26.EH.22.00. Standarisasi Surat Perjanjian Kerja Sama Pinjaman Modal Usaha
26.EH.22.00. Standarisasi Surat Perjanjian Kerja Sama Pinjaman Modal Usaha
2. [*], swasta, warga negara [*], bertempat tinggal di [*], Pemegang Paspor Negara [*]
nomor [*]; ("PIHAK KEDUA")
LATAR BELAKANG
(1) PIHAK PERTAMA adalah perusahaan yang bergerak di bidang [*] yang akan
mengembangkan usahanya antara lain [*] (untuk selanjutnya disebut “PROYEK
USAHA”);
(2) PIHAK KEDUA adalah investor yang akan meminjamkan sejumlah uang kepada
PIHAK PERTAMA sebagai modal pinjaman untuk menjalankan PROYEK tersebut;
(3) Pihak Kedua menyetujui dan menyanggupi untuk memberikan pinjaman kepada
PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA mengakui dan menerima pinjaman
sejumlah uang dari PIHAK KEDUA tersebut dengan syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
(4) Maksud dari Perjanjian ini adalah kesediaan PIHAK KEDUA untuk memberikan
pinjaman modal usaha kepada PIHAK PERTAMA guna pelaksanaan pembangunan
PROYEK.
(5) Tujuan dari Perjanjian ini adalah untuk memperoleh kejelasan batasan-batasan hak dan
kewajiban PARA PIHAK.
1|Page
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk menuangkan ke
dalam Perjanjian Pinjaman Modal Usaha ini (Selanjutnya disebut dengan
”Perjanjian”), berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut .
PARA PIHAK MENYETUJUI sebagai berikut:
0. PINJAMAN
(1) PIHAK KEDUA sepakat dan bersedia untuk memberikan pinjaman uang untuk modal
kepada PIHAK PERTAMA dalam menjalankan proyek tersebut sejumlah Rp. [*]
yang mana uang tersebut akan dipergunakan oleh PIHAK PERTAMA sebagai modal usaha
untuk mengerjakan Proyek tersebut.
(3) PARA PIHAK sepakat bahwa masa pelaksanaan pembangunan Proyek oleh PIHAK
PERTAMA adalah [*] ([*] bulan ) bulan terhitung sejak [*].
(4) PIHAK KEDUA sepakat bahwa selama Proyek tersebut belum selesai, maka PIHAK
KEDUA tidak akan dan tidak diperbolehkan untuk melakukan penarikan kembali atas
pinjaman dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA. Dan PIHAK PERTAMA
mempunyai hak untuk dapat memperpanjang jangka waktu Perjanjian ini dengan syarat
dan ketentuan yang sama dan persetujuan rapat umum pemegang saham Perseroan.
2. PELUNASAN HUTANG
2.1 PARA PIHAK sepakat bahwa atas pinjaman modal usaha oleh PIHAK KEDUA, PIHAK
PERTAMA [akan dikenakan bunga hutang sebesar 9,00% per tahun Fixed].
2.2 Pembayaran pinjaman akan dikembalikan kepada PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA dalam waktu [*] terhitung mulai diterimanya uang pinjaman dengan melakukan
transfer kepada rekening yang ditentukan oleh PIHAK KEDUA.PIHAK PERTAMA
sepakat bahwa pengembalian pinjaman yang harus dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA
2|Page
kepada PIHAK KEDUA adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran perincian
perhitungan (selanjutnya disebut lampiran I).
2.3 PARA PIHAK sepakat bahwa perubahan cara pembayaran sebagaimana terlampir dalam
lampiran I dapat berubah dengan ketentuan dan syarat yang disetujui oleh rapat umum
pemegang saham Perseroan.
2.4 Ketentuan dalam Ayat 2 Pasal ini tidak menutup hak PIHAK PERTAMA untuk
melaksanakan pelunasan dipercepat, dan apabila PIHAK PERTAMA bermaksud untuk
melaksanakan percepatan pelunasan maka bunga yang akan dibayarkan oleh PIHAK
PERTAMA akan dihitung secara proposional.
3.1 Setiap Pihak menyatakan dan menjamin kepada Pihak lainnya sebagai berikut:
a. pihaknya memiliki hak hukum penuh dan kuasa serta segala wewenang dan
persetujuan yang diperlukan untuk menandatangani dan menjalankan Perjanjian ini
dan masing-masing penandatangan yang berwenang untuk menandatangani
Perjanjian ini;
b. pihaknya memiliki hak hukum penuh dan kuasa serta segala wewenang dan
persetujuan untuk melakukan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini dan pada
saat penandatanganan dan pelaksanaan oleh Pihaknya, Perjanjian ini akan menjadi
kewajiban yang sah dan mengikat yang diberlakukan sesuai dengan ketentuan-
ketentuannya; dan
c. penandatanganan dan penyerahan Perjanjian ini oleh Pihaknya dan kinerja yang
dilakukan atas Perjanjian ini sesuai dengan ketentuan-ketentuannya tidak akan
bertentangan atau melanggar atau menyimpang atas segala syarat dan ketentuan,
atau merupakan kelalaian berdasarkan, segala hukum atau peraturan dari badan
pemerintah yang berlaku untuk itu, atau Perjanjian apa pun dimana Pihak tersebut
turut serta sebagai salah satu pihak atau pun dimana Pihak tersebut terikat atau
tunduk.
d. Tidak ada ketentuan yang terdapat dalam Pasal ini, atau dimana pun dalam
Perjanjian ini, dijalankan untuk mengecualikan kewajiban apa pun dari salah satu
Pihak sehubungan dengan pernyataan yang tidak benar yang dibuat oleh Pihak
tersebut terhadap Pihak lainnya, atau untuk membatasi atau mengecualikan segala
3|Page
upaya hukum yang dapat dilakukan Pihak lainnya sehubungan dengan pernyataan
yang tidak benar tersebut.
5. PEMBERITAHUAN
5.0 Setiap pemberitahuan dan setiap ijin tertulis, perijinan, atau komunikasi lain atau
pemberian kuasa untuk diberikan atas atau diserahkan atau dikirimkan atau
dikomunikasikan kepada salah satu Pihak oleh Pihak lainnya (dalam pasal ini disebut
(“Komunikasi”) harus dalam bentuk dokumen tertulis termasuk namun tidak terbatas
pada email, yang harus dilakukan dan ditujukan ke alamat yang tersedia di bawah ini:
Kreditur
Alamat :
______________________________________________________
______________________________________________________
Telepon : +62 818-0700-8500
Email :
______________________________________________________
Debitur
Alamat :
______________________________________________________
______________________________________________________
Telepon :
______________________________________________________
Email :
______________________________________________________
4|Page
5..1 Suatu komunikasi harus memiliki akibat untuk keperluan-keperluan Perjanjian ini dan
harus dianggap telah dikirimkan kepada dan telah diterima oleh Pihak yang dituju:
5.2.1 apabila dikirimkan secara langsung setelah diterima oleh orang yang
bersangkutan yang mana untuk perhatiannya seperti yang dijabarkan di atas,
atau pada saat diterima oleh orang lain di tempat dimana yang bersangkutan
beralamat (sesuai dengan alamat pos) yang beralasan dan memiliki kuasa untuk
menerima pos atau pesan-pesan lainnya atas nama Pihak yang bersangkutan;
5.2.2 apabila dikirim dengan email setelah diterima oleh transmisi email terminal dari
sebuah email yang membalas (“balasan”) dengan menyatakan bahwa email
yang asli (“email asli”) telah diterima dengan baik pada alamat email yang
dituju dengan ketentuan bahwa jika email asli terkirim di luar jam kerja, email
tersebut akan, tanpa mengindahkan dari penerimaan balasan, tidak dianggap
telah diterima sampai tanggal dan hari dimana jam kerja berikutnya dimulai
setelah balasan tersebut diterima;
5.2.3 apabila dikirimkan melalui pos tercatat, 7 (tujuh) hari dari tanggal penerimaan
tercatat yang diberikan oleh otoritas pos yang bersangkutan; dan
5.2.4 apabila dikirim melalui faksimili, ketika diterima dalam bentuk yang dapat
dibaca oleh penerima.
5.3 Setiap Pihak berkewajiban untuk mengirimkan Komunikasi kepada Pihak lain
berdasarkan dengan Pasal ini untuk memberitahukan adanya perubahan pada informasi
yang bersangkutan sebagaimana diatur pada Pasal 5.1, dalam jangka waktu 24 jam,
informasi yang mana akan dianggap telah diubah.
7. BERAKHIRNYA PERJANJIAN
7.1 Pemutusan Atas Dasar Kesepakatan Bersama.
Para Pihak sepakat untuk mengakhiri Perjanjian ini dalam hal :
1. Adanya kehendak dari PARA PIHAK untuk tidak melanjutkannya;
5|Page
7.2 Pemutusan Sepihak.
Para Pihak berhak untuk memutuskan/mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak tanpa
keputusan Hakim, dengan pemberitahuan tiga puluh (30) hari sebelumnya, dalam hal
salah satu Pihak:
1. Tidak melaksanakan kewajiban penyelesaian pelaksanaan Perjanjian ini; dan/atau
3. Mengalihkan Perjanjian ini kepada pihak ketiga, tanpa adanya persetujuan tertulis
dari Pihak lainnya;
5. Peringatan tertulis yang diberikan oleh salah satu Pihak diberikan 1 (satu) kali
kepada Pihak lainnya.
7.3 Dalam hal pengakhiran Perjanjian ini, Para Pihak secara tegas mengesampingkan
ketentuan dalam Pasal 1266 KUH-Perdata;
7.4 Pengakhiran Tidak Membatasi Hak dalam Hukum. Dalam hal dan kondisi apapun
pengakhiran Perjanjian ini, baik oleh PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA,
tidak mengurangi hak dari Pihak yang berhak untuk mengakhiri, untuk mengambil
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperoleh ganti rugi dari Pihak yang cidera
janji;
8. KEADAAN MEMAKSA
8.1 Dalam hal salah satu Pihak menghadapi situasi dan atau peristiwa yang tidak dapat diduga
sebelumnya ketika Kerjasama ini disepakati dan tidak mungkin baginya untuk mencegah
terjadinya situasi dan/atau peristiwa semacam itu, termasuk namun tidak terbatas pada
peristiwa bencana alam, kebakaran, peperangan, huru-hara dan pertikaian massal,
pemogokan ketenagakerjaan, kebijaksanaan dan aturan negara, yang mengakibatkan Pihak
tersebut tidak mungkin melaksanakan kewajibannya berdasarkan Kerjasama ini baik
sebagian ataupun seluruhnya, baik untuk sementara waktu atau untuk waktu yang tidak
terbatas, maka Pihak tersebut harus memberitahukan Pihak yang lain dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya serta memperoleh persetujuan dari Pihak yang lain bahwa Kerjasama
menghadapi situasi Keadaan Memaksa.
6|Page
8.2 Pihak yang mengklaim Keadaan Memaksa harus tetap berupaya seoptimal mungkin untuk
meminimalisasi kerugian yang dapat timbul akibat keadaan memaksa tersebut;
8.3 Apabila situasi seperti yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dipenuhi, maka para Pihak
dapat bersepakat untuk menunda pelaksanaan Kerjasama atau suatu prestasi yang terbit
darinya, atau mengakhiri Kerjasama dan membuat kesepakatan-kesepakatan baru mengenai
kedudukan masing-masing Pihak.
10.2 Apabila penyelesaian dimaksud ayat 1 Pasal ini tidak dapat dicapai, PARA PIHAK
sepakat untuk menyerahkan segala permasalahan yang ada kepada Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) untuk diselesaikan menurut peraturan dan prosedur BANI.
10.3 PARA PIHAK setuju bahwa keputusan arbiter adalah final dan mengikat dengan
menanggung sendiri biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran yang timbul sehubungan
dengan proses penyelesaikan perselisihan, sedangkan biaya-biaya yang timbul untuk
para arbiter dan forum ditanggung oleh masing-masing Pihak yang berperkara.
11 KETENTUAN UMUM
11.0 Kemitraan
Tidak ada yang terkandung maupun tersirat dari Perjanjian ini merupakan atau dianggap
sebagai suatu asosiasi, usaha patungan (joint venture) atau kemitraan antara atau
memaksakan kepercayaan atau tugas kemitraan, kewajiban, atau tanggung jawab
sehubungan dengan Para Pihak.
7|Page
11.1 Agensi
Kecuali dinyatakan secara tegas dalam Perjanjian ini, tidak ada hal dalam Perjanjian ini
yang akan ditafsirkan sedemikian rupa untuk menjadikan Pihak sebagai agen atau
perwakilan hukum dari Pihak lain untuk alasan apa pun. Setiap Pihak tidak memiliki
hak atau wewenang untuk mengasumsikan atau membuat dengan cara apa pun
kewajiban dalam bentuk apa pun atau untuk membuat jaminan atau pernyataan, atas
nama atau mewakili Pihak lainnya.
11.5 Perubahan
Perubahan dan keragaman dari segala ketentuan dalam Perjanjian ini harus dalam
bentuk tertulis dan ditandatangani oleh Para Pihak pada Perjanjian ini.
12. LAIN-LAIN
12.1 Keterpisahan
Jika ada salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian ini ternyata tidak sah, tidak
berlaku atau tidak dapat dilaksanakan berdasarkan hukum atau keputusan yang berlaku,
8|Page
maka PARA PIHAK dengan ini setuju dan menyatakan bahwa keabsahan, dapat
berlakunya dan dapat dilaksanakannya ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini tidak
akan terpengaruh olehnya.
Untuk mengatur hal-hal tehnis, PARA PIHAK akan dan atau telah menandatangani
suatu perjanjian tehnis terpisah dengan Perjanjian dan karenanya Perjanjian ini dan
perjanjian tehnis tersebut beserta lampiran-lampirannya, perubahan-perubahannya,
penambah-penambahannya, penggantian-penggantiannya dan/atau pembaharuan-
pembaharuannya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini
12.3 Perubahan
Perjanjian ini tidak dapat diubah atau ditambah, kecuali dengan suatu perjanjian
perubahan atau tambahan yang ditandatangani oleh PARA PIHAK.
13. PENUTUP
Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) asli, 1 (satu) asli untuk PIHAK PERTAMA dan 1 (satu)
asli lainnya untuk PIHAK KEDUA, masing-masing sama bunyinya di atas kertas bermaterai
cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh wakil masing-
masing pihak serta mengikat PARA PIHAK untuk melaksanakannya.
Demikian Perjanjian ini dibuat dengan itikad baik dan untuk dipatuhi dan mulai berlaku setelah
ditandatangani oleh PARA PIHAK pada tanggal yang telah disebutkan.
9|Page
( ...................... ) ( ...................... )
[*]
10 | P a g e