Tugas Lokakarya
Tugas Lokakarya
Dimensi, Elemen, Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Kearifan Lokal Fase D
Dimensi 1
Kreatif
Dimensi 2
Bernalar Kritis
Dimensi 3
Mandiri
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae(suku rumput-rumputan)
Genus: Saccharum
Spesies: Saccharum officinarum L.
Syarat Tumbuh
Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000
mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang dari 500 m dpl.
Manfaat Tanaman
Tebu merupakan bahan baku pembuatan gula. Produk sampingan pengolahan tebu berupa
tetesan (molase) juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan alkohol dan bumbu
masak. Selain itu jenis tebu hitam dapat digunakan untuk pengobatan.
Salah satu contoh hasil pengolahan tebu adalah gula merah. Proses pembuatan gula
merah dari tebu yang meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1) Tebu yang telah dipanen (ditebang) segera dibersihkan dari bagian-bagian pucuk, akar
yang terdapat ruas, dan tanah yang menempel pada kulit luar tebu. Tebu yang telah
dibersihkan selanjutnya segera digiling dengan alat penggiling, sehingga dihasilkan air nira
tebu yang berwarna keruh.
2) Nira yang diperoleh dari tebu digiling disalurkan melalui slang plastik, kemudian
ditampung dalam wadah (drum) sambil disaring dengan kain penyaring untuk membuang
sisa-sisa ampas tebu. Nira yang telah bersih selanjutnya dimasukkan ke dalam wajan
panas.
3) Wajan-wajan yang telah berisi nira tebu, selanjutnya diletakkan pada tungku yang
bentuknya memanjang. Dalam satu tungku dapat menampung 5-10 wajan.
4) Wajan masing-masing ditambahkan 0,2% kapur untuk memisahkan zat-zat yang bukan
gula.
5) Kedalam lubang tungku dimasukkan bahan baku berupa limbah (ampas) tebu secara
terus-menerus. Setelah nira mendidih, segera nira tersebut disaring. Nira dipanaskan lagi
untuk penguapan airnya. Selama pemanasan dilakukan pembuangan buih yang mengapung
di permukaan nira, agar tidak mempengaruhi mutu gula yang dihasilkan.
6) Untuk mengetahui apakah pemanasan sudah dianggap cukup, maka dilakukan pengujian
kristal, yaitu dengan cara meneteskan nira ke dalam air dingin. Apabila tetesan tersebut
memadat di dalam air, berarti pemanasan sudah cukup, artinya pemanasan sudah cukup
dan nira dapat segera di cetak. Apabila tetesan itu menyebar atau melarut dalam air, berarti
pemanasan harus dilanjutkan sampai cukup untuk dicetak.
7) Setelah pemanasan berakhir, nira segera dipindahkan atau diangkat ke kotak kayu untuk
diaduk supaya dingin. Apabila suhunya telah mencapai sekitar 60° C, maka nira tersebut
dapat dicetak. Di desa Gondang Manis cara pencetakan gula merah langsung dimasukkan
kedalam tumbu.
1. Kenali Tebu
Waktu :
Bahan : artikel, video
Peran guru : fasilitator
Persiapan :
Guru menyiapkan artikel dan video tentang tebu.
Pelaksanaan :
1. Guru mulai dengan menanyakan kepada siswa apa yang mereka ketahui dengan
isu tanaman tebu dan hubungannya dengan perekonomian. Beberapa pertnyaan
pemantik yang dapat diberikan :
TES DIAGNOSTIK
PROJEK PROFIL PANCASILA
(Pengolahan Tebu)
2. Kunjungan
Waktu :
Bahan : gawai, alat tulis.
Peran guru : fasilitator
Pelaksanaan
1. Aktivitas DEO (Discovery, Exploration, Observation): Siswa menemukan,
mengamati, dan eksplorasi tentang tebu dan pengolahannya melalui panca indra.
2. Siswa belajar cara memanen dan membuat penganan dengan bahan dasar tebu
bersama petani.
3. Siswa melakukan wawancara sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat kepada
petani untuk mengetahui bagaimana bentuk, rasa, bau, cara mengolah, kemudian
menggali manfaat dari masyarakat lokal tentang pengolahan penganan berbahan
dasar tebu.
4. Siswa menaati aturan yang telah disepakati bersama.
5. Siswa dalam kelompok menuliskan laporan hasil DEO di LKPD yang telah
disediakan.
3. Studi Literatur
Waktu :
Bahan : Artikel, jurnal, video
Peran guru : fasilitator
Pelaksanaan
1. Guru mengajak siswa untuk berdiskusi dengan memberikan beberapa pertanyaan
pemantik.
a. Ada berapa jenis tebu yang ditemukan selama kunjungan?
b. Tebu jenis apa yang paling bagus untuk dijadikan bahan dasar?
2. Guru mengajak siswa untuk mencari informasi tentang tebu dan penganan
berbahan dasar tebu dari artikel, jurnal, dan video.
3. Guru mendampingi siswa untuk menyajikan data yang diperoleh.
4. Guru mengajak siswa berefleksi dengan memberikan beberapa pertanyaan.
a. Apakah ada perbedaan antara hasil kunjungan dengan hasil studi
literatur?
b. Apa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil kunjungan dan hasil studi
literatur?
c. Hal-hal menarik apa yang diperoleh dari pengalaman kenali tebu dan
pengolahannya melalui kunjungan?
4. Eksperimen Rasa
Waktu :
Bahan : tebu dan bahan lainnya, lembar kerja.
Peran guru : fasilitator
Persiapan
1. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa proses pengolahan, dan rasa hasil
olahan tebu.
2. Guru mengajak siswa untuk mendesain olahan rasa yang diinginkan ketika
mengolah tebu menjadi penganan.
3. Siswa bersama dalam kelompok merancang dan merencanakan bahan
tambahan yang ingin digunakan untuk membuat penganan berbahan dasar tebu
melalui lembar kerja yang digunakan.
4. Guru melakukan pengamatan pada masing-masing kelompok.
5. Masing-masing kelompok membagikan hasil olahannya kepada kelompok lain.
6. Siswa mencicipi penganan berbahan dasar tebu pemberian kelompok lain.
7. Guru mengarahkan siswa untuk mencatat berbagai rasa penganan berbahan
dasar tebu.
Waktu :
Bahan : Barang bekas yang dapat digunakan, gawai.
Peran guru :fasilitator dan moderator
Persiapan
1. Guru memberi arahan kepada siswa untuk bergabung ke dalam kelompok sesuai
dengan kelompok sebelumnya.
2. Guru menyampaikan tujuan kegiatan, siswa akan bercerita tentang hasil eksperimen
pengolahan tebu.
Pelaksanaan
1. Guru sebagai moderator meminta siswa untuk berdiskusi dalam kelompok membuat
poster hasil eksperimen pengolahan tebu.
2. Siswa bercerita secara bergantian hasil eksperimen membuat olahan tebu dan
menceritakan ketertarikan hasil eksperimen olahan tebu kelompok lain.
3. Para fasilitator melakukan tanya jawab dan memberikan umpan balik secara lisan
untuk siswa dan kelompok dengan umpan balik yanb membangun.
4. Guru sebagai moderator menegaskan kembali hasil capaian yang diperoleh.
6. Perbaikan Rasa
Waktu :
Bahan : tebu, dan bahan lainnya.
Peran guru : fasilitator
Pelaksanaan
1. Siswa bersama kelompok merangkum saran yang diberikan fasilitator.
2. Siswa bersama kelompok mencoba membuat formula baru berdasarkan saran-saran
yang ada.
3. Guru mendampingi siswa dalam proses pembuatan formula baru.
4. setiap kelompok memilih satu formula yang menurut mereka paling sesuai untuk
diproduksi.
7. Pengemasan
Waktu :
Bahan : Artikel, jurnal, video, produk setiap siswa
Peran guru : fasilitator
Pelaksanaan
1. Guru mengajak siswa untuk mencari informasi tentang pengemasan produk dan
referensi desain produk yang uni dan menarik.
2. Guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang hasil yang sudah diperoleh.
3. Guru bersama siswa menarik benang merah dari diskusi.
4. Siswa bersama kelompok menentukan cara pengemasan dan label yang akan
mereka gunakan.
5. Guru mendampingi siswa untuk membuat desain label produk.
6. Guru mendampingi siswa saat proses pembuatan produk.
8. Show Case
Waktu :
Bahan : Produk olahan setiap kelompok
Peran guru : fasilitator
Pelaksanaan
1. Siswa melakukan pameran karya di sekolah.
2. Setiap kelompok berbagi tugas siapa yang menjaga both dan siapa yang berkeliling
mengunjungi stand kelompok lain.
3. Setiap pengunjung boleh bertanya kepada kelompok lain tentang produk yang dibuat
oleh kelompok tersebut.
4. Orang tua siswa dianjurkan untuk membeli hasil produk yang ada.
Waktu :
Bahan : lembar refleksi
Peran guru : fasilitator
Pelaksanaan
Guru mengajak siswa berefleksi dengan mengajukan pertanyaan.
1. Apakah siswa menemukan hal menarik dari olahan tebu?
2. Apakah produk yang dihasilkan sesua dengan tujuan awal pembuatan?
3. Apakah siswa berhasil menemukan apa yang ingin diketahui tentang olahan tebu?
4. Setelah mengolah tebu menjadi sesuatu yang unil, apakah kamu tertarik melanjutkan
usaha tersebut?
5. Kesulitan apa yang diperoleh selama pembelajaran?
6. Bagaimana kedulitan tersebut dapat diatasi?
7. Pembelajaran apa yang menarik untuk diri sendiri selama proses pembuatan
produk?
8. apa yang perlu ditingkatkan setelah pembelajaran ini?
Referensi
https://www.kanjabung.com/seperti-ini-proses-pembuatan-gula-merah/
http://disbun.jabarprov.go.id/page/view/50-id-tebu