Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DASAR ILMU GIZI

DOSEN PENGAMPU :

UMAR SYAKUR,SKM,M.KES

DI SUSUN OLEH :

ALPINA (B00222016)

PROGRAM STUDY KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BARAMULI

2023 - 2024
KATA PENGANTAR

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengucapkan penghargaan dan rasa
terima kasih yang tulus kepada semua individu yang telah memberikan dukungan, bantuan,
dan inspirasi kepada saya sepanjang perjalanan hidup saya.

Tak terhitung banyaknya individu yang telah memberikan pengaruh positif dalam hidup saya,
mulai dari keluarga tercinta, teman-teman dekat, dan para mentor yang telah meluangkan
waktu dan energi untuk membimbing dan mendukung saya dalam mencapai impian dan
tujuan hidup saya.

Saya sangat bersyukur atas kesempatan dan keberuntungan yang telah saya dapatkan dalam
bertemu dengan individu yang luar biasa ini. Dukungan mereka telah mendorong saya untuk
terus tumbuh, belajar, dan berkembang sebagai individu yang lebih baik

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para guru dan pendidik yang telah
berperan penting dalam membentuk pemikiran dan karakter saya. Mereka dengan sabar
membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka, membantu saya memahami dunia ini
dengan lebih baik.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..................................................................................................................1

A. Latar belakang.................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II.................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.................................................................................................................3

A.Pengertian Gizi dan Makanan.............................................................................................3

B.Pengerian Gizi Seimbang....................................................................................................3

C. Pesan Dasar Pedoman Umum Gizi Seimbang...................................................................4

D.Angka Kecukupan Gizi......................................................................................................5

E.Gambaran Gizi Di Indonesia...............................................................................................9

BAB III.............................................................................................................................16

PENUTUP........................................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
gizi mencakup pemahaman tentang pentingnya nutrisi dan diet yang seimbang
dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Gizi yang baik diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, fungsi organ yang normal, dan
menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat. Pemahaman tentang latar belakang gizi
melibatkan beberapa konsep utama, termasuk komponen makanan, kebutuhan gizi,
gangguan gizi, dan dampaknya terhadap kesehatan.
Makanan terdiri dari berbagai zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Zat gizi
utama meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Setiap zat gizi
memainkan peran penting dalam menjaga fungsi tubuh yang optimal.
Kebutuhan gizi seseorang bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat
aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan. Misalnya, bayi dan anak-anak memiliki
kebutuhan gizi yang berbeda dengan orang dewasa. Standar kebutuhan gizi telah
ditetapkan oleh berbagai lembaga kesehatan dan digunakan sebagai panduan untuk
menyusun diet seimbang.
gizi membantu individu untuk mengadopsi pola makan yang seimbang,
memenuhi kebutuhan gizi mereka, dan mencegah masalah kesehatan terkait gizi.
Penting untuk menggabungkan berbagai jenis makanan yang mengandung zat gizi
yang diperlukan dalam porsi yang tepat untuk memastikan asupan gizi yang cukup
dan seimbang. Konsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan juga dapat
membantu dalam perencanaan diet yang sesuai dengan kebutuhan individu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gizi dan gizi seimbang?
2. Bagaimana konsep sigi seimbang?
3. Apa yang di maksud dengan angka kecukupan gizi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gizi dan gizi seimbang
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep gizi seimbang
3. Untuk mengetahui apa yanh dimaksud dengan angka kecukupan gizi
4. Untuk mengetahui bagaimana peran gizi dalam menciptakan masyarakat yang
sehat

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Gizi dan Makanan


Gizi merujuk pada proses penerimaan, penyerapan, dan penggunaan nutrisi oleh tubuh
untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan. Gizi yang baik dan
seimbang penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit.

Makanan adalah bahan yang dikonsumsi oleh organisme untuk memperoleh nutrisi. Makanan
menyediakan energi yang diperlukan oleh tubuh, serta nutrisi seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang optimal.

Makanan yang seimbang terdiri dari berbagai jenis makanan yang mengandung nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Pada umumnya, makanan seimbang terdiri dari karbohidrat kompleks
(misalnya roti, nasi, pasta), protein (misalnya daging, ikan, kacang-kacangan), lemak sehat
(misalnya minyak zaitun, alpukat), sayuran, buah-buahan, serta sumber susu dan produk
olahannya.

Penting untuk memperhatikan jumlah dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Jumlah
makanan yang tepat akan membantu menjaga berat badan yang sehat, sementara kualitas
makanan yang baik akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, asupan
cairan yang cukup juga penting untuk menjaga keseimbangan gizi.

Gizi dan makanan saling terkait dalam menjaga kesehatan tubuh. Dengan memperhatikan gizi
yang baik dan mengonsumsi makanan seimbang, seseorang dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi dan menjaga kesehatan tubuhnya.

B.Pengerian Gizi Seimbang


Gizi seimbang merujuk pada konsep mengonsumsi makanan dalam proporsi yang
tepat dan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh secara seimbang. Pada dasarnya, gizi seimbang
mencakup konsumsi makanan dari berbagai kelompok makanan yang memberikan nutrisi
yang diperlukan oleh tubuh.

Pada umumnya, gizi seimbang melibatkan konsumsi makanan dari kelompok-kelompok


makanan berikut:

1. Karbohidrat: Sumber energi utama untuk tubuh, seperti roti, nasi, pasta, sereal,
kentang, dan biji-bijian.
2. Protein: Penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh, seperti daging,
ikan, telur, produk susu, kacang-kacangan, dan kedelai.
3. Lemak: Sumber energi yang penting dan juga berperan dalam fungsi tubuh yang
berbeda, seperti minyak nabati, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berlemak.
4. Sayuran dan buah-buahan: Sumber serat, vitamin, mineral, dan antioksidan, seperti
berbagai jenis sayuran dan buah-buahan segar.

v
5. Susu dan produk susu: Sumber kalsium, protein, dan vitamin D, seperti susu, keju,
yoghurt, dan produk susu lainnya.
6. Air: Penting untuk menjaga hidrasi tubuh dan berbagai proses metabolik.

Gizi seimbang juga melibatkan menghindari konsumsi berlebihan atau kekurangan nutrisi
tertentu. Misalnya, mengurangi konsumsi gula tambahan, garam, dan lemak jenuh yang
berlebihan, serta membatasi konsumsi makanan olahan dan makanan tinggi kalori yang
rendah nutrisi.

Menerapkan pola makan seimbang membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan
menjaga kesehatan secara optimal. Setiap individu dapat memiliki kebutuhan gizi yang
berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan, sehingga
penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan untuk memperoleh
rekomendasi gizi yang sesuai

C. Pesan Dasar Pedoman Umum Gizi Seimbang


Pedoman umum gizi seimbang biasanya didasarkan pada pesan-pesan penting yang
direkomendasikan untuk menjaga pola makan yang seimbang dan memenuhi kebutuhan
nutrisi tubuh. Berikut ini adalah pesan dasar dari pedoman umum gizi seimbang:

1. Konsumsi beragam jenis makanan: Pilih makanan dari setiap kelompok makanan,
termasuk karbohidrat, protein, lemak sehat, sayuran, buah-buahan, dan produk susu.
Memperoleh nutrisi dari berbagai sumber makanan membantu memenuhi kebutuhan
tubuh yang beragam.
2. Pertahankan kecukupan energi: Konsumsi makanan dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan energi tubuh Anda. Ini berarti menghindari makan berlebihan atau kurang
makan.
3. Konsumsi serat pangan yang cukup: Serat pangan penting untuk pencernaan yang
sehat. Konsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan
kacang-kacangan.
4. Batasi gula tambahan: Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang
mengandung gula tambahan seperti minuman manis, makanan penutup manis, dan
makanan olahan yang tinggi gula.
5. Batasi garam: Kurangi konsumsi garam berlebihan dengan mengurangi penggunaan
garam saat memasak dan menghindari makanan yang tinggi garam seperti makanan
olahan dan makanan cepat saji.
6. Pilih lemak sehat: Pilih lemak sehat seperti lemak tak jenuh, termasuk minyak zaitun,
alpukat, kacang-kacangan, dan ikan berlemak. Hindari atau batasi konsumsi lemak
jenuh dan trans yang tidak sehat.
7. Minum air yang cukup: Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup minum air setiap
hari. Air membantu menjaga fungsi tubuh yang optimal.
8. Batasi konsumsi alkohol: Jika Anda mengonsumsi alkohol, lakukan dengan bijak dan
batasi jumlahnya sesuai dengan pedoman kesehatan yang direkomendasikan.

vi
9. Olah makanan dengan cara yang sehat: Pilih metode memasak yang sehat seperti
memanggang, merebus, mengukus, atau memanggang daripada menggoreng. Hindari
penggunaan minyak dan bumbu berlebihan.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur: Gaya hidup sehat tidak hanya melibatkan pola
makan yang seimbang, tetapi juga mencakup aktivitas fisik yang teratur. Lakukan
olahraga atau aktivitas fisik yang Anda nikmati setiap hari untuk menjaga kesehatan
secara menyeluruh.

Pedoman ini memberikan panduan umum untuk menjaga pola makan yang seimbang.
Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan gizi yang berbeda.
Konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi
yang spesifik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.

D.Angka Kecukupan Gizi


1. Pengertian Angka Kecukupan Gizi
Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah nilai referensi yang digunakan sebagai
pedoman untuk memperkirakan kebutuhan nutrisi yang cukup bagi populasi tertentu.
AKG didefinisikan oleh otoritas kesehatan, seperti Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) atau Badan Kesehatan Dunia (WHO), berdasarkan penelitian
ilmiah tentang kebutuhan nutrisi manusia.
AKG mencakup berbagai nutrisi penting seperti energi, karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan mineral. Nilai-nilai AKG tersebut dinyatakan dalam satuan-
satuan tertentu, seperti kalori (kcal) untuk energi, gram (g) untuk karbohidrat, protein,
dan lemak, serta mikrogram (µg) atau miligram (mg) untuk vitamin dan mineral.

AKG disusun berdasarkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat


aktivitas fisik, kondisi kesehatan, dan fase kehidupan tertentu, seperti kehamilan atau
menyusui. Sebagai contoh, kebutuhan nutrisi anak-anak berbeda dengan kebutuhan
nutrisi dewasa, dan kebutuhan nutrisi ibu hamil berbeda dengan kebutuhan nutrisi
orang dewasa pada umumnya.
AKG digunakan sebagai acuan untuk menyusun rekomendasi pola makan
seimbang dan mengevaluasi kecukupan nutrisi dalam makanan yang dikonsumsi.
Mereka membantu memastikan bahwa seseorang memperoleh nutrisi yang cukup
untuk menjaga kesehatan dan mencegah kekurangan atau kelebihan nutrisi yang dapat
berdampak negatif pada kesehatan.
Penting untuk dicatat bahwa AKG adalah pedoman umum dan setiap individu
mungkin memiliki kebutuhan nutrisi yang sedikit berbeda. Konsultasikan dengan ahli
gizi atau profesional kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi nutrisi yang lebih
spesifik berdasarkan kebutuhan pribadi Anda

2. Angka Kebutuhan Gizi Yang di Anjurkan


Angka Kebutuhan Gizi Yang di Anjurkan (AKGDA) adalah pedoman yang
dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.

vii
AKGDA menyediakan informasi mengenai kebutuhan gizi yang dianjurkan untuk
penduduk Indonesia dalam rangka memperoleh nutrisi yang cukup dan seimbang.

Berikut ini adalah beberapa contoh Angka Kebutuhan Gizi Yang di Anjurkan
(AKGDA) untuk beberapa nutrisi utama:

1. Energi: AKGDA untuk energi (kalori) berbeda untuk setiap kelompok usia dan
jenis kelamin. Contohnya, untuk dewasa wanita usia 19-29 tahun, AKGDA adalah
sekitar 1800-2000 kalori per hari, sementara untuk dewasa pria usia 19-29 tahun,
AKGDA adalah sekitar 2200-2600 kalori per hari.
2. Protein: AKGDA untuk protein juga bervariasi berdasarkan kelompok usia dan
jenis kelamin. Contohnya, untuk dewasa wanita usia 19-29 tahun, AKGDA
protein adalah sekitar 46 gram per hari, sementara untuk dewasa pria usia 19-29
tahun, AKGDA protein adalah sekitar 56 gram per hari.
3. Karbohidrat: AKGDA untuk karbohidrat biasanya dianjurkan agar menyumbang
sekitar 45-65% dari total kebutuhan energi harian.
4. Lemak: AKGDA untuk lemak biasanya dianjurkan agar menyumbang sekitar 20-
30% dari total kebutuhan energi harian, dengan batasan lemak jenuh yang
disarankan tidak melebihi 7% dari total kebutuhan energi harian.
5. Serat: AKGDA untuk serat berbeda berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin.
Contohnya, untuk dewasa wanita usia 19-29 tahun, AKGDA serat adalah sekitar
20 gram per hari, sementara untuk dewasa pria usia 19-29 tahun, AKGDA serat
adalah sekitar 30 gram per hari.

Penting untuk dicatat bahwa AKGDA hanya merupakan pedoman umum dan
setiap individu mungkin memiliki kebutuhan gizi yang sedikit berbeda
berdasarkan faktor-faktor seperti tingkat aktivitas fisik, kondisi kesehatan, dan
fase kehidupan tertentu. Konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan
untuk mendapatkan rekomendasi gizi yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan
pribadi Anda.

3. Cara Memenuhi Angka kecukupan Gizi


Untuk memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Angka Kebutuhan Gizi Yang
di Anjurkan (AKGDA), berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda
lakukan:

1. Konsumsi makanan seimbang: Pilih makanan dari berbagai kelompok makanan,


termasuk karbohidrat, protein, lemak sehat, sayuran, buah-buahan, dan produk
susu. Mengonsumsi makanan yang beragam membantu memenuhi kebutuhan
nutrisi yang berbeda.
2. Perhatikan jumlah porsi: Sesuaikan jumlah porsi makanan dengan kebutuhan
energi harian Anda. Pastikan untuk tidak makan berlebihan atau makan terlalu
sedikit.

viii
3. Atur variasi makanan: Usahakan untuk mengonsumsi makanan dari berbagai jenis
dalam kelompok makanan yang sama. Misalnya, variasikan jenis sayuran, buah-
buahan, atau jenis daging dan sumber protein lainnya yang Anda konsumsi.
4. Prioritaskan makanan segar: Pilih makanan segar daripada makanan olahan.
Makanan segar cenderung memiliki lebih banyak nutrisi daripada makanan yang
telah diproses.
5. Perhatikan cara pengolahan makanan: Pilih metode memasak yang sehat seperti
merebus, mengukus, atau memanggang daripada menggoreng. Hindari
penggunaan minyak dan bumbu berlebihan.
6. Batasi makanan olahan dan makanan manis: Kurangi konsumsi makanan olahan
yang tinggi garam, gula, dan lemak jenuh. Batasi konsumsi makanan manis seperti
minuman manis, makanan penutup manis, dan cemilan yang mengandung gula
tambahan.
7. Perhatikan asupan serat: Konsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran, buah-
buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Serat membantu menjaga pencernaan
yang sehat dan memberikan rasa kenyang yang lebih lama.
8. Pilih minuman yang sehat: Minum air yang cukup setiap hari untuk menjaga
hidrasi tubuh. Hindari minuman yang mengandung gula tambahan, seperti
minuman bersoda dan jus buah yang diberi tambahan gula.
9. Konsultasikan dengan ahli gizi: Jika Anda memiliki kebutuhan nutrisi khusus atau
ingin memastikan bahwa Anda memenuhi AKG sesuai dengan kebutuhan pribadi,
berkonsultasilah dengan ahli gizi atau profesional kesehatan.
Dengan memperhatikan pola makan yang seimbang dan variasi makanan yang tepat,
Anda dapat memenuhi kebutuhan gizi yang dianjurkan dan menjaga kesehatan tubuh
secara optimal.

4. Dasar Perhitungan Angka Kecukupan Gizi Di Indonesia


Perhitungan Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia didasarkan pada beberapa
faktor dan sumber informasi yang diakui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Berikut adalah beberapa
dasar perhitungan AKG di Indonesia:

1. Riset Konsumsi Makanan Individu (RKMI): RKMI dilakukan untuk


mengumpulkan data tentang kebiasaan makan dan pola konsumsi makanan
penduduk Indonesia. Data ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang
jenis dan jumlah makanan yang biasa dikonsumsi oleh individu dalam kelompok
umur dan jenis kelamin tertentu.
2. Analisis Kecukupan Gizi (AKG): Berdasarkan data RKMI, dilakukan analisis
kecukupan gizi untuk menentukan jumlah nutrisi yang diperlukan oleh individu
dalam kelompok umur dan jenis kelamin tertentu. AKG dihitung dengan
memperhatikan berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik,
kondisi kesehatan, dan fase kehidupan tertentu seperti kehamilan atau menyusui.

ix
3. Kebutuhan Energi: Kebutuhan energi dihitung berdasarkan aktivitas fisik, laju
metabolisme basal, dan pertumbuhan individu. Metode perhitungan yang umum
digunakan adalah Metode Rumus Harris-Benedict atau Metode Rumus Schofield.
4. Kebutuhan Nutrisi: Kebutuhan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin,
dan mineral dihitung berdasarkan rekomendasi internasional yang telah ditetapkan
oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM), atau lembaga kesehatan lainnya. Kebutuhan nutrisi ini ditetapkan untuk
setiap kelompok usia dan jenis kelamin.
5. Pemetaan Pangan: Data hasil RKMI dan analisis AKG digunakan untuk membuat
pemetaan pangan. Pemetaan ini menggambarkan jenis dan jumlah makanan yang
disarankan untuk dikonsumsi oleh individu dalam kelompok umur dan jenis
kelamin tertentu agar memenuhi kebutuhan nutrisi yang direkomendasikan.
Dalam perhitungan AKG, perbedaan antara individu dapat terjadi, seperti
perbedaan kebutuhan gizi berdasarkan kondisi kesehatan, aktivitas fisik, atau
faktor genetik. Oleh karena itu, AKG merupakan pedoman umum yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan individu. Penting untuk mengonsultasikan dengan
ahli gizi atau profesional kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi gizi yang
lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan pribadi Anda.

5. Cara Mengukur Atau Menaksir Angka Kecukupan Gizi


Mengukur atau menaksir Angka Kecukupan Gizi (AKG) dapat dilakukan dengan
beberapa metode dan alat yang umum digunakan. Berikut ini adalah beberapa cara
untuk mengukur atau menaksir AKG:

1. Metode Weighed Food Record (Catatan Makanan Tertimbang): Metode ini


melibatkan mencatat dan menimbang makanan yang dikonsumsi dalam jangka
waktu tertentu. Anda dapat menggunakan timbangan makanan untuk menimbang
makanan sebelum dan setelah dimasak. Catat jumlah dan jenis makanan yang
dikonsumsi, termasuk bahan-bahan dan cara pengolahannya. Data ini kemudian
digunakan untuk menghitung asupan nutrisi dan membandingkannya dengan
AKG.
2. Metode 24-Hour Dietary Recall (Ingatan Makanan 24 Jam): Metode ini
melibatkan mengingat dan melaporkan semua makanan dan minuman yang
dikonsumsi dalam periode 24 jam terakhir. Anda akan diminta untuk menjelaskan
jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi, termasuk waktu dan tempatnya. Ahli
gizi akan menggunakan informasi ini untuk menghitung asupan nutrisi dan
membandingkannya dengan AKG.
3. Metode Food Frequency Questionnaire (Kuesioner Frekuensi Konsumsi
Makanan): Metode ini melibatkan menjawab serangkaian pertanyaan tentang
frekuensi konsumsi makanan dalam jangka waktu tertentu. Anda akan diminta
untuk memberikan perkiraan berapa kali Anda mengonsumsi makanan tertentu
dalam seminggu atau bulan. Informasi ini digunakan untuk mengestimasi asupan
nutrisi dan membandingkannya dengan AKG.

x
4. Aplikasi dan Situs Web Pendukung Gizi: Terdapat berbagai aplikasi dan situs web
yang dirancang khusus untuk membantu mengukur atau menaksir AKG. Anda
dapat menggunakan aplikasi atau situs web tersebut untuk mencatat makanan
yang dikonsumsi dan mendapatkan perkiraan asupan nutrisi. Beberapa aplikasi
dan situs web ini bahkan memiliki basis data makanan yang luas untuk membantu
mengidentifikasi komposisi nutrisi makanan yang dikonsumsi.

Penting untuk dicatat bahwa metode di atas dapat memberikan perkiraan asupan
nutrisi, namun tidak selalu akurat. Hasilnya dapat dipengaruhi oleh faktor seperti
ketepatan pengukuran, kemampuan mengingat, atau ketepatan estimasi porsi
makanan. Untuk hasil yang lebih akurat dan spesifik, disarankan untuk berkonsultasi
dengan ahli gizi atau profesional kesehatan yang dapat melakukan evaluasi lebih rinci
terhadap kebutuhan gizi individu Anda.

E.Gambaran Gizi Di Indonesia


1. Masalah Gizi Kurang

Masalah gizi kurang merujuk pada keadaan di mana seseorang mengalami kekurangan
asupan nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal.
Beberapa masalah gizi kurang yang umum meliputi:

1. Gizi Kurang Energi: Terjadi ketika seseorang mengonsumsi jumlah kalori yang tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Hal ini dapat menyebabkan
berat badan turun, kelelahan, penurunan daya tahan tubuh, dan masalah kesehatan
lainnya.
2. Gizi Kurang Protein: Kekurangan protein dalam diet dapat mengakibatkan masalah
pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh, penurunan fungsi imun,
pembengkakan, kelemahan otot, dan masalah kesehatan lainnya.
3. Gizi Kurang Zat Besi: Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yaitu kondisi
di mana produksi sel darah merah terganggu. Gejala anemia meliputi kelelahan,
pusing, sesak napas, kulit pucat, dan penurunan daya tahan tubuh.
4. Gizi Kurang Vitamin A: Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah
penglihatan, terutama dalam kondisi yang disebut xerophthalmia, di mana mata
menjadi kering dan dapat menyebabkan kebutaan pada kasus yang parah.
5. Gizi Kurang Vitamin D: Kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan penurunan
penyerapan kalsium dan fosfor dalam tubuh, yang dapat menyebabkan masalah
kesehatan tulang seperti rakhitis pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa.
6. Gizi Kurang Vitamin C: Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan skorbut, yaitu
kondisi yang ditandai dengan kerusakan pada jaringan ikat, pendarahan gusi,
lemahnya sistem kekebalan tubuh, dan lambatnya penyembuhan luka.

Untuk mengatasi masalah gizi kurang, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan
nutrisi yang kurang, seperti protein, vitamin, dan mineral. Mencari bantuan dari ahli gizi atau
profesional kesehatan juga dapat membantu untuk menyusun diet yang seimbang dan
memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

xi
2. Masalah Gizi Lebih

Masalah gizi lebih atau kelebihan gizi terjadi ketika seseorang mengonsumsi jumlah nutrisi
yang melebihi kebutuhan tubuh. Masalah gizi lebih umumnya terkait dengan kelebihan
asupan kalori dan lemak, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Beberapa masalah
gizi lebih yang umum meliputi:

1. Obesitas: Obesitas adalah kondisi di mana terdapat kelebihan berat badan yang
signifikan akibat penumpukan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas dapat
meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan serius, termasuk penyakit jantung,
diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan gangguan muskuloskeletal.
2. Kolesterol Tinggi: Konsumsi lemak jenuh dan kolesterol yang berlebihan dalam diet
dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol tinggi merupakan faktor
risiko utama untuk penyakit jantung dan pembuluh darah.
3. Hipertensi: Asupan natrium yang berlebihan dalam diet dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah, yang dikenal sebagai hipertensi. Hipertensi dapat
meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung, dan kerusakan organ tubuh lainnya.
4. Diabetes Tipe 2: Kelebihan berat badan dan pola makan yang tidak sehat dapat
menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes
tipe 2. Diabetes tipe 2 dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung,
kerusakan ginjal, dan masalah mata.
5. Masalah Kesehatan Metabolik: Kelebihan gizi dapat menyebabkan masalah kesehatan
metabolik lainnya, termasuk sindrom metabolik, gangguan tidur, gangguan hormonal,
dan masalah pencernaan.

Untuk mengatasi masalah gizi lebih, penting untuk mengadopsi pola makan yang seimbang
dan mengendalikan asupan kalori, lemak, dan gula. Berikut adalah beberapa langkah yang
dapat diambil:

 Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang yang rendah lemak jenuh dan gula
tambahan.
 Perhatikan ukuran porsi makanan dan hindari makan berlebihan.
 Pilih makanan yang rendah kalori dan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan
biji-bijian.
 Lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk membantu membakar kalori dan
mempertahankan berat badan yang sehat.
 Konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan untuk mendapatkan
program pengelolaan berat badan yang tepat.

Menjaga pola makan sehat dan gaya hidup aktif adalah kunci dalam mengatasi masalah gizi
lebih dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

3. Kekurangan Energi Protein (KEP)

Kekurangan Energi Protein (KEP) merupakan kondisi di mana seseorang mengalami


defisiensi atau kekurangan asupan energi dan protein yang cukup dalam diet mereka. KEP

xii
sering kali terjadi dalam situasi ketika asupan makanan tidak mencukupi kebutuhan tubuh
atau dalam kondisi ketika seseorang mengalami kelaparan atau kurang gizi secara umum.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan KEP meliputi keterbatasan akses terhadap
makanan yang bergizi, kemiskinan, bencana alam, dan kondisi sosial-ekonomi yang buruk.

KEP dapat memiliki dampak serius pada kesehatan dan perkembangan seseorang. Beberapa
konsekuensi dari KEP meliputi:

1. Kurangnya energi: KEP dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan penurunan


stamina. Seseorang yang mengalami KEP mungkin merasa sulit untuk melakukan
aktivitas sehari-hari dan memiliki penurunan daya tahan fisik.
2. Penurunan berat badan: KEP dapat menyebabkan penurunan berat badan yang
signifikan dan masalah malnutrisi. Tubuh akan mencari sumber energi dari jaringan
tubuh, termasuk otot, yang dapat mengakibatkan penurunan massa otot.
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan: KEP pada anak-anak dan remaja dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan optimal. Hal ini dapat mengakibatkan
keterlambatan pertumbuhan fisik, penurunan kognisi, dan masalah perkembangan
mental.
4. Penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh: KEP dapat melemahkan sistem kekebalan
tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Penderita KEP
mungkin mengalami pemulihan yang lambat dan rentan terhadap komplikasi
kesehatan.
5. Gangguan reproduksi: KEP dapat mempengaruhi fungsi reproduksi pada pria dan
wanita. Pada wanita, KEP dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, amenore
(tidak adanya menstruasi), dan kesulitan dalam kehamilan. Pada pria, KEP dapat
menyebabkan penurunan jumlah sperma dan gangguan fungsi seksual.

Untuk mengatasi KEP, penting untuk meningkatkan asupan makanan yang kaya energi dan
protein. Memperkaya makanan dengan sumber protein seperti daging, ikan, telur, produk
susu, dan kacang-kacangan dapat membantu memenuhi kebutuhan protein. Selain itu, penting
untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, lemak sehat, serta
vitamin dan mineral. Bekerjasama dengan ahli gizi atau profesional kesehatan juga sangat
dianjurkan untuk menyusun rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan
memastikan pemulihan yang optimal dari KEP.

4. Anemia
Anemia adalah kondisi medis yang ditandai dengan jumlah sel darah merah atau
kadar hemoglobin dalam darah yang rendah. Hemoglobin adalah protein yang
membawa oksigen ke seluruh tubuh. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
termasuk kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat,
gangguan produksi sel darah merah, kerusakan sel darah merah, atau perdarahan
berlebihan.

xiii
Gejala umum anemia meliputi:

1. Kelelahan dan kelemahan: Kekurangan oksigen dalam tubuh menyebabkan


kelelahan yang berlebihan dan kelemahan fisik.
2. Sesak napas: Tubuh berusaha untuk meningkatkan aliran oksigen dengan
mempercepat pernapasan, yang dapat menyebabkan sesak napas, terutama selama
aktivitas fisik.
3. Pusing dan pingsan: Kurangnya oksigen yang mencukupi untuk otak dapat
menyebabkan pusing, pingsan, atau rasa tidak stabil.
4. Kulit pucat: Kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan kulit terlihat pucat
atau kemerahan.
5. Gangguan pada jantung: Anemia yang parah dapat menyebabkan jantung bekerja
lebih keras untuk memompa oksigen ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan
detak jantung yang cepat atau tidak teratur.
6. Gangguan pada sistem pencernaan: Anemia yang disebabkan oleh kekurangan
vitamin B12 atau asam folat dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti
diare, penurunan nafsu makan, atau kesulitan menelan.
Pengobatan anemia tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa langkah
yang dapat diambil untuk mengatasi anemia meliputi:
 Suplemen zat besi: Jika anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi,
suplemen zat besi dapat direkomendasikan oleh dokter.
 Suplemen vitamin B12 atau asam folat: Jika anemia disebabkan oleh
kekurangan vitamin B12 atau asam folat, suplemen dapat diresepkan untuk
meningkatkan kadar nutrisi tersebut.
 Perubahan pola makan: Meningkatkan asupan makanan yang kaya zat besi,
vitamin B12, asam folat, dan nutrisi lainnya dapat membantu mengatasi
anemia.
 Pengobatan kondisi yang mendasari: Jika anemia disebabkan oleh kondisi
medis tertentu, seperti penyakit ginjal atau penyakit autoimun, pengobatan
kondisi tersebut akan diperlukan.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk diagnosis yang tepat
dan perencanaan pengobatan yang sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahan
anemia.

5. Penyakit Gondok
Penyakit gondok, juga dikenal sebagai pembesaran kelenjar tiroid atau struma,
adalah kondisi medis di mana kelenjar tiroid membesar secara tidak normal.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terletak di bagian depan leher dan
menghasilkan hormon tiroid yang penting untuk mengatur metabolisme tubuh.

Penyakit gondok dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk defisiensi


yodium, kelebihan yodium, gangguan produksi hormon tiroid, atau penyakit

xiv
autoimun. Berikut adalah beberapa jenis penyakit gondok yang umum:

1. Gondok Endemik: Merupakan jenis penyakit gondok yang disebabkan oleh


defisiensi yodium dalam diet. Kekurangan yodium menghambat produksi
hormon tiroid yang normal, dan sebagai respons, kelenjar tiroid membesar
untuk mencoba meningkatkan produksi hormon. Gondok endemik biasanya
terjadi di daerah dengan pasokan yodium yang rendah dalam air dan makanan.
2. Gondok Nodular: Merupakan kondisi di mana kelenjar tiroid mengalami
pembesaran yang disebabkan oleh adanya benjolan atau nodul di dalamnya.
Nodul dapat bersifat jinak (non-kanker) atau ganas (kanker). Gondok nodular
dapat menyebabkan gangguan produksi hormon tiroid, tergantung pada jumlah
dan aktivitas nodul tersebut.
3. Gondok Beracun (Graves' Disease): Merupakan bentuk penyakit gondok yang
disebabkan oleh gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara
keliru menyerang kelenjar tiroid. Hal ini menyebabkan kelenjar tiroid
memproduksi terlalu banyak hormon tiroid, yang dapat mengakibatkan
peningkatan metabolisme tubuh, peningkatan denyut jantung, penurunan berat
badan, kelelahan, dan gejala lainnya.
4. Gondok Hashimoto: Merupakan bentuk penyakit gondok yang juga
disebabkan oleh gangguan autoimun. Namun, dalam kasus ini, sistem
kekebalan tubuh menyerang dan merusak kelenjar tiroid, menyebabkan
penurunan produksi hormon tiroid. Hal ini dapat menyebabkan hipotiroidisme,
yaitu kadar hormon tiroid yang rendah dalam tubuh.
Gejala penyakit gondok dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat
keparahan kondisi. Beberapa gejala umum yang dapat terjadi meliputi pembesaran
kelenjar tiroid yang terlihat atau teraba di leher, sulit menelan atau sesak napas
jika kelenjar tiroid membesar dengan cukup besar, ketidakseimbangan hormon
tiroid, kelelahan, penurunan berat badan atau kenaikan berat badan yang tidak
wajar, perubahan suhu tubuh, dan gangguan mood.

Pengobatan penyakit gondok tergantung pada penyebab dan gejala yang dialami
oleh individu. Pengobatan mungkin melibatkan pemberian suplemen yodium,
penggunaan obat-obatan untuk mengendalikan produksi hormon tiroid, atau
bahkan intervensi bedah jika ada nodul yang ganas atau kelenjar tiroid yang
sangat membesar. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan
rekomendasi pengobatan yang tepat.

6.Kekurangan Vitamin A

Kekurangan vitamin A adalah kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan asupan yang cukup
dari vitamin A yang diperlukan untuk fungsi normal tubuh. Vitamin A adalah nutrisi penting
yang berperan dalam berbagai proses fisiologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan
sel, kesehatan mata, sistem kekebalan tubuh, dan reproduksi.

xv
Gejala-gejala kekurangan vitamin A dapat bervariasi, tetapi beberapa yang umum meliputi:

1. penglihatan: Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah penglihatan,


termasuk adaptasi buruk terhadap cahaya redup (nyctalopia) dan penurunan
kemampuan melihat di malam hari.
2. Kering dan rusaknya mata: Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan xerosis, yaitu
kekeringan dan kerusakan permukaan mata yang dapat menyebabkan mata merah,
iritasi, dan ketidaknyamanan.
3. Masalah kulit dan rambut: Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kulit menjadi
kering, kasar, dan rentan terhadap infeksi. Rambut juga dapat menjadi kering dan
rapuh.
4. Gangguan pertumbuhan: Vitamin A penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
sel. Kekurangan vitamin A pada anak-anak dapat menyebabkan pertumbuhan
terhambat, gagal tumbuh secara normal, dan perkembangan tulang yang tidak
memadai.
5. Gangguan sistem kekebalan tubuh: Vitamin A berperan penting dalam menjaga
integritas dan fungsi sistem kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin A dapat
menyebabkan penurunan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit,
meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan dan diare.

Untuk mengatasi kekurangan vitamin A, langkah-langkah berikut dapat diambil:


 Konsumsi makanan yang kaya vitamin A: Makan makanan yang kaya akan vitamin A
seperti hati, wortel, ubi jalar, bayam, brokoli, kuning telur, dan produk susu. Vitamin
A juga dapat diperoleh dari makanan yang mengandung beta-karoten, seperti buah-
buahan dan sayuran berwarna cerah.
 Suplemen vitamin A: Dalam kasus kekurangan yang parah atau jika sulit untuk
memperoleh vitamin A melalui makanan, suplemen vitamin A dapat
direkomendasikan oleh dokter. Namun, penting untuk mengikuti dosis yang
direkomendasikan karena kelebihan vitamin A juga dapat menyebabkan efek samping
negatif.
 Program suplementasi: Di beberapa negara, terutama di daerah dengan tingkat
kekurangan vitamin A yang tinggi, program suplementasi rutin diberikan kepada
kelompok risiko, seperti anak-anak balita atau ibu hamil, untuk mencegah dan
mengatasi kekurangan vitamin A.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk penanganan dan penyesuaian
diet yang tepat untuk mengatasi kekurangan vitamin A.

xvi
BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan
Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan
secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah
gizi.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan
penulis akan tetapi bisa memberikan sedikit gambaran mengenai Gizi dan penjelasannya
semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca diperlukan adanya kritik terhadap angka ini
agar dapat memperbaiki makalah berikutnya

xvii

Anda mungkin juga menyukai