Anda di halaman 1dari 10

PROFIL PELAJAR PANCASILA

EKSPLORASI PRAKARYA PENGOLAHAN SISA KAYU PERABOT


KEARIFAN LOKAL (FASE D)

Tujuan, Alur dan Target Pencapaian Project


Eksplorasi bahan makanan berbahan potongan kayu sisa perabot merupakan salah satu
projek yang menarik untuk dilakukan sebagai aktivitas pembelajaran berbasis kearifan lokal
untuk membentuk profil pelajar pancasila. Projek ini bertujuan untuk mengangkat nilai nilai
kearifan lokal masyarakat Indonesia melalui kayu sisa perabot. Projek ini mengikuti 4
tahapan yaitu: inspirasi, cipta, inovasi, dedikasi. Pada tahapan inspirasi peserta didik akan
mengalami pengalaman nyata yang berhubungan dengan Kayu sisa perabot mulai kegiatan
berinteraksi langsung dengan masyarakat yang berkaitan erat dengan bekas kayu apa saja
yang bisa digunakan, menggali informasi tentang kebutuhan bahan yang digunakan sdan
kebutuhan informasi lainnya. Pada tahapan cipta siswa akan belajar bersama, membuat
olahan sisa potongan kayu menjadi karya yang menarik dan bernilai seni. Pada Tahapan
Inovasi siswa akan terinovasi dengan membuat suatu karya bernilai berdasarkan dengan
kebutuhan penghematan pengeluaran dari suatu kegiatan.Pada tahapan dedikasi berbahan
dasar sisa potongan kayu akan dipresentasikan melalui kegiatan Pameran dan event
sekolah serta didedikasikan kesekolah
Melalui projek ini siswa akan berproses melalui pengalaman belajarnya untuk mencapai 4
dimensi profil pelajar pancasila, yaitu kreatif, bernalar kritis, dan mandiri dengan capaian
kearifan lokal fase D.

Dimensi, Elemen, Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Kearifan Lokal Fase D

Dimensi 1
Kreatif
Dimensi 2
Bernalar Kritis
Dimensi 3
Mandiri

Kerangka Pengalaman Belajar

No Nama Objektif Kegiatan Dura Alat yang Lainnya


. Aktivitas si dibutuhka (Tugas,
(JP) n Tipe
asesmen
)
1. Mengobserv Mendapatkan 1. Mencari
asi tempat informasi sisa informasi  Buku/alat
usaha potongan tempat usaha tulis
perabot kayu yang perabot  Camera/
bisa 2. Menuliskan HP
dimanfaatkan pertanyaan  Pelaku
pertanyaan usaha
yang membuat
rasa ingin tahu
2. Kunjungan Mengenal 1. Identifikasi jenis  Gawai / Mengisi
jenis kayu kayu HP lembar
dan ukuran 2. Wawancara  Alat tulis kerja
yang bisa dengan pekerja
digunakan perabot
melalui
pengalaman
berinteraksi
langsung
dengan
petani pelaku
usaha.
3. Studi Menggali 1. Mencari
Literatur informasi informasi
pegenalan mengenai mengenai
bahan dasar pengenalan pengenalan
dari sisa bahan dasar berbahan dasar
perabot sisa potongan sisa potongan
kayu perabot kayu
secara 2. Melengkapi
literatur dari hasil identifikasi
masa lalu pengenalan
hingga masa berbahan sisa
kini bahan potongan
kayu dari hasil
identifikasi di
lapangan

4. Eksperimen Menemukan 1. Desain pola


design Pola terbaik terbaik dari sisa
untuk potongan kayu
membuat 2. Membuat
karya dari beberapa
sisa potongan prototipe
kayu berbahan dasar
sisa potongan
kayu
3. Uji organoleptik
(uji tahan lama,
uji mutu, uji nilai
seni)
5. Story telling Mendapatkan 1. Sharing hasil
hasil masukan dari eksperimen
eksperimen fasilitator 2. Mendapatkan
dan umpan untuk hasil masukan dari
balik positif pengolahan para fasilitator.
berbahan
sisa potongan
kayu perabot
6. Perbaikan Memperkaya 1. Membuat
rasa hasil formula beberapa
campuran prototipe
terbaik lainnya dari
penganan olahan
berbahan penganan
dasar tebu. berbahan
dasar tebu.
2. Uji
organoleptik
(tester, uji
tahan lama,
uji mutu)

7. Pengemasa Mendesain 1. Mendesain


n dan produk
membuat 2. Membuat
produk dan produknya
kemasan 3. Finalisasi
hasil kreasi
olahan
penganan
berbahan
dasar tebu.
8 Laporan Menuliskan 4.
laporan
projek
(masing
masing
siswa)
8. Show case Pameran Memasarkan
hasil karya olahan penganan
berbahan dasar
tebu kepada
warga sekolah
dan orang tua.
9. Refleksi dan Menyadari 1. Menuliskan
umpan balik point tentang point
positif pembelajaran point
, perubahan pembelajaran,
pada diri dan perubahan
tahapan pada diri dan
selanjutnya tahapn
selanjutnya.
2. Presentasi
EKSPLORASI PENGANAN BERBAHAN DASAR TEBU
WACANA

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae(suku rumput-rumputan)
Genus: Saccharum
Spesies: Saccharum officinarum L.

Syarat Tumbuh

Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000
mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang dari 500 m dpl.
 

Manfaat Tanaman
Tebu merupakan bahan baku pembuatan gula. Produk sampingan pengolahan tebu berupa
tetesan (molase) juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan alkohol dan bumbu
masak. Selain itu jenis tebu hitam dapat digunakan untuk pengobatan.

Salah satu contoh hasil pengolahan tebu adalah gula merah. Proses pembuatan gula
merah dari tebu yang meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

1) Tebu yang telah dipanen (ditebang) segera dibersihkan dari bagian-bagian pucuk, akar
yang terdapat ruas, dan tanah yang menempel pada kulit luar tebu. Tebu yang telah
dibersihkan selanjutnya segera digiling dengan alat penggiling, sehingga dihasilkan air nira
tebu yang berwarna keruh.

2) Nira yang diperoleh dari tebu digiling disalurkan melalui slang plastik, kemudian
ditampung dalam wadah (drum) sambil disaring dengan kain penyaring untuk membuang
sisa-sisa ampas tebu. Nira yang telah bersih selanjutnya dimasukkan ke dalam wajan
panas.

3) Wajan-wajan yang telah berisi nira tebu, selanjutnya diletakkan pada tungku yang
bentuknya memanjang. Dalam satu tungku dapat menampung 5-10 wajan.

4) Wajan masing-masing ditambahkan 0,2% kapur untuk memisahkan zat-zat yang bukan
gula.

5) Kedalam lubang tungku dimasukkan bahan baku berupa limbah (ampas) tebu secara
terus-menerus. Setelah nira mendidih, segera nira tersebut disaring. Nira dipanaskan lagi
untuk penguapan airnya. Selama pemanasan dilakukan pembuangan buih yang mengapung
di permukaan nira, agar tidak mempengaruhi mutu gula yang dihasilkan.

6) Untuk mengetahui apakah pemanasan sudah dianggap cukup, maka dilakukan pengujian
kristal, yaitu dengan cara meneteskan nira ke dalam air dingin. Apabila tetesan tersebut
memadat di dalam air, berarti pemanasan sudah cukup, artinya pemanasan sudah cukup
dan nira dapat segera di cetak. Apabila tetesan itu menyebar atau melarut dalam air, berarti
pemanasan harus dilanjutkan sampai cukup untuk dicetak.

7) Setelah pemanasan berakhir, nira segera dipindahkan atau diangkat ke kotak kayu untuk
diaduk supaya dingin. Apabila suhunya telah mencapai sekitar 60° C, maka nira tersebut
dapat dicetak. Di desa Gondang Manis cara pencetakan gula merah langsung dimasukkan
kedalam tumbu.

1. Kenali Tebu
Waktu :
Bahan : artikel, video
Peran guru : fasilitator

Persiapan :
Guru menyiapkan artikel dan video tentang tebu.
Pelaksanaan :
1. Guru mulai dengan menanyakan kepada siswa apa yang mereka ketahui dengan
isu tanaman tebu dan hubungannya dengan perekonomian. Beberapa pertnyaan
pemantik yang dapat diberikan :

TES DIAGNOSTIK
PROJEK PROFIL PANCASILA
(Pengolahan Tebu)

1. Pernahkah ananda melihat tebu?


o Pernah
o Tidak pernah
2. Dimanakah ananda pernah melihat tebu?
..............................................................................................................................
.........................
3. Sebutkan jenis tebu yang ananda ketahui.
..............................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
..............
4. Samakah tingkat kemanisan masing-masing tebu?
..............................................................................................................................
............................
5. Tebu jenis apakah yang sering digunakan di daerah ananda?
..............................................................................................................................
............................
6. Pernahkah ananda melihat produk yang dihasilkan dari tebu?
o Pernah
o Tidak pernah
7. Apa saja produk berbahan dasar tebu yang ananda ketahui?
..............................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
..............
8. Apa produk penganan berbahan dasar tebu lainnya yang dapat
dihasilkan?
..............................................................................................................................
............................
9. Pernahkah ananda melihat proses pengolahan tebu?
o Pernah
o Tidak pernah
10. Pernahkah ananda ikut dalam proses pengolahan tebu?
o Pernah
o Tidak pernah
2. Guru mengajak siswa untuk mencari informasi secara pribadi dengan kata kunci
penganan berbahan dasar tebu.
3. Guru membagi siswa dalam kelompok untuk berdiskusi bersama.
4. Siswa berdiskusi dan menuliskan pertanyaan tentang informasi apa saja yang
ingin diketahuinya tentang penganan berbahan dasar tebu.
Hasil capaian pada tahapan kegiatan ini :
1. Mencari informasi dengan kata kunci penganan berbahan dasar tebu.
2. Menuliskan pertanyaan pertanyaan yang membuat rasa ingin tahu

2. Kunjungan

Waktu :
Bahan : gawai, alat tulis.
Peran guru : fasilitator

Persiapan sebelum kunjungan


1. Guru mempersiapkan jadwal kunjungan ke petani tebu
2. Guru meminta izin kepada orang tua siswa dan menjelaskan tujuan positif dari
kunjungan ini.
3. Menghubungi petani tebu dan mengatur jadwal agar siswa dapat melakukan
wawancara selama kunjungan kerja.
4. Membuat daftar pertanyaan wawancara dibawah bimbingan fasilitator.
5. Siswa menetapkan aturan secara bersama sama tentang apa yang boleh dan
tidak dibolehkan selama kegiatan berlangsung.
6. Membagi kelompok maksimal 3 orang perkelompok dan menjelaskan tugas apa
saja yang harus dikerjakan dalam kelompok.

Pelaksanaan
1. Aktivitas DEO (Discovery, Exploration, Observation): Siswa menemukan,
mengamati, dan eksplorasi tentang tebu dan pengolahannya melalui panca indra.
2. Siswa belajar cara memanen dan membuat penganan dengan bahan dasar tebu
bersama petani.
3. Siswa melakukan wawancara sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat kepada
petani untuk mengetahui bagaimana bentuk, rasa, bau, cara mengolah, kemudian
menggali manfaat dari masyarakat lokal tentang pengolahan penganan berbahan
dasar tebu.
4. Siswa menaati aturan yang telah disepakati bersama.
5. Siswa dalam kelompok menuliskan laporan hasil DEO di LKPD yang telah
disediakan.

catatan: Jika kunjungan tidak memungkinkan untuk dilakukan bersama


kelompok, maka dapat dilakukan dengan mengirim perwakilan siswa,
kemudian melakukan virtual trip (kunjungan virtual).

3. Studi Literatur

Waktu :
Bahan : Artikel, jurnal, video
Peran guru : fasilitator
Pelaksanaan
1. Guru mengajak siswa untuk berdiskusi dengan memberikan beberapa pertanyaan
pemantik.
a. Ada berapa jenis tebu yang ditemukan selama kunjungan?
b. Tebu jenis apa yang paling bagus untuk dijadikan bahan dasar?
2. Guru mengajak siswa untuk mencari informasi tentang tebu dan penganan
berbahan dasar tebu dari artikel, jurnal, dan video.
3. Guru mendampingi siswa untuk menyajikan data yang diperoleh.
4. Guru mengajak siswa berefleksi dengan memberikan beberapa pertanyaan.
a. Apakah ada perbedaan antara hasil kunjungan dengan hasil studi
literatur?
b. Apa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil kunjungan dan hasil studi
literatur?
c. Hal-hal menarik apa yang diperoleh dari pengalaman kenali tebu dan
pengolahannya melalui kunjungan?

4. Eksperimen Rasa
Waktu :
Bahan : tebu dan bahan lainnya, lembar kerja.
Peran guru : fasilitator

Persiapan
1. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa proses pengolahan, dan rasa hasil
olahan tebu.
2. Guru mengajak siswa untuk mendesain olahan rasa yang diinginkan ketika
mengolah tebu menjadi penganan.
3. Siswa bersama dalam kelompok merancang dan merencanakan bahan
tambahan yang ingin digunakan untuk membuat penganan berbahan dasar tebu
melalui lembar kerja yang digunakan.
4. Guru melakukan pengamatan pada masing-masing kelompok.
5. Masing-masing kelompok membagikan hasil olahannya kepada kelompok lain.
6. Siswa mencicipi penganan berbahan dasar tebu pemberian kelompok lain.
7. Guru mengarahkan siswa untuk mencatat berbagai rasa penganan berbahan
dasar tebu.

Catatan: Apabila pengolahan tidak memungkinkan dilakukan di sekolah, maka siswa


melakukannya di rumah dengan anggota kelompok, kemudian merekan semua
kegiatan pengolahan. Hasil olahan dibawa ke sekolah.

5. Storytelling Hasil Eksperimen dan Umpan Balik Positif

Waktu :
Bahan : Barang bekas yang dapat digunakan, gawai.
Peran guru :fasilitator dan moderator

Persiapan
1. Guru memberi arahan kepada siswa untuk bergabung ke dalam kelompok sesuai
dengan kelompok sebelumnya.
2. Guru menyampaikan tujuan kegiatan, siswa akan bercerita tentang hasil eksperimen
pengolahan tebu.
Pelaksanaan
1. Guru sebagai moderator meminta siswa untuk berdiskusi dalam kelompok membuat
poster hasil eksperimen pengolahan tebu.
2. Siswa bercerita secara bergantian hasil eksperimen membuat olahan tebu dan
menceritakan ketertarikan hasil eksperimen olahan tebu kelompok lain.
3. Para fasilitator melakukan tanya jawab dan memberikan umpan balik secara lisan
untuk siswa dan kelompok dengan umpan balik yanb membangun.
4. Guru sebagai moderator menegaskan kembali hasil capaian yang diperoleh.

Penilaian dan umpan balik projek


1. elemen poster
2. ilustrasi pendukung kontekstual
3. desain yang menarik
4. tata bahasa

6. Perbaikan Rasa

Waktu :
Bahan : tebu, dan bahan lainnya.
Peran guru : fasilitator

Pelaksanaan
1. Siswa bersama kelompok merangkum saran yang diberikan fasilitator.
2. Siswa bersama kelompok mencoba membuat formula baru berdasarkan saran-saran
yang ada.
3. Guru mendampingi siswa dalam proses pembuatan formula baru.
4. setiap kelompok memilih satu formula yang menurut mereka paling sesuai untuk
diproduksi.

7. Pengemasan

Waktu :
Bahan : Artikel, jurnal, video, produk setiap siswa
Peran guru : fasilitator

Pelaksanaan
1. Guru mengajak siswa untuk mencari informasi tentang pengemasan produk dan
referensi desain produk yang uni dan menarik.
2. Guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang hasil yang sudah diperoleh.
3. Guru bersama siswa menarik benang merah dari diskusi.
4. Siswa bersama kelompok menentukan cara pengemasan dan label yang akan
mereka gunakan.
5. Guru mendampingi siswa untuk membuat desain label produk.
6. Guru mendampingi siswa saat proses pembuatan produk.

Tugas: Setiap kelompok memproduksi produknya dan membuat poster tentang


prosuknya untuk kegiatan show case.

8. Show Case

Waktu :
Bahan : Produk olahan setiap kelompok
Peran guru : fasilitator

Pelaksanaan
1. Siswa melakukan pameran karya di sekolah.
2. Setiap kelompok berbagi tugas siapa yang menjaga both dan siapa yang berkeliling
mengunjungi stand kelompok lain.
3. Setiap pengunjung boleh bertanya kepada kelompok lain tentang produk yang dibuat
oleh kelompok tersebut.
4. Orang tua siswa dianjurkan untuk membeli hasil produk yang ada.

9. Refleksi dan Umpan Balik

Waktu :
Bahan : lembar refleksi
Peran guru : fasilitator

Pelaksanaan
Guru mengajak siswa berefleksi dengan mengajukan pertanyaan.
1. Apakah siswa menemukan hal menarik dari olahan tebu?
2. Apakah produk yang dihasilkan sesua dengan tujuan awal pembuatan?
3. Apakah siswa berhasil menemukan apa yang ingin diketahui tentang olahan tebu?
4. Setelah mengolah tebu menjadi sesuatu yang unil, apakah kamu tertarik melanjutkan
usaha tersebut?
5. Kesulitan apa yang diperoleh selama pembelajaran?
6. Bagaimana kedulitan tersebut dapat diatasi?
7. Pembelajaran apa yang menarik untuk diri sendiri selama proses pembuatan
produk?
8. apa yang perlu ditingkatkan setelah pembelajaran ini?

Referensi
https://www.kanjabung.com/seperti-ini-proses-pembuatan-gula-merah/
http://disbun.jabarprov.go.id/page/view/50-id-tebu

Anda mungkin juga menyukai