PTK Ukin Nurjannah
PTK Ukin Nurjannah
OLEH
Nurjannah, S. Pd.I
NIP:
Penulis
Nurjannah, S.Pd.I
ABSTRAK
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. vii
ABSTRAK………………………………………………………………... viii
DAFTAR ISI............................................................................................... ix
BAB V PENUTUP……………………………………… … … … … … . .
................................................
A. Kesimpulan............................................................................... 60
B. Saran.......................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
kepercayaan dan kecintaan kepada Allah SWT, melalui pemberian dan pemupukan
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia sebagai pribadi,
Selain dari itu Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum bertujuan
tentang agama Islam. Sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi;
1
Islam adalah sebagai usaha untuk mengarahkan dan membimbing manusia dalam
hal ini peserta didik agar mereka mampu menjadi manusia yang beriman dan
pengamalan mengenai Agama Islam, sehingga menjadi manusia Muslim, ber akhlak
mulia dalam kehidupan baik secara pribadi, bermasyarakat dan berbangsa dan
bertakwa kepada Allah SWT. Serta negara untuk mengikuti Pendidikan pada
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (Depdiknas, 2004). Ruang lingkup materi PAI
meliputi lima unsur pokok yaitu Al- Qur’an, keimanan, akhlak, fikih, dan
ajaran agama, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (Chabib & Mu’ti, 1989).
Salah satu mata pelajaran di atas adalah terkait dengan pengenalan Asmaul
Husna. Materi PAI yang terkait dengan Asmaul Husna yang disajikan di kelas IV
adalah materi menyebutkan lima dari Asmaul Husna dan mengartikan lima dari
maupun media banyak di dominasi oleh metode hafalan bukan pengolahan pikiran
2
samping itu pendidikan Islam di sekolah-sekolah juga di dominasi oleh model
ceramah (Sutrisno, 2005). Sehingga peserta didik merasa terbebani dalam belajar
berpikir, banyakteori dan hafalan serta terfokus pada pencapaian target kurikulum.
Peserta didik adalah orang yang sudah mampu berpikir kritis dan dapat
membedakan mana yang baik dan tidak baik untuk diri mereka. Di samping itu
belajar tanpa harus dipaksa. Berdasarkan alasan tersebut seorang guru dapat
melibatkan peserta didik secara aktif. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peserta
didik mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar dan kalau bisa diusahakan
dkk., 2008).
lapangan, secara empiris juga pernah penulis rasakan sebagai guru agama Islam di
sekolah dasar, penggunaan media maupun pendekatan yang efektif masih jauh dari
Harus diakui bahwa banyak guru yang kurang memperhatikan hal ini, yang
penting mereka menyampaikan pelajaran tanpa menghiraukan media pembelajaran
apa yang tepat dan memberikan stimulasi yang belajar menyenangkan sehingga
akan berdampak pada kemampuan siswa. Seperti yang di lakukan di sekolah tempat
penulis mengajar yakni SDN 27 Bandar Baru Kecamatan Bandar Baru Kabupaten
Pidie Jaya, berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi penulis dengan guru-guru di
sana salah satu yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa disebabkan oleh
kurang efektifnya pemilihan strategi belajar oleh guru, dalam hal ini dapat di lihat di
kelas IV.
dengan Kepala Sekolah SDN 27 Bandar Baru, dapat dikemukakan asumsi yang
menjadi alasan rendahnya kemampuan siswa kelas II dalam mata pelajaran PAI,
abstrak dan kurangnya perhatian siswa ketika pembelajaran berlangsung. Hal ini
diperkuat dengan hasil tes yang dilakukan yaitu dengan nilai rata-rata rendah,
sementara ketuntasan belajarnya pun rendah yakni di bawah 10% dari jumlah siswa
kelas yaitu bahwa anak yang tuntas ada 3 anak atau 12% sementara yang tidak
belajar siswa dalam menghafal Asmaul Husna yaitu belum adanya metode atau
media pelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang sesuai dengan
karakter materi. Akibatnya siswa belum mampu menghafal dengan baik Asmaul
Husna serta tidak memperhatikan guru, oleh karena itu memerlukan semacam upaya
dari guru untuk meningkatkan hasil belajar. Pada tahap awal refleksi ditemukan
bahwa setelah observasi yang diamati kolaborator bahwa peneliti dalam mengajar
lakukan.
learning. Model pembelajaran ini penulis pilih karena sesuai dengan karakteristik
materi dan kelas serta siswa yang menjadi subjek penelitian sehingga penulis
B. Pembatasan Masalah
Batasan masalah merupakan penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan Project-
based learning pada pelajaran PAI materi Teladan Mulia Asmaul Husna di kelas IV
SDN 27 Bandar Baru.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
penelitian ini adalah “Apakah hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran
kooperatif model Jigsaw dan Project-based learning pada pelajaran PAI materi
Teladan Mulia Asmaul Husna di kelas IV SDN 27 Bandar Baru dapat meningkat?”
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa melalui siswa
melalui penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan Project-based learning
pada pelajaran PAI materi Teladan Mulia Asmaul Husna di kelas IV SDN 27
Bandar Baru dapat meningkat.
E. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk sekolah, guru ataupun siswa.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Sekolah
1) Mendukung peningkatan kualitas pendidikan khususnya dalam mata
pelajaran PAI
2) Memberi masukan dalam usaha meningkatkan kualitas siswa.
b. Bagi Guru
1) Memberikan masukan bahwa pembelajaran PAI dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan Project-based learning sangat
membantu siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.
2) Membantu guru dalam pemilihan model pembelajaran yang sesuai sehingga
dapat menarik minat siswa dalam belajar.
c. Bagi Siswa
Kerangka Teori
A. Landasan Teori
dari ajaran-ajaran pokok yang terdapat dalam agama Islam, sehingga Pendidikan
Agama Islam merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam
ditinjau dari muatannya, Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran pokok
yang menjadi komponen penting sehingga tidak mungkin dapat dipisahkan dari
memiliki tujuan tersebut, oleh karena itu harus sejalan dengan tujuan yang ingin
dicapai. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan usaha sadar dan terencana
latihan. PAI yang hakikatnya merupakan sebuah proses itu dalam perkembangannya
maupun di perguruan tinggi. Jadi berbicara tentang PAI maka dapat dimaknai dalam
dua pengertian, yaitu sebagai sebuah proses penanaman ajaran agama Islam,
maupun sebagai bahan kajian yang menjadi materi proses itu sendiri. (Departemen
membimbing semua aspek (potensi) yang ada pada manusia secara optimal.
membina sikap dan perilaku keberagamaan peserta didik itu sendiri, bukan terutama
pada aspek pemahaman tantang agama. Dengan perkataan lain yang diutamakan
oleh pendidikan agama Islam bukan knowing (mengetahui tentang ajaran dan nilai-
nilai agama) ataupun doing (bisa mempraktikkan apa yang diketahui) setelah
menjalani hidup atas dasar ajaran dan nilai-nilai agama). Menurut Gunawan (2012:
yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui proses
tersebut, individu dibentuk agar dapat mencapai derajat yang tinggi sehingga ia
Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal
keimanan, ketakwaannya berbangsa dan bernegara serta untuk dapat melanjutkan
2. Hasil Belajar
Menurut Nasrun (2002: 21) secara umum hasil belajar dapat diartikan
sebagai suatu hasil pekerjaan yang telah dicapai dengan usaha atau diperoleh
dengan jalan keuletan bekerja yang dapat diukur dengan alat ukur yang disebut
dengan tes. Menurut Sudjana (2000: 3) hasil belajar adalah mencerminkan tujuan
pada tingkat tertentu yang berhasil dicapai oleh anak didik (siswa) yang dinyatakan
dengan angka atau huruf. Hasil belajar yang dimaksudkan tidak lain adalah nilai
kemampuan siswa setelah evaluasi diberikan sebagai perwujudan dari upaya yang
Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang
Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor
karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus
menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Sehingga
untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal
ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh
belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi
macam hasil belajar yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian,
hasil belajar siswa di antaranya ialah siswa dapat mencapai prestasi yang maksimal
sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki, serta siswa dapat mengatasi berbagai
macam kesulitan belajar yang mereka alami. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang
telah dilakukan berulang-ulang, serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama
atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta
dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih
baik lagi sehingga akan mengubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja
adalah model pembelajaran yang bertujuan agar siswa bisa saling bergantung satu
sama lain untuk meraih tujuan atau keberhasilan. Ini merupakan salah satu model
pencapaian tujuan tim. Kenapa pembelajaran ini dinamakan teka-teki jigsaw adalah
karena proses ini melibatkan penyatuan tugas yang telah diberikan untuk disatukan
Nantinya kelas akan dipecah dalam beberapa grup, dan masing-masing grup
akan diberi tugas untuk mendiskusikan sub-bagian materi, setelah diskusi sub-bagian
materi selesai, maka materi akan di satukan secara utuh menjadi satu kesatuan
Bisa dikatakan bahwa jigsaw learning adalah penyatuan materi dari hasil
diskusi siswa yang membahas sub-bagian materi yang telah disediakan oleh guru.
Kunci dari model pembelajaran jigsaw adalah pada keaktifan siswa dalam
pembelajaran dan pembuatan grup belajar kecil yang terdiri dari 3-5 siswa.
1. Membuat grup yang terdiri dari bermacam latar belakang yang terdiri dari 4
hingga 6 siswa.
3. Setiap grup berdiskusi dan menjelaskan sub-konsep yang telah diberikan dan
4. Anggota staf ahli akan mendiskusikan setiap sub-konsep yang ada dan
5. Grup ahli dibimbing untuk diskusi tentang konsep yang ada dan saling bahu
6. Setiap grup akan menjelaskan di depan kelas hasil dari diskusi yang telah
dilaksanakan.
7. Guru akan mengadakan kuis untuk setiap siswa pada akhir pembelajaran
peserta didik. Project based learning menurut Saefudin (2014) merupakan metode
dengan beraktivitas secara nyata dalam kehidupan. Hal ini dilakukan untuk
membantu, mendorong dan membimbing peserta didik fokus pada kerja sama dengan
melibatkan kerja kelompok dan membantu siswa untuk fokus pada perkembangan
mereka.
Sementara itu, dari sudut pandang Goodman dan Stivers (2010), project-based
kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang diberikan tantangan kepada peserta
peserta didik ketika melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu
dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. Penjaraban tersebut adalah
pengertian project-based learning menurut Grant (2002). Model pembelajaran yang
pembelajaran yang aktif dan meminta peserta didiknya untuk fokus dalam pada
perkembangannya.
1) Pertanyaan Mendasar
3) Jadwal Pembuatan
bersama.
melakukan pembuatan projek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, masalah yang
5) Menguji Hasil
ketercapaian standar. Membahas projek yang telah dibuat dan membuat laporan
dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan. Setiap peserta didik memaparkan laporan,
peserta didik yang memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil
projek.
B. Penelitian Terdahulu
sebagai berikut.
1. Hasil penelitian yang dilakukan Eka Juliarti (2022) dengan judul jurnal:
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PAI dan
BP siswa di kelas V SDN 02 Sitiung. Dari hasil belajar siswa untuk penilaian
hasil pada siklus I diperoleh nilai dengan rata-rata 72 dan terjadi peningkatan
hasil belajar siswa pada siklus II yaitu penilaian hasil diperoleh nilai dengan
rata-rata 87.
hasil belajar siswa pada materi Mengenal Asmaul Husna melalui penerapan
3. yang dilakukan oleh Ina Azariya Yupita (2013) dengan judul jurnal: Penerapan
meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar 54 siswa. Hal ini
terbukti dari hasil pengamatan yang diperoleh pada tiap siklusnya. Pada siklus I,
aktivitas guru mencapai 78,5%, aktivitas siswa 66,07%, dan hasil belajar siswa
63,89%. Dan pada siklus II, aktivitas guru mencapai 91,07%, aktivitas siswa
87,5%, dan hasil belajar siswa 94,44%. Maka dapat disimpulkan bahwa
dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas
IV SDN Surabaya.
dalam penelitian ini yaitu upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui
based Learning pada materi Teladan mulia asmaul husna pada di kelas IV
BAB III
Metode Penelitian
3. Observasi
Selama pembelajaran, pengamatan dilakukan oleh kolaborator yang
merupakan mitra peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan lembar observasi yang telah siapkan. Adapun yang diamati meliputi
aktivitas guru, siswa dan evaluasi selama pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Semua data yang berhubungan dengan penelitian itu baik itu evaluasi,
observasi akan dideskripsikan. Berdasarkan hasil deskripsi yang dilakukan
refleksi dan analisis apakah semua siswa tersebut telah memahami materi
dengan baik. Refleksi dilakukan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan
pembelajaran dan pemahaman siswa. Merefleksi adalah menganalisis data-data
yang diperoleh dari observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes. Tahap refleksi
meliputi kegiatan memahami, menjelaskan dan menyimpulkan data. Peneliti
bersama pengamat merenungkan hasil pelaksanaan pembelajaran sebagai bahan
pertimbangan. Apabila siklus sudah mencapai kriteria yang telah ditetapkan atau
tidak.
B. Variabel Penelitian
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, yang menjadi subjek
penelitian adalah siswa kelas IV semester 1 SDN 27 Bandar Baru yang berjumlah
20 orang siswa yang terdiri dari 6 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa
perempuan. Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh teman sejawat yang
merupakan alat pengumpul data utama. Kedudukan peneliti dalam penelitian
kualitatif adalah sebagai peran utama. Peneliti merupakan perencana, pelaksana,
pengumpul data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya sebagai pelapor
hasilnya. Peneliti juga bertindak sebagai pengajar yang memberi rancangan
pembelajaran dan sekaligus menyampaikan bahan ajar selama kegiatan penelitian
20
D. Teknik Analisis
Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan,
mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis sesuai dengan tujuan
penelitian, serta mendeskripsikan data hasil penelitian untuk memudahkan dalam
menginterpretasikan. Pada dasarnya, analisis data dilakukan melalui tiga tahap,
yaitu (1) reduksi data, (2) paparan data, dan (3) penyimpulan.
1. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data hasil penelitian yang
dilakukan melalui proses seleksi, pengelompokan data sesuai dengan tujuan
penelitian dan mengabstraksikan data mentah menjadi informasi yang
bermakna.
2. Paparan data adalah proses penampilan atau penyajian data secara
lebih sederhana dalam bentuk tabel untuk diinterpretasikan dalam bentuk
naratif.
21
BAB IV
Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas IV SMPN 27 Bandar baru Kecamatan
Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya, semester ganjil tahun pelajaran 2023/2024 dengan
Teladan Mulia Asmaul Husna. Siklus pertama menjelaskan tentang Dalil Qurban dan
Aqiqah. Proses belajar ini dilakukan 2x35 menit dalam satu kali pertemuan. Dan siklus
kedua menjelaskan materi Teladan Mulia Asmaul Husna. Dalam penelitian ini setiap
dalam pelajaran PAI dengan menggunakan Pembelajaran Model Jigsaw dan model
dari observasi terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran dan wawancara
Model Jigsaw dan model pembelajaran Project-based Learning. Sebagai rinci hasil
a. Perencanaaa tindakan
23
b. Pelaksanaan tindakan
Alhamdulillah.
c. Mengamati tindakan
proses kegiatan belajar dengan menggunakan metode ceramah. Sehingga dalam hal ini
dapat mengetahui hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI dengan menggunakan
metode ceramah. Berdasarkan hasil dari pengamatan penelitian dalam prasiklus, dapat
diketahui:
Tabel 4.1
Hasil Belajar Prasiklus
4 Arkan 80
5 Aska Lasifa 40
6 Attabian 70
7 Azza Azura 70
8 Cahaya Ayunda 60
9 David Kurniawan 60
10 Fahril Alfariski 60
11 Firdaus 80
12 Hikmatun Nazila 50
13 M. Alfarisyi 80
14 M. Fatih 40
15 M. Rafi 80
16 Milzatul 50
17 Munawaratul Aufa 70
18 Nafisa Al Tafina 60
19 Nafisa Satus Salam 50
20 Nasyira Al thafia 80
21 Nur Aisya 30
22 Ulil Rahima 40
23 Zainal Mubarak 40
Jumlah 1380 9 14
1. Nilai rata-rata= 60
Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil belajar siswa masih banyak rendah. Perlu
ditingkatkan lagi dengan melihat secara langsung. Guru menjelaskan materi secara
mengakibatkan siswa jadi bosan dan kurang aktif walaupun terus-menerus memberikan
materi peserta didik masih sibuk dengan kegiatannya sendiri sehingga yang terjadi
2. Siklus I
Alur Tujuan pembelajaran dan Modul Ajar sub materi Menjelaskan Arti Asmaul
Husna
4) Mempersiapkan lembar evaluasi yaitu membuat soal yang terdiri dari 10 soal.
1) Tahap Pendahuluan
belajar
pelajaran
kehidupan
2) Tahap Inti
lakukan?
atas
e) Memverifikasi (Verification)
bersama
f) Menyimpulkan (Generation)
kinerja siswa
3) Tahap Penutup
b) Guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran hari ini
selanjutnya
4) Tahap Evaluasi
Guru memberikan soal tes siklus I untuk dikerjakan oleh siswa. Soal yang
diberikan sebanyak 10 buah. Adapun hasil belajar tindakan (siklus 1) pada tabel
berikut:
Tabel 4.2
16 Milzatul 70
17 Munawaratul Aufa 80
18 Nafisa Al Tafina 60
19 Nafisa Satus Salma 70
20 Nasyira Al thafia 80
21 Nur Aisya 50
22 Ulil Rahima 70
23 Zainal Mubarak 60
Jumlah 1570 14 9
menghitung ketuntasan belajar. Hal ini bertujuan untuk apakah proses pembelajaran
pada siklus I sudah mengalami ketuntasan belajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata
Mx = = 68,26
P= X 100%
c. Observasi
31
Pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa pada kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan model Jigsaw ini dilakukan pada kegiatan belajar mengajar. Pengamatan
yang dilakukan secara perorangan dan secara langsung, Sebelum pengamatan lembar
materi dengan menggunakan media pembelajaran dan pengamat melakukan tanya jawab
langsung pada saat pemaparan dengan menggunakan media pembelajaran PAI. Setelah
kepada seluruh siswa dengan menggunakan lembar soal. Nilai-nilai yang diperoleh
siswa dicatat pada lembar observasi siswa dengan memberi tanda (centang) pada kolom
yang tersedia sesuai dengan nilai yang didapat masing-masing siswa. Fungsi lembar
pengaruh model pembelajaran Jigsaw bagi siswa dalam proses belajar mengajar.
32
Rata-rata
Attabian
Alfarisyi
Milzatul
Nasyrra
Rahima
Firdaus
Jumlah
Cahaya
Zainal
Arkan
Nafisa
Salma
Fahril
David
Askia
Aisya
Fatih
Aska
Aufa
Azza
Anis
skor
Alfa
Rafi
No Aktivitas Siswa %
33
Memberi Stimulus (Stimulation)
1 Siswa menyimak
video yang 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 80
ditampilkan
2 Siswa antusias 3 73 %
menerima tugas 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 58
dari guru
Skor Perolehan 138
Skor Max 184
Mengidentifikasi Masalah (Problem Statement)
1 Siswa mampu
mengidentifikasi
masalah dan 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 62 2,7 67 %
memberikan
pertanyaan
Skor Perolehan 62
Skor Max 92
Mengumpulkan Data (Data Collection)
1 Siswa berusaha
mencari sumber
informasi dari 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 57
buku dan
mendiskusikannya
2 Siswa berdiskusi 2,5 62%
bersama
kelompoknya 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 58
untuk mengisinya
di LKPD
34
1 Siswa mengolah
informasi yang
3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 58
didapat dari
berbagai sumber
2 Siswa mampu
berinteraksi 2,5 63%
dengan guru dan
3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 58
terlibat secara
aktif dalam
pembelajaran.
Skor Perolehan 116
Skor Max 184
Memverifikasi (Verification)
1 Siswa
mendengarkan 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 57
penjelasan guru
2 Siswa
menyanyikan lagu
3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 1 50 2,3 59%
asmaul husna
dengan baik
3 Siswa aktif
3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 55
bertanya dengan
35
guru
Skor Perolehan 162
Skor Max 276
Menyimpulkan (Generation)
1 Siswa menarik
kesimpulan secara
2 3 4 3 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 54
tepat dari
pembelajaran
2 Siswa
mendengarkan
penguatan materi 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 53
2,3 59%
yang disampaikan
oleh guru
3 Siswa senang
menerima
motivasi yang 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 55
diberikan oleh
guru
Skor Perolehan 162
Skor Max 276
36
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Memuasakan
Rata-rata Skor =
15,3
=
6
= 2.55 (cukup)
yang dilakukan oleh siswa, dari data observasi yang dilakukan oleh
dalam tabel.
Tabel 4.5
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Memuasakan
Table 4.6
dilakukan oleh siswa, dari data observasi yang dilakukan oleh pengamat
Tabel 4.7
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi guru sebesar 39
dengan rata-rata skor 3.03 sedangkan observasi siswa dengan skor 125.83
dan dengan rata-rata skor 2.55. Dari keterangan di atas guru sudah
d. Refleksi
2. Siklus II
a. Perencanaan
penutup.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Tahap Pendahuluan
memulai pelajaran
kehadiran siswa
ini
2) Tahap Inti
di atas
dengan guru.
e) Publikasi Hasil
kelas.
3) Tahap Penutup
Asmaul Husna.
hari ini
didik
berikutnya
4) Tahap Evaluasi
16 Milzatul 70
17 Munawaratul Aufa 100
18 Nafisa Al Tafina 70
19 Nafisa Satus Salma 70
20 Nasyira Al thafia 90
21 Nur Aisya 70
22 Ulil Rahima 80
23 Zainal Mubarak 70
Jumlah 1880 22 1
∑
1. Nilai rata-rata =
Mx = = 81.74
P= X 100%
pada siklus kedua ini sudah mengalami peningkatan dalam prestasi belajar
siswa yaitu mencapai 29%. Hal ini sesuai dengan tingkat ketentuan
meningkat.
47
c. Observasi
Learning ini banyak siswa yang kurang aktif. Adapun pengamatan terhadap
Rata-rata
Attabian
Alfarisyi
Milzatul
Nasyrra
Rahima
Firdaus
Jumlah
Cahaya
Zainal
Arkan
Nafisa
Salma
Fahril
David
Askia
Aisya
Fatih
Aska
Aufa
Azza
Anis
skor
Alfa
Rafi
No Aktivitas Siswa %
48
Memberikan pertanyaan mendasar
1 Siswa
memperhatikan
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
gambar dan video
yang ditampilkan
2 Siswa antusias 3.8 96 %
menjawab
4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 85
pertanyaan
pemantik
Skor Perolehan 177
Skor Max 184
Mendesain Perencanaan Produk
1 Siswa mampu
bekerja sama
dalam 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 87 3.8 94 %
menyepakati
desain kaligrafi
Skor Perolehan 87
Skor Max 92
Menyusun Jadwal Pembuatan
1 Siswa berusaha
membuat kaligrafi
4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 85
sesuai waktu yang
ditentukan
2 Siswa berdiskusi 3.5 87.5%
bersama
3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 76
kelompoknya
untuk membuat
49
kaligrafi
Skor Perolehan 161
Skor Max 184
Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek
1 Siswa
mendengarkan
arahan dari guru
4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 79
mengenai
pembuatan
kaligrafi
2 Siswa mampu 3.4 85.3%
berinteraksi
dengan guru dan
4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 78
terlibat secara
aktif dalam
pembelajaran.
Skor Perolehan 157
Skor Max 184
Publikasi Hasil
1 Siswa
mempresentasikan
4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 75
kaligrafinya di
depan kelas
3.2 79.3%
2 Siswa mampu
menyampaikan 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 71
konsep dari
50
pembuatan
kaligrafi mereka
3 Siswa mampu
memberikan saran
dan masukan 4 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 2 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 55
kepada kelompok
lain
Skor Perolehan 219
Skor Max 276
Mengevaluasi dan Merefleksi Proses dan Hasil Proyek
1 Siswa menarik
kesimpulan secara
4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 75
tepat dari
pembelajaran
2 Siswa
mendengarkan
penguatan materi 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 85
3.5 87.7%
yang disampaikan
oleh guru
3 Siswa senang
menerima
motivasi yang 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 82
diberikan oleh
guru
Skor Perolehan 242
Skor Max 276
51
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Memuaskan
Rata-rata Skor =
21.2
=
6
= 3.53 (Memuaskan)
52
yang dilakukan oleh siswa, dari data observasi yang dilakukan oleh pengamat diperoleh rata-
rata skor 3.53 dengan kriteria yang memuaskan. Adapun hasil pengamat terhadap observasi
guru selama dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan 6 aspek pengamatan yang
sudah dipandang sebagai salah satu kesatuan diperlihatkan pada tabel berikut ini :
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Memuasakan
Kategori =
.
=
= 3.7 (memuaskan)
guru yang dilakukan oleh pengamat diperoleh rata-rata skor 3.7 dengan kriteria baik.
Adapun hasil pengamatan terhadap observasi guru selama dalam kegiatan belajar
mengajar berlangsung dengan 16 aspek pengamatan yang sudah dipandang sebagai satu
Tabel 4.13
Dari data tabel di atas maka hasil observasi menggambarkan hasil observasi guru dan
siswa sangat baik yang dapat dilakukan pada perhitungan di lampirkan observasi siswa dan
guru.
55
Tabel di atas menunjukkan bahwa observasi guru sebesar 173.83 yang rata-ratanya 3.53
termasuk kriteria memuaskan. Sedangkan aktivitas siswa sebesar 52 dengan skor rata-rata 3.6
termasuk kriteria memuaskan. Dengan itu sudah menjalankan proses pembelajaran dengan
menggunakan model Project-Based Learning sudah berhasil dengan baik. Karena siswa
mampu memecahkan masalah materi pelajaran, siswa mampu bekerja sama dengan teman
kelompok dan siswa mampu menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh guru.
Maka, dengan data hasil observasi terhadap guru dan siswa pada tahap siklus II ini
mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini guru sudah melaksanakan tugasnya dan
menjelaskan materi dengan menggunakan model Konstektual dengan baik, sedangkan siswa
sudah aktif dan antusias dalam proses pembelajaran. Pada pelaksanaan siklus II ini lebih
Nilai Terendah 40 50
Tabel di atas menjelaskan bahwa nilai rata-rata siswa siklus II lebih meningkat dari
pada siklus I.
d. Refleksi
Kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan
baik kreativitas siswa maupun aktivitas guru untuk mencapai tujuan akhir. Mampunya siswa
dalam memecahkan masalah dalam pembelajaran, mampunya siswa dalam kerja kelompok dan
56
mampunya siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Dengan demikian peneliti tidak akan
Dari penelitian yang telah dilaksanakan yang terdiri dari dua siklus, terdapat
peningkatan setiap proses pembelajaran berturut-turut dari siklus pertama dan siklus kedua
seperti terlihat pada presentase pencapaian hasil belajar siswa. Nilai rata-rata siswa serta skor
observasi guru dan siswa antara siklus pertama dan siklus kedua, seperti terlihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.15
Persentase Ketuntasan Belajar Nilai Rata-Rata siswa Serta Rata-Rata Observasi Guru dan
Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase prestasi siswa dalam
pembelajaran rata-rata nilai siswa berturut-turut dari siswa dari siklus I dan siklus II yaitu
persentse dalam prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 54% dengan nilai rata-rata 67.20.
Meningkat pada siklus II 90% dengan nilai rata-rata 85.45. Peningkatan persentase prestasi
belajar siswa dengan rata-rata siswa tersebut sejalan dengan peningkatan proses pembelajaran.
Baik guru maupun siswa. Dari siklus pertama aktivitas guru memperoleh nilai skor 39 dengan
kategori baik. Sedangkan aktivitas siswa memperoleh skor 75 dengan kategori cukup.
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II, dapat
disimpulkan penggunaan model Discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata
57
pelajaran PAI pada siswa kelas III SD Negeri 12 Bandar Baru. Seperti dapat dilihat pada grafik
berikut ini
20
61%
15
39%
10
0
Prasiklus Siklus I Siklus II
Gambar 4.1
Grafik di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran secara berturut-turut sesuai perbandingan data hasil belajar dari pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II. Pra Siklus sebesar 39%, meningkat pada Siklus I sebesar 61%, dan
meningkat lagi pada Siklus II sebesar 95.65%. Dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran, maka penerapan Pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan model
Negeri 27 Bandar Baru khususnya mata pelajaran PAI pada materi Teladan Mulia Asmaul
Husna.
58
Hasil belajar siswa dapat dilihat dari tes akhir yang diberikan kepada siswa setelah
pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat pada setiap siklus yaitu Siklus I dan
Siklus II. Sehingga prestasi siswa untuk belajar PAI khususnya terlihat pada kreativitas siswa
atau aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan hasil yang diperoleh oleh siswa yang
meningkat.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang didapat, maka akan disimpulkan bahwa
learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran PAI. Hal ini terbukti
pada pra siklus dengan nilai rata-rata 60 kemudian meningkat pada siklus I dengan nilai rata-
rata 68.26 kemudian meningkat lagi pada siklus II dengan nilai rata-rata 81.74. Sedangkan
ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus 39% sedangkan pada siklus I adalah 61%
kemudian meningkat lagi pada siklus II yaitu 95.65%. Selain itu, penerapan Pembelajaran
kooperatif model Jigsaw dan model pembelajaran Project-based learning dapat meningkatkan
aktivitas guru dalam membimbing dan mengambil kesimpulan dari materi pelajaran.
Sedangkan aktivitas siswa, siswa dapat memperhatikan penjelasan guru selama proses
pertanyaan guru.
B. Saran
memperhatikan baik itu model pembelajaran ataupun media pembelajaran yang tepat dalam
proses belajar mengajar, serta guru menciptakan penguasaan pada siswa tentang materi yang
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Karya
Departemen Agama. 2003. Pedoman Umum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah dan
Sekolah Luar Biasa. Jakarta
Guido, Marcus. 2022. Project-Based Learning (PBL) Benefits, Examples & 10 Ideas for
Classroom Implementation [online]. Link: https://www.prodigygame.com/main-
en/blog/project-based-learning (Accessed: 21 August 2023)
Heri Gunawan. 2012. Kurikulum Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung:
Alfabeta
Hodijh, Euis. "Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Tema Aku Anak Soleh Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw." JPG: JURNAL PENELITIAN GURU FKIP
UNIVERSITAS SUBANG 2.2 . 2019: 335-345.
Nasrun. 2002. Hasil Belajar Dapat Dicapai Dengan Usaha Atau Diperolah Dengan
Jalan Keuletan Bekerja. Jakarta: Rineke Cipta
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
61
Lampiran
62
Kompetensi Awal:
Peserta didik dapat mengenal dan memahami Asmaul husna serta meneladani sikap mulia
Asmaul husna
Model/Metode Pembelajaran
Jigsaw, Make a Match, Cooperative Learning
1. Pemahaman Bermakna:
Menanamkan sifat teladan mulia Asmaul husna dengan baik
2. Pertanyaan Pemantik :
a. Apakah kalian sudah menghafal Asmaul husna? Jika hafal, bagaimana
perasaanmu? Apabila belum hafal, apa yang akan kalian lakukan?
b. Apakah kalian telah mengetahui arti dari masing-masing Asmaul husna?
Apabila belum hafal, apa yang harus kalian lakukan?
3. Kegiatan Pembelajaran:
Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
a. Video Pembelajaran Asmaul Husna
b. Matching Card (Kartu Pasangan) untuk pembelajaran make a match
c. Slide Canva
d. LKPD
e. LCD Projector
f. Laptop
g. Spidol
h. Papan tulis
i. Buku teks pelajaran
kehidupan
Guru memberitahukan tujuan pembelajaran pertemuan saat ini
Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran hari ini yaitu dengan
menggunakan metode jigsaw dan make a match
Kegiatan Inti: 110’
Guru menanyakan pertanyaan pemantik
c. Apakah kalian sudah menghafal Asmaul husna? Jika hafal,
bagaimana perasaanmu? Apabila belum hafal, apa yang akan
kalian lakukan? Apakah kalian sudah menghafal Asmaul husna?
Jika hafal, bagaimana perasaanmu? Apabila belum hafal, apa
yang akan kalian lakukan?
d. Apakah kalian telah mengetahui arti dari masing-masing Asmaul
husna? Apabila belum hafal, apa yang harus kalian lakukan?
Peserta didik diarahkan untuk menjawab pertanyaan pemantik di atas
Guru menampilkan video pembelajaran tentang materi Taledan Mulia
Asmaul Husna
Guru bertanya tentang pemahaman siswa tentang materi Taledan Mulia
Asmaul Husna yang ditampilkan video
Peserta didik dikelompokkan menjadi 5 kelompok.
Setiap anak di kelompok diberi materi yang berbeda. Yakni satu anak
mendapat materi satu Asmaul Husna dan penjelasan artinya. Kelompok dari
anggota yang berbeda yang telah mempelajari materinya berkumpul dalam
satu kelompok baru (tim ahli) untuk mendiskusikan materi mereka.
Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, Kembali ke kelompok asal dengan
bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang materi yang telah
dikuasai dan anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
Guru mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran dan memberi penjelasan
ulang tentang materi Asmaul Husna dan artinya sehingga tidak terjadi
kesalahan konsep.
Guru memandu peserta didik untuk bernyanyi lagu asmaul husna bersama
Guru membimbing siswa untuk mencapai kompetensi yang maksimal serta
memberikan arahan dan konfirmasi terhadap kemampuan yang ditampilkan
siswa
Siswa dan guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang belum dikuasai oleh
siswa.
Peserta didik mengerjakan tugas yaitu memasangkan Asmaul husna dan
artinya dengan menghubungkan garis antara keduanya
2. Aspek pengetahuan
Teknik penilaian : tertulis, lisan,
penugasan Instrumen penilaian : soal
3. Aspek keterampilan
Teknik penilaian : kinerja/praktek, portofolio, produk, proyek
Instrumen penilaian : soal, rubrik
1. Asesmen Diagnostik
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
Iya Tidak
1. Apakah kamu sudah menghafal
Asmaul husna?
2. Jika iya, apakah kamu senang
sudah menghafal asmaul husna?
3. Jika tidak, apakah kamu merasa
sedih?
2. Asesmen Formatif
66
Glosarium
Keragaman: Terdapat suku, adat, budaya, dan agama yang beragam
Sunnatullah: hukum yang ditetapkan Allah Swt guna mengatur penciptaan dan
mekanisme alam yang bersifat fitrah yakni tetap dinamis dan otomatis
Toleransi: sikap menghargai pendapat pemiikiran orang lain yang berbeda dengan
kita serta saling tolong menolong antar sesama dan hidup berdampingan tanpa
memandang suku ras dan antar golongan
Sumber/Referensi/Daftar Pustaka
Arends, Richard I. 2013. Belajar untuk Mengajar, Edisi 9, Buku 2. Jakarta: Humanika.
Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Siswa PAI dan BP untuk Kelas 4 SD,
Kemdikbud,.
Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Pegangan Guru PAI dan BP untuk Kelas 4
SD, Kemdikbud.
Huda, Miftahul. 2017. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim Puslitbang, 2014. Kamus Istilah Keagamaan, Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah
Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI,.
Nurjannah, S.Pd.I
Lampiran
1. Materi
1. Teladan Mulia Asmaul husna
1. Lima Asmal husna dan Artinya
1. Al-Malik
Al-Malik adalah salah satu nama Allah yang agung. Al-Malik berarti Maharaja, Penguasa atas
semua makhluk. Allah swt sendiri yang mengatur semua urusan makhluk, karena hanya
Allahswt yang Mahakaya dan Pemberi Rezeki. Dia menguasai dan mengatur segala kehiduan
dan kematian setiap makhluk.
Allah Swt. memiliki kewenangan mutlak untuk mengatur dan memutuskan kepentingan
seluruh makhluk tanpa butuh bantuan, tanpa bisa dihalangi, dan tanpa butuh pendukung.
orang yang lemah, menyembuhkan orang sakit, memuliakan orang yang terhina,
menghinakan orang yang mulia, mengabulkan doa, mengangkat dan merendahkan derajat
seseorang. Dalam mengelola kekuasaan-Nya, Allah Swt. menyeimbangkan antara keadilan,
kebaikan, hikmah, maslahat dan rahmat.
2. Al-Aziz
Al-Aziz adalah nama yang cerminkan kemuliaan dan kebesaran zat-Nya Allah swt, memiliki
kehidupan Maha tinggi. Dia pemilik tunggal segala kemudiaa dan Dia yang memberikan
kemuliaan kepada siapa saja yang dikehendakinya.
Dengan kehendak-Nya seseorang dapat menjadi mulia dan dengan kehendak-Nya pula
seseorang dapat menjadi hina. Kita harus menjaga kemuliaan dan kehormatan dengan cara
menaati perintah-Nya dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Maka, sungguh benar bahwa
Allah Swt. adalah Al-‘Azīz, Tuhan yang Mahamulia yang tidak membutuhkan sesuatu pun
dari makhluk-Nya. Tuhan yang Maha tinggi yang tidak satupun makhluk-Nya mampu
menggapai ketinggian zat-Nya.
3. Al-Quddus
Al-Quddus memiliki akrtu yaitu Allah swt adalah zat yang tersucikan dari berbagai macam
kekurangan. Allah swt adalah satu-satunya sembahan untuk setiap makhlk. Al-Quddus juga
mneunjukan bahwa Allah swt Mahasuci dari keserupaan makhluk dengan-Nya dan Mahasuci
dari adanya suatu yang menyerupaiNya. Allah Swt. terbebas dari segala kekurangan dan cela.
Dia berhak atas segala sifat kesempurnaan.
4. As-Salam
As-Salam berarti Allah swt Mahasejahtera serta Maha Menyelamatkan. Makna terkandung
pada Amaulhusna ini yaitu Dia selamat dari berbagai aib atau kekurangan karena
kesempurnaan Zat, sifat serta perbuatannya Allah swt pemberi keselatan pada hamba-
hambaNya.
As-Salām juga mencerminkan sebuah kasih sayang dan kedamaian. Allah Swt. adalah Tuhan
yang selalu mengayomi serta memberikan rasa damai bagi hamba-Nya. Kedamaian adalah
simbol kebahagiaan seluruh umat manusia. Nama As-Salām mengajarkan kita untuk selalu
menyebarkan kedamaian dan menghindari pertengkaran.
Kedamaian berarti padamnya api permusuhan yang disertai dengan tertanamnya kecintaan
dan kasih sayang. Islam sangat menganjurkan terciptanya kedamaian. Oleh karena itu salam
dijadikan sebagai tanda penghormatan bagi sesama mukmin di dunia. Di akhirat kelak,
mereka akan mendapatkan salam penghormatan dari Allah Swt.
5. Al-Mu’min
Al-Mu’min megandug arti bahwa Allah swt. adalah Tuhan yang memberi rasa aman terhadap
semua makhlukNya. Dialah yang mengayomi serta menyediakan berbagai fasilitas untuk
hamba-hambaNya. Sehingga merek bisa hidup dengan tenteram. Karena Allah memiliki sifat
demikian, maka kita juga harus terus berusaha agar dapat ciptakan keamanan yang tinggi
untuk setiap kalangan di sekeliling kita, misalnya keluarga, teman, dan tetangga.
Allah Swt. memberikan keamanan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa dari
siksa.
Allah Swt. menepati janji-Nya kepada seluruh hamba yang beriman dan bertakwa
dengan memberi kemenangan yang besar serta memasukkan ke surga yang penuh
kenikmatan.
Allah Swt. memberi rasa aman bagi orang-orang yang takut.
2. Media Pembelajaran
o Video
https://youtu.be/Tquf9PNNkUA
o Slide Canva
https://www.canva.com/design/DAFoleUrDgg/wi1xlrdEmV4auSOMZeXD5w/edit?ut
m_content=DAFoleUrDgg&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_
source=sharebutton
Kompetensi Awal:
Peserta didik dapat mengenal dan memahami Asmaul husna serta meneladani sikap mulia
Asmaul husna
Model/Metode Pembelajaran
Project Based Learning
73
4. Pemahaman Bermakna:
Menanamkan sifat teladan mulia Asmaul husna dengan baik
5. Pertanyaan Pemantik :
a. Gambar apakah ini?
6. Kegiatan Pembelajaran:
Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
j. Video Pembuatan kaligrafi Asmaul Husna
k. Gambar kaligrafi asmaul husna
l. Slide Canva
m. LCD Projector
n. Laptop
o. Spidol
p. Papan tulis
q. Pensil
r. Pensil warna
s. Penggaris
t. Kertas karton
Peserta didik memperoleh arahan dari guru dalam membuat karya kaligrafi
Asmaul husna dan artinya
Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal dan
mendiskusikan masalah yang muncul selama pembuatan proyek dengan
guru.
Publikasi Hasil
Peserta didik memamerkan hasil karya dipamerkan di depan kelas.
2. Aspek pengetahuan
Teknik penilaian : tertulis, lisan,
penugasan Instrumen penilaian : soal
3. Aspek keterampilan
76
3. Asesmen Diagnostik
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
Iya Tidak
4. Apakah kamu sudah bisa
membuat kaligrafi?
5. Jika iya, apakah kamu senang
sudah bisa membuat kaligrafi
asmaul husna?
6. Jika tidak, apakah kamu merasa
sedih?
4. Asesmen Formatif
Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
Refleksi Guru
Apa yang bisa diperbaiki dari seluruh kegiatan ini?
Apabila bisa diulang, apa yang akan dilakukan untuk membuat pembelajaran lebih baik?
Bagaimana keterlibatan peserta didik?
Apa saja kesulitan yang dialami oleh peserta didik?
Glosarium
Keragaman: Terdapat suku, adat, budaya, dan agama yang beragam
Sunnatullah: hukum yang ditetapkan Allah Swt guna mengatur penciptaan dan
mekanisme alam yang bersifat fitrah yakni tetap dinamis dan otomatis
Toleransi: sikap menghargai pendapat pemiikiran orang lain yang berbeda dengan
77
kita serta saling tolong menolong antar sesama dan hidup berdampingan tanpa
memandang suku ras dan antar golongan
78
Sumber/Referensi/Daftar Pustaka
Arends, Richard I. 2013. Belajar untuk Mengajar, Edisi 9, Buku 2. Jakarta: Humanika.
Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Siswa PAI dan BP untuk Kelas 4 SD,
Kemdikbud,.
Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Pegangan Guru PAI dan BP untuk Kelas 4
SD, Kemdikbud.
Huda, Miftahul. 2017. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim Puslitbang, 2014. Kamus Istilah Keagamaan, Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah
Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI,.
Nurjannah, S.Pd.I
Lampiran
4. Materi
2. Teladan Mulia Asmaul husna
1. Lima Asmal husna dan Artinya
1. Al-Malik
Al-Malik adalah salah satu nama Allah yang agung. Al-Malik berarti Maharaja, Penguasa atas
semua makhluk. Allah swt sendiri yang mengatur semua urusan makhluk, karena hanya
Allahswt yang Mahakaya dan Pemberi Rezeki. Dia menguasai dan mengatur segala kehiduan
dan kematian setiap makhluk.
Allah Swt. memiliki kewenangan mutlak untuk mengatur dan memutuskan kepentingan
seluruh makhluk tanpa butuh bantuan, tanpa bisa dihalangi, dan tanpa butuh pendukung.
2. Al-Aziz
Al-Aziz adalah nama yang cerminkan kemuliaan dan kebesaran zatNya Allah swt, mmeiliki
kehidupan Maha tinggi. Dia pemilik tunggal segala kemudiaa dan Dia yang memberikan
kemuliaan kepada siapa saja yang dikehendakinya.
Dengan kehendak-Nya seseorang dapat menjadi mulia dan dengan kehendak-Nya pula
seseorang dapat menjadi hina. Kita harus menjaga kemuliaan dan kehormatan dengan cara
menaati perintah-Nya dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Maka, sungguh benar bahwa
Allah Swt. adalah Al-‘Azīz, Tuhan yang Mahamulia yang tidak membutuhkan sesuatupun dari
makhluk-Nya. Tuhan yang Mahatinggi yang tidak satupun makhluk-Nya mampu menggapai
ketinggian zat-Nya.
3. Al-Quddus
Al-Quddus memiliki akrtu yaitu Allah swt adalah zat yang tersucikan dari berbagai macam
kekurangan. Allah swt adalah satu-satunya sembahan untuk setiap makhlk. Al-Quddus juga
mneunjukan bahwa Allah swt Mahasuci dari keserupaan makhluk dengan-Nya dan Mahasuci
dari adanya suatu yang menyerupaiNya. Allah Swt. terbebas dari segala kekurangan dan cela.
Dia berhak atas segala sifat kesempurnaan.
4. As-Salam
As-Salam berarti Allah swt Mahasejahtera serta Maha Menyelamatkan. Makna terkandung
pada Amaulhusna ini yaitu Dia selamat dari berbagai aib atau kekurangan karena
kesempurnaan Zat, sifat serta perbuatannya Allah swt pemberi keselatan pada hamba-
hambaNya.
As-Salām juga mencerminkan sebuah kasih sayang dan kedamaian. Allah Swt. adalah Tuhan
yang selalu mengayomi serta memberikan rasa damai bagi hamba-Nya. Kedamaian adalah
simbol kebahagiaan seluruh umat manusia. Nama As-Salām mengajarkan kita untuk selalu
menyebarkan kedamaian dan menghindari pertengkaran.
Kedamaian berarti padamnya api permusuhan yang disertai dengan tertanamnya kecintaan
dan kasih sayang. Islam sangat menganjurkan terciptanya kedamaian. Oleh karena itu salam
dijadikan sebagai tanda penghormatan bagi sesama mukmin di dunia. Di akhirat kelak,
mereka akan mendapatkan salam penghormatan dari Allah Swt.
5. Al-Mu’min
Al-Mu’min megandug arti bahwa Allah swt. adalah Tuhan yang memberi rasa aman terhadap
semua makhlukNya. Dialah yang mengayomi serta menyediakan berbagai fasilitas untuk
hamba-hambaNya. Sehingga merek bisa hidup dengan tenteram. Karena Allah memiliki sifat
demikian, maka kita juga harus terus berusaha agar dapat ciptakan keamanan yang tinggi
80
untuk setiap kalangan di sekeliling kita, misalnya keluarga, teman, dan tetangga.
Allah Swt. memberikan keamanan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa dari
siksa.
Allah Swt. menepati janji-Nya kepada seluruh hamba yang beriman dan bertakwa
dengan memberi kemenangan yang besar serta memasukkan ke surga yang penuh
kenikmatan.
Allah Swt. memberi rasa aman bagi orang-orang yang takut.
5. Media Pembelajaran
o Video
https://youtu.be/Xw3B0T8BpT8
o Slide Canva
https://www.canva.com/design/DAFonwOcdvY/QUXPM_EAmaoi0UrlDnyKzA/edit?
utm_content=DAFonwOcdvY&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&ut
m_source=sharebutton
81