Anda di halaman 1dari 7

PIMPINAN DAERAH DEWAN MASJID INDONESIA KOTA TANJUNGPINANG

THE TANJUNGPINANG CITY OF THE INDONESIAN COUNCIL OF MOSQUES


Alamat: Jl. Ir. Sutami No. 17 Tanjungpinang Hp. 08126193155, Hp. 08127062215

Tanjungpinang, Juni 2015


Nomor : 007/P-DMI/VI/2016
Lampiran : 1 (satu ) berkas
Perihal : Proposal Musyawarah Daerah
Dewan Majid Indonesia Kota Tanjungpinang

Kepada
Walikota Tanjungpinang
Di –
Tanjungpinang

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan Musyawarah Daerah Dewan
Masjid Indonesia Kota Tanjungpinang, bersama ini dimohon bantuan biaya
pelaksanaannya sebesar Rp. 104.250.000,- (seratus empat juta dua ratus lima puluh
ribu rupiah) sebagaimana perincian terlampir.
Demikian harapan kami, atas bantuannya kami ucapkan terimaksih.

DEWAN MASJID INDONESIA


KOTA TANJUNGPINANG

Ketua Sekretaris

Drs. H. Marwin Jamal H. Saparillis, S.Ag, M.Si

Mengetahui,
Kepala Kantor Kementerian Agama
Kota Tanjungpinang

Abu Sofyan, S. Ag
NIP. 19701031 199803 1 003
PROPOSAL BANTUAN KEGIATAN
DEWAN MASJID INDONESIA (DMI)
TAHUN ANGGARAN 2012

I. DASAR PEMIKIRAN

Umat Islam di seluruh dunia berkewajiban untuk mengamalkan Dinul Islam secara

baik dan benar, tanpa pandang dari mana asal dan keberadaan mereka, termasuk umat

muslim yang berada di Indonesia. Hal itu sangat disadari oleh umumnya kaum

muslimin. Hasil dari kesadaran tersebut disuarakan dan wujudkan dalam berbagai

macam bentuk. Ada yang melembagakan wujud kesadaran ke Islaman itu menjadi

simbol kebangsaan atau kesukuan mereka. Seperti terdapat dalam falsafah: “Adat

Bersendi Syara’, Syara’ Bersendi Kitabullah” yang menjadi pedoman dalam lingkungan

dunia Melayu Nusantara, termasuk Kota Tanjungpinang.

Untuk mencapai kondisi ideal tersebut, yakni terbentuknya umat terbaik (khaira

ummat) sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an yang digambarkan sebagai sosok-sosok

berkarakter pelaksana amar ma`ruf nahyi munkar, dilandasi kekuatan iman kepada

Allah SWT yang bermuara untuk mewujudkan umat dan negeri yang diridhai dan

diberkati oleh Allah SWT.

Upaya untuk mencapai kondisi ideal tersebut tentu tidak dapat dilakukan dengan

cara serampangan, tergesa-gesa, tanpa modal yang cukup, tanpa upaya serta perjuangan

yang memadai. dibutuhkan syarat-syarat pokok antara lain ialah terselenggaranya

pendidikan dan pembinaan ummat yang intensif (istimrariyat ta`lim wa tarbiyyah al-

diniyyah) yang merata terhadap umat Islam yang jumlah mereka cukup banyak, mulai

dari tingkat anak-anak hingga orang dewasa dan manula, the Islamic long live education

(al-tarbiyat min al-mahdi il al-lahdi) dengan arah yang jelas dan dengan berperannya

keteladanan dari para pemimpin yang mampu mendidik umat. Membina umat Islam
yang banyak, tempatnya menurut sunnah Rasulullah SAW telah diperintahkan untuk

menjadikan dan memposisikan masjid sebagai tempat pembinaan umat, bukan di

gedung-gedung mewah atau istana-istana megah. Masjid adalah tempat menghimpun

manusia beribadah sujud dan berdzikir kepada Allah SWT, ia sentral tempat pendidikan

umat.

Selain daripada itu, bangunan dan segala bentuk sarana dan fasilitas masjid pun

harus memenuhi standar syari`at Islam. Masjid harus menghadap ke arah kiblat dengan

benar (Ka`bah atau Masjidil Haram), terjauh dari lokasi yang orang ramai melakukan

maksiat, selain itu masjid harus memiliki sarana tempat bersuci dan berwuduk yang

memenuhi standar dan beberapa sarana lainnya.

Bila masjid dibangun namun tidak dimanfaatkan sama sekali, maka ia tidak lebih

seperti sebuah patung dan monumen, tak peduli apakah ia bangunan yang megah dan

mahal. Akan tetapi jika masjid dapat dimanfaatkan secara maksimal maka berfungsilah

ia sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ibadah kepada Allah SWT. Sedangkan

fungsi masjid untuk menjadi pusat pembinaan umat, dari berbagai level, tidak akan

mungkin terwujud jika di masjid itu tidak ada orang-orang yang berilmu (faqih dalam

Islam) dan mempunyai kompetensi yang memadai, yang mendidik dan membimbing

umat secara tekun dan istimrariyah (terus-menerus).

Beranjak dari hal-hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan upaya konkrit untuk

menata dan membina umat muslim ini, dan diselenggarakan oleh pihak yang

berkompetensi, dengan menjadikan masjid sebagai markas basis pembangunan umat

muslim dari berbagai segi. Sehingga terwujud masyarakat muslim berbasis masjid,

yakni masyarakat yang tertata secara rapi, terdidik secara intensif dengan Islam,

memiliki kesatuan dan persaudaraan mulai dari tingkat sesama unsur jamaah masjid

hingga tingkat lebih luas. Masyarakat berbasis masjid ini sekaligus sebagai ujung

tombak komunitas pengamal syari`at Islam secara kaffah.


Sehubungan dengan telah adanya organisasi islam seperti Dewan Masjid Indonesia

mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional, maka para Anggota Dewan Masjid

Indonesia diharapkan memberikan sumbangsi agar masjid-masjid yang ada di daerah

dapat digunakan sebagaimana mestinya dan juga dapat digunakan sebagai pusat

pembinaan umat islam. Hal ini dikarenakan sesuai dengan tujuan dari Dewan Masjid

Indonesia sendiri mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat ibadah, pengembangan

masyarakat serta persatuan umat dalam rangka meningkatkan keimanan, ketaqwaan,

akhlak mulia, kecerdasan umat dan tercapainya masyarakat adil makmur yang diridhai

Allah SWT.

Demikianlah sekilas latar belakang gagasan yang terdapat dalam proposal ini untuk

dilokakaryakan, hingga mendapat jalan penyelesaiannya, untuk kebutuhan umat,

kebutuhan bersama kaum muslimin.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka bermaksud membedah

persoalan tersebut di atas dalam Pelatihan. Pelatihan ini bertujuan untuk dapat

memperoleh bentuk solusi konkrit dan penyelesaiannya yang akan diterapkan kelak,

baik bentuk program dalam jangka pendek maupun program jangka panjang. Kami

meyakini upaya ini akan dapat berhasil dengan baik jika dilaksanakan dengan semangat

kebersamaan (ta`awun `ala al-birr wa al-taqwa) oleh berbagai unsur Organisasi Islam,

LSM Muslim, Yayasan-yayasan Islam, Madrasah-madrasah, Pesantren-pesantren,

Departemen Agama dan dengan dukungan dari Pemerintah Pusat dan Daerah. Seiring

dengan itu nantinya, melalui pelatihan ini, diharapkan dapat dibentuk panitia besar

untuk pembentukan lembaga-lembaga strategis Islam tersebut agar dapat mewujudkan

cita-cita besar bagi terbentuknya Khaira Ummah dan Baldatun Thayyibatun wa Rabbun

Ghafur, Insya Allah.


III.GAMBARAN UMUM

Dewan Masjid Indonesia (DMI) adalah organisasi Tingkat Nasional dengan

tujuan untuk mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat ibadah, pengembangan masyarakat

dan persatuan umat. Organisasi ini didirikan pada tahun 1972 dengan maksud untuk

meningkatkan keimanan, ketaqwaan, akhlaq mulia dan kecerdasan umat serta tercapainya

masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT, dalam wilayah Negara Republik

Indonesia.

DMI mempunyai kepengurusan di setiap provinsi dan kabupaten di Indonesia.

Pimpinan pusat DMI dipilih secara demokratis setiap lima tahun melalui muktamar

nasional. Saat ini ketua umum pengurus pusat DMI adalah Dr.Tarmizi Taher yang pernah

menjabat sebagai Menteri Agama RI tahun 1993-1998. Ia terpilih pada Muktamar V DMI

tahun 2006 di Jakarta dan diberi amanah untuk memimpin organisasi ini hingga tahun

2011.

Sedangkan Dewan masjid Indonesia Kota Tanjungpinang berdiri sejak tanggal 13

Maret 2009, yang beralamat di Jl. Ir. Sutami (Kompleks Masjid Uswatun Hasanah) Suka

Berenang Tanjungpinang dengan susunan pengurusnya sebagai berikut:

Ketua : Drs. H. Marwin Jamal

Sekretaris : H. Saparillis, S.Ag, M.Si

Bendahara : H. Suwarno

IV. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan Pelatihan Penyelenggaraan Fardu Kifayah Se-Kota Tanjungpinang

dilaksanakan pada tanggal 5-6 Juli 2012 yang akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Kamis & Jum’at / 05 & 06 Juli 2012

Pukul : 08.00 wib s/d Selesai

Tempat : Hotel Bintan Plaza


V. Peserta Pelatihan Fardu Kifayah

1. Laki-laki

a. Utusan Mesjid 75 Orang

b. Utusan Surau 25 Orang

2. Perempuan

a. Utusan Mesjid 75 Orang

b. Utusan Surau 25 Orang

Jumlah Peserta 200 Orang

VI. Rincian Anggaran Pelatihan Fardu Kifayah Se-Kota Tanjungpinang


1. Sekretariat Rp.
2.500.000,-
2. Sewa Tempat (2 hari) Rp.
3.500.000,-
3. Spanduk 3 @Rp. 350.000,- Rp.
1.050.000,-
4. ATK Rp.
3.500.000,-
5. Alat Pelatihan Rp.
3.000.000,-
6. Liputan Media Rp.
4.500.000,-
7. Transportasi peserta Pelatihan 200 org @Rp. 150.000,- Rp. 30.000.000,-
8. Sertifikat peserta Pelatihan 200 org @Rp. 20.000,- Rp.
4.000.000,-
9. Transportasi Instruktur 3 org @Rp. 1.500.000,- Rp. 4.500.000,
10. Konsumsi
Snek Pembukaan 260 org @Rp. 25.000,- Rp. 6.500.000,-
Snek peserta Pelatihan 200 org x 4 x Rp. 25.000,- Rp. 20.000.000,-
Makan siang, hri pertama, 230 org @Rp. 45.000,- Rp. 10.350.000,-
Makan siang, hri kedua, 230 org @Rp. 45.000,- Rp. 10.350.000,-
11. Pelaporan Pelatihan Rp. 500.000,-
Jumlah Rp. 104.250.000,-
VII. PENUTUP

Semoga Bapak dalam keadaan sehat dan sukses selalu dalam menjalankan

aktifitas sehari-hari, Demikianlah Proposal ini dibuat untuk dapat dipertimbangkan

sebagaimana mestinya, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

DEWAN MASJID INDONESIA


KOTA TANJUNGPINANG

Ketua Sekretaris

Drs. H. Marwin Jamal H. Saparillis, S.Ag, M.Si

Anda mungkin juga menyukai