Modul 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11
13 Perbandi: Transportasi Jalan Raya an Transportasi Kereta Api dengan Transportasi Kelebihan | Kekurangan Kereta Api T.Mampu memuat dalam) 1Memerlukan _lahan jumlsh besar Khusus bagi pembuatan 2.Lebih mudah | jalan rel memprediksi. waktu| 2Biaya besar__—_bagi perjalanan penyediaan sarana dan 3.Nyaman prasarana 4.Aman 3.Memerlukan menejemen $.Cocok untuk angkutan | khusus dalam perkotaan operasional sarana dan prasarana 4.Biaya perawatan dan | pemeliharaan —_relatif tinggi Talan Raya T.Biaya pembangunan | 1.Kapasitas muatan tidak tidak terlalu besar besar 2.Tidak — membutuhkan jalur khusus, dalam. arti kendaraan dapat | melewati setiap jalan raya 3.Sarana_kendaraan dapat dimiliki oleh __ setiap orang dan_—harga terjangkau 4.Biaya —_pemeliharaan relatif murah 2.Lebih —sulit untuk memprediksi —_ waktu perjalanan terutama pada daerah perkotaan 3.Kurang nyaman karena sering terganggu Kemacetan, — gangguan Jalu—Tintas, dan banyaknya persimpangan yang melintas mengakibatkan ering terjadinya kecelakaan S.Kurang cocok untuk angkutan perkotaan. fas oS BAB 2 KONSTRUKSI JALAN REL 2.1 Penyampaian Beban Kereta Api ke Tanah Beban Kereta api dipikul oleh konstruksi jalan kereta api. Penyampaian beban bersifat pai kepada tanah dasar/asli. Pada Tabel 2.1 diperlihatkan menerus dari rel penyampaian beban tetsebut berdasarkan kekerasan material. Tabel 2.1 Penyampaian Beban Berdasarkan Kekerasan Material Pelimpahan beban ; No. | Pelimpafn beb Material Kekerasan 0 | Roda kereta/lok | Baja . i | Keras sekali dan ulet 1 {Rel Bae elastis, kuat tekan 2 | Bantalan Beton dan tark tinggi Kayu Sedang, Tumpukan Batu-batu 3 [Bales | (butir-butir besar) _| Keras getas, kuat abel Pasir kasar(butir-butir | tekan tinggi kecil) Tanah yang 5 aah eee dimampatkan (butir- | Lunak, kuat tekan butirhalus/eampur) _| rendah 6_| Alas/Dasar | ‘Tanah Asli * = mungkin ditiadakan Penyampaian beban rel Kereta api juga dapat ditinjau dari segi penyebaran (distribusi) beban, vyaitu: IL Relmenerima beban berattepuset titik) sebesar 4 P dari roda 2. bantalan menerima beban terbagi rata (praktisnya) pada luas terbatas/kecil 3. Balas menerima beban dari bidang bawah bantalan secara terbagi tidak merata dan ‘menyebarkannya lebih meluas ke bawah makin mengecil 4. Menerima beban balas dan meneruskannya ke bawah dengan lebih melues lagi/ebih 5: mengecil lagi Sama dari no. 4 kepada nomor 6 tanah asli Gambar 2.1 menunjuh Jalarvbadan tanah mt suatu penampang jalan rel dari bagian-bagian yang telah dijelaskan tersebut. Terlihat bahwa konstruksi jalan rel secara lengkap terdiri dari 6 bagian, dimana bbagian yang harus ada adalah rel, bantalan, balas, dan tanah dasar. Bagian sub balas dan tubuh wungkin ditiadakan tergantung kondisi tanah dasar (tanah dasar sangat jelek atau memerlukan perkuatan struktur). ean_gandar (axle load) = P dar gander ~ sayap (flens)~ — kasut (fenasoay}z28 debi spacing, Sarak per ‘..penambat (fastening)-\ .bahu balas - {Cehowlder) | Posh pehunes (esrot) (sheeper) (fienplates) . pelat- : penyanbung iar (gap) seg Profil Memanjang cbantatan (bie, au ib-balas - tanah yg. dimampatkan (compacted soil) y TRS Rn * tanah asli s Penampang Yelintang _-tubuh-jalan/badan-tanah/tanggul (ombanknent) =| el sleeper )) at 4 balas (ballast) Rep He ay = tebal balas _tudung pasir (sandcar rel ——s-8-—__gupbu_sepor | | | ft. |]. prea geris ini saja cukup ‘Bepuy fika tidak diperlu ~ | @ tan perincian kompo- ten2 jka, misalnya ii peta situasi, en- Tat plasenen, dab. i vantalan olen Sabalbadas: an rel Denah (radljoint) aiantara aiatas t 2 saneatan eeasaian l sambungan sambungan menumpu (supported joint ) Gambar 2.1 Penampang Jalan Rel Kereta Api Pada suatu badan je ws ukuran konstruksi jalan rel tergantung kepada kelas jalan rel tersebut. Kelas jalan rel I, yang berarti mempunyai batas kecepatan yang semakin besar, mempunyai batds ukuran badan jalan yang lebih besar dari kelas jalan rel III, IV, dan V. Besaran nilai ukuran badan jalan rel disajikan pada Tabel 2.2 berikut. ‘abel 2.2 Ukuran Badan Jalan Rel Berdasarkan Kelas Jalan Kelas] Vmaks Td | b | ec |, &@ |e | & Jalan_| (kmn/jam) | (cm) | (em) | (em) | **©™ | (em) | (em) | (em | 2©™ T | 120 | 30 | 150 [235 | 265-315 | 15-50 | 25 | 375 | 185237 W_[ 110-30] 130-| 235 | 365-315 | 13-50_| 25] 375 _| 185-237 ui_| too | 30 | 140 | 225 | 240-270 | 15-50 | 22 | 325 | 170-205 TW_| 90 | 25] 140-| 215 | 240-250 | 15-35 | 20] 300 | 170-190, v_|_80 [25 | 135 | 210 | 240-250 | 15-35 | 20 | 300 | 170-190 Penjelasan dan penggunaan Tabel 2.2 diperlihatkan pada Gambar 2.2 yang memperlihatkan suatu jenampang melintang jalan rel dengan kondisi trak lurus. Gambar 2.2 Penampang Melintang Jalan Rel pada Bagian Lurus 2.2 Konstruksi Bangunan Atas 2.2.1 Rel | Rel digunakan pada jalur kereta api. Rel mengarahkan/memandu Kereta api tanpa memerlukan pengendalian. Rel merupakan dua batang rel kaku yang sama panjang dipasang pada bantalan sebagai dasar landasan. Rel-rel tersebut diikat pada bantalan dengan menggunakan paku rel, sekrup penambet, atau penambat e (seperti penambat Pandro). Gambar 2.3 mempertinatan jean rel yang kompleks pada suatu sasiun sar. Gambar 2.3 Rel kereta api yang kompleks, biasanya ditemukan di dekat stasiun besar Jarak antara dua batang rel yang berdampingan disebut lebar trak (gauge), seperti diperlihatkan pada Gambar 2.4. Ada beberapa lebar trak (gauge) yang digunakan, semakin lebar semakin stabil sehingga semakin tinggi kecepatan kereta apinya. Lebar trak yang umum dig diantaranya: = Lebar 700 mm, digunakan Kereta api Aceh, dari Besitang menuju Banda Aceh yang saat ini sulah tidak digunakan lagi. = Lebar 1000 mm disebut juga "meter gauge", digunakan di Malaysia © Lebar 1067 mm, atau 3 kaki 6 inci merupakan lebar rel yang digunakan secara umum di Indonesia, disebut juga sebagai Narrow gauge. Narrow gauge cocok untuk daerah yang bergunung-gunung karena trak yang lebar membutuhkan biaya besar dan pembangunannya lebih sult. Lebar 1435 mm, atau 4 kaki 8,5 inci. merupakan rel yang banyak digunakan didunia sehingga disebut juga sebagai Standar gauge Gambar 2.4 Definisi Lebar Trak (Gauge) Jalan rel kereta api merupakan prasarana utama dalam perkeretaapian Karena rangkaian Kereta api hanya dapat melintas di atas jalan yang dibuat secara Khusus untuknya, Lebar jalan rel yang pernah ada di Indonesia dibedakan dengan lebar spor 1435 mm, 1067 mm, 750 mm dan 600 mm. Umumnya setiap negara mempunyai standart lebar trak tersendiri, seperti disajikan dalam Tabel 2.2 yang menunjukkan beberapa lebar trak yang digunakan di beberapa negara di dunia. Rel dibagi menjadi beberapa tipe yang dinamakan berdasarkan berat per satuan panjang. Semakin berat rel semakin kuat menerima beban angkutan yang dipikulnya, Tabel 2.2 Lebar Trak yang Dipergunakan di Dunia [Lebar] Nama Instalasi Catatan ; India (42,000 km), Pakistan, poze eee Argentina, Chile 14,3372 km (2007) fan|_| +21 km lebar campuran 1668) Trak Iberian} or periansUIG tee rel Portugal, Spanyol dengan bantalan yg sama) Trlandia dan lebar penting ye 1600|'Trak Irlandia| 9,800 km minor di Australia ~ Victoria (4,017 km), Brazil (4,057 km) 1524] Trak Russia 7,000 km Firlandia, Estonia : ‘Negara? CIS, Latvia, Lithuania, 1520] Trak Russia 220,000 km onal aa Eropa, Amerika Utara, China, 1435] 720,000 km Australia, Timur Tengah (60% mara dari KA dunia) ; ‘Aika Selatan dan Tengah, ‘Trak Afrika 7. Indonesia, Jepang, Taiwan, melee) 112,000 Er Philipina, Selandia Baru, es Australia (sebagian) T ‘Asia Tenggara, India (17,000 | km, sebagian sedang dikonversi 1000) Trek Micses ooo oe ke Indian gauge), Brazil (23,489) km) ‘Sumber: Warta Warga, Website, , 2010 Rel yang digunakan di Indonesia menggunakan standar UIC dengan Standar: Rel 25 yang betarti Rel 33 Rel 44 Rel 52 Rel 54 Rel 60 Tabel 2.3 disajikan dimen: ‘masa lalu maupun sel agar lebih mantap, Komponen di bawahnya. 25 kg/m’ aneka rel yang umum digunakan di Indonesia, baik pada ing. Semakin berat beban gander, semakin kuat rel yang diperlukan. Berbagai rel tersebut diproduksi untuk memenuhi kebutuhan angkutan ringan, sedang, dan berat. Terlihat pada prinsipnya rel mempunyai kepala rel yang besar karena langsung bersinggungan dengan roda kereta api, dan flens bawah lebar dan semakin mengecil ke ujung agar mudah ditambat pada ‘Tabel 2.3 Ukuran Rel di Indonesia DIMENSI GEOMBTRIK (eats: aa) oe aed eee ea AS Ra RS Rw Data Statik é Ficik(" ea) [a he (aita)] B50 RSF ® 60 53. 68,50 65,00 70,00 33 54,26 64,20 69,34 em 40,50 49,00 49,40 410. 138,00 153,00 159,00 65. 320,00 500,00 508.00 25.95 42.59 30-40 Shas 60.34 10. 13.50 15.00 16.00 16.00 538. 1369. 1960. 2346. 3055. 19. 273.74 307,87 397.39 68,50 7,60 76,20 80,95 | 72.00 | 76.00 ad 80.95 23.50 30.20 30,20 31.50 110.00 127. ho. 0. eat 27 tho, 15 A=" Luss penampang rel. 9, = mosen incraie YX, = Hugei garisberat rel diatas telapale kaki rol titikpueat Bo ee W = momen! tahan terkeoil red Pa) Hampir seluruh jalan IF (baik jalan rel yang aktif maupun tidak aktif) di Indonesia saat ini merupakan as¢t yang bernilai sejarah sehingga menjadi salah satu fasilitas publik dan aset bangs yang perlu dijaga dan dilestarikan, © Kekhawatiran akan konsekuensi dari pemuaian baja rel akibat dari perubahan suhu (rel membengkok dsb) © Pertimbangan kesulitan angkutan barang-barang yang terlalu panjang in majunya teknologi dan bertambahnya pengalaman, para ahli Namun dengan sem: | yang semakin panjang. Beberapa kekurangan dari rel pendek berhasil menerapkan adalah: © Terlalu banyak sambungan (biaya mahal) E Sambungan-sambungan memerlukan pengawasan dan pemeliharaan (tenaga dan waktu) © Setiap sambungan merupakan titik lemah konstruksi rel © Pukulan roda pada ujung rel di setiap sambungan menimbulkan suara dan pada rel penilek frekuensinya tinggi (bising), mengganggu kenikmatan perjalanan (trayeling comfort) Pada Tabel 2.3 disajikan perbandingan panjang rel beserta ukuran dan cara pelaksanaannya, |__ Tabel 2.3 Klasifikasi Panjang Rel [Rel Pendek (rel standart) | Rel Panjang | Diproduksi oleh pabrik baja Sejumlah rel-rel pendek/standart dilas (welded) | secara listrik (electric are welded, flash butt welded, dil) atau dengan termit (thermite welded). Dilaksanakan di balai yasa/bengkel atau di lapangan Type lama: | Type baru: | Rel di las panjang (long | Rel dilas__ menerus 6,80 m 17,00 m welded rails) _puluhan | (continuous welded rails) | 9,60. m 25,00 m sampai_beberapa ratus| dari stasiun ke stasiun 10,20 m meter. Di Indonesia sejak | berikut (sampai_wesel 11,90 m beberapa dekade lalu di| ujung emplesemen). 13,60 m Jas dengan ukuran Panjang bisa _mencapai 14,00 m | 3x 17=85m ribuan meter. Rel panjang harus dipasang dengan alat penambat ‘yang kuat dan tidak mengendor (type elastis, kenyal, bisa mengeper) 2.2.1.2 Pemuaian fel Pendek Untuk mengetahui pemuaian pada rel pendek, maka nilai koefisien muai linier (memanjang) baja adalah a = 12. 10° per °C. Jika kenaikan suhu = At °C, maka sebatang rel sepanjang L, yang memuai bebas, akan bertambah panjang: AL=LxaxAt. (2.1) Rumus ini mendasari penetapan lebar siar atau celah ( ¢ ) atau dalam bahasa Inggris Gap (G), antara dua ujung rel pada sambungan. Contoh perhitungan: Rel standart panjang 10,20 meter dipasang pada pagi hari dengan suhu 20 °C. Pada siang hari suhu dapat meneapai $0 °C. Berapakah panjang pemuaian rel. AL=Lxax At (Rumys 2.1) AL = 10,20 x 12. 10° x (50-20) = 3,67 mm ‘Maka rel dipasang dengan siar/celah c= 4,00 mm (dibulatkan) 2.2.1.3 Pemuaian Rel Panjang Jika rel cukup panjang (L), alat penambat terus menerus memegang erat rel itu, serta bantalan dan balas bermutu baik, maka yang memuai hanya panjang tertentu (€) di bagian ujung rel, karenia sebagian pemuaian dihalang-halangi oleh bantalan dan balas, Semakin berat bantalan dan makin mantap balas, makin pendeklah € 2.2.2 Alat Penambat Rel (Rail Fastenings) Fungsi alat penambat adalah: 1. Membaut kaki fel pada Bantalan 2. Mencegah bergesernya rel kesamping 3. Menjaga posisi lebar trek tetap Untuk menambatkan alat tersebut pada bantalan (Gambar 2.5), dipasang pelat alas (baseplate), dengan ketentuan pemasangan: 1. Dipasang dibawah kaki rel 2. Bidang atasnya, yang terletak dibawah telapak kaki rel, miring 1:40 atau 1:20 untuk menjaga kemiringan sumbu rel 3. Bagian pinggitnya diberi bentuk khusus (berlobang, berusuk, dsb) untuk pemasangan algt penambat yang sesuai. -alas bantalan | Gambar 2.5 Letak Alat Penambat Rel 2.2.3.1 Tipe Alat Penambat Kaku (Rigid Fastenings) Bentuknya sederhana, bersumbu lurus dan tidak dapat mengeper. Desakan pada roda kereta api kesamping pada kepala rel menimbulkan momen, yang mengakibatkan kaki-kale mengeongkel alat penambet,sehingga lama kelamaaa menjedi longgar. Untuk menghindari kelonggaran itu, alat penambat harus sering dipukul atau diputar Kembali, yang berarti pemeliharaan intensif dan memakan waktu serta biaya, Terdapat dua tipe alet penambat kaku yaitu paku rel (railspike, dogspike) dan tarpon/tirefond (screwspike). Paku rel (railspike, ‘orsre) dibuat dari baja, berpenampang persegi, batang tubuhnya lurus seperti diperlihatkan pada Gambar 2.6. Model ini merupakan model yang paling tua, paling sederhana dan murah harganya. Dipakai hanya pada bantalan kayu dengan memukul paku rel kedalam lobang bulat, yang telah dibor terlebih dahulu, didalam kayu bantalan di samping kaki rel. Alat pengebor disebut avegear. Paku rel dapat diterapkan dengan atau tanpa pelat alas. Untuk tipe tarponttirefnd (screwspike) berupa sebatang baut berulir tajam, kecuali di bagian bawah kepala (Gambar 2.7). Bentuk kepala ini bulat cembung bertopi persegi panjang agar-dengan kunci sok khusus-dapat diputar masuk ke dalam lobang di kayu bantalan di samping kaki rel. Bagian bawah kepalanya dibuat konis dan menekan pada kaki rel. Bey eet 74 Gambar 2.6 Alat Panambat Tipe Paku Rel Tinpon lebih tahan penyongkelan, selama kayu bantalan tikda melapuk atau retak melalui lobang. Namiun jika kurang perawatan, lama kelamaan tirpon mungkin terputar kembali dan pengangannya melonggar. Gambar 2.7 Alat Panambat Tipe Tirpon

Anda mungkin juga menyukai