Anda di halaman 1dari 89

i

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV


MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN
PROJECT-BASED LEARNING PADA
PELAJARAN PAI MATERI TELADAN MULIA
ASMAUL HUSNA DI SDN 27 BANDAR BARU
TAHUN AJARAN 2022/2023

OLEH

Nurjannah, S. Pd.I
NIP:

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE JAYA


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 27 BANDAR BARU
TAHUN 2023
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Pengasih


dan Penyanyang, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis dengan judul “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV melalui penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan Project-
based learning pada pelajaran PAI materi teladan mulia asmaul husna di SDN 27
Bandar Baru”.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis telah banyak mendapatkan
bantuan- bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak sebagai berikut:
1. Ibu Nurlaila, S. Pd selaku Kepala Sekolah SDN 27 Bandar baru
2. Kepada seluruh dewan guru beserta staf tata usaha
3. Kepada rekan-rekan penulis yang telah membantu dalam rangka
penyelesaian karya tulis ini

Semoga Yang Kuasa senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada


semua pihak yang telah memberikan dan masukan selama ini. Karya tulis ini tentu
saja masih jauh dari sempurna, sehingga penulis dengan senang hati menerima
kritik dan saran demi kebaikan.

Penulis

Nurjannah, S.Pd.I
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran


kooperatif model Jigsaw dan Project-based learning pada pelajaran PAI materi
Teladan Mulia Asmaul Husna di kelas IV SDN 27 Bandar Baru dapat meningkat.
Penelitian ini dirancang dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang disebut
classroom action research, prosedur pelaksanaan tindakan kelas dalam penelitian ini diatur
dalam skenario model penelitian tindakan kelas dengan rancangan distrukturkan dalam
dua siklus, dimana Siklus I merupakan prerekuiset dari siklus berikutnya. Setiap siklus
terdiri dari 4 tahapan (langkah), yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan
Refleksi, dilaksanakan di Kelas IV, berjumlah 23 orang. Hasil penelitian Tindakan kelas
yang sudah dilakukan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan
Project-based learning pada pelajaran PAI materi Teladan Mulia Asmaul Husna di
kelas IV SDN 27 Bandar Baru dengan tingkat ketuntasan pada pra siklus dengan nilai
rata-rata 60 kemudian meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata 68.26 kemudian
meningkat lagi pada siklus II dengan nilai rata-rata 81.74. Sedangkan ketuntasan
hasil belajar siswa pada pra siklus 39% sedangkan pada siklus I adalah 61%
kemudian meningkat lagi pada siklus II yaitu 95.65%. Selain itu, penerapan
Pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan model pembelajaran Project-based
learning dapat meningkatkan aktivitas guru dalam membimbing dan mengambil
kesimpulan dari materi pelajaran. Sedangkan aktivitas siswa, siswa dapat
memperhatikan penjelasan guru selama proses pembelajaran berlangsung, siswa aktif
dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan guru.
Daftar Isi

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. vii
ABSTRAK………………………………………………………………... viii
DAFTAR ISI............................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 4
D. Rumusan Masalah .................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian...................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
G. Sistematika Penulisan............................................................... 5
BAB II KERANGKA TEORI…………………………………………... 7
....................................................................................
A. Landasan Teori ......................................................................... 7
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 15
C. Kerangka Pikir .......................................................................... 16
D. Hipotesis Tindakan ................................................................... 17

BAB III METODELOGI PENELITIAN .................................................. 18


A. Desain Penelitian ...................................................................... 18
B. Variabel Penelitian ................................................................... 18
C. Teknik Pengumpulan Data…………………………………… 20
D. Teknik Analisis Data................................................................ 20

BAB IV TEMUAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……. 22


................................................
A. Temuan Hasil Penelitian ......................................................... 22

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 56

BAB V PENUTUP……………………………………… … … … … … . .
................................................
A. Kesimpulan............................................................................... 60
B. Saran.......................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam di sekolah, mulai SD, SMP/MTs, sampai SMA/MA,

bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan dalam bentuk

kepercayaan dan kecintaan kepada Allah SWT, melalui pemberian dan pemupukan

pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, keteladanan, serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim

berakhlak mulia yaitu manusia yang produktif, bertoleransi (tasamuh), menjaga

harmoni secara personal dan sosial.

Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar bertujuan Memberikan

kemampuan dasar kepada peserta didik tentang agama Islam untuk

mengembangkan kehidupan beragama sehingga menjadi manusia muslim yang

beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia sebagai pribadi,

anggota bermasyarakat dan warga Negara.

Selain dari itu Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum bertujuan

meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman sesuatu

tentang agama Islam. Sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertakwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi;

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Depdiknas, 2023).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan Agama

1
Islam adalah sebagai usaha untuk mengarahkan dan membimbing manusia dalam

hal ini peserta didik agar mereka mampu menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Allah SWT, serta meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan

pengamalan mengenai Agama Islam, sehingga menjadi manusia Muslim, ber akhlak

mulia dalam kehidupan baik secara pribadi, bermasyarakat dan berbangsa dan

menjadi insan yang beriman hingga mati dalam keadaan Islam.

Sedangkan Pendidikan agama pada Sekolah Dasar bertujuan memberikan

kemampuan dasar kepada siswa tentang agama Islam untuk mengembangkan

kehidupan beragama, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertakwa kepada Allah SWT. Serta negara untuk mengikuti Pendidikan pada

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (Depdiknas, 2004). Ruang lingkup materi PAI

meliputi lima unsur pokok yaitu Al- Qur’an, keimanan, akhlak, fikih, dan

bimbingan ibadah, serta tarikh/sejarah yang lebih menekankan pada perkembangan

ajaran agama, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (Chabib & Mu’ti, 1989).

Salah satu mata pelajaran di atas adalah terkait dengan pengenalan Asmaul

Husna. Materi PAI yang terkait dengan Asmaul Husna yang disajikan di kelas IV

adalah materi menyebutkan lima dari Asmaul Husna dan mengartikan lima dari

Asmaul Husna. Dalam pembelajaran tersebut ditemukan siswa yang masih

mengalami kesulitan dalam pembelajaran pengenalan Asmaul Husna.

Sementara saat ini kenyataan di lapangan bahwa metode pendidikan Islam

maupun media banyak di dominasi oleh metode hafalan bukan pengolahan pikiran

secara kreatif. Sedangkan Al-Quran menekankan sekali menggunakan akal. Di

2
samping itu pendidikan Islam di sekolah-sekolah juga di dominasi oleh model

ceramah (Sutrisno, 2005). Sehingga peserta didik merasa terbebani dalam belajar

yang melampaui kemampuan mereka, peserta didik sering dituntut pada

kemampuann konvergen, hafalan dan memberikan PR yang banyak dan bukan

berdasarkan kemampuan mereka. Sehingga mengakibatkan anak malas untuk

berangkat ke sekolah. Padahal di masa usia SD merupakan masa-masa keriangan

dan kegembiraan. Pola pengajaran yang diterapkan kurang memberi kebebasan

berpikir, banyakteori dan hafalan serta terfokus pada pencapaian target kurikulum.

Peserta didik adalah orang yang sudah mampu berpikir kritis dan dapat

membedakan mana yang baik dan tidak baik untuk diri mereka. Di samping itu

peserta didik juga dapat menggunakan kemampuan otak mereka dalam

belajar tanpa harus dipaksa. Berdasarkan alasan tersebut seorang guru dapat

menyampaikan materi PAI dengan strategi yang bervariasi, dan tentunya

melibatkan peserta didik secara aktif. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peserta

didik mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar dan kalau bisa diusahakan

menumbuhkan daya kreativitas sehingga mampu membuat inovasi-inovasi (Zaini

dkk., 2008).

Dasar pemikiran di atas sesungguhnya sedikit dari apa yang terjadi di

lapangan, secara empiris juga pernah penulis rasakan sebagai guru agama Islam di

sekolah dasar, penggunaan media maupun pendekatan yang efektif masih jauh dari

yang di harapkan bahkan membuat jenuh peserta didik.

Harus diakui bahwa banyak guru yang kurang memperhatikan hal ini, yang
penting mereka menyampaikan pelajaran tanpa menghiraukan media pembelajaran

apa yang tepat dan memberikan stimulasi yang belajar menyenangkan sehingga

akan berdampak pada kemampuan siswa. Seperti yang di lakukan di sekolah tempat

penulis mengajar yakni SDN 27 Bandar Baru Kecamatan Bandar Baru Kabupaten

Pidie Jaya, berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi penulis dengan guru-guru di

sana salah satu yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa disebabkan oleh

kurang efektifnya pemilihan strategi belajar oleh guru, dalam hal ini dapat di lihat di

kelas IV.

Berdasarkan hasil diskusi dengan guru teman sejawat di sekolah maupun

dengan Kepala Sekolah SDN 27 Bandar Baru, dapat dikemukakan asumsi yang

menjadi alasan rendahnya kemampuan siswa kelas II dalam mata pelajaran PAI,

yaitu kurangnya penekanan terhadap pemilihan strategi belajar, kurangnya

penggunaan alat peraga (media) dalam menyampaikan materi, penjelasan terlalu

abstrak dan kurangnya perhatian siswa ketika pembelajaran berlangsung. Hal ini

diperkuat dengan hasil tes yang dilakukan yaitu dengan nilai rata-rata rendah,

sementara ketuntasan belajarnya pun rendah yakni di bawah 10% dari jumlah siswa

kelas yaitu bahwa anak yang tuntas ada 3 anak atau 12% sementara yang tidak

tuntas ada 22 anak atau 88%.

Berdasarkan refleksi awal ditemukan penyebab terjadinya rendahnya hasil

belajar siswa dalam menghafal Asmaul Husna yaitu belum adanya metode atau

media pelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang sesuai dengan

karakter materi. Akibatnya siswa belum mampu menghafal dengan baik Asmaul
Husna serta tidak memperhatikan guru, oleh karena itu memerlukan semacam upaya

dari guru untuk meningkatkan hasil belajar. Pada tahap awal refleksi ditemukan

bahwa setelah observasi yang diamati kolaborator bahwa peneliti dalam mengajar

belum efektif karena beberapa aspek dalam skenario pembelajaran belum di

lakukan.

Berdasarkan latar belakang inilah kemudian mendorong penulis untuk

mengadakan perbaikan pengajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam melalui

penelitian tindakan kelas (PTK) menggunakan model Jigsaw dan Project-based

learning. Model pembelajaran ini penulis pilih karena sesuai dengan karakteristik

materi dan kelas serta siswa yang menjadi subjek penelitian sehingga penulis

meyakini dapat memperbaiki pembelajaran setelah proses siklus dilakukan.

B. Pembatasan Masalah
Batasan masalah merupakan penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan Project-
based learning pada pelajaran PAI materi Teladan Mulia Asmaul Husna di kelas IV
SDN 27 Bandar Baru.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
penelitian ini adalah “Apakah hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran
kooperatif model Jigsaw dan Project-based learning pada pelajaran PAI materi
Teladan Mulia Asmaul Husna di kelas IV SDN 27 Bandar Baru dapat meningkat?”

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa melalui siswa
melalui penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan Project-based learning
pada pelajaran PAI materi Teladan Mulia Asmaul Husna di kelas IV SDN 27
Bandar Baru dapat meningkat.

E. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk sekolah, guru ataupun siswa.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Sekolah
1) Mendukung peningkatan kualitas pendidikan khususnya dalam mata
pelajaran PAI
2) Memberi masukan dalam usaha meningkatkan kualitas siswa.

b. Bagi Guru
1) Memberikan masukan bahwa pembelajaran PAI dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan Project-based learning sangat
membantu siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.
2) Membantu guru dalam pemilihan model pembelajaran yang sesuai sehingga
dapat menarik minat siswa dalam belajar.
c. Bagi Siswa

1) Penggunaan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan Project-based


learning memungkinkan siswa untuk memahami pelajaran lebih baik
2) Meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.
BAB II

Kerangka Teori

A. Landasan Teori

1. Hakikat Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang dikembangkan

dari ajaran-ajaran pokok yang terdapat dalam agama Islam, sehingga Pendidikan

Agama Islam merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam

ditinjau dari muatannya, Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran pokok

yang menjadi komponen penting sehingga tidak mungkin dapat dipisahkan dari

mata pelajaran lain karena Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

mengembangkan moral dan kepribadian peserta didik. Semua mata pelajaran

memiliki tujuan tersebut, oleh karena itu harus sejalan dengan tujuan yang ingin

dicapai. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan usaha sadar dan terencana

untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan

mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau

latihan. PAI yang hakikatnya merupakan sebuah proses itu dalam perkembangannya

juga dimaksudkan sebagai rumpun mata pelajaran yang diajarkan di sekolah

maupun di perguruan tinggi. Jadi berbicara tentang PAI maka dapat dimaknai dalam

dua pengertian, yaitu sebagai sebuah proses penanaman ajaran agama Islam,

maupun sebagai bahan kajian yang menjadi materi proses itu sendiri. (Departemen

Agama, 2003: 2).


Pendidikan Agama Islam pada hakikatnya adalah usaha untuk mengarahkan,

membimbing semua aspek (potensi) yang ada pada manusia secara optimal.

Menurut Pendidikan Agama Islam di sekolah pada dasarnya berusaha untuk

membina sikap dan perilaku keberagamaan peserta didik itu sendiri, bukan terutama

pada aspek pemahaman tantang agama. Dengan perkataan lain yang diutamakan

oleh pendidikan agama Islam bukan knowing (mengetahui tentang ajaran dan nilai-

nilai agama) ataupun doing (bisa mempraktikkan apa yang diketahui) setelah

diajarkan di sekolah, tetapi justru lebih mengutamakan being-nya (beragama atau

menjalani hidup atas dasar ajaran dan nilai-nilai agama). Menurut Gunawan (2012:

202) Pendidikan Agama Islam di sekolah diharapkan mampu membentuk kesalehan

pribadi (individu) dan kesalehan sosial sehingga pendidikan agama diharapkan

jangan sampai menumbuhkan sikap fanatisme, menumbuhkan sikap intoleran di

kalangan peserta didik dan masyarakat Indonesia dan memperlemah kerukunan

hidup umat beragama dan memperlemah persatuan dan kesatuan nasional.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam merupakan proses pembentukan individu berdasarkan ajaran- ajaran Islam

yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui proses

tersebut, individu dibentuk agar dapat mencapai derajat yang tinggi sehingga ia

mampu mengemban tugasnya sebagai khalifah di dunia. Pendidikan agama Islam

bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama

Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal
keimanan, ketakwaannya berbangsa dan bernegara serta untuk dapat melanjutkan

pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2. Hasil Belajar

Menurut Nasrun (2002: 21) secara umum hasil belajar dapat diartikan

sebagai suatu hasil pekerjaan yang telah dicapai dengan usaha atau diperoleh

dengan jalan keuletan bekerja yang dapat diukur dengan alat ukur yang disebut

dengan tes. Menurut Sudjana (2000: 3) hasil belajar adalah mencerminkan tujuan

pada tingkat tertentu yang berhasil dicapai oleh anak didik (siswa) yang dinyatakan

dengan angka atau huruf. Hasil belajar yang dimaksudkan tidak lain adalah nilai

kemampuan siswa setelah evaluasi diberikan sebagai perwujudan dari upaya yang

telah dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai

melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor.

1. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

2. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang

kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan

karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.


3. Ranah Psikomotor

Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi

neuromuscular (menghubungkan, mengamati).

Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor

karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus

menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Sehingga

hasil belajar dapat dipandang sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru

untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal

ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh

perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

Pendapat Horward Kingsley menunjukkan hasil perubahan dari semua proses

belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi

bagian dalam kehidupan siswa tersebut. Selanjutnya Howard Kingsley membagi 3

macam hasil belajar yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian,

sikap dan cita-cita

Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap

berhasil menurut Djamarah dan Aswan Zain (2002: 120) adalah:

1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individual maupun kelompok

2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran instruksional khusus

(TIK) telah dicapai oleh siswa.


Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditegaskan bahwa salah satu fungsi

hasil belajar siswa di antaranya ialah siswa dapat mencapai prestasi yang maksimal

sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki, serta siswa dapat mengatasi berbagai

macam kesulitan belajar yang mereka alami. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang

telah dilakukan berulang-ulang, serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama

atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta

dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih

baik lagi sehingga akan mengubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja

yang lebih baik.

3. Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw

Berdasarkan hasil pengembangan Elliot Aronson, menyatakan bahwa Jigsaw

adalah model pembelajaran yang bertujuan agar siswa bisa saling bergantung satu

sama lain untuk meraih tujuan atau keberhasilan. Ini merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif yang menghasilkan tanggung jawab individu dan fokus

pencapaian tujuan tim. Kenapa pembelajaran ini dinamakan teka-teki jigsaw adalah

karena proses ini melibatkan penyatuan tugas yang telah diberikan untuk disatukan

seperti halnya teka-teki pada gambar (Adhi, 2020).

Nantinya kelas akan dipecah dalam beberapa grup, dan masing-masing grup

akan diberi tugas untuk mendiskusikan sub-bagian materi, setelah diskusi sub-bagian
materi selesai, maka materi akan di satukan secara utuh menjadi satu kesatuan

dengan cara mempresentasikan hasil diskusi grup.

Bisa dikatakan bahwa jigsaw learning adalah penyatuan materi dari hasil

diskusi siswa yang membahas sub-bagian materi yang telah disediakan oleh guru.

Kunci dari model pembelajaran jigsaw adalah pada keaktifan siswa dalam

pembelajaran dan pembuatan grup belajar kecil yang terdiri dari 3-5 siswa.

b. Prosedur Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw

Berikut merupakan langkah dalam aktivitas Model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw (Perkins dkk., 2012):

1. Membuat grup yang terdiri dari bermacam latar belakang yang terdiri dari 4

hingga 6 siswa.

2. Dalam grup siswa akan diberi sub-konsep yang berbeda.

3. Setiap grup berdiskusi dan menjelaskan sub-konsep yang telah diberikan dan

memutuskan staf ahli yang bergabung ke grup staf ahli.

4. Anggota staf ahli akan mendiskusikan setiap sub-konsep yang ada dan

mengoneksikan satu dengan yang lainnya.

5. Grup ahli dibimbing untuk diskusi tentang konsep yang ada dan saling bahu

membahu memahami konsep yang diberikan.

6. Setiap grup akan menjelaskan di depan kelas hasil dari diskusi yang telah

dilaksanakan.

7. Guru akan mengadakan kuis untuk setiap siswa pada akhir pembelajaran

mengenai materi konsep yang sudah diterima siswa.


8. Siswa akan menyelesaikan kuis individu dan grup.

4. Model Pembelajaran Project-based Learning

a. Model Pembelajaran Project-based Learning

Menurut Fathurrohman (2016), project-based learning adalah model

pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran

untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dicapai

peserta didik. Project based learning menurut Saefudin (2014) merupakan metode

pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam

mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya

dengan beraktivitas secara nyata dalam kehidupan. Hal ini dilakukan untuk

membantu, mendorong dan membimbing peserta didik fokus pada kerja sama dengan

melibatkan kerja kelompok dan membantu siswa untuk fokus pada perkembangan

mereka.

Sementara itu, dari sudut pandang Goodman dan Stivers (2010), project-based

learning dapat diartikan sebagai pendekatan pengajaran yang dibangun di atas

kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang diberikan tantangan kepada peserta

didik yang terkait dengan kebutuhan sehari-hari untuk dipecahkan secara

berkelompok. Project-based learning menekankan pembelajaran yang berpusat pada

peserta didik ketika melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu

topik. Secara konstruktif, peserta didik melakukan eksplorasi atau pendalaman

pembelajaran dengan melakukan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan

dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. Penjaraban tersebut adalah
pengertian project-based learning menurut Grant (2002). Model pembelajaran yang

satu ini dapat diterapkan ketika fasilitator ingin menciptakan lingkungan

pembelajaran yang aktif dan meminta peserta didiknya untuk fokus dalam pada

perkembangannya.

b. Sintak Model Pembelajaran Project-based Learning

Sintak project-based learning adalah pedoman dalam menentukan langkah-

langkah penerapan project-based learning. Sintaks merupakan keseluruhan alur atau

urutan kegiatan pembelajaran. Sintaks berisi petunjuk umum dalam menentukan

jenis-jenis tindakan guru, urutannya, dan tugas-tugas untuk siswa.

1) Pertanyaan Mendasar

Guru menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan bagaimana cara

memecahkan masalah. Mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan

peserta didik terhadap topik/ pemecahan masalah.

2) Mendesain Perencanaan Produk.

Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan

mengetahui prosedur pembuatan projek/produk yang akan dihasilkan. Peserta didik

mengembangkan rencana pembuatan projek pemecahan masalah meliputi pembagian

tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.

3) Jadwal Pembuatan

Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan

projek (tahapan-tahapan dan pengumpulan). Peserta didik menyusun jadwal


penyelesaian projek dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan

bersama.

4) Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Projek

Guru menyatukan keaktifan peserta didik selama melaksanakan projek,

mewujudkan perkembangan dan mengatasi jika mengalami kesulitan. Peserta didik

melakukan pembuatan projek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, masalah yang

muncul selamapenyelesaian projek dengan guru.

5) Menguji Hasil

Guru merancang prototipe projek, menyatukan peserta didik, mengukur

ketercapaian standar. Membahas projek yang telah dibuat dan membuat laporan

produk/ karya untuk dipaparkan kepada orang lain.

6) Evaluasi Pengalaman Belajar

Guru memandu proses presentasi projek, menanggapi hasil, selanjutnya guru

dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan. Setiap peserta didik memaparkan laporan,

peserta didik yang memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil

projek.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan terkait dengan keberhasilan penelitian melalui

pengembangan media pembelajaran komik pembelajaran merupakan

refleksi dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Adapun penjelasannya

sebagai berikut.
1. Hasil penelitian yang dilakukan Eka Juliarti (2022) dengan judul jurnal:

“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

melalui Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN 02

Sitiung”. Dari hasil penelitian terlihat bahwa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PAI dan

BP siswa di kelas V SDN 02 Sitiung. Dari hasil belajar siswa untuk penilaian

hasil pada siklus I diperoleh nilai dengan rata-rata 72 dan terjadi peningkatan

hasil belajar siswa pada siklus II yaitu penilaian hasil diperoleh nilai dengan

rata-rata 87.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Hodijh (2019) bertujuan untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada materi Mengenal Asmaul Husna melalui penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Type Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri

Cijengkol Kecamatan Sarangpanjang Kabupaten Subang semester Genap tahun

pelajaran 2017/2018 menunjukan adanya peningkatan nilai rata- rata sebesar

12,17 (17,71%). Dengan demikian pembelajaran Pendidikan Agama Islam

(PAI) dengan Model Pembelajaran Kooperative Type Jigsaw dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

3. yang dilakukan oleh Ina Azariya Yupita (2013) dengan judul jurnal: Penerapan

Model Project-based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas

IV pada Mata Pelajaran IPS di SDN Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Project-based Learning dapat

meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar 54 siswa. Hal ini
terbukti dari hasil pengamatan yang diperoleh pada tiap siklusnya. Pada siklus I,

aktivitas guru mencapai 78,5%, aktivitas siswa 66,07%, dan hasil belajar siswa

63,89%. Dan pada siklus II, aktivitas guru mencapai 91,07%, aktivitas siswa

87,5%, dan hasil belajar siswa 94,44%. Maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan Project-based Learning yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPS

dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas

IV SDN Surabaya.

C. Hipotesis Penelitian (Jika ada)

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara dari hasil penelitian. Hipotesis

dalam penelitian ini yaitu upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui

penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan model pembelajaran Project-

based Learning pada materi Teladan mulia asmaul husna pada di kelas IV

pada SDN 27 Bandar Baru.


18

BAB III

Metode Penelitian

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Pendekatan ini berkenaan dengan perbaikan atau peningkatan
proses dan hasil pembelajaran pada suatu kelas. Menurut Arikunto (2006: 104)
“penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang akar masalahnya muncul di
kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan”. Hal ini sesuai dengan
yang diungkapkan Kunandar (2010: 43) “penelitian tindakan kelas adalah kajian
sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh
sekelompok guru dengan melakukan tindakan- tindakan dalam pembelajaran,
berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan- tindakan tersebut”.
Penelitian dilakukan dengan merancang, melaksanakan, merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipasi bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran
dikelas melalui suatu tindakan dalam suatu siklus.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa penelitian ini merupakan jenis
penelitian tindakan kelas. Langkah-langkah dan prosedur penelitian ini berupa
siklus yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi.
1. Perencanaan
Adapun pada penelitian ini, tahap penyusunan rencana yang penulis
lakukan adalah sebagai berikut menetapkan materi pembelajaran, menyusun
rencana pembelajaran yang terdiri atas RPP, Lembar Kerja Siswa, lembar observasi
dan soal tes akhir tindakan siklus.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran,
melaksanakan proses belajar mengajar dengan sub materi yang telah ditetapkan
pada masing-masing siklus.
19

3. Observasi
Selama pembelajaran, pengamatan dilakukan oleh kolaborator yang
merupakan mitra peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan lembar observasi yang telah siapkan. Adapun yang diamati meliputi
aktivitas guru, siswa dan evaluasi selama pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Semua data yang berhubungan dengan penelitian itu baik itu evaluasi,
observasi akan dideskripsikan. Berdasarkan hasil deskripsi yang dilakukan
refleksi dan analisis apakah semua siswa tersebut telah memahami materi
dengan baik. Refleksi dilakukan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan
pembelajaran dan pemahaman siswa. Merefleksi adalah menganalisis data-data
yang diperoleh dari observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes. Tahap refleksi
meliputi kegiatan memahami, menjelaskan dan menyimpulkan data. Peneliti
bersama pengamat merenungkan hasil pelaksanaan pembelajaran sebagai bahan
pertimbangan. Apabila siklus sudah mencapai kriteria yang telah ditetapkan atau
tidak.

B. Variabel Penelitian
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, yang menjadi subjek
penelitian adalah siswa kelas IV semester 1 SDN 27 Bandar Baru yang berjumlah
20 orang siswa yang terdiri dari 6 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa
perempuan. Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh teman sejawat yang
merupakan alat pengumpul data utama. Kedudukan peneliti dalam penelitian
kualitatif adalah sebagai peran utama. Peneliti merupakan perencana, pelaksana,
pengumpul data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya sebagai pelapor
hasilnya. Peneliti juga bertindak sebagai pengajar yang memberi rancangan
pembelajaran dan sekaligus menyampaikan bahan ajar selama kegiatan penelitian
20

C. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan prosedur tes,
observasi, angket siswa dan catatan lapangan.
a. Tes
Tes ujian siklus. Tes ujian siklus dilaksanakan sebanyak dua kali yang
terdiri dari siklus 1 dan siklus 2. Tes ujian siklus sebagai dasar untuk melakukan
analisis dan refleksi terhadap hasil yang dicapai siswa selama pelaksanaan
pembelajaran dilakukan.
b. Observasi / pengamatan
Observasi dilakukan selama aktivitas penelitian berlangsung sebagai upaya
untuk mengetahui adanya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan
tindakan. Pada kegiatan pengamatan ini digunakan lembar pengamatan untuk
mencatat hal-hal yang perlu sebagai evaluasi pembelajaran. Observasi dilakukan
oleh teman sejawat atau guru di tempat peneliti melakukan penelitian.

D. Teknik Analisis
Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan,
mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis sesuai dengan tujuan
penelitian, serta mendeskripsikan data hasil penelitian untuk memudahkan dalam
menginterpretasikan. Pada dasarnya, analisis data dilakukan melalui tiga tahap,
yaitu (1) reduksi data, (2) paparan data, dan (3) penyimpulan.
1. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data hasil penelitian yang
dilakukan melalui proses seleksi, pengelompokan data sesuai dengan tujuan
penelitian dan mengabstraksikan data mentah menjadi informasi yang
bermakna.
2. Paparan data adalah proses penampilan atau penyajian data secara
lebih sederhana dalam bentuk tabel untuk diinterpretasikan dalam bentuk
naratif.
21

3. Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari keseluruhan paparan


atau penyajian data yang telah dideskripsikan untuk diformulakan dalam
bentuk kalimat yang singkat sebagai jawaban terhadap tujuan penelitian.
22

BAB IV

TEMUAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan Hasil Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas IV SMPN 27 Bandar baru Kecamatan

Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya, semester ganjil tahun pelajaran 2023/2024 dengan

jumlah 15 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan 2 siklus, dengan materi

Teladan Mulia Asmaul Husna. Siklus pertama menjelaskan tentang Dalil Qurban dan

Aqiqah. Proses belajar ini dilakukan 2x35 menit dalam satu kali pertemuan. Dan siklus

kedua menjelaskan materi Teladan Mulia Asmaul Husna. Dalam penelitian ini setiap

pembelajaran menggunakan lembar test. Untuk mengukur hasil pembelajaran siswa

dalam pelajaran PAI dengan menggunakan Pembelajaran Model Jigsaw dan model

pembelajaran Project-based Learning. Penilaian dalam penelitian ini meliputi penilaian

dari observasi terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran dan wawancara

terhadap guru tentang materi PAI menggunakan model pembelajaran Pembelajaran

Model Jigsaw dan model pembelajaran Project-based Learning. Sebagai rinci hasil

penelitian akan diuraikan sebagai berikut:

1. Pra Siklus (Pretest)

Pada tahap siklus ini meliputi:

a. Perencanaaa tindakan
23

Pada prasiklus materi yang disampaikan adalah struktur tumbuhan dan

fungsinya. Sebelum menggunakan model pembelajaran Pembelajaran Model Jigsaw dan

model pembelajaran Project-based Learning, guru menyampaikan materi menggunakan

metode ceramah. Dengan menggunakan metode ceramah siswa diharapkan mendapatkan

nilai memenuhi KKM (70).

b. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan awal dimulai dengan guru mengucapkan salam pembuka, berdoa,

memberikan motivasi, dan dilanjutkan dengan proses pembelajaran menggunakan

metode ceramah. Dari setiap pertemuan mengakhiri dengan mengucapkan

Alhamdulillah.

c. Mengamati tindakan

Pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam mengikuti

proses kegiatan belajar dengan menggunakan metode ceramah. Sehingga dalam hal ini

dapat mengetahui hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI dengan menggunakan

metode ceramah. Berdasarkan hasil dari pengamatan penelitian dalam prasiklus, dapat

diketahui:

Tabel 4.1
Hasil Belajar Prasiklus

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan KKM (65)


Tuntas Tidak
1 Askia Latifa 60 
2 Alfa Kinara 60 
3 Anis Mubarak 70 
24

4 Arkan 80 
5 Aska Lasifa 40 
6 Attabian 70 
7 Azza Azura 70 
8 Cahaya Ayunda 60 
9 David Kurniawan 60 
10 Fahril Alfariski 60 
11 Firdaus 80 
12 Hikmatun Nazila 50 
13 M. Alfarisyi 80 
14 M. Fatih 40 
15 M. Rafi 80 
16 Milzatul 50 
17 Munawaratul Aufa 70 
18 Nafisa Al Tafina 60 
19 Nafisa Satus Salam 50 
20 Nasyira Al thafia 80 
21 Nur Aisya 30 
22 Ulil Rahima 40 
23 Zainal Mubarak 40 
Jumlah 1380 9 14

1. Nilai rata-rata= 60

2. Ketuntasan Belajar = 39%

Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil belajar siswa masih banyak rendah. Perlu

ditingkatkan lagi dengan melihat secara langsung. Guru menjelaskan materi secara

langsung di kelas dengan metode ceramah. Sehingga terlihat monoton yang

mengakibatkan siswa jadi bosan dan kurang aktif walaupun terus-menerus memberikan

materi peserta didik masih sibuk dengan kegiatannya sendiri sehingga yang terjadi

adalah pembelajaran satu arah tanpa umpan balik.


25

2. Siklus I

Tindakan siklus I terdiri dari beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

1) Membuat dan menyusun perangkat pembelajaran berdasarkan kurikulum yaitu:

Alur Tujuan pembelajaran dan Modul Ajar sub materi Menjelaskan Arti Asmaul

Husna

2) Mempersiapkan media pembelajaran.

3) Menyusun lembar observasi guru dan siswa.

4) Mempersiapkan lembar evaluasi yaitu membuat soal yang terdiri dari 10 soal.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan pembelajaran pada tahap pelaksanaan yaitu:

1) Tahap Pendahuluan

a) Guru membuka pembelajaran dan memperhatikan kesiapan siswa dalam

belajar

b) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdoa sebelum memulai

pelajaran

c) Guru melakukan komunikasi aktif dengan siswa tentang kabar dan

kegiatan belajar siswa di rumah dan mencatat kehadiran siswa

d) Guru mengaitkan materi pembelajaran sebelumnya dengan materi yang


26

hendak dipelajari dan menjelaskan pentingnya materi tersebut dalam

kehidupan

e) Guru memberitahukan tujuan pembelajaran pertemuan saat ini

f) Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran hari ini yaitu dengan

menggunakan model jigsaw

2) Tahap Inti

a) Memberi Stimulus (Stimulation)

 Guru menanyakan pertanyaan pemantik

a. Apakah kalian sudah menghafal Asmaul husna? Jika hafal,

bagaimana perasaanmu? Apabila belum hafal, apa yang

akan kalian lakukan? Apakah kalian sudah menghafal

Asmaul husna? Jika hafal, bagaimana perasaanmu?

Apabila belum hafal, apa yang akan kalian lakukan?

b. Apakah kalian telah mengetahui arti dari masing-masing

Asmaul husna? Apabila belum hafal, apa yang harus kalian

lakukan?

b) Mengidentifikasi Masalah (Problem Statement)

 Peserta didik diarahkan untuk menjawab pertanyaan pemantik di

atas

 Guru menampilkan video pembelajaran tentang materi Teladan


27

Mulia Asmaul Husna

 Guru bertanya tentang pemahaman siswa tentang materi Teladan

Mulia Asmaul Husna yang ditampilkan video

c) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

 Peserta didik dikelompokkan menjadi 5 kelompok.

 Setiap anak di kelompok diberi materi yang berbeda. Yakni satu

anak mendapat materi satu Asmaul Husna dan penjelasan artinya.

Kelompok dari anggota yang berbeda yang telah mempelajari

materinya berkumpul dalam satu kelompok baru (tim ahli) untuk

mendiskusikan materi mereka.

d) Mengolah Data (Data Processing)

 Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, kembali ke kelompok

asal dengan bergantian mengajar teman satu kelompok mereka

tentang materi yang telah dikuasai dan anggota lainnya

mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

e) Memverifikasi (Verification)

 Guru mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran dan memberi

penjelasan ulang tentang materi Asmaul Husna dan artinya

sehingga tidak terjadi kesalahan konsep.

 Guru memandu peserta didik untuk bernyanyi lagu asmaul husna


28

bersama

 Guru membimbing siswa untuk mencapai kompetensi yang

maksimal serta memberikan arahan dan konfirmasi terhadap

kemampuan yang ditampilkan siswa

 Siswa dan guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi

yang belum dikuasai oleh siswa.

f) Menyimpulkan (Generation)

 Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan

 Guru memberikan penguatan terhadap hasil pemecahan masalah

sesuai dengan materi

 Guru memberikan motivasi kepada siswa dan mengevaluasi

kinerja siswa

3) Tahap Penutup

a) Guru memberikan penguatan kepada siswa, dengan menekankan

pentingnya pembelajaran hari ini dalam kehidupan sehingga mereka

termotivasi untuk Teladan Mulia Asmaul Husna.

b) Guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran hari ini

c) Guru melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan

pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah

dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah


29

selanjutnya

d) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik

secara individu maupun kelompok pada peserta didik

e) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

f) Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa

4) Tahap Evaluasi

Guru memberikan soal tes siklus I untuk dikerjakan oleh siswa. Soal yang

diberikan sebanyak 10 buah. Adapun hasil belajar tindakan (siklus 1) pada tabel

berikut:

Tabel 4.2

Hasil belajar siklus I

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan KKM (65)


Tuntas Tidak
1 Askia Latifa 80 
2 Alfa Kinara 60 
3 Anis Mubarak 70 
4 Arkan 80 
5 Aska Lasifa 40 
6 Attabian 70 
7 Azza Azura 70 
8 Cahaya Ayunda 80 
9 David Kurniawan 60 
10 Fahril Alfariski 60 
11 Firdaus 80 
12 Hikmatun Nazila 60 
13 M. Alfarisyi 80 
14 M. Fatih 60 
15 M. Rafi 80 
30

16 Milzatul 70 
17 Munawaratul Aufa 80 
18 Nafisa Al Tafina 60 
19 Nafisa Satus Salma 70 
20 Nasyira Al thafia 80 
21 Nur Aisya 50 
22 Ulil Rahima 70 
23 Zainal Mubarak 60 
Jumlah 1570 14 9

1. Nilai rata-rata= 68,26

2. Ketuntasan Belajar = 61%

Berdasarkan tabel di atas, maka selanjutnya untuk mencapai nilai rata-rata,

menghitung ketuntasan belajar. Hal ini bertujuan untuk apakah proses pembelajaran

pada siklus I sudah mengalami ketuntasan belajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata

Mx = = 68,26

2. Persentase Ketuntasan Belajar

P= X 100%

P= 0.61 X 100% = 61%

Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan belum tercapai, karena

masih mencapai 61% siswa mendapatkan nilai di atas rata-rata.

c. Observasi
31

Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa di dalam kelas.

Pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa pada kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan model Jigsaw ini dilakukan pada kegiatan belajar mengajar. Pengamatan

yang dilakukan secara perorangan dan secara langsung, Sebelum pengamatan lembar

observasi siswa dan kriteria lembar observasi siswa.

Adapun cara mengisi lembar observasi yaitu pengamat memberikan penjelasan

materi dengan menggunakan media pembelajaran dan pengamat melakukan tanya jawab

langsung pada saat pemaparan dengan menggunakan media pembelajaran PAI. Setelah

selesai menampilkan media pembelajaran maka pengamat memberikan lembar observasi

kepada seluruh siswa dengan menggunakan lembar soal. Nilai-nilai yang diperoleh

siswa dicatat pada lembar observasi siswa dengan memberi tanda (centang) pada kolom

yang tersedia sesuai dengan nilai yang didapat masing-masing siswa. Fungsi lembar

petunjuk pengamatan adalah memberi panduan kepada pengamat, seberapa besar

pengaruh model pembelajaran Jigsaw bagi siswa dalam proses belajar mengajar.
32

Tabel 4.3 Lembar Observasi Siswa Siklus 1


Hikmatun

Rata-rata
Attabian

Alfarisyi

Milzatul

Nasyrra

Rahima
Firdaus

Jumlah
Cahaya

Zainal
Arkan

Nafisa

Salma
Fahril
David
Askia

Aisya
Fatih
Aska

Aufa
Azza
Anis

skor
Alfa

Rafi
No Aktivitas Siswa %

33
Memberi Stimulus (Stimulation)
1 Siswa menyimak
video yang 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 80
ditampilkan
2 Siswa antusias 3 73 %
menerima tugas 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 58
dari guru
Skor Perolehan 138
Skor Max 184
Mengidentifikasi Masalah (Problem Statement)
1 Siswa mampu
mengidentifikasi
masalah dan 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 62 2,7 67 %
memberikan
pertanyaan
Skor Perolehan 62
Skor Max 92
Mengumpulkan Data (Data Collection)
1 Siswa berusaha
mencari sumber
informasi dari 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 57
buku dan
mendiskusikannya
2 Siswa berdiskusi 2,5 62%
bersama
kelompoknya 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 58
untuk mengisinya
di LKPD
34

Skor Perolehan 115


Skor Max 184
Mengolah Data (Data Processing)

1 Siswa mengolah
informasi yang
3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 58
didapat dari
berbagai sumber
2 Siswa mampu
berinteraksi 2,5 63%
dengan guru dan
3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 58
terlibat secara
aktif dalam
pembelajaran.
Skor Perolehan 116
Skor Max 184
Memverifikasi (Verification)
1 Siswa
mendengarkan 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 57
penjelasan guru
2 Siswa
menyanyikan lagu
3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 1 50 2,3 59%
asmaul husna
dengan baik
3 Siswa aktif
3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 55
bertanya dengan
35

guru
Skor Perolehan 162
Skor Max 276
Menyimpulkan (Generation)
1 Siswa menarik
kesimpulan secara
2 3 4 3 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 54
tepat dari
pembelajaran
2 Siswa
mendengarkan
penguatan materi 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 53
2,3 59%
yang disampaikan
oleh guru
3 Siswa senang
menerima
motivasi yang 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 55
diberikan oleh
guru
Skor Perolehan 162
Skor Max 276
36

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

4 : Memuasakan

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Indikator Skor Skor Rata- Persentase


Max yang rata
Diperoleh
1 Memberi Stimulus
184 138 3 73%
(Stimulation)
2 Mengidentifikasi Masalah
92 62 2,7 67 %
(Problem Statement)
3 Mengumpulkan Data (Data
184 115 2,5 62%
Collection)
4 Mengolah Data (Data
184 116 2,5 63%
Processing)
5 Memverifikasi (Verification) 276 162 2,3 59%
6 Menyimpulkan (Generation) 276 162 2,3 59%
Jumlah 1.012 755 15.3
Rata-Rata 168.67 125.83 2,55
Kategori Baik

Rata-rata Skor =

15,3
=
6

= 2.55 (cukup)

Pada siklus 1 dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran

yang dilakukan oleh siswa, dari data observasi yang dilakukan oleh

pengamat diperoleh rata-rata 2.55. Adapun hasil pengamatan terhadap

aktivitas guru selama kegiatan mengajar berlangsung yang dipandang


37

sebagai satu kesatuan yang diperlihatkan dalam tabel. Adapun hasil

pengamatan terhadap aktivitas guru selama kegiatan mengajar

berlangsung yang dipandang sebagai satu kesatuan yang diperlihatkan

dalam tabel.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus 1


38

Aktivitas Guru Skor Keterangan


1 2 3 4
Memberi Stimulus (Stimulation)
1 Guru memutar video 4 Sangat sesuai dalam
tentang materi menampilkan
pembelajaran gambar video
2 Guru memberikan 4 Sangat sesuai dalam
permasalahan sesuai memberikan
dengan materi yang permasalahan
dipelajari untuk dipecahkan dengan materi yang
dipelajari
Mengidentifikasi Masalah (Problem Statement)
1 Guru meminta siswa untuk 3 Baik dalam
mengidentifikasi masalah mengarahkan siswa
untuk
mengidentifikasi
masalah
Mengumpulkan Data (Data Collection)
1 Guru meminta siswa untuk 3 Baik dalam
mencari sumber informasi mengarahkan siswa
dari buku dan mencari informasi
mendiskusikannya dari buku
2 Guru membimbing siswa 3 Baik dalam
dalam berdiskusi membimbing siswa
dalam berdiskusi
Mengolah Data (Data Processing)
1 Guru membimbing dan 3 Baik dalam
membantu siswa untuk membimbing siswa
mengolah informasi yang untuk mengolah data
didapatkan dari berbagai
sumber yang dikaji
2 Guru berperan sebagai 3 Baik dalam
pembimbing dengan membimbing siswa
memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk belajar secara aktif
Memverifikasi (Verification)
1 Guru mengarahkan dan 3 Baik dalam
membimbing siswa untuk mengarahkan siswa
mempresentasikan hasil untuk
diskusinya mempresentasikan
hasil diskusi
2 Guru meminta siswa untuk 2 Guru cukup dalam
menghubungkan dan mengarahkan siswa
menemukan konsep melalui untuk menemukan
contoh-contoh dalam konsep
kehidupan sehari terkait
39

dengan masalah yang


dipelajari
3 Guru meminta siswa untuk 2 Guru kurang dalam
membuktikan hasil membimbing siswa
temuannya dengan konsep untuk membuktikan
yang sudah ada hasil temuannya
dengan konsep yang
sudah ada
Menyimpulkan (Generation)
1 Guru membimbing siswa 3 Baik dalam
untuk menarik kesimpulan membimbing siswa
dalam menarik
kesimpulan
2 Guru memberikan 3 Baik dalam
penguatan terhadap hasil memberikan
pemecahan masalah sesuai penguatan terhadap
dengan materi hasil pemecahan
masalah
3 Guru memberikan motivasi 3 Baik dalam
kepada siswa dan memberikan
mengevaluasi kinerja siswa motivasi kepada
siswa dan
mengevaluasi kinerja
siswa

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

4 : Memuasakan

Table 4.6

Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I

No Indikator Skor Skor Rata-rata


Max Perolehan
1 Memberi Stimulus (Stimulation) 8 8 4
2 Mengidentifikasi Masalah 4 3 3
(Problem Statement)
3 Mengumpulkan Data (Data 8 6 3
Collection)
40

4 Mengolah Data (Data 8 6 3


Processing)
5 Memverifikasi (Verification) 12 7 2.3
6 Menyimpulkan (Generation) 12 9 3
Rata-Rata 52 39 3.05
Kategori Baik

Rata-rata Skor = = 3 (baik)

Pada siklus I dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang

dilakukan oleh siswa, dari data observasi yang dilakukan oleh pengamat

diperoleh rata-rata skor 3.03 yang dikriteria memuaskan. Adapun hasil

pengamatan guru terhadap observasi guru selama dalam kegiatan belajar

berlangsung dengan 10 aspek pengaman yang sudah dipandang sebagai satu

kesatuan yang diperlihatkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.7

Data Hasil Observasi Guru dan siswa Pada Siklus 1

Objek Pengamatan Skor Rata-rata Keterangan


skor
Observasi Guru 39 3.03 Cukup
Observasi Siswa 125.83 2.55 Baik

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor observasi guru sebesar 39

dengan rata-rata skor 3.03 sedangkan observasi siswa dengan skor 125.83

dan dengan rata-rata skor 2.55. Dari keterangan di atas guru sudah

menjalankan aktivitas dalam proses pembelajaran. Sedangkan aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran juga belum maksimal.


41

d. Refleksi

Selama pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menerapkan

model pembelajaran Jigsaw masih ada kekurangan yang harus diperbaiki.

Hal-hal yang perlu diperbaiki:

1) Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

2) Ketertiban dalam mengikuti pembelajaran

3) Siswa masih ada yang belum siap dalam proses pembelajaran

4) Guru harus mengaktifkan siswa untuk mengajukan dan menjawab

pertanyaan yang diberikan

5) Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran maka guru

memberi pujian kepada siswa bagi yang aktif.

2. Siklus II

Tindakan siklus II terdiri dari beberapa tahap, perencanaan,

pelaksanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

Menyusun perangkat pembelajaran pada sub materi tentang Struktur

tumbuhan dan fungsinya. Yang terdiri dari pendahuluan, inti, dan

penutup.

1) Membuat media pembelajaran

2) Mempersiapkan model pembelajaran

3) Menyusun lembar observasi siswa dan guru

5) Mempersiapkan alat evaluasi yaitu membuat soal tes yang

terdiri dari 10 butir pilihan ganda


42

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan yaitu,

1) Tahap Pendahuluan

a) Guru membuka pembelajaran dan memperhatikan kesiapan

siswa dalam belajar

b) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdoa sebelum

memulai pelajaran

c) Guru melakukan komunikasi aktif dengan siswa tentang

kabar dan kegiatan belajar siswa di rumah dan mencatat

kehadiran siswa

d) Guru mengaitkan materi pembelajaran sebelumnya dengan

materi yang hendak dipelajari dan menjelaskan pentingnya

materi tersebut dalam kehidupan

e) Guru memberitahukan tujuan pembelajaran pertemuan saat

ini

f) Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran hari ini yaitu

dengan menggunakan Project Based Learning

2) Tahap Inti

a) Memberikan pertanyaan mendasar

 Guru menanyakan pertanyaan pemantik

a. Gambar apakah ini?


43

b. Apakah kalian sudah bisa membuat kaligrafi? Jika bisa,

bagaimana perasaanmu? Apabila belum bisa membuat,

apa yang akan kalian lakukan?

 Peserta didik diarahkan untuk menjawab pertanyaan pemantik

di atas

 Guru menampilkan video pembelajaran tentang cara membuat

kaligrafi asmaul husna

 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang

video yang telah ditampilkan

b) Mendesain Perencanaan Produk

 Peserta didik dikelompokkan menjadi 5 kelompok.

 Masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa

 Setiap kelompok ditugaskan membuat karya kaligrafi Asmaul

husna dan artinya dengan menggunakan alat pewarna yang

disepakati dalam kelompok.

c) Menyusun Jadwal Pembuatan

 Setiap kelompok berdiskusi tentang pembuatan karya kaligrafi

Asmaul husna dan artinya dengan menggunakan alat pewarna


44

yang disepakati dalam kelompok dengan memperhatikan waktu

yang telah ditentukan oleh guru.

d) Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek

 Peserta didik memperoleh arahan dari guru dalam membuat

karya kaligrafi Asmaul husna dan artinya

 Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal dan

mendiskusikan masalah yang muncul selama pembuatan proyek

dengan guru.

e) Publikasi Hasil

 Peserta didik memamerkan hasil karya dipamerkan di depan

kelas.

f) Mengevaluasi dan Merefleksi Proses dan Hasil Proyek

 Guru dan peserta didik merefleksi hasil proyek peserta didik

 Guru dan peserta didik melakukan evaluasi terhadap

pembelajaran proyek yang telah dilakukan.

3) Tahap Penutup

a) Guru memberikan penguatan kepada siswa, dengan

menekankan pentingnya pembelajaran hari ini dalam

kehidupan sehingga mereka termotivasi untuk Teladan Mulia

Asmaul Husna.

b) Guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran

hari ini

c) Guru melaksanakan penilaian dan refleksi dengan


45

mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari

kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan

untuk perbaikan langkah selanjutnya

d) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan

tugas baik secara individu maupun kelompok pada peserta

didik

e) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya

f) Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa

4) Tahap Evaluasi

Guru memberikan soal tes siklus 2 untuk dikerjakan oleh siswa.

Soal yang diberikan sebanyak 10 buah. Adapun hasil belajar tindakan

(siklus 2) pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Hasil Belajar Siklus 2

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan KKM (65)


Tuntas Tidak
1 Askia Latifa 100 
2 Alfa Kinara 80 
3 Anis Mubarak 80 
4 Arkan 100 
5 Aska Lasifa 50 
6 Attabian 70 
7 Azza Azura 100 
8 Cahaya Ayunda 80 
9 David Kurniawan 80 
10 Fahril Alfariski 90 
11 Firdaus 90 
12 Hikmatun Nazila 70 
13 M. Alfarisyi 90 
14 M. Fatih 80 
15 M. Rafi 100 
46

16 Milzatul 70 
17 Munawaratul Aufa 100 
18 Nafisa Al Tafina 70
19 Nafisa Satus Salma 70 
20 Nasyira Al thafia 90 
21 Nur Aisya 70 
22 Ulil Rahima 80 
23 Zainal Mubarak 70 
Jumlah 1880 22 1

1. Nilai rata-rata= 81,74

2. Ketuntasan Belajar = 95.65%

Berdasarkan tabel di atas, maka selanjutnya dianalisis untuk mencari

nilai rata-rata, menghitung ketuntasan belajar. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui apakah proses pembelajaran siklus II sudah mengalami

ketuntasan belajar. Untuk mengetahui lebih jelas dapat dilihat.


1. Nilai rata-rata =

Mx = = 81.74

2. Persentase Ketuntasan Belajar = X 100%

P= X 100%

P= 0,9565 X 100% = 95.65%

Berdasarkan hasil data di atas, diketahui bahwa proses pembelajaran

pada siklus kedua ini sudah mengalami peningkatan dalam prestasi belajar

siswa yaitu mencapai 29%. Hal ini sesuai dengan tingkat ketentuan

bahwasanya proses pembelajaran sudah mencapai 95.65% sehingga dapat

dikatakan prestasi siswa kelas IV SD Negeri 27 Bandar Baru sudah

meningkat.
47

c. Observasi

Hasil penilaian pengamatan terhadap observasi siswa diperlihatkan

dalam pembelajaran penggunaan menggunakan model Project-based

Learning ini banyak siswa yang kurang aktif. Adapun pengamatan terhadap

observasi guru dan observasi siswa selama dalam proses pembelajaran

berlangsung. Aspek pengamatan ada sepuluh yang dipandang sebagai satu

kesatuan diperlihatkan pada tabel berikut:

1) Lembar Observasi Siswa

Tabel 4.3 Lembar Observasi Siswa Siklus II


Hikmatun

Rata-rata
Attabian

Alfarisyi

Milzatul

Nasyrra

Rahima
Firdaus

Jumlah
Cahaya

Zainal
Arkan

Nafisa

Salma
Fahril
David
Askia

Aisya
Fatih
Aska

Aufa
Azza
Anis

skor
Alfa

Rafi
No Aktivitas Siswa %

48
Memberikan pertanyaan mendasar
1 Siswa
memperhatikan
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
gambar dan video
yang ditampilkan
2 Siswa antusias 3.8 96 %
menjawab
4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 85
pertanyaan
pemantik
Skor Perolehan 177
Skor Max 184
Mendesain Perencanaan Produk
1 Siswa mampu
bekerja sama
dalam 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 87 3.8 94 %
menyepakati
desain kaligrafi
Skor Perolehan 87
Skor Max 92
Menyusun Jadwal Pembuatan
1 Siswa berusaha
membuat kaligrafi
4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 85
sesuai waktu yang
ditentukan
2 Siswa berdiskusi 3.5 87.5%
bersama
3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 76
kelompoknya
untuk membuat
49

kaligrafi
Skor Perolehan 161
Skor Max 184
Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek
1 Siswa
mendengarkan
arahan dari guru
4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 79
mengenai
pembuatan
kaligrafi
2 Siswa mampu 3.4 85.3%
berinteraksi
dengan guru dan
4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 78
terlibat secara
aktif dalam
pembelajaran.
Skor Perolehan 157
Skor Max 184
Publikasi Hasil
1 Siswa
mempresentasikan
4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 75
kaligrafinya di
depan kelas
3.2 79.3%
2 Siswa mampu
menyampaikan 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 71
konsep dari
50

pembuatan
kaligrafi mereka
3 Siswa mampu
memberikan saran
dan masukan 4 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 2 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 55
kepada kelompok
lain
Skor Perolehan 219
Skor Max 276
Mengevaluasi dan Merefleksi Proses dan Hasil Proyek
1 Siswa menarik
kesimpulan secara
4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 75
tepat dari
pembelajaran
2 Siswa
mendengarkan
penguatan materi 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 85
3.5 87.7%
yang disampaikan
oleh guru
3 Siswa senang
menerima
motivasi yang 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 82
diberikan oleh
guru
Skor Perolehan 242
Skor Max 276
51

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

4 : Memuaskan

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Indikator Skor Skor Rata-rata Persentase


Max yang
Diperoleh
1 Memberikan pertanyaan
184 177 3.8 73%
mendasar
2 Mendesain Perencanaan
92 87 3.8 67 %
Produk
3 Menyusun Jadwal
184 161 3.5 62%
Pembuatan
4 Memonitor Keaktifan dan
184 157 3.4 63%
Perkembangan Proyek
5 Publikasi Hasil 276 219 3.2 59%
6 Mengevaluasi dan
Merefleksi Proses dan Hasil 276 242 3.5 59%
Proyek
Jumlah 1.196 1.043 21.2
Rata-Rata 199.34 173.83 3.53
Kategori Memuaskan

Rata-rata Skor =

21.2
=
6

= 3.53 (Memuaskan)
52

Pada siklus II dilakukan observasi terhadap observasi terhadap proses pembelajaran

yang dilakukan oleh siswa, dari data observasi yang dilakukan oleh pengamat diperoleh rata-

rata skor 3.53 dengan kriteria yang memuaskan. Adapun hasil pengamat terhadap observasi

guru selama dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan 6 aspek pengamatan yang

sudah dipandang sebagai salah satu kesatuan diperlihatkan pada tabel berikut ini :

2) Hasil Observasi Terhadap Guru

Tabel 4.11 Data Aktifitas Guru Siklus II

No Aktivitas Guru Skor Keterangan


1 2 3 4
Memberikan pertanyaan mendasar
1 Guru memutar video 4 Sanagat sesuai dalam
tentang materi menampilkan
pembelajaran gamabar video
2 Guru memberikan 4 Sangat sesuai dalam
permasalahan sesuai memberikan
dengan materi yang permasalahan
dipelajari untuk dipecahkan dengan materi yang
dipelajari
Mendesain Perencanaan Produk
1 Guru membagikan siswa 4 Baik dalam
dalam beberapa kelompok mengarahkan siswa
untuk membentuk
kelompok
Menyusun Jadwal Pembuatan
1 Guru menetapkan durasi 3 Baik dalam
pembuatan kaligrafi mengarahkan siswa
membuat kaligrafi
2 Guru membimbing siswa 4 Baik dalam
dalam berdiskusi membimbing siswa
dalam berdiskusi
Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek
1 Guru membimbing dan 4 Baik dalam
membantu siswa untuk membimbing siswa
mendesain kaligrafi untuk mendesain
kaligrafi
2 Guru berperan sebagai 4 Baik dalam
pembimbing dengan membimbing siswa
memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk belajar secara aktif
Publikasi Hasil
53

1 Guru mengarahkan dan 3 Baik dalam


membimbing siswa untuk mengarahkan siswa
mempresentasikan kaligrafi untuk
mempresentasikan
kaligrafi
2 Guru meminta siswa untuk 3 Guru baik dalam
menyampaikan konsep mengarahkan siswa
pembuatan kaligrafi untuk
menyampaikan
konsep pembuatan
kaligrafi
3 Guru meminta siswa untuk 3 Guru baik dalam
memberikan saran dan membimbing siswa
masukan kepada kelompok untuk memberikan
lain saran dan masukan
kepada kelompok lai
Menyimpulkan (Generation)
1 Guru membimbing siswa 3 Baik dalam
untuk menarik kesimpulan membimbing siswa
dalam menarik
kesimpulan
2 Guru memberikan 4 Baik dalam
penguatan terhadap hasil memberikan
pemecahan masalah sesuai penguatan terhadap
dengan materi hasil pemecahan
masalah
3 Guru memberikan motivasi 4 Baik dalam
kepada siswa dan memberikan
mengevaluasi kinerja siswa motivasi kepada
siswa dan
mengevaluasi kinerja
siswa

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

4 : Memuasakan

Table 4.12 Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II

No Indikator Skor Skor Rata-rata


Max Perolehan
54

1 Memberi Stimulus (Stimulation) 8 8 4


2 Mengidentifikasi Masalah 4 4 4
(Problem Statement)
3 Mengumpulkan Data (Data 8 7 3,5
Collection)
4 Mengolah Data (Data 8 8 4
Processing)
5 Memverifikasi (Verification) 12 9 3
6 Menyimpulkan (Generation) 12 11 3,6
Rata-Rata 52 44 22.1
Kategori Baik 3,7

Kategori =

.
=

= 3.7 (memuaskan)

Pada siklus II dilakukan observasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh

guru yang dilakukan oleh pengamat diperoleh rata-rata skor 3.7 dengan kriteria baik.

Adapun hasil pengamatan terhadap observasi guru selama dalam kegiatan belajar

mengajar berlangsung dengan 16 aspek pengamatan yang sudah dipandang sebagai satu

kesatuan diperlihatkan pada tabel :

Tabel 4.13

Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus II

Objek Pengamatan Skor Rata-rata Keterangan


skor
Observasi Guru 52 3.7 Memuaskan
Observasi Siswa 173.83 3.53 Memuaskan

Dari data tabel di atas maka hasil observasi menggambarkan hasil observasi guru dan

siswa sangat baik yang dapat dilakukan pada perhitungan di lampirkan observasi siswa dan

guru.
55

Tabel di atas menunjukkan bahwa observasi guru sebesar 173.83 yang rata-ratanya 3.53

termasuk kriteria memuaskan. Sedangkan aktivitas siswa sebesar 52 dengan skor rata-rata 3.6

termasuk kriteria memuaskan. Dengan itu sudah menjalankan proses pembelajaran dengan

menggunakan model Project-Based Learning sudah berhasil dengan baik. Karena siswa

mampu memecahkan masalah materi pelajaran, siswa mampu bekerja sama dengan teman

kelompok dan siswa mampu menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

Maka, dengan data hasil observasi terhadap guru dan siswa pada tahap siklus II ini

mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini guru sudah melaksanakan tugasnya dan

menjelaskan materi dengan menggunakan model Konstektual dengan baik, sedangkan siswa

sudah aktif dan antusias dalam proses pembelajaran. Pada pelaksanaan siklus II ini lebih

berhasil penilaiannya lebih meningkat dari pada siklus I.

Tabel 4.14 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada tiap Siklus

Deskripsi Penilaian Siklus I Siklus II

Nilai Rata-rata 68.26 81.74

Nilai Tertinggi 100 100

Nilai Terendah 40 50

Ketuntasan Belajar 61% 95.65%

Tabel di atas menjelaskan bahwa nilai rata-rata siswa siklus II lebih meningkat dari

pada siklus I.

d. Refleksi

Kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan

baik kreativitas siswa maupun aktivitas guru untuk mencapai tujuan akhir. Mampunya siswa

dalam memecahkan masalah dalam pembelajaran, mampunya siswa dalam kerja kelompok dan
56

mampunya siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Dengan demikian peneliti tidak akan

melanjutkan ke tahap selanjutnya.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari penelitian yang telah dilaksanakan yang terdiri dari dua siklus, terdapat

peningkatan setiap proses pembelajaran berturut-turut dari siklus pertama dan siklus kedua

seperti terlihat pada presentase pencapaian hasil belajar siswa. Nilai rata-rata siswa serta skor

observasi guru dan siswa antara siklus pertama dan siklus kedua, seperti terlihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.15

Persentase Ketuntasan Belajar Nilai Rata-Rata siswa Serta Rata-Rata Observasi Guru dan

Siswa Antara Siklus I dan Siklus II

Siklus Rata-rata Presentase Skor Observasi


Nilai Siswa Prestasi Guru Kategori Siswa Kategori
I 68.26 61% 39 Baik 125.83 Cukup
II 81.74 95.65% 52 Memuaskan 173.83 Memuaskan

Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase prestasi siswa dalam

pembelajaran rata-rata nilai siswa berturut-turut dari siswa dari siklus I dan siklus II yaitu

persentse dalam prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 54% dengan nilai rata-rata 67.20.

Meningkat pada siklus II 90% dengan nilai rata-rata 85.45. Peningkatan persentase prestasi

belajar siswa dengan rata-rata siswa tersebut sejalan dengan peningkatan proses pembelajaran.

Baik guru maupun siswa. Dari siklus pertama aktivitas guru memperoleh nilai skor 39 dengan

kategori baik. Sedangkan aktivitas siswa memperoleh skor 75 dengan kategori cukup.

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II, dapat

disimpulkan penggunaan model Discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata
57

pelajaran PAI pada siswa kelas III SD Negeri 12 Bandar Baru. Seperti dapat dilihat pada grafik

berikut ini

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I,


dan Siklus II
25 95.65%

20
61%
15
39%
10

0
Prasiklus Siklus I Siklus II

Siswa yang tuntas Siswa yang tidak tuntas

Gambar 4.1

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Grafik di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran secara berturut-turut sesuai perbandingan data hasil belajar dari pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus II. Pra Siklus sebesar 39%, meningkat pada Siklus I sebesar 61%, dan

meningkat lagi pada Siklus II sebesar 95.65%. Dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran, maka penerapan Pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan model

pembelajaran Project-based learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD

Negeri 27 Bandar Baru khususnya mata pelajaran PAI pada materi Teladan Mulia Asmaul

Husna.
58

Hasil belajar siswa dapat dilihat dari tes akhir yang diberikan kepada siswa setelah

pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat pada setiap siklus yaitu Siklus I dan

Siklus II. Sehingga prestasi siswa untuk belajar PAI khususnya terlihat pada kreativitas siswa

atau aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan hasil yang diperoleh oleh siswa yang

meningkat.
59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang didapat, maka akan disimpulkan bahwa

penerapan Pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan model pembelajaran Project-based

learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran PAI. Hal ini terbukti

pada pra siklus dengan nilai rata-rata 60 kemudian meningkat pada siklus I dengan nilai rata-

rata 68.26 kemudian meningkat lagi pada siklus II dengan nilai rata-rata 81.74. Sedangkan

ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus 39% sedangkan pada siklus I adalah 61%

kemudian meningkat lagi pada siklus II yaitu 95.65%. Selain itu, penerapan Pembelajaran

kooperatif model Jigsaw dan model pembelajaran Project-based learning dapat meningkatkan

aktivitas guru dalam membimbing dan mengambil kesimpulan dari materi pelajaran.

Sedangkan aktivitas siswa, siswa dapat memperhatikan penjelasan guru selama proses

pembelajaran berlangsung, siswa aktif dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab

pertanyaan guru.

B. Saran

Dari hasil penelitian khususnya pembelajaran PAI, guru diharapkan benar-benar

memperhatikan baik itu model pembelajaran ataupun media pembelajaran yang tepat dalam

proses belajar mengajar, serta guru menciptakan penguasaan pada siswa tentang materi yang

diajarkan untuk meningkatkan tingkat penguasaan siswa dalam pembelajaran PAI.


60

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Karya

Departemen Agama. 2003. Pedoman Umum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah dan
Sekolah Luar Biasa. Jakarta

Fathurrohman, M. 2016. Model Pembelajaran Inovatif: Alternatif desain Pembelajaran yang


Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Ginanjar, Adhi. 2020. Jigsaw. Diakses di https://www.tripven.com/model-pembelajaran-


jigsaw/ pada tanggal 21 Agustus 2023

Guido, Marcus. 2022. Project-Based Learning (PBL) Benefits, Examples & 10 Ideas for
Classroom Implementation [online]. Link: https://www.prodigygame.com/main-
en/blog/project-based-learning (Accessed: 21 August 2023)

Gurniwan Kamil P. 2015. Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Sosiologi. Jakarta

Helmawati. 2017. Pendidikan Karakter Sehar-hari. Bandung: Remaja Rosdakarya

Heri Gunawan. 2012. Kurikulum Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung:
Alfabeta

Hodijh, Euis. "Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Tema Aku Anak Soleh Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw." JPG: JURNAL PENELITIAN GURU FKIP
UNIVERSITAS SUBANG 2.2 . 2019: 335-345.

Lestari Ning Purwanti. 2018. Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta: Erlangga

Nasrun. 2002. Hasil Belajar Dapat Dicapai Dengan Usaha Atau Diperolah Dengan
Jalan Keuletan Bekerja. Jakarta: Rineke Cipta

Saefudin, A & Berdiati, I. 2014. Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja Roskadarya.

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
61

Lampiran
62

Modul Ajar Pendidikan Agama Islam Siklus 1


Madrasah : SDN 27 Bandar Baru
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Tema : Teladan Mulia Asmaul Husna
Fase/Kelas : B / IV
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan ( 4 X 35 Menit )
Tahun Pelajaran : 2023 – 2024
Nama Penyusun : Nurjannah

Kompetensi Awal:
Peserta didik dapat mengenal dan memahami Asmaul husna serta meneladani sikap mulia
Asmaul husna

Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin:


 Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan
YME / Berakhlak Mulia, Berkebinekaan Global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis
dan kreatif
 Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang ingin dicapai adalah Berkeadaban (ta’addub);
Keteladanan (qudwah); Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah); Mengambil
jalan tengah (tawassuṭ); Berimbang (tawāzun); Lurus dan tegas (I’tidāl); Kesetaraan
(musāwah); Musyawarah (syūra); Toleransi (tasāmuh); Dinamis dan inovatif (taṭawwur
wa ibtikār);

Sarana dan Prasarana:


1. Ruang Kelas
2. Alat dan Bahan :
a. Video Pembelajaran Asmaul Husna
b. Matching Card (Kartu Pasangan) untuk pembelajaran make a match
c. Slide Canva
d. LKPD
e. LCD Projector
f. Laptop
g. Spidol
h. Papan tulis
i. Buku Teks Pelajaran
63

Target Peserta Didik:


Siswa SDN 27 Bandar Baru Kelas 4

Model/Metode Pembelajaran
Jigsaw, Make a Match, Cooperative Learning

Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1.1. Menjelaskan Asmaul Husna dan 1.1.1. Peserta didik dapat menjelaskan asmaul
arti husna dan artinya dengan baik dan benar

1. Pemahaman Bermakna:
Menanamkan sifat teladan mulia Asmaul husna dengan baik

2. Pertanyaan Pemantik :
a. Apakah kalian sudah menghafal Asmaul husna? Jika hafal, bagaimana
perasaanmu? Apabila belum hafal, apa yang akan kalian lakukan?
b. Apakah kalian telah mengetahui arti dari masing-masing Asmaul husna?
Apabila belum hafal, apa yang harus kalian lakukan?

3. Kegiatan Pembelajaran:

Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
a. Video Pembelajaran Asmaul Husna
b. Matching Card (Kartu Pasangan) untuk pembelajaran make a match
c. Slide Canva
d. LKPD
e. LCD Projector
f. Laptop
g. Spidol
h. Papan tulis
i. Buku teks pelajaran

Urutan Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
Pembelajaran ke-1 4 JP
(4x35’)
Kegiatan pembukaan: 15’
 Guru membuka pembelajaran dan memperhatikan kesiapan siswa dalam
belajar
 Memberikan waktu kepada siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
 Guru melakukan komunikasi aktif dengan siswa tentang kabar dan kegiatan
belajar siswa di rumah dan mencatat kehadiran siswa
 Guru mengaitkan materi pembelajaran sebelumnya dengan materi yang
hendak dipelajari dan menjelaskan pentingnya materi tersebut dalam
64

kehidupan
 Guru memberitahukan tujuan pembelajaran pertemuan saat ini
 Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran hari ini yaitu dengan
menggunakan metode jigsaw dan make a match
Kegiatan Inti: 110’
 Guru menanyakan pertanyaan pemantik
c. Apakah kalian sudah menghafal Asmaul husna? Jika hafal,
bagaimana perasaanmu? Apabila belum hafal, apa yang akan
kalian lakukan? Apakah kalian sudah menghafal Asmaul husna?
Jika hafal, bagaimana perasaanmu? Apabila belum hafal, apa
yang akan kalian lakukan?
d. Apakah kalian telah mengetahui arti dari masing-masing Asmaul
husna? Apabila belum hafal, apa yang harus kalian lakukan?
 Peserta didik diarahkan untuk menjawab pertanyaan pemantik di atas
 Guru menampilkan video pembelajaran tentang materi Taledan Mulia
Asmaul Husna
 Guru bertanya tentang pemahaman siswa tentang materi Taledan Mulia
Asmaul Husna yang ditampilkan video
 Peserta didik dikelompokkan menjadi 5 kelompok.
 Setiap anak di kelompok diberi materi yang berbeda. Yakni satu anak
mendapat materi satu Asmaul Husna dan penjelasan artinya. Kelompok dari
anggota yang berbeda yang telah mempelajari materinya berkumpul dalam
satu kelompok baru (tim ahli) untuk mendiskusikan materi mereka.
 Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, Kembali ke kelompok asal dengan
bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang materi yang telah
dikuasai dan anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
 Guru mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran dan memberi penjelasan
ulang tentang materi Asmaul Husna dan artinya sehingga tidak terjadi
kesalahan konsep.
 Guru memandu peserta didik untuk bernyanyi lagu asmaul husna bersama
 Guru membimbing siswa untuk mencapai kompetensi yang maksimal serta
memberikan arahan dan konfirmasi terhadap kemampuan yang ditampilkan
siswa
 Siswa dan guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang belum dikuasai oleh
siswa.
 Peserta didik mengerjakan tugas yaitu memasangkan Asmaul husna dan
artinya dengan menghubungkan garis antara keduanya

Kegiatan Penutup: 15’


Penyimpulan:
 Guru memberikan penguatan kepada siswa, dengan menekankan pentingnya
pembelajaran hari ini dalam kehidupan sehingga mereka termotivasi untuk
Teladan Mulia Asmaul Husna.
 Guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran hari ini
 Guru melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan
atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai
bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara
65

individu maupun kelompok pada peserta didik


 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
 Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa

Refleksi Peserta Didik:

Pertanyaan refleksi Ya Tidak


Menjelaskan Asmaul Husna dan
arti
Memasangkan asmaul husna
dengan artinya

Asesmen/Penilaian Pencapaian Tujuan Pembelajaran


Asesmen dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan
pembelajaran
dan menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran,
dan/atau akhir jenjang. Asesmen dapat dilakukan melalui teknik dan instrumen
dibawah ini
1. Sikap
Teknik penilaian : observasi, penilaian diri, penilain antar teman
Instrumen penilaian : jurnal, rubrik, ceklis, catatan anekdotal

2. Aspek pengetahuan
Teknik penilaian : tertulis, lisan,
penugasan Instrumen penilaian : soal
3. Aspek keterampilan
Teknik penilaian : kinerja/praktek, portofolio, produk, proyek
Instrumen penilaian : soal, rubrik

1. Asesmen Diagnostik
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
Iya Tidak
1. Apakah kamu sudah menghafal
Asmaul husna?
2. Jika iya, apakah kamu senang
sudah menghafal asmaul husna?
3. Jika tidak, apakah kamu merasa
sedih?

2. Asesmen Formatif
66

Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,


khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.

Nilai setiap soal adalah 20


Refleksi Guru
 Apa yang bisa diperbaiki dari seluruh kegiatan ini?
 Apabila bisa diulang, apa yang akan dilakukan untuk membuat pembelajaran lebih baik?
Bagaimana keterlibatan peserta didik?
 Apa saja kesulitan yang dialami oleh peserta didik?
67

Glosarium
 Keragaman: Terdapat suku, adat, budaya, dan agama yang beragam
 Sunnatullah: hukum yang ditetapkan Allah Swt guna mengatur penciptaan dan
mekanisme alam yang bersifat fitrah yakni tetap dinamis dan otomatis
 Toleransi: sikap menghargai pendapat pemiikiran orang lain yang berbeda dengan
kita serta saling tolong menolong antar sesama dan hidup berdampingan tanpa
memandang suku ras dan antar golongan

Sumber/Referensi/Daftar Pustaka
Arends, Richard I. 2013. Belajar untuk Mengajar, Edisi 9, Buku 2. Jakarta: Humanika.
Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Siswa PAI dan BP untuk Kelas 4 SD,
Kemdikbud,.
Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Pegangan Guru PAI dan BP untuk Kelas 4
SD, Kemdikbud.
Huda, Miftahul. 2017. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim Puslitbang, 2014. Kamus Istilah Keagamaan, Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah
Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI,.

Mengetahui, Bandar Baru, 18 Juli 2022


Kepala SDN 27 Bandar Baru Guru Pend. Agama Islam

Nurjannah, S.Pd.I

NIP. 19641231 198610 2 036 NIP. -

Lampiran
1. Materi
1. Teladan Mulia Asmaul husna
1. Lima Asmal husna dan Artinya
1. Al-Malik
Al-Malik adalah salah satu nama Allah yang agung. Al-Malik berarti Maharaja, Penguasa atas
semua makhluk. Allah swt sendiri yang mengatur semua urusan makhluk, karena hanya
Allahswt yang Mahakaya dan Pemberi Rezeki. Dia menguasai dan mengatur segala kehiduan
dan kematian setiap makhluk.

Allah Swt. memiliki kewenangan mutlak untuk mengatur dan memutuskan kepentingan
seluruh makhluk tanpa butuh bantuan, tanpa bisa dihalangi, dan tanpa butuh pendukung.

Allah Swt. mengampuni dosa, menghilangkan kesusahan, menjauhkan kesedihan, menolong


orang yang dizalimi, membalas orang yang zalim, mengayakan orang miskin, mencukupkan
68

orang yang lemah, menyembuhkan orang sakit, memuliakan orang yang terhina,
menghinakan orang yang mulia, mengabulkan doa, mengangkat dan merendahkan derajat
seseorang. Dalam mengelola kekuasaan-Nya, Allah Swt. menyeimbangkan antara keadilan,
kebaikan, hikmah, maslahat dan rahmat.

2. Al-Aziz
Al-Aziz adalah nama yang cerminkan kemuliaan dan kebesaran zat-Nya Allah swt, memiliki
kehidupan Maha tinggi. Dia pemilik tunggal segala kemudiaa dan Dia yang memberikan
kemuliaan kepada siapa saja yang dikehendakinya.

Dengan kehendak-Nya seseorang dapat menjadi mulia dan dengan kehendak-Nya pula
seseorang dapat menjadi hina. Kita harus menjaga kemuliaan dan kehormatan dengan cara
menaati perintah-Nya dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Maka, sungguh benar bahwa
Allah Swt. adalah Al-‘Azīz, Tuhan yang Mahamulia yang tidak membutuhkan sesuatu pun
dari makhluk-Nya. Tuhan yang Maha tinggi yang tidak satupun makhluk-Nya mampu
menggapai ketinggian zat-Nya.

3. Al-Quddus
Al-Quddus memiliki akrtu yaitu Allah swt adalah zat yang tersucikan dari berbagai macam
kekurangan. Allah swt adalah satu-satunya sembahan untuk setiap makhlk. Al-Quddus juga
mneunjukan bahwa Allah swt Mahasuci dari keserupaan makhluk dengan-Nya dan Mahasuci
dari adanya suatu yang menyerupaiNya. Allah Swt. terbebas dari segala kekurangan dan cela.
Dia berhak atas segala sifat kesempurnaan.

4. As-Salam
As-Salam berarti Allah swt Mahasejahtera serta Maha Menyelamatkan. Makna terkandung
pada Amaulhusna ini yaitu Dia selamat dari berbagai aib atau kekurangan karena
kesempurnaan Zat, sifat serta perbuatannya Allah swt pemberi keselatan pada hamba-
hambaNya.

As-Salām juga mencerminkan sebuah kasih sayang dan kedamaian. Allah Swt. adalah Tuhan
yang selalu mengayomi serta memberikan rasa damai bagi hamba-Nya. Kedamaian adalah
simbol kebahagiaan seluruh umat manusia. Nama As-Salām mengajarkan kita untuk selalu
menyebarkan kedamaian dan menghindari pertengkaran.

Kedamaian berarti padamnya api permusuhan yang disertai dengan tertanamnya kecintaan
dan kasih sayang. Islam sangat menganjurkan terciptanya kedamaian. Oleh karena itu salam
dijadikan sebagai tanda penghormatan bagi sesama mukmin di dunia. Di akhirat kelak,
mereka akan mendapatkan salam penghormatan dari Allah Swt.

5. Al-Mu’min
Al-Mu’min megandug arti bahwa Allah swt. adalah Tuhan yang memberi rasa aman terhadap
semua makhlukNya. Dialah yang mengayomi serta menyediakan berbagai fasilitas untuk
hamba-hambaNya. Sehingga merek bisa hidup dengan tenteram. Karena Allah memiliki sifat
demikian, maka kita juga harus terus berusaha agar dapat ciptakan keamanan yang tinggi
untuk setiap kalangan di sekeliling kita, misalnya keluarga, teman, dan tetangga.

Al-Mu’min juga mempunyai pengertian bahwa:


69

 Allah Swt. memberikan keamanan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa dari
siksa.
 Allah Swt. menepati janji-Nya kepada seluruh hamba yang beriman dan bertakwa
dengan memberi kemenangan yang besar serta memasukkan ke surga yang penuh
kenikmatan.
 Allah Swt. memberi rasa aman bagi orang-orang yang takut.

2. Media Pembelajaran
o Video
https://youtu.be/Tquf9PNNkUA

o Slide Canva
https://www.canva.com/design/DAFoleUrDgg/wi1xlrdEmV4auSOMZeXD5w/edit?ut
m_content=DAFoleUrDgg&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_
source=sharebutton

3. Lembar Kerja Siswa


70
71
72

Modul Ajar Pendidikan Agama Islam Siklus 2


Madrasah : SDN 27 Bandar Baru
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Tema : Teladan Mulia Asmaul Husna
Fase/Kelas : B / IV
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (4 X 35 Menit )
Tahun Pelajaran : 2023 – 2024
Nama Penyusun : Nurjannah

Kompetensi Awal:
Peserta didik dapat mengenal dan memahami Asmaul husna serta meneladani sikap mulia
Asmaul husna

Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin:


 Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan
YME / Berakhlak Mulia, Berkebinekaan Global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis
dan kreatif
 Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang ingin dicapai adalah Berkeadaban (ta’addub);
Keteladanan (qudwah); Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah); Mengambil
jalan tengah (tawassuṭ); Berimbang (tawāzun); Lurus dan tegas (I’tidāl); Kesetaraan
(musāwah); Musyawarah (syūra); Toleransi (tasāmuh); Dinamis dan inovatif (taṭawwur
wa ibtikār);

Sarana dan Prasarana:


3. Ruang Kelas
4. Alat dan Bahan :
j. Video Pembuatan kaligrafi Asmaul Husna
k. Gambar kaligrafi asmaul husna
l. Slide Canva
m. LCD Projector
n. Laptop
o. Spidol
p. Kertas karton
q. Pensil warna
r. Papan tulis
s. Penggaris
t. Pensil

Target Peserta Didik:


Siswa SDN 27 Bandar Baru Kelas 4

Model/Metode Pembelajaran
Project Based Learning
73

Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


1.2 Membuat kaligrafi Asmaul Husna 1.2.1 Peserta didik dapat membuat kaligrafi
dan artinya secara berkelompok Asmaul Husna dan artinya secara
berkelompok

4. Pemahaman Bermakna:
Menanamkan sifat teladan mulia Asmaul husna dengan baik

5. Pertanyaan Pemantik :
a. Gambar apakah ini?

b. Apakah kalian sudah bisa membuat kaligrafi? Jika bisa, bagaimana


perasaanmu? Apabila belum bisa membuat, apa yang akan kalian lakukan?

6. Kegiatan Pembelajaran:

Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
j. Video Pembuatan kaligrafi Asmaul Husna
k. Gambar kaligrafi asmaul husna
l. Slide Canva
m. LCD Projector
n. Laptop
o. Spidol
p. Papan tulis
q. Pensil
r. Pensil warna
s. Penggaris
t. Kertas karton

Urutan Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
Pembelajaran ke-2 4 JP
(4x35’)
74

Kegiatan pembukaan: 15’


 Guru membuka pembelajaran dan memperhatikan kesiapan siswa dalam
belajar
 Memberikan waktu kepada siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
 Guru melakukan komunikasi aktif dengan siswa tentang kabar dan kegiatan
belajar siswa di rumah dan mencatat kehadiran siswa
 Guru mengaitkan materi pembelajaran sebelumnya dengan materi yang
hendak dipelajari dan menjelaskan pentingnya materi tersebut dalam
kehidupan
 Guru memberitahukan tujuan pembelajaran pertemuan saat ini
 Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran hari ini yaitu dengan
menggunakan Project Based Learning
Kegiatan Inti: 110’
Memberikan pertanyaan mendasar
 Guru menanyakan pertanyaan pemantik
c. Gambar apakah ini?

d. Apakah kalian sudah bisa membuat kaligrafi? Jika bisa,


bagaimana perasaanmu? Apabila belum bisa membuat, apa yang
akan kalian lakukan?

 Peserta didik diarahkan untuk menjawab pertanyaan pemantik di atas


 Guru menampilkan video pembelajaran tentang cara membuat kaligrafi
asmaul husna
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang video yang telah
ditampilkan

Mendesain Perencanaan Produk


 Peserta didik dikelompokkan menjadi 5 kelompok.
 Masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa
 Setiap kelompok ditugaskan membuat karya kaligrafi Asmaul husna dan
artinya dengan menggunakan alat pewarna yang disepakati dalam kelompok.

Menyusun Jadwal Pembuatan


 Setiap kelompok berdiskusi tentang pembuatan karya kaligrafi Asmaul
husna dan artinya dengan menggunakan alat pewarna yang disepakati dalam
kelompok dengan memperhatikan waktu yang telah ditentukan oleh guru.

Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek


75

 Peserta didik memperoleh arahan dari guru dalam membuat karya kaligrafi
Asmaul husna dan artinya
 Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal dan
mendiskusikan masalah yang muncul selama pembuatan proyek dengan
guru.

Publikasi Hasil
 Peserta didik memamerkan hasil karya dipamerkan di depan kelas.

Mengevaluasi dan Merefleksi Proses dan Hasil Proyek


 Guru dan peserta didik merefleksi hasil proyek peserta didik
 Guru dan peserta didik melakukan evaluasi terhadap pembelajaran proyek
yang telah dilakukan.
Kegiatan Penutup: 15’
Penyimpulan:
 Guru memberikan penguatan kepada siswa, dengan menekankan pentingnya
pembelajaran hari ini dalam kehidupan sehingga mereka termotivasi untuk
Teladan Mulia Asmaul Husna.
 Guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran hari ini
 Guru melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan
atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai
bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara
individu maupun kelompok pada peserta didik
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
 Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa

Refleksi Peserta Didik:


Pertanyaan refleksi Ya Tidak
Membuat kaligrafi Asmaul
Husna dan artinya secara
berkelompok

Asesmen/Penilaian Pencapaian Tujuan Pembelajaran


Asesmen dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan
pembelajaran
dan menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran,
dan/atau akhir jenjang. Asesmen dapat dilakukan melalui teknik dan instrumen
dibawah ini
1. Sikap
Teknik penilaian : observasi, penilaian diri, penilain antar teman
Instrumen penilaian : jurnal, rubrik, ceklis, catatan anekdotal

2. Aspek pengetahuan
Teknik penilaian : tertulis, lisan,
penugasan Instrumen penilaian : soal
3. Aspek keterampilan
76

Teknik penilaian : kinerja/praktek, portofolio, produk, proyek


Instrumen penilaian : soal, rubrik

3. Asesmen Diagnostik
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
Iya Tidak
4. Apakah kamu sudah bisa
membuat kaligrafi?
5. Jika iya, apakah kamu senang
sudah bisa membuat kaligrafi
asmaul husna?
6. Jika tidak, apakah kamu merasa
sedih?

4. Asesmen Formatif
Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.

Refleksi Guru
 Apa yang bisa diperbaiki dari seluruh kegiatan ini?
 Apabila bisa diulang, apa yang akan dilakukan untuk membuat pembelajaran lebih baik?
Bagaimana keterlibatan peserta didik?
 Apa saja kesulitan yang dialami oleh peserta didik?

Glosarium
 Keragaman: Terdapat suku, adat, budaya, dan agama yang beragam
 Sunnatullah: hukum yang ditetapkan Allah Swt guna mengatur penciptaan dan
mekanisme alam yang bersifat fitrah yakni tetap dinamis dan otomatis
 Toleransi: sikap menghargai pendapat pemiikiran orang lain yang berbeda dengan
77

kita serta saling tolong menolong antar sesama dan hidup berdampingan tanpa
memandang suku ras dan antar golongan
78

Sumber/Referensi/Daftar Pustaka
Arends, Richard I. 2013. Belajar untuk Mengajar, Edisi 9, Buku 2. Jakarta: Humanika.
Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Siswa PAI dan BP untuk Kelas 4 SD,
Kemdikbud,.
Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Pegangan Guru PAI dan BP untuk Kelas 4
SD, Kemdikbud.
Huda, Miftahul. 2017. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim Puslitbang, 2014. Kamus Istilah Keagamaan, Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah
Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI,.

Mengetahui, Bandar Baru, 18 Juli 2022


Kepala SDN 27 Bandar Baru Guru Pend. Agama Islam

Nurjannah, S.Pd.I

NIP. 19641231 198610 2 036 NIP. -

Lampiran
4. Materi
2. Teladan Mulia Asmaul husna
1. Lima Asmal husna dan Artinya
1. Al-Malik
Al-Malik adalah salah satu nama Allah yang agung. Al-Malik berarti Maharaja, Penguasa atas
semua makhluk. Allah swt sendiri yang mengatur semua urusan makhluk, karena hanya
Allahswt yang Mahakaya dan Pemberi Rezeki. Dia menguasai dan mengatur segala kehiduan
dan kematian setiap makhluk.

Allah Swt. memiliki kewenangan mutlak untuk mengatur dan memutuskan kepentingan
seluruh makhluk tanpa butuh bantuan, tanpa bisa dihalangi, dan tanpa butuh pendukung.

Allah Swt. mengampuni dosa, menghilangkan kesusahan, menjauhkan kesedihan, menolong


orang yang dizalimi, membalas orang yang zalim, mengayakan orang miskin, mencukupkan
orang yang lemah, menyembuhkan orang sakit, memuliakan orang yang terhina,
menghinakan orang yang mulia, mengabulkan doa, mengangkat dan merendahkan derajat
seseorang. Dalam mengelola kekuasaan-Nya, Allah Swt. menyeimbangkan antara keadilan,
79

kebaikan, hikmah, maslahat dan rahmat.

2. Al-Aziz
Al-Aziz adalah nama yang cerminkan kemuliaan dan kebesaran zatNya Allah swt, mmeiliki
kehidupan Maha tinggi. Dia pemilik tunggal segala kemudiaa dan Dia yang memberikan
kemuliaan kepada siapa saja yang dikehendakinya.

Dengan kehendak-Nya seseorang dapat menjadi mulia dan dengan kehendak-Nya pula
seseorang dapat menjadi hina. Kita harus menjaga kemuliaan dan kehormatan dengan cara
menaati perintah-Nya dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Maka, sungguh benar bahwa
Allah Swt. adalah Al-‘Azīz, Tuhan yang Mahamulia yang tidak membutuhkan sesuatupun dari
makhluk-Nya. Tuhan yang Mahatinggi yang tidak satupun makhluk-Nya mampu menggapai
ketinggian zat-Nya.

3. Al-Quddus
Al-Quddus memiliki akrtu yaitu Allah swt adalah zat yang tersucikan dari berbagai macam
kekurangan. Allah swt adalah satu-satunya sembahan untuk setiap makhlk. Al-Quddus juga
mneunjukan bahwa Allah swt Mahasuci dari keserupaan makhluk dengan-Nya dan Mahasuci
dari adanya suatu yang menyerupaiNya. Allah Swt. terbebas dari segala kekurangan dan cela.
Dia berhak atas segala sifat kesempurnaan.

4. As-Salam
As-Salam berarti Allah swt Mahasejahtera serta Maha Menyelamatkan. Makna terkandung
pada Amaulhusna ini yaitu Dia selamat dari berbagai aib atau kekurangan karena
kesempurnaan Zat, sifat serta perbuatannya Allah swt pemberi keselatan pada hamba-
hambaNya.

As-Salām juga mencerminkan sebuah kasih sayang dan kedamaian. Allah Swt. adalah Tuhan
yang selalu mengayomi serta memberikan rasa damai bagi hamba-Nya. Kedamaian adalah
simbol kebahagiaan seluruh umat manusia. Nama As-Salām mengajarkan kita untuk selalu
menyebarkan kedamaian dan menghindari pertengkaran.

Kedamaian berarti padamnya api permusuhan yang disertai dengan tertanamnya kecintaan
dan kasih sayang. Islam sangat menganjurkan terciptanya kedamaian. Oleh karena itu salam
dijadikan sebagai tanda penghormatan bagi sesama mukmin di dunia. Di akhirat kelak,
mereka akan mendapatkan salam penghormatan dari Allah Swt.

5. Al-Mu’min
Al-Mu’min megandug arti bahwa Allah swt. adalah Tuhan yang memberi rasa aman terhadap
semua makhlukNya. Dialah yang mengayomi serta menyediakan berbagai fasilitas untuk
hamba-hambaNya. Sehingga merek bisa hidup dengan tenteram. Karena Allah memiliki sifat
demikian, maka kita juga harus terus berusaha agar dapat ciptakan keamanan yang tinggi
80

untuk setiap kalangan di sekeliling kita, misalnya keluarga, teman, dan tetangga.

Al-Mu’min juga mempunyai pengertian bahwa:

 Allah Swt. memberikan keamanan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa dari
siksa.
 Allah Swt. menepati janji-Nya kepada seluruh hamba yang beriman dan bertakwa
dengan memberi kemenangan yang besar serta memasukkan ke surga yang penuh
kenikmatan.
 Allah Swt. memberi rasa aman bagi orang-orang yang takut.

5. Media Pembelajaran
o Video
https://youtu.be/Xw3B0T8BpT8

o Slide Canva
https://www.canva.com/design/DAFonwOcdvY/QUXPM_EAmaoi0UrlDnyKzA/edit?
utm_content=DAFonwOcdvY&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&ut
m_source=sharebutton
81

Anda mungkin juga menyukai