastruktur jaringan RT-

RW Net yang murah dan efesien.

3. Bagaimana implemtasi infrastuktur system jaringan RT-RW Net

pada Desa Sejahterah kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah

Bumbu Kalimantan selatan.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian dan perancangan Jaringan RT-RW Net ini

antara lain adalah:

1. Mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk merancang dan

membagun infrastruktur jaringan RT-RW Net Murah dan efesien.

2. Merancang dan Menbagun infrastruktur System Jaringan RT-RW

Net yang murah dan efesien.

3. Implementasi system jaringan RT-RW Net Di Desa Sejahterah

kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan

selatan.

1.4 Hipotesis

Hipotesis yang diharapkan pada tugas akhir ini antara lain:


43

a. Semoga setalah penelitian ini masyarakat desa terkhusus Desa

Sejahterah dapat menikmati internet fiber optik, Layanan internet

yang lebih terjangkau dan mendapatkan layanan internet yang

terbaik untuk mejunjang aktivitas sehari-hari nya.

b. Semoga penilitian ini dapat bermanfat untuk semua kalangan

masyarakat dan pemerintah dalam melaksanan pemberatan

infrastuktur terkhusus infrastuktur telekomunikasi di daerah-daerah

pelosok atau desa.

1.5 Batasan Masalah

Pada pengerjaan tugas akhir ini memiliki beberapa batasan yaitu sebagi

berikut:

1. Analisis dan pengumpulan data terbatas pada wilayah sasaran di

desa sejahterah.

2. Menggunkan alat – alat yang mudah ditemukan dipasaran agar

layanan yang diberikan dapat lebih terjangkau dan efesien dalam

implementasinya.

3. Sistem layanan RT-RW Net yang digunakan iyalah system Host to

Host menggunkan kabel Fiber optic dan kabel Lan.

1.6 Metodologi Penyelesaian Masakah

Metodologi yang dilakukan untuk pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

1. Studi Literatur

Pada tahap ini, dilakukan pencarian secara mandiri ke berbagai sumber

mengenai topik yang berhubungan dengan penelitian ini untuk


44

penyelesaian masalah. Sumber yang dijadikan referensi yaitu buku,

tugas akhir, paper. jurnal, dan artikel. Adapun topik yang dipelajari

antara lain:

a. Konsep Jaringan Telekomunikasi

b. Bagaimana Konfigurasi Jaringan Telekomunikasi

c. Software-Software yang Dibutuhkan Untuk Merancang dan

Membagun Jaringan RT-RW Net

d. Hardware-Hardware saja yang Dibutuhkan Dibutuhkan Untuk

Merancang dan Membagun Jaringan RT-RW Net.

2. Perancangan Arsitektur jaringan RT-RW Net

Pada tahap ini di lakukan Analisa Arsitektur jaringan yang akan dibagun

dari topologi yang akan digunakan hingga perangkat apa saja yang akan

digunkan selain itu menentukan variable apa saja yang akan menjadi

factor penghambat dan pendukung dalam pembagunan infrastuktur

jaringan RT-RW Net.

3. Implementasi Sistem

Mengimplementasikan sesuai dengan perancangan sistem yang telah

dibuat dan konfigurasi perangkat lunak yang digunakan

4. Pengujian dan Analisis

Setelah Implementasi Infrasruktur jaringan terbentuk dan berhasil

diimplementasikan, pengujian dimulai sehingga data-data yang telah

diperoleh selanjutnya akan dianalisis.

5. Pelaporan
45

Membuat dokumentasi akhir yang berisi semua tahapan pengerjaan

tugas akhir, mulai dari studi literatur hingga kesimpulan dan saran.

Secara keseluruhan langkah-langkah pengerjaan tugas akhir ini

digambarkan seperti pada flowchart berikut ini:

MuLai

Studi Literatur

Indentifikasi
masalah dan
Tujuan

Perancangan
Konfigurasi Server
sistem

Pemasangan
Jaringan pada
Client

Testing Jaringan
pada Client dan
pengambilan data

Client A Client B menggunkan


Menggunkan jaringan Jaringan Kabel Optik Tidak Berhasil
Wireless dan Lan

Pengambilan Data
selesai

Analisis dan
Penarikan
Kesimpulan

Selesai
46

1.7 Sistematis Penulisan

Penulisan yang ada pada tugas akhir ini disusun dengan sistematika berikut

ini:

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai latar belakang perumusan masalah,

tujuan,batasan masalah, metodologi, dan sistematika penulisan.

Bab 2 Landasan Teori

Bab ini membahas mengenai teori penunjang yang dibahas pada

tugas akhir ini, seperti riset terkait, Konsep jaringan Telekomunikasi,

Konsep jaringan RT-RW net, Bagaimana membagun jaringan, dan

Hardware apa-apa saja yang dibutuhkan dalam pembagunan infrastruktur

Jaringan.

Bab 3 Perancangan Infrastruktur

Bab ini membahas analisa sistem yang akan dibangun, rancangan

Arsitektur jaringan, konfigurasi Sofware dan Hardware yang dibutuhkan

dalam membagun Infrastruktur jaringan RT-RW net.

Bab 4 Pengujian dan Analisis

Bab ini membahas mengenai tahap-tahap dalam melakukan

pengujian dalam beberapa skenario yang telah dirancang. Hasil dari

pengujian selanjutnya akan dianalisis.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang didapatkan dari

penelitian serta saran yang diperlukan untuk penelitian selanjutnya


47

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Telekomunikasi

Sistem operasi adalah sebuah sistem yang diperlukan untuk dapat

menjalankan semua aplikasi proram/software yang ada di komputer. Sistem

operasi berfungsi sebagai penghubung antara pengguna dari komputer dengan

perangkat keras komputer[9].

Berdasarkan kutipan diatas dapat di simpulkan sebagi berikut sistem

operasi memiliki tugas yaitu mengelola seluruh sumber daya sistem komputer

dan sebagai penyedia layanan. Sistem operasi menyediakan System Call

(berupa fungsi-fungsi atau API=Application Programming Interface). System

Call ini memberikan abstraksi tingkat tinggi mesin untuk pemrograman. System

Call berfungsi menghindarkan kompleksitas pemrograman dengan memberi

sekumpulan instruksi yang lebih mudah dan nyaman, sistem operasi juga

sebagai basis untuk program lain dimana program aplikasi dijalankan diatas

sistem operasi, program-program itu memanfaatkan sumber daya sistem

komputer dengan cara meminta layanan sistem operasi mengendalikan sumber

daya untuk aplikasi sehingga penggunaan sumber daya sistem komputer dapat

dilakukan secara benar dan efisien[12].

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling

berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi

melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program -

program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan


48

sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan

sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari

lebih satu komputer yang saling berhubungan[13].

Hari bersejarah berikutnya terjadi pada 26 maret 1976, ratu inggris

berhasl mengirimkan sebuah email dari royal signal and radar Establishmen di

Malvern. Seiring dengan perkembangan teknologi dan banyaknya komputer

yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protocol resmi yang dapat diakui

dan diterima oleh semua jaringan. Untuk itu pada 1982 di bentuk sebuah komisi

Tranmision Control Protokol(TCP)atau yang lebih di kenal dengan sebutan

Internet Protokol(IP) yang kita kenal sampai saat ini. Pada tahun 1984, jumlah

jaringan banyak sekali, sehingga untuk menyeragamkan alamat jaringan

komputer yang sudah ada di perkenalkan sistem dengan nama domain yang

lebih dikenal dengan sebutan Domain Name Server(DNS). Dengan DNS ini

komputer yang tersambung dengan jaringan semakin lebih banyak.

[14]Server adalah sebuah komputer yang menyediakan file, sumber

daya atau layanan tertentu yang diperlukan dalam sebuah jaringan. Biasanya

komputer yang dipakai sebagai server memiliki spesifikasi perangkat keras

khusus dan lebih tinggi dari komputer – komputer lain yang ada di jaringan

tersebut. Jaringan skala kecil umumnya hanya memiliki sebuah server, namun

untuk jaringan dengan skala besar dapat memiliki dua server atau lebih. Server

didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga

dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi

jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat

lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya
49

yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer),

dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan umumnya, di atas

sistem operasi server terdapat aplikasiaplikasi yang menggunakan arsitektur

klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail

Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya.

Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut

atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan

tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai contoh, klien

DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan server

DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan

perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server

DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri.Contoh sistem operasi server adalah

Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem

yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003,

kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux. Server biasanya terhubung

dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini

biasanya berupa kartu PCI atau ISA[15].

Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu

pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum adalah

untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet. Server adalah suatu

komputer yang menjadi pengelola dan pusat bagi komputer lainnya. Oleh

karena itu komputer server haruslah memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dari

pada client-clientnya. Selain itu server memiliki macam-macam jenis, yaitu

diantaranya : SMB ini merupakan protokol file sharing dan printer sharing
50

pertama yang dapat berjalan pada multi protokol: TCP/IP, NetBEUI, IPX/SPX.

Dengan kata lain SMB server dapat menggantikan posisi Novell server tanpa

harus merubah infrastruktur dari jaringan. File Transfer Protocol (FTP) adalah

suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network

yang menggunakan TCP koneksi bukan UDP.Dua hal yang penting dalam FTP

adalah FTP Server dan FTP Client.FTP server adalah suatu server yang

menjalankan software yang berfungsi untuk memberikan layanan tukar

menukar file dimana server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP

apabila mendapat permintaan (request) dari FTP client.FTP client adalah

komputer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar

file. Setelah terhubung dengan FTP server, maka client dapat men-download,

meng-upload, merename, men-delete, dll sesuai dengan permission yang

diberikan oleh FTP server[14].

Domain Name System (DNS) Adalah sebuah aplikasi service di internet

yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis

system yang melayani permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany

Qualified Domain Name) dan dari FQDN ke IP address. DNS biasanya

digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke internet seperti Web Browser

atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer

ke IP address. Selain digunakan di internet DNS juga dapat di implementasikan

ke private network atau internet[16].

Pada awalnya internet adalah suatu jarangan komputer yang dibentuk

oleh Departemen Amerika Serikat pada awal tahun 60 an, pada waktu itu

mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer


51

berbabis UNIX bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga

melalui saluran telepon. Dulunya internet dikenal sebagai suatu wadah bagi para

peneliti untuk saling bertukar informasi yang kemudian dimanfaatkan oleh

perusahaan komersil sebagai sarana bisnis mereka, dan pada saat ini pengguna

internet tersebar di seluruh dunia telah mencapai jumlah lebih dari dua ratus

lima puluh juta orang, dan jumlah itu masih akan terus bertambah lagi[17].

Protokol bahasa HTTP yang paling populer dalam Internet. Sistem ini

mula-mula dibangun oleh CERN, sebuah laboratorium fisika di Eropa dan baru

mulai diselenggarakan untuk publik pada tahun 1991. Sekarang, Web atau

Internet telah menjadi sumber data dan informasi yang tidak terbatas yang dapat

diakses oleh semua orang. Di dalam WWW semua dokumen, menu, indeks, dan

lain-lain ditampilkan kepada para pengguna internet sebagai objek dalam

format HTML yang dapat dilihat dengan menggunakan Web Browser[18].

IP (Internet Protocol) adalah protokol yang sering digunakan pada

lapisan jaringan (lapisan network). Lapisan ini adalah lapisan dimana proses

routing terjadi. Paket akan meninggalkan sambungan jaringan lokal dan di kirim

ulang ke jaringan lain. Router menjalankan fungsi ini di sebuah jaringan dengan

mempunyai paling tidak dua antar muka jaringan, satu untuk setiap jaringan

agar dapat saling terinterkoneksi. Node di Internet dapat dihubungi melalui

alamat IP yang unik secara global. Sebuah protokol di lapisan jaringan

(network) yang sangat penting adalah ICMP, yang merupakan protokol khusus

yang memberikan berbagai berita manajemen jaringan yang dibutuhkan untuk

operasi IP yang benar. Lapisan ini kadang kala di kenal sebagai lapisan Internet.

IP address atau alamat IP yang bahasa awamnya biasa disebut dengan kode
52

pengenal komputer pada jaringan merupakan komponen vital pada internet,

karena tanpa alamat IP seseorang tidak akan dapat terhubung dengan internet.

Setiap komputer yang terhubung dengan internet setidaknya harus memiliki

satu buah alamat IP pada setiap peangkat yang terhubung ke internet dan alamat

IP itu sendiri harus Unik karena tidak boleh ada computer/server/perangkat

jaringan lainnya yang menggunakan alamat IP yang sama di internet[12].

2.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Dharma Oetomo dkk (2003: 7), Jaringan komputer adalah

sekelompok komputer otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi

melalui media komunikasi sehinga dapat berbagi data, informasi, program

aplikasi dan perangkat keras serta memungkinkan untuk saling berkomunikasi

secara elektronik.

Menurut Syafrizal (2005: 2), Jaringan komputer adalah himpunan

interkoneksi antara dua komputer autonomous atau lebih yang terhubung

dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Bila sebuah

komputer dapat membuat komputer lainnya restart, shutdown, atau melakukan

kontrol lainnya, maka komputer-komputer tersebut bukan autonomous (tidak

melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh).

Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling

bertukar data atau informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti file,

printer, media penyimpanan (harddisk, floppy disk, cd-rom, flash disk, dll).

Data yang berupa teks, audio maupun video bergerak melalui kabel atau tanpa

kabel sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer


53

dapat saling bertukar file atau data, mencetak pada printer yang sama dan

menggunakan hardware / software yang terhubung dalam jaringan secara

bersama-sama.

2.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer

2.2.1 Jaringan Komputer Berdasarkan Area

Jaringan komputer dapat dikelompokkan berdasarkan luas area atau

wilayah, beberapa jenisnya yaitu: LAN, MAN, WAN, Internet dan

Intranet. Adapun penelitian yang dilakukan hanya pada jenis

jaringan komputer LAN dan internet[18].

a. Local Area Network (LAN)

Merupakan jenis jaringan yang memiliki area yang relatif kecil,

pada umumnya dibatasi oleh area lingkungan, antara lain: kantor

pada sebuah gedung, ruangan tiap-tiap kelas pada sebuah

sekolah. Jarak antar node atau computer biasanya tidak lebih

dari 100 meter[19].

Merupakan jenis jaringan yang memiliki area yang relatif kecil,

pada umumnya dibatasi oleh area lingkungan, antara lain: kantor

pada sebuah gedung, ruangan tiap-tiap kelas pada sebuah

sekolah. Jarak antar node atau computer biasanya tidak lebih

dari 100 meter[19].


54

Gambar 1 LAN (Local Area Network

b. Internet

Internet merupakan gabungan dari berbagai LAN dan WAN

yang berada di seluruh jaringan komputer di dunia, sehingga

terbentuk jaringan dengan skala yang lebih luas dan global.

Internet berasal dari kata Interconnected Network yang berarti

hubungan dari beragam jaringan komputer di dunia yang saling

terintegrasi membentuk suatu jaringan global[19]

2.2.2 Jaringan Komputer Berdasarkan Fungsi

Jaringan Komputer Berdasarkan Media penghandar Terbagi

Menjadi 2 jenis, yaitu wire Network dan wireless Network

a. Wire network

Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan

kabel sebagai media penghantar. Jadi, data mengalir pada kabel.

Kabel yang umum digunakan pada jaringan komputer

biasanya menggunakan bahan dasar tembaga.

Biasanya bahan tembaga banyak digunakan pada LAN.

Sedangkan untuk MAN atau WAN menggunakan gabungan


55

kabel tembaga dan serat optik[20].

b. Wireless Network

Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang

menggunakan media penghantar gelombang radio atau cahaya

infrared. Frekuensi yang digunakan pada radio untuk jaringan

komputer biasanya menggunakan frekuensi tinggi, yaitu

2.4GHz dan 5.8GHz[20].

2.2.3 Jaringan Komputer Berdasarkan Fungsi

Berdasarkan fungsinya jaringan komputer dapat dibedakan menjadi

dua jenis, yaitu Client Server dan Peer to Peer, adapun jenis

jaringan pada penelitian adalah Client Server[19]. Client Server

adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputer

difungsikan sebagai server atau induk bagi komputer lain. Server

melayani komputer lain yang disebut client. Layanan yang diberikan

biasanya berupa akses web, e-mail, file, atau yang lain. Client server

banyak dipakai pada internet. Namun LAN atau jaringan lain bisa

mengimplementasikan client server. Hal ini sangat bergantung peda

kebutuhan masing-masing[20].

2.3 Perangkat Keras Jaringan Komputer

2.3.1 Kabel

Ada beberapa tipe (jenis) kabel yang banyak digunakan dan menjadi

standar dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan

komputer, di antaranya adalah Coaxial Cable, Twisted Pair Cable dan

Fiber Optic Cable.


56

Twisted Pair Cable terdiri dari dua jenis, yakni UTP (Unshielded

Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Kabel UTP dan STP

yang biasa digunakan adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel

yang terpilin[21].

Table 1 Tipe Kabel UTP [22]

Type Cable Keterangan

UTP Analog. Biasanya digunakan di perangkat telepon

pada jalur ISDN (Integrated Service Digital


Category 1
Network), juga untuk menghubungkan modem

dengan line telepon.

UTP Bisa mencapai 1 Mbits (sering digunakan pada

topologi token ring)


Category 2

UTP / STP 16 Mbits data transfer (sering digunakan pada

topologi token ring atau 10BaseT)


Category 3

UTP / STP 20 Mbits data transfer (sering digunakan pada

topologi token ring)


Category 4

UTP / STP Bisa mencapai 100 Mbits data transfer / 22db

Category 5 (sering digunakan pada topologi star atau tree)

UTP / STP 1 Gigabit Ethernet, jarak 100m, terdiri dari 4

Category 5 pasang kabel tembaga yang tiap pasangnya di-

Enchanted plintir (sering digunakan pada topologi token ring

16 Mbps, atau pada Fast Ethernet 100 Mbps)


57

UTP / STP 2,5 Gigabit Ethernet, menjangkau jarak hingga

Category 6 100m atau 10Gbps up to 25m 20,2 db up to 155

MHz atau 250 MHz

UTP / STP Gigabit Ethernet/20,8 db (Gigabit Ethernet). Up

Category 7 to 200 MHz atau 700 MHz

Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum pada jaringan

lokal, yaitu:

a. Pemasangan lurus (Straight Through Cable)

Jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan beberapa

unit komputer melalui perantara Hub/Switch yang berfungsi

sebagai konsentrator maupun repeater.

Gambar 2 Straight Cable

b. Pemasangan menyilang (Cross Over Cable)

Penggunaan kabel menyilang ini digunakan untuk

komunikasi antar komputer (langsung tanpa hub),

atau dapat juga digunakan untuk meng-cascade


58

hub jika diperlukan.

2.4 Ethernet Card / Network adapter

Kartu jaringan atau network interface card (NIC) adalah sebuah kartu yang

berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Cara

kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network, dimana setiap node

dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

node yang lain. Ethernet card memiliki Ethernet address (MAC address),

yang ditanam kedalam setiap rangkaian kartu jaringan (NIC) [19].

Gambar 3 Ethernet Card

2.5 Switch

Sebuah konsentrator (Hub atau Switch) adalah sebuah perangkat yang

menyatukan kabel-kabel network dati tiap workstation, server atau perangkat

lain. Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen

traffic data lebih baik bila dibandingkan dengan hub.[19]


59

Gambar 4 Switch HUB

2.6 Router

Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke

jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-

router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah

algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui

paket IP dari system ke system lain[19].

Fungsi router:

a. Membaca alamat logika / ip address source & destination untuk

menentukan routing dari suatu LAN ke LAN lainnya.

b. Menyimpan routing table untuk menentukan rute terbaik antaraLAN ke

WAN.

c. Perangkat di layer 3 OSI Layer.

d. Bisa berupa “box” atau sebuah OS yang menjalankan sebuah

e. daemon routing

f. Interfaces Ethernet, Serial, ISDN BRI.

2.4 Topologi Jaringan Komputer

Menurut (Herlambang, 2008: 14-17) Topologi atau arsitektur jaringan

merupakan pola hubungan antar terminal dalam suatu sistem jaringan

komputer. Topologi ini akan mempengaruhi tingkat efektifitas kinerja


60

jaringan. Ada beberapa jenis topologi yang dapat diimplementasikan dalam

jaringan diantaranya adalah topologi bus, topologi ring, topologi star. Namun,

topologi yang peneliti gunakan yaitu topologi star.

Pada topologi Star, terdapat sebuah terminal pusat (hub/switch) yang

mengatur dan mengendalikan semua kegiatan komunikasi data. traffic data

mengalir dari nide ke terminal pusat dan teruskan k node (station) tujuan.

Gambar 1 Topologi Star

1. Keuntungan :

o Akses ke station lain (Client atau server) Cepat

o Dapat menerima workstation baru selama port di central node

(hub/switch) tersedia.

o Hub/switch bertindak sebagai konsentrator.

o Hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah

jumlah station yang terkoneksi pada jaringan.

o Mendukung user yang banyak dibanding topologi Bus

maupun Rin
61

2. Kerugian:

Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, semua

komunikasi akan ditunda. Koneksi akan dilanjutkan / dipersilakan

dengan cara random ketika hub/switch mendeteksi bahwa tidak ada

jalur yang sedang digunakan oleh node lain.

2.5 Sejarah Mikrotik

MikroTik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia,

bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan

Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika

yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang

darjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995. John dan Arnis mulai me-

routing dunia pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah me- routing seluruh

dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan

teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova,

negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia.

Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi

membuat program router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia.

Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini

mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani

sekitar 400 pengguna. Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2

yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staff

Research and Development (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai dunia

routing di negara-negara berkembang. (Herlambang, 2008: 20-21).


62

2.6 Jenis-Jenis Mikrotik

2.6.1 Mikrotik RouterOS

MikroTik RouterOS yang berbentuk perangkat lunak yang dapat di-

download di www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada komputer

rumahan (PC). (Herlambang, 2008: 21).

2.6.2 BUILT-IN Hardware Mikrotik

BUILT-IN Hardware MikroTik merupakan Mikrotik dalam bentuk

perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang

didalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS (Herlambang, 2008:

21).

2.7 Mikrotik Bandwadwit Control

Bandwidth Control adalah seperangkat mekanisme yang mengontrol

alokasi data rate, variabilitas keterlambatan, pengiriman tepat waktu, dan

keandalan pengiriman. MikroTik RouterOS mendukung disiplin antrian

berikut: PFIFO (Packets First-In First-Out), BFIFO (Bytes First-In First-Out),

SFQ (Stochastic Fairness Queuing), RED (Random Early Detect), PCQ (Per

Connection Queue) dan HTB (Hierarchical Token Bucket). Adapun penelitian

terkonsenttasi pada PCQ dan HTB.

2.7.1 HTB (Hierarchical Token Bucket)

HTB (Hierarchical Token Bucket) adalah suatu disiplin antrian yang berguna

untuk menerapkan penanganan yang berbeda untuk berbagai jenis aliran data.

Secara umum, kita dapat mengatur hanya satu antrian untuk satu interface,

kemudian mengatur max-limit untuk workgroup pada parent dan kemudian

mendistribusikan jumlah aliran data antara anggota workgroup tersebut. HTB

memungkinkan kita membuat queue menjadi lebih terstruktur dengan


63

melakukan pengelompokan-pengelompokan bertingkat, keuntungan HTB

adalah Jika semua client memiliki prioritas yang sama, maka client akan

berbagi bandwidth sisa.

Ketentuan HTB:

1. HTB hanya bisa berjalan, apabila rule queue client berada di

bawah setidaknya 1 level parent, setiap queue client memiliki

parameter limit-at dan max-limit, dan parent queue harus

memiliki besaran max-limit.

2. Jumlah seluruh limit-at client tidak boleh melebihi max-limit

parent.

3. Max-limit setiap client harus lebih kecil atau sama dengan max-

limit parent.

2.7.2 PCQ (Per Connection Queue)

PCQ adalah jenis antrian tanpa kelas yang dapat melakukan pembatasan

bandwidth. PCQ juga menciptakan subqueues, masing-masing subqueue

memiliki batas kecepatan data pcq-rate dan pcq-limit packet. Ukuran total

antrian PCQ tidak boleh lebih besar dari pcq-total-limit packets.

Membagi bandwidth dengan PCQ (Per Connection Queue) prinsipnya

menggunakan metode antrian untuk menyamakan bandwidth yang

dipakai pada multiple client, sehingga tiap client akan mendapatkan

jatah bandwidth yang sama. Didalam mikrotik PCQ sudah terinstal

default dan merupakan program untuk mengatur traffic jaringan

Quality of Service (QoS).

Mikrotik menyediakan 2 jenis metode untuk melakukan bandwidth

control yaitu Queue simple dan Queue tree.


64

2.7.3 Queue Simple

Queue simple adalah cara termudah untuk melakukan limit

bandwidth yang dapat digunakan untuk membatasi bandwidth

berdasarkan alamat IP tertentu. kita juga dapat menggunakan Queue

simple untuk membangun aplikasi QoS yang lebih rumit. Queue

Simple memiliki fitur:

• Peer-to-peer traffic queuing.

• Menerapkan aturan antrian pada interval waktu yang dipilih

• Prioritas

• Menggunakan multiple packet marks dari / ip firewall mangle

• Membentuk lalu lintas dua arah (satu batas untuk

jumlah download + upload)

2.7.4 Queue Tree

Queue Tree digunakan untuk melakukan alokasi bandwidth berdasarkan

protokol, port, kelompok alamat IP, dan lain-lain. Sebelumnya buat mark

packet dengan tanda di bawah / ip firewall mangle dan kemudian mark packet

tersebut sebagai sebuah pengidentifikasi untuk arus paket pada queue tree.

2.8 Mikrotik Monitoring Tools

2.8.1 Graphing Traffic

MRTG adalah suatu aplikasi yang dibuat untuk melihat besarnya traffic yang

terjadi pada saat pemakaian internet. Itu digambarkan dalam bentuk grafik.

Mikrotik memiliki fasilitas tersebut namanya graphing traffic yang

digunakan dengan memasukkan alamat IP Mikrotik pada browser


65

2.8.2 Packet Sniffer

Packet Sniffer adalah tool yang disediakan dalam Mikrotik untuk menangkap

dan menyadap paket-paket yang berjalan di jaringan. Tool ini sangat berguna

untuk menganalisa trafik jaringan.

2.8.3 Torch

Torch merupakan Real Time Traffik Monitor yang digunakan untuk

menganalisa aliran traffik yang lewat pada suatu interface berdasarkan

protocol, sumber, dan tujuan serta port. Torch menampilkan traffic protokol

dan kecepatan saat diterima dan dikirim.

2.9 Jaringan RT/RW Net

RTRW-Net merupakan suatu konsep dimana beberapa komputer dalam suatu

perumahan atau blok dapat saling berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi.

Konsep lain dari RTRW-Net adalah memberdayakan pemakaian internet dimana

fasilitas internet tersedia selama 24 jam sehari selama sebulan. Biaya yang akan

dikeluarkan juga relatif murah, karena semua biaya pembangunan infrastruktur,

operasional dan biaya langganan akan ditanggung bersama. Konsep RTRW-Net

sebetulnya sama dengan konsep Warnet, pemilik Warnet akan membeli atau

menyewa pulsa atau bandwidth dari penyedia internet/ISP (Internet Service

Provider), seperti Telkom, Indosat atau Indonet, lalu dijual kembali ke pelanggan

yang datang menyewa komputer untuk bermain internet (Purbo, 2006: 19).

2.9.1 Sejarah Jaringan RT/RW Net

Istilah RTRW-Net pertamakali digunakan sekitar tahun 1996- an oleh para

mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang

menyambungkan rumah kos mereka ke kampus Universitas Muhammadiyah

Malang yang tersambung ke jaringan AI3 Indonesia melalui GlobalNet di

Malang dengan Gateway Internet di Institut Teknologi Bandung (ITB).


66

Sambungan antara RTRW-Net dari rumah kos ke UMM dilakukan

menggunakan walkie talkie di VHF band 2 meter pada kecepatan 1200bps.

Dengan nada bercanda, para mahasiswa Malang ini menamakan jaringan

mereka dengan ”RTRW-Net” karena memang disambungkan ke beberapa

rumah di sekitar rumah kos mereka. Implementasi dari RTRW-Net pertama

kali dilakukan oleh Michael Sunggiardi di perumahannya, di Bogor sekitar

tahun 2000-an. Dalam hal ini Michael Sunggiardi banyak menggunakan

kabel LAN untuk menyambungkan antar rumah, karena lebih reliable dan

lebih murah dibandingkan dengan menggunakan radio atau Wireless LAN.

(Purbo, 2009).

2.9.2 Tujuan RT/RW Net

Diantara tujuan dalam membangun RTRW-Net ini adalah :

1. Turut serta dalam pengembangan internet murah di masyarakat.

2. Membangun komunitas yang sadar akan kehadiran

teknologi informasi dan internet.

3. Sharing informasi di lingkungan RT/RW sehingga masyarakat

lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

4. Mempromosikan setiap kegiatan masyarakat RT/RW

melalui internet, sehingga komunitas tersebut dapat

lebih dikenal dan bisa dijadikan sarana untuk

melakukan bisnis internet.

2.9.3 Konsep RT/RW Net

Konsep RTRW-Net adalah sebuah upaya untuk mengakses internet

dari rumah dengan biaya yang relatif murah. Menjadi murah karena

biaya akses ditanggung bersama-sama dengan tetangga rumah.


67

Makin banyak tetangga yang ikut, akan makin murah biayanya.

Hampir sama dengan konsep warnet, pemilik warnet akan membeli

atau menyewa bandwidth dari ISP (Internet Service Provider) lalu

dijual kembali ke client.(Purbo, 2006: 29). Untuk memulai RTRW-Net

harus ada tempat yang akan dijadikan sebagai Base Station (server)

RTRW-Net yakni tempat untuk mengelola system jaringan atau tempat

akan diletakannya server sebagai Bandwitdh Management, Access

Point dan Switch dan juga sebagai tempat untuk mendistribusikan

koneksi internet keseluruh pelanggan/rumah setiap anggota.

Rumah/tempat sebagai Base Station ini akan diberikan sambungan

internet, tetapi dengan kewajiban menyediakan listrik 24 jam untuk

keperluan Base Station. Untuk mendistribusikan koneksi internet

keseluruh pelanggan maka ada cara yang umunya ditempuh yakni

dengan menggunakan media kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) dan

media Wireless (Gelombang Radio). (Purbo, 2006: 30).

Konsep RTRW-Net pada RT005 RW04 Kelurahan Srengseng Sawah

ini muncul karena : Pertama, masih mahalnya warnet yang ada di

sekeliling wilayah RT005 RW04 Srengseng Sawah antara Rp.3000,00

sampai dengan Rp.5000,00. Jika dihitung setiap hari, minimal 3 jam,

maka paling tidak kita akan menghabiskan biaya sekitar 10000/hari.

Jika dikalikan dengan 30 hari (1 bulan) maka dalam satu bulan kita

bisa menghabiskan biaya Rp. 300.000,00 hanya untuk mengakses

internet. Kedua, jaringan RTRW-Net ini adalah sebagai sarana untuk

mengenalkan internet kepada warga RT005 RW04 sekaligus dapat


68

mengakses internet dengan harga yang lebih terjangkau. Oleh

karenanya, jaringan RTRW-Net ini juga merupakan solusi internet

murah karena menggunakan sistem patungan sesama warga yang turut

serta dalam jarinagan RT/RW-net ini.

2.10 Metodologi Penelitian

2.10.1 Pengertian Metode Penelitin

Menurut Hasibuan (2007:432), Metode ialah kerangka kerja untuk

melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berfikir untuk menyusun

suatu gagasan yang terarah dan terkait dengan maksud dan tujuan. Metode

penelitian merupakan suatu kerangka dan asumsi yang ada dalam

melakukan elaborasi penelitian sedangkan metode penelitian memerlukan

teknik atau prosedur untuk menganalisa data yang ada. Dari pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian merupakan

langkah- langkah yang ada dalam penelitian sedangkan metode penelitian

adalah cara dari setiap langkah yang ada. Langkah-langkah dalam

metodologi penelitian sebaiknya disesuaikan dengan metode, prosedur,

tools dan lain sebagainya. Hal ini berguna untuk membantu dalam

memecahkan permasalahan yang ada dan juga membantu dalam

menangani, mengontrol, dan mengevaluasi suatu proses riset/penelitian.

2.10.2 Metodologi Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian dimaksudkan sebagai pencatatan

peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi

penelitian. Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan berdasarkan

beberapa cara pengumpulan. (Hasan, 2004: 23


69

1. Study Literatur

o Pengamatan

Pengamatan atau observasi adalah cara pengumpulan data

dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan

(laboratorium) terhadap objek yang diteliti (populasi atau

sampel). (Hasan, 2004:23)

o Wawancara

Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan

tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada

perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti.

(Hasan, 2004:24)

2. Studi Pustaka

Kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporan-

laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang

relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.(Anggoro, 2007: 22)

3. Studi Literatur Sejenis

Studi literatur sejenis adalah cara pengumpulan data dengan

menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan

data dari peneliti sebelumnya. (Hasan, 2004)

2.10.3 Metodologi Pengembangan Sistem

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan metode pengembangan

dengan menggunakan metode Network Development Life Cycle (NDLC).

Berikut adalah tahapan model Pengembangan sistem pengembangan

sistem Network Development Life Cycle (NDLC)


70

Gambar 2 Tahapan NDLC

1. Analysis

Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang

muncul, analisa user, dan analisa topologi jaringan yang sudah ada saat

ini. Adapun yang bisa menjadi pedoman dalam mencari data pada

tahap analysis ini adalah ;

o User / people : jumlah user, kegiatan yang sering

dilakukan, peta politik yang ada, level teknis user

o Media H/W & S/W : peralatan yang ada, status jaringan,

ketersedian data yang dapat diakses dari peralatan,

aplikasi s/w yang digunakan

o Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem,

sistemkeamanan yang sudah ada dalam mengamankan

data.

o Network : konfigurasi jaringan, volume trafik jaringan,


71

protocol, monitoring network yang ada saat ini, harapan dan

rencana pengembangan kedepan

o Perencanaan fisik: masalah listrik, tata letak, ruang

khusus, sistem keamanan yang ada, dan kemungkinan akan

pengembangan kedepan.

2. Design

Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan

membuat gambar design topologi jaringan interkoneksi yang akan

dibangun, diharapkan dengan gambar ini akan memberikan

gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bisa berupa

design struktur topology, design akses data, design tata layout

perkabelan, dan sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas

tentang project yang akan dibangun

3. Simulation Prototype

Beberapa networker’s akan membuat dalam bentuk simulasi dengan

bantuan Tools khusus di bidang network seperti BOSON, PACKET

TRACERT, NETSIM, VMWARE dan Sebagainya, hal ini

dimaksudkan untuk melihat kinerja awal dari network yang akan

dibangun.

4. Implementation

Dalam implementasi networker’s akan menerapkan semua yang telah


72

direncanakan dan didesign sebelumnya. Implementasi merupakan

tahapan yang sangat menentukan dari berhasil / gagalnya project yang

akan dibangun. Ada beberapa Masalah-masalah yang sering muncul

pada tahapan ini, diantaranya ;

a. jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat

b. masalah dana / anggaran dan perubahan kebijakan

c. peralatan pendukung

5. Monitoring

Setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang

penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai

dengan keinginan dan tujuan awal pada tahap analisis, maka perlu

dilakukan kegiatan monitoring. Monitoring bisa berupa melakukan

pengamatan pada ;

a. Infrastruktur hardware: dengan mengamati kondisi reliability

/kehandalan sistem yang telah dibagun (reliability =

performance + availability + security),

b. Memperhatikan jalanya packet data di jaringan (pewaktuan,

latenty,peektime, troughput)

c. Metode yang digunkan untuk mengamati “kesehatan”

jaringan dan komunikasi secara umum secara terpusat atau

tersebar.
73

6. Management

Padata NDLC, Aktivitas perawatan pemeliharan dan pengelolaan

dikategorikan pada fase ini, karena proses manejemen/ pengelolahan

sejalan dengan aktivitas perawatan/ pemeliharan sistem. (Setiawan,

2099: 2-5)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Studi Lapangan

a. Observasi

Observasi dilakukan pada tanggal 27-28 Februari 2010 untuk melakukan

pengumpulan data dan informasi serta dokumentasi mengenai peralatan

yang ada, status jaringan, konfigurasi jaringan, ketersedian data yang dapat

diakses dari peralatan dan aplikasi yang digunakan di RTRW-Net wilayah

Di desa Sejahterah kecamatan Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu

Kalimantan Selatan

3.2 Studi Pustaka

Pengumpulan data berseumber dari buku dan beberapa situs internet yang

menjadi referensi dan pedoman dalam penulisan penelitian yang dapat dilihat

pada daftar pustaka.

3.3 Studi Literatur

studi literatur filakukan untuj membandingkan penelitian

sebelomnya yang memiliki kemiripan judul dengan skripsi yang


74

Nama Judul Literatur Kesimpulan


Penulis
Wahid Pembagunan Dalam literatur tersebut
Miftahul Infrastruktur RT- menggunakan sistem Hotspot
Asharil1), RW Net dalam terpusat dimana media pemancar
Rezki Mendukung jaringan mengunakan Acces
Satris2) Pembelajaran point outdor yang di letakkan
Daring Pada dilokasi-lokasi yang di
Masyarakat ingginkan pengembang dimana
Tegalsari sistem ini masih sanggat rawat
dan memiliki banyak kekurang.
Herny Internet Murah Dalam literatur tersebut
Februariyanti dengan menggunakan sistem Hotspot
Membagun terpusat dimana media pemancar
Jarinagan RT- jaringan mengunakan Acces
RW Net point outdor yang di letakkan
dilokasi-lokasi yang di
ingginkan pengembang dimana
sistem ini masih sanggat rawat
dan memiliki banyak kekurang.
penulis angkat.

3.4 Metode Pembangan Sistem

Dalam penyusunan proposal ini, penulis melakukan metode penegembangan

degan menggunkan menggunkan metode Network Development Life Cycle (NDLC).

Berikut adalah penjelasan dari tahapan model pengembangan sistem Network

Development Life Cycle (NDLC) yang Penulis lakukan dalam Penelitian.

3.5 Alur Kerja Penelitian

a. Analysis
75

Pada tahap analisis peneliti melakukan analisa masalah, analisa kebutuhan,

analisa user, dan analisa topologi jaringan yang sudah ada sebelumnya.

b. Design

Pada tahap ini peneliti membuat gambar design topologi jaringan yang akan

dibangun, Design berupa design struktur topologi, Gambar topologi dibuat

menggunakan tool Microsoft Visio 2007.

c. Simulation Prototype

Peneliti melakukan simulasi jaringan dengan bantuan tools Vmware untuk

membangun jaringan internet yang telah didesign dan dirancang sebelumnya.

d. Implementation

Pada tahap implementasi peneliti melakukan instalasi Mikrotik PC Router,

setting konfigurasi dasar Mikrotik, setting konfigurasi modem, dan

bandwidth management yang meliputi: implementasi PCQ pada simple queue

dan implementasi HTB pada Queue tree.

e. Monitoring

Pada tahapan monitoring pada jaringan RT/RW-net, peneliti menggunakan

tools yang terdapat pada Mikrotik. Tools tersebut adalah Graphing traffic,

Packet Sniffer dan Torch, peneliti juga melakukan bandwidth test ke server

lokal dan internasional.

f. Management

Peneliti tidak melakukan tahapan management karena pada tahap ini seorang

Admin mempunyai otoritas penuh dalam melakukan pemeliharaan dan


76

perawatan serta modifikasi baik pada struktur jaringan Internet ataupun pada

sistem yang telah ada.


77

Daftar Pustaka
[1] R. Untari, D. S. Priyarsono, and T. Novianti, “Impact of Information and Communication
Technology (ICT) Infrastructure on Economic Growth and Income Inequality in Indonesia,”
Int. J. Sci. Res. Sci. Eng. Technol., pp. 109–116, Jan. 2019, doi: 10.32628/ijsrset196130.
[2] A. G. Gani, “PENGENALAN TEKNOLOGI INTERNET SERTA DAMPAKNYA.”
[3] D. T. Andariesta and M. Wasesa, “Machine learning models for predicting international tourist
arrivals in Indonesia during the COVID-19 pandemic: a multisource Internet data approach,” J.
Tour. Futur., 2022, doi: 10.1108/JTF-10-2021-0239.
[4] T. Penyusun, “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS
PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA MAHASISWA
PRODI D-III KEBIDANAN DI STIKES RSPAD GATOT SOEBROTO PERIODE
JANUARI-FEBRUARI 2021 KARYA TULIS ILMIAH.”
[5] D. Jenderal SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika, “PEMERATAAN
INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI UNTUK PERTUMBUHAN EKONOMI DI
INDONESIA.”
[6] “SEMINAR HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT 2020.”
[7] “241822-internert-murah-dengan-membangun-jaringa-459f0f6f”.
[8] H. Jurnal, R. N. Rachmawati, and T. Christiana, “JURNAL PUBLIKASI ILMU KOMPUTER
DAN MULTIMEDIA RANCANG BANGUN DAN PEMANFAATAN MIKROTIK DALAM
JARINGAN RT RW NET,” JUPIKOM, vol. 1, no. 1, 2022.
[9] D. U. Prasetyo, F. Fitriastuti, and D. Prasetyo Utomo, “Implementasi……………Mikrotik OS
2.9.27.” [Online]. Available: www.weasocial.sg
[10] “MEMBANGUN JARINGAN HOTSPOT WI-FI RT/RW NET DI.”
[11] K. Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa and K. Jakarta Selatan, “BANDWIDTH
MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS. PADA RTRW-
Net studi kasus : RT005 RW04.”
[12] O. W. . PURBO, “Jaringan wireless di dunia berkembang,” 2007.
[13] S. Ahdan, O. Firmanto, S. Ramadona, C. Riau, J. Umban Sari, and R. Pekanbaru,
“RANCANG BANGUN DAN ANALISIS QoS (QUALITY OF SERVICE)
MENGGUNAKAN METODE HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET) PADA RT/RW
NET PERUMAHAN PRASANTI 2,” 2018.
[14] S. Hidayat, T. Ramdani, I. F. Alam, S. Sfenrianto, and E. R. Kaburuan, “Article ID:
IJMET_10_03_146 Indonesia,” Int. J. Mech. Eng. Technol., vol. 10, no. 3, pp. 1447–1455,
2019, [Online]. Available:
http://www.iaeme.com/IJMET/index.asp1447http://www.iaeme.com/ijmet/issues.asp?JType=I
JMET&VType=10&IType=3http://www.iaeme.com/IJMET/issues.asp?JType=IJMET&VTyp
e=10&IType=3
[15] D. Fadhilah and I. Ripai, “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI INTERNET
WIRELESS RT/RW NET UNTUK MENJADIKAN SALAH SATU BISNIS UMKM DI
DESA LENGKONG.”
[16] L. D. Samsumar and K. Gunawan, “ANALISIS DAN EVALUASI TINGKAT KEAMANAN
JARINGAN KOMPUTER NIRKABEL (WIRELESS LAN); STUDI KASUS DI KAMPUS
STMIK MATARAM,” J. Ilm. Teknol. Infomasi Terap., vol. 4, no. 1, Dec. 2017, doi:
10.33197/JITTER.VOL4.ISS1.2017.152.
[17] “Jurnal_Bayu_Ramadhan 361701013”.
[18] “Jaringan Komputer - Edy Victor Haryanto, Universitas Potensi Utama - Google Books.”
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=LIuACwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR3&dq=M
embangun+Jaringan+Komputer&ots=cLbOKT-4WG&sig=-
rfFYO68m1s9vA2bQZK6YAm33iw&redir_esc=y#v=onepage&q=Membangun Jaringan
Komputer&f=false (accessed Aug. 18, 2022).
[19] B. I. Hariswara, C. Kurniawan, S. Tinggi, and T. Malang, “PEMBANGUNAN JARINGAN
RT-RW NET BERBASIS MIKROTIK DI DESA SUKODONO KECAMATAN DAMPIT
78

KABUPATEN MALANG.” [Online]. Available: http://library.binus.ac.id/


[20] A. Supriyadi and D. Gartina, “Memilih Topologi Jaringan dan Hardware dalam Desain Sebuah
Jaringan Komputer,” Inform. Pertan., vol. 16, no. 2, pp. 1037–1053, 2007.
[21] M. Exsan and U. Fadlilah, “Pembangunan Infrastruktur Voice Over Internet Protocol di
Organisasi Perangkat Daerah Boyolali menggunakan Server Elastix,” Emit. J. Tek. Elektro,
vol. 17, no. 2, pp. 80–88, Sep. 2017, doi: 10.23917/EMITOR.V17I2.6233.
[22] V. Rosalina, Y. Sugiyani, and A. Triayudi, “PERANCANGAN INFRASTRUKTUR
JARINGAN KOMPUTER DALAM KONSEP MEMBANGUN SERANG MENUJU SMART
CITY,” PROSISKO J. Pengemb. Ris. dan Obs. Sist. Komput., vol. 1, Sep. 2014, Accessed:
Aug. 18, 2022. [Online]. Available: https://e-
jurnal.lppmunsera.org/index.php/PROSISKO/article/view/87
[23] “LOAD BALANCE DAN PEMBAGIAN BANWIDTHPADA JARINGAN LAN
MENGGUNAKANMIKROTIK ROUTER BOARD RB 750 Mohd. Siddik #1 ,Yopi Hendro
#2 Zulfian Azmi #3”.
[24] “RANCANG BANGUN RT/RW NET HOTSPOT SISTEM DENGAN MIKROTIK ROUTER
OS SEBAGAI MANAJEMEN BILLING SKRIPSI.”
[25] “Cara Jitu Pengelolaan Jaringan Windows dengan Remote Desktop dan Administration -
Wahana Komputer - Google Books.”
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=mp_XAMqoMDoC&oi=fnd&pg=PA1&dq=
windows+software+jaringan&ots=XLidAIXM_t&sig=eqAb2ko27YBMuGvBNo3BaQ-
N1JA&redir_esc=y#v=onepage&q=windows software jaringan&f=false (accessed Aug. 18,
2022).

Anda mungkin juga menyukai