Anda di halaman 1dari 18

Tata Cara Jual Beli Batubara

Bagaimana caranya bagi perusahaan pertambangan batubara pemegang IUP produksi agar dapat
membeli batubara dari pihak lain?
NISYA_SHIN
Jawaban:
NADIFA ASSEGAF, S.H.

Terhadap pertanyaan di atas, berikut di bawah ini adalah jawaban yang dapat kami sampaikan.

Untuk mengetahui tata cara pembelian batubara, berikut di bawah ini adalah hal-hal yang harus
diperhatikan:

1. Pihak yang berhak menjual batubara

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara (“UU Minerba”), diatur bahwa para pihak yang dapat melakukan kegiatan usaha
di bidang pertambangan adalah pihak-pihak yang memiliki izin dalam bidang usaha
pertambangan. Dalam hal kegiatan usaha yang akan dijalankan adalah jual beli batubara,
maka berdasarkan UU Minerba pihak yang berhak untuk melakukan kegiatan penjualan
batubara tersebut adalah pemegang IUP Operasi Produksi (“IUP OP”) dan IUPK
Pengangkutan dan Penjualan (“IUPK Trading”).

2. Perjanjian Jual Beli Batubara

Setelah kita mengetahui para pihak yang berhak melakukan penjualan batubara, maka
tahap selanjutnya adalah pembuatan perjanjian jual beli batubara antara perusahaan
saudara dengan pemegang IUP OP atau dengan pemegang IUPK Trading.

Pada dasarnya, perjanjian jual beli batubara merupakan perjanjian yang sama dengan
perjanjian lainnya yang harus memenuhi unsur dari Pasal 1320 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata(“KUHPerdata”). Namun, khusus untuk perjanjian jual beli
batubaraterdapat hal-hal yang harus diperhatikan pada pembuatan perjanjian tersebut
yaitu:

i. lingkup hak izin menentukan lingkup wilayah penjualan batubara


Dalam membuat perjanjian dengan penjual yang dalam hal ini adalah IUPK
Trading, Kita harus mengetahui lingkup izin yang dimiliki oleh pemegang IUPK
Trading tersebut. Hal ini diperlukan untuk mengetahui bagaimana cakupan hak atas
wilayah penjualan yang dimiliki oleh pemegang IUPK Trading. Dalam hal IUPK
Trading diberikan oleh Menteri, maka kegiatan penjualan dapat dilakukan lintas
provinsi dan negara, kemudian jika diberikan oleh Gubernur maka kegiatan penjualan
batubara dapat dilakukan lintas kabupaten atau kota, sedangkan jika diberikan oleh
Bupati maka kegiatan penjualan terbatas hanya pada satu kabupaten/kota.

ii. status clean and clear


Berdasarkan praktik dalam usaha pertambangan, batubara yang dijual oleh pemegang
IUPK Trading dipersyaratkan diperoleh dari pemegang IUP OP yang telah terdaftar
dalam daftar clean and clear yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (“ESDM”) yang dibuktikan dengan sertifikat clean and clear.

iii. harga batubara


Bagi para pihak yang ingin melakukan jual beli batubara dan akan menentukan harga
batubara harus mengacu kepada Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2010
tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara. Harga
batubara akan ditentukan oleh ESDM yang berlaku untuk jangka waktu tertentu dan
ditetapkan berdasarkan peraturan direktorat jenderal. Penentuan harga patokan
batubara ini dimaksudkan sebagai patokan dalam menentukan besarnya jumlah royalti
yang harus dibayarkan oleh para pihak dalam perjanjian tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, dapat kami simpulkan bahwa pada dasarnya jual beli batubara
merupakan jual beli yang sama dengan jual beli lainnya. Namun, terdapat hal-hal lain yang harus
diperhatikan oleh para pihak dalam melakukan jual beli batubara yang akan dituangkan dalam
perjanjian jual tersebut.
Dasar hukum:
1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
3. Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penetapan Harga
Patokan Penjualan Mineral dan Batubara

Point-Point Krusial Dalam Perjanjian Jual Beli Batu Bara


Pada pembahasan sebelumnya tentang “Aspek Hukum Dalam Perjanjian Jual Beli Batu Bara”,
sudah di kelompokkan bahwa bentuk-bentuk perjanjian yang mungkin timbul di antara para
pihak yang terkait dalam 1 spect Batu Bara bisa terjadi antara:
1. Konsumen dengan produsen
2. Produsen dengan trader
3. Trader dengan konsumen
4. Trader dengan trader
Dari ke empat bentuk perjanjian tersebut, hal yang paling sensitive, yaitu masalah mengenai:
1. Term Of Payment
jangka waktu dan tata cara pembayaran memang merupakan hal paling sering menjadi
perdebatan dalam perjanjian jual beli. Dalam perjanjian yang berkaitan dengan jual beli batu
bara, masalah term of payment adalah masalah yang sangat sensitive dan memiliki resiko yang
cukup tinggi bagi pihak yang memberikan prestasi. Hal ini bisa menyebabkan kerugian yang luar
biasa bagi pihak yang terkena dampak dari buruknya pengaturan masalah term of payment dalam
suatu kesepakatan. Oleh karena itu, masing-masing pihak harus dilindungi dari resiko kegagalan
pembayaran.
2. Demurrage
istilah ini lazim digunakan dalam pengiriman barang yang menggunakan kapal (vessel) atau
tongkang (barge). Demurrage adalah biaya yang dikenakan atas kelewatan waktu kapal berlabuh.
Artinya: vessel/tongkang disewa dalam waktu 1 minggu. Ternyata penggunaannya lebih dari 1
minggu sehingga dikenakan denda dikarenakan:
a. kemampuan para pihak tidak mendukungnya,
b. kesalahan penjadwalan,
c. kekurang profesionalan (kurang pengalaman/ketidak tahuan pihak penjual). demorage tidak
hanya terjadi karena kesalahan penjual saja atau pembeli saja, melainkan bisa jadi
juga kesalahan kedua belah pihak.
d. masalah-masalah lainnya yang mengakibatkan terjadinya peristiwa demurrage tersebut
3. Reject
Terjadinya reject oleh pihak Konsumen pada saat batu bara tersebut diterima di pelabuhan yang
dituju (Titik Penyerahan) oleh karena spect batu bara yang diterima tidak sesuai dengan yang
diperjanjikan; atau dengan kata lain kwalitas batu bara tidak sama dengan yang diperjanjikan.
Hal ini bisa saja terjadi karena proses pengiriman selama perjalanan pengiriman, terjadi
perubahan spect karena pengaruh cuaca (panas, hujan dll) yang mana hal tersebut berpengaruh
pada kadar air, kalori, dll. Dalam hal terjadi reject, kedua belah pihak mengalami kerugian.
Walaupun tentu saja kerugian yang terbesar terjadi pada pihak Penjual atau trader.
Ketiga resiko tersebut merupakan hal paling sensitive yang harus diatur sedemikian rupa diantara
kedua belah pihak, agar tidak terjadi kerugian yang nilainya miliaran rupiah. Resiko tersebut di
atas dapat diantisipasi sejak awal dan harus dituangkan dalam klausula Perjanjian.
Dari berbagai resiko tersebut, maka dapat dibuat suatu perjanjian jual beli batu bara yang
berbentuk:
1. Perjanjian tunggal atau perjanjian yang dibuat hanya antara salah satu pihak
saja dan masing- masing berdiri sendiri
2. Perjanjian bertingkat
adalah Perjanjian yang melibatkan yang melibatkan semua pelaku di atas, contoh yang paling
kompleks: merupakan Perjanjian yang dibuat antara Produsen, Konsumen, Trader (yang beneran)
dan trader (yang hanya calo). Objek Perjanjian berupa Spect Batu bara yang diperjanjikan adalah
sama, akan tetapi pihak-pihaknya berbeda. Dalam hal kerjasama bertingkat, resiko yang harus
diantisipasi sejak awal adalah siapa yang bertanggung jawab terhadap terhadap:
a. resiko demorage
b. resiko reject
c. resiko gagal bayar
Para pelaku perjanjian maupun notaris/lawyer yang membuat perjanjian tentang jual beli batu
bara tersebut harus bisa mengidentifikasi masalah-masalah apa saja yang mungkin timbul dalam
setiap perjanjian. Karena kondisi dan situasi dari setiap kejadian antara perjanjian yang satu dan
lain tidak lah sama, jadi tidak bijaksana jika hanya bertindak selaku “peng copy paste” dari
perjanjian yang ada tanpa mengidentifikasi terlebih dahulu kemungkinan masalah yang mungkin
timbul dari suatu kondisi tertentu.

Persyaratan dan Prosedur Jual Beli Batubara


PERSYARATAN & PROSEDUR
Apabila Pihak Pembeli (Buyer’s End) atau Pihak Penambang (Miner’s End)/ Contractor tertarik
dengan Perusahaan ini untuk mengadakan transaksi Jual Beli Batubara, maka persyaratan dan
prosesnya adalah sebagai berikut :
I. Proses Penjualan oleh Pihak Perusahaan dengan Pihak Pembeli (Buyer’s End)
Pembeli (Buyer’s End) menerbitkan Letter of Intent (LoI) diserahkan kepada Perusahaan ini.
Perusahaan ini memberikan Full Corporate Offer (FCO) kepada Pembeli (Buyer’s End). Bila
Pembeli (Buyer’s End) setuju, FCO ditanda-tangani dan dikembalikan ke Perusahaan ini, atau
Menerbitkan/mengirimkan Irrevocable Corporate Purchase Order [ICPO]. Perusahaan ini
menyiapkan dan mengirimkan Draft Purchase & Sales Agreement (PSAB). Penanda tanganan
Purchase & Sales Agreement (PSAB) antara Pembeli (Buyer’s End) dan Perusahaan ini.
Langkah awal untuk memulai proses dari suatu negosiasi antara Pembeli (Buyer’s End) dengan
Perusahaan ini adalah diterbitkannya Letter of Intent oleh Pembeli (Buyer’s End) kepada
Perusahaan ini. Tanpa adanya Letter of Intent sebagaimana dimaksud, Perusahaan ini tidak akan
melayaninya.
Full Corporate Offer (FCO) diterbitkan Perusahaan ini dengan masa berlaku 7 hari kalender.
FCO akan dikirimkan langsung oleh Perusahaan ini kepada Pembeli (Buyer’s End). Pembeli
(Buyer’s End) dalam hal dapat menerima/menyetujui & menanda tangani FCO dan
mengembalikannya ke Perusahaan ini atau menerbitkan Irrevocable Corporate Purchase
Order (ICPO). Atas dasar persetujuan FCO atau penerbitan ICPO, Perusahaan ini akan
menyiapkan dan mengirimkan draft Purchase & Sales Agreement (PSAB) antara Pembeli
(Buyer’s End) dan Perusahaan ini untuk diproses lebih lanjut ketingkat penanda tanganan atau
pengikatan diantara kedua belah pihak.
II. Proses Pembelian oleh Pihak Perusahaan dengan Pihak Penambang (Miner’s
End)/Contractor
Perusahaan ini menerbitkan Letter of Intent (LoI) kepada Penambang (Miner’s End)/ Contractor
setelah adanya Approved Vendor List (AVL). Penambang (Miner’s End)/Contractor mengirimkan
Full Corporate Offer (FCO), terlampir Certificate of Analysis (CoA) – Certificate of Weight
(CoW) – Report of Analysis dan Supply Guarantee (SG)
Bila Perusahaan ini setuju, maka akan diterbitkan Irrevocable Corporate Purchase Order
(ICPO) kepada Penambang (Miner’s End)/Contractor, sekaligus mengirimkan draft Purchase &
Sales Agreement (PSAM).
Penanda-tanganan Purchase & Sales Agreement (PSAM) antara Penambang (Miner’s
End)/Contractor dan Perusahaan ini.

Langkah awal untuk memulai proses dari suatu negosiasi antara Penambang (Miner’s
End)/Contractor dengan Perusahaan ini adalah diterbitkannya Letter of Intent
(LoI) oleh Perusahaan ini kepada Penambang (Miner’s End)/Contractor. Perusahaan ini hanya
akan menerbitkan LoI kepada perusahaan tambang yang telah didaftarkan pada
Approved Vendor List (AVL). Lihat keterangan mengenai AVL tersendiri nantinya.
Penambang (Miner’s End)/Contractor mengajukan Full Corporate Offer (FCO) dengan
melampirkan Certificate of Analysis (CoA) – Certificate of Weight (CoW) – Report of Analysis
dari minimal 2 pengiriman terakhir namun bertanggal tidak lebih dari 120 hari sebelum tanggal
FCO dan juga Supply Guarantee atau Jaminan Supply. Perusahaan ini memiliki hak untuk
melakukan verifikasi CoA tersebut langsung ke Independent Surveyor yang menerbitkannya.
Apabila FCO diterima dan disetuju oleh Perusahaan ini, maka akan diterbitkan Irrevocable
Corporate Purchase Order (ICPO) kepada Penambang (Miner’s End)/Contractor sekaligus draft
Purchase & Sales Agreement (PSAM)
Setelah PSAM ditanda tangani kedua belah pihak, maka Perusahaan inimemiliki opsi untuk
melakukan pengambilan sampel dari tambang untuk dilakukan analisa pada laboratorium
milik independent surveyor.
Pembayaran dilakukan oleh Perusahaan ini melalui SKBDN (Local L/C ) yang diterbitkan oleh
BANK terkemuka di Indonesia atau cara lain yang dapat di bahas untuk kesepakatan bersama
Perusahaan ini mengutamakan pembelian atas dasar FOB Mother Vessel.

Pola Pembayaran
TRANSAKSI TUNAI - ESCROW ACCOUNT
Bagi PEMBELI (BUYER’S END) serius, kini tersedia cara Pembelian dengan pembayaran tunai
yang memberikan keamanan dan kenyamanan bagi PEMBELI (BUYER’S END) serta
Perusahaan ini, melalui penggunaan jasa Escrow Account Sevices pada BANK terkemuka milik
pemerintah di Indonesia.
Dana tunai setara nilai kontrak pada PSA tidak diberikan langsung kepada Perusahaan
ini melainkan disetorkan secara penuh melalui Escrow Account yang akan dibuka pada
BANK terkemuka milik pemerintah di Indonesia. Penarikan dana sebagai bagian pembayaran
kepada Perusahaan ini harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Escrow Account
Services Agreement [EASA]. EASA ditanda tangani oleh PEMBELI (BUYER’S END),
Perusahaan ini dan BANK pengelola Escrow Account tersebut.
Ketentuan dalam EASA antara lain menetapkan bahwa Perusahaan ini diwajibkan menyerahkan
dokumen yang dicantumkan dalam EASA pada saat melakukan pengajuan penarikan dana dari
Escrow Account.
Sebagai contoh, pada transaksi pembayaran 50/40/10.
Penarikan dana sebagai bagian pembayaran, Perusahaan ini harus menyerahkan kepada BANK
dokumen sebagai berikut :
1. Penarikan Tahap 1 sebesar 50% :
a) Stockpile Receipt yang diterbitkan oleh perusahaan penyedia jasa yang berpengalaman
dalam pengawasan fisik serta administrasi stok.
b) Report of Analysis yang diterbitkan oleh independent surveyor.
2. Penarikan Tahap 2 sebesar 40% :
a) Kontrak sewa tongkang antara Perusahaan ini dengan PEMILIK
b) Kontrak sewa floating crane antara Perusahaan ini dengan PEMILIK
c) Barge Bill of Lading untuk pemuatan tongkang pertama
3. Penarikan Tahap 3 [akhir] sebesar +/- 10% :
a) Bill of Lading
b) Certificate of Sample Analysis
c) Certificate of Weight yang diterbitkan oleh independent surveyor yang ditunjuk
Pembeli (Buyer’s End)
d) Invoice Perusahaan ini kepada PEMBELI (BUYER’S END)
Dengan status penyetoran dana sebagai uang muka Pembelian, maka Perusahaan ini akan
menyerahkan Advance Payment Bond [APB] setara dengan dana tunai yang disetorkan, yang
diterbitkan oleh perusahaan ASURANSI yang diakui dan memiliki izin penerbitan Surety Bond
oleh pemerintah Indonesia, dimana penerima dari APB ini adalah PEMBELI (BUYER’S END).
Perusahaan ini memiliki preferensi atas Letter of Credit yang diterbitkan oleh TOP 100 BANKS
TRANSAKSI TUNAI - SBLC
Transaksi tunai antara Perusahaan ini dengan PEMBELI (BUYER’S END) melalui wire
transfer dapat dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Dalam transaksi tunai tanpa menggunakan fasilitas Escrow Account, PEMBELI (BUYER’S
END) harus menerbitkan Irrevocable Stand By Letter of Credit [SBLC] dengan format yang
ditentukan oleh BANK yang ditunjuk oleh Perusahaan ini sebagai advising BANK.
SBLC diterbitkan oleh paime bank atau TOP 50
Pola pembayaran transaksi tunai adalah
50% pada saat kuantitas batu bara yang masuk ke stockpile mencapai minimum 60% dari jumlah
kuantitas yang dibeli
40% pada saat proses barge loading atau pemuatan batu bara keatas tongkang pertama telah
selesai
10% atau sisanya setelah proses muat pada mother vessel telah selesai.
Dalam hal terjadi wanprestasi pembayaran pada setiap saat oleh PEMBELI (BUYER’S END)
maka Perusahaan ini berhak untuk melakukan penarikan pembayaran secara penuh atas sisa nilai
transaksi dalam kontrak dikurangi jumlah yang sudah dibayarkan dan diterima Perusahaan ini.
Penarikan pembayaran secara penuh ini tidak menghilangkan kewajiban Perusahaan ini untuk
melaksanakan pengiriman batu bara sesuai dengan PSA.
PERFORMANCE BOND
Dalam hal disepakati dalam PSA bahwa Perusahaan ini berkewajiban menerbitkan Performance
Bond [PB], maka ketentuan pokok dalam pelaksanaannya akan memperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
PEMBELI (BUYER’S END) menerbitkan NON OPERATIVE Irrevocable Documentary Letter
of Credit 100% at Sight dengan beneficiary sebagaimana ditentukan Perusahaan ini. Perusahaan
ini Ini akan menerbitkan PB setara dengan nilai yag ditentukan dalam PSA. PB yang diterbitkan
sekaligus menjadikan Irrevocable Documentary Letter of Credit 100% dari NON OPERATIVE
menjadi OPERATIVE. Dengan demikian, maka PB tidak akan diterbitkan sebelumnya.

Istilah-istilah dokumen, perikatan dan instrument pembayaran


DOKUMEN-DOKUMEN
Invoice Dokumen komersial perdagangan yang utama adalah invoice yang berfungsi sebagai
perwujudan transaksi jual beli antar eksportir dan importir. Berdasarkan invoice dapat diketahui
berapa harga yang harus dibayar oleh importir dan apa jenis barang serta berapa jumlah barang
yang harus diserahkan oleh eksportir.

Packing List - Dokumen kelengkapan yang paling sering dipersyaratkan baik oleh pihak pembeli
maupun oleh institusi kepabeanan di setiap negara adalah packing list barang. Dokumen ini
berisi keterangan mengenai uraian dari barang-barang yang dikemas, dibungkus, diikat dan
sebagainya yang tujuannya adalah mempermudah pengecekan atau pemeriksaan.

Insurance Policy - Bukti tertulis atas pembayaran premi untuk menutup pertanggungan resiko
terhadap sejumlah barang yang diangkut dengan kapal dan secara tegas dinyatakan dalam
kontrak pertanggungan resiko.

Certificate of Origin - Pernyataan dan sekaligus dokumen pembuktian bahwa asal barang benar
benar dari negara/lokasi yang dinyatakan dalam sertifikat. Sebuah pernyataan dokumenter
ditandatangani oleh eksportir dan dibuktikan oleh kamar dagang lokal/Konsulat, membuktikan
negara asal barang yang dikirim.

Certificate Of Inspection - Dokumen tentang pemeriksaan fisik terhadap kondisi dan keadaan
barang yang akan diekspor yang dilakukan oleh surveyor independen atau badan-badan resmi
yang ditunjuk dan disahkan oleh pemerintah suatu negara.

Certificate of Analysis - Surat keterangan dari Pihak ketiga yang berwenang atau produsen yang
diperlukan untuk suatu kontrak Penjualan dan penyerahan barang, yang membuktikan bahwa
barang-barang tersebut telah diperiksa Pernyataan yang dicantumkan dalam sertifikat analisis
adalah mengenai kandungan bahan dan proporsi bahan yang terdapat dalam kemasan produk.

Certificate of Weight - Dokumen ini dibuat dan dikeluarkan oleh badan yang disahkan oleh
pemerintah yang tugasnya memeriksa ukuran/berat barang secara tepat. Dokumen ini juga
diperlukan untuk mempersiapkan alat-alat pengangkut barang pada saat pemeriksaan.

ASWP Any Safe World Port - Ini bukan Incoterms resmi, namun sering digunakan dalam tanda
kutip Penjual 'sebagai, misalnya "CIF ASWP", dan diterima secara luas. CIF ASWP dalam
kutipan menyiratkan bahwa pengiriman CIF akan biaya yang sama untuk pengiriman ke
pelabuhan yang aman di dunia, apa pun jarak dari sumber.

ATB Authority To Board - Digunakan untuk pengiriman minyak yang dikeluarkan oleh Penjual,
ia menyediakan kewenangan untuk memungkinkan Pembeli untuk naik kapal untuk
mengkonfirmasi ketersediaan kargo, kuantitas dan kualitas ATL Authority To Load Otoritas untuk
memuat kapal Pembeli. AWB Air Way Bill Angkutan udara setara dengan B / L (BOL

BCL Bank Comfort Letter Juga dikenal sebagai Surat Kemampuan Bank, atau Surat Konfirmasi
Bank, ini adalah surat dari bank pembeli menegaskan kemampuannya untuk memenuhi
persyaratan tingkat pembayaran tertentu. Ini Namun harus dipahami bahwa hal ini tidak
menyiratkan jaminan pembayaran.

BG Bank Guarantee Surat jaminan berupa sejumlah uang yang dikeluarkan oleh bank lembaga
asuransi yang nilainya tergantung dari suatu kegiatan proyek atau yang dipersyaratkan dalam
loan/credit agreement atau contract agreement. Ini adalah jaminan dari bank Pembeli untuk
waktu singkat (biasanya 1 atau 2 bulan) meliputi pembayaran untuk pengiriman produk jika ada
masalah dengan LC utama.

BOL Bill of Lading Surat muat barang-barang yang dikirim. Ini adalah tanda terima yang
diberikan oleh perusahaan pelayaran pada saat barang dimuat di kapal lalu diserahkan kepada
Pembeli diluar negeri. Ini adalah dokumen penting dan memberikan judul untuk barang. Hal ini
diperlukan oleh Pembeli untuk mendapatkan barang dari pelabuhan.
BPU Bank Payment Undertaking (Bank Melakukan Pembayaran)
RoA Result of Analysis Dokument Hasil Analisis
CPA Charter Performance Agreement Piagam Perjanjian Kinerja
DDP Delivered Duty Paid Disampaikan semua biaya pengiriman dan tugas ke tujuan dibayar
oleh Pihak Penjual.
Draft Contract Ini adalah kontrak dikeluarkan dari Penjual kepada Pembeli merinci semua
persyaratan transaksi. Setelah ini disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah Pihak, itu
menjadi kontrak akhir.

Demurrage Biaya yang harus ditanggung oleh penyewa kapal/pemilik cargo yang disebabkan
adanya kelebihan waktu yang diperlukan kapal dalam melakukan aktifitas bongkar-muat di
pelabuhan, dari waktu yang telah disepakati (laytime) dan keterlambatan tersebut disebabkan
bukan karena kesalahan pengangkut

Escrow Accounts Rekening Bersama, rekening perantara pihak ketiga yang memberikan layanan
jasa sebagai agen pembayaran dalam bertransaksi di dunia maya (online) secara aman, nyaman
dan terjamin.

Tahapan Escrow:
(1) Pembeli & Penjual Membuat Kesepakatan
(2) Pembeli Membayar ke Escrow
(3) Penjual Mengirim Barang
(4) Pembeli Menerima Barang
(5) Escrow Membayar ke Penjual

E&OE Errors & Omissions Excepted (Kesalahan dan Kelalaian Dikecualikan), Hal ini sering
ditemukan pada faktur dan kutipan, dan menunjukkan bahwa penulis tidak bertanggung jawab
jika ada kesalahan atau teks hilang. Dokumen karenanya harus benar-benar diperiksa.
FCL Full Container Load Barang-barang mengisi wadah, barang tidak ada Pembeli lain akan
berbagi wadah. Sering Penjual tidak akan memasok kurang dari satu kontainer penuh. LCL akan
menunjukkan kurang dari satu kontainer. Barang-barang tidak mengisi ruang lengkap wadah.
Seringkali wadah dikonsolidasikan, yaitu mereka penuh dengan barang-barang dari Penjual yang
berbeda untuk Pembeli yang berbeda untuk membuat efisiensi penggunaan ruang.

FCO Full Corporate Offer Penawaran Kendali Perusahaan, Sebuah tawaran resmi dari Penjual
kepada Pembeli yang mencakup rincian produk, alokasi dan spesifikasi.

ICPO Irrevocable Corporate Purchase Order Tawaran resmi Penjual (FCO) disetujui oleh
Pembeli dan Pembeli menawarkan pesanan Pembelian.

IMFPA Irrevocable Master Fee Protection Agreement Ini adalah perjanjian antara broker / agen /
mediator dan mandat Penjual / menyatakan setiap komisi pengantar dibayarkan setelah transaksi
dimulai.

INCOTERMS International Commercial Terms Komersial Ketentuan Internasional, Satu set


impor/ ekspor istilah pengiriman terkait dirancang dan diterbitkan oleh International Chamber of
Commerce (ICC). Istilah-istilah Incoterms yang diterima secara internasional dan harus selalu
digunakan untuk menghindari kesalahpahaman antara mitra dagang.

TERMINOLOGI PENYERAHAN BARANG - INCOTERMS (2010) terdiri dari :

EXW Ex-Works Penyerahan yang dilaksanakan disuatu tempat milik eksportir atau di negara
asal barang (pabrik, gudang, dan lain-lain). Kewajiban dan resiko yang timbul setelah
penyerahan tersebut, misal: stuffing ke sarana pengangkut, pengangkutan kepelabuhan,
pengurusan formalitas ekspor, biaya tambang, dan sebagainya sepenuhnya menjadi tanggung
jawab pembeli.

FCA Free Carrier Penjual menyerahkan barang kepada pengangkut dalam keadaan sudah
mendapat ijin ekspor, ditempat yang ditunjuk oleh pembeli
FAS Free Alongside Ship Penjual wajib menanggung biaya dan resiko sampai dengan
penyerahan barang di samping kapal di pelabuhan pengapalan, dalam keadaan sudah mendapat
ijin ekspor. Dengan demikian titik kritis peralihan resiko terjadi di pelabuhan pengapalan ketika
barang telah diserahterimakan. Terms ini hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan sungai
saja.

FOB Freight On Board Penjual wajib menanggung biaya dan resiko sampai dengan barang
melewati batas pagar kapal (on board) di pelabuhan pengapalan, dalam keadaan sudah mendapat
ijin ekspor. Dengan demikian resiko telah beralih dari penjual kepada pembeli pada saat barang
melewati pagar kapal (when the goods passed the ship’s rail). Syarat penyerahan FOB hanya
dipakai untuk pengangkutan laut dan sungai saja.
Batu bara akan dibayar setelah batubara sudah berada di atas kapal, sehingga Pembeli/Penjual
(salah satu saja) tidak perlu membayar biaya pengapalan, aktivitas pelabuhan, maupun
transportasi dari tambang ke pelabuhan. Jadi, biaya-biaya tersebut dibebankan kepada Pembeli
atau Penjualnya, tergantung agreementnya.

CFR Cost and Freight Harga termasuk biaya barang, pemuatan, dan angkutan ke Port tujuan. Ini
tidak termasuk biaya bongkar muat. Penjual menyerahkan barang setelah barang melewati batas
pagar kapal di pelabuhan pengapalan dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor, tetapi biaya
pengangkutan sampai kepelabuhan tujuan tetap menjadi kewajiban penjual. Titik
pertanggungan biaya oleh eksportir adalah sampai dengan pembayaran ongkos angkut. Titik
kritis resiko beralih dari penjual kepada pembeli sejak barang melewati batas pagar kapal (on
board) di pelabuhan pemuatan. Syarat ini hanya dipakai untuk jenis pengangkut yang melalui
laut dan sungai

CIF Cost, Insurance n Freight Ini adalah sama dengan CFR, tetapi juga termasuk asuransi ke Port
tujuan dituju.

CPT Carriage Paid To Ketika pengangkutan atas barang ekspor menggunakan lebih dari satu alat
transportasi (multi moda). Untuk itu penjual akan menanggung seluruh biaya pengangkutan dan
menentukan sendiri pengangkut yang akan membawa barang-barang hingga sampai di suatu
tempat tujuan di negara importir.

CIP Carriage & Insurance Paid To Sama seperti CPT ditambah kewajiban membayar asuransi
untuk barang yang dikirim.

DAT Delivered at Terminal Penjual menyerahkan barang kepada Pembeli di


terminal/dermaga/gudang, pada saat barang tiba di pelabuhan tujuan atau tempat tujuan

DAP Delivered at Place Penjual menyerahkan barang kepada Pembeli di


terminal/dermaga/gudang, pada saat barang tiba yang siap dibongkar tempat tujuan.

DDP Delivered Duty Paid Pihak Penjual bertanggung jawab mengantar barang sampai di tempat
tujuan, termasuk biaya asuransi dan semua biaya lain yang mungkin muncul sebagai biaya
impor, cukai dan pajak dari negara Pihak Pembeli. Izin impor juga menjadi tanggung jawab
Pihak Penjual atau kondisi
seluruh formalitas kepabeanan telah diselesaikan (door to door service).

Istilah incoterm lainnya:

DAF Delivered At Frontier Pihak Penjual mengurus izin ekspor dan bertanggung jawab sampai
barang tiba di perbatasan negara tujuan. Bea cukai dan izin impor menjadi tanggung jawab Pihak
Pembeli.

DES Delivered Ex Ship Pihak Penjual bertanggung jawab sampai kapal yang membawa barang
merapat di pelabuhan tujuan dan siap untuk dibongkar. izin impor menjadi tanggung jawab Pihak
Pembeli. Hanya berlaku untuk transportasi air.

DEQ Delivered Ex Quay Pihak Penjual bertanggung jawab sampai kapal yang membawa barang
merapat di pelabuhan tujuan dan barang telah dibongkar dan disimpan di dermaga. Izin impor
menjadi tanggung jawab Pihak Pembeli. Hanya berlaku untuk transportasi air.
DDU Delivered Duty Unpaid Pihak Penjual bertanggung jawab mengantar barang sampai di
tempat tujuan, namun tidak termasuk biaya asuransi dan biaya lain yang mungkin muncul
sebagai biaya impor, cukai dan pajak dari negara Pihak Pembeli. Izin impor menjadi tanggung
jawab Pihak Pembeli.

MEKANISME PEMBAYARAN
A. NON LETTER OF CREDIT
Advance Payment (Pembayaran Dimuka) Pembeli terlebih dahulu melakukan pembayaran baik
sebagian atau seluruhnya, sebelum barang yang dipesan dikapalkan oleh penjual.

Open Account (Pembayaran Dibelakang) Kebalikan dari metode advance payment, artinya
bahwa penjual mengapalkan terlebih dahulu barang yang dipesan oleh pembeli sebelum
pembayaran baik sebagian atau keseluruhan diterima oleh penjual.

Consigment (Konsinyasi) Barang yang diperdagangkan masih berstatus milik eksportir dan
sifatnya hanya dititipkan kepada importir untuk dipasarkan di negara importir. Pembayaran
sesungguhnya terhadap barang yang dikirim eksportir akan dilaksankan setelah barang yang
bersangkutan laku terjual.

Collection Menitipkan dokumen komersial atau dokumen keuangan kepada pihak bank yang
selanjutnya akan melakukan penagihan kepada importir, ada 2 metodenya :
a.Documentary Collection Eksportir akan menyerahkan dokumen komersial (commercial invoice
dan bill of lading) dan dokumen keuangan (bill of exchange/draft, promissory notes, cheques,
atau instrumen sejenis) segera setelah barang dikirim atau dikapalkan.
b. Clean Collection eksportir hanya akan menyerahkan dokumen keuangan tanpa disertai
dokumen komersial.

B. LETTER OF CREDIT
PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM KONTRAK L/C :
Applicant, yaitu pihak yang membuka kontrak L/C kepada bank penerbit. Dalam kontrak
perdagangan applicant bertindak sebagai pembeli atau importir.
Beneficiary, yaitu pihak yang akan menerima keuntungan atau pembayaran atas pembukaan
kontrak L/C. Kedudukan beneficiary dalam sales contract adalah sebagai penjual atau eksportir.
Issuing Bank, adalah bank di negara importir yang menerbitkan L/C atas permohonan applicant.
Advising Bank, yaitu bank di negara eksportir yang meneruskan atau memberitahukan dan juga
menegaskan kebenaran pembukaan L/C kepada beneficiary. Selain proses advisi, bank ini dapat
juga bertindak sebagai paying bank, sepanjang mendapat penunjukan dari issuing bank.
Confirming Bank, yaitu bank yang menegaskan dan memberikan jaminan pembayaran atas suatu
kontrak L/C. Apabila importir atau issuing bank tidak dapat melakukan pembayaran, maka
confirming banklah yang akan menanggung pembayaran.
Paying Bank, yaitu bank yang namanya disebutkan secara tegas dalam kontrak L/C sebagai bank
yang akan melakukan pembayaran.
Negotiating bank, yaitu bank yang menyetujui untuk membeli wesel (draft) dari beneficiary
dengan segera. Biasanya bank tersebut tidak disebutkan dalam kontrak L/C, namun khusus untuk
L/C yang memiliki klausul negotiable, maka negosiasi atas dokumen yang dipersyaratkan dalam
L/C dapat dilakukan kepada bank lain di luar advising atau paying bank. Selanjutnya, bank
tersebutlah yang akan menarik pembayaran (reimburse) dari issuing bank.
Reimbursing Bank, yaitu bank yang menagih kembali (reimburse) kepada issuing bank atas
pembayaran yang dilakukannya kepada beneficiary . Kondisi ini terjadi apabila antar bank
penerbit dan bank pembayar tidak memiliki akses rekening, sehingga atas pembayaran L/C
dilakukan oleh bank ketiga. Bank ketiga inilah yang selanjutnya melakukan proses reimburse.

DOKUMEN-DOKUMEN :
LC or L/C Letter of Credit Dokumen yang dikeluarkan oleh bank yang menjamin pembayaran
draft Pembeli untuk jangka waktu tertentu dan sampai jumlah tertentu, di bawah kondisi tertentu.
Efektif itu adalah metode pembayaran di mana bank Pembeli menjamin pembayaran kepada
Penjual. L/C hampir selalu tidak dapat dibatalkan, dapat (jika diperlukan) akan dialihkan, dan
tunduk pada syarat-syarat (misalnya pada SIGHT, 30 hari, 60 hari, dll). Untuk pengiriman rutin
yang Revolving L/C sering digunakan.
Berbagai jenis L/C dapat didefinisikan sebagai berikut:
I L/C Letter of Credit Irrevocable Tidak dapat diubah atau dibatalkan tanpa persetujuan dari bank
penerbit, bank konfirmasi (jika dikonfirmasi), dan penjual manfaat. Pembayaran dijamin oleh
bank jika persyaratan kredit dan kondisi sepenuhnya dipenuhi oleh penjual. Ini berarti bahwa
sekali kondisi Pembeli dalam surat itu telah disetujui oleh Penjual, mereka merupakan usaha
yang pasti oleh bank Pembeli dan tidak dapat dicabut tanpa persetujuan Penjual.

R L/C Letter of Credit Revolving Ketika letter of credit (L / C) secara khusus ditunjuk Letter of
Credit Revolving, jumlah yang terlibat ketika digunakan secara otomatis kembali, yaitu, jumlah
menjadi tersedia lagi tanpa mengeluarkan L/C lain dan biasanya bawah persyaratan dan kondisi
yang sama dalam jangka waktu tertentu (biasanya beberapa bulan sampai satu tahun). Ini
menghemat administrasi ketika beberapa pengiriman yang terlibat.

S L/C, SBLC Stand-by Letter of Credit Kewajiban tertulis dari bank penerbit untuk membayar
sejumlah dana kepada penjual atas nama pembeli mereka, dalam hal ini pembeli sendiri tidak
membayar ke penjual. SL/C diatur oleh-500 ICC aturan.

RDLC Documentary Revolving Credit LC harus dalam format film dokumenter yang
dikeluarkan oleh bank.

LOI Letter OF Intent Sebuah surat dari Pembeli kepada Penjual menyatakan niat mereka untuk
membeli produk tertentu. Surat ini akan mencakup rincian Pembeli, produk dan spesifikasi, alat
pembayaran, pengiriman rincian dan tujuan.

NCNDA Non Circumvention Non Disclosure Agreement Ini adalah kesepakatan oleh semua
Pihak dalam transaksi bahwa mereka tidak akan menghindari satu sama lain atau
mengungkapkan informasi sensitif kepada Pihak luar perjanjian berkaitan dengan transaksi.

PB Performance Bond Jaminan Pelaksanaan adalah bentuk jaminan yang diberikan oleh Penjual
yang menjamin mereka akan memberikan sesuai jadwal dalam kontrak. Jika mereka gagal untuk
menyampaikan, ini persentase jaminan PB dari nilai total pengiriman menjadi hutang. Nilai PB
bulanan adalah total nilai kontrak dibagi dengan jumlah bulan yang disepakati dalam kontrak

SGS Societe General de Surveillance Ini adalah pasar perusahaan terkemuka yang diakui secara
global menyediakan inspeksi produk, verifikasi dan jasa sertifikasi. Layanan mereka umumnya
diterima dan digunakan sebagai dalam banyak industri. Setelah produk diperiksa dan disertifikasi
oleh SGS di pelabuhan muat, pembayaran akan perlu diambil dari LC.
Ada perusahaan lain (seperti Bureau Veritas) yang juga menyediakan jasa inspeksi dan sertifikasi
SGS namun adalah yang paling umum digunakan karena keberadaan profil tinggi global dan
penjualan umum kualitas.

Soft Offer Sebuah tawaran awal dari Pembeli kepada Penjual yang menguraikan harga dan
kuantitas produk, persyaratan instrumen keuangan dan informasi pengiriman.

Soft Probe Authorization Otorisasi dari Pembeli ke Penjual untuk menghubungi bank Pembeli
untuk memverifikasi Pembeli memiliki kemampuan keuangan untuk melaksanakan transaksi.

PSA Purchase and Sale Agreement (Perjanjian Jual Beli)

Surety Bond Surat jaminan yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan non bank (pada umumnya
perusahaan asuransi yang ditunjuk pemerintah) untuk digunakan sebagai jaminan tender dan
pelaksanaan pekerjaan.

Obligasi Surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan atau
lembaga-lembaga lain sebagai fihak yang berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan
kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap.
(18/10/12; 10:27)

Referensi : - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN


PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI 2011

Anda mungkin juga menyukai