Demensia Tipe Lain - AZH
Demensia Tipe Lain - AZH
NIM : 2150302208
Definisi
Demensia adalah sindrom penurunan fungsi intelektual dibanding sebelumnya yang
cukup berat sehingga mengganggu aktivitas sosial dan profesional yang tercermin dalam
aktivitas hidup keseharian, biasanya ditemukan juga perubahan perilaku dan tidak disebabkan
oleh delirium maupun gangguan psikiatri mayor. Diagnosis klinis demensia ditegakkan
berdasarkan riwayat neurobehavior, pemeriksaan fisik neurologis dan pola gangguan
kognitif.
Klasifikasi Demensia Terdapat lima subtipe demensia secara umum, yaitu penyebab
alzheimer, demensia vaskular, demensia lewy body dan demensia penyakit parkinson,
demensia frontotemporal, dan tipe campuran.
1. Gejala Kognitif
- Demensia. Kondisi ini ditandai dengan kehilangan kemampuan berpikir yang
parah, gangguan pada perhatian, kesulitan dalam membuat perencanaan,
multitasking, pemecahan masalah, dan penalaran.
- Fluktuasi kognitif. Kondisi ini ditandai dengan perubahan konsentrasi, atensi,
dan kewaspadaan yang semakin parah seiring berjalannya waktu. Gejala
terkadang terjadi sepanjang hari.
- Halusinasi. Kondisi ini ditandai dengan halusinasi visual atau melihat hal-hal
yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi non-visual seperti mendengar atau
mencium aroma sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
2. Gangguan Gerakan
Beberapa pengidap mengalami gangguan gerakan pada tahap awal. Beberapa
pengidap mengembangkan gejala ini seiring berjalannya waktu. Intensitas muncul
sangat ringan dan sering diabaikan seperti perubahan tulisan tangan.
3. Gangguan Tidur
- REM Sleep Behavior Disorder (RBD). Kondisi ini terjadi saat tidur dan ditandai
berbicara dan gerakan kasar sampai terjatuh dari tempat tidur. RBD menjadi
gejala awal dan menahun sebelum gejala lainnya muncul.
- Excessive Daytime Sleepiness. Kondisi ini ditandai dengan tidur selama 2 jam
atau lebih di siang hari, meskipun sudah memiliki waktu tidur yang cukup di
malam hari.
- Insomnia. Kondisi ini ditandai kesulitan untuk tidur atau sering terbangun saat
tidur di malam hari.
- Restless Leg Syndrome atau sindrom kaki gelisah. Kondisi ini ditandai dengan
sensasi yang tidak menyenangkan atau tidak biasa pada kaki saat beristirahat.
4. Perubahan Perilaku dan Mood
- Depresi, yaitu perasaan sedih, tidak berharga, atau ketidakmampuan untuk
menikmati aktivitas secara terus-menerus dan sering kali disertai dengan kesulitan
untuk tidur dan makan.
- Apatis, yaitu kurangnya minat dalam kegiatan sehari-hari yang normal dan kurang
berinteraksi sosial.
- Cemas, yaitu kekhawatiran atau ketakutan yang mendalam terhadap suatu situasi
atau masa depan, yang ditandai dengan pertanyaan berulang.
- Agitasi, yaitu keresahan yang dapat dilihat dari mondar-mandir, meremas-remas
tangan, mengulang-ulang kata, dan mudah marah.
- Delusi, yaitu memiliki keyakinan yang sangat kuat terhadap sesuatu yang tidak
sesuai dengan kenyataan atau bukti.
- Paranoid, yaitu memiliki kecurigaan yang ekstrim dan tidak rasional seperti
kecurigaan seseorang mengambil atau menyembunyikan sesuatu.
5. Gejala Lainnya
Pengidap LBD juga dapat mengalami perubahan signifikan pada bagian sistem
saraf yang mengatur fungsi otomatis tubuh seperti jantung, kelenjar, dan otot. Hal
tersebut memicu gejala berupa:
- Perubahan suhu tubuh.
- Gangguan tekanan darah.
- Pusing.
- Pingsan.
- Sering terjatuh.
- Sensitif terhadap panas dan dingin.
- Disfungsiseksual.
Inkontinensia urin.
- Konstipasi.
- Penurunan kemampuan indra pencium.
2. Frontotemporal Dementia
Definisi
Frontotemporal dementia (demensia frontotemporal atau FTD) adalah jenis demensia
yang memengaruhi lobus frontal dan temporal otak, yakni otak bagian depan dan samping
sehingga menimbulkan gangguan pada kepribadian, perilaku, dan kemampuan berbahasa.
Orang yang mengalami penyakit ini, bagian dari otak yang terkena akan mengalami
penyusutan. Gejala yang ditimbulkan hampir serupa dengan masalah kejiwaan, sehingga
sering kali salah diagnosis. Selain area otak yang terkena, yang membedakan demensia ini
dengan jenis lainnya adalah rentan menyerang orang yang berusia lebih muda, yakni sekitar
40 hingga 65 tahun. Sementara demensia jenis lain biasanya menyerang orang yang berusia
65 tahun ke atas.
Klasifikasi
Beberapa jenis frontotemporal dementia (demensia frontotemporal), yakni:
a. FTD varian depan. Tipe FTD yang lebih memengaruhi perilaku dan kepribadian.
b. Afasia progresif primer. Afasia artinya kesulitan berkomunikasi dan tipe FTD ini
terbagi lagi menjadi dua, yakni Afasia nonfluen progresif, yang memengaruhi
kemampuan berbicara. Satu tipenya lagi adalah demensia semantik, yang
memengaruhi kemampuan menggunakan dan memahami bahasa.
c. Tipe FTD lainnya. Tipe ini sangat langka dan memengaruhi gerakan tubuh, sehingga
menimbulkan gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson dan penyakit
(Amyotrophic lateral sclerosis/ALS) atau dikenal dengan penyakit Lou Gehrig.