Trunyan Kliping
Trunyan Kliping
trunyan (Mepasah)
Oleh :
XII Mipa 4
Singkat cerita, sang kakak sulung menemukan tempat tersebut dan terpikat oleh
kecantikan dewi penunggu pohon Taru Menyan dan menikahinya. Kemudian, di
tempat itu berdiri sebuah kerajaan kecil dan sang raja yang ingin melindungi
wangi pohon tersebut memerintahkan warganya untuk meletakkan mayat di
bawahnya
Bagaimana proses pemakaman nya?
jasad orang yang meninggal akan diletakkan di atas tanah dibawah pohon
Menyan, dibuatkan lubang sekitar 10-20 cm, menghindari agar jasad tidak
bergeser, karena kontur tanah yang tidak rata. Jasad tersebut ditutupi dengan
kain, dikelilingi anyaman bambu berbentuk prisma yang dinamakan ancak
saji.
Komentar :
Tanggapan saya terhadap adat memakam kan jenazah di atas tanah / mepasah
adalah adat yang sangat menarik dan juga sangat unik. Selain masih
mengandung unsur adat istiadat yang sangat kental bagi masyarakat bali aga,
budaya ini juga banyak diminati oleh orang dari dalam bali maupun luar bali
yang rela datang dari jauh hanya untuk meihat keunikan adat ini, termasuk
saya sendiri yang sudah pernah berkunjung ke tempat ini. di tempat ini sama
sekali tidak tercium bau dari mayat yang berada jelas di atas tanah justru
tercium bau harum dari pohon taru menyan. Serta barang barang milik
jenazah yang masih ituh dan sisa tengkorak yang berada di pemakaman
tersebut Yang menurut saya jutru keunggulan dari adat ini karena
kepercayaan masyarakat juga memanfaatkan wangi pohon taru menyan untuk
menjalankan adatistiadat setempat.