Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SEJARAH AGAMA YANG DIAKUI DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:
NAMA: VANEZHA CHRISNAVITA
NIM: PO7224223 2268
KELAS: 1B KEBIDANAN
DOSEN: PAK DANNY RUDI RUMAHORBO,S.Pd

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
TAHUN 2023
A. SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
Indonesia merupakan Negara dengan penganut agama Islam terbesar di dunia, karena
hampir 87 persen penduduk Indonesia adalah pemeluk agama Islam. Hal ini dikarenakan
penyebaran agama Islam di nusantara yang cukup aktif adalah dari pulau Sumatera hingga ke
Sulawesi dan Maluku. Hal tersebut terjadi sejak ratusan tahun yang lalu dan puncak penyebaran
agama Islam terjadi pada masa walisongo.
Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ketujuh/kedelapan masehi.
Pernyataan tersebut didasarkan oleh penemuan batu nisan seorang wanita muslimah yang bernama
Fatimah binti Maimun di Leran dekat Surabaya yang bertahun 475 H atau 1082 M. Sedangkan
menurut seorang musafir Maroko Ibnu Batutah yang mengunjungi Samudra Pasai dalam
perjalanannya ke Negeri Cina pada 1345M, Agama Islam telah bermadzhab Syafi’I telah mantap
disana selama seabad. Pada waktu itu, Islam diterima di Indonesia dengan baik karena Islam
membawa prinsip-prinsip perdamaian, persamaan antara manusia (tidak ada kasta),
menghilangkan perbudakan dan yang paling penting adalah masuk ke dalam Islam sangatlah
mudah hanya dengan mangucapkan dua kalimat syahadat dan tentunya tidak ada paksaan.
Berikut ada beberapa teori kedatangan Islam ke Indonesia menurut para sejarawan, meliputi:
1. Teori Mekah
Teori Mekah mengatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari
Mekah atau Arab. Proses ini berlangsung pada abad pertama hijriah atau abad ke-7 M.
Tokoh yang memperkenalkan teori ini adalah Haji Abdul Karim Amrullah Atau HAMKA,
yang merupakan salah seorang ulama sekaligus sastrawan Indonesia.
2. Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari
Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Teori ini dikembangkan oleh J.P.Moquetta
yang memberikan argumentasi dengan batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang wafat pada
tanggal 17 Dzulhijjah 831 H / 1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya, batu nisan tersebut
memiliki bentuk yang sama dengan nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat yang diliki
oleh makam Maulanan Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur.
3. Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah
Persia Parsi (kini Iran). Pencetus teori ini adalah Hoesein Djajadiningrat yang merupakan
sejarawan asal Banten. Dalam argumentasinya, Hoesein lebih menitikberatkan analisisnya
pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan
Indonesia.
4. Teori Cina
Teori Cina mangatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di Jawa)
berasal dari perantau Cina. Dalam buku Sumanto Al Qurtuby, arus Cina-Islam-Jawa
menyatakan menurut kronik masa Dinasti Tang di daerah Kanton, Zhang-zhao, Quanzhou,
dan pesisir Cina bagian selatan telah terdapat sejumlah pemukiman Islam.
Berikut ada 6 jalur/metode masuknya Islam ke Indonesia menurut Uka Tjandrasasmita,yaitu:
1. Jalur Perdagangan
2. Jalur Perkawinan
3. Jalur Tasawuf
4. Jalur Pendidikan
5. Jalur Kesenian
6. Jalur Politik
Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah di Indonesia
A. Perkembangan Islam di Sumatera
Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah Sumatera bagian
utara, seperti Pasai dan Perlak. Karena wilayah tersebut berada di tepi selat Malaka, tempat
lalu lintas kapal-kapal dari India.
Pada abad XIII-XV M berdiri kerajaan Samudra Pasai pada tahun 1261 M dan merupakan
kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan tersebut berdiri bermula dari para pedagang dari
India yanki bangsa Arab yang berdakwah kepada para raja-raja kecil, dan lalu raja-raja
tersebut mulai masuk islam dan rakyatnya pun kemudian banyak masuk Islam.
B. Perkembangan Islam di Jawa
Masuknya Islam di pulau Jawa di awali dengan dibawa oleh pedagang Muslim setelah
berdirinya Kerajaan Malaka setelah mencapai puncak kejayaannya pada asa Sultan
Mansursah. Selanjutnya perkembangan Islam di pulau Jawa banyak dilakukan oleh para
Adipati dan para Walinyang dikenal dengan sebutan “Walisongo”.
C. Perkembangan Islam di Sulawesi
Masuknya Islam di Sulawesi tidak terlepas dari peranan Sunan Giri di Gresik. Hal itu
karena Sunan Giri melaksanakan pesantren yang banyak di datangi oleh santri dari luar
pulau Jawa.
D. Perkembangan Islam di Kalimantan
Pada abad XVI, Islam memasuki daerah kerajaan Sukadana. Pada tahun 1590, kerajaan
tersebut resmi menjadi Giri Kusuma.
E. Perkembangan Islam di Maluku dan Sekitarnya
Penyebaran Islam di Maluku tidak terlepas dari jasa para santri Sunan Drajat yang berasal
dari Ternate dan Hitu. Islam sudah dikenal di Ternate sejak abad ke-15. Selain Islam masuk
dan berkembang di Ternate, Islam juga masuk ke Irian yang disiarkan oleh raja-raja Islam
Maluku, para pedagang, dan para mubalignya.

Perkembangan Islam Di Indonesia Pada Masa Kerajaan-Kerajaan:


1.Kerajaan Malaka (803-917 H/1400-1511M)
Malaka dikenal sebagai pintu gerbang Nusantara. Sebutan ini diberikan mengingat peranannya
sebagai jalan lalu lintas bagi pedagang-pedagang asing yang berhak masuk dan keluar pelabuahan-
pelabuhan Indonesia. Setelah Malaka menjadi kerajaan Islam, para pedagang, mubaligh, dan guru
sufi dari negeri Timur Tengah dan India makin ramai mendatangi kota Bandar Malaka.
Kerajaan Malaka menjalin hubungan baik dengan Jawa, mengingat bahwa Malaka memerlukan
bahan-bahan pangan dari Jawa. Di mana hal ini untuk memenuhi kebutuhan kerajaannya sendiri.
Selain dengan Jawa, Malaka juga menjalin hubungan dengan Pasai.
2.Kerajaan Aceh (920-1322 H/1514-1904 M)
Pada abad ke-16, Aceh mulai memegang peranan penting dibagin utara pulau Sumatra. Kerajaan
Aceh yang letaknya di daerah yang sekarang dikenal dengan Kabupaten Aceh Besar. Di sini pula
terletak ibu kotanya. 42 Aceh mengalami kemajuan ketika saudagar-saudagar Muslim yang
sebelumnya dagang di Malaka kemudian memindahkan perdagangannya ke Aceh, ketika Portugis
menguasai Malaka tahun 1511.
3. Kerajaan Demak ( 918- 960 H/ 1512-1552 M)
Di Jawa Islam di sebarkan oleh para wali songo (wali sembilan). Para wali menjadikan Demak
sebagai pusat penyebaran Islam dan sekaligus menjadikannya sebagai kerajaan Islam yang
menunjuk Raden Patah sebagai Rajanya. Kerajaan ini berlangsung kira-kira abad 15 dan abad 16
M. Demak merupakan salah satu kerajaan yang bercorak Islam yang berkembang di pantai utara
Pulau Jawa. Raja pertamanya adalah Raden Patah.
4.Kerajaan Banten (960-1096 H/1552-1684 M)
Banten61 merupakan kerajaan Islam yang mulai berkembang pada abad ke-16, setelah pedagang-
pedagang India, Arab, persia, mulai menghindarai Malaka yang sejak tahun 1511 telah dikuasai
Portugis.
5.Kerajaan Goa (Makasar) (1078 H/1667 M)
Kerajaan yang bercorak Islam di Semenanjung Selatan Sulawesi adalah GoaTallo, kerajaan ini
menerima Islam pada tahun 1605 M. Rajanya yang terkenal dengan nama Tumaparisi-Kallona
yang berkuasa pada akhir abad ke-15 dan permulaan abad ke-16. Kerajaan Goa-Tallo menjalin
hubungan dengan Ternate yang telah menerima Islam dari Gresik/Giri.
6.Kerajaan Maluku
Kerajaan Maluku terletak dibagian daerah Indonesia bagian Timur. Kedatangan Islam keindonesia
bagian Timur yaitu ke Maluku, tidak dapat dipisahkan dari jalan perdagangan yang terbentang
antara pusat lalu lintas pelayaran Internasional di Malaka, Jawa dan Maluku.

Kitab Suci= Al-Quran


Tempat ibadah= Masjid
Hari raya= Hari raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijriah, Maulid Nabi, hingga
Isra’ Mi’raj
B. SEJARAH MASUKNYA HINDU DI INDONESIA
Masuknya agama Hindu ke Indonesia diperkirakan terjadi sekitar awal abad ke-4 dan
diketahui berasal dari India. Hal itu ditandai dengan berdirinya kerajaraan Kutai dan Tarumanegara
yang bercorak Hindu. Menurut penelitian para ahli sejarah, Agama Hindu di Indonesia berasal dari
India. Agama ini masuk secara damai dan bertahap melalui kontak perhubungan dan perdagangan.
Proses tersebut berlangsung dalam kurun waktu yang amat panjang. Diawali dengan tukar
menukar barang dagangan, kemudian kontak kebudayaan yang menyebar secara perlahan-lahan
dari daerah pesisir hingga mendirikan kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia. Perkembangan
Agama Hindu semakin lama semakin meningkat di berbagai daerah diantaranya di Jawa Tengah,
Jawa Barat, Jawa Timur, Pulau Bali, bahkan sampai ke Pulau Kalimantan yaitu Kalimantan Timur
(Kutai).
Berikut ada tiga periode perkembangan agama Hindu di Indonesia, yaitu:
1. Zaman Weda Kuno
Para ahli sejarah menyatakan bahwa pendatang baru ini adalah Indo-Eropa yang
menyambut diri mereka sebagai bangsa Arya. Untuk mengetahui peradaban dan agama
bangsa Arya ini dapat terlihat dari isi kitab Weda yang merupakan puji-pujian yang
masyhur dan terdiri dari empat yang termasyhur, yakni Reg Weda. Yajur Weda, Sama
Weda Atarwa Weda.
2. Zaman Brahmana
Seiring dengan berjalannya waktu, kaum indo Arya maju melewati Punjab dan memasuki
lembah Gangga dan Jamuna. Kitab-kitab yang disucikan oleh Brahmana disusun oleh para
pendeta agama, pendeta agama Brahmana sekitar abad ke 8 SM telah menjelaskan asal usul
mukjizat dan daya kekuatan pengorbanan. Kitab tersebut juga memberi rincian secara rinci
tentang dongeng-dongeng, baik dari manusia maupun dewa-dewa dalam mengambarkan
upacara peengorbanan. Hindu memiliki beberapa kasta. Penyebab timbulnya kasta-kasta
di dalam agama hindu adalah karena datangnya bangsa Arya yang datang ke India dari
utara yang mengslshksn secara kultur bangsa Dravida. Dengan demikian terbentuklah
empat macam kasta dalam kehidupan bangsa India yang diperkuat oleh ajaran agama
Hindu, yaitu:
1.Kasta Brahmana
Kelompok ini adalah mereka yang memiliki kecerdasan yang tinggi, mengerti tentang kitab
suci, ketuhanan dan ilmu pengetahuan.
2.Kasta Ksatria
Yang masuk dalam kelompok ini adalah mereka yang memiliki sikap pemberani, jujur,
tangkas dan memiliki kemampuan managerial dalam dunia pemerintahan.
3.Kasta Waisya
Kelompok Waisya adalah adalah kelompok yang mana mereka memiliki keahlian
berbisnis, bertani dan berbagai profesi lainya yang bergerak dalam bidang ekonomi.
4.Kasta Sudra
Adalah mereka yang memiliki kecerdasan terbatas, sehingga mereka lebih cenderung
bekerja dengan kekuatan fisik, bukan otak.
3. Zaman Upanisyad
Zaman Upanisyad adalah zaman dimana ajaaranajaran Hindu telah berpengaruh pada
ajaran filsafat.karena itu wajar jika pada zaman ini banyak kritikan-kritikan terhadap
ajaran-ajaran yang lebih memprioritaskan tentang ajaran Brahma, apalagi tentang upacara-
upacara pengorbanan. Karena itu disebutan bahwa pada zaman Upanisyad menandakan
suatu reaksi terhadap kaum brahmana yang telah menanamkan suatu system upacara agama
yang terlalu sulit dicerna akal.

Ada 5 teori yang cukup terkenal dalam menjelaskan masuknya agama Hindu dan Buddha ke
Indonesia, yaitu:
1. Teori Ksatria
2. Teori Waisya
3. Teori Brahmana
4. Teori Arus Balik
5. Teori Sudra

Kitab Suci= Weda


Tempat Ibadah= Pura
Hari Raya= Hari Raya Nyepi, Pagerwesi, Saraswati

C. SEJARAH MASUKNYA BUDDHA DI INDONESIA


Agama Buddha adalah agama yang berasal dari India, dan agama buddah inimenjadi salah satu
agama yang cukup banyak pengikutnya. Agama Buddha inimerupakan pembaharu dari agama Hindu yang dibawa
oleh Sidharta Gautama. Agama Buddha merupakan suatu agama yang lahir dan berkembang sekitar abad ke-6
sebelum Masehi. Dari latar belakang munculnya, agama Buddha mempunyai kaitan erat dengan agama Hindu.
Agama Buddha pertama kali muncul sebelum 6 Masehi, yang dimana pada awalnya Agama
ini sangat erat kaitannya dengan Agama Hindu. Agama Buddha sendiri telah masuk ke Indonesia
sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Proses penyebaran Agama Buddha di Indonesia
dimulai melalui perdagangan melalui jalur laut.
Sejarah agama Buddha mulai abad ke-4 s.M hingga abad ke-2 dapat dibagi menjadi 2 tahap, yaitu:
1.Tahap pertama
(abad ke-6 hingga abad ke-3 s.M)Tahap ini ditentukan oleh dua muktamar yang besar, yaitu
muktamar di Rajgraha pada tahun 383 s.M, dan muktamar di Waisali pada tahun 283 s.M.
2.Tahap kedua
(abad ke-3 s.M hingga abad ke-2)Tahun 269 s.M Asoka memerintah hingga tahun 233 s.M. mula-
mula ia memusushi agama Buddha, akan tetapi kemudian ia bertobat. Di bawah pemerintahannya
agamaBuddha berkembang dengan cepat, hingga sampai diluar India. Agama Buddha
mengembangkan sayapnya ke Selatan hingga ke Langka, ke Barat hingga ke Baktriadan ke Utara
hingga ke Cina. Terlebihnya pengaruh Baktria besar sekali dalam perkembangan agama Buddha.
Agama Buddha di Indonesia meninggalkan jejak-jejak yang sampai sekarang masih bisa
disaksikan. Selain candi Borobudur yang sangat terkenal, kita juga mengetahui candi-candi lainnya
yang memperlihatkan ciri-ciri agama Buddha, baik darisegi arsitektur, patung-patung, maupun
seni pahat-nya. Setelah agama Buddha merosot setelah tidak ada lagi kerajaan dan absen
dariperjalanan bangsa Indonesia, sejarah mencatat adanya kebangkitan Agama Buddhapada abad
ke 20. Menurut Brow kebangkitan agama Buddha di Indonesia dapatdiklasifikasikan kepada dua
periode, yaitu pada masa pra-kemerdekaan dan pasca kemerdekaan, dimana pada masa sebelum
kemerdekaan gerakan kebangkitan tersebut bercorak dan cenderung kepada aliran Theravada,
sedangkan kebangkitan pada masasetelah kemerdekaan orientasi gerakan tersebut telah berpindah
kepada Buddhayanadi bawah pimpinan Bikkhu Ashin Jinarakkhita. Periode pertama dianggap
berorientasi Theravada barangkali karena adanya aktivitas para anggota “Lodge
Pekalongan‟,Association for the Propagation of Budhismin Java, maupunJava Budhist
Association, di mana gerakan Theosofi tersebut eratkaitannya dengan misi agama Buddha yang
berasal dari negara-negara Buddha aliran Theravada seperti Srilangka dan Burma, serta datangnya
seorang Bikhu Narada dariSrilangka yang beraliran Theravada.Sedangkan pada masa setelah
kemerdekaan gerakan kebangkitan agama Buddha Indonesia tersebut dianggap bercorak
Buddhayana karena lebih diwarnai dengan adanya upaya-upaya bhikku Ashin Jinarakkhita dalam
menyesuaikan agamaBuddha dengan kultur dan tradisi bangsa Indonesia dalam wadah
Buddhayana.
Kitab Suci= Tripitaka
Tempat Ibadah= Wihara
Hari Raya= Waisak, Kathina, Asadha, Magha Puja

D. SEJARAH MASUKNYA KONGHUCU DI INDONESIA


Agama Khonghucu berasal dari kata Rujiao yang berarti ajaran agar orang-orang memiliki
hati lembut, terpelajar dan berbudi luhur. Agama khonghucu dimulai dari sejarah Nabi-Nabi Fuxi
pada 2952 SM dan pada akhirnya diperbaharui dan disempurnakan oleh Nabi Agung Kongzi atau
yang biasa disebut Nabi Khonghucu. Nabi Khonghucumerupakan seorang yang bijak sejak kecil
dan disaat umur nya menginjak 32 tahun, ajaran-ajaran dari Nabi Khonghucu mulai terkenal luas.
Khonghucu merupakan seorang yang bermoral dan sangat menjujung tinggi nilai-nilai moral. Jika
ia melihat seseorang yang tingkah lakunya melanggar norma-norma moral, maka ia tidak segan-
segan untuk ikut memperbaikinya. Khonghucu sangat prihatin melihat kehidupan masa itu, dimana
mereka banyak yang senang berfoyafoya dan bermabuk-mabukan. Khonghucu adalah nabi besar
dan tokoh yang menyempurnakan ajaran leluhur Cina sebelumnya. Dia tidak sekedar membawa
ajarannya sendiri, melainkan agama yang telah diturunkan Thian (Tuhan Yang Maha Esa).
Di Indonesia kedatangan agama Khonghucu diperkirakan sejak zaman akhir prasejarah dengan
diketemukannya benda prasejarah seperti kapak sepatu yang terdapat di Indo Cina, dan tidak
terdapat di Indonesia dan Asia kecil. Hal ini menunjukan telah terjadi hubungan antara kerajaan-
kerajaan yang terdapat di daratan yang kini disebut Tiongkok dengan Indonesia. Namun dengan
proses akulturasi yang terjadi dengan lancar menunjukan bahwa kedatangan bangsa Tiongkok
dapat diterima tanpa hambatan. Dari masa ke masa sebelum masa Orde Baru, ajaran Khonghucu
tumbuh dan berkembang dengan berdirinya tempat peribadan agama Khonghucu, seperti rumah
abu untuk menghormati arwah leluhur dan kelenteng-kelenteng yang terdapat di berbagai penjuru
tanah air. Hal ini memberi bukti adanya perkembangan Khonghucu di Indonesia sejak tahun 1688.
Khonghucu memperoleh pengakuan resmi sebagai agama dari pemerintah di Indonesia. Keputusan
tersebut dapat kita lihat dalam Keputusan Presiden No. 1 tahun 1965, hingga Konstitusi No.5 tahun
1965, yang menetapkan bahwa Indonesia memiliki 6 agama resmi orang Indonesia. Dari data
Kementerian Agama tahun 2016, orang Indonesia yang menganut konfusianisme terdapat 117.091
orang.
Selama Orde Baru, penganut Agama Khonghucu menurun drastis karena semua kegiatan
keagamaan Khonghucu sangat dibatasi dan bahkan dilarang oleh pemerintah. Akibat nya banyak
orang yang memilih untuk berpindah kepercayaan / agama yang pada saat itu diakui oleh
pemerintah karena tidak ingin dianggap ateis (orang yang tidak memiliki kepercayaan). Lalu pada
zaman Orde Reformasi, Khonghucu mulai mendapatkan pengakuan identitasnya kembali. Ini
merupakan sebuah upaya dari pemerintah dalam memenuhi hak asasi manusia dalam memeluk
agama / kepercayaan sesuai dengan keinginan pribadi.
Pada akhir 2007, dikeluarkan lah Peraturan Pemerintah No.55 tahun 20017 tentang pendidikan
agama yang diterbitkan. Sehingga, Agama Khonghucu mendapatkan tempat di bidang pendidikan.
Meskipun jumlah pemeluk dari Agama Konghucu ini sedikit, namun ajaran-ajaran Konfusianisme
menunjukkan jati diri orang Tionghoa yang berbudaya khas dan memperkaya kebudayaan
Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.

Kitab Suci= Shishu Wujing


Tempat Ibadah= Klenteng atau Litang
Hari Raya= Imlek dan Cap Go Meh
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/SEJARAH-MASUKNYA-ISLAM-KE-INDONESIA.pdf
https://id.scribd.com/doc/199537542/Makalah-Sejarah-Masuknya-Islam-Ke-Indonesia-1#
https://www.asumsi.co/post/57847/perjalanan-agama-hindu-hingga-diakui-di-indonesia/
https://mediaindonesia.com/humaniora/447731/ini-teori-masuknya-agama-hindu-dan-budha-ke-
indonesia
http://repository.uin-suska.ac.id/10371/1/Agama%20Hindu.pdf
https://student-activity.binus.ac.id/kmbd/2019/11/sejarah-agama-buddha-di-
indonesia/#:~:text=Agama%20Buddha%20pertama%20kali%20muncul,melalui%20perdaganga
n%20melalui%20jalur%20laut.
https://www.academia.edu/41155187/Sejarah_Masuknya_Agama_Buddha_di_Indonesia
https://student-activity.binus.ac.id/kbmk/2021/04/perkembangan-agama-konghucu-di-indonesia/
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19226/1/GUNAWAN%20SAIDI-
FUF.pdf

Anda mungkin juga menyukai