Anda di halaman 1dari 4

NASKAH SIARAN RADIO

PERTANIAN & TEKNOLOGI PODCAST

JUDUL : COLENAK #4 "Beternak Ayam yg tidak menimbulkan bau"


PENULIS : R. Dani Medionovianto
HARI/TANGGAL : Senin, 31 Desember 2020
DURASI : 24 Menit
PROGRAM : Pertanian & Teknologi
INSTANSI : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Narator : Uraian
Penyiar 1 : Assalamualaikum Kang Dayat….!
Penyiar 2 : Wah kaya ada tamu…. Walaikumsalam, eh Kang
Dani.
Penyiar 1 : Iya kang, hari minggu gini saya bingung mau kemana
akhirnya saya main ini ke rumah Kang Dayat. Lagi
ngapain kang?
Penyiar 2 : Hehe biasa nih kang lagi liat-liat ayam.
Penyiar 1 : Wah, pantesan kemarin saya ketemu si Tedi katanya
Kang Dayat punya peliharaan ayam. Wah hebat!
Penyiar 2 : Ya alhamdulillah kang….
Penyiar 1 : Wih banyak nih ayamnya Kang Dayat?
Penyiar 2 : Yaaa dibilang banyak engga dibilang sedikit juga
engga sih kang.
Penyiar 1 : Wah ayam apa sih ini kang?
Penyiar 2 : Ayam Kampung euy kang
Penyiar 1 : Pada bagus euy ini ayam kampungnya kang?
Penyiar 2 : Ya alhamdulillah kang ini pada sehat-sehat. Ini
ayamnya umur 1 bulan 1 minggulah ini.
Penyiar 1 : Waduuh ini ayam banyak amat kang.
Penyiar 2 : Ya mudah-mudahan ini sehat sampai panen kang
ayamnya.
Penyiar 1 : Ini nanti mau diambil apanya kang? Daging ataukah
Telurnya?
Penyiar 2 : Pembesaran untuk diambil dagingnya juga ada terus
Budidaya untuk diambil telurnya juga ada kang.
Penyiar 1 : Oh gitu kang, saya pernah denger tuh kang ada ayam
kampung tapi sudah seleksi bagus kang, ayam apa sih
itu? Kalau nggak salah ayam KUB yang hasl Badan
Litbang Pertanian itu yah kang?
Penyiar 2 : Iya betul, KUB itu singkatan ternyata yaitu,
KAMPUNG UNGGULAN BALITBANGTAN. Tapi
itu intinya sih ayam kampung namu para peneliti dari
sana mencoba menkawinkan ayam dari berbagai ras
atau rumpun atau bukan ras kampung yang ada di
Indonesia.
Penyiar 1 : Oh gitu. eh tapi kang ini kok nggak menimbulkan bau
yah walaupun di kendang, kenapa ya ?
Penyiar 2 : Jadi begini Kang Dani kalau kita ingin beternak baik
itu skala usahanya besar atau sekalanya kecil-kecilnya
supaya usahanya lancer kita harus memiliki
perencanaan sesederhana mungkin apalagi kita mau
bikin usaha ternak ungags khususnya ayam baik
ayam kampung, ayam buras maupun ayam ras kita
harus mempertimbangkan lokasinya.
Penyiar 1 : Tempatnya berarti ya kang?
Penyiar 2 : Betul kang, memang ada beberapa persyaratan secara
teknis jika kita mendirikan lokasi peternakan. Ini
yang memang kadang-kadang banyak menimbulkan
permasalahan di masyarakat. Salah satunya adalah
harus jauh dari pemukiman penduduk.
Penyiar 1 : Oh gitu, itu teh ada aturannya yah kang?
Penyiar 2 : Iya ada, kecuali untuk bidang pendidikan itu nggak
masalah dilingkungan pemukiman seperti balai
penelitian peternakan Ciawi kan di dekat pemukiman
karena untuk edukasi.

Tapi kalau untuk teman-teman yang ingin bikin usaha


peternakan skala besar mau tidak mau harus jauh
dari pemukiman penduduk agar tidak menimbulkan
masalah dikemudian hari.
Penyiar 1 : Tapi ini Kang Dayat deket nih dengan perumahan?
Penyiar 2 : Nah ini dia kang memang ada beberapa teknislah
selain hal yang tadi itu masalah lokasi. Nah jika
teman-teman ingin beternak tapi dengan sangat
terpaksa dalam tanda petik lokasinya nggak ada lagi
dan terpaksa dilingkungan pemukiman penduduk itu
ada beberapa cara lah untuk mengurangi bau dari
kotoran ternak atau ayam itu.

Tapi namanya kotoran dari ternak pasti bau yah kang


apalagi kotoran dari ternak unggas ini baunya luar
biasa bau, soalnya unggas itu masuk ke dalam ternak
berlambung tunggal seperti manusia.

Nah ternyata bau ini dihasilkan dari sebagian besar


urine atau kotoran cairnya ayam. Nah selain punya
perencanaan lokasi tadi ada lagi yang mesti
dipertimbangkan yaitu, jarak kalau kita buka usaha
dalam jumlah banyak. Jadi jarak antar kendang itu
harus lebih dari 5 meter.
Penyiar 1 : Oh itu jarak antar kendangnya kang?
Penyiar 2 : Iya betul, tapi jarak kendang yg skalanya besar. Tapi
kalai keterpaksaan tidak ada tempat lagi jarak 1 – 2
meter tidak apa-apa namu ada caranya lagi yaitu,
dengan manajemen kendang. Seperti sirkulasi
udaranya harus tetap lancer kalau kita terpakasa
membuat kendang jaraknya berdekatan dan sirkulasi
udaranya tidak lancar adalagi caranya untuk
mengurangi bau dengan cara mengelola kendang atau
manajemen kandang dengan misalnya menmbahkan
bahan-bahan tertentu ke dalam pakan seperti
Bioaktivator atau isinya bakteri pengurai. Nah
bioaktivator ini ada dua yaitu, yang Herbal atau
Organik dan Kimia atau anorganik.
Penyiar 1 : Itu dicampurkan ke pakan ya?
Penyiar 2 : Iya betul, Nah bahan yang herbal ini teman-teman
ternak sudah banyak yang membuat kang skala
UMKM, ada juga dulu yang pernah membuat
bioaktivator namanya MOL (Mikro Organisme
Lokal).

Nah kalo bioaktivator yang kimia atau anorganik itu


banyak diproduksi oleh pabrikan skala industri.
Penyiar 1 : Tapi yang kimia nggak bahaya ya?
Penyiar 2 : Engga kang, tapi tinggal nanti peternak
mempertimbangkan kalau usaha ternaknya skala
besar bisa pakai yang kimia dari pabrikan kalau yang
skala kecil bisa pakai yang dibuat oleh teman-teman
peternak yaitu, MOL.

Jadi intinya bioaktivator ini bekerja untuk


memperlancar metabolisme pencernaan si ayam.
Karena ternyata sebagian besar pakan yang
dikonsumsi oleh ayam itu proteinnya tinggi. Kalau
proteinnya tinggi berarti nitrogennya itu juga tinggi.
Jika proses pencernaanya tidak sempurna
nitrogennya ini yang bahan bakunnya menimbulkan
bau itu akan terganggu, mungkin kalau kang dani
pernah dengar nanti nitrogennya ini di kotoran akan
menimbulkan yang namanya amoniak atau bau
pesing.

Makanya dengan bioaktivator ini tujuannya agar


memperlancar metabolisme pencernaan dan
mengurangi amoniak atau bau menyengat ini
nantinya.
Penyiar 1 : Oh jadi tetap menimbulkan bau tapi tidak terlalu
menyengat itu yah kang baunya
Penyiar 2 : Iya betul kang. Karena kan masalah bau ini apalagi
dari ternak kadang suka jadi masalah sosial kang
hahaha

Jadi gampanglah kang buat temen-temen peternak


kamu mau cari bioaktivator ini bisa beli dan bisa bikin
sendiri.
Penyiar 1 : Tapi kan di pasarannya juga ada yah kang kalau beli?
Penyiar 2 : Iya ada kok banyak kang.
Penyiar 1 : Oh yak ang berarti selali mengelola kandang dengan
baik juga masalah sanitasi untuk ternaknya penting
itu yaaa, untuk mengurangi bau juga harus rutin
dibersihkan kan yah kang?
Penyiar 2 : Oh iya betul sekali kang itu mah harus rutin karena
masalah sanitasi itu penting juga.
Penyiar 1 : Wah kalau gitu terimakasih kang saya jadi dapet ilmu
nih dari Kang Dayat.

Jadi yang harus diperhatikan itu manajemen kandang


yang termasuk di dalamnya adalah tentang sanitasi
harus diperhatikan yah kang, kemudian pakan yang
diberikan itu bisa menggunakan bioaktivator yang
herbal maupun kimia, dan terakhir harus
memperhatikan paling penting sirkulasi.

Terimakasih sekali lagi yah kang dayat nih!

Anda mungkin juga menyukai