Kurikulum Operasional SMPN 3 Aa
Kurikulum Operasional SMPN 3 Aa
PENDAHULUAN
1. Rasional
1
yaitu: 1) Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi
keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta
kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada
semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah; 2)
Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan; 3) Esensial, yaitu memuat
semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan
pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami; 4)
Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual; 5)
Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan
pendidikan melibatkan komite sekolah dan berbagai pemangku kepentingan
antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, di bawah koordinasi dan
supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
2
menggunakan kurikulum khusus darurat covid untuk diterapkan pada siswa kelas
VIII dan IX.
3
rombongan belajar yang ada, identifikasi daya dukung eksternal yang bisa
dimanfaatkan, mencari peluang berbagai kebijakan dan program pemerintah
pusat maupun daerah.
4
b) Beban belajar bagi peserta didik pada SMP Negeri 3 Ampek Angkek yang
didasarkan pada hasil analisis SWOT, analisis keunggulan lokal, serta potensi
dan minat peserta didik;
c) Kalender pendidikan SMP Negeri 3 Ampek Angkek disusun berdasarkan hasil
perhitungan minggu efektif untuk Tahun Pelajaran 2021/2022.
Kurikulum SMP Negeri 3 Ampek Angkek menjadi acuan bagi satuan
pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan
mengedepankan prinsip pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum
dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil SMP Negeri 3
Ampek Angkek dan Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah.
5
berbagai tujuan kegiatan pembelajaran. Untuk tambahan dalam memenuhi
kebutuhan peserta didik yaitu diperlukan seorang atau guru-guru yang
berkualitas atau yang telah terididik dengan teramat baik.
6
d. Integrasi dan implementasi pendidikan karakter berdasar Profil Pelajar
Pancasila pada proses belajar mengajar.
7
pelaksanaan diantaranya:
1. Memiliki gedung sekolah yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
2. Tingginya perhatian pemerintah dan masyarakat dalam mendukung
program sekolah.
3. Sekolah terletak di pemukiman penduduk dan mudah di jangkau
4. Memiliki Lingkungan sekolah yang asri
5. Memiliki sarana prasarana pendukung protokol kesehatan
Berikut dapat dilihat pada tabel dan gambar radar PMP capaian mutu
SMP Negeri 3 Ampek Angkek sampai tahun 2020:
Dari gambar radar PMP antar tahun di atas terlihat bahwa pada tahun
2017 capaian mutu tiga standar adalah nol, diantaranya Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Penilaian, dan Standar Pengelolaan. Empat
standar nasional pendidikan berada pada nilai dibawah 2 dengan kategori
menuju SNP 1, yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidik dan
Tenaga Kependididkan dan Standar Pembiayaan, sedangkan Standar
Sarana dan Prasarana Pendidikan mencapai nilai di atas 2 dengan kategori
menuju SNP 2.
8
Pada tahun 2018 terjadi peningkatan untuk semua standar. Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan
Standar Pengelolaan Pendidikan berada pada rentang nilai 5,07-6,66
dengan kategori capaian menuju SNP 4. Standar Sarana dan Prasarana
Pendidikan berada pada rentang nilai 3,71-5,06 dengan kategori capaian
Menuju SNP 3. Sedangkan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
berada pada rentang nilai 0-2,04 dengan kategori menuju SNP 1.
9
Berdasarkan hasil rapor mutu, SMPN 3 ampek Angkek perlu
melakukan penyempurnaan pada seluruh Standar Nasional Pendidikan.
Kegiatan yang dilakukan untuk menyempurnakan rapor mutu dibahas
setelah diuraikan capaian masing-masing standar sesuai dengan capaian
tahun 2020. Sekolah akan melakukan program kegiatan dengan skala
prioritas. Hal ini akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.
Program yang diprioritaskan akan disesuaikan dengan pendanaan sekolah
baik dana yang bersumber pada dana BOS, komite maupun partisipasi
masyarakat.
Berikut rapor mutu SMP Negeri 3 Ampek Angkek pada tahun 2020,
1. Standar Kompetensi Lulusan
STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR CAPAIAN 2016 CAPAIAN 2017 CAPAIAN 2018 CAPAIAN 2019 CAPAIAN 2020
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 Standar Kompetensi Lulusan 0 6,09 6,99 5,75
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6,95 6,99 6
1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME 6,9 7 6,08
1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter 6,97 7 6,26
1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin 7 7 5,75
1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun 6,99 7 6,29
1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 6,93 7 5,76
1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli 7 7 6,05
1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri 6,83 7 5,62
1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab 6,97 6,99 5,9
1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat 6,87 7 5,86
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani 7 7 6,4
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 0 3,79 7 5,7
1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif 0 3,79 7 5,7
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6,37 6,99 5,53
1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif 6,09 6,99 5,76
1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif 5,68 7 5,5
1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis 6,27 6,99 5,52
1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri 6,84 7 5,59
1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif 7 6,99 4,88
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif 6,36 7 5,89
10
2. Standar isi
STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR CAPAIAN 2016 CAPAIAN 2017 CAPAIAN 2018 CAPAIAN 2019 CAPAIAN 2020
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
3. Standar Proses
STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR CAPAIAN 2016 CAPAIAN 2017 CAPAIAN 2018 CAPAIAN 2019 CAPAIAN 2020
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
11
3 Standar Proses 0,15 6,24 6,99 5,6
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 6,67 6,99 4,89
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 7 7 5,91
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 7 7 5,9
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 6,86 7 6,03
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah 5,84 6,99 1,71
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 0,46 6,24 6,99 5,96
3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan 6,99 2,33 7 7
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6,72 6,99 6,47
3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu 6,7 6,99 5,81
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6,68 6,99 5,84
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6,85 6,99 5,75
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 6,84 6,99 5,75
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 6,64 6,99 5,79
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif 6,6 6,99 5,69
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat 6,92 6,99 6,16
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana 6,91 6,99 6,12
saja adalah kelas.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa. 6,81 6,99 5,28
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa 6,07 6,99 5,8
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas 4,71 6,99 5,86
pembelajaran
3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar 6,05 6,99 5,93
3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 6,75 6,99 6
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 5,8 6,99 5,96
3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif 3,47 6,99 5,62
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik 6,14 7 4,87
3.3.3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 6,56 7 6,35
3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 5,73 7 6,58
3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran 6,19 7 6,45
3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 6,69 6,99 5,91
Dari tabel terlihat bahwa Standar Proses berada pada kategori menuju
SNP 4 dengan nilai 5,6. Capaian indikator sekolah merencanakan proses
pembelajaran sesuai ketentuan baru menuju SNP 3 dengan nilai 4,89;
capaian indikator proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat menuju
SNP 4 dengan nilai 5,96; capaian indikator pengawasan dan penilaian
otentik dilakukan dalam proses pembelajaran dengan nilai 5,96.
Dari data ada satu sub indikator yang memiliki nilai masih rendah dan
perlu menjadi prioritas utama untuk dibenahi pada tahun berikutnya yaitu
sub indikator mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas
sekolah.
12
aspek penilaian sesuai ranah kompetensi sudah mencapai SNP dengan
nilai 4,88, capaian indikator teknik penilaian obyektif dan akuntabel menuju
SNP 4 dengan nilai 6,34; capaian indikator penilaian pendidikan
ditindaklanjuti menuju SNP 4 dengan nilai 5,42; capaian indikator Instrumen
penilaian menyesuaikan aspek menuju SNP 4 dengan nilai 5,93; capaian
indikator penilaian dilakukan mengikuti prosedur menuju SNP 4 dengan
nilai 6,06.
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1,18 1,86 6,22 6,54
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 3,39 3,03 6,6 6,67
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 7 3,11 7 7
5.1.2. Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang 0 0 7
5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran 0 0 7 7
5.1.4. Bersertifikat pendidik 7 4,66 5 7
5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal baik 6,18
5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik 6,44
5.1.7. Berkompetensi profesional minimal baik 6,19
5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik 0 6,53
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 0 1,57 7 6,93
5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 7 7
5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan 7 7
5.2.3. Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan 0 7 7 7
5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara 0 7 7
5.2.5. Bersertifikat pendidik 0 7 7 7
5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah 0 7 7 7
5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal baik 6,84
5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal baik 6,84
5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik 6,82
5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik 6,91
5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik 6,85
STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR CAPAIAN 2016 CAPAIAN 2017 CAPAIAN 2018 CAPAIAN 2019 CAPAIAN 2020
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
13
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 0 4,2 6,92
5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi 0 0 7
5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi minimal SMK/sederajat 0 0 7
5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi 7 7
5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan 0 7
5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik 6,85
5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik 6,89
5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik 6,77
5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal baik 6,82
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 0 0,78 4,9 2,1
5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium 0 7 7
5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berkualifikasi sesuai 0 7 7
5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat
5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium berpengalaman sesuai 0 7
5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran 7
5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran berpendidikan sesuai ketentuan 7
5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran 0 0 7
5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai ketentuan 0 0 7
5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik
5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal baik
5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 0 2,1 0 6,4
5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan 0 7 0 7
5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi sesuai 0 0 0 7
5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan bersertifikat
5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman sesuai 7 0 1,4
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan 0 7
5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai ketentuan 0 0 7
5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal baik 6,23
5.5.8. Berkompetensi pengelolaan informasi minimal baik 5,88
5.5.9. Berkompetensi kependidikan minimal baik 6
5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal baik 6,77
5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik 6,82
5.5.12. Berkompetensi pengembangan profesi minimal baik 6,46
14
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 2,77 4,29 4,5 5,02
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 3,11 4,72 4,66 4,89
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai 6 7 2,33
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 7 7 0,02 7
6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan 1,16 7 5,24 7
6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah siswa 3,5 6,19 7
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan 0,31 6,81 6,99 6,8
6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan 2,19 2,15 4,01 1,23
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak 1,72 2,53 4,2 5,66
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 3,66 5,44 4,3 6,19
6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai standar 0 0 1,4 3,36
6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar 1,87 2,8 1,17 6,47
6.2.4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar 0 0 0 7
6.2.5. Memiliki laboratorium biologi sesuai standar 0 0
6.2.6. Memiliki laboratorium fisika sesuai standar 0
6.2.7. Memiliki laboratorium kimia sesuai standar 0
6.2.8. Memiliki laboratorium komputer sesuai standar 0
6.2.9. Memiliki laboratorium bahasa sesuai standar 0
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 4,2 6,99 7 6
6.2.11. Kondisi laboratorium IPA layak pakai 0 0 7
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai 2,33 0 6,13 6
6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan layak pakai 7 6,99 6,44
6.2.14. Kondisi laboratorium biologi layak pakai 0
6.2.15. Kondisi laboratorium fisika layak pakai
6.2.16. Kondisi laboratorium kimia layak pakai 0
6.2.17. Kondisi laboratorium komputer layak pakai 0
6.2.18. Kondisi laboratorium bahasa layak pakai 0
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak 1,14 2,62 3,91 4,62
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar 1,86 1,86 3,5 7
6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar 0,58 0 3,59 6,02
6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar 0 0 0 5,72
6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai standar 0 0 4,67 4,86
6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar 3,22 3,32 3,26 7
6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar 0 0 0,78 4,8
6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar 1
6.3.8. Memiliki ruang tata usaha sesuai standar 0 0 0 1
6.3.9. Memiliki ruang konseling sesuai standar 0 0 0 1
6.3.10. Memiliki ruang organisasi kesiswaan sesuai standar 0 0 0 1
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak 7 7 5,5
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 4,68 6,99 1,6
6.3.13. Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa kerja 0
6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak pakai 3,5 7 7 7
6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai 4,2 4,2 5,43 7
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 0 1,4 1,75 5
6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak pakai 0 0 0 7
6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar 0,87 4,66 1 7
6.3.19. Kondisi gudang layak pakai 5
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 7 7 3,5
6.3.21. Kondisi ruang tata usaha layak pakai 0 0 0 1
6.3.22. Kondisi ruang konseling layak pakai 0 0 0 1
6.3.23. Kondisi ruang organisasi kesiswaan layak pakai 0 0 0 1
Dari tabel terlihat bahwa capaian untuk Standar Sarana dan Prasarana
menuju SNP 3 dengan nilai 5,02. Dengan rincian capaian indikator
kapasitas daya tampung sekolah memadai menuju SNP 3 dengan nilai
4,89; capaian indikator sekolah memiliki sarana dan prasarana
pembelajaran yang lengkap dan layak menuju SNP 4 dengan nilai 5,66;
capaian indikator Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang
lengkap dan layak menuju SNP 3 dengan nilai 4,62.
15
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 0 6,2 6,92 5,51
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 6,64 7 6,04
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan 7 7 6
7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai ketentuan 6,57 7 6,12
7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan sekolah 6,35 7 6
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 6,43 6,99 5,04
7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap 6,09 6,99 6
7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan 6,91 7 5,6
7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan 6,41 6,99 6,69
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri 6,63 7 7
7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta lembaga lain yang 6,06 6,99 4,45
relevan
7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran 6,48 7 0,42
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 0,07 2,05 6,3 6,6
7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik 7
7.3.2. Berjiwa kepemimpinan 6,2 7 6,58
7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik 0 7
7.3.4. Mengelola sumber daya dengan baik 0,43 6,1 7 7
7.3.5. Berjiwa kewirausahaan 0 5,25
7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik 0 6,75
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6,92 7 5,08
7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan 6,92 7 5,08
8. Standar Pembiayaan
STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR CAPAIAN 2016 CAPAIAN 2017 CAPAIAN 2018 CAPAIAN 2019 CAPAIAN 2020
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
16
8 Standar Pembiayaan 0,77 4,54 6,99 5,99
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 2,33 2,33 7 7
8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu 0 0 7 7
8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas 0 0 7 7
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu 7 7 7 7
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 7 7 7
8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan 7 7 7
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 0 4,29 6,99 4,76
8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya 0 0 7 4,03
8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana 6,43 6,99 4,2
8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan 6,45 7 6,3
17
a. Memilih model atau metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
keterampilan berpikir siswa.
b. Menciptakan metode pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa
untuk bisa berkolaboratif baik secara daring atau luring.
c. Mengadakan workshop peningkatan kompetensi guru untuk
meningkatkan keterampilan berpikir siswa dan bekerjasama.
2. Standar Isi
Dari data rapor mutu standar isi terkait indikator sekolah
melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan menuju SNP 2 dengan nilai
3,14. Terdiri dari sub indikator menyediakan alokasi waktu pembelajaran
sesuai struktur kurikulum yang berlaku menuju SNP 3 dengan nilai 3,7;
mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi menuju
SNP 3 dengan nilai 4,67; sub indikator menyelenggarakan aspek kurikulum
pada muatan lokal dengan nilai menuju SNP 2 dengan nilai 2,7 dan sub
indikator melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa menuju SNP 2
dengan nilai 1,5. Berdasarkan hal tersebut sub indikator yang masih rendah
akan menjadi skala prioritas untuk ditingkatkan pada tahun berikutnya.
18
covid-19
b. Sarana dan prasarana yang tidak mendukung ketika pembelajaran
dilaksanakan secara daring
3. Standar Proses
Dari data rapor mutu standar proses, terdapat satu sub indikator
yang memiliki nilai masih rendah yaitu mendapatkan evaluasi dari kepala
sekolah dan pengawas sekolah kategori menuju SNP 1 dengan nilai 1,71.
Penyebab tidak tercapainya standar proses sub indikator ini bisa jadi
disebabkan kerena kesalahan dalam penginputan data sehingga
pencapaiannya masih rendah. Pada kenyataannya pengawas dan kepala
sekolah sudah melaksanakan tugas pengawasan dengan baik.
Penilaian aspek sikap terdiri dari dari dua yaitu sikap spiritual dan
sikap sosial (akhlak mulia dan kepribadian). Kompetensi sikap yang
dimaksud adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki
oleh siswa dan diwujudkan dalam perilaku. Penilaian sikap menggunakan
lembar observasi atau jurnal berisi kolom catatan perilaku yang diisi oleh
guru mata pelajaran, wali kelas, berdasarkan pengamatan dari perilaku
siswa yang muncul secara alami selama satu semester.
19
perilaku tersebut. Catatan tersebut disusun berdasarkan waktu kejadian.
20
peningkatan dan akan terus melakukan pembenahan. Terdapat beberapa
indikator yang sudah tercapai seperti memiliki kapasitas rombongan belajar
yang sesuai dan memadai dan memiliki ruang tata usaha sesuai standar.
Adapun capaian indikator lainnya pada tahun 2021/2022 yang akan
ditingkatkan sesuai dengan skala prioritas diantaranya:
a. Pengadaan sarana dan prasarana sesuai ketentuan
b. Pengadaan laboratorium IPA sesuai ketentuan
c. Pengadaan ruang sirkulasi
d. Pengadaan ruang konseling
e. Pengadaan ruang organisasi kesiswaan
f. Pengadaan lapangan basket
g. Pengadaan ruang multimedia
Sumber dana untuk pengadaan sarana dan prasarana di atas berasal
dari dana BOS, dana aspirasi anggota dewan, sumbangan pendidikan dari
komite.
8. Standar Pembiayaan
21
Khusus untuk indikator sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik
berada pada kategori menuju SNP 3.
22
a) Mengupayakan pengambilan keputusan dalam pendanaan bersama
pemangku kepentingan
b) Meningkatkan kemampuan pendidik/tenaga kependidikan dalam
pengelolaan pendanaan
23
2021/2022 sebagai sekolah penggerak. Sistem pembelajaran dilaksanakan
dengan metode Blanded Learning, yaitu kombinasi Tatap muka terbatas
dengan daring.
1. Potensi Akademik
SMP Negeri 3 Ampek Angkek memiliki potensi akademik yang baik,
dari segi pendidik, maupun peserta didik. Kualifikasi pendidik dan tenaga
kependidikan telah memenuhi standar pendidik dan tenaga kependidikan.
Kualifikasi pendidik S1 sudah 100%, dan S2 sebanyak 23,08%. Hal ini
sangat menunjang proses pembelajaran dan program sekolah.
24
Jumlah Siswa
Kelas
2020/2021
VII 94
VIII 72
IX 84
Jumlah 250
Pada masa pandemi, peserta didik tiap rombel dibagi menjadi dua
shift yaitu Shift A dan shift B. Dalam satu kelas hanya terdapat maksimal 16
orang peserta didik dengan jarak tempat duduk 1,5 meter.
B. Dasar Hukum
1. Landasan Filosofis
Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari
nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia
memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah
hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan,
25
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis
dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari waktu,
kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan
menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini.
2. Landasan Yuridis
Secara yuridis Kurikulum SMP Negeri 3 Ampek Angkek ini
dikembangkan berdasarkan:
26
Menengah. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
954;
h) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
955;
i) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 486;
j) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru,
Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 683;
k) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter
Pada Satuan Pendidikan Formal. Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 782;
l) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1690;
m) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum
2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1692;
n) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada
Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan. Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1918;Keputusan
Mendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.
27
o) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
p) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah
q) Surat Edaran Kemdikbud nomor 15 tahun 2020 tentang pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam Masa darurat
Penyebaran Corona Virus Covid 19.
r) Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi
Khusus.
s) Surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Agam Nomor421/563/Disdikbud/2021 tentang Kalender
Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022 Bagi PAUD, Sekolah Dasar
dan Sekolah Menengah Pertama tanggal 29 Juni 2021.
t) Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi
(Kepmendikbud Ristek) Nomor : 162/M/2021 tentang Program
Sekolah Penggerak merupakan pengganti Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Kepmendikbud) Nomor 1177/M/2020
tentang Program Sekolah Penggerak karena dipandang belum sesuai
dengan kebutuhan pembaruan pembelajaran.
u) Instruksi Bupati Agam Nomor 4 Tahun 2021 tentang Izin
Pembelajaran tatap Muka Terbatas pada tahun pelajaranm
2021/2022 tanggal 30 Juni 2021.
v) Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam
Nomor 421.1/3256/Disdikbud-2021, tanggal 6 Juli 2021
w) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada
Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan.
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1918;
x) Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam
28
Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 tahun
2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021 dan Nomor 440-717
tahun 2021 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Di
Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
y) Peraturan Daerah yang relevan,
Perda Provinsi Sumatera Barat No. 7/2005 tentang pandai baca
tulis Al Qur’an.
Perda Provinsi Sumatera Barat nomor 2 tahun 2009 tentang
penyelenggaraan pendidikan
29
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
Rumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan dilahirkan melalui kajian
terhadap analisis SWOT SMP Negeri 3 Ampek Angkek.
1. Strength (kekuatan)
30
kualifikasi S2, 16 orang kualifikasi S1 dan 1 orang kualifikasi D3. Jumlah
guru 18 orang memenuhi untuk 9 rombel dengan demikian mencukupi.
Guru mendapatkan pembinaan kompetensi guru melalui MGMP dan
workshop dan belajar secara mandiri melalui guru belajar.id.
f. Jumlah peserta didik lulusan Sekolah Dasar yang berada dalam zonasi
memenuhi daya tampun sekolah
2. Weakness (kelemahan)
31
d. Kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran penjaskes. Hal ini
disebabkan karena adanya aktivitas membangun gedung belajar baru.
Dengan demikian, kondisi ini berdampak terhadap PBM.
e. Belum memadainya sarana dan prasarana UKS, BK, OSIS , dan Kopsis.
3. Oportunity (peluang)
d. Bantuan materi dan non materi dari masyarakat dan perantau Batu Taba
untuk ikut berpartisipasi aktif dalam memajukan sekolah.
4. Threat (tantangan):
32
pendidik untuk mengawasi, mengarahkan, menegur peserta didik.
Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan mengacu pada tujuan pendidikan
nasional dan mengakomodasi kebutuhan daerah/lingkungan peserta didik.
Rumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan dilahirkan melalui rapat
paripurna bersama tokoh masyarakat, wali nagari, anggota DPRD. Berdasarkan
rapat paripurna, disepakati visi SMP Negeri 3 Ampek Angkek adalah Generasi
muslim qur’ani yang beradat, unggul, berprestasi dan berwawasan global.
Namun setelah dimusyawarahkan dalam rapat pertama dengan majelis guru,
berwawasan global diganti menjadi berwawasan lingkungan agar tidak terlalu
luas cakupannya untuk tahap awal. Sehingga pada rapat majelis guru tanggal 8
Juli 2017 dirumuskanlah visi sekolah menjadi Generasi muslim qur’ani yang
beradat, unggul, berprestasi dan berwawasan lingkungan. Setelah empat
tahun berjalan, sekolah kembali meninjau visi yang relevan dengan tuntutan
zaman. Pada tanggal 17 Juni 2021 dengan berbagai pertimbangan dan sesuai
kondisi tuntutan saat ini, visi SMP Negeri 3 Ampek Angkek kembali ke awal yaitu
Generasi muslim qur’ani yang beradat, unggul, berprestasi dan
berwawasan global.
33
kelompok yang terkait (guru, karyawan, siswa, orang tua, masyarakat,
pemerintah) bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkannya.
SMP Negeri 3 Ampek Angkek memiliki citra moral yang menggambarkan
profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam Visi
sekolah berikut:
5. Mendorong dan membantu peserta didik untuk mengenali minat, bakat dan
potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara maksimal
34
8. Membekali peserta didik dengan pengalaman lintas budaya baik nasional
maupun internasional
35
minimal tingkat SMA.
5. Terfasilitasinya peserta didik mampu menyusun karya tulis yang
orisinil.
6. Terbekalinya peserta didik dengan keahlian kecakapan hidup untuk
pengembangan bakat dan minat peserta didik.
36
a. Terwujudnya peserta didik yang mampu memahami dan
melestarikan adat salingka nagari
4. Proses Pembelajaran
37
pilihan sesuai bakat dan minatnya.
b. Tercapainya prestasi di bidang akademis dan non akademis agar
mampu juara tingkat kabupaten, propinsi dan nasional.
Hasil akhir layanan pendidikan yang diberikan oleh sekolah adalah kualitas
lulusannya. Kualitas lulusan menjadi tolok ukur tingkat keberhasilan program
pendidikan yang dijalankan oleh sekolah. Kualitas lulusan yang diharapkan oleh
SMP Negeri 3 Ampek Angkek secara umum tergambar dalam Visi, Misi dan
Tujuan SMP Negeri 3 Ampek Angkek. Lulusan SMP Negeri 3 Ampek Angkek
diharapkan juga dapat menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat.
38
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMP NEGERI 3 AMPEK ANGKEK
3. Penerapan proyek profil Pancasila bersifat integrasi dengan lebih dari dua
mapel sesuai dengan tema yang ditetapkan di SMP Negeri 3 Ampek
Angkek.
4. Total alokasi waktu satu tahun adalah 1404 JP untuk intrakurikuler dan
kokurikuler (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila), dengan asumsi 1
tahun = 36 minggu. Dengan rincian 1034 JP untuk Intrakurikuler dan 370
JP untuk kokurikuler (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
39
A. INTRAKURIKULER
40
7 Bahasa Inggris 108 (3) 36 144
8 Pendidikan Jasmani Olahraga 72 (2) 36 108
dan Kesehatan
Alokasi waktu reguler pada tabel di atas dibuat dengan asumsi 1 tahun =
36 minggu dalam satu tahun. Pembelajaran reguler dilaksanakan
41
dengan mengacu pada model pembelajaran berbasis proyek (PJBL). Langkah
Kegiatan pembelajaran berbasis proyek ini antara lain: 1) Mengambil topik yang
sesuai dengan tema dengan menetukan pertanyaan mendasar untuk memulai
proyek; 2) Mendesain pelaksanaan proyek; 3) Menyusun jadwal proyek; 4)
memonitor peserta didik dan kemajuan proyek; 5) Menguji Hasil; 6)
Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta didik.
42
bertakwa serta PKN Ade Diana
berakhlak mulia PAI Selfatima
Kreatif Nurlina
Mandiri
Bernalar Kritis
Gotong Royong
Berkebinekaan Global
Silek Beriman dan Seni Budaya Wira Nofita
bertakwa keapad PJOK Afdal
tuhan YME serta PKN Ade Diana
berakhlak mulia PAI Selfatima
Kreatif Nurlina
Mandiri
Bernalar Kritis
Gotong Royong
Berkebinekaan Global
Prakarya dengan Beriman dan Seni Budaya Wira Nofita
bahan dasar sisa bertakwa keapad Matematika Rika
konveksi (kain tuhan YME serta Seni Budaya Masriyanti
perca) berakhlak mulia Bahasa Wira Nofita
Kreatif Indonesia Mariratul
Mandiri Bahasa Inggris Mawaddah
Bernalar Kritis PKn Asni
Gotong Royong PAI Deswita
Berkebinekaan Global Ade Diana
Selfatima
Nurlina
Membuat buku Beriman dan Azani Fitri
IPA
adat Salingka bertakwa keapad Marini
Matematika
Nagari tuhan YME serta Ade Diana
“Pasambahan” PKn
berakhlak mulia Selfatima
PAI
Kreatif Nurlina
Purwarupa daur Mandiri Azani Fitri
IPA
ulang sampah Bernalar Kritis Marini
Matematika
berbahan dasar Gotong Royong Ade Diana
sampah tekstil PKn
Berkebinekaan Global Selfatima
PAI
Nurlina
43
NKRI Mandiri Asni
Gotong Royong Deswita
Mandiri
Membuat majalah Beriman dan TIK Rika
dengan bertakwa serta Bahasa Masriyanti
menggabungkan berakhlak mulia Indonesia Mariratul
beberapa Bernalar Kritis Bahasa Inggris Mawaddah
kreatifitas menulis Kreatif PKN Asni
dan merancang Mandiri PAI Deswita
desain sesuai Gotong Royong
dengan isi majalah Mandiri
menggunakan
aplikasi untuk
Desain Grafis
Purwarupa alat Beriman dan IPA Ade diana
pengolahan bertakwa serta Matematika Selfatima
sampah organik berakhlak mulia PKN Nurlina
dan anorganik Bernalar Kritis PAI Azani Fitri
Kreatif Marini
Mandiri
Gotong Royong
Mandiri
Purwarupa alat Beriman dan IPA Ade Diana
sensor suhu tubuh bertakwa serta Matematika Selfatima
otomatis di pagar berakhlak mulia PKN Nurlina
sekolah Bernalar Kritis PAI Azani Fitri
Kreatif Marini
Mandiri
Gotong Royong
Mandiri
Purwarupa alat Beriman dan IPA Ade Diana
pembuka dan bertakwa keapad Matematika Selfatima
penutup pagar tuhan YME serta PKN Nurlina
sekolah dengan berakhlak PAI Azani Fitri
pemanfaatan muliaBernalar Kritis Marini
hukum pascal Kreatif Ade Diana
Mandiri Selfatima
Gotong Royong Nurlina
Mandiri
Bangunlah jiwa Senam kebugaran Beriman dan bertawa PJOK Afdal
dan raganya kepada Tuhan YME Seni Budaya Wira Nofita
Berkebinekaan Global PKN Ade Diana
Kreatif PAI Selfatima
Mandiri Nurlina
Gotong royong
Bernalar kritis
C. EKSTRAKURIKULER
44
Sesuai dengan program strategis Kabupaten Agam di bidang pendidikan
terdapat 3 kegiatan ekstrakurikuler wajib yang harus dilaksanakan, yaitu Tahfizh
Al-Qur’an, Adat Budaya Minangkabau, dan Bahasa Inggris. Peserta didik
diwajibkan memilih salah satu kegiatan tersebut dan ditambah satu kegiatan
ekstrakuler pilihan.
D. STRATEGI PEMBELAJARAN
2. Prosedur
45
guru diperbolehkan untuk menambah variasi agar pembelajaran dapat berjalan
lebih efektif dan menarik selama tetap memperhatikan ketercukupan waktu
pertemuan.
Komponen minimal dari setiap kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :
No Kegiatan Komponen Minimal
3. Model Pembelajaran
46
5. Model Pembelajaran lainnya yang mengacu pada Profil Pelajar
Pancasila
4. Media Pembelajaran
2. Jenis Asesmen
47
maupun peserta didk agar dapat melakukan perbaikan terhadap proses
pembelajaran. Sedangkan asesmen pada akhir pembelajaran dilakukan untuk
mengonfirmasi pencapaian peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari.
Di SMP Negeri 3 Ampek Angkek porsi asesmen formatif lebih besar dari
asesmen sumatif yaitu dengan perbandingan 75% dan 25%. Tujuh puluh lima
persen formatif dan 25% sumatif.
48
No Teknik Deskripsi
Obsevasi √ √ √ √
Praktik/Peforma √ √ √ √
Tes Tertulis/Lisan √ √ √
Studi Kasus √ √ √ √
49
KKTP diturunkan dari indikator penilaian suatu tujuan pembelajaran.
Disajikan tidak dalam bentuk angka kuantitatif, tetapi berupa serangkaian kriteria
yang menjadi penanda ketercapaian Tujuan Pembelajaran. KKTP tidak menjadi
standar minimum yang harus dicapai setiap peserta didik, setiap peserta didik
mungkin berada pada kriteria pencapaian yang berbeda, dengan begitu kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi sumber informasi atau data bagi Guru
untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran sesuai pencapaian peserta didik.
Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mendeskripsikan dapat dapat dapat dapat
pengaruh siklus air menyebutkan menyebutkan mendeskripsikan menganalisis
dalam kehidupan salah satu faktor faktor-faktor yang faktor-faktor yang hubungan dari
sehari-hari. yang mempengaruhi mempengaruhi faktor-faktor yang
mempengaruhi siklus air siklus air dalam mempengaruhi
siklus air. kehidupan sehari- siklus air dalam
hari. kehidupan
sehari-hari.
50
Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakikatnya merupakan
faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh
konselor selaku pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan
dan konseling. Ibarat sebuah bangunan, untuk dapat berdiri tegak dan kokoh
tentu membutuhkan pondasi yang kuat dan tahan lama. Apabila bangunan
tersebut tidak memiliki pondasi yang kokoh, maka bangunan itu akan mudah
goyah atau bahkan ambruk. Demikian pula, dengan layanan bimbingan dan
konseling, apabila tidak didasari oleh pondasi atau landasan yang kokoh akan
mengakibatkan kehancuran terhadap layanan bimbingan dan konseling itu
sendiri dan yang menjadi taruhannya adalah individu yang dilayaninya (konseli).
a) Layanan Orientasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik
(klien) dan orang tua dalam memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru
dimasuki peserta didik, atau hal-hal baru lainnya yang relevan dengan kegiatan
pendidikan, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik
di lingkungan yang baru itu.
51
b) Layanan Konseling Perorangan
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik
(klien) mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perseorangan)
dengan wali kelas dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan
pribadi yang dideritanya. Layanan ini dilaksanakan di luar jam pembelajaran,
misalnya pada saat istirahat, pulang sekolah, atau dengan cara meminta izin
kepada guru mata pelajaran jika ada permasalahan penting yang harus
didiskusikan oleh perserta didik dengan wali kelas.
c) Layanan Konsultasi
Pelayanan konsultasi bagi konsulti (seperti :orang tua, guru dan pihak
tertentu) yang terkait dengan peserta didik. Layanan konsultasi bertujuan untuk
mencari solusi permasalahan peserta didik dan diskusi tentang kemajuan belajar
peserta didik. Layanan konsultasi di SMP Negeri 3 Ampek Angkek dapat
dilaksanakan dengan orang tua siswa, guru mata pelajaran, wali kelas, wakil
kepala sekolah, dan kepala sekolah.
d) Layanan Mediasi
Penyelesaian masalah bagi siswa/kelompok yang mengalami
pertikaian/ketidakcocokan dengan siswa/guru/orang tua/kelompok/pihak lainnya.
Pada layanan ini, wali kelas berperan sebagai mediator antara peserta didik
dengan pihak yang bertikai.
a) Aplikasi Instrumenasi
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mengumpulkan
data dan keterangan tentang peserta didik (klien), keterangan tentang lingkungan
52
peserta didik dan lingkungan yang lebih luas yang dilakukan dengan berbagi
instrumen, baik tes maupun non tes.
b) Himpunan Data
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk menghimpun
seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan
peserta didik (klien).
c) Konfrensi Kasus
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk membahas
permasalahan peserta didik (klien) dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri
oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan , keterangan,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan tersebut.
Pertemuannya bersifat terbatas dan tertutup.
d) Kunjungan Rumah
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk memperoleh
data, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan
peserta didik (klien) melalui kunjungan ke rumahnya. Karena tuntutan situasi dan
kondisi yang ada, kunjungan rumah ada yang berbentuk “kunjungan rumah
pasif”, yaitu “pemanggilan” orang tua atau anggota keluarga lainnya ke sekolah
dengan maksud yang sama dengan kunjungan rumah pada umumnya.
53
Agar pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling terlaksana dengan
maksimal, maka sangat penting disusun Operasionalisasi Program Kegiatan.
Berikut operasional program kegiatan Bimbingan Konseling.
2) Prasarana
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruangan yang cukup memadai
serta perabotnya. SMP Negeri 3 Ampek angkek belum memiliki ruangan yang
cukup memadai untuk dapat menyelenggarkan kegiatan layanan dan kegiatan
bimbingan lainnya sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan
konseling.
3) Sarana
Sarana yang diperlukan untuk penunjang pelayanan bimbingan dan
konseling ialah :
(a) Alat pengumpul data, baik tes maupun non-tes
(b) Alat penyimpanan data, khususnya dalam bentuk himpunan data
(c) Kelengkapan penunjang teknis, seperti data informasi, paket bimbingan,
alat bantu bimbingan
(d) Perlengkapan administrasi, seperti alat tulis menulis, laptop, format
rencana satuan layanan dan kegiatan pendukung serta format laporan
kegiatan (bukti fisik kegiatan).
4) Waktu
Peyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling memerlukan waktu
yang cukup. Oleh karena itu, perlu disediakan waktu dan kesempatan yang
memadai bagi terselenggaranya segenap jenis layanan bimbingan dan
konseling dengan berbagai kegiatan pendukungnya itu. Dalam
pelaksanaannya diperlukan waktu yang terjadwal dalam jam pelajaran dan
54
ada yang tidak terjadwal. Waktu di luar jam-jam pelajaran (jam sekolah) perlu
disediakan dan diatur dengan baik bagi terselenggaranya layanan bimbingan
dan konseling serta kegiatan pendukungnya. Bimbingan konseling juga bisa
dilaksanakan pada kegiatan halaqah yang sudah terjadwal.
5) Kerjasama
Pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif memerlukan kerja
sama semua pihak yang berkepentingan dengan kesuksesan pelayanan itu.
Kerja sama antara personil sekolah dengan tugas dan peranan masing-
masing dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah sangat vital. Tanpa
kerja sama antar personil itu, kegiatan bimbingan dan konseling akan banyak
mengalami hambatan.
Demikian juga kerja sama dengan orang tua peserta didik, seluruh
peserta didik di sekolah, dan wali kelas.
1. Pendampingan
55
3. pendampingan kepada yang
bertanggung jawab pada objek
pendampingan.
Menindaklanjuti rekomendasi
hasil pendampingan dengan
membuat rencana lanjutan untuk
periode berikutnya.
2. Evaluasi
Tahapan Uraian Kegiatan Waktu Penanggung
Kegiatan Pelaksanaan Jawab
1. Persiapan 1. Membentuk Tim Evaluasi Awal tahun Kepala
2. Menyusun rencana dan jadwal pelajaran Sekolah dan
kegiatan Evaluasi Wakil Bidang
3. Menyusun dan menyiapkan Kurikulum
perangkat Evaluasi (terlampir)
56
Menindaklanjuti rekomendasi
hasil evaluasi dengan
membuat rencana lanjutan
untuk periode berikutnya.
3. Pengembangan Profesional
57
BAB IV
KEBIJAKAN PEMBELAJARAN DIMASA PANDEMI COVID-19
A. Kebijakan Nasional
Menyikapi kondisi pandemi Covid-19, pemerintah pusat telah
mengeluarkan beberapa kebijakan diantaranya,
1. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan
58
Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Surat keputusan ini menjelaskan tentang
tujuan pelaksanaan kurikulum pada kondisi khusus, kurikulum pada kondisi
khusus, pembelajaran dan asesmen.
2. Surat Edaran Mendikbud nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-
19).
3. Surat Edaran Sekjen Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang pedoman
penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran Corona
Virus Disease (COVID-19) sebagai tindak lanjut Surat Edaran Mendikbud
nomor 4 tahun 2020.
4. SKB Empat Menteri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKES/4242/2021 dan Nomor 440-717 tahun 2021 Tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
59
Belajar dan aplikasi belajar lainnya merupakan platform layanan pembelajaran
daring untuk peserta didik yang siap diakses kapan saja. Penuntasan kurikulum
pembelajaran di masa pandemi Covid-19, prioritas utama bukan untuk
menuntaskan kurikulum, tetapi memastikan setiap peserta didik mengalami
proses pembelajaran. Oleh karena itu pemerintah memberikan keleluasaan
kepada satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang akan digunakan.
B. Kebijakan Daerah
Beberapa kebijakan daerah terkait pembelajaran di masa pandemi covid-
19 diantaranya,
1. Peraturan Bupati Agam Nomor 37 Tahun 2020 Tentang Tatanan Normal
Baru Produktif dan Aman Corona Virus Disease 2019 di Kabupeten Agam.
2. Instruksi Bupati Agam Nomor 1528/Dikbud-Ag/2020 tentang Penanganan
Dampak Virus Corona (COVID-19) Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Agam
3. Instruksi Bupati Agam Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pembelajaran Tatap
Muka Terbatas pada Tahun Ajaran 2021/2022.
4. Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan nomor
421/1539/Disdikbud/2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease
(Covid-19)
5. Surat Edaran Nomor 421.1/2904/Disdikbud-2020 Tentang Standar
Operasional Prosedur (POS) Penerapan Tatanan Normal Baru (New
Normal) bagi Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Agam.
6. Surat Edaran Nomor 421.1/3119/Disdikbud-2020 Tentang Petunjuk Teknis
Belajar dari Rumah di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19).
7. Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 421/3423/
Disdikbud/2020 Tentang Perpanjangan Penyelenggaraan Belajar dari
Rumah di Masa Pandemi Corona Virus Diseases (Covid-19).
60
pembelajaran di satuan pendidikan, serta memastikan partisipasi dinas
perhubungan untuk mengamankan akses transportasi dari dan ke satuan
pendidikan bagi sekolah yang akan melakukan PTM terbatas. Kolaborasi
pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dengan Satuan Tugas (Satgas)
Penanganan Covid-19 di tiap daerah juga dilakukan, untuk memastikan
keamanan pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
61
penyelenggaraan Belajar dari Rumah berdasarkan Instruksi Bupati Agam dan
Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam nomor
421/3423/Disdikbud/2020 tanggal 30 Juli 2020 sampai dikeluarkan surat
keputusan berikutnya.
Salah satu usaha yang dilakukan SMP Negeri 3 Ampek Angkek adalah
membekali guru dengan melaksanakan pelatihan membuat video pembelajaran
sebagai media yang mendukung pembelajaran jarak jauh. Selain itu, guru juga
dilatih dalam membuat blog dan youtube. Pelatihan yang dilaksanakan selama
dua hari ini, memicu semangat guru untuk mengembangkan diri dengan belajar
secara otodidak. Guru mulai menguasai beberapa aplikasi dan fitur perangkat
lunak yang mendukung proses pembelajaran seperti; Whatsapp Group, Google
Classrrom, Moodle, Schoology, Zoom Cloud Meetting, Google Meet, dan Cisco
Webex. Beberapa aplikasi lainnya seperti kinemaster, x-recorder, screen o-
matic, google form, quizziz, kahoot, flipbook, dan lain-lain.
62
Kebijakan yang diambil sekolah terkait kurikulum darurat berdasarkan
pada kebijakan nasional dan kebijakan daerah. Sekolah menyebarkan surat
pemberitahuan melalui whatsapp grup kepada orang tua/wali peserta didik
tentang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Kerjasama orang tua dan sekolah
sangat menentukan efektifitas dan hasil yang diharapkan.
Kendala yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ)
yang terjadi seperti tidak memiliki HP Android, paket data dan jaringan sinyal.
Kendala tersebut menjadi hambatan dalam proses pembelajaran. Guru
memaklumi keadaan tersebut dan memberikan solusi serta jalan keluar terhadap
permasalahan yang dihadapi peserta didik agar tetap bisa mengikuti proses
pembelajaran. Untuk kendala paket internet, pemerintah memberikan bantuan
kuota data internet berdasarkan peraturan sekretaris jenderal nomor 14 tahun
2020. Bagi siswa yang tidak memiliki HP Android dan terkendala dengan
pembelajaran daring dapat mengambil dan mengumpulkan tugas ke sekolah
saat kondisi aman dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Bagi yang
mengalami gangguan jaringan atau sinyal, guru memberikan rentang waktu
pengerjaan yang lebih lama sehingga pengerjaan tugas tidak menjadi beban
berat.
63
Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus) yang disiapkan oleh
Kemendikbud merupakan penyederhanaan dari kurikulum nasional. Pada
kurikulum tersebut dilakukan pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata
pelajaran sehingga guru dan siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial
dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.
64
Prinsip pembelajaran diperlukan sebagai pedoman dalam merencanakan,
melakukan dan mengembangkan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Prinsip pembelajaran masa darurat dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip
yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Secara garis besar prinsip pembelajaran masa darurat terdiri atas dua
yaitu,
a. Tidak membahayakan. Sebagaimana guru di seluruh dunia mencoba untuk
mengurangi kemungkinan kerugian dalam belajar karena gangguan sekolah,
keselamatan dan kesejahteraan siswa (students well-being) harus menjadi
hal terpenting untuk dipikirkan. Upaya penyampaian kurikulum secara jarak
jauh tidak menciptakan lebih banyak stres dan kecemasan bagi siswa dan
keluarganya.
65
b. Realistis. Guru hendaknya memiliki ekspektasi yang realistis mengenai apa
yang dapat dicapai dengan pembelajaran jarak jauh, dan menggunakan
penilaian profesional untuk menilai konsekuensi dari rencana pembelajaran
tersebut.
66
lebih memberikan umpan balik yang bersifat kualitatif; mengedepankan pola
interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan orang tua/wali.
67
b. Daring Method
Metode ini memanfaatkan jaringan online, dan bisa membuat para siswa
kreatif menggunakan fasilitas yang ada, seperti membuat konten dengan
memanfaatkan barang-barang di sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh
kegiatan belajar melalui sistem online. Dengan menggunakan metode full daring
seperti ini, sistem pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan
seluruh pelajar tetap berada di rumah masing-masing dalam keadaan aman.
c. Luring Method
Luring method adalah model pembelajaran yang dilakukan di luar
jaringan. Dalam artian, pembelajaran dilakukan secara tatap muka dengan
memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Dalam metode ini,
siswa akan diajar secara bergiliran (shift model) agar menghindari kerumunan.
Model pembelajaran Luring ini disarankan oleh Mendikbud untuk memenuhi
penyederhanaan kurikulum selama masa darurat pendemi ini. Metode ini
dirancang untuk menyiasati penyampaian kurikulum agar tidak terlalu sulit saat
disampaikan kepada siswa. Selain itu, metode ini dinilai cukup baik bagi peserta
didik yang kurang atau tidak memiliki sarana dan prasarana yang mendukung
untuk sistem daring.
d. Blended Learning
Metode blended learning adalah metode yang menggunakan dua
pendekatan sekaligus yaitu mengkombinasikan antara tatap muka dengan
menerapkan berbagai metode atau model pembelajaran dan pembelajaran
secara online dengan memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi
untuk mendukung belajar mandiri dan memberikan pengalaman belajar kepada
peserta didik.
68
b. Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi pendidik dan peserta didik
untuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang.
c. Peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi peserta didik, dengan
menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan instruksi online.
d. Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para peserta didik
dalam pengalaman interaktif. Sedangkan porsi online memberikan peserta
didik dengan konten multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap
saat, dan di mana saja selama peserta didik memiliki akses Internet.
e. Mengatasi masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian melalui
penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi.
69
internet dan komunikasi maya. Guru mendesain aktivitas pembelajaran yang
variatif. Tidak hanya bertumpu pada video konferensi yang sinkronous, tetapi
juga platform belajar dengan moda asinkronous. Guru juga mempertimbangkan
pemakaian teknologi yang hightech atau lowtech yang nanti akan berakibat pada
pemakaian data siswa. Pada saat yang sama, guru juga memperkaya diri
dengan materi ajar. Guru mengakselerasi kemampuan untuk mencari atau
bahkan membuat materi ajar digital, mendigitalisasi materi yang sebelumnya
manual.
70
vii. Menyosialisasikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka kepada
lembaga warga sekolah berlokasi, termasuk RT, kelurahan,
kecamatan, dan Babinkamtibmas;
viii. Membentuk Tim Pengembang Sekolah yang berperan memantau,
mengumpulkan data, membagikan praktik baik, dan merumuskan
rekomendasi perbaikan pembelajaran di masa pandemi Covid-19;
ix. Secara rutin berkelanjutan memantau, mengevaluasi, dan
menindaklanjuti perkembangan pelaksanaan pembelajaran di masa
pandemi Covid-19.
71
ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3 3
Kesehatan
3. Prakarya (VIII, IX)/Informatika (VII) 2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 38 JP 38 JP 38 JP
b) Kurikulum Plus
Jam pelajaran kelas VII, VIII dan IX pada kurikulum nasional berjumlah 38
jam per minggu, dan ditambah dengan mata pelajaran kurikulum plus yang terdiri
dari 2 mata pelajaran, yaitu Tahfizh dan Bahasa Arab.
72
JADWAL PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS
SMPN 3 AMPEK ANGKEK SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Jam
Hari Waktu VII.1 VII.2 VII.3 VIII.1 VIII.2 VIII.3 IX.1 IX.2 IX.3 Piket Labor Pustaka
Ke-
07.10 - 07.30 TAHFIZH
1 07.30 - 08.00 B.ARAB B.IND(W) IPA(I) PJOK B.ING(A) TAHFIZH MTK(R) IPS IPA(T)
S 2 08.00 - 08.30 B.ARAB B.IND(W) IPA(I) PJOK B.ING(A) TAHFIZH MTK(R) IPS IPA(T)
E 3 08.30 - 09.00 MTK(M) B.IND(W) IPA(I) PJOK MTK(R) PKN SENBUD IPA(T) IPS
TRISNI AGUSNITA
WIRA & NADYA
ERTATI
N 4 09.00 - 09.30 MTK(M) B.ING(A) B.IND(W) IPA(I) MTK(R) PJOK SENBUD IPA(T) IPS
N 5 10.00 - 10.30 MTK(M) B.ING(A) B.IND(W) IPA(I) MTK(R) PJOK B.ARAB IPA(T) PRKY
6 10.30 - 11.00 B.IND(W) IPA(I) PAI(L) SENBUD PKN PJOK B.ARAB MTK(R) PRKY
7 11.00 - 11.30 B.IND(W) IPA(I) PAI(L) IPS B.ARAB PKN B.ING(A) MTK(R) TAHFIZH
8 11.30 - 12.00 B.IND(W) IPA(I) PAI(L) IPS B.ARAB PKN B.ING(A) MTK(R) TAHFIZH
1 07.30 - 08.00 B.IND(W) PJOK B.ING(A) SENBUD IPS MTK(R) IPA(T) B.ARAB B.IND(AY)
S 2 08.00 - 08.30 B.IND(W) PJOK B.ING(A) SENBUD IPS MTK(R) IPA(T) B.ARAB B.IND(AY)
E 3 08.30 - 09.00 B.IND(W) PJOK IPS B.ARAB IPA(I) MTK(R) IPA(T) B.ING(A) B.IND(AY)
TRISNI AGUSNITA
AZANI & DINA
ERTATI
L 4 09.00 - 09.30 PKN B.IND(W) IPS B.ARAB IPA(I) PAI(D) TAHFIZH B.ING(A) IPA(T)
S 5 10.00 - 10.30 PKN B.IND(W) B.ARAB IPS IPA(I) PAI(D) TAHFIZH SENBUD IPA(T)
A 6 10.30 - 11.00 PKN B.IND(W) B.ARAB IPS PJOK PAI(D) B.ING(A) SENBUD IPA(T)
7 11.00 - 11.30 MTK(M) B.ARAB B.IND(W) TAHFIZH PJOK IPA(I) B.ING(A) B.IND(AY) PKN
8 11.30 - 12.00 MTK(M) B.ARAB B.IND(W) TAHFIZH PJOK IPA(I) SENBUD B.IND(AY) PKN
1 07.30 - 08.00 IPA(I) IPS TAHFIZH MTK(M) B.ING(A) B.IND(W) PJOK MTK(R) B.IND(AY)
2 08.00 - 08.30 IPA(I) IPS TAHFIZH MTK(M) B.ING(A) B.IND(W) PJOK MTK(R) B.IND(AY)
R 3 08.30 - 09.00 B.ING(A) IPA(I) IPS MTK(M) MTK(R) B.IND(W) PJOK IPA(T) B.IND(AY)
TRISNI AGUSNITA
TRISNI & ERTATI
ERTATI
A 4 09.00 - 09.30 B.ING(A) IPA(I) IPS B.IND(W) MTK(R) SENBUD B.IND(AY) IPA(T) PKN
U 5 10.00 - 10.30 IPS TAHFIZH MTK(M) B.IND(W) IPA(I) SENBUD B.IND(AY) PKN B.ING(A)
6 10.30 - 11.00 IPS TAHFIZH MTK(M) B.IND(W) IPA(I) SENBUD B.IND(AY) PKN B.ING(A)
7 11.00 - 11.30 TAHFIZH B.ING(A) B.IND(W) PKN SENBUD PRKY IPS B.IND(AY) MTK(R)
8 11.30 - 12.00 TAHFIZH B.ING(A) B.IND(W) PKN SENBUD PRKY IPS B.IND(AY) MTK(R)
1 07.30 - 08.00 SENBUD MTK(M) PKN B.ING(A) TAHFIZH IPA(I) MTK(R) B.IND(AY) IPS
K 2 08.00 - 08.30 SENBUD MTK(M) PKN B.ING(A) TAHFIZH IPA(I) MTK(R) B.IND(AY) IPS
A 3 08.30 - 09.00 SENBUD MTK(M) PKN B.IND(W) PRKY IPA(I) MTK(R) IPS PJOK
TRISNI AGUSNITA
ERTATI & AYU
ERTATI
M 4 09.00 - 09.30 IPA(I) SENBUD MTK(M) B.IND(W) PRKY B.ING(A) B.IND(AY) IPS PJOK
S 5 10.00 - 10.30 IPA(I) SENBUD MTK(M) B.IND(W) IPS B.ING(A) B.IND(AY) PRKY PJOK
6 10.30 - 11.00 IPA(I) SENBUD MTK(M) PKN IPS B.IND(W) B.IND(AY) PRKY MTK(R)
7 11.00 - 11.30 B.ING(A) IPS SENBUD MTK(M) PKN B.IND(W) IPA(T) TAHFIZH MTK(R)
8 11.30 - 12.00 B.ING(A) IPS SENBUD MTK(M) PKN B.IND(W) IPA(T) TAHFIZH MTK(R)
U 1 07.30 - 07.80 PJOK PAI(L) INFORMATIKA PAI(D) B.IND(W) MTK(R) PKN PAI(A) B.ING(A)
M 2 08.00 - 08.30 PJOK PAI(L) PAI(D) B.IND(W) MTK(R) PKN PAI(A) B.ING(A)
TRISNI AGUSNITA
INFORMATIKA
ERTATI
A 3 08.30 - 09.00 PJOK PAI(L) SENBUD PAI(D) B.IND(W) B.ING(A) PKN PAI(A) B.ARAB
4 09.30 - 10.00 PAI(L) PKN PJOK IPA(I) PAI(D) B.ING(A) PAI(A) SENBUD B.ARAB
5 10.00 - 10.30 PAI(L) PKN PJOK IPA(I) PAI(D) B.ARAB PAI(A) B.ING(A) SENBUD
6 10.30 - 11.00 PAI(L) PKN PJOK IPA(I) PAI(D) B.ARAB PAI(A) B.ING(A) SENBUD
S 07.10 - 07.30 TAHFIZH
A 1 07.30 - 08.00 IPS IPA(I) B.ING(A) B.IND(W) IPS(T) PRKY PJOK SENBUD
TRISNI AGUSNITA
INFORMATIKA
ADE & RIKA
ERTATI
B 2 08.00 - 08.30 IPS INFORMATIKA IPA(I) B.ING(A) B.IND(W) IPS(T) PRKY PJOK PAI(A)
U 3 09.00 - 09.30 INFORMATIKA MTK(M) B.ING(A) PRKY B.IND(W) IPS(T) IPS PJOK PAI(A)
4 09.30 - 10.00 INFORMATIKA MTK(M) B.ING(A) PRKY SENBUD IPS(T) IPS PKN PAI(A)
dto dto
73
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
Keterangan :
Minggu Efektif
Banyak minggu efektif : 18 minggu
74
Rincian Minggu Efektif Semester Genap
Keterangan :
Minggu Efektif
Banyaknya minggu efektif : 17 minggu
Minggu yang tidak Efektif
1. Ujian MID Semester 2 TP. 2021/2022 : 1 minggu
2. Ujian Sekolah : 1 minggu
3. Libur Awal Ramadhan : 1 minggu
4. Kegiatan ramadhan : 1 minggu
5. Libur idul fitri 1443 H : 2 minggu
6. Penilaian akhir tahun : 1 minggu
7. Classmeetting/Pengisian Rapor : 1 minggu
8. Libur Semester 2 : 1 minggu
Banyaknya minggu tidak efektif : 9 minggu
75
9. 1 Maret 2022 Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
10. 3 Maret 2022 Hari Raya Nyepi
11. 4 - 9 April 2022 Libur Awal Ramadhan 1443 H
12. 15 April 2022 Jum’at Agung
13. 2 Mei 2022 Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1443H
14. 3 dan 4 Mei 2022 Hari Raya Idul Fitri 1443H
15. 26 Mei 2022 Hari Raya Waisak
16. 1 Juni 2020 Hari Lahirnya Pancasila
17. 27 Juni 2022 Libur akhir semester II.
76
Penjabaran Matrik Kalender Pendidikan SMPN 3 Ampek Angkek
Minggu
Bulan
Minggu
Hari Tanggal Keterangan
Selasa
Kamis
Jumat
Senin
Sabtu
Rabu
Belajar
1 1 2 3 4 0 1 sd 4 Libur semester II TP 2020/2021
2 5 6 7 8 9 10 11 0 5 sd 11 Libur semester II TP 2020/2021
Jul-21
77
PEMERINTAH KABUPATEN AGAM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 AMPEK ANGKEK
KALENDER SEKOLAH, PERHITUNGAN HARI BELAJAR/ HARI EFEKTIF DAN HARI LIBUR
(PENJABARAN KALENDER PENDIDIKAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Minggu
Bulan
Selasa
Minggu
Kamis
Hari TANGGAL Keterangan
Jumat
Senin
Sabtu
Rabu
Belajar
1 2 0 1 Libur Tahun Baru Masehi
1 3 4 5 6 7 8 9 6 3 sd 8 Hari Efektif Belajar
Jan-22
78
BAB VI
PENUTUP
Kurikulum operasional bersifat flaksibel dan dinamis, maka ide dan gagasan
seluruh stakeholder selama pelaksanaan akan menjadi bahan pertimbangan,
untuk selanjutnya dijadikan sebagai bahan masukan demi penyempurnaan dan
perbaikan Kurikulum operasional khususnya dan pelaksanaan pendidikan di
SMP Negeri 3 Ampek Angkek pada umumnya.
79