Kanker Darah
Kanker Darah
TINJAUAN PUSTAKA
2.3.1. Klasifikasi
Klasifikasi utama leukemia adalah dengan membaginya menjadi empat
tipe yaitu leukemia akut dan kronik yang masing-masing dibagi lagi menjadi
limfoid dan myeloid.
Tabel 2.2. Klasifikasi Leukemia
Akut Kronik
Limfoid Acute Lymphoblastic Leukemia Chronic Lmphocytic Leukemia
Myeloid Acute Myelogenous Leukemia Chronic Myelogenous Leukemia
a. Lokasi Prosedur
Lokasi utama prosedur ini adalah di tulang panggul atau spina iliaka
posterior. Selain mudah dicapai, lokasi ini dipilih karena resiko sakit tidak begitu
besar. Lokasi lain adalah spina iliaka anterior. Lokasi ini dipilih jika spina iliaka
posterior tidak dapat dicapai atau tidak memungkinkan untuk ditusuk akibat
infeksi lokal, trauma atau obesitas parah. Namun, prosedurnya lebih sulit karena
ruang yang lebih kecil, dan sampel yang didapat lebih sedikit. Selain itu resiko
sakit lebih hebat dari daerah posterior. Lokasi lain yang memungkinkan adalah
tulang sternum dan tibia.
b. Langkah-langkah Prosedur
Pasien diposisikan dalam keadaan pronasi atau posisi lateral decubitus
dengan bagian atas tunkai bawah difleksikan sedangkan bagian bawah diluruskan.
Kemudian palpasi spina iliaka dan diberi tanda. Setelah itu melakukan tindakan
asepsis dan antiseptik dimana kulit pada daerah yang akan diaspirasi di bersihkan.
Selanjutnya kulit dan jaringan di bawahnya diberikan anestesi lokal misalnya
lidocaine secara injeksi. Pasien juga dapat diberikan obat-obatan anti ansietas atau
analgetik sebelumnya, namun hal ini tidak termasuk dalam prosedur rutin.
Jarum aspirasi ditembuskan ke kulit dengan tekanan hingga mencapai
tulang. Kemudian dengan gerakan memutar dari tangan dan pergelangan tangan
c. Pembuatan Apusan
Slide apusan bone marrow yang didapat melalui proses aspirasi dibuat
oleh mereka yang ahli dibidangnya seperti teknisi hematopatologis. Tetesan kecil
dari sampel diletakkan pada kaca slide selanjutnya dapat dipersiapkan dalam
berbagai cara namun tetap dengan tujuan yang sama yaitu mengevaluasi bone
marrow.
Apusan bone marrow adalah pembuatan sediaan paling sederhana yang
mirip dengan pembuatan apusan darah tepi. Satu tetes sampel diletakkan 1cm dari
ujung kaca slide yang sudah diberi label diujungnya yang berlawanan. Kemudian
ambil kaca slide kedua yang diposisikan membentuk sudut 30o dari kaca slide
pertama lalu didorong hingga ujung berlawanan secara mulus dan cepat.
Cara lainnya adalah dengan metode squash preparation, cover slip
method, dan touch prints dengan indikasi dan tampilan yang berbeda-beda.
Pewarnaan standard yang digunakan untuk evaluasi awal adalah Wright
atau May-Grunwald-Giemsa staining yang menonjolkan detail sitologis.
Pewarnaan lainnya dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Seperti Prussian blue
untuk besi pada kasus yang dicurigai sebagai hemosiderosis. Sudan Black B dan
leukocyte alkaline phosphatase digunakan dalam kategorisasi AML.