Anda di halaman 1dari 3

ESSAY

STUDY EXCURSIE 2016


PESERTA

Judul Essay :PENTINGNYA UPAYA MELESTARIKAN KEBUDAYAAN


Tanggal Penulisan : 24 April 2016
Penulis : Rembrant Shella Gustami
NIM : 041511433082
No. Hp : 089685948384

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Budaya.. Budaya.. Budaya.. Negara mana yang tak bangga memiliki budaya,
begitupun dengan Indonesia. Indonesia sebagai salah satu Negara terkaya di dunia, kaya akan
semua aspek kehidupan, sandang, pangan, papan, agama, budaya, suku, serta adat.
Kebudayaan asli Indonesia seharusnya dilestarikan, jangan sampai kebudayaan yang sudah
ada di rebut atau bahkan menjadi milik negara lain, akan tetapi harus ada niat untuk
melestarikan budaya bangsa sendiri. Tapi pada akhirnya sangat disayangkan, budaya warisan
Indonesia seperti tari, lukisan, dan karya-karya lain lambat laun berkurang keasliannya
tercampur budaya luar dan bahkan hilang termakan oleh waktu seiring masuknya budaya
asing itu ke negeri ini.
Eksistensi budaya Indonesia mulai pudar di kalangan mancanegara, wisatawan asing
yang berdatangan cenderung hanya mendatangi tempat-tempat wisata utama yang terkenal
seperti halnya Bali, padahal masih tersisa beratus-ratus bahkan beribu-ribu pulau yang masih
sangat indah untuk dinikmati nuansa pemandangannya. Begitupun dengan seni tari kita,
hampir setiap suku bangsa atau daerah di Indonesia memiliki tarian adat, tarian dengan
gerakan yang indah dan dengan iringan alat-alat musik tradisional yang melantun dengan
harmonis selaras dengan tariannya. Tidakkah kita berbangga akan semua itu ?
Sama halnya dengan seni ukir Indonesia, batik. Ya. Batik, siapa yang tidak tahu
batik ? budaya asli Indonesia yang sempat direbut oleh Negara sebelah. Apa yang membuat
hal itu terjadi ? Tentu saja karena kelalaian kita sebagai warga Negara, sebagai pewaris
budaya, yang kurang ikut andil dalam pelestarian budaya tersebut.
Kekuataan kebudayaan merupakan kekuataan suatu bangsa yang harus dilestarikan,
seni dan budaya tidak dapat dipisahkan dari perangkat tata pergaulan antar bangsa, sehingga
suatu bangsa akan mudah dikenali dengan budayanya tapi lambatnya pertumbuhan kreasi
seni dalam seni budaya modern bukan berarti seni dan budaya bangsa tersebut masuk
kategori primitif. Justru karya seni dan budaya unik suatu negara harusnya menjadi bangga
dengan budaya yang mereka miliki. Tak perlu malu ketika kita harus membawakan tradisi
atau adat Indonesia, itulah bentuk ciri khas kita, sebuah poin plus dari bangsa-bangsa yang
lain.

Tidak peduli apakah Menteri Kebudayaan atau orang biasa. Memang merupakan
kewajiban untuk mempertahankan sesuatu yang dari dulu sudah menjadi hak milik kita
bersama, milik Negara. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, masyarakat pun juga harus
berpartisipasi, peduli, demi terlaksananya pelestarian budaya ini. Akan tetapi dalam hal ini
juga, masyarakat membutuhkan bukti, bukan janji. Masyarakat butuh wadah, butuh sarana,
butuh fasilitas untuk melestarikannya. Butuh adanya kerja sama antara masyarakat dan
pemerintah untuk melestarikan budaya bangsa ini. Karena Negara kita demokratis, maka
mencerminkan bahwa kerja sama sangatlah diperlukan.
Sebagai contoh, pemerintah perlu memberlakukan Hari Budaya Nusantara dan Kota
Kreatif, hari dimana tiap-tiap provinsi atau daerah memiliki hari budaya masing-masing yang
telah disepakati oleh pemerintah setempat. Setiap daerah wajib menggali budaya daerah
tersebut dan mentransformasikannya ke dalam sebuah pertunjukan budaya. Penentuan hari
budaya juga tidak sembarangan, melainkan harus sesuai dengan nilai-nilai sejarah yang
berkembang di masing-masing daerah. Kota Kreatif itu sendiri adalah sebuah kawasan atau
daerah kecil yang dibentuk oleh pemerintah setempat untuk menjadi tempat berlangsungnya
hari budaya tersebut. Kota yang dimaksud bukanlah kota dengan pemerintahan baru, rakyat
baru atau semacamnya, melainkan hanyalah sebuah lokasi dari suatu daerah untuk
mengumpulkan semua hasil budayanya untuk dipertontonkan sehingga bisa menarik minat
wisatawan untuk datang ke daerah tersebut, secara otomatis juga bisa menambah devisa
Negara dan menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat. Dengan begitu,
pemerinah sudah menyediakan sarana bagi masyarakat untuk melestarikan budaya daerahnya.
Dengan hal ini pula, kita dapat mempatenkan budaya tiap-tiap daerah serta bisa juga
membuat database seluruh budaya Indonesia.
Mungkin hanya ini yang dapat penulis sampaikan, semoga tulisan ini dapat
menginspirasi kita semua dalam memaknai dan membangun kecintaan kita terhadap budaya
asli Indonesia tercinta, menjaga kualitas dan kuantitas kebudayaan yang telah ada agar tidak
terpengaruh budaya asing, dan menciptakan karya cipta budaya yang bermakna pendidikan
bagi seluruh elemen lapisan masyarakat. Jadi kita harus merasa bangga dan tak malu menjadi
‘Orang Indonesia’.

Anda mungkin juga menyukai