Final Test Bahas Arab
Final Test Bahas Arab
B2 No. Urut/Absen : 02
BAHASA ARAB
OLEH:
Siti Sarah
DOSEN
PRODI AKUNTANSI
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah menjadikan umat Islam
sebagai umat terbaik yang dibedakan dari makhluk lainnya, yang memerintahkan
kepada kebaikan, bertaqwa kepada-Nya serta melarang berbuat kemungkaran.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang
tidak berbicara dari hawa nafsu, semua pembicaraannya didasarkan atas wahyu
yang diturunkan kepadanya, keselamatan juga semoga dilimpahkan kepada
keluarganya, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Berkat rahmat Allah yang telah diberikan kepada penulis, makalah ini yang
bertemakan Pembagian Kata dalam Bahasa Arab dapat penulis selesaikan,
sekalipun di dalamnya masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan karena hanya
itulah batas kemampuan penulis dan karya ini tidak dapat diselesaikan tanpa
adanya bantuan-bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena ituucapan terima kasih
yang tak ternilai penulis haturkan kepada pihak yang telah membantu baik secara
moril maupun materil.
Dan untuk yang terakhir kalinya penulis berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis yang masih dalam proses belajar dan untuk orang lain
secara umum agar dapat lebih memahami terkait pembagian kata dalam bahasa
arab.
1
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 4
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................... 8
2
2.6 Daftar Kosa Kata Bahasa Indonesia Yang Diserap Dari Bahasa Arab....... 30
BAB 3 PENUTUP............................................................................................ 52
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 52
3.2 Saran........................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 54
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor didunia yang memiliki
penutur yang sangat besar. Sejak bahasa Arab yang tertuang dalam al-Qur’an
didengungkan hingga kini, semua pengamat baik Barat maupun orang muslim
Arab menganggapnya sebagai bahasa yang memiliki standar ketinggian dan
keelokan linguistik yang tertinggi yang tiada taranya (the supreme standard of
linguistic excellence and beauty).
Sebagai bahasa al-Qur’an, bahasa Arab memiliki signifikansi yang sangat besar
bagi kaum muslimin, baik yang berkebangsaan Arab maupun maupun non Arab.
Hal ini menjadi wajar karena al-Qur’an merupakan kitab suci dan tuntunan bagi
kaum muslimin. Disamping itu, juga menjadi bahasa hadith dan kitab-kitab yang
membahas ilmu-ilmu agama islam. Itulah sebabnya, dapat dikatakan bahwa
bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus juga merupakan bahasa
orang Islam, meskipun pada realitasnya tidak sedikit penutur bahasa ini yang
bukan pemeluk agama Islam.
Bahasa Arab dan al-Quran bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Mempelajari bahasa Arab adalah
syarat wajib untuk menguasai isi al-Quran, bukan hanya al-Quran bahkan untuk
mengerti hadis serta kitab-kitab para ulama membutuhkan kemampuan berbahasa
4
Arab. Hal tersebut dapat menjadi alasan bahwah umat Islam ditekankan untuk
mempelajari bahasa Arab sehingga dalam memahami al-Quran dan hadis menjadi
mudah.
Menurut Abdul Mu’in bahasa Arab dipelajari karena dua alasan. Pertama
karena ia bahasa komunikasi yang harus dipelajari apabila ingin bergaul dengan
pemakai bahasa tersebut. Kedua karena ia bahasa agama yang mengharuskan
pemelukanya mempelajari bahasa Arab untuk kesempurnaan amal ibadahnya,
sebab kitab sucinya berbahasa Arab.
5
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah
banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing
yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa
Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Masuknya unsur-
unsur asing ini secara historis juga sejalan dengan kontak budaya antara bangsa
Indonesia dengan bangsa-bangsa pemberi pengaruh. Unsur-unsur asing ini telah
menambah sejumlah besar kata ke dalam bahasa Indonesia sehingga bahasa
Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Dan sejalan
dengan perkembangan itu muncullah masalah-masalah kebahasaan. Ada kosa kata
yang diserap secara utuh tanpa mengalami perubahan dan penyesuaian. Dan ada
kosa kata yang diserap dengan mengalami penyesuaian-penyesuaian.
6
10. Apa Pengertian Dari Naat Dan Man’ut?
11. Apa Pengertian Dari Isim Man’fat?
12. Apa Pengertian Dari Tabi / Tawabi?
13. Bagaimanakah Faidah Na’at Sebagai Penyempurnaan Faidah, Yang Masyhur?
1. Untuk Mengetahui Istilah Huruf, Kalimat, dan Jumlah Dalam Bahasa Arab.
2. Untuk Mengetahui Pembagian Kata dalam Bahasa Arab.
3. Untuk Mengetahui Pembagian Isim Berdasarkan Jenisnya.
4. Untuk Mengetahui Pembagian Isim Berdasarkan Bilangannya.
5. Untuk Mengetahui Pembagian Isim Berdasarkan Terdefinisi (Khusus) atau
Tidak Terdefinisi (Umum).
6. Untuk Mengetahui Pembagian Isim Berdasarkan Huruf Akhir dan Sakal
(Tanda) Akhirannya.
7. Untuk Mengetahui Kata Serapan.
8. Untuk Mengetahui Bahasa Arab Ke Bahasa Indonesia.
9. Untuk Mengetahui Kosa Kata Bahasa Indonesia Yang Diserap Dari Bahasa
Arab.
10. Untuk Mengetahui Naat Dan Man’ut.
11. Untuk Mengetahui Isim Man’fat
12. Untuk Mengetahui Tabi / Tawabi
13. Untuk Mengetahui Faidah Na’at Sebagai Penyempurnaan Faidah, Yang
Masyhur.
7
BAB 2
PEMBAHASAN
GاGمGالG كGاGضGيG اGىGمGسG تG وG ةG ّمGاG تGةGدGئGاG فGدGيGفG يGىGذGلG اGبGيGكGرGتGلG اGيG هGةGدGيGفGمGلG اGةGلGمGجGلGا
Artinya:
8
Pertama, mengenai huruf. Istilah huruf dalam bahasa Arab sama
dengan huruf dalam bahasa Indonesia. Bila di bahasa Arab dikenal
dengan huruf hijaiyyah (alif, ba, ta, dst), sedangkan di bahasa
Indonesia dikenal dengan alfabet (a, b, c, dst). Bedanya, huruf dalam
bahasa Arab tidak hanya terdiri dari huruf mabani/hijaiy atau yang kita
sebut hijaiyyah, tapi juga terdapat yang disebut huruf ma’ani, yaitu
huruf yang memiliki arti. Misalnya huruf Gب , yang memiliki arti
“dengan”. Adapun di bahasa Indonesia tidak ada jenis huruf seperti ini.
Istilah kalimat dalam bahasa Arab tidak sama dengan kalimat dalam
bahasa Indonesia. Istilah kalimat sepadan dengan kata dalam bahasa
Indonesia. Artinya, apa yang disebut kalimat dalam merupakan apa
yang disebut kata dalam bahasa Indonesia. Sama seperti bahasa
Indonesia yang jenis katanya terdapat kata benda, kata kerja, dan kata
sambung. Maka di bahasa Arab, istilah kata benda disebut kalimat
isim; istilah kata kerja disebut kalimat fiil; dan istilah kata sambung
disebut kalimat huruf. Sama pula dalam bahasa Inggris yang kita kenal
dengan istilah noun, verb, dan conjunction . Contoh kalimat isim adalah
ٌ G ْيGَ بyang artinya sebuah rumah. Contoh kalimat fiil adalah Gب
Gت َ Gَ تG َكyang
artinya telah menulis. Dan contoh untuk kalimat huruf adalah GنGْ G ِمyang
artinya dari.
9
“Ali sedang duduk di atas kursi”
Setelah huruf-huruf Arab dirangkai jadi satu, maka akan terbentuk 3 jenis kata,
yaitu: 1) Isim ()اسم, 2) Fi’il ()فعل, 3) Harfu ()حرف. Dalam bahasa Indonesia Isim
diartikan sebagai kata benda, Fi’il sebagai kata kerja, dan Harfu sebagai kata
bantu (selain kata benda dan kata kerja). Jika dirangkum akan jadi seperti ini:
10
Pengertian / definisi isim menurut ulama ahli nahwu adalah:
isim adalah : kalimah (kata) yang memiliki makna yang tidak terikat dengan
waktu”.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa isim adalah semua jenis kata benda
atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda
hidup, yang tentunya tidak terkait dengan waktu.
Isim atau kata benda dalam bahasa Arab terbagi dalam beberapa jenis, antara lain:
1) ‘alam () َعلَ ْم. ‘alam dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai nama, misalnya:
nama orang إسماعيل، إبراهيم،محمد dan sebagainya.
2) Kata yang menunjukkan nama tempat dan waktu misalnya:
Masjid () َمس ِْج ٌد, sekolah (ٌ) َم ْد َر َسة, guru laki-laki ( )ُأ ْستَا ٌذdan sebagainya.
3) Kata tunjuk / isyarah, misalnya:
تلك، ذلك، هذه،هذا dan sebagainya.
4) Kata sambung / maushul, misalnya:
الالتي، الذين، التي،الذي dan sebagainya.
5) Kata ganti / dhomir, misalnya:
أنت ْم، أنتما، َ أنت، هن، هما، هي، هم، هما،هو dan sebagainya.
6) Kata tanya / istifham, misalnya:
متى، أين، ماذا،هل dan sebagainya.
Isim (kata benda) dibedakan dengan kata lainnya antara lain berdasarkan beberapa
hal berikut ini:
1) Dapat di-Jar-kan. Jar secara sederhana diartikan sebagai kondisi sebuah kata
yang harakatnya kasrah. Biasanya Jar disebabkan oleh dua hal, yaitu: 1) adanya
huruf Jar, 2) diidhofahkan (disandarkan) dengan isim lainnya.
- Adanya Huruf Jar
11
Jika suatu kata dapat menerima kehadiran huruf Jar, maka kata tersebut pasti isim
(kata benda). Contoh:
Kata ِم ْن َم ْس ِج ٍد – َم ْس ِج ٌد dapat menerima kehadiran huruf Jar, maka kata tersebut isim.
Kata ِم ْن َم ْد َر َس ٍة – ٌ َم ْد َر َسة dapat menerima kehadiran huruf Jar, maka kata tersebut
isim.
Kata kuncinya adalah ketika suatu isim (kata benda) dimasuki huruf Jar, maka
harakat kata tersebut menjadi Jar/kasrah, seperti: ِم ْن َم ْد َر َس ٍة – ٌَم ْد َر َسة
- Idhofah (disandarkan)
Jika suatu kata bahasa Arab bisa disandarkan dengan kata lainnya maka sudah
pasti itu isim, misalnya:
Kata ٌابGGَ ِكت disandarkan dengan kata ُم َح َّم ٌد menjadi ابُ ُم َح َّم ٍدGGَ ِكت maka kata ٌابGGَ ِكت sudah
pasti isim. Prinsipnya dalam idhofah adalah kata kedua harus Jar/kasrah. Seperti
pada contoh di atas kata ُم َح َّم ٌد menjadi ُم َح َّم ٍد.
1. Nama benda, seperti: ٌةGَ َمحْ فَظtas, ٌابGGَ ِكتbuku, قَلَ ٌمpena, َحةG ِم ْم َسpenghapus,ٌطَ َرةGِم ْس
penggaris, dan lain-lain.
12
2. Orang, seperti: اَحْ َم ُدAhmad, فَا ِط َمةFatimah, ُ َ اَبُوْ هُ َر ْي َرةAbu Hurairah, ِجب ِْر ْي ُلJibril,
ُ اِ ْبلِيْسIblis, dan lain-lain
3. Gelar, seperti: ٌ ِدسG ُمهَ ْنinsinyur, وْ ٌرGGُ ُد ْكتDoktor, ٌٌةG ِد ْي ٌر َم ْد َر َسG ُمKepala Seklah, ْرَِئس
Ketua, ٌ ٌ ُحفَّاظpenghafal, dan lain-lain
4. Kota, seperti: ْالَ ُمنَ َّو َر ِةGُ َم ِد ْينَةMadinah Munawarah, ِمصْ ٌرMesir, سُوْ َكابُوْ ِم ْىSukabumi,
َجاكَرْ تَاJakarta, dan lain-lain
َّ اِ ْن ُدوْ نِ ْي ِسIndonesia, , ي
5. Negara, seperti: اَ ْم ِر ْي ًكاAmerika, ي ٌّ َع َربٌ َسعُوْ ِدArab Saudi, فَلِيْستِ ْينَا
Palestina, dan lain-lain
6. Binatang/tumbuhan, seperti: dan ك َ kerbau فَْأ ٌر,ك
ٌ َس َم, ikan ٌجا ُموْ س, ٌ ِد ْي, tikus ٌ ِه َّرة,
tikus, فِ ْلفِ ٌلcabe,, ض ٌر
َ ُخsayuran, dan lain-lain
7. dan Tempat, seperti: فَصْ ٌلkelas,ٌ ُغرْ فَةkamar, ٌ َم ْد َر َسةsekolah,ٌةGَ َم ْكتَبperpustakaan,
dan lain-lain.
Fi'il ( )فِ ْع ٌلmerupakan bentuk mufrod dari lafadz اَ ْف َعا ٌل و فِ َعا ٌل. Secara bahasa fi'il
ُ دGGالح
berarti َث َ فَ َع, yang berarti
َ (kejadian). Kata fi'il berangkat dari wazan لGG
melakukan, bertindak atau melaksanakan. Di tinjau dari segi istilah, pengertian
kalimah fi'il adalah sebagai berikut ;
"Kalimah fi'il adalah kalimah yang menunjukkan atas makna definit dan terikat
dengan waktu atau kondisi".
Dalam kaidah bahasa Indonesia, kita mengenal kalimah fi'il dengan kata kerja
(verba). Akan tetapi, istilah kata kerja dalam bahasa Indonesia dengan istilah
kalimah fi'il dalam bahasa Arab memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Di
antaranya yaitu dalam hal waktu atau kondisi, dalam kaidah bahasa Arab kalimah
fi'il tidak terlepas oleh waktu. Sedangkan kata kerja dalam bahasa Indonesia
terlepas oleh waktu. Seperti kata ُ( اَجْ لِسaku sedang duduk), pada lafadz tersebut
keterangan waktu sudah terkandung dalam lafadz itu sendiri. Sedangkan dalam
13
bahasa Indonesia, kata "aku sedang duduk", membutuhkan kata lain untuk
menunjukkan waktu duduk, apakah sudah / akan / sedang. Dalam contoh tersebut
menggunakan kata "sedang" untuk menunjukkan waktu duduk, artinya ia tidak
terikat oleh waktu.
"Fi'il madhi adalah kalimah yang menunjukkan suatu pekerjaan pada masa yang
telah berlalu atau masa lampau".
Contoh fi'il madhi : اِ ْنفَتَ َح, َجا َء, َأ َك َل,اَ ْقبَ َل
14
ال ْ َّع هُ َو َكلِ َمةٌ َدل
َ َت َعلَى َم ْعنًى َو زَ َم ٍن يَحْ تَ ِم ُل ال َحا َل َو اِإل ْستِ ْقب ُ ار
ِ ضَ ال ُم
“Fi’il mudhari’ ialah kalimah yang menunjukkan suatu pekerjaan pada masa
sekarang atau masa yang akan datang”.
“Fi’il amar adalah kalimah yang menunjukkan makna perintah dan memuat masa
yang akan datang”.
Contoh fi'il amar : ْ ِإ ْفتَح، ْ ُأ ْكتُب، تَ َعلَّ ْم، ْ ِإجْ لِس، ُْأ ْنصُر
Harf adalah semua jenis kata selain kata Isim dan Fi'il, berarti bukan kata
benda dan juga bukan kata kerja, harf adalah kata yang tidak bisa berdiri sendiri
dan tidak memiliki arti yang jelas tanpa kata-kata lain dalam hubungan kalimat.
Kenapa disebut kata bantu, karena kata huruf membatu kata isim dan fi’il untuk
menjadi kalimat yang dapat difahami.
15
Contoh Harf: =( َوdan), =( ِم ْنdari), =( ع َْنdari), =( ِإلَىke, kepada), =( فِ ْيdi,
dalam), =( َحتَّىhingga), َ=( الtidak, tidak ada), =( ِإ ْنjika), dan lain-lain.
1. Harf jar (kata depan) khusus terletak sebelum kata isim, diantaranya:
· ِم ْن (dari) Contoh: اُأل ْستَا ُذ ِمنَ ْال َم ْس ِج ِد
· ِإلَى (ke, pada) Contoh: الطَّالِبُ يَ ْذهَبُ ِإلَى ْال َم ْد َر َس ِة
ِ َْالقَلَ ُم َعلَى ْال َم ْكت
· ( َعلَىdi atas, kepada, kewajiban) Contoh: ب
· ع َْن (dari) Contoh: د َع ِن ْال َم ْد َر َس ِةGٌ بَ ْيتِ ْي بَ ِع ْي
· فِ ْي (di, di dalam) Contoh: الطَّالِبَةُ فِي ْالفَصْ ِل
Berikut ini adalah sekilas catatan penting tentang penggunaan beberapa macam
Harf:
1. Beberapa Harf, seperti =( بِـdengan) di dalam kalimat kadang mempunyai arti,
dan kadang hanya sebagai tambahan yang tidak mempunyai arti. Contoh:
16
ِ = َأ ُعوْ ُذ بِاهللaku berlindung kepada Allah
ِ ْت َواَْألر
ض ُ = هَّلِل ِ ُم ْلkepunyaan Allah (seluruh) kerajaan langit dan bumi
ِ ك ال َّس َما َوا
= َأ ْذهَبُ ِإلَى ْال َم ْد َر َس ِة لِلتَّ ْعلِي ِْمsaya pergi ke sekolah untuk belajar
= لِيُ ْنفِ ْق ُذوْ َس َع ٍةhendaklah berinfak orang yang punya kelapangan (rezki)
ِّ = َأَلقُوْ ُل قَوْ َل ْال َحsungguh aku akan berkata perkataan yang benar
ق
e. Nun Taukid ( ) نُوْ ن تَوْ ِكيْدatau "Nun Penegasan" adalah huruf NunTasydid yang
melekat di belakang Fi'il Mudhari' dan berfungsi untuk menegaskan atau
memperkuat maknanya.
17
Mari kita perhatikan contoh di bawah ini:
ِّ = َأَلقُوْ لَ َّن قَوْ َل ْال َحsungguh aku pasti akan mengatakan perkataan yang benar
ق
= لَتُ ْبلَ ُو َّن فِ ْي َأ ْم َوالِ ُك ْمsungguh kalian pasti akan diuji dalam (urusan) harta kalian
ُ = الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاtidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah
َ = الَ تَ ْعبُ ُدوْ ا ِإالَّ هللاjangan kalian menyembah kecuali (kepada) Allah
Berdasarkan jenisnya kata benda dapat dibedakan menjadi kata benda jenis
laki-laki (mudzakkar) dan kata benda jenis perempuan (mu’annas). Pembagian
kata benda berdasarka jenis dalam bahasa arab adalah sangat penting karena hal
18
ini akan menyangkut pada pemakaian dhomir (kata ganti) dan juga
pemakaian fi’il (kata kerja). Seperti contoh :
ٌهُ َو طَبِيْب Dia adalah dokter (laki-laki) ٌ ِه َي طَبِ ْيبَة Dia adalah dokter (perempuan)
اَ َء ُم َح َّم ٌدGGGGGGج Muhammad telah datang ٌدGGGGGGت ِه ْن ْ اَ َءGGGGGGج Hindun telah datang
Pada contoh diatas : ٌطَبِيْب adalah isim mudzakar (kata benda jenis laki-laki)
sehingga kata ganti yang digunakan juga harus berjenis laki-laki yaitu ه َُو (He).
Pada contoh ke-2 ٌةGGَطَبِ ْيب adalah isim muannast (kata benda jenis perempuan)
sehingga kata ganti yang digunakan juga harus berjenis perempuan yaitu ِه َي (She).
ُم َح َّم ٌد adalah isim mudazakar sehingga fi’il (kata kerja) yang digunakan juga harus
mudzakar. Begitu juga dengan ٌدGGGGGGG ِه ْن adalah isim muannast sehingga
menggunakan fi’il muannast.
1. Isim Mudzakar
Adalah kata benda yang menunjukkan arti laki-laki baik manusia, hewan ataupun
benda mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.
2. Isim Muannats
Adalah kata benda yang menunjukkan arti perempuan baik manusia, hewan
ataupun benda mati yang dikategorikan sebagai muannast.
Ada beberapa cara membedakan isim mudzakar dengan isim muannast yaitu :
19
Muannast ُ ْال َمرْ َأةSeorang perempuan, ال َّد َجا َجةAyam betina
1. Isim Mufrod
Adalah isim yang menunjukkan arti tunggal baik pada mudzakar maupun
muannast.
Contoh : ( ُأ ْستَا ٌذPak guru), ٌ( ُأ ْستَا َذةBu guru),
( ُم ْسلِ ٌمSeorang islam laki-laki), ٌ( ُم ْسلِ َمةSeorang islam perempuan)
2. Isim Tastniyah
Adalah isim yang menunjukkan arti dua baik pada mudzakar maupun muannast.
20
Contoh : اُسْتا َ َذ ْي ِن,ان ِ ( ُأ ْستَا َذdua orang guru laki-laki)
ُأ ْستَا َذتَيْن,( ِ ُأ ْستَا َذتا َ ِنdua orang guru perempuan)
3. Isim Jamak
Adalah isim yang menunjukkan arti jamak baik pada mudzakar maupun
muannast.
Isim jamak berdasarkan keteraturan bentuknya terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Isim Jamak Taksir
Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan perubahan yang
tidak beraturan sehingga perlu dihafal.
ٌ ْ بُيُوRumah-rumah, bentuk tunggalnya ْت
Contoh : : ت ٌ بَي
ُر ُس ٌلRosul-rosul, bentuk tunggalnya َرسُوْ ٌل
b. Isim Jamak salim
Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan perubahan yang
teratur.
Sehingga ada 2 macam isim jamak salim :
c. Isim Jamak Mudzakar Salim
Isim jamak salim yang menunjukkan arti laki-laki.
Ciri-cirinya adalah adanya tambahan و+ نdan ي+ نpada bentuk mufrodnya
Contoh : َ ُم ْسلِ ِم ْين, َ( ُم ْسلِ ُموْ نOrang-orang islam laki-laki)
d. Isim Jamak Muannast Salim
Isim jamak salim yang menunjukkan arti perempuan.
Ciri-cirinya adalah adanya tambahan ا+ تpada bentuk mufrodnya.
Contoh : ( ُم ْسلِماَتOrang-orang islam prempuan)
( ُمْؤ ِمناَتOarang-orang mukmin perempuan)
Berdasarkan umum dan khususnya isim dibagi menjadi dua, yaitu isim nakiroh
(umum) dan isim ma’rifat (khusus).
21
b. Isim ma’rifat mencakup tujuh jenis, yaitu :
Isim yang diawali dengan Al ()ال
Contoh : َاب
ُ ال ِكت، ال ُهدَى
1. Isim Dhomir
Kata ganti ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
menggantikan isim tertentu.
Isim dhomir bariz dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu isim dhomir bariz
muttashil (tersambung dengan kata lain) seperti : َل+ لَ ُك ْم = ُك ْمdan isim dhomir
bariz munfashil (berdiri sendiri) seperti : ُه َو، َاَ ْنت
Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim yang ditunjuk serta jenis dan
jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh
(ba’id) yaitu ha tanbih ( ) هَـdi awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob di
akhir untuk isim ba’id ( َك، ُك َماatau ) ُك ْم. Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan
22
dengan letak, jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyaroh yang dikaitkan dengan
letaknya saja.
ُ س ُم ا ْل َم ْو
3. Isim Maushul ( ص ْو ِل ْ ِ) ا
Isim maushul ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
mengkhususkan suatu isim tertentu dengan kalimat yang ada sesudahnya.
• ٌ َ ) لَق: gelar
Laqob ( ب
Diberikan khusus kepada orang-orang yang mempunyai kelebihan dalam
suatu perkara.
ُ الفَا ُر ْو، ش ْي ُد
Contoh : ق ِ ال َّر، ق
ُ ص ِّد ْي
ِّ الdan lain-lain.
23
Adalah isim yang berada setelah huruf nida. Isim ini menjadi ma’rifat karena
setiap objek yang diseru. pasti telah tertentu dan diketahui oleh si penyeru. Huruf
nida terdiri dari huruf nida untuk dekat, untuk jauh dan untuk dekat dan jauh.
Isim munada dibagi lima, yaitu : mufrod alam, nakiroh maqsudah, mudhofan,
sibhul mudhof, nakiroh ghoiru maqsudah dan khusus lafdzul jalalah. Pada bagian
ini hanya dibahas tiga jenis isim munada yang banyak dijumpai dalam Al-Qur’an
atau bacaan sehari-hari, yaitu isim munada mufrod (satu kata), munada mudhofan
dan isim munada khusus lafdzul jalalah.
Catatan :
Apabila isim munada mufrod dalam bentuk ma’rifat baik dengan ” ” الataupun
isim maushul, maka setelah ياtidak dapat langsung tersambung dengan isim
tersebut, tetapi harus diselingi dengan lafadz ( اَيُّ َهاuntuk isim mudzakkar) dan اَيَّتُ َها
(untuk isim muannats).
ُ يَااَيَّتُ َها النَّ ْف
Contoh : َ يَا اَيُّ َها الَّ ِذيْن، س
24
6. Isim Idhofat (kata yang disandarkan) ( ضافَ ِة
َ س ُم ْاِإل
ْ ِ) ا
Penyandaran (idhofat) ini hanya terjadi antara dua isim (tidak fiil dan tidak
juga huruf) Isim yang pertama yang disandarkan disebut mudhof ( ٌافVVض
َ ) ُم
sedangkan isim yang disandari disebut mudhof ilaihi (ضافٌ ِإلَ ْي ِه
َ ) ُم, yang merupakan
isim ma’rifat adalah isim yang menjadi mudhof, sedangkan yang menjadi mudhof
ilaihi dapat ma’rifat dapat pula nakiroh tergantung bentuknya. Yang perlu
dipahami bahwa mudhof ilaihi itu tidak boleh kata sifat, dan bentuknya tetap
majrur (salah satu tandanya kasroh).
Apabila isim mutsanna dan jamak mudzakkar salim, nun yang berada di
akhirnya dibuang.
Contoh :
س ْو ٌل
ُ َر+ ُ= هللا ِس ْو ُل هللا
ُ َر
َوالِ َد ْي ِن+ = ـ ِه َوالِ َد ْي ِه
َ َبنِيْن+ س َراِئ ْي َل
ْ ِ= ا س َراِئ ْي َل
ْ َِبنِ ْي ا
Berdasarkan huruf akhir dan sakal akhirnya isim dibagi 4 jenis, yaitu isim
shohih akhir, isim mu’tal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.
• Isim shohih akhir ini sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya, terdiri dari
isim mufrod, mutsanna, jamak taksir, jamak mudzakkar salim dan jamak
muannats salim.
• Isim mu’tal akhir artinya isim yang huruf akhirnya berupa huruf illat yaitu
alif mati atau ya’ mati ( ى
ْ atau ي
ْ ). Jika akhirnya alif mati disebut isim maqshur (
ُ س ُم ال َم ْق
ص ْو ُر ْ ) ا ِالseperti : ُهدَى، سى
َ ُم ْو, dan jika akhirnya ya’ mati disebut isim manqus
ُ س ُم ال َم ْنقُ ْو
(ص ِ َ الق، ي
ْ ) ا ِالseperti : اض ْي ْ ال َها ِد
25
Asmaul khomsah (isim yang lima) adalah isim yang jumlahnya lima buah, yaitu :
ُذ، ُ ف، َح ٌم، اَ ٌخ، ب
ٌ َ ا.
Kelimanya memiliki kesamaan bentuk yaitu diakhiri dengan wawu jika rofa’
seperti : ُذ ْو َما ٍل، َ فُ ْوك، َح ُم ْو َك، اَ ُخ ْو َك، اَبُ ْو َك
Diakhiri dengan alif jika nashob, seperti : َذا َما ٍل، فَا َك، َح َما َك، اَ َخا َك، اَبَا َك
Diakhiri dengan ya’ jika majrur, seperti : ِذ ْي َما ٍل، فِ ْي َك، َح ِم ْي َك، اَ ِخ ْي َك، اَبِ ْي َك
Ada beberapa isim yang tidak ber ” ” الdan bukan sebagai mudhof, akan
tetapi tidak dapat menerima tanwin. Isim semacam ini disebut isim ghoiru
munshorif. Yang termasuk isim ghoiru munshorif adalah :
Sebagian besar nama orang yang bukan bentukan dari kata lain, seperti : ، ُفَا ِط َمة
ُع َم ُر، ُ ُع ْث َمانdll.
Shighot muntahal jumuk ( ) صغة منتهى الجموع, bentuk jamak yang sama dengan
ِ َ َمفdan اع ْي ُل
اع ُل ِ َ َمف, seperti : سا ِج ُد
َ َم
Mengandung alif ta’nits mamdudah ( ) الف التأنيث الممدودةseperti : ، س ْودَاُئ
َ ، ص ْح َرا ُء
َ
ح ْم َرا ُء.
َ
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa
daerah/bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya
disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk memperkaya kosa
kata.
26
memahami kata serapan adalah “pinjaman” yaitu bunyi, fonem, unsur gramatikal
atau unsur leksikal yang diambil dari bahasa lain.
Kata serapan dalam bahasa atau lebih tepatnya antar bahasa adalah
merupakan suatu hal yang lumrah. Setiap kali ada kontak bahasa lewat
pemakainya pasti akan terjadi serap menyerap kata. Unit bahasa dan struktur
bahasa itu ada yang bersifat tertutup dan terbuka bagi pengaruh bahasa lain.
Tertutup berarti sulit menerima pengaruh, terbuka berarti mudah menerima
pengaruh.
Bunyi bahasa dan kosa kata pada umumnya merupakan unsur bahasa yang
bersifat terbuka, dengan sendirinya dalam kontak bahasa akan terjadi saling
pengaruh, saling meminjam atau menyerap unsur asing. Peminjaman ini dilatar
belakangi oleh berbagai hal antara lain kebutuhan, prestise kurang faham terhadap
bahasa sendiri atau berbagai latar belakang yang lain. Tidak ada dua bahasa yang
sama persis apalagi bahasa yang berlainan rumpun. Dalam proses penyerapan dari
bahasa pemberi pengaruh kepada bahasa penerima pengaruh akan terjadi
perubahan-perubahan. Ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh, ada proses
penyerapan yang terjadi dengan beberapa penyesuaian baik yang terjadi dalam
bahasa lisan maupun bahasa tulis. Dalam penyesuaian itu akan terjadi, pergeseran
27
baik dalam ucapan maupun ejaan antar bahasa pemberi dan penerima pengaruh
maupun pergeseran sistematis. Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya
sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal
kosa kata. Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa
Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan
bahasa Inggris. Masuknya unsur-unsur asing ini secara historis juga sejalan
dengan kontak budaya antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pemberi
pengaruh. Unsur-unsur asing ini telah menambah sejumlah besar kata ke dalam
bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia mengalami perkembangan sesuai
dengan tuntutan zaman. Dan sejalan dengan perkembangan itu muncullah
masalah-masalah kebahasaan. Ada kosa kata yang diserap secara utuh tanpa
mengalami perubahan dan penyesuaian. Dan ada kosa kata yang diserap dengan
mengalami penyesuaian-penyesuaian.
Pada garis besarnya ada tiga macam pola penyerapan kosa kata bahasa Arab ke
dalam bahasa Indonesia yaitu:
28
“Qira”ah” setelah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi “kiraat”.
Transliterasi fonem hamzah ( ‘ ) dihilangkan, sedangkan “mu’tamar” setelah
diserap menjadi “muktamar”. Transliterasi fonem harnzah ( ‘ ) diganti dengan /k/.
2.6 Daftar Kosa Kata Bahasa Indonesia Yang Diserap Dari Bahasa Arab
29
musyawarah, markas, mistar, malaikat, mahkamah, musibah, mungkar, maut,
kitab, kuliah, kursi, kertas, nisbah, napas, syariat, ulama, wajib, ziarah.
30
5) petuah dalam bahasa Indonesia bermakna nasihat, berasal dari kata fatwa
yang bermakna pendapat hukum.
6) laskar dalam bahasa indonesia bermakna prajurit atau serdadu, berasal dari
kata 'askar yang berarti sama.
31
2.6.1 Kosa Kata Bahasa Arab Dalam Rumah
ِ ِغطَا ُء
6. Sarung bantal = Ghithooul wisadati = الو َسا َد ِة
ْ ُق
7. Kapuk = Quthnun = ط ٌن
32
ْ َم
16. Dapur = Mathbakhun = طبَ ٌخ
ٌ ََمل
27. Map = Malafun = ف
33
32. Seragam = Ziyyun = ي
ٌّ ِز
ٌ فُ ْست
39. Rok = Fustaanun = َان
ٌ بَي
41. Rumah = Baitun = ْت
ٌ ُشبَّا
43. Jendela = Syubbaakun = ك
ٌ َس ْق
46. Atap = Saqfun = ف
34
48. Tiang = Syaqqotun = ٌَشقَّة
ٌ ََأث
50. Perabotan = Atsaatsun = اث
35
64. Hari Rabu = ( )يَوْ ُم اَألرْ بِ َعا ِءyawmul-arbi’aa`i
ِ )يَوْ ُم ال َخ ِميyawmul-khamiisi
65. Hari Kamis = ( ْس
ٌ َت جـ َأوْ ق
76. Waktu = ( ات ٌ )و ْق
َ waqtun jim awqaatun
36
81. Hari = ( )يَوْ ٌم جـ َأيَّا ٌمyawmun jim ayyaamun
37
97. Mulut = ( ٌ )فَ ٌم جـ َأ ْف َواهfamun jim afwaahun
ٌ “ ) ُكرkurraatsun”
102. Daun Bawang = (َّاث
ٌ “ )قَ َرqara’un”
105. Labu Kuning = (ع
ٌ “ ) ُر َّمrummaanun”
110. Delima = (ان
38
2.6.4 Kosa Kata Bahasa Arab di Sekolah
ٌ ُشبَّا
117. Jendela = Syubbakun = ك
39
ٌ ََمل
127. Map = Malafun = ف
ٌ فُ ْست
141. Rok = Fustaanun = َان
40
143. Sendal = (ٌ ) نَ ْع ٌل جـ نِ َعالna’lun jim ni’aalun.
Contoh: ﻜﺮﯿﻢ ﺑﺮﺟﻞ ﻣﺭﺮﺖArtinya saya bertemu seorang laki2 muliya. ﻣﺭﺮﺖ
:adalah fiil madi yang bertemu dengan domir rofa’hukumnya adalah mabni sukun.
ﺑﺮﺟﻞ:adalah man’ut,I’robnya adalah jer karna kemasukan huruf jer ba’. ﻜﺮﯿﻢ
:adalah na’at I’robnya adalah jer karna mengikuti man’ut.
ﺍﺮﺑﻌﺔG ﺍﺍﻧﻌﺖ ﺘﺍﺑﻊ ﻟﻠﻤﻨﻌﻭﺖ ﻓﻲ ﻭﺍﺤﺪ ﻤﻦ ﻋﺷﺭﺓ ﻭﻻ ﺘﺠﺗﻤﻊ ﻜﻟﮭﺍ ﻓﻲ ﻭﻗﺖ ﻭﺍﺤﺪ ﺍﻵ ﺍﻻﻮﻝ ﻤﻦ ﺍﻮﺠﻪ
ﻓﻲﺍﻟﺗﺬﻛﻳﺮGﺍﻻﻋﺮﺍﺐ ﺍﻠﺛﻟﺍﺛﺔ ﻮﮬﻮ ﺍﻠﺮﻓﻊ ﻮﺍﻠﻧﺻﺐ ﻮﺍﻟﺤﻓﺽ ﻭﺍﻟﺛﺍﻧﻲ ﻓﻲﻺﻓﺮﺍﺩ ﺍﻭﻟﺗﺛﻧﻳﺔ ﺍﻭﺍﻟﺠﻣﻊ ﻭﺍﻟﺛﺍﻟﺚ
ﻭﺍﻟﺮﺍﺑﻊ ﻓﻲﺍﻟﺗﻨﻜﯾﺮ ﺍﻭﺍﻟﻣﻌﺮﻓﺔG ﺍﻭﺍﻟﻣﺆﻨﺚNa’at mengikuti man’ut dalam beberapa hal:
1.dalam hal I’rob Yaitu I’rob rofa’irob nasob dan irob jer. 2.dalam
41
mufrod ,tasniah dan jama’. 3.didalam muzdakar dan muannas. 4.didalam ma’rifat
dan nakiroh. Catatan: dalam I’rob naat harus mengikuti manut,apabila manut
rofa’naat harus dirofa’bila man;ut nasob naat harus dinasob,bila man’ut dijer naat
pun harus dijer.begitupun juga apabila man’ut mufrod na’at harus mufrod,bila
man;ut tasniah na;at harus tasniah,bila man’ut jama’na’at harus jama’dan jika
man’ut muzakar na’at harus muzakar,bila man’ut muanas na’at pun harus
muanas,bila man;ut ma’rifat na;at juga ma’rifat,bila na’at nakiroh naat juga harus
nakiroh.
42
2.8 Isim Marifat
43
Adapun Na’at adalah Tabi’ penyempurna lafazh sebelumnya dengan sebab
menyifatinya (Na’at Haqiqi) atau menyifati lafazh hubungannya (Na’at Sababi).
المهذب
ُ جاء الرج ُل
Keluar dari definisi Tabi’ adalah Khobar dari Mubtada’ dan Haal dari
Isim Manshub.
الدنيا متاع
44
AD-DUNYA MATAA’UN = Dunia itu perhiasan.
Contoh Haal dari Isim Manshub :
Menurut yang masyhur : Matbu’ tidak boleh diakhirkan dari Tabi’nya yakni
dengan sebab mengedepankan Tabi’nya, demikian mafhum dari perkataan
Mushannif pada Bait diatas “AL-ASMAA’IL-AWWALI”.
Diambil dari definisi Na’at tersebut, maka Na’at terbagi dua macam:
1. Na’at Hakiki:
Adalah Na’at yang menunjukkan sifat bagi Isim sebelumnya. Contoh:
45
Lafazh AL-FASIIHI = Na’at Hakiki yang menunjukkan sifat bagi Isim yang
ada sebelumnya (AL-MANZILI). Dan disebut Na’at Kakiki karena yang punya
sifat AL-FASIIHI (luas) hakikatnya adalah Man’ut sendiri yaitu lafazh AL-
MANZILI (tempat tinggal/rumah).
2. Na’at Sababi
Adalah Na’at yang menunjukkan sifat bagi Isim yang mempunyai
irthibat/ikatan dengan Matbu’. Contoh:
Ciri-ciri Na’at Sababi: yakni setelah Na’at didatangkannya Isim Zhahir yang
dirofa’kan oleh Na’at dan mencakup ada dhamir yang kembali pada Man’ut.
46
Yakni: menghilangkan isytirok lafzhiy (persekutuan lafazh) di dalam lafazh
Isim ma’rifah, dan menghilangkan ihtimal ma’nawiy (kemungkinan makna) yang
mengarah kepada makna Isim ma’rifah. Contoh:
47
ALLAHUMMA IRHAM ‘ABDAKA AL-MISKIINA = ya.. Allah,
kasihanilah hambaMu yang miskin.
48
Berikut ini adalah beberapa contoh kosakata kata sifat, yakni sebagai berikut :
TERJEMAH
No LATINNYA BAHASA ARAB
BAHASA INDONESIA
49
9 Jujur Amiinun َأ ِمي ٌْن
Yang
15 menyam- Muballighun ُمبَلِّ ٌغ
paikan
Yang
16 menyem- Kaatimun َكاتِ ٌم
bunyikan
50
22 Dungu Bilaadatun ٌبِاَل َدة
Rendah/
24 Saafirun َسافِ ٌر
Pendek
51
35 Kuat Qowiyyun ٌّ قَ ِو
ي
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
52
dan Isim Jamak. Isim berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi
(umum) terbagi dua, yaitu Isim Nakiroh dan Isim Ma’rifat. Isim berdasarkan
huruf akhir dan sakal (tanda) terbagi empat, yaitu isim shohih akhir, isim
mu’tal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.
Fi'il ( )فِ ْع ٌلmerupakan bentuk mufrod dari lafadz اَ ْف َعا ٌل و فِ َعا ٌل. Secara bahasa
ُ الحد
fi'il berarti َث َ (kejadian). Kata fi'il berangkat dari wazan فَ َع َل, yang berarti
melakukan, bertindak atau melaksanakan. Macam macam fi’il yaitu: Fi’il
Madhi, Fi’il Mudhari, dan Fi’il Amar.
Harfun atau huruf, merupakan komponen penyusun kata. Huruf dapat dibagi
ke dalam dua jenis, yaitu huruf mabani/hija'i dan huruf ma'ani.
Huruf mabani/hija'i adalah huruf-huruf hijaiyah yang sudah kita kenal,
mulai dari alif sampai ya'. Huruf-huruf ini tidak memiliki makna. Baru bisa
kita pahami maknanya jika sudah dirangkai dengan huruf lainnya. Huruf
Mabani dapat dibagi lagi menjadi dua jenis. Sedangkan huruf ma'ani, ialah
huruf-huruf yang memiliki makna. Dalam bahasa indonesia, huruf ma'ani
dikategorikan sebagai kata, tidak lagi dinamakan dengan "huruf".
Contoh: و (dan),
َ ث َّم (kemudian), ِم ْن (dari).
Mufradat ( َردَاتGG) ُم ْف, sederhananya dikenal sebagai ‘kosa kata’ dalam
Bahasa Indonesia. Kosa kata adalah himpunan kata-kata yang membentuk
suatu Bahasa dan dapat disusun menjadi kalimat dalam struktur tertentu.
Dalam Bahasa Arab terdapat tiga kelompok mufradat: isim, fi’il, dan harf.
Kata kerja dalam bahasa Arab disebut dengan fi’il ( ) فعل. Fi’il merupakan
kata kerja dasar. Fungsi kata kerja adalah untuk menunjukkan bahwa sebuah
subjek sedang melakukan suatu pekerjaan atau mengalami suatu peristiwa.
3.2 Saran
53
terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum), dan segi huruf akhir dan
sakal (tanda) akhirannya.
Diharapkan pembaca dapat lebih mengetahui tentang kata benda dan kata
kerja dalam bahasa arab.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2021, October 20). Bahasa arab sebagai Bahasa Ilmu pengetahuan.
Safrizal July. Retrieved November 14, 2022, from
https://www.safrizaljuly.com/2021/08/pengaruh-bahasa-arab-terhadap-ilmu-
pengetahuan.html
Kusuma, A. (n.d.). Harf (Kata Tugas) (Belajar Bahasa arab). Beranda. Retrieved
November 14, 2022, from https://pondok.omasae.com/2013/08/harf-kata-tugas-
belajar-bahasa-arab.html
Online, N. S. (2022, May 1). Pengertian Fi'il Dan Macam-Macam fi'il beserta
cirinya. Nahwu Shorof Online untuk Pemula. Retrieved November 14, 2022, from
https://www.maskuns.my.id/2021/02/pengertian-fiil-dan-macam-fiil-beserta-
cirinya.html
Reza, D. olehM. (n.d.). Pengertian Isim (Kata Benda), Ciri-Ciri, Dan Contohnya
- Nahwu bahasa arab. imanmuslim.com. Retrieved November 14, 2022, from
https://www.imanmuslim.com/2021/07/pengertian-isim-kata-benda-ciri-ciri.html
54
Syafaatunnisa, S. (2021, December 25). Istilah Huruf, Kalimat, Dan Jumlah
Dalam Bahasa arab. Tanwir.ID. Retrieved November 14, 2022, from
https://tanwir.id/istilah-huruf-kalimat-dan-jumlah-dalam-bahasa-arab/
Ghani, A. (2022, December 5). Kata Sifat Dalam bahasa Arab dan contohnya
Dalam Kalimat. RumusBilangan. Retrieved December 20, 2022, from
https://rumusbilangan.com/kata-sifat-dalam-bahasa-arab-dan-contohnya-dalam-
kalimat/
55
Saktika, G. (2022, December 13). 150 Kosakata Bahasa Arab sehari-hari.
Lengkap beserta Artinya! 99 Berita Properti. Retrieved December 20, 2022, from
https://berita.99.co/kosakata-bahasa-arab/
56