Anda di halaman 1dari 30

IMPLEMENTASI METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON PADA

PERSAMAAN LOGISTIK BINER UNTUK MENGANALISIS


PREDIKSI TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI
PROVINSI SUMATERA UTARA

PROPOSAL JURNAL

SOFIA NABILLA
0703192034

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
IMPLEMENTASI METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON PADA
PERSAMAAN LOGISTIK BINER UNTUK MENGANALISIS
PREDIKSI TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI
PROVINSI SUMATERA UTARA

PROPOSAL JURNAL

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Matematika
Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

SOFIA NABILLA
0703192034

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
Judul : Implementasi Metode Adams Bashforth Moulton Pada Persamaan
Logistik Biner Untuk Menganalisis Tingkat Pertumbuhan
Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Penyusun : Sofia Nabilla
NIM : 0703192034
Pembimbing : Dr. Fibri Rakhmawati, M.Si

Disetujui Oleh:
Pembimbing

Dr. Fibri Rakhmawati, M.Si


NIP: 198002112003122014

Diketahui Oleh:
Ketua Program Studi Matematika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Dr. Riri Syafitri Lubis, S.Pd., M.Si


NIP: 198407132009122002

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………...4
1.3 Batasan Masalah………………………………………………………….4
1.4 Tujuan Penelitian…………………………………………………………4
1.5 Manfaat Penelitian………………………………………………………..4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………....6
2.1 Pertumbuhan Ekonomi...............................................................................6
2.2 Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi…………………………………….8
2.3 Prediksi.....................................................................................................10
2.4 Persamaan Diferensial Biasa…………………………………………….11
2.5 Logistik Biner…………………………………………………………...13
2.6 Metode Adams Bashforth Moulton………………………………………14
2.7 Pengendalian Ukuran Langkah h...............................................................16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………...18
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………...18
3.2 Jenis Penelitian.........................................................................................18
3.2.1. Jenis Data………………………………………………………...18
3.2.2. Sumber Data……………………………………………………...18
3.3 Variabel Penelitian...................................................................................18
3.4 Prosedur Penelitian...................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...22

iii
KATA PENGANTAR
ِ‫الرحِ ي ِْم‬
َّ ‫ن‬ِِ ‫الرحْ َم‬
َّ ‫للا‬
ِِ ‫ْــــــــــــــــــم‬
ِِ ‫ِبس‬

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Penulis mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah Subhanahu
Wata’ala dengan segala limpahan anugerah serta rahmat dan karunia-Nya. Tidak
lupa pula shalawat beriring salam kepada Rasulullah Muhammad Shalallaahu
Alaihi Wassalam sebagai panutan manusia mencapai ridhoi Allah Subhanahu
Wata’ala, sehingga proposal penelitian ini dapat penulis selesaikan dalam rangka
pemenuhan salah satu persyaratan penyelesaian pendidikan Strata Satu (S1)
Fakultas Sains dan Teknologi Prodi Matetamtika UIN Sumatera Utara Medan.
Dalam proses penyelesaian proposal penelitian ini, bimbingan, dukungan
dan bantuan selalu penulis terima dari seluruh pihak. Pada kesempatan ini, penulis
dengan khusus mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Kepada orang tua saya yang tercinta Bapak Agus Suryadi, SH dan Ibu Aida
Hafni yang telah membesarkan, mendidik, membimbing, memberikan
semangat yang tinggi, dan dukungan yang besar kepada penulis, motivasi untuk
terus berkarya, doa yang tidak pernah putus dan terimakasih kepada kakak dan
adik saya yang selalu menjadi penyemangat.
2. Ibu Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., selaku Plt. Rektor Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara Medan.
3. Bapak Dr. Zulham, S.H.I., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Sains Dan
Teknologi Univeristas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
4. Ibu Dr. Riri Syafitri Lubis, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara Medan.
5. Ibu Rima Aprilia, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Matematika Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
6. Ibu Dr. Fibri Rakhmawati, M.Si., selaku Dosen pembimbing yang selalu
menyalurkan ilmu dalam bimbingannya serta arahan-arahan agar penulisan
proposal penelitian ini terdapat penyempurnaan.
7. Ibu Rina Widyasari, M.Si., selaku Dosen Penasehat Akademik.

iv
8. Bapak/Ibu Dosen dan para staf pengajar di Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara Medan yang telah memberikan ilmu pendidikan dan pengetahuan
terhadap penulis.
9. Penulis ucapkan Terimakasih Kepada Dimas Bagus Arjuna yang telah
menemani dan berpartisipasi selama proses penyusunan artikel jurnal ini.
10. Kepada seluruh teman-teman jurusan Matematika stambuk 2019 yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan do’a, semangat dan
dukungan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini dan hanya Allah Subhanahu Wata’ala yang
dapat memberikan balasan atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Akhir
kata penulis berharap semoga artikel jurnal ini memberikan manfaat dan bisa
menjadi sumbangsih pemikiran bagi pihak yang membutuhkan serta bisa
dikembangkan lebih lanjut. Akhir kata penulis mengucapkan terimaksih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan, Juli 2023

Sofia Nabilla
Nim. 0703192034

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Secara spasial, struktur perekonomian Pulau Sumatera pada tahun 2022
didominasi oleh Provinsi Riau sebesar 23,50%. Provinsi Sumatera Utara dengan
kontribusi sebesar 22,63% dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 14,02%. Setelah
2 (dua) tahun lebih pandemi covid-19 melanda, perbaikan perekonomian mulai
terjadi di semua Provinsi dengan level pertumbuhan yang berbeda-beda. Secara y-
on-y, Provinsi Sumatera Utara tumbuh sebesar 4,73%, sedangkan Pulau Sumatera
tumbuh sebesar 4,69%. Provinsi Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan
tertinggi sebesar 5,23% diikuti oleh Provinsi Jambi sebesar 5,13% dan Kepulauan
Riau sebesar 5,09% (Badan Pusat Statistik, 2022).
Potensi ekonomi Sumatera Utara saat ini memberikan peluang cukup besar,
diketahui bahwa salah satu sumber utama dalam pertumbuhan ekonomi adalah
sektor pertanian. Upaya untuk menjaga kestabilan atau meningkatkan pertumbuhan
ekonomi secara berskala diperlukan adanya strategi baru yakni peningkatan sektor
ekonomi kreatif dan pengembangan ekonomi halal. ekonomi Sumatera Utara
Triwulan IV-2022 terhadap Triwulan IV-2021 mengalami pertumbuhan sebesar
5,26% (y-on-y). Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan
mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,02%. Sementara dari sisi
pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi
sebesar 9,77% serta informasi dan komunikasi sebesar 7,78%. Sementara itu,
pertanian, kehutanan, dan perikanan yang memiliki peran dominan tumbuh sebesar
5,35% (Badan Pusat Statistik, 2022).
Menurut (Berita Resmi Statistik, 2022), diketahui bahwa perkembangan
ekonomi Sumatera Utara tahun 2022 tumbuh sebesar 4,73%, lebih tinggi
disbanding capaian tahun 2021 yang tumbuh sebesar 2,61%. Dari sisi produksi,
pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan
sebesar 12,69%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen
ekspor barang dan jasa sebesar 11,44. Faktor utama yang mempengaruhi
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya manusia (SDM),

1
sumber daya alam (SDA), modal, sosial budaya dan perkembangan teknologi.
Selain dari itu, faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu
angkatan kerja, bertambahnya jumlah angkatan kerja sebesar 7.451 jiwa (2021)
dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 7.124 jiwa (Kurnia, 2021). Dapat diartikan
semakin bertambahnya jumlah angkatan kerja produktif akan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi tersebut. Tenaga kerja juga merupakan salah satu variabel
yang mempengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi, Menurut penelitian Dian
Christy menyatakan bahwa secara langsung tenaga kerja mempengaruhi tingkat
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara, artinya semakin bertambahnya
jumlah tenaga kerja akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi (Dian Christy
Fabiola Mawikere, 2021).
Berdasarkan hasil pengamatan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
cukup merata, taraf hidup masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan akan
meningkat. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai negara sedang berkembang
adalah peningkatan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju
pertumbuhan penduduk. Permasalahannya adalah pendekatan dan pola
pembangunan seperti apa yang akan digunakan oleh suatu negara dalam mencapai
tingkat pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan pembangunan di daerah. Setiap
wilayah bertujuan untuk meningkatkan dan melakukan hal yang terbaik guna
mendukung pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah tersebut dengan optimal
(Berita Resmi Statistik, 2022).
Logistik biner merupakan sebuah pendekatan untuk membuat model
prediksi seperti halnya regresi linear atau yang biasa disebut dengan istilah
Ordinary Least Squares (OLS) regression. Persamaan logistik biner juga
merupakan persamaan diferensial biasa (PDB) non linear yang menggambarkan
pertumbuhan populasi. Salah satu metode numerik yang dapat digunakan untuk
menyelesaiakan suatu PDB non linear adalah metode Adams Bashforth Moulton
(Wahyuni et al., 2019). Metode Adams Bashforth Moulton salah satu metode multi-
step yaitu metode yang membutuhkan beberapa solusi awal yang dapat diperoleh
dari metode one-step. Metode Adams Bashforth Moulton dapat digunakan tanpa
mencari turunan-turunan fungsinya terlebih dahulu, melainkan langsung

2
menggunakan persamaan prediktor-korektor yang terdiri dari metode Adams
Bashforth sebagai prediktor dan metode Adams Moulton sebagai korektor. Metode
Adams Bashforth Moulton ini memberikan solusi yang cukup akurat dalam
penyelesaian masalah nilai awal persamaan diferensial biasa non linear (Apriani et
al., 2022).
Kelebihan menggunakan metode Adams Bashforth Moulton ini adalah galat
dapat ditentukan dengan mudah tetapi untuk mencari nilai dan memerlukan titik
sebelumnya sehingga dengan melakukan kombinasi kekurangan dari masing-
masing metode dapat saling melengkapi. Penggunaan metode multi-step prediktor
korektor adams pada penyelesaian persamaan diferensial biasa orde pertama secara
numerik memberikan hasil yang lebih stabil dibandingkan dengan penggunaan
metode prediktor korektor milne-simpson (Abdullah, 2018).
Penelitian metode adams bashforth moulton sebelumnya pernah dilakukan
oleh, Suci Riska Putri, Evi Novianti dan Yudhi (2022), penelitian ini membahas
persamaan logistik sebagai model pertumbuhan penduduk di Kalimantan Barat.
Solusi dari persamaan logistik didapatkan dengan metode numerik yaitu
menggunakan metode adams bashforth moulton. Pada penelitian pertumbuhan
ekonomi juga pernah dilakukan oleh Didiharyono, Muhammad Syukri dan Eka
Purnama (2023), penelitian ini membahas tentang analisis pertumbuhan ekonomi
Kabupaten dan Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2022 dengan metode analisis yang
digunakan yaitu analisis regresi non parametrik spline.
Dalam penelitian ini, permasalahan yang terjadi dalam triwulan sebelumnya
pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dan pada triwulan IV-2022 ini
mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pengelolaan data yang ada dan
sudah dapat dilakukan dengan memannfaatkan metode adams bashforth moulton.
Penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan metode adams bashforth
moulton. Metode tersebut digunakan untuk mencari nilai fungsi y(x) pada titik x
pada titik tertentu dari persamaan diferensial biasa non linear orde satu yang
diketahui. Hal inilah yang melatarbelakangi analisis prediksi tingkat pertumbuhan
ekonomi untuk memberikan alternatif solusi agar mengetahui pertumbuhan
ekonomi stabil atau tidak setiap tahunnya. Dengan melakukan analisis, peneliti
tertarik melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Metode Adams

3
Basforth Moulton Dalam Persamaan Logistik Biner Untuk Menganalisis
Prediksi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara”.
1.2. Rumusan Masalah
Tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara setiap tahunnya
tidak stabil sehingga diperlukan analisis prediksi pada tingkat pertumbuhan
ekonomi Provinsi Sumatera Utara dengan berdasarkan mengimplementasikan
adams bashforth moulton dalam persamaan logistik biner.
1.3. Batasan Masalah
Dari masalah yang dirumuskan diatas maka dilakukan pembatasan masalah,
agar lebih mengarahkan permasalahan tersebut kepada tujuannya sehingga lebih
jelas. Adapun pembatasan masalah tersebut sebagai berikut:
a. Metode yang digunakan adalah adams basforth moulton dalam persamaan
logistik biner.
b. Data tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara yang digunakan
adalah data mulai dari Januari 2022 s/d September 2022 yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui prediksi tingkat
pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara dengan berdasarkan implementasi
adams bashforth moulton dalam persamaan logistik biner.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan harapan memiliki manfaat antara lain:
a. Bagi Peneliti dan Pembaca
Peneliti dan pembaca diharapkan dapat memberikan pengalaman dan
menambah pengetahuan, serta sebagai pengaplikasian ilmu yang telah
diperoleh tentang metode adams bashforth moulton dengan persamaan logistik
biner dalam prediksi tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara.
b. Bagi Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperoleh informasi
mengenai prediksi tingkat pertumbuhan ekonomi serta faktor pendukung yang
berperan dalam tingkat pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.

4
c. Bagi Universitas
Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi salah satu pertimbangan,
khususnya bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan serta sebagai bahan masukan untuk mengetahui upaya-upaya apa
saja yang dapat dilakukan guna mencetak kelulusan terbaik dalam bidangnya.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro untuk melihat
kinerja perekonomian di suatu negara maupun daerah yang berada di dalam wilayah
negara tersebut (Yasin & Irwan, 2020). Menurut (Wikipedia, 2023), pertumbuhan
ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam
memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih
menunjukkan pada perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitatif change) dan
biasanya diukur dengan menggunakan data produk domestik bruto (PDB) atau
pendapatan output perkapita (Yasin & Irwan, 2020). Tingkat pertumbuhan ekonomi
menunjukkan persentase kenaikan pendapatan nasional riil pada suatu tahun
tertentu dibandingkan dengan pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya.
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka semakin cepat proses
pertambahan output wilayah sehingga prospek perkembangan wilayah semakin
baik. Dengan di ketahuinya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi maka dapat
ditentukan sektor prioritas pembangunan. Terdapat tiga faktor atau komponen
utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu akumulasi modal (capital
accumulation), pertumbuhan penduduk (growth in population), dan kemajuan
teknologi (technological progress) (Yasin & Irwan, 2020).
Pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah bagian terpenting dalam
kebijakan ekonomi di negara maupun sistem ekonomi manapun. Secara
menyeluruh, hal ini dapat diasumsikan bahwa pertumbuhan ekonomi akan
membawa kepada peluang dan pemerataan ekonomi yang lebih besar. Salah satu
fakta yang tak terbantahkan, pertumbuhan perekonomian dunia selama dua abad ini
telah menimbulkan dua efek yang sangat penting, yaitu pertama, semakin
meningkatnya kemakmuran atau taraf hidup yang dicapai oleh masyarakat dunia,
kedua, terbukanya kesempatan kerja baru bagi penduduk yang semakin bertambah
jumlahnya (Rizal Muttaqin, 2018).
Permasalahan pertumbuhan ekonomi dalam daerah disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah kebijakan oleh pemerintah. Suatu kebijakan

6
pemerintah wajib dikenali dan diidentifikasi dengan cara yang tepat agar
pertumbuhan ekonomi segera tercapai. Untuk menganalisa pertumbuhan ekonomi
dalam suatu wilayah dengan periode tertentu data Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) atas dasar harga konstan merupakan tolak ukur yang sesuai dimana
tinggginya tingkat pertumbuhan ekonomi ditunjukan dengan tingginya nilai PDRB
begitu juga rendahnya pertumbuhan ekonomi ditunjukan dengan rendahnya nilai
PDRB. Produk Domestik Regional Bruto akan memberikan suatu gambaran
bagaimana daerah dalam mengelola serta memanfaatkan sumber daya yang ada,
terutama dalam lingkup Provinsi Sumatera Utara yang merupakan salah satu
provinsi di Pulau Sumatera yang terdiri dari 8 kota dan 25 kabupaten dengan jumlah
penduduk di tahun 2021 sebanyak 14.936.148 jiwa (Fatoni & Prasetyanto, 2022).
Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro
ekonomi jangka panjang. Dari satu periode ke periode berikutnya kemampuan
suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan
yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu
mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi ini akan
menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan juga berkembang.
Disamping itu tenaga kerja juga bertambah sebagai akibat pertambahan penduduk,
pengalaman kerja dan pendidikan serta kenaikan ketrampilan yang dimiliki oleh
tenaga kerja (Menajang Heidy, 2019).
Krisis ekonomi dalam persepktif Islam tentu saja tidak terlepas dari praktek-
praktek ekonomi yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti perilaku riba
(dalam makna yang luas), monopoli, korupsi, dan lainnya. Apabila pelaku ekonomi
telah terbiasa bertindak di luar tuntunan ekonomi Ilahiah, maka tidaklah berlebihan
bila krisis ekonomi yang melanda kita adalah suatu permasalahan yang sengaja
diundang kehadirannya akibat ulah tangan manusia sendiri. Hal tersebut sesuai
firman Allah SWT dalam (Q.S. Ar-Rum [30]:40) yang mengandung arti sebagai
berikut: "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mareka sebahagian
dari (akibat) perbuatan mareka, agar mareka kembali (ke jalan yang benar)".
(Rizal Muttaqin, 2018).

7
2.2. Faktor- Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan data yang telah diperoleh merupakan suatu hal menarik
bagaimana variabel independen seperti jumlah penduduk, pengangguran dan inflasi
dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di daerah Provinsi Sumatera Utara
pada periode tahun 1990-2021. Lalu, tidak hanya variabel tersebut yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tetapi bagi peneliti sendiri jumlah penduduk,
pengangguran dan inflasi merupakan hal menarik karena berbagai alasan seperti
halnya bagaimana jika jumlah penduduk, pengangguran dan inflasi naik apakah
pertumbuhan ekonomi juga akan naik atau sebaliknya, maka perlu kita ketahui
bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi dilihat dari sisi PDRB
dalam Provinsi Sumatera Utara periode tahun 1990-2021 (Fatoni & Prasetyanto,
2022). Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
berdasarkan penelitian (Fatoni & Prasetyanto, 2022) sebagai berikut:
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Berdasarkan Todaro dan Smith, Produk Domestik Regional Bruto
merupakan nilai barang dan jasa akhir yang berdasarkan harga pasar, merupakan
barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian di daerah dalam satu
kurun waktu atau periode dengan menggunakan faktor-faktor yang ada di dalam
suatu perekonomian wilayah, dimana Todaro dan Smith berpendapat bahwa
semakin tinggi pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah dapat diartikan juga
bahwa kegiatan ekonmi daerah akan semakin baik (Ramadhani et al., 2020).
2. Jumlah Penduduk
Mankiw mengemukakan teori mengenai penduduk menurut model
Malthusian dimana bahwa ketika populasi semakin meningkat akan berakibat
semakin berkelanjutan membebani standar masyarakat guna memenuhi
kebutuhannya. Malthus menjelaskan dimana bertambahnya penduduk akan
menyebabkan sumber daya alam terbebani atas keperluan yang digunakan untuk
keperluan produksi. Dapat disimpulkan pertumbuhan penduduk dianggap menjadi
resiko atau suatu ancaman atas peningkatan standar hidup. Berbeda dengan
Malthus, Model Kremerian berpendapat bahwa faktor utama dalam memajukan
kesejahteraan ekonomi adalah pertumbuhan penduduk. Korelasi pertumbuhan

8
ekonomi dengan pertumbuhan penduduk sejalan dimana ketika pertumbuhan
meningkat maka pertumbuhan juga akan meningkat (Fatoni & Prasetyanto, 2022).
Menurut Sukirno Penambahan penduduk mengakibatkan membesarnya
luas pasar atas barang-barang yang dihasilkan dari perusahaan menjadi besar pula.
Dengan begitu perkembangan jumlah pendudukan akan menimbulkan dorongan
kepada pertambahan dalam produksi nasional dan tingkat kegiatan ekonomi
sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat (Yenny & Anwar, 2020). Jumlah
penduduk yang besar merupakan syarat bagi kemajuan teknologi, pertumbuhan
penduduk dengan cepat akan menahan negara berkembang untuk meraih salah satu
tujuan utama atas pembangunan ekonomi yaitu pemerataan pendapatan.
Pertambahan jumlah penduduk tersebut mampu menyebabkan perbedaan diantara
masyarakat semakin lebar. Berdasarkan pernyataan tersebut berbagai ahli ekonomi
tertarik tentang masalah dalam kependudukan karena penduduk merupakan subjek
ekonomi yang mana berperan dalam melakukan konsumsi maupun produksi.
Jumlah serta mutu penduduk sebuah daerah menjadi unsur penentu yang penting
atas kemampuan memproduksi juga standar hidup suatu negara. Tetapi hal yang
paling utama mengapa masalah penduduk itu begitu menarik perhatian para ahli
ekonomi adalah dikarenakan penduduk sendiri merup sumber tenaga kerja
disamping sumber faktor produksi pengolahan keahlian seseorang.
3. Pengangguran
Berdasarkan Suparmoko pengangguran merupakan angkatan kerja yang
tidak mampu untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan apa yang diinginkan atau
mereka butuhkan. Jadi dapat disimpulkan pengangguran merupakan kondisi di
mana seseorang yang sudah dikategorikan angkatan kerja tetapi belum mempunyai
pekerjaan dan berusaha mencari pekerjaan (Fatoni & Prasetyanto, 2022). Berdasarkan
(Badan Pusat Statisitk, 2021) pengangguran adalah kondisi penduduk tidak bekerja
melainkan sedang mencari pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan
dengan alasan sudah diterima bekerja namun belum mulai bekerja. Pengangguran
merupakan kenyataan yang dihadapi tidak saja oleh negara-negara sedang
berkembang namum juga oleh negara yang telah maju. Dalam hal umum
pengangguran diartikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang yang tergolong
dalam kategori angkatan kerja namun sudah memiliki pekerjaan dan dalam kegiatan

9
keseharian sedang mencari pekerjaan. Sesorang yang tidak bekerja, namun secara
aktif terus mencari pekerjaan tidak bisa digolongkan sebagai pengangguran.
4. Inflasi
Menurut Al-Maqrizi inflasi merupakan sebuah fenomena alam yang
menimpa kehidupan masyarakat di seluruh duniadari dulu hingga sekarang, inflasi
terjadi ketik harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan terus berlangsung.
Pada saat ini, persediaan barang dan jasa mengalami kelangkaan dan konsumen,
karena sangat membutuhkannya, harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk
sejumlah barang dan jasa yang sama. Berdasarkan pandangan monetaris inflasi
disebabkan oleh kelebihan penawaran uang dibanding apa yang diminta
masyarakat. Sedangkan golongan keynesian tidak menyangkal pendapat pandangan
monetaris tetapi menambahkan bahwa tanpa ekspansi uang beredar, kelebihan
permintaan agregat dapat saja terjadi jika terjadi kenaikan pengeluaran konsumsi,
investasi, pengeluaran pemerintah (Fatoni & Prasetyanto, 2022).
2.3. Prediksi
Prediksi adalah proses perkiraan secara sistematis tentang sesuatu yang
mungkin terjadi di masa depan. Berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang
dimiliki, agar kesalahannya (selisih antara sesuatu yang terjadi dengan hasil
perkiraan) dapat diperkecil (Zulfauzi & Alamsyah, 2020). Prediksi tidak harus
memberikan jawaban secara pasti kejadian yang akan terjadi, melainkan berusaha
untuk mencari jawaban sedekat mungkin yang akan terjadi (Panggabean D.S., et
al., 2020).
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2022), prediksi adalah
hasil dari kegiatan memprediksi, meramal atau memperkirakan nilai pada masa
yang akan datang dengan menggunakan data masa lalu. Prediksi menunjukkan apa
yang akan terjadi pada suatu keadaan tertentu dan merupakan input bagi proses
perencanaan dan pengambilan keputusan. Prediksi bisa berdasarkan metode ilmiah
ataupun subjektif belaka. Contohnya, yakni prediksi cuaca selalu berdasarkan data
dan informasi terbaru yang didasarkan pengamatan termasuk oleh satelit.
Permulaan awal, walaupun pengkajian yang mendalam mengenai alternatif masa
depan adalah suatu disiplin baru, barangkali orang telah menaruh perhatian besar
tentang apa yang akan terjadi kemudian semenjak manusia mulai mengetahui

10
sesuatu. Populasi tukang ramal dan tukang nujum pada zaman kuno dan abad
pertengahan merupakan satu manifestasi dari keinginan tahu orang tentang masa
depannya (Kafil M., 2019).
Prediksi (peramalan) juga merupakan usaha menduga atau memperkirakan
sesuatu yang akan terjadi di waktu mendatang dengan memanfaatkan berbagai
informasi yang relevan pada waktu-waktu sebelumnya (historis) melalui suatu
metode ilmiah (Purba et al., 2019). Metode prediksi dapat dilakukan secara
kualitatif melalui pendapat para pakar atau secara kuantitatif dengan perhitungan
secara matematis. Salah satu metode prediksi kuantitatif adalah menggunakan
analisis deret waktu (time series) (Andriani et al., 2018). Tujuan dari adanya
peramalan kebijakan adalah untuk memperoleh informasi mengenai perubahan di
masa yang akan datang dengan mempengaruhi implementasi kebijakan serta
konsekuensi tersebut (Kafil M., 2019).
2.4. Persamaan Diferensial Biasa
Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang didalamnya terdapat
paling sedikit satu turunan atau diferensial dari suatu fungsi yang belum diketahui
(Purnomo, 2021). Persamaan diferensial dibagi dalam dua jenis yaitu biasa dan
parsial. Persamaan diferensial biasa (ordinary differential equation), disingkat PDB
adalah suatu persamaan diferensial yang melibatkan hanya satu variabel bebas
(Halimah, 2018). Jika diambil 𝑦(𝑥) sebagai suatu fungsi satu variabel, dengan 𝑥
sebagai variabel bebas dan 𝑦 sebagai variabel tak bebas, maka suatu persamaan
diferensial biasa (PDB) dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut:
𝐹 (𝑥, 𝑦, 𝑦 ′ , 𝑦 ′′ , … , 𝑦 𝑛 ) = 0 (2.1)
Keterangan:
𝐹 = Fungsi real
𝑥 = Variabel bebas
𝑦 = Variabel tak bebas
𝑦 ′ = Turunan pertama dari 𝑦 terhadap 𝑥
𝑦 ′′ = Turunan kedua dari 𝑦 terhadap 𝑥
𝑦 𝑛 = Turunan y terhadap x yang ke-n
Contoh (2.1):
𝑦 ′ + 2 sin 𝑥 = 0 adalah PDB tingkat 1

11
𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
+ 3𝑥 𝑑𝑥 − 2𝑦 = 0 adalah PDB tingkat 2
𝑑𝑥 2

Sedangkan persamaan diferensial parsial (partial differential equation)


adalah suatu persamaan diferensial yang melibatkan dua atau lebih variabel bebas
(Halimah, 2018). Contoh (2.2):
𝜕2𝑢 𝜕2𝑢 𝜕2𝑢
= 𝑑𝑥 2 + 𝑑𝑦 2 adalah PDP tingkat 2
𝑑𝑡 2

Persamaan diferensial biasa (PDB) terbagi menjadi dua, yakni persamaan


diferensial biasa linear dan persamaan diferensial biasa non linear.
1. Persamaan Diferensial Biasa Linear
Persamaan diferensial biasa linier orde n adalah persamaan diferensial
berpangkat satu dalam perubah tak bebas dan turunan-turunannya (Apriani, 2022).
Secara umum persamaan diferensial biasa linear ordo ke-n dituliskan sebagai
berikut:
𝑎0 (𝑥 )𝑦 (𝑛) + 𝑎1 (𝑥 )𝑦 (𝑛−1) + ⋯ + 𝑎𝑛 (𝑥)𝑦 = 𝑔(𝑥); 𝑎𝑛 (𝑥) ≠ 0 (2.2)
Keterangan:
𝑔(𝑥 ) = Nilai fungsi 𝑔 pada 𝑥
Persamaan diferensial biasa disebut linear, jika memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Tidak terdapat fungsi transenden dalam peubah tak bebas
b. Tidak terdapat perkalian antara peubah tak bebas dengan turunannya
c. Peubah tak bebas dan turunannya paling tinggi berpangkat satu
d. 𝑎𝑛 (𝑥) adalah fungsi kontinu
Contoh (2.3):
𝑦" + 4𝑦′ + 2𝑦 = cos 𝑥 adalah PDB linear orde 2
𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
+ 2 𝑑𝑥 − 15𝑥 = 0 adalah PDB linear orde 2
𝑑𝑡 2

2. Persamaan Diferensial Biasa Non linear


Persamaan diferensial non linear adalah persamaan diferensial biasa yang
tak linear. Persamaan diferensial dikatakan non linear jika persamaan diferensial
tersebut memenuhi paling sedikit satu dari kriteria berikut:
a. Terdapat variabel tak bebas dari turunan-turunannya berpangkat selain satu.
b. Terdapat perkalian dari variabel tak bebas dan atau turunan-turunannya.

12
c. Terdapat fungsi transendental dari variabel tak bebas dan turunan-turunannya
(Apriani et al., 2022).
Contoh (2.4):
Diberikan sistem persamaan diferensial sebagai berikut:
𝑑𝑥1
= 𝑥1 + 𝑥1 𝑥2
{𝑑𝑥𝑑𝑡 (2.3)
2
= 4𝑥1 2 + 2𝑥2
𝑑𝑡

Penyelesaian:
Persamaan (2.3) merupakan sistem persamaan diferensial non linear dengan
variabel bebas 𝑡 dan variabel tak bebas 𝑥1 dan 𝑥2 . Persamaan (2.3) disebut sistem
diferensial non linear karena terdapat perkalian antara variabel tak bebas 𝑥1 dan 𝑥2
pada persamaan pertama dan terdapat kuadrat dari variabel tak bebas 𝑥1 pada
persamaan kedua.
2.5. Logistik Biner
Logistik Biner merupakan salah satu model matematis yang sering
digunakan dalam menggambarkan hubungan antara variabel respon (variabel
dependen) dengan suatu variabel prediktor (variabel independen) dikotomi (Avini
et al., 2022). Model regresi logistik seringkali digunakan dengan tujuan menguji
dan menganalisis hubungan antara variabel respon dan variabel prediktor. Variabel
respon berupa data kuantitatif dikotomis yang memiliki nilai 1 untuk menunjukkan
keberhasilan (sukses) suatu peristiwa dengan adanya karakteristik dan nilai 0 untuk
menunjukkan tidak adanya karakteristik (Himayati, 2023).
Model logistik adalah model yang menggambarkan pertumbuhan populasi
yang dirasa lebih realistis. Laju pertumbuhan instrinsik (m) adalah kapasitas suatu
populasi untuk meningkat yang besarnya ditentukan oleh berbagai aspek. Laju
pertumbuhan intrinsik dalam model logistik digunakan untuk mengetahui daya
tumbuh populasi dan kapasitas batas lingkungan digunakan sebagai penghambat
pertumbuhan populasi (Apriani et al., 2022). Berikut ini persamaan model logistik.
𝑑𝑃
= (𝑚 − 𝑎𝑃)𝑃
𝑑𝑡
𝑑𝑃 𝑚
= (𝑚 − 𝐾 𝑃) 𝑃
𝑑𝑡
𝑑𝑃 𝑃
= 𝑚 (1 − 𝐾 ) 𝑃 (2.4)
𝑑𝑡

13
Solusi analitik dari persamaan model logistik sebagai berikut:
𝑃(𝑡0 ) = 𝑃0 (2.5)
𝐾
𝑃(𝑡) = 1+𝐴𝑒 −𝑚𝑡 (2.6)

Keterangan:
𝑃(𝑡) = Nilai fungsi 𝑃 pada 𝑡
𝑃0 = Nilai awal untuk fungsi 𝑃 pada 𝑡
𝑡0 = Nilai awal untuk variabel 𝑃 pada 𝑡
𝐾 = Kapasitas tampung
𝐴 = Nilai awal
𝑚 = Laju pertumbuhan ekonomi
𝑡 = Periode waktu
Dimana 𝐾 = 𝑚/𝑎. Persamaan (2.4) merupakan persamaan diferensial biasa
orde satu non linear dan disebut sebagai persamaan logistik biner (Apriani et al.,
2022).
2.6. Metode Adams Bashforth Moulton
Metode Adams Bashforth Moulton merupakan metode multi-step yang
terdiri dari Adams Bashforth sebagai prediktor dan Adams Moulton sebagai
korektor. Untuk memperoleh solusinya metode multi-step memerlukan beberapa
solusi awal yang diperoleh dari metode one-step, seperti metode Euler, metode
Heun, metode deret Taylor dan metode Runge-Kutta (Apriani et al., 2022). Metode
multi-step yang populer adalah metode 4 langkah Adams-Bashfosth. Dengan
menggunakan metode ini, 𝑦𝑟+1 diperoleh dari 𝑦𝑟+3 , 𝑦𝑟+2 , 𝑦𝑟+1 , 𝑦. Penggunakan
metode tersebut, nilai-nilai 4 data awal (𝑥0 , 𝑦𝑜 ), (𝑥1 , 𝑦1 ), (𝑥2 , 𝑦2 ), (𝑥3 , 𝑦3 ) telah
diketahui untuk menghitung (𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 ) untuk 𝑟 ≥ 4. Oleh karena itu, metode ini harus
digunakan dengan metode multi-step.
Metode Adams Bashforth Moulton melibatkan dua langkah. Langkah
pertama adalah prediksi dan langkah kedua adalah koreksi. Metode prediktor-
korektor adalah suatu himpunan dengan dua persamaan untuk 𝑦𝑟+1 . Persamaan
pertama disebut prediktor biasanya digunakan untuk memprediksi (memperoleh
aproksimasi pertama untuk) 𝑦𝑟+1 . Persamaan kedua disebut korektor yang
digunakan untuk memperoleh nilai hasil koreksi (aproksimasi kedua untuk) 𝑦𝑟+1
(Abdullah, 2018).

14
Tinjau PDB orde satu:
𝑦 ′ = 𝑓(𝑥, 𝑦(𝑥)) (2.7)
Keterangan:
𝑦 ′ = Turunan pertama dari 𝑦 terhadap 𝑥
𝑓(𝑥, 𝑦) = Fungsi 𝑓 yang melibatkan variabel 𝑥 dan 𝑦
Integrasikan kedua ruas persamaan dari 𝑥𝑟 sampai 𝑥𝑟+1 :
𝑥𝑟+1 𝑥𝑟+1
∫ 𝑓(𝑥, 𝑦(𝑥 )) 𝑑𝑥 = ∫ 𝑦 ′(𝑥) 𝑑𝑥
𝑥𝑟 𝑥𝑟
𝑥
= 𝑦(𝑥)|𝑥𝑟𝑟+1
= 𝑦(𝑥𝑟+1 ) − 𝑦(𝑥𝑟 )
= 𝑦𝑟+1 − 𝑦𝑟
Nyatakan 𝑦𝑟+1 diruas kiri persamaan dan suku lainnya di ruas kanan
𝑥
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + ∫𝑥 𝑟+1 𝑓 (𝑥(𝑦 (𝑥) )) 𝑑𝑥 (2.8)
𝑟

Persamaan prediktor diperoleh dengan menghampiri fungsi 𝑓 (𝑥(𝑦 (𝑥) )) ke

dalam polinom interpolasi derajat tiga. Kemudian, diperlukan 4 titik dengan jarak
yang sama, yaitu (𝑥𝑟−3 , 𝑓𝑟−3 ), (𝑥𝑟−2 , 𝑓𝑟−2 ), (𝑥𝑟−1 , 𝑓𝑟−1 ), (𝑥𝑟 , 𝑓𝑟 ). Dari keempat titik
tersebut, maka dapat dibentuk polinom interpolasi Lagrange derajat tiga:
(𝑥 − 𝑥𝑟−2 )(𝑥 − 𝑥𝑟−1 )(𝑥 − 𝑥𝑟 )𝑓𝑟−3
𝑓 (𝑥(𝑦 (𝑥) )) ≈
(𝑥𝑟−3 − 𝑥𝑟−2 ), (𝑥𝑟−3 − 𝑥𝑟−1 ), (𝑥𝑟−3 − 𝑥𝑟 )
(𝑥 − 𝑥𝑟−3 )(𝑥 − 𝑥𝑟−1 )(𝑥 − 𝑥𝑟 )𝑓𝑟−2
+
(𝑥𝑟−2 − 𝑥𝑟−3 ), (𝑥𝑟−2 − 𝑥𝑟−1 ), (𝑥𝑟−2 − 𝑥𝑟 )
(𝑥 − 𝑥𝑟−3 )(𝑥 − 𝑥𝑟−2 )(𝑥 − 𝑥𝑟 )𝑓𝑟−1
+
(𝑥𝑟−1 − 𝑥𝑟−3 ), (𝑥𝑟−1 − 𝑥𝑟−2 ), (𝑥𝑟−1 − 𝑥𝑟 )
(𝑥 − 𝑥𝑟−3 )(𝑥 − 𝑥𝑟−2 )(𝑥 − 𝑥𝑟 )𝑓𝑟
+
(𝑥𝑟 − 𝑥𝑟−3 ), (𝑥𝑟 − 𝑥𝑟−2 ), (𝑥𝑟 − 𝑥𝑟−1 )
1
≈ (𝑥 − 𝑥𝑟−2 )(𝑥 − 𝑥𝑟−1 )(𝑥 − 𝑥𝑟 )𝑓𝑟−3
−6ℎ3
1
+ 3 (𝑥 − 𝑥𝑟−3 )(𝑥 − 𝑥𝑟−1 )(𝑥 − 𝑥𝑟 )𝑓𝑟−2
2ℎ
1
− 3 (𝑥 − 𝑥𝑟−3 )(𝑥 − 𝑥𝑟−2 )(𝑥 − 𝑥𝑟 )𝑓𝑟−1
2ℎ
1
+ 2ℎ3 (𝑥 − 𝑥𝑟−3 )(𝑥 − 𝑥𝑟−2 )(𝑥 − 𝑥𝑟 )𝑓𝑟 (2.9)

15
Substitusi persamaan (2.9) ke dalam persamaan (2.8). Kemudian diperoleh
persamaan sebagai berikut ini:
∗ ℎ
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + 24 (−9𝑓𝑟−3 + 37𝑓𝑟−2 − 59𝑓𝑟−1 + 55𝑓𝑟 ) (2.10)

Persamaan (2.10) tersebut merupakan persamaan prediktor dari metode Adams


Bashforth Moulton.
Persamaan korektor dibentuk dengan cara yang sama seperti pada
persamaan prediktor. Tetapi, titik-titik yang diperlukan untuk pembentukan
polinom interpolasi yaitu (𝑥𝑟−2 , 𝑓𝑟−2 ), (𝑥𝑟−1 , 𝑓𝑟−1 ), (𝑥𝑟 , 𝑓𝑟 ), dan titik baru
∗ ∗
𝑥𝑟+1 , 𝑦𝑟+1 = (𝑥𝑟+1 , 𝑓(𝑥𝑟+1 , 𝑦𝑟+1 )). Dari keempat titik tersebut, maka dapat
terbentuk polinom interpolasi Lagrange derajat tiga. Kemudian, integrasikan
polinom interpolasi tersebut kedalam [𝑥𝑟 , 𝑥𝑟+1 ],
ℎ ∗
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + 24 (𝑓𝑟−2 − 5𝑓𝑟−1 + 19𝑓𝑟 + 9𝑓𝑟+1 ) (2.11)
(0) (0)
𝑓𝑟+1 = 𝑓(𝑥𝑟+1 , 𝑦𝑟+1 ) (2.12)

Persamaan (2.11) tersebut merupakan persamaan korektor dari metode Adams


Bashforth Moulton (Abdullah, 2018). Dapat disimpulkan metode dari Adams
Bashforth Moulton adalah sebagai berikut.
∗ ℎ
Prediktor: 𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + 24 (−9𝑓𝑟−3 + 37𝑓𝑟−2 − 59𝑓𝑟−1 + 55𝑓𝑟 )
ℎ ∗
Korektor: 𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + 24 (𝑓𝑟−2 − 5𝑓𝑟−1 + 19𝑓𝑟 + 9𝑓𝑟+1 )

Keterangan:
𝑦𝑟 = Turunan fungsi 𝑦 terhadap indeks 𝑟, dimana (𝑟 = 0, 1, 2, … , 𝑛)
ℎ = Ukuran langkah (Step Size)
(Apriani et al., 2022).
2.7 Pengendalian Ukuran Langkah h
Pengendalian perkiraan ukuran langkah h terlebih dahulu ditinjau galat
pemotongan untuk metode Adams-Bashforth orde empat dan galat pemotongan
untuk metode Adams Moulton orde empat. Kesalahan pemotongan prediktor
metode Adam-Bashfort adalah
251
𝐸𝐴𝐵 = − 720 ℎ5 𝑦 𝑣 (𝜀) (2.13)
Kesalahan pemotongan korektor metode Adams Moulton adalah
19
𝐸𝐴𝑀 = − 720 ℎ5 𝑦 𝑣 (𝜀) (2.14)

16
Jika ukuran langkah h yang dipilih tepat maka solusi numeriknya akan
diperoleh dengan jumlah iterasi yang sedikit. Persamaan diatas dapat digunakan
untuk menganalisis kriteria ukuran langkah h.
Metode Adams-Bashforth-Moulton orde empat dapat diselesaikan secara
iterasi, iterasi akan diberhentikan apabila galat relatif lebih dari kriteria
pemberhentiannya.
∗ |
|𝑦𝑟+1 −𝑦𝑟+1
|𝑦𝑟+1 |
<𝜀 (2.15)

Keterangan:
𝑦𝑟+1 = Nilai selanjutnya dengan ukuran langkah h.
𝜀 = Kriteria
(Apriani et al., 2022).

17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Badan Pusat Statistika. Lokasi penelitian di
JL. Asrama No.179, Dwi Kora, Kec. Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara
20123. Dengan waktu penelitian dari Juli hingga selesai.
3.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif,
yang merupakan metode adams bashforth moulton. Penelitian kuantitatif adalah
metode menganalisis dan melakukan kajian penelitian yang berupa angka, terutama
mengenai apa yang sudah diteliti atau memuat rumusan teori berdasarkan sifat,
dengan objek berupa data-data berbentuk angka yang bertujuan memverifikasi
hipotesis untuk menghasilkan informasi yang empiris. Dalam penelitian ini
penggunaan adams bashforth moulton adalah untuk mencari persamaan logistik
biner terhadap prediksi tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara.
3.3. Jenis Data dan Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian terbagi menjadi dua, yakni data
primer dan data sekunder. Didalam penelitian ini jenis data yang digunakan
adalah data sekunder. Data sekunder tersebut memuat data statistik tentang
pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara tahun 2022.
b. Sumber Data
Sumber data sekunder yang diambil dan dikumpulkan untuk penelitian ini
diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.
3.4. Variabel Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua variabel yaitu, variabel
terikat (respon) dan variabel bebas (prediktor).
1. Penelitian ini memiliki variabel terikat (respon) yaitu pertumbuhan ekonomi
Provinsi Sumatera Utara (𝑌).
2. Terdapat beberapa variabel bebas (prediktor) dalam penelitian ini antara lain:
𝑋1 = Tingkat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

18
𝑋2 = Jumlah Penduduk
3.5. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan secara runtut mengikuti prosedur penelitian yang
terdiri dari:
1. Pengumpulan teori dan data penelitian.
Langkah awal dilakukannya penelitian ditandai dengan mengumpulkan bahan
materi (studi kepustakaan) untuk keperluan refrensi, yang diperoleh melalui
beragam sumber seperti jurnal, buku, artikel, maupun kepustakaan lainnya yang
memuat metode adams bashforth moulton. Dilanjut dengan memahami materi
untuk dbahas dengan identifikasi masalah, kemudian mengkajinya. Data akan
terkumpul dengan memperolehnya dari Badan Pusat Statistik Provinsi
Sumatera Utara untuk menganalisis prediksi tingkat pertumbuhan ekonomi.
2. Menentukan data dan variabel penelitian.
Data penelitian yang digunakan adalah tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat
produk domestik regional bruto (PDRB), jumlah penduduk, jumlah
pengangguran dan tingkat inflasi. Adapun variabel penelitian tersebut antara
lain, yakni variabel respon maupun variabel prediktor.
3. Menentukan persamaan logistik biner.
Persamaan logistik biner dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
(2.4).
4. Menghitung solusi awal.
Setelah menemukan persamaan logistik binernya, selanjutnya adalah
menentukan nilai solusi awal 𝑃0 , 𝑃1 , 𝑃2 dan 𝑃3 . Kemudian, menghitung nilai-
nilai dari 𝑓𝑟 , 𝑓𝑟−1 , 𝑓𝑟−2 dan 𝑓𝑟−3 dengan 𝑟 = 3,4 … 𝑛.
5. Menghitung solusi numerik dengan metode Adams Bashforth yaitu persamaan
prediktor (2.10).
6. Menghitung nilai dari 𝑓𝑟 (𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 ) dengan mensubtitusikan persamaan korektor
Adams Moulton (2.11).
7. Melakukan pengujian 𝑟
Pengujian r dilakukan sampai memenuhi persamaan (2.15)
untuk 𝑘 = 1,2,3, … dan 𝜀 merupakan kriteria.

19
8. Jika kriteria tidak terpenuhi, maka dilakukan analisis kriteria dengan langkah ℎ
sebagai berikut:
19 ∗
𝑦𝑟+1−𝑦𝑟+1 ℎ
a. Jika 270 , | | > 10−9 , maka ℎ diganti
𝑦𝑟+1 2

19 ∗
𝑦𝑟+1−𝑦𝑟+1
b. Jika 270 , | | < 10−10 , maka ℎ diganti 2ℎ
𝑦𝑟+1

Apabila kriteria tersebut dapat terpenuhi maka terdapatnya hasil solusi numerik
dari Adams Bashforth Moulton tersebut.
9. Analisis Data
Analisis data berupa pengaruh terhadap variabel-variabel bebas terhadap
variabel tak bebas dalam model.
10. Penarikan kesimpulan.
Dari pengolahan data yang dilakukan menggunakan metode Adams Bashforth
Moulton, maka dapat menganalisis prediksi tingkat prtumbuhan ekonomi di
Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan prosedur penelitian, maka di bawah ini merupakan diagram alir
metode penelitian menggunakan metode Adams Bashforth Moulton sebagai
berikut.

20
Mulai

Data dan Variabel yang


Diperoleh

Menentukan Persamaan Logistik


Biner

Menghitung Solusi Awal

Solusi numerik dengan metode adams bashforth

Solusi numerik dengan metode adams moulton

Melakukan pengujian 𝑟 dengan pengukuran langkah ℎ

Memberikan hasil solusi numerik jika kriteria terpenuhi

Menganalisis Data

Hasil

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

21
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, S. U. M. A. R. N. I. (2018). “Penerapan Metode Adams-Bashforth-


Moulton pada Persamaan Logistik dalam Memprediksi Pertumbuhan
Penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar: Universitas Islam
Negeri Alauddin.
Andriani, Y., Silitonga, H., & Wanto, A. (2018). Analisis Jaringan Syaraf Tiruan
untuk prediksi volume ekspor dan impor migas di Indonesia. Register:
Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi, 4(1), 30-40.
Apriani, D., Wasono, W., & Huda, M. N. (2022). Penerapan Metode Adams-
Bashforth-Moulton pada Persamaan Logistik Dalam Memprediksi
Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Kalimantan Timur.
EKSPONENSIAL, 13(2), 95-102.
Avini, A., Patunduk, K. W., Sumarni, S., Harbianti, H., Pratiwi, A., & Hidayat, R.
(2022). Analisis Model Cox Proportional Hazard dan Regresi Logistik
sebagai Upaya Pencegahan Covid-19 di Kota Palopo. Inferensi, 5(2), 105.
Badan Pusat Statistik. (2022). Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara (2022th ed.).
BPS-Statistik Sumatera Utara.
Berita Resmi Statistik. (2022). Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Triwulan I-2022. No. 25/05/12/Th. XXV, 9 Mei 2022.
Dian Christy Fabiola Mawikere, 2021, “PENGARUH TENAGA KERJA DAN
INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI
INVESTASI DI SULAWESI UTARA”, Volume 19 No. 03.
Fatoni, M. R., & Prasetyanto, P. K. (2022). Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2021
(Analysis of Factors Affecting Economic Growth of North Sumatra
Province 1990-2021). JURNAL ECONOMINA, 1(3), 647-664.
Findasari, & Himayati, A. I. A. (2023). Analisi Regresi Logistik Biner Pada Faktor
Resiko Kejadian Tuberkulosis. Jurnal Matematika Sains Dan Teknologi,
24(1), 01–14.

22
Halimah, S. (2018). Analisis kestabilan model matematika pada pembentukan sel
darah putih dengan perlambatan (Doctoral dissertation, Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Himayati, A. I. A. (2023). ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER PADA
FAKTOR RESIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS. Jurnal Matematika
Sains dan Teknologi, 24(1), 01-14.
Kafil, M. (2019). Penerapan Metode K-Nearest Neighbors Untuk Prediksi
Penjualan Berbasis Web Pada Boutiq Dealove Bondowoso. JATI (Jurnal
Mahasiswa Teknik Informatika), 3(2), 59-66.
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kamus versi online/daring (Dalam
Jaringan). di akses pada 14 Juni 2022. https://kbbi.web.id/prediksi
Kurnia, SST, M.Si, 2019, Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Sumatera.
Manave, R., Ariyanto, Kristina, B.G., "Analisis Model Verhulst Kaitannya Dengan
Ketersediaan Dokter Umum di Kabupaten TTS", J-Icon: Jurnal Komputer
& Informatika, 7(1). 9-16, 2019.
Menajang, H. (2019). Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Kota Manado. Jurnal Pembangunan Ekonomi Dan
Keuangan Daerah, 16(4).
Nurman, T. A., & Abdullah, S., "Penerapan Metode Adams-Bashforth-Moulton
pada Persamaan Logistik dalam Memprediksi Pertumbuhan Penduduk di
Provinsi Sulawesi Selatan", Jurnal MSA, 5(1); 87-92, 2017.
Panggabean, D. S. O., Buulolo, E., & Silalahi, N. (2020). Penerapan Data Mining
Untuk Memprediksi Pemesanan Bibit Pohon Dengan Regresi Linear
Berganda. JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), 7(1), 56-62.
Purba, I. S., Hartama, D., & Kirana, I. O. (2019, September). Implementasi
Algoritma Backpropagation dalam Memprediksi Jumlah Mahasiswa Baru
pada AMIK-STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar. In Prosiding
Seminar Nasional Riset Information Science (SENARIS) (Vol. 1, pp. 795-
803).
Purnomo, D. (2021). Persamaan Diferensial. Media Nusa Creative (MNC
Publishing).

23
Ramadhani, L. putri, Aini, D. N., & Rohana, N. (2020). The relationship of self-
efficacy with problem focused coping in hypertensive patients. 7(1), 1–8.
Rizal Muttaqin, “Pertumbuhan Ekonomi dalam Perspektif Islam,” Jurnal Ekonomi
Syariah dan Bisnis 1, No. 2, (2018): 118-119, diakses pada 23 Oktober
2019.
Side, S., Maya, S.W., Arifuddin, R., "Solusi Numerik Model Verhulst pada
Estimasi Pertumbuhan Hasil Panen Padi dengan Metode Adam Bashforth-
Moulton (ABM)", Journal of Mathematics, Computations, and Statistics,
2(1). 91-98, 2019.
Wahyuni, M. S., Syarifuddin, S., & Arifuddin, R. (2019). Solusi Numerik Model
Verhulst pada Estimasi Pertumbuhan Hasil Panen Padi dengan Metode
Adams-Basforth-Moulton (ABM). Journal of Mathematics, Computations,
and Statistics, 2(1), 91-98.
Yasin, M., & Irwan, M. (2020). Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran
Dan Kemiskinan Di Kabupaten Lombok Tengah. Journal of Economics and
Business, 6(2), 134-164.
Yenny, N. F., & Anwar, K. (2020). Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kota Lhokseumawe. Jurnal Ekonomika
Indonesia, 9(2), 19. https://doi.org/10.29103/ekonomika.v9i2.3181
Zulfauzi, Z., & Alamsyah, M. N. (2020). Penerapan Algoritma Naive Bayes Untuk
Prediksi Penerimaan Mahasiswa Baru Studi Kasus Universitas Bina Insan
Fakultas Komputer. Jurnal Teknologi Informasi Mura, 12(2), 156-165.

24

Anda mungkin juga menyukai