Kepada
Walikota Tanjungpinang
Di –
Tanjungpinang
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan Musyawarah Daerah Dewan
Masjid Indonesia Kota Tanjungpinang, bersama ini dimohon bantuan biaya
pelaksanaannya sebesar Rp. 104.250.000,- (seratus empat juta dua ratus lima puluh
ribu rupiah) sebagaimana perincian terlampir.
Demikian harapan kami, atas bantuannya kami ucapkan terimaksih.
Ketua Sekretaris
Mengetahui,
Kepala Kantor Kementerian Agama
Kota Tanjungpinang
Abu Sofyan, S. Ag
NIP. 19701031 199803 1 003
PROPOSAL BANTUAN KEGIATAN
DEWAN MASJID INDONESIA (DMI)
TAHUN ANGGARAN 2012
I. DASAR PEMIKIRAN
Umat Islam di seluruh dunia berkewajiban untuk mengamalkan Dinul Islam secara
baik dan benar, tanpa pandang dari mana asal dan keberadaan mereka, termasuk umat
muslim yang berada di Indonesia. Hal itu sangat disadari oleh umumnya kaum
muslimin. Hasil dari kesadaran tersebut disuarakan dan wujudkan dalam berbagai
macam bentuk. Ada yang melembagakan wujud kesadaran ke Islaman itu menjadi
simbol kebangsaan atau kesukuan mereka. Seperti terdapat dalam falsafah: “Adat
Bersendi Syara’, Syara’ Bersendi Kitabullah” yang menjadi pedoman dalam lingkungan
Untuk mencapai kondisi ideal tersebut, yakni terbentuknya umat terbaik (khaira
berkarakter pelaksana amar ma`ruf nahyi munkar, dilandasi kekuatan iman kepada
Allah SWT yang bermuara untuk mewujudkan umat dan negeri yang diridhai dan
Upaya untuk mencapai kondisi ideal tersebut tentu tidak dapat dilakukan dengan
cara serampangan, tergesa-gesa, tanpa modal yang cukup, tanpa upaya serta perjuangan
pendidikan dan pembinaan ummat yang intensif (istimrariyat ta`lim wa tarbiyyah al-
diniyyah) yang merata terhadap umat Islam yang jumlah mereka cukup banyak, mulai
dari tingkat anak-anak hingga orang dewasa dan manula, the Islamic long live education
(al-tarbiyat min al-mahdi il al-lahdi) dengan arah yang jelas dan dengan berperannya
keteladanan dari para pemimpin yang mampu mendidik umat. Membina umat Islam
yang banyak, tempatnya menurut sunnah Rasulullah SAW telah diperintahkan untuk
manusia beribadah sujud dan berdzikir kepada Allah SWT, ia sentral tempat pendidikan
umat.
Selain daripada itu, bangunan dan segala bentuk sarana dan fasilitas masjid pun
harus memenuhi standar syari`at Islam. Masjid harus menghadap ke arah kiblat dengan
benar (Ka`bah atau Masjidil Haram), terjauh dari lokasi yang orang ramai melakukan
maksiat, selain itu masjid harus memiliki sarana tempat bersuci dan berwuduk yang
Bila masjid dibangun namun tidak dimanfaatkan sama sekali, maka ia tidak lebih
seperti sebuah patung dan monumen, tak peduli apakah ia bangunan yang megah dan
mahal. Akan tetapi jika masjid dapat dimanfaatkan secara maksimal maka berfungsilah
ia sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ibadah kepada Allah SWT. Sedangkan
fungsi masjid untuk menjadi pusat pembinaan umat, dari berbagai level, tidak akan
mungkin terwujud jika di masjid itu tidak ada orang-orang yang berilmu (faqih dalam
Islam) dan mempunyai kompetensi yang memadai, yang mendidik dan membimbing
Beranjak dari hal-hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan upaya konkrit untuk
menata dan membina umat muslim ini, dan diselenggarakan oleh pihak yang
muslim dari berbagai segi. Sehingga terwujud masyarakat muslim berbasis masjid,
yakni masyarakat yang tertata secara rapi, terdidik secara intensif dengan Islam,
memiliki kesatuan dan persaudaraan mulai dari tingkat sesama unsur jamaah masjid
hingga tingkat lebih luas. Masyarakat berbasis masjid ini sekaligus sebagai ujung
mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional, maka para Anggota Dewan Masjid
dapat digunakan sebagaimana mestinya dan juga dapat digunakan sebagai pusat
pembinaan umat islam. Hal ini dikarenakan sesuai dengan tujuan dari Dewan Masjid
akhlak mulia, kecerdasan umat dan tercapainya masyarakat adil makmur yang diridhai
Allah SWT.
Demikianlah sekilas latar belakang gagasan yang terdapat dalam proposal ini untuk
persoalan tersebut di atas dalam Pelatihan. Pelatihan ini bertujuan untuk dapat
memperoleh bentuk solusi konkrit dan penyelesaiannya yang akan diterapkan kelak,
baik bentuk program dalam jangka pendek maupun program jangka panjang. Kami
meyakini upaya ini akan dapat berhasil dengan baik jika dilaksanakan dengan semangat
kebersamaan (ta`awun `ala al-birr wa al-taqwa) oleh berbagai unsur Organisasi Islam,
Departemen Agama dan dengan dukungan dari Pemerintah Pusat dan Daerah. Seiring
dengan itu nantinya, melalui pelatihan ini, diharapkan dapat dibentuk panitia besar
cita-cita besar bagi terbentuknya Khaira Ummah dan Baldatun Thayyibatun wa Rabbun
tujuan untuk mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat ibadah, pengembangan masyarakat
dan persatuan umat. Organisasi ini didirikan pada tahun 1972 dengan maksud untuk
meningkatkan keimanan, ketaqwaan, akhlaq mulia dan kecerdasan umat serta tercapainya
masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT, dalam wilayah Negara Republik
Indonesia.
Pimpinan pusat DMI dipilih secara demokratis setiap lima tahun melalui muktamar
nasional. Saat ini ketua umum pengurus pusat DMI adalah Dr.Tarmizi Taher yang pernah
menjabat sebagai Menteri Agama RI tahun 1993-1998. Ia terpilih pada Muktamar V DMI
tahun 2006 di Jakarta dan diberi amanah untuk memimpin organisasi ini hingga tahun
2011.
Maret 2009, yang beralamat di Jl. Ir. Sutami (Kompleks Masjid Uswatun Hasanah) Suka
Bendahara : H. Suwarno
dilaksanakan pada tanggal 5-6 Juli 2012 yang akan dilaksanakan pada :
1. Laki-laki
2. Perempuan
Semoga Bapak dalam keadaan sehat dan sukses selalu dalam menjalankan
Ketua Sekretaris