Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL PRATIKUM LARUTAN

ELEKTROLIK DAN NON ELEKTROLIK


D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H
:VIRDA SULVITRA

GURU PEMBIMBING :
NURUL ISTIWANA M.Pd

SMK DHARMA SHALIHAT 2 UJONG PATIHAH


27 FEBRUARI 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr . Wb
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas karunia-Nyalah kami bisa menyelesaikan laporan yang berjudul
“PRATIKUM LARUTAN ELEKTROLIT dan NON ELEKTROLIT”
walaupun kami juga mengetahui bahwa terdapat banyak kekurangan didalam
makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

COT KUMBANG, 27 februari 2023

penulis
Virda sulvitra
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................
A. JUDUL...........................................................................................................................
B. TUJUAN........................................................................................................................
BAB 2 DASAR TEORI.......................................................................................................
A. LARUTAN.....................................................................................................................
B. LARUTAN ELEKTROLIK........................................................................................
C. LARUTAN NON ELEKTROLIK...............................................................................
D. Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus listri................................................
E. Sifat Daya Hantar Listrik dalam Larutan............................................................................
F. Manfaat Larutan Elektrolit Dan Larutan Non ElektroliT.......................................

BAB 3 PROSEDUR PRAKTIKUM........................................................................................


A. Tempat Dan Waktu Praktikum...................................................................................
B. ALAT DAN BAHAN PRATIKUM.............................................................................
C. CARA KERJA..............................................................................................................
BAB 4 HASIL PRATIKUM....................................................................................................
A. HASIL............................................................................................................................
B. PEMBAHASAN............................................................................................................
BAB 5 PENUTUP.....................................................................................................................
DAFTAR PUSAKA..................................................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. JUDUL :
HASIL PRATIKUM LARUTAN ELEKTROLIK DAN NON ELEKTROLIK

B. Tujuan
Larutan mana yang di katakan dengan elektrolik kuat, elektrolik lemah dan non elektrolik
BAB II
DASAR TEORI

A. Larutan
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan,
sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan
disebut pelarutan atau solvasi.

Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan,


seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan,
misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam
cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat,
misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.

1. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut
di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat
terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat
terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal,
dan bagian per juta (part per million, ppm). Sementara itu, secara kualitatif, komposisi
larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah)
atau pekat (berkonsentrasi tinggi).

2. Pelarutan

Molekul komponen-komponen larutan berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur.


Pada proses pelarutan, tarikan antarpartikel komponen murni terpecah dan tergantikan
dengan tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. Terutama jika pelarut dan zat terlarut
sama-sama polar, akan terbentuk suatu sruktur zat pelarut mengelilingi zat terlarut; hal
ini memungkinkan interaksi antara zat terlarut dan pelarut tetap stabil.
Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada suatu titik
komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi. Misalnya, jika zat terlarutnya
berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik padatan tersebut tidak
dapat larut lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat terlarut dalam larutan tersebut
adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai larutan jenuh. Titik tercapainya
keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan,
seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi. Secara umum, kelarutan suatu zat (yaitu jumlah
suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut tertentu) sebanding terhadap suhu. Hal ini
terutama berlaku pada zat padat, walaupun ada perkecualian. Kelarutan zat cair dalam
zat cair lainnya secara umum kurang peka terhadap suhu daripada kelarutan padatan atau
gas dalam zat cair. Kelarutan gas dalam air umumnya berbanding terbalik terhadap suhu

3. Larutan Ideal

Bila interaksi antarmolekul komponen-komponen larutan sama besar dengan interaksi


antarmolekul komponen-komponen tersebut pada keadaan murni, terbentuklah suatu
idealisasi yang disebut larutan ideal. Larutan ideal mematuhihukum Raoult, yaitu
bahwa tekanan uap pelarut (cair) berbanding tepat lurus dengan fraksi mol pelarut dalam
larutan.Larutan yang benar-benar ideal tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan
memenuhi hukum Raoult sampai batas-batas tertentu. Contoh larutan yang dapat
dianggap ideal adalah campuranbenzena dan toluena.

Ciri lain larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumlahan tepat volume
komponen komponen penyusunnya. Pada larutan non-ideal, penjumlahan volume zat
terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan.

4. Sifat Koligatif Larutan


Larutan cair encer menunjukkan sifat-sifat yang bergantung pada efek kolektif jumlah
partikel terlarut, disebut sifat koligatif(dari kata Latin colligare, "mengumpul bersama").
Sifat koligatif meliputi penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik
beku, dan gejala tekanan osmotik.

5. Jenis-Jenis Larutan
Larutan dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya.
Tabel berikut menunjukkan contoh-contoh larutan berdasarkan fase komponen-
komponennya.
Contohlaru Zatterlarut
tan Gas Cairan Padatan
Gas Udara (oksig Uap air di udara Bau suatuzatpadat yang
P en dan (kelembapa timbuldarilarutnyamolekulp
E gas-gas n) adatantersebut di udara
L lain
A dalamnitr
R ogen)
U Cairan Air terkarbon Etanol dalam Sukrosa (gula) dalam
T asi(karbo air; air; natrium
ndioksida campuranbe klorida(garam dapur) dalam
dalam rbagai hidro air; amalgam emasdalam ra
air) karbon(min ksa
yakbumi)
Padata Hidrogen lar Air dalam karb Aloi logamseperti baja
n utdalaml onaktif; uap
ogam, air
misalnya dalam kayu
platina

Berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik, larutan dapat dibedakan sebagai


larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit mengandung
zat elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik, sementara larutan non-elektrolit
tidak dapat menghantarkan listrik.

B. Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan
gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam
larutan.Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam
larutan elektrolit.

HCl(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + Cl-(aq)


Umumnya, basa merupakan senyawa ionic, kecuali NH 3 adalah basa yang dalam keadaan
murni berupa senyawa kovalen dan didalam air terurai menjadi ion-ionnya.
NH3(g) + H2O(l) → NH4+(aq) + OH-(aq)
Semua garam merupakan merupakan senyawa ionic. Jika garam dilarutkan didalam air, ion-
ion garam akan melepaskan diri dari kisi-kisi Kristal yang selanjutnya terhidrasi di dalam
pelarut air.
NaCl-(s) + H2O(l) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi larutan
elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Elektrolit kuat dengan daya hantar yang besar.
Contohnya larutan asam kuat, basa kuat dan garam. Dan elektrolit lemah, yaitu larutan
dengan daya hantar yang lemah.
Elektolit Kuat Elektrolit lemah
HCl CH2COOH
H2SO4 HF
HNO3 HNO2
HClO4 NH3

1. Larutan Elektrolit Kuat


Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi
sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya
hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak
panah satu arah ke kanan, dengan harga derajat ionisasi adalah satu  (α  =  1).
Yang tergolong elektrolit kuat adalah :
~ Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
~ Basa  kuat,  yaitu  basa-basa  golongan  alkali  dan  alkali  tanah, antara lain : NaOH,
KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
~ Garam-garam  yang  mempunyai  kelarutan  tinggi,  antara  lain : NaCl, KCl, KI,
Al2(SO4)3 dan lain-lain.

Ciri – ciri larutan elektrolit kuat :


~ Nyala lampu terang
~ Menghasilkan banyak ion
~ Molekul netral pada larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali
~ Penghantar listrik yang baik
~ Gelembung gas banyak
~ α = 1 atau terionisasi dengan sempurna
Contoh : NaCl → Na+ + Cl-
2. Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun
tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini
disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga
dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam
persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik),
dengan  harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1).
Yang tergolong elektrolit lemah adalah:
~ Asam  lemah,  antara  lain:  CH3COOH,  HCN,  H2CO3,  H2S 
~ Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
~ Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 

Ciri – ciri larutan elektrolit kuat :


~ Nyala lampu redup
~ Menghasilkan sedikit ion
~ Molekul netral dalam larutan banyak
~ Terionisasi hanya sebagian kecil
~ Penghantar listrik yang buruk
~ Gelembung gas sedikit
~ 0 < α < 1 atau terionisasi sebagian
Contoh : CH3COOH       CH3COO-  + H

3. Senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit


Senyawa yang dalam larutannya dapat menghantarkan arus listrik berupa senyawa ion
dan senyawa kovalen polar, karena senyawa-senyawa tersebut dapat terionisasi saat
dilarutkan dalam air.
* Senyawa ion
Senyawa ion tersusun dari ion-ion yang bentuknya padat dan kering. Ion-ion
penyusun senyawa ion dalam pelarutnya akan bergerak bebas sehingga larutan ion
dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa ion dalam bentuk kristal, ion-ionnya
tidak dapat bergerak bebas sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Contoh
senyawa ion adalah NaCl, KCl, NaOH dan KOH.
* Senyawa kovalen polar
Senyawa kovalen polar apabila dilarutkan dalam air, maka akan terurai menjadi ion-
ion. Hal tersebut disebabkan oleh ikatan kovalen pada senyawa tersebut mudah
putus dalam pelarut air dan menghasilkan ion-ion. Contohnya asam klorida
(HCl),Amonia (NH3).
C. Larutan Non Elektrolit
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan
memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala
pada alat uji. Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke
dalam larutan nonelektrolit.

Setelah semua alat(kabel, larutan elektrolit,elektroda, lampu holder dan bola lampu) disusun,
dan kemudian dihubungkan ke sumber listrik, terlihat lampu tidak menyala. Ini membuktikan
bahwa pada gambar tidak mengalir melalui larutan non elektrolit.
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit. Sedangkan
zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk
ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler.
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
~ Larutan urea
~ Larutan sukrosa
~ Larutan glukosa
~ Larutan alkohol dan lain-lain

Sebagai tambahan, larutan non elektrolit memiliki karakteristik sebagai berikut:


~ Tidak menghasilkan ion
~ Semua dalam bentuk molekul netral dalam larutannya
~ Tidak terionisasi
~ Jika dilakukan uji daya hantar listrik: tidak menghasilkan gelembung, dan lampu tidak
menyala
~ Derajat ionisasi = 0
D. Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus listrik

Pada Tahun 1887, seorang ilmuwan Swedia yang bernama Svante August Arrhenius
mengemukakan sebuah teori yang menjelaskan mengapa larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik. Menurutnya, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik,
karena dalam larutan elektrolit tersebut terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion
inilah yang dapat menghantarkan arus listrik. Untuk lebih memahami teoriArhennius ini,
coba perhatikan gambar di atas!
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa arus listrik mengalir melalui larutan
elektrolit(CuCl2) yang ditandai dengan bergeraknya jarum amperemeter. Hal ini dikarenakan
larutan tersebut terion menjadi ion Ca2+ yang bergerak menuju katoda dan ion Cl- yang
bergerak menuju anoda.

Berdasarkan gambar pertama terlihat bahwa larutan elektrolit kuat (NaCl) terion sempurna
menjadi ion Na+ dan Cl- sehingga dapat menghidupkan lampu dengan terang karena jumlah
ion yang banyak. Sedangkan pada gambar ke dua terlihat larutan elektrolit
lemah(CH3COOH) terion sebagian menjadi ion CH3COO- dan ion H+ dan sebagian dalam
bentuk CH3COOH Karena jumlah ion yang sedikit maka lampu menyala dengan redup.
Daya hantar listrik pada larutan elektrolit kuat, lemah dan non elektrolit merupakan kekuatan
elektrolit yang dinyatakan dengan derajat ionisasi (α). Secara matematis dinyatakan dengan
persamaan berikut
α = mol zat yang terionisasi mol zat mula-mula.

Berdasarkan persamaan diatas dan kegiatan sebelumnya :


 Jika α = 1, maka zat terionisasi sempurna dan merupakan latutan elektrolit kuat.
 Jika 0< α <1, maka zat terionisasi sebagian dan merupakan larutan elektrolit lemah.
 Jika α = 0, maka zat tidak terionisasi dan merupakan larutan non elektrolit
E. Sifat Daya Hantar Listrik dalam Larutan
Larutan tergolong ke dalam campuran homogen yang terdiri dari pelarut dan zat terlarut.
Pelarut -pelarut yang biasa digunakan adalah air. Sedangkan zat terlarut terdiri dari berbagai
senyawa ion maupun kovalen. Sifat daya hantar listrik zat yang terlarut dalam air dapat
diketahui dengan uji nyala
Gambaran Bentuk Molekul Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah, dan Nonelektrolit.
Jenis Sifat dan Contoh Reaksi Ionisasi
Laru Pengamatan Lain Senyawa
tan
Elektrolit - Terionisasi sempurna NaCl, NaOH, NaCl —> Na+ + Cl-
Kuat - Menghantarkan arus H2SO4, HCl, NaOH —> Na+ +
listrik dan KCl OH-
- Lampu menyala H2SO4 —> H+ +
terang SO42-
- Terdapat gelembung HCl —> H+ + Cl-
gas KCl —> K+ + Cl-
Elektolit -   Terionisasi sebagian CH3COOH, CH3COOH –> H+ +
Lema -   Menghantarkan arus N4OH, HCN, CH3COOH-
h listrik dan Al(OH)3 HCN –> H+ + CN-
-   Lampu menyala Al(OH)3 –> Al3+ +
redup OH-
-   Terdapat gelembung
gas
Non -   Tidak terionisasi C6H12O6 C6H12O6
Elekt -   Tidak C12H22O11 C12H22O11
rolit menghantarkan CO(NH2)2 CO(NH2)2
arus listrik C2H5OH C2H5OH
-   Lampu tidak
menyala
-   Tidak terdapat
gelembung gas

F. Manfaat Larutan Elektrolit Dan Larutan Non Elektrolit


1. Larutan Elektrolit
Dalam kehidupan sehari-hari larutan ini dapat dimanfaatkan dalam beberapa hal seperti :
 Akumulator (aki) berfungsi menyimpan energi (listrik) dalam bentuk energi kimia.
Seperti baterai dan kapasitor. Larutan elektrolit yang tergantung pada aki berupa
asam sulfat (H2SO4).
 Cairan tubuh, cairan tubuh manusia mengandung larutan elektrolit dimana berfungsi
sebagai penghantar daya listrik untuk kerja impuls saraf.
 Garam dapur, bumbu yang sangat penting untuk memasak. Secara kimia garam
tersusun dari unsur natrium dan klorin yang bergabung membentuk senyawa
natrium klorida (NaCl) yang merupakan elektrolit kuat.

2. Larutan Non Elektrolit


Dalam kehidupan sehari-hari larutan ini dapat dimanfaatkan dalam beberapa hal seperti :
 Glukosa, sumber energi yang bersifat manis dan bisa larut dalam makanan dan
minuman. Biasanya terdapat pada gula, nasi, gandum, jagung dan sebagainya.
 Urea, senyawa ini biasanya digunakan sebagai pupuk di bidang pertanian.
 Alkohol, termasuk dalam larutan non-elektrolit yang digunakan sebagai disinfektan
dan obat luka.
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM

A. Tempat Dan Waktu Praktikum


1. Tempat praktikum : SMK DHARMA SHALIHAT 2 UJONG PATIHAH
2. Dilakukan pada tanggal :
3. Waktu praktikum : KIMIA

B. Alat dan Bahan Praktikum


Dalam proses praktikum digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
1. Lampu 4. paku

5. Gelas plastik
2. Kabel

3. Baterai

6. Air mineral
7. Garam 8. Gula

9. Cuka

C. Cara Kerja

Untuk melakukannya dapat dilakukan dengan cara berikut:


1. Rangkailah alat penguji elektrolit

2. Periksalah terlebih dahulu alat penguji tersebut dengan menggunakan baterai untuk
memastikan lampu menyala dengan sempurna
3. Tuangkan masing-masing larutan ke dalam gelas / plastik

4. Masukkan karbon ke dalam masing-masing larutan

5. Amati dan lihat reaksi yang terjadi pada lampu, apakah lampu menyala atau padam dan
memiliki gelembung atau tidak

6. Apabila ingin mengganti larutan, karbon hendaknya dibersihkan terlebih dahulu, agar
larutan sebelumnya tidak memengaruhi larutan lain

7. Ulangi percobaan tersebut agar data menjadi lebih akurat


BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

A. Hasil
No Pengamatan
Larutan Jenis Elektrolit
Lampu Gelembung
1 Air mineral Tidak menyala Tidak ada gelembung Non elektrolit
2 Air garam Menyala terang Banyak gelembung Elektrolit kuat
3 Air gula Tidak menyala Tidak ada gelembung Non elektrolit
4 Cuka Menyala redup Terdapat gelembung Elektrolit lemah

B. Pembahasan
Pada percobaan ini cara untuk mengetahui apakah suatu larutan itu merupakan
larutanelektrolit kuat, elektrolit lemah atau non elektrolit adalah dengan memperhatikan
elektroda tembaga yang dimasukkan ke dalamlarutan. Elektroda tembaga yang dimasukkan
ke dalam larutan, akan melakukan proses pelepasan dan penerimaan ion yang dapat diketahui
melaluiterang-redupnya sinar lampu dan ada-tidaknya gelembung gas di ujung-ujung
elektroda.Berdasarkan hasil pengamatan larutan yang merupakan larutan elektrolit kuat
adalah :
~ Larutan Garam

Larutan yang memiliki elektrolit lemah adalah :


~ Cuka
Larutan yang merupakan non elektrolit adalah :
~ Air mineral
~ Larutan gula
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan baik/ sempurna karena
terbentuknya muatan-muatan sempurna yang dibentuk oleh banyaknya ion-ion secara
berlawanan.
Larutan elektrolit lemah kurang dapat mennghantarkan listrik dengan baik/ sempurna karena
muatan-muatan kurang sempurna yang dibentuk oleh sedikitnya ion-ion secara berlawanan.
Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena larutan-larutan tersebut tidak
terurai menjadi ion-ion, sehingga zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral
yang tidak bermuatan listrik.
Denngan mengetahui daya hantar larutan beserta gejala-gejala hantaran listrik dalam larutan,
kita dapat mengelompokkan larutan menjadi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

B. Saran
~ Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan
mempengaruhi hasil percobaan
~ Bersihkan alat uji terlebih dahulu sebelum digunakan agar kotoran yang menempel bisa
bisa hilang
~ Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel pada
elektrode.
DAFTAR PUSTAKA

Di ambil dari praktik


Sumber: google.com
LAMPIRAN
NO Urutan Hasil Percobaan
1 Air mineral

2 Air garam
3 Air gula

4 Cuka

Anda mungkin juga menyukai