1.4.1. A SK MFK 2022
1.4.1. A SK MFK 2022
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS BANGLI
NOMOR : 440/ 011/ Pusk.Bangli/2022
TENTANG
PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
DI UPT PUSKESMAS BANGLI
KABUPATEN BANGLI
Pelayanan Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2018
Tentang Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat
Kesehatan;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.17 tahun
2018 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana Dalam Keadaan Tertentu;
9. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor KEP-
186/MEN/1999 Tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50
tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
11. Peraturan Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 188/MENKES/PB/I/2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pengendalian
Penularan Penyakit;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 52 Tahun 2018 tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019
Tentang Puskesmas
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022
Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Bangli
pada tanggal : 05 Desember 2022
KEPALA UPT PUSKESMAS BANGLI
A.A.G.MAHENDRA PUTRA
PEMBINA
NIP. 197010102000031012
4
LAMPIRAN 1
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
BANGLI
TANGGAL : 05 Desember 2022
NOMOR : 440/011/Pusk.Bgl/2022
TENTANG : PROGRAM MANAJEMEN
FASILITAS DAN KESELAMATAN
DI UPT PUSKESMAS BANGLI
LAMPIRAN 2
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
BANGLI
TANGGAL : 05 Desember 2022
NOMOR : 440/011/Pusk.Bgl/2022
TENTANG : PROGRAM MANAJEMEN
FASILITAS DAN KESELAMATAN
DI UPT PUSKESMAS BANGLI
(badge) yang sementara atau tetap atau langkah identifikasi lain, juga
seluruh area yang seharusnya aman, dan dipantau;
4. Puskesmas merencanakan dan menganggarkan untuk meningkatkan
atau mengganti sistem, bangunan atau komponen berdasarkan hasil
inspeksi terhadap fasilitas dan tetap mematuhi peraturan perundangan;
5. Tim MFK menganalisa situasi, dengan melihat sumber daya yang kita
miliki, sumber dana yang tersedia dan bahan potensial apa yang
mengancam keselamatan dan keamanan bekerja di Puskesmas;
6. Memonitor, mengendalikan , mengevaluasi dan merencanakan
pengembangan K3 Puskesmas;
7. Melaksanakan sosialisasi keselamatan dan keamanan kerja kepada
seluruh karyawan dalam bentuk pelatihan, leaflet, poster, penyuluhan
dan lain – lain;
8. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi
ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), termasuk
penggunaan alat pelindung diri (APD), serta selalu mengacu pada
pencegahan dan pengendalian infeksi;
9. Seluruh staf Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
pedoman/panduan dan standar prosedur opersional yang berlaku, serta
sesuai dengan etika profesi dan etika Puskesmas yang berlaku;
V. PENGAMANAN KEBAKARAN
1. Puskesmas melaksanakan program untuk memastikan bahwa seluruh
penghuni di puskesmas aman dari kebakaran, asap dan kedaruratan
lainnya ;
2. Puskesmas menjamin penghuni Puskesmas tetap aman sekalipun terjadi
kebakaran atau asap dengan melaksanakan program antara lain :
a. Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko kebakaran,
seperti penyimpanan dan penanganan secara aman bahan mudah
terbakar, termasuk gas medik, seperti oksigen - Bahaya yang terkait
dengan setiap pembangunan didalam atau berdekatan dengan
bangunan yang dihuni pasien
b. Jalan keluar yang aman dan tidak terhalang bila terjadi kebakaran
c. Sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti, deteksi asap
(smoke detector), alarm kebakaran, dan patroli kebakaran,
d. Mekanisme penghentian/supresi (suppression) seperti selang air,
supresan kimia (chemical suppressants) atau sistem penyeburan
(spinkler).
11
- LARANGAN MEROKOK
- Puskesmas membuat larangan merokok dengan menggunakan
stiker – stiker disetiap ruangan dan membuat larangan merokok
diperaturan Puskesmas;
- Puskesmas menyusun dan mengimplenmentasikan kebijakan
larangan merokok terhadap pasien, keluarga, staf dan pengunjung
tanpa terkecuali;
- Puskesmas secara teratur melakukan monitoring larangan
merokok kepada setiap pasien, keluarga, staf dan pengunjung yang
kedapatan merokok disekitar lingkungan Puskesmas. Lingkungan
Puskesmas adalah semua Ruang Unit Kerja yang ada didalam
batas Pagar Puskesmas;
- Bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung yang kedapatan
merokok akan diberikan pengarahan dan masukan oleh tim MFK
serta membayar denda Rp. 50.000 ;
- Puskesmas melindungi kesehatan masyarakat, sudah seharusnya
bebas dari asap rokok karena asap rokok dapat menimbulkan
penyakit yang fatal dan penyakit yang dapat menurunkan kualitas
hidup akibat penggunaan rokok;
- Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau
terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau
yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha
dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya.