Anda di halaman 1dari 18

Kementerian Perhubungan

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

1
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

2
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Pengaturan Baru PP 94/2021

Perubahan dan/atau penambahan Kewajiban


dan Larangan

Jenis Hukuman Disiplin Sedang & Berat Pelanggaran Disiplin adalah setiap
ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS
yang tidak menaati kewajiban
Jangka waktu pelanggaran jam kerja
dan/atau melanggar larangan
ketentuan Disiplin PNS, baik yang
Tata Cara Pemeriksaan
dilakukan di dalam maupun di luar
jam kerja
Pejabat Yang Berwenang Menghukum

Pemberlakukan dan Dokumentasi Hukdis

Pelanggaran terhadap izin perkawinan dan


perceraian PNS tertuang dalam PP 94/2021

Tidak lagi mengatur ketentuan pidana

3
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan K
Republik Indonesia dan Pemerintah;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; E
3. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat
pemerintah yang berwenang; W
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, A
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, J
ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun luar kedinasan; I
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- B
undangan;
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan A
Republik Indonesia.
Pasal 3 N
4
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

1. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;


2. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/ janji jabatan; K
3. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
pribadi, seseorang, dan/atau golongan; E
4. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan keamanan negara atau W
merugikan keuangan negara;
5. Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang A
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja J
7. Menggunakan dan memelihara barang miliki negara dengan
sebaik-baiknya; I
8. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan kompetensi; dan B
9. Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas
dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan A
peraturan perundang-undangan
Pasal 4 N
5
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

L 1. Menyalahgunakan wewenang;
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi
A dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang
lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan;
R 3. Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
4. Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin
A atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
5. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau Lembaga
N swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian;
G 6. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang baik bergerak atau tidak bergerak,
A dokumen, atau surat berharga milik negara secara tidak sah;

6
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

7. Melakukan pungutan di luar ketentuan;


L 8. Melakukan kegiatan yang merugikan negara;
9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
A 10. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
11. Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau
R pekerjaan;
12. Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
A 13. Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; dan
N 14. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/ Wakil Presiden,
calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota
G Dewan Perwakilan Rakyat, calon Anggota Dewan Perwakilan
Daerah, atau calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
A dengan cara:

7
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

- ikut kampanye;
L - menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai
atau atribut PNS;
A - sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
- sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas
R negara;
- membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan
A atau merugikan salah satu pasangan calon sebelum, selama dan
sesudah masa kampanye;
N - mengadakan kegiatan yang mebgarah kepada keberpihakan
terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,
G selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuam,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS
A dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan
masyarakat; dan/atau
N - memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda
Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk

8
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

PP 53 Tahun 2010
HUKUMAN DISIPLIN
HUKUMAN DISIPLIN
PP 94 Tahun 2021

1. Teguran lisan 1. Teguran lisan


2. Teguran Tertulis
RINGAN
2. Teguran Tertulis
3. Pernyataan tidak puas secara tertulis 3. Pernyataan tidak puas secara tertulis

1. Penundaan kenaikan gaji berkala SEDANG* 1. Pemotongan tukin sebesar 25% selama
selama 1 tahun; 6 bulan;
2. Penundaan kenaikan pangkat; 2. Pemotongan tukin sebesar 25% selama
3. Penurunan pangkat setingkat lebih 9 bulan;
rendah selama 1 tahun 3. Pemotongan tukin sebesar 25% selama
12 bulan
1. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama 3 tahun; BERAT 1. Penurunan jabatan setingkat lebih
2. Pemindahan dalam rangka penurunan rendah selama 12 bulan;
jabatan setingkat lebih rendah; 2. Pembebasan dari jabatannya menjadi
3. Pembebasan dari jabatan; jabatan pelaksana selama 12 bulan;
4. Pemberhentian dengan hormat tidak atas 3. Pemberhentian dengan hormat tidak
permintaan sendiri sebagai PNS atas permintaan sendiri sebagai PNS.
5. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai
PNS 9
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

HUKUMAN DISIPLIN DALAM PERSPEKTIF MASUK KERJA DAN KETAATAN JAM KERJA

RINGAN Teguran Lisan 3 hari

Teguran Tertulis 4 – 6 hari


Pernyataan Tidak Pusa Secara Tertulis 7 – 10 hari

SEDANG Pemotongan Tukin 25% selama 6 bulan 11 – 13 hari

Pemotongan Tukin 25% selama 9 bulan 14 – 16 hari

Pemotongan Tukin 25% selama 12 bulan 17 – 20 hari

BERAT Penurunan Jabatan Setingkat Lebih Rendah selama 12 bulan 21 – 24 hari

Pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 bulan 25 – 27 hari

Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS > 28 hari
Atau
10 hari
berturut-
Masuk Kerja : Keadaan melaksanakan TUGAS baik di dalam maupun di luar kantor turut
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

Ketentuan tingkat dan jenis Hukuman Disiplin Sedang berlaku


setelah Peraturan Pemerintah mengenai Gaji dan Tunjangan
Berlaku

Sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah mengenai Gaji dan


Tunjangan sebagaimana dimaksud, penjatuhan Hukuman Disiplin
sedang berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat
(3) PP 53 Tahun 2010

11
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

TATA PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM


CARA PEMERIKSAAN – PRINSIP DASAR

Yang bertanggungjawab terhadap disiplin PNS adalah ATASAN LANGSUNG

Setiap Atasan Langsung yang mengetahui/mendapat informasi terhadap dugaan pelanggaran


disiplin yang dilakukan bawahannya, maka wajib menindaklanjuti/melakukan pemeriksaan
baik secara tatap muka/virtual dan dituangkan dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan

Atasan langsung yang tidak melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap PNS yang
diduga melakukan Pelanggaran Disiplin, dan/atau melaporkan hasil pemeriksaan kepada PyBM
dijatuhi Hukuman Disiplin
PyBM menjatuhkan Hukuman Disiplin yang lebih berat kepada atasan langsung setelah
melalui proses pemeriksaan

Dugaan pelanggaran Disiplin Tingkat Sedang → boleh dibentuk Tim Pemeriksa


Dugaan pelanggaran Disiplin Tingkat Berat → wajib dibentuk Tim Pemeriksa

12
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM


PNS YANG DIHUKUM
HUKDIS HUKDIS HUKDIS BERAT HUKDIS BERAT
RINGAN SEDANG 1 dan 2 3

Pelaksana Pengawas Administrator PPK PPK

Pengawas Administrator PPT Pratama PPK PPK

Administrator PPT Pratama PPT Madya PPK PPK

PPT Pratama PPT Madya PPK PPK PPK

PPT Madya PPK PPK PPK Presiden

PPT Utama Presiden Presiden Presiden Presiden

13
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM


PNS YANG DIHUKUM
HUKDIS BERAT HUKDIS BERAT
HUKDIS RINGAN HUKDIS SEDANG
1 dan 2 3
Atasan Langsung sesuai
JF Utama PPK PPK PPK
Peta Jabatan
Atasan Langsung sesuai
JF Madya PPK PPK PPK
Peta Jabatan
Atasan Langsung sesuai
JF Muda PPK PPK PPK
Peta Jabatan
Atasan Langsung sesuai
JF Pertama PPK PPK PPK
Peta Jabatan
Atasan Langsung sesuai
JF Penyelia PPK PPK PPK
Peta Jabatan
Atasan Langsung sesuai
JF Mahir PPK PPK PPK
Peta Jabatan
Atasan Langsung sesuai
JF Terampil PPK PPK PPK
Peta Jabatan
Atasan Langsung sesuai
JF Pemula PPK PPK PPK
Peta Jabatan
14
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

HARIYANG
PEJABAT dan JAM BERWENANG
KERJA MENGHUKUM
KRITERIA
KRITERIA
PELANGGARAN
PELANGGARAN 3 - 10 HARI RINGAN
DISIPLIN
DISIPLIN
11 – 20 HARI SEDANG

21 - > 28 HARI BERAT


NIAT
TIDAK DISENGAJA RINGAN

SEDANG
SENGAJA
BERAT
DAMPAK
UNIT KERJA RINGAN

INSTANSI SEDANG

NEGARA/PEMERINTAH BERAT

15
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

PENYAMPAIAN, PEMBERLAKUAN DAN


PENDOKUMENTASIAN

Penyampaian Keputusan Hukdis paling lambat 14 hari kerja sejak ditetapkan

Keputusan Hukuman Disiplin berlaku pada hari ke-15 sejak diterima

Keputusan Hukuman Disiplin harus didokumentasikan oleh pejabat pengelola


kepegawaian

16
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

PNS yang melanggar ketentuan PP 10 Tahun 1983 Jo. PP


45 Tahun 1990 tentang Perubahan atas PP 10 Tahun 1983
tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS dijatuhi
salah satu Hukuman Disiplin Berat

Perceraian tanpa izin/ surat keterangan dari Pejabat yang Berwenang

Melakukan Pernikahan kedua tanpa surat izin dari Pejabat yang Berwenang

17
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai