Laporan Praktikum Larutan Elektrolit Dan
Laporan Praktikum Larutan Elektrolit Dan
O
L
E
H
:VIRDA SULVITRA
GURU PEMBIMBING :
NURUL ISTIWANA M.Pd
Assalamu’alaikum Wr . Wb
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas karunia-Nyalah kami bisa menyelesaikan laporan yang berjudul
“PRATIKUM LARUTAN ELEKTROLIT dan NON ELEKTROLIT”
walaupun kami juga mengetahui bahwa terdapat banyak kekurangan didalam
makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
penulis
Virda sulvitra
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................
A. JUDUL...........................................................................................................................
B. TUJUAN........................................................................................................................
BAB 2 DASAR TEORI.......................................................................................................
A. LARUTAN.....................................................................................................................
B. LARUTAN ELEKTROLIK........................................................................................
C. LARUTAN NON ELEKTROLIK...............................................................................
D. Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus listri................................................
E. Sifat Daya Hantar Listrik dalam Larutan............................................................................
F. Manfaat Larutan Elektrolit Dan Larutan Non ElektroliT.......................................
A. JUDUL :
HASIL PRATIKUM LARUTAN ELEKTROLIK DAN NON ELEKTROLIK
B. Tujuan
Larutan mana yang di katakan dengan elektrolik kuat, elektrolik lemah dan non elektrolik
BAB II
DASAR TEORI
A. Larutan
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan,
sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan
disebut pelarutan atau solvasi.
1. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut
di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat
terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat
terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal,
dan bagian per juta (part per million, ppm). Sementara itu, secara kualitatif, komposisi
larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah)
atau pekat (berkonsentrasi tinggi).
2. Pelarutan
3. Larutan Ideal
Ciri lain larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumlahan tepat volume
komponen komponen penyusunnya. Pada larutan non-ideal, penjumlahan volume zat
terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan.
5. Jenis-Jenis Larutan
Larutan dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya.
Tabel berikut menunjukkan contoh-contoh larutan berdasarkan fase komponen-
komponennya.
Contohlaru Zatterlarut
tan Gas Cairan Padatan
Gas Udara (oksig Uap air di udara Bau suatuzatpadat yang
P en dan (kelembapa timbuldarilarutnyamolekulp
E gas-gas n) adatantersebut di udara
L lain
A dalamnitr
R ogen)
U Cairan Air terkarbon Etanol dalam Sukrosa (gula) dalam
T asi(karbo air; air; natrium
ndioksida campuranbe klorida(garam dapur) dalam
dalam rbagai hidro air; amalgam emasdalam ra
air) karbon(min ksa
yakbumi)
Padata Hidrogen lar Air dalam karb Aloi logamseperti baja
n utdalaml onaktif; uap
ogam, air
misalnya dalam kayu
platina
B. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan
gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam
larutan.Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam
larutan elektrolit.
Setelah semua alat(kabel, larutan elektrolit,elektroda, lampu holder dan bola lampu) disusun,
dan kemudian dihubungkan ke sumber listrik, terlihat lampu tidak menyala. Ini membuktikan
bahwa pada gambar tidak mengalir melalui larutan non elektrolit.
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit. Sedangkan
zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk
ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler.
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
~ Larutan urea
~ Larutan sukrosa
~ Larutan glukosa
~ Larutan alkohol dan lain-lain
Pada Tahun 1887, seorang ilmuwan Swedia yang bernama Svante August Arrhenius
mengemukakan sebuah teori yang menjelaskan mengapa larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik. Menurutnya, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik,
karena dalam larutan elektrolit tersebut terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion
inilah yang dapat menghantarkan arus listrik. Untuk lebih memahami teoriArhennius ini,
coba perhatikan gambar di atas!
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa arus listrik mengalir melalui larutan
elektrolit(CuCl2) yang ditandai dengan bergeraknya jarum amperemeter. Hal ini dikarenakan
larutan tersebut terion menjadi ion Ca2+ yang bergerak menuju katoda dan ion Cl- yang
bergerak menuju anoda.
Berdasarkan gambar pertama terlihat bahwa larutan elektrolit kuat (NaCl) terion sempurna
menjadi ion Na+ dan Cl- sehingga dapat menghidupkan lampu dengan terang karena jumlah
ion yang banyak. Sedangkan pada gambar ke dua terlihat larutan elektrolit
lemah(CH3COOH) terion sebagian menjadi ion CH3COO- dan ion H+ dan sebagian dalam
bentuk CH3COOH Karena jumlah ion yang sedikit maka lampu menyala dengan redup.
Daya hantar listrik pada larutan elektrolit kuat, lemah dan non elektrolit merupakan kekuatan
elektrolit yang dinyatakan dengan derajat ionisasi (α). Secara matematis dinyatakan dengan
persamaan berikut
α = mol zat yang terionisasi mol zat mula-mula.
5. Gelas plastik
2. Kabel
3. Baterai
6. Air mineral
7. Garam 8. Gula
9. Cuka
C. Cara Kerja
2. Periksalah terlebih dahulu alat penguji tersebut dengan menggunakan baterai untuk
memastikan lampu menyala dengan sempurna
3. Tuangkan masing-masing larutan ke dalam gelas / plastik
5. Amati dan lihat reaksi yang terjadi pada lampu, apakah lampu menyala atau padam dan
memiliki gelembung atau tidak
6. Apabila ingin mengganti larutan, karbon hendaknya dibersihkan terlebih dahulu, agar
larutan sebelumnya tidak memengaruhi larutan lain
A. Hasil
No Pengamatan
Larutan Jenis Elektrolit
Lampu Gelembung
1 Air mineral Tidak menyala Tidak ada gelembung Non elektrolit
2 Air garam Menyala terang Banyak gelembung Elektrolit kuat
3 Air gula Tidak menyala Tidak ada gelembung Non elektrolit
4 Cuka Menyala redup Terdapat gelembung Elektrolit lemah
B. Pembahasan
Pada percobaan ini cara untuk mengetahui apakah suatu larutan itu merupakan
larutanelektrolit kuat, elektrolit lemah atau non elektrolit adalah dengan memperhatikan
elektroda tembaga yang dimasukkan ke dalamlarutan. Elektroda tembaga yang dimasukkan
ke dalam larutan, akan melakukan proses pelepasan dan penerimaan ion yang dapat diketahui
melaluiterang-redupnya sinar lampu dan ada-tidaknya gelembung gas di ujung-ujung
elektroda.Berdasarkan hasil pengamatan larutan yang merupakan larutan elektrolit kuat
adalah :
~ Larutan Garam
A. Kesimpulan
Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan baik/ sempurna karena
terbentuknya muatan-muatan sempurna yang dibentuk oleh banyaknya ion-ion secara
berlawanan.
Larutan elektrolit lemah kurang dapat mennghantarkan listrik dengan baik/ sempurna karena
muatan-muatan kurang sempurna yang dibentuk oleh sedikitnya ion-ion secara berlawanan.
Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena larutan-larutan tersebut tidak
terurai menjadi ion-ion, sehingga zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral
yang tidak bermuatan listrik.
Denngan mengetahui daya hantar larutan beserta gejala-gejala hantaran listrik dalam larutan,
kita dapat mengelompokkan larutan menjadi larutan elektrolit dan nonelektrolit.
B. Saran
~ Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan
mempengaruhi hasil percobaan
~ Bersihkan alat uji terlebih dahulu sebelum digunakan agar kotoran yang menempel bisa
bisa hilang
~ Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel pada
elektrode.
DAFTAR PUSTAKA
2 Air garam
3 Air gula
4 Cuka