Anda di halaman 1dari 5

BAB 2

Listrik Dinamis dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengertian Listrik Dinamis


Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat berubah – ubah dan dapat mengalir secara terus menerus
Pada listrik dinamis arus listriknya berasal dari electron yang terus menerus mengalir dari kutub negative ke
kutub positif juga mengalir dari potensial tinggi menuju ke potensial rendah dengan tegangan yang berbeda
Selisih potensial antara potensial tinggi dan potensial rendah disebut beda potensial

Beda potensial antara kutub – kutub sebuah sumber listrik ketika saklar terbuka dan tidak mengalirkan arus
disebut gaya gerak listrik / ggl (ε)  V = ε – I . R

Beda potential antara kutub – kutub suatu elemen listrik ketika saklar ditutup dan mengalirkan muatan listrik
disebut tegangan jepit (V)
V =I.R
V = beda potensial (volt) – v
I = kuat arus (Ampere) – A
R = hambatan (ohm) – Ω
Ε = ggl (volt) – v

Arus listrik dinamis ada 2 jenis :


a. Arus bolak balik (AC – Alternate Current)
b. Arus searah (DC – Direct Current)

Menurut Hukum Ohm :


“Jika tegangan pada suatu rangkaian dinaikkan , arus dalam rangkaian akan naik dan jika tegangan
diturunkan , arus akan turun, asalkan suhu penghantar tetap”

12 = 1 x 12
12 = 2 x 6
12 = 3 x 4
12 = 4 x 3
Pengertian Arus LIstrik

Muatan listrik bergerak yang sering disebut sebagai listrik dinamis. Muatan listrik akan mengalami
pergerakan apabila ada beda potensial dalam suatu rangkaian tertentu yang disebut rangkaian listrik.
Bagaimanakah muatan listrik bergerak ?
Apakah yang menjadi penyebab muatan listrik bergerak ?
Bagaimanakah rangkaian listriknya ?

Suatu zat terdiri dari bagian-bagian kecil yang disebut atom. Untuk masing-masing atom mempunyai inti yang
berada di pusatnya. Inti atom dikelilingi oleh elektron seperti halnya pada tata surya bahwa planet-planet
mengelilingi matahari. Untuk jenis bahan tertentu, elektron-elektron tersebut dapat dengan mudah bergerak.

Elektron tersebut mendorong elektron yang lainnya dan berpindah dari satu atom ke atom yang lainnya, oleh
karenanya akan terlihat seperti barisan elektron. Tumbukan antar elektron yang terjadi menghasilkan
sejumlah energi yang mengalir. Pada saat menyalakan lampu, radio, atau setrika listrik pada dasarnya
memberi perintah pada barisan elektron supaya mulai bergerak dari sumber tegangan menuju alat listrik
yang dipakai.

Energi yang menggerakkan elektron disebut sebagai energi listrik. Gerakan dari barisan elektron tersebut
yang menyebabkan mengapa lampu menjadi menyala, radio dapat berbunyi, dan setrika listrik menjadi panas.
Bergeraknya elektron - elektron dalam kawat atau kabel dinamakan arus listrik.

Para ahli sudah membuat suatu kesepakatan bahwa arus listrik akan mengalir dari kutub positif menuju kutub
negatif. Sehingga, arah arus listrik akan selalu berlawanan dengan arah aliran elektron. Apabila barisan
elektron bergerak ke arah kiri, arah arus listrik akan bergerak ke arah kanan. Sebaliknya, apabila barisan
elektron bergerak ke arah kanan maka arus listrik akan bergerak ke arah kiri.
Arus Listrik Mengalir pada Rangkaian Tertutup

Sesaat sesudah kita menyalakan lampu atau radio, bola lampu atau radio tersebut akan menyala. Hal ini
memberi gambaran bahwa barisan elektron yang mengalir melewati bola lampu atau radio tidak berhenti.
Sarana yang digunakan untuk mengalirkan elektron-elektron tersebut disebut rangkaian listrik.

Bagaimanakah rangkaian listrik bisa menjadikan adanya aliran arus listrik ?


Pada saat kita menghubungkan sakelar, electron – elektron pada kawat penghubung mendapatkan energi
untuk bergerak dari kutub negatif baterai menuju kutub positif baterai melalui lampu. Hal tersebut
menunjukkan bahwa arus listrik mengalir dari kutub positif baterai melewati lampu ke kutub negatif baterai.
Sebagai akibatnya, lampu akan menyala.

Pada saat sakelar terbuka, gerakan elektron berhenti sebab kawat penghubungnya putus sehingga lampu
tidak menyala. Begitu juga pada waktu salah satu ujung kawat penghubung terbuka, hal tersebut menjadikan
hubungan yang terputus sehingga barisan elektron tidak bisa bergerak lagi.

Rangkaian dengan sumber tegangan serta kawat penghubung yang saling bersatu dengan demikian tidak ada
ujung pangkalnya, inilah yang disebut rangkaian tertutup.

Syarat mengalirnya arus listrik yaitu :


 adanya sumber tegangan sebagai sumber energi
 rangkaian listriknya merupakan rangkaian tertutup.
Kuat Arus Listrik
Pada saat kita memperbesar sumber tegangan listruk, ini berarti bahwa kita telah memberikan energi listrik
yang lebih besar lagi pada rangkaian, dengan demikian elektron pun akan bergerak semakin cepat yang
mengakibatkan jumlah elektron yang melewati lampu dalam satuan waktu semakin banyak dan nyala lampu
akan semakin terang.

Pengertian kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir setiap detik. Simbol kuat arus
listrik adalah I. Apabila muatan listrik disimbolkan dengan huruf Q dan waktu disimbolkan dengan huruf t,
kuat arus dirumuskan seperti yang berikut ini.

Satuan muatan listrik adalah coulomb (C) dan satuan waktu adalah sekon (s) maka satuan kuat arus listrik
adalah coulomb per sekon (C/s) atau dikenal dengan nama ampere (A).

Mengukur Kuat Arus Listrik


Alat yang dipakai untuk mengukur besarnya kuat arus listrik pada suatu rangkaian disebut sebagai
amperemeter. Oleh sebab yang diukur adalah arus listrik atau aliran elektron pada suatu rangkaian, maka
amperemeter dipasang secara seri karena dipakai sebagai jalan aliran elektron. cara kerja amperemeter.

Amperemeter ada yang berdiri sendiri dan ada juga yang tergabung sama alat yang lainnya, seperti
avometer. Pada waktu sekarang ini, terdapat avometer analog dan digital. Pada avometer analog, cara
pembacaan skala adalah berdasarkan pada jarum yang menunjuk angka pada panel. Sedangkan pada
avometer digital, kita cukup melihat angka saja yang tertera di panel.
Avometer analog ataupun digital mempunyai ketelitian tertentu. Semakin besar ketelitiannya, semakin tepat
pengukuran yang bisa dilakukan avometer tersebut. Rumus menghitung besarnya arus listrik adalah sebagai
berikut:

Anda mungkin juga menyukai