Anda di halaman 1dari 17

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

pada Bayi: Penyebab Hingga


Pencegahannya
 Apa itu BBLR??
 Apa tanda BBLR pada bayi?
 Apa penyebab BBLR?
 Bagaimana cara mendiagnosis bayi BBLR?
 Bagaimana penanganan untuk bayi BBLR?
 Apa komplikasi bayi dengan BBLR?
 Apakah BBLR pada bayi bisa dicegah?
Tidak semua bayi lahir dengan berat yang normal. Ada bayi yang lahir dengan
kondisi berat badan lahir rendah atau disebut BBLR. Lantas, apakah kondisi ini
membahayakan dan bagaimana cara mencegahnya? Berikut ulasan
lengkapnya.

Apa itu BBLR??


Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah kondisi ketika berat badan bayi yang
baru lahir berada di bawah kisaran normalnya.

Sesaat setelah dilahirkan, panjang atau tinggi serta berat badan bayi akan
diukur dan ditimbang.

Berat badan bayi dikatakan normal jika berada di kisaran 2.500 gram (gr) atau
2,5 kilogram (kg) hingga 3.500 gr atau 3,5 kg.

Bila berat badan bayi yang baru lahir lebih dari 4.000 gr atau 4 kg, tandanya
bayi tergolong besar.

Sementara jika si kecil saat lahir berat badannya kurang dari 2.500 gram,
artinya ia mengalami berat badan lahir rendah (BBLR).

Hasil pengukuran berat badan bayi tersebut berlaku untuk bayi yang lahir di
usia kehamilan normal, yakni sekitar 37-42 minggu.

Namun, berat badan normal tersebut tidak berlaku bagi bayi yang lahir lebih
cepat dari perkiraan lahir atau prematur.
Bayi prematur biasanya lahir sebelum usia kehamilan memasuki 37 minggu.

Itu sebabnya, berat badan bayi yang lahir prematur cenderung lebih rendah
dari berat normal bayi pada umumnya atau di bawah 2,5 kg.

Pengelompokkan BBLR

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa kelompok bayi
berdasarkan berat lahir di bawah normalnya.
Berikut pengelompokkan BBLR:

 Berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayi: BB kurang dari 2.500 gr atau 2,5
kg.
 Berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) pada bayi: BB di antara 1.000 gr atau
1 kg dan kurang dari 1.500 gr atau 1,5 kg.
 Berat badan lahir amat sangat rendah (BBLASR) pada bayi: BB kurang dari
1.000 gr atau 1 kg.
Kebanyakan kasus berat badan lahir rendah (BBLR) dialami oleh bayi prematur.

Akan tetapi, bayi yang lahir di usia kehamilan normal tapi berat badannya di
bawah kisaran rata-rata, juga bisa dikatakan mengalami BBLR.

Apa tanda BBLR pada bayi?


Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa bayi memiliki berat badan
rendah:

 Bobot tubuhnya yang kurang dari 2,5 kg saat ditimbang


 Fisik tubuhnya tampak jauh lebih kecil ketimbang bayi yang baru lahir dengan
berat normal
 Ukuran kepala bayi biasanya tidak proporsional dengan badannya
Tubuh bayi juga terlihat kurus karena simpanan lemak tubuh yang sedikit.

Bahkan jika diperhatikan, bayi prematur maupun bayi cukup bukan yang lahir
dengan berat badan rendah memiliki perbedaan.

Bayi yang lahir di usia kehamilan normal tapi mengalami berat badan lahir
rendah biasanya sudah matang secara fisik.

Hanya saja, kondisi tubuhnya cenderung lebih lemah dan kurus ketimbang
bayi lainnya.
Sementara itu, bayi prematur yang mengalami berat badan lahir rendah
umumnya memang memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil dan belum
terlalu matang secara fisik.

Apa penyebab BBLR?

Ada beberapa penyebab yang membuat bayi lahir dengan berat rendah
(BBLR), yaitu:
Status gizi ibu bayi sebelum hamil

Status gizi ibu hamil menentukan asupan yang diperoleh bayi dalam
kandungan. Kecukupan status gizi sebelum kehamilan dinilai menggunakan
indeks massa tubuh (IMT).
Ini karena status gizi sebelum dan selama kehamilan berpengaruh besar
terhadap asupan dan pertumbuhan bayi di dalam kandungan.
Wanita dengan indeks massa tubuh (IMT) di bawah 18,5 atau tergolong kurus
saat hamil berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Di sisi lain, asupan energi dan protein yang tidak tercukupi dengan baik pada
ibu hamil juga dapat mengakibatkan kurang energi kronis (KEK).
KEK tidak terjadi dalam waktu singkat, melainkan sudah mulai mulai terbentuk
cukup lama.
Ibu hamil atau seorang wanita yang belum hamil berisiko mengalami KEK bila
ukuran lingkar lengan atas (LILA) kurang 23,5 sentimeter (cm).
Seorang wanita maupun ibu hamil dengan KEK bisa menyebabkan bayi lahir
dengan berat badan rendah (BBLR).
Berat badan ibu saat sedang hamil

Peningkatan asupan untuk memenuhi kebutuhan bayi pasti akan berdampak


pada kenaikan berat badan ibu di masa kehamilan.
Kenaikan berat badan ibu berkisar antara 5 kg hingga 18 kg yang disesuaikan
dengan status gizi sebelum hamil.
Kenaikan berat badan yang terlalu sedikit meningkatkan risiko bayi lahir
dengan berat rendah.
Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Frederik dan rekannya yang
menemukan kenaikan berat badan ibu hamil memiliki hubungan positif
terhadap berat bayi saat dilahirkan.
Semakin besar peningkatan berat badan ibu hamil maka akan semakin tinggi
berat badan bayi saat dilahirkan.
Usia ibu saat sedang hamil
Bayi berat lahir rendah (BBLR) pada umumnya ditemukan pada ibu yang hamil
saat usia remaja.
Tubuh seorang perempuan usia remaja belum siap untuk mengalami
kehamilan, hal ini juga dapat disebabkan kecukupan nutrisi pada usia tersebut.
Kehamilan usia remaja yang paling sering terjadi pada usia 15-19 tahun.
Akibatnya, risiko melahirkan berat bayi lahir rendah menjadi lebih tinggi 50
persen dibandingkan usia normal untuk menjalani kehamilan atau sekitar 20-
29 tahun.
Kondisi kesehatan ibu

Kesehatan ibu saat menjalani kehamilan maupun riwayat kesehatan sebelum


dapat berkontribusi menyebabkan BBLR.
Tidak hanya masalah kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan psikologis
Berikut beberapa masalah kesehatan ibu yang dapat menyebabkan bayi berat
lahir rendah (BBLR):
 Anemia
 Riwayat keguguran dan melahirkan BBLR
 Penyakit Infeksi (HIV, toxoplasmosis dan listeria)
 Komplikasi kehamilan
 Pregnancy blues (gangguan hormonal menyebabkan kesedihan terus-menerus
selama hamil)
 Paparan alkohol dan asap rokok saat hamil (pasif maupun aktif)
Konsumsi alkohol dan rokok menyebabkan racun masuk ke aliran darah ibu
hamil dan dapat merusak plasenta.
Hal ini dapat menyebabkan rusaknya sumber nutrisi bagi bayi dalam
kandungan.
Kelahiran prematur

Seperti yang sempat dijelaskan sebelumnya, berat badan bayi lahir rendah
(BBLR) disebabkan oleh kelahiran prematur.
Dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup umur, waktu yang dimiliki bayi
prematur untuk tumbuh dan berkembang di rahim ibu lebih sedikit.
Padahal, trimester ketiga atau akhir kehamilan juga merupakan masa-masa
penting bagi perkembangan tubuh bayi salah satunya untuk menambah
bobot dan tinggi badannya.
Kurangnya asupan oksigen, makanan, maupun zat gizi akan membatasi
tumbuh kembangnya di dalam kandungan.
IUGR

Penyebab bayi lahir dengan berat badan rendah lainnya yakni intrauterine
growth restriction (IUGR).
IUGR adalah gangguan yang membuat perkembangan bayi di dalam
kandungan terhambat.
IUGR bisa terjadi karena adanya masalah dengan plasenta maupun kondisi
kesehatan ibu dan bayinya.
Bayi yang mengalami IUGR bisa lahir secara prematur atau sesuai dengan usia
kehamilan normal, yakni di kisaran 37-42 minggu.
Akan tetapi, biasanya bayi prematur dan lahir cukup bulan yang mengalami
IUGR memiliki kondisi fisik yang berbeda.
Berat badan rendah pada bayi yang baru lahir juga dapat disebabkan oleh
adanya komplikasi selama kehamilan.
Bagaimana cara mendiagnosis bayi BBLR?

Pemeriksaan rutin selama kehamilan akan membantu dokter untuk


mendiagnosis kondisi kesehatan Anda dan bayi.

Selain dengan memastikan peningkatan berat badan Anda stabil, dokter dapat
memeriksa ukuran tubuh bayi dari ketinggian fundus.

Tinggi fundus adalah bagian atas rahim. Pengukuran tinggi fundus dimulai
dari bagian atas tulang kemaluan atau vagina, sampai ke atas rahim dengan
satuan sentimeter (cm).

Setelah masuk minggu ke-20 kehamilan, hasil pengukuran tinggi fundus


idealnya ada di kisaran usia kehamilan Anda.
Contohnya begini, jika saat ini usia kehamilan Anda 25 minggu, artinya tinggi
fundus seharusnya sudah berada di kisaran 25 cm.

Jika ukuran tinggi fundus kurang dari seharusnya, ada kemungkinan tumbuh
kembang bayi di dalam kandungan tidak berjalan dengan baik.

Dokter juga dapat menggunakan metode ultrasonografi (USG) guna


memeriksa perkembangan bayi selama berada di dalam kandungan.

Ketimbang dengan mengukur tinggi fundus, metode USG lebih akurat untuk
membantu memperkirakan berat bayi.

Pengukuran dengan USG biasanya meliputi kepala, perut, serta tulang paha
bayi.

Tidak berhenti sampai di sini. Setelah lahir, bayi akan langsung ditimbang
untuk memastikan kemungkinan mengalami berat badan rendah.

Jika hasil penimbangan menunjukkan berat badan bayi kurang dari 2,5 kg,
dokter akan mendiagnosis dengan berat badan lahir rendah.

Bagaimana penanganan untuk bayi BBLR?


Perawatan untuk bayi BBLR berbeda-beda, tergantung dari beberapa hal.
Hal ini meliputi usia kehamilan saat lahir, kondisi kesehatan, gejala yang
dialami bayi, serta toleransi tubuh bayi terhadap obat dan prosedur medis
tertentu.

Perawatan intensif di rumah sakit


Biasanya, bayi yang lahir prematur dengan berat badan rendah membutuhkan
perawatan khusus bayi prematur di neonatal intensive care unit (NICU).
Di sini, bayi yang lahir dengan berat badan rendah akan selalu diawasi dan
dirawat secara intensif oleh dokter dan tim medis.

Bahkan, suhu tempat tidur dan pemberian makan bayi juga akan senantiasa
diatur sedemikian rupa untuk memperbaiki kondisi kesehatannya.

Sementara untuk bayi yang lahir cukup bulan tapi mengalami BBLR, dapat
dirawat di unit perawatan khusus bayi. Pemberian makan bayi bisa dilakukan
secara khusus.

Jika bayi memiliki kesulitan dalam mengisap, makanan bisa diberikan dengan
menggunakan selang yang dialirkan langsung ke perut.
Bayi juga bisa makan melalui selang infus atau intravena yang dialirkan ke
dalam pembuluh darah.

Lama waktu perawatan tersebut tidak dapat dipastikan. Perawatan setidaknya


sampai pertumbuhan bayi bertambah dan kondisinya cukup sehat untuk
dibawa pulang ke rumah.
Pemberian ASI

World Health Organization (WHO), sangat menganjurkan agar bayi yang lahir
dengan berat badan rendah diberikan ASI.
Khususnya bila memungkinkan bagi Anda untuk menyusui dan bayi bisa
menerima pemberian ASI eksklusif sejak awal dilahirkan.
Pemberian ASI bagi bayi berat badan lahir rendah bermanfaat untuk
meningkatkan pertumbuhan tubuh serta penambahan berat badannya.

Aturan pemberian ASI untuk bayi dengan berat badan lahir rendah yakni
selama 6 bulan penuh alias ASI eksklusif.
Sementara untuk ibu yang tidak bisa memberikan ASI pada bayi berat badan
lahir rendah karena satu dan lain hal, bayi bisa diberikan donor ASI, menurut
WHO.
Pemberian susu formula bisa menjadi pilihan terakhir jika bayi dengan berat
badan lahir rendah tidak bisa diberikan ASI dari ibu maupun donor ASI.

Jika berat bayi tergolong sangat rendah (BBLSR) atau amat sangat rendah
(BBLASR), tentu lama waktu dan perawatan yang dibutuhkan untuk
kesembuhannya akan lebih lama dan banyak.

Kontak antar kulit (skin to skin)

Bayi yang terlahir dengan berat lahir rendah cenderung kesulitan


mempertahankan suhu tubuh sehingga tubuh mereka cenderung memiliki
suhu dingin.
Hal ini disebabkan ia memiliki lapisan lemak yang tipis sehingga mudah
menyebabkan hipotermia.
Agar bayi BBLR cepat gemuk, WHO menyarankan Ibu bayi melakukan kontak
dengan bayi sesering mungkin dengan menggendong bayi dengan metode
kangguru. Hal ini memudahkan untuk mengawasi perubahan kesehatan bayi
dan pemberian ASI.
Memonitor kesehatan bayi

Lakukanlah pengawasan pada bayi secara rutin dengan memperhatikan


permukaan kulit, pernapasan, dan suhu tubuh bayi.
Berikut gejala yang harus diwaspadai pada bayi berat lahir rendah dan segera
lakukan periksakan ke dokter:
 Bayi kuning, terdapat perubahan warna menjadi kuning pada kulit dan mata
 Sesak napas atau napas tidak teratur
 Demam
 Bayi terlihat lemas dan tidak mau menyusui
Bila si kecil mengalami hal di atas, segera hubungi dokter.

Menghindari penularan penyakit infeksi


Penularan penyakit seperti flu, diare, dan pneumonia merupakan infeksi yang
paling sering dialami bayi dan dampaknya akan lebih parah pada bayi dengan
berat lahir rendah.
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri sendiri,
kebersihan lingkungan rumah, dan kebersihan alat keperluan bayi.
Khusus penyakit yang dapat ditularkan melalui droplet udara seperti
tuberkulosis dan influenza, jauhkan bayi Anda dan minimalisirlah kontak
dengan penderita.
Ini karena permukaan benda maupun udara yang tercemar kuman akan
sangat mudah menularkan penyakit kepada bayi.
Apa komplikasi bayi dengan BBLR?

Secara umum, bayi yang lahir dengan berat badan rendah (BBLR) memiliki
risiko yang lebih tinggi untuk mengalami berbagai komplikasi kesehatan
ketimbang bayi lainnya.
Berikut berbagai risiko komplikasi lainnya yang bisa terjadi pada bayi dengan
berat badan lahir rendah:

 Gangguan pada sistem pencernaan (gastrointestinal), seperti penyakit


necrotizing enterocolitis (NEC) atau infeksi sistem pencernaan pada bayi BBLR
 Gangguan pada sistem saraf (neurologis), seperti perdarahan intreventikular
atau di dalam otak
 Gangguan pada fungsi penglihatan dan pendengaran
 Sudden infant death syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak
 Sistem kekebalan tubuh lemah
 Rentan terserang penyakit infeksi
 Berisiko mengalami stunting bila tidak ditangani dengan baik
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah kerap susah makan dan
mengalami kesulitan dalam menambah berat badannya.

Semakin rendah berat badan bayi Anda saat lahir, semakin besar pula risiko
komplikasi yang mungkin terjadi.

Apakah BBLR pada bayi bisa dicegah?


C

Sebelum benar-benar terjadi, pencegahan merupakan tindakan terbaik untuk


menghindari bayi lahir dengan berat badan rendah.

Salah satu kuncinya yakni cukupi asupan zat gizi ibu sebelum dan selama
kehamilan.

Dengan begitu, status gizi ibu juga akan tergolong baik pula. Selain itu,
pemeriksaan rutin selama masa kehamilan tak kalah penting untuk mencegah
berat badan lahir rendah.

Pasalnya, selama pemeriksaan berlangsung, dokter akan selalu memerhatikan


kondisi kesehatan ibu dan bayi di dalam kandungan.

Hal ini termasuk memantau perkembangan berat badan ibu yang turut
berpengaruh ke tumbuh kembang bayi.
Anda juga dianjurkan untuk menghindari merokok, minum alkohol, maupun
mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Anda mungkin juga menyukai