Anda di halaman 1dari 96

TAMBANG TERBUKA

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
A ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

B TITIK PULANG POKOK PRODUKSI

C ANALISIS KEPEKAAN

D ANALISIS RESIKO

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
A ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

Tujuan Analisis Kelayakan investasi,  Perkiraan keuntungan (cash in flows) dan


Adalah, Mengetahui sejauh mana gagasan perkiraan biaya (cash out flows) dapat
usaha dapat memberikan manfaat digunakan sebagai alat kontrol dalam
(benefit), baik dilihat dari financial pengendalian biaya untuk memudahkan
benefit maupun social benefit. mencapai tujuan proyek.
 Indikator investasi dapat digunakan sebagai
 Suatu proyek dikatakan layak untuk dikerjakan bahan pertimbangan dalam mengambil
jika manfaat yang diberikan lebih besar keputusan, apakah investasi dapat
daripada biaya yang dikeluarkan. dilakukan atau tidak.
 Untuk menilai keekonomian suatu proyek perlu
dilihat seluruh pengeluaran dan pendapatan
sepanjang umur proyek tersebut (life cycle
analysis), bukan hanya dengan melihat biaya
per satuan produksi di tahun tertentu.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Analisis kelayakan, Ciri-ciri Keputusan yang baik,
Yaitu, Hasil penilaian dari segi ekonomi, 1. Dapat dengan tepat dalam membandingkan
apakah tambang tersebut layak atau dan mengelompokkan kesanggupan
tidak untuk dilaksanakan dengan memberikan keuntungan (profitability) dari
mempertimbangkan beberapa indikator kesempatan-kesempatan penanaman modal.
atau kriteria kelayakan investasi, 2. Mencerminkan nilai waktu dari modal
perusahaan dan secara realistis merupakan
Indikator investasi, masukan bagi kebijaksanaan fiskal dari
Yaitu, Merupakan indikator dari modal yang perusahaan, termasuk investasi kembali di
diinvestasikan, masa yang akan datang.
Yaitu, Perbandingan antara total keuntungan 3. Dapat menunjukkan keuntungan meskipun
yang diterima dengan total biaya yang sekecil-kecilnya.
telah dikeluarkan dalam bentuk present 4. Mencakup pernyataan-pernyataan kuantitatif
value selama umur ekonomis proyek, dari resiko.
atau, Dapat dikatakan bahwa, kelayakan suatu 5. Menggambarkan faktor-faktor lain, seperti
investasi (proyek) dari aspek ekonomi hasil-hasil gabungan, resiko, dan kekayaan
dapat dianalisis berdasarkan azas perusahaan bila mungkin.
manfaat (benefit) dan biaya (cost).

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Indikator ini dapat diprediksi setelah mengetahui  Semua indikator tersebut akan memberikan
definisi dan komponen cashflow, maka hasil keputusan yang konsisten satu sama lain,
selanjutnya akan dibahas mengenai perhitungan tetapi informasi spesifik yang dihasilkan tentu
indikator investasi dengan menggunakan analisis akan berbeda, sehingga dalam prakteknya
cashflow, umumnya dikenal dengan nama beberapa indikator sering digunakan secara
Analisis Discounted Cashflow Rate of Return. bersamaan untuk mendapatkan gambaran
yang lebih komprehensif.
 Hasil perhitungan kriteria investasi
merupakan indikator dari modal yang
diinvestasikan,
Yaitu, Perbandingan antara total benefit yang
diterima dengan total biaya yang
dikeluarkan dalam bentuk present value
selama umur ekonomis.

 Keputusan yang timbul dari hasil analisis


adalah menerima atau menolak, memilih satu
atau beberapa proyek, atau menetapkan skala
prioritas dari proyek yang layak.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Indikator Kelayakan Investasi

1 Net Present Value (nilai sekarang bersih, NPV), 4 Present Value Ratio (PVR),

Rate of Return / Internal Rate of Return (laju Benefit Cost Ratio (B/C-Ratio), Net B/C dan
2 pengembalian, ROR / IRR), 5 Gross B/C,

3 Payback Period (periode pengembalian, PBP), 6 Profitability Ratio (ratio keuntungan, PR),

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Evaluasi akhir suatu proyek investasi dapat
berupa,
1. Identifikasi seluruh alternatif investasi,
2. Cashflow Model yang sesuai,
3. Identifikasi dan Kuantifikasi Risiko,
4. Identifikasi Variabel Kritikal,
5. Identifikasi dan Kuantifikasi Kewajiban
Perpajakan,
6. Optimasi Finansial.

Keputusan yang timbul dari hasil analisis


gagasan usaha secara umum dapat
digolongkan atas 3 bagian, yaitu,
1. Menerima atau menolak gagasan usaha,
2. Memilih satu atau beberapa gagasan usaha
yang paling layak dilakukan,
3. Menetapkan skala prioritas dari gagasan
usaha yang paling layak.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
1. NET PRESENT VALUE, NPV

Present Value (PV) atau nilai sekarang,  Dengan demikian perhitungan present value ini
Yaitu, Nilai sejumlah uang tertentu pada masa akan membantu investor atau pengusaha
depan yang dinyatakan sebagai nilai masa dalam menentukan apakah sesuatu proyek
kini tertentu memiliki prospek mengembalikan
modal yang ditanamnya dan beroperasi secara
𝐧 menguntungkan.
𝐂𝐅 𝐒𝐕
PV = ෍ 𝐧 +
𝐣=𝟎 (𝟏+𝐢) (𝟏+𝐢)𝐣
Dimana,
PV = Present Value (nilai sekarang),
 Dalam pendekatan present value ini, CF = Cash Flow (arus kas masuk dan keluar)
Sesuatu gagasan usaha dikatakan SV = Salvage Value.
menguntungkan apabila nilai sekarang dari n = Periode Waktu,
pendapatan netto gagasan usaha tersebut j = Periode waktu tahun ke-n (0, 1, …, n),
adalah melebihi biaya yang dibelanjakan untuk i = Tingkat Bunga.
mewujudkan proyek tersebut (Sadono
Sukirno; 2000). Keriteria Kelayakan,
PV > Cost → Layak

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Analisis Net Value.
1. Present Value (PV),
Sejumlah uang pada saat sekarang (awal
proyek, t = 0) yang ekivalen nilainya dengan
uang sepanjang di masa depan (selama umur
proyek, t = n) pada laju pengembalian modal
tertentu (i tertentu),
2. Annual Value (AV),
Sejumlah uang yang bernilai sama tiap tahun
(selama umur proyek) yang ekivalen nilainya
dengan uang sepanjang umur proyek pada laju
pengembalian modal tertentu (i tertentu),
3. Future value (FV),
Sejumlah uang di masa datang (akhir proyek)
yang nilainya ekivalen dengan uang selama
umur proyek pada laju pengembalian modal
tertentu (i tertentu),

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal 01

 Pimpinan perusahaan akan mengganti mesin 𝐧


𝐂𝐅 𝐒𝐕
lama dengan mesin baru karena mesin lama PV = ෍ 𝐧 +
𝐣=𝟎 (𝟏+𝐢) (𝟏+𝐢)𝐣
tidak ekonomis lagi, baik secara teknis maupun
ekonomis. 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 15.000.000
PV     ...  
 Untuk mengganti mesin lama dengan mesin (1  0,18) (1  0,18) 2 (1  0,18)3 (1  0,18)5 (1  0,18)5
baru dibutuhkan dana investasi sebesar (P) Rp PV  16.949.153  14.363.689  12.172.617  10.315.778  8.742.184  6.556.638
75.000.000,-. PV  69.100.059
 Mesin baru mempunyai umur ekonomis
selama 5 tahun dengan salvage value  Berdasarkan hasil perhitungan, pembelian
berdasarkan pengalaman pada akhir tahun mesin baru dengan harga (P) Rp 75.000.000,-
kelima sebesar Rp. 15.000.000,-.
 Ternyata tidak feasible karena PV lebih kecil
 Berdasarkan pengalaman pengusaha, cash in dari original outlays (P) atau original cost
flows setiap tahun diperkirakan sebesar Rp (harga beli).
20.000.000,- dengan biaya modal 18 % per
 PV – P = 69.100.059 – 75.000.000
tahun.
= - 5.899.941,-
 Apakah penggantian mesin ini layak untuk
dilakukan apabila dilihat dari PV ?
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Net Present Value,  Net Present Value dihitung berdasarkan nilai
Yaitu, Sebagai selisih antara nilai saat ini diskonto dari Present value (PV) Net Cash flow
(present value) seluruhnya net cash flow (Arus kas bersih) yang diperoleh dari investasi
(arus kas bersih) yang akan diterima dikurangkan dengan nilai investasi mula-mula.
investor selama umur ekonomis gagasan  Perhitungan Net Present Value merupakan Net
usaha, Benefit (keuntungan bersih) yang telah di
Yaitu, Merupakan indikator untuk menghitung discount dengan menggunakan Social
atau membandingkan nilai investasi yang Oppurtunity cost of capital (SOCC atau tingkat
dilakukan dengan nilai saat ini sehingga bunga yang berlaku di masyarakat) sebagai
dapat dijadikan sebagai indikator dalam discount factor (Yacob Ibrahim, 1998),
mengukur layak atau tidaknya suatu
 Kemungkinan,
investasi.
 Hasil pengurangan = positif,
Perhitungan NPV diperlukan data, yaitu, maka gagasan usaha tersebut dapat
 Perkiraan biaya investasi, diterima,
 Biaya operasi dan pemeliharaan,  Hasil pengurangan = negatif,
 Perkiraan benefit dari proyek yang maka gagasan usaha tersebut harus ditolak.
direncanakan.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Rumus, Jenis NPV,
1. Net Present Value = NPV
NPV = ∑ Pw-revenue - ∑ Pw-cost Present worth revenue/saving - Present worth
𝑹𝒋 𝑪𝒋 cost
𝒏
σ𝒋=𝟎 𝒏
σ𝒋=𝟎
NPV = - 2. Net Annual Value = NAV
(𝟏+𝒊)𝒋 (𝟏+𝒊)𝒋 Equivalent annual revenue/saving - Equivalent
annual cost,
Kriteria,
3. Net Future Value = NFV
1. NPV > 0,
Future worth revenue/saving - Future worth
 Nilai NPV > 0,
cost,
 Proyek feasible (layak) untuk dilaksanakan,
2. NPV < 0, Dimana,
 Nilai NPV < 0, Rj = Present worth penerimaan,
 Proyek tidak layak untuk dilaksanakan, Cj = Present worth biaya,
3. NPV = 0, j = Waktu (tahun),
 Nilai NPV = 0, i = Discount factor (Tingkat Bunga).
 Proyek dalam keadaan break even point
(BEP)
TR = TC (dalam present value)

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal 02 (6.1)
Suatu proyek A, memiliki cashflow (aliran kas) pada tabel sebagai berikut,

Tahun ke- 0 1 2 3 4 5

Cashflow, Rp - 100.000.000 20.000.000 30.000.000 20.000.000 40.000.000 40.000.000

Pertanyaan,
Lakukan analisis kelayakan proyek tersebut berdasarkan indikator NPV jika
diketahui MARR = 10 %.

Penyelesaian,
NPV = ∑ Pw-revenue - ∑ Pw-cost
= ∑ P/F 10%,n - ∑ P/F 10%,n

Analisis NPV Proyek A


Tahun ke- 0 1 2 3 4 5
Cashflow, Rp - 100.000.000 20.000.000 30.000.000 20.000.000 40.000.000 40.000.000
Disc Fac, i = 10 % 1 0,9091 0,8264 0,7513 0,6830 0,6209
PV - 100.000.000 18.181.818 24.793.388 15.026.296 27.320.538 24.836.852
Karena NPV > 0,
NPV 10.158.893
Maka proyek tersebut layak

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal 03

Pembangunan fasilitas industri pengolahan hasil  Berdasarkan data di atas, apakah rencana
pertambangan, diketahui bahwa, pembukaan industri yang mengolah hasil
 Dana investasi Rp 35.000.000,- pertambangan tersebut layak untuk
Dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun dkembangkan bila dilihat dari segi NPV
persiapan Rp 20.000.000,- dan tahun pertama dengan diskon faktor sebesar 18 %.
Rp 15.000.000,-.
 Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun ke-2 dari Catatan,
pengembangan kontruksi.  Perkiraan cash in flow dan cash out flow yang
 Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan menyangkut proyeksi harus mendapat
berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya perhatian
pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.  Perkiraan benefit harus diperhitungkan dengan
 Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah menggunakan berbagai variabel, seperti,
produksi dari pengolahan hasil-hasil • Perkembangan trend,
pertambangan. • Potensi pasar,
Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua • Perkembangan proyek sejenis,
dengan jumlah penghasilan Rp 10.000.000,- • Perubahan teknologi,
sedang tahun- berikutnya seperti pada tabel, • Perubahan selera konsumen).

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Cara Pertama, Perhitungan NPV Dalam Rp 000,-
Thn Investasi Biaya Operasi Total Cost Benefit Net Benefit DF 18% Present Value
0 20.000 - 20.000 - -20.000 1,0000 -20.000
1 15.000 - 15.000 - -15.000 0,8475 -12,713
2 - 5.000 5.000 10.000 5.000 0,7182 3,591
3 - 6.000 6.000 12.000 6.000 0,6086 3,652
4 - 6.000 6.000 14.000 8.000 0,5158 4,126
5 - 7.000 7.000 17.000 10.000 0,4371 4,371
6 - 7.000 7.000 21.000 14.000 0,3704 5,186
7 - 8.000 8.000 25.000 17.000 0,3139 5,336
8 - 9.000 9.000 30.000 21.000 0,2660 5,586
9 - 10.000 10.000 36.000 26.000 0,2255 5,863
10 - 11.000 11.000 43.000 32.000 0,1911 6,115
NPV 11.115,73

𝑛
Rumus, NPV = σ𝑖=1(𝑁𝐵𝑖)(1 + 𝑖)−𝑛 = 11.115.000
Maka,
NPV > 0, ini berarti gagasan usaha (proyek) layak diusahakan.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Cara Kedua, Perhitungan NPV
Dalam Rp 000,-
Thn Investasi Biaya Operasi Total Cost Benefit Net Benefit DF 18% B C
0 20.000 - 20.000 - -20.000 1,0000 - 20.000
1 15.000 - 15.000 - -15.000 0,8475 - 12.713
2 - 5.000 5.000 10.000 5.000 0,7182 7.182 3.591
3 - 6.000 6.000 12.000 6.000 0,6086 7.304 3.652
4 - 6.000 6.000 14.000 8.000 0,5158 7.221 3.095
5 - 7.000 7.000 17.000 10.000 0,4371 7.431 3.060
6 - 7.000 7.000 21.000 14.000 0,3704 7.778 2.593
7 - 8.000 8.000 25.000 17.000 0,3139 7.848 2.511
8 - 9.000 9.000 30.000 21.000 0,2660 7.980 2.394
9 - 10.000 10.000 36.000 26.000 0,2255 8.118 2.255
10 - 11.000 11.000 43.000 32.000 0,1911 8.217 2.102
NPV 69.080 57.966

𝑛
Rumus, NPV = σ𝑖=1 𝐵𝑖 − (𝐶𝑖) = 69.080.000 - 57.966.000 = 1.114.000
Maka,
NPV > 0, ini berarti gagasan usaha (proyek) layak diusahakan.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
2. INTERNAL RATE OF RETURN, IRR

Internal Rate of Return,


Yaitu, Pendapatan bersih suatu gagasan usaha
dinyatakan dalam persentasi dari modal
yang ditanamkan dalam mengembangkan
sesuatu gagasan usaha (Sadono Sukirno,
2000).

NPV = ∑ Present Worth Revenue - ∑ Present Worth Cost


0 = ∑ Present Worth Revenue - ∑ Present Worth Cost
∑ Present Worth Revenue = ∑ Present Worth Cost

Rumus, Penentuan kelayakan suatu investasi dapat dilakukan


dengan membandingkan nilai DCFROR dan ROR
𝐂𝐅𝐣
NPV= σ𝐧
𝐣=𝟎
minimum (i) yang ditetapkan perusahaan, yaitu,
(𝟏+𝐢)𝐣  DCFROR > ROR minimum,
𝐍𝐏𝐕𝟏 Maka investasi layak secara ekonomis
IRR = 𝐢𝟏 + (𝐢𝟐 − 𝐢𝟏 )  DCFROR < ROR minimum,
𝐍𝐏𝐕𝟏 −𝐍𝐏𝐕𝟐
Maka investasi tidak layak secara ekonomis.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
 IRR merupakan tingkat bunga yang berlaku Menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung
pada saat present value dari Cash flow dulu NPV1 dan NPV2 dengan cara coba-coba,
(pemasukan kas) yang diharapkan dari  Jika NPV1 bernilai positif maka discount factor
gagasan usaha tersebut sama dengan modal kedua harus lebih besar dari SOCC, dan
awal atau present value dari modal awal sebaliknya.
tersebut.  Dari percobaan tersebut maka IRR berada
antara nilai NPV positif dan NPV negatif yaitu
 Perhitungan pada Internal Rate of Return
pada NPV = 0.
adalah tingkat bunga,
yaitu, Berapa tingkat bunga yang disyaratkan
agar Present value dari cash flow yang Kriteria Kelayakan,
masuk sama dengan nilai cost mula-  IRR > SOCC → Proyek Layak,
mula.  IRR < SOCC → Proyek Tidak Layak,
 IRR = SOCC → Proyek pada kondisi BEP
 Hasil penghitungan kriteria invesasi tersebut
merupakan indikator dari modal yang di Keputusan hasil analisis dapat digolongkan atas
investasikan, yaitu perbandingan antara total 3 bagian, yaitu,
benefit yang diterima dengan total biaya yang  Menerima atau menolak gagasan usaha
dikeluarkan dalam bentuk present value  Memilih satu dari beberapa alternatif,
selama umur ekonomis proyek.  Menetapkan skala prioritas yang layak
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
 ROR (IRR) adalah tingkat discount rate (i) Metoda ROR mempunyai keunggulan dan
yang menyebabkan NPV = 0. kelemahan dalam pemakaian, yaitu,
 ROR merupakan laju perolehan per tahun  Keunggulan analisis dengan Metode ROR,
yang dihasilkan oleh investasi suatu proyek • Menghasilkan suatu angka tunggal yang
(menunjukkan keuntungan secara relatif dapat digunakan untuk menghitung nilai
terhadap skala investasi proyek). proyek secara keseluruhan,
• Mencegah timbulnya kebutuhan akan tingkat
 Dengan pendekatan ini seseorang investor bunga eksternal,
(pengusaha) akan dapat menentukan dalam
 Kelemahan analisis dengan metoda ROR,
nilai uang sampai dimana pendapatan yang
• Penentuan nilai ROR memerlukan
akan diperoleh berbeda (melebihi atau kurang)
perhitungan coba-coba,
dari modal yang dibelanjakan (Syofyan Syafri
• Pembandingan beberapa alternatif investasi
Harahap, 2001)
tidak dapat dilakukan secara langsung,
terutama untuk alternatif investasi yang umur
 Jika uang yang digunakan berasal pinjaman dan pola aliran kasnya sangat berbeda,
bank, maka nilai ROR yang diperoleh harus • Dapat memberikan nilai ROR ganda (dual
lebih besar daripada bunga bank (interest ROR).
rate) yang harus dibayar atau suatu proyek
dapat dikatakan layak jika nilai ROR > MARR.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
ROR terdiri dari, Jika proyek memiliki nilai ROR atau IRR lebih besar
1. Eksternal, daripada tingkat suku bunga (discount rate) atau
Yaitu, Return yang diperoleh bila investasi MARR, maka proyek dinyatakan layak untuk
dilakukan di luar organisasi, dilaksanakan dan sebaliknya.
Misal, Perusahaan menyimpan uangnya di bank
atau membeli saham-saham perusahaan
(pihak) lain.
2. Internal,
Yaitu, Return yang diperoleh dari investasi di dalam
organisasi atau perusahaan sendiri.

Nilai IRR dapat ditentukan dengan cara coba-coba


(trial and error) atau interpolasi linear, yaitu,
 Tetapkan besaran bunga sembarang i1 hingga
diperoleh NPV positif (NPV1).
 Tetapkan besaran bunga sembarang i2 (sedekat (𝟎 − 𝟓.𝟗𝟏𝟓)
mungkin dengan i1) dan hitung NPV dengan IRR = 15 % + (50 %-15 %)
(−𝟏.𝟑𝟎𝟏 −𝟓.𝟗𝟏𝟓)
berbagai nilai i2 hingga diperoleh dengan nilai (𝟎−𝟏.𝟑𝟔𝟒,𝟓)
= 15 % + (35 %)
negatif (NPV2). (−𝟏.𝟑𝟎𝟏−𝟏.𝟑𝟔𝟒,𝟓)

 Hitung IRR dengan rumus interposi, = 15 % + (0,51)(20 %)


𝐍𝐏𝐕𝟏 = 15 % + 25,24 %
IRR = 𝐢𝟏 + 𝐍𝐏𝐕 −𝐍𝐏𝐕 (𝐢𝟐 − 𝐢𝟏 )
𝟏 𝟐 = 40.24 %.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal 04

Pembangunan fasilitas industri pengolahan hasil  Berdasarkan data di atas, apakah rencana
pertambangan, diketahui bahwa, pembukaan industri yang mengolah hasil
 Dana investasi Rp 35.000.000,- pertambangan tersebut layak untuk
Dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun dkembangkan bila dilihat dari segi ROR
persiapan Rp 20.000.000,- dan tahun pertama dengan diskon faktor sebesar 18 %.
Rp 15.000.000,-.
 Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun ke-2 dari
pengembangan kontruksi.
 Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan
berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya
pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.
 Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah
produksi dari pengolahan hasil-hasil
pertambangan.
Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua
dengan jumlah penghasilan Rp 10.000.000,-
sedang tahun- berikutnya seperti pada tabel,

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Perhitungan ROR (IRR) Dalam Rp 000,-
Thn Net Benefit DF 18% Present Value DF 24% Present Value
0 -20.000 1,0000 -20.000 1,0000 -20.000
1 -15.000 0,8475 -12,713 0,8065 -12,713
2 5.000 0,7182 3,591 0,6504 3,591
3 6.000 0,6086 3,652 0,5245 3,652
4 8.000 0,5158 4,126 0,4230 4,126
5 10.000 0,4371 4,371 0,3411 4,371
6 14.000 0,3704 5,186 0,2751 5,186
7 17.000 0,3139 5,336 0,2218 5,336
8 21.000 0,2660 5,586 0,1789 5,586
9 26.000 0,2255 5,863 0,1443 5,863
10 32.000 0,1911 6,115 0,1164 6,115
NPV 11.115,73 -48,94

𝐍𝐏𝐕𝟏 𝟏𝟏.𝟏𝟏𝟒
Rumus, IRR = 𝐢𝟏 + (𝐢𝟐 − 𝐢𝟏 ) = 𝟎. 𝟏𝟖 + (𝟎, 𝟐𝟒 − 𝟎, 𝟏𝟖)= 23,97 %
𝐍𝐏𝐕𝟏 −𝐍𝐏𝐕𝟐 (𝟏𝟏.𝟏𝟏𝟒+𝟒𝟖)

Maka, IRR 23,97% lebih besar dari SOCC sebesar 18%,


Artinya, Proyek tersebut layak untuk dikerjakan.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal 05

 Pimpinan perusahaan akan mengganti mesin Penyelesaian,


lama dengan mesin baru karena mesin lama  IRR adalah tingkat bunga yang menyamakan
tidak ekonomis lagi, baik secara teknis maupun antara harga beli aset (Original outlays)
ekonomis. dengan present value.
 Untuk mengganti mesin lama dibutuhkan dana  Untuk mendapatkan nilai PV = Nol harus dicari
investasi sebesar Rp 75.000.000,-. dengan menggunakan dua tingkat bunga.
 Mesin baru mempunyai umur ekonomis • Tingkat bunga I, menghasilkan PV < Nol
selama 5 tahun dengan salvage value Investasi mesin (nol),
berdasarkan pengalaman pada akhir tahun • Tingkat bunga II, menghasilkan PV > Nol
kelima sebesar Rp. 15.000.000,-. Investasi mesin (nol).
 Berdasarkan pengalaman pengusaha, cash in  Hasil,
flows setiap tahun diperkirakan sebesar Rp • PV I dengan DF= 18 % menghasilkan
20.000.000,- dengan biaya modal 18% per Rp.69.100.059,-
tahun. • PV II dengan DF= 14 % adalah,
 Apakah penggantian mesin ini layak untuk
dilakukan apabila dilihat dari besaran IRR

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
PV II dengan DF=14% adalah,
20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 15.000.000
PV     ...  
(1  0,14) (1  0,14) 2
(1  0,14) 3
(1  0,14) 5
(1  0,15) 5
PV  17.543.860  15.389.351  13.499.430  11.841.606  10.387.373  7.790.530
PV  76.452.149

Maka,

i2  i1
IRR  i1  ( PV1  OO )
PV2  PV1
18  14
IRR  14  (76.452.149  75.000.000)( )
69.100.059  76.452.149
4
IRR  14  (1.452.149)( )
7.352.090
IRR  14  0,79  14,79%

IRR=14,79% lebih kecil dari tingkat bunga yang


berlaku (DF) yi 18% berarti penggantian mesin tidak
layak.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
3. PAYBACK PERIOD, PBP

Payback period, PBP (Periode Pengembalian Kelemahan/keunggulan Payback Priod (PBP)


suatu proyek (Gentry, 1971),adalah,
Yaitu, Jangka waktu yang diperlukan untuk Kelemahan,
mengembalian modal investasi yang • Tidak memperhitungkan nilai uang terhadap
ditanam (investasi mencapai titik pulang waktu (undiscounted),
pokok), • Tidak memperhitungkan aliran kas setelah
atau, Waktu (dalam tahun) yang dibutuhkan payback period tercapai,
oleh pendapatan suatu proyek untuk • Tidak mempersoalkan keuntungan investasi.
mengembalikan nilai investasi (kapital)
Keunggulan,
yang telah ditanamkan dalam proyek.
• Sederhana dan mudah dalam melakukan
(𝐇𝐚𝐫𝐢)(𝐌𝐢𝐧𝐠𝐠𝐮)(𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧) 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐱 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐚𝐰𝐚𝐥
perhitungannya,
PBP = • Dapat mengontrol pertimbangan tingkat resiko
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐩𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐚𝐧
investasi,
• Mengurangi lost opportunity risk pada
perusahaan,
• Merepresentasikan titik pulang pokok (break
even point),
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Payback period, PBP (Periode Pengembalian Dimana,
suatu proyek PBP = Pay Back Period,
Yaitu, Jangka waktu tertentu yang menunjukkan Tp-1 = Tahun sebelum terdapat PBP,
terjadinya arus penerimaan (cash in flows) Ii = Jumlah investasi telah didiskon,
yang secara kumulatif sama dengan Bicp-1 = Jumlah benefit yang telah didiskon
jumlah investasi dalam bentuk present sebelum PBP
value. Bp = Jumlah benefit pada PBP
PBP digunakan untuk mengetahui berapa
lama proyek dapat mengembalikan
investasi.

σ𝒏
𝒊=𝟏 𝐈𝐢 − σ𝒏
𝒊=𝟏 𝐁𝐢𝐜𝐩−𝟏
PBP = Tp-1 +
𝐁𝐩

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
menentukan payback period adalah,
 Tentukan end of year cumulative net cash flows,
 Tentukan tahun pertama non-negatif,
 Hitung berapa waktu yang diperlukan dari tahun
negatif menjadi tahun non-negatif,
 Jumlahkan dengan tahun negatif sebelumnya. Ilustrasi Perhitungan Pay Back Period

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal 06

Pembangunan fasilitas industri pengolahan hasil  Berdasarkan data di atas, apakah rencana
pertambangan, diketahui bahwa, pembukaan industri yang mengolah hasil
 Dana investasi Rp 35.000.000,- pertambangan tersebut layak untuk
Dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun dkembangkan bila dilihat dari segi PBP dengan
persiapan Rp 20.000.000,- dan tahun pertama diskon faktor sebesar 18 %.
Rp 15.000.000,-.
 Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun ke-2 dari
pengembangan kontruksi.
 Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan
berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya
pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.
 Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah
produksi dari pengolahan hasil-hasil
pertambangan.
Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua
dengan jumlah penghasilan Rp 10.000.000,-
sedang tahun- berikutnya seperti pada tabel,

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Jumlah Investasi, Biaya Operasi, dan Biaya Pemeliharaan dalam Harga Berlaku dan dalam Present Value,
Dalam Rp 000,-
Biaya Dimana,
Thn Investasi Benefit Net 18% ī OM B
Operasi
0 20.000 - - 1,0000 -20.000 - -
 Untuk nilai Tp-1 dihitung secara
kumulatif dari nilai benefit yang
1 15.000 - - 0,8475 -12.712 - -
telah didiskon, yaitu,
2 - 5.000 10.000 0,7182 - 3.591 7.182
(7.182 + 7.303 + 7.221 + 7.431 =
3 - 6.000 12.000 0,6086 - 3.651 7.303
29.137) karena pada tahun kelima
4 - 6.000 14.000 0,5158 - 3.095 7.221 terdapat kumulatif benefit di
5 - 7.000 17.000 0,4371 - 3.060 7.431 bawah jumlah investasi yang telah
6 - 7.000 21.000 0,3704 - 2.593 7.778 didiskon.
7 - 8.000 25.000 0,3139 - 2.511 7.848  Nilai Bp yaitu jumlah benefit pada
8 - 9.000 30.000 0,2660 - 2.394 7.980 PBP adalah sebesar 7.778,
9 - 10.000 36.000 0,2255 - 2.255 8.118 berarti pada tahun keenam
10 - 11.000 43.000 0,1911 - 2.102 8.217 terdapat jumlah kumlatif benefit
32.712 25.253 69.078 sama dengan jumlah investasi.

σ𝒏 𝒏
𝒊=𝟏 𝐈𝐢 − σ𝒊=𝟏 𝐁𝐢𝐜𝐩−𝟏 𝟑𝟐.𝟕𝟏𝟐 − 𝟐𝟗.𝟏𝟑𝟕
PBP = Tp-1 + =5 + = 5,4596
𝐁𝐩 𝟕.𝟕𝟕𝟖

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
4. Present Value Ratio, PVR

Present Value Ratio (PVR) Kreteria,


Yaitu, Perbandingan antara NPV dengan nilai  PVR > 0 Proyek ekonomis (layak),
absolut investasi yang dikeluarkan (PW  PVR = 0 Proyek berada dalam keadaan impas
Net cashflow negatif), ekonomi dengan proyek lain (dengan
tingkat diskonto atau tingkat
atau, Perbandingan antara jumlah net aliran kas
pengembalian yang sama)
(inflow + outflow) dengan jumlah aliran  PVR < 0 Proyek tidak ekonomi (tidak layak
kas negatif (cost-outflow),
atau, Digunakan untuk penilaian keekonomian
proyek dan dapat ditentukan sebagai nilai
sekarang bersih dibagi dengan arus kas
negatif bersih.

𝐍𝐞𝐭 𝐩𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐯𝐚𝐥𝐮𝐞 (𝐢)


PVR =
𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐰𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐜𝐨𝐬𝐭 (𝐢)
𝐍𝐏𝐕
PVR =
|𝐏𝐖 𝐍𝐞𝐭 𝐂𝐅(−)|

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal No 07 (6.6)

Suatu proyek memiliki cashflow (aliran kas) Persamaan,


seperti pada table, 𝐍𝐏𝐕
PVR =
Tahun ke- 0 1 2 3 4 5 |𝐏𝐖 𝐍𝐞𝐭 𝐂𝐅(−)|
𝟏𝟎.𝟏𝟓𝟖.𝟖𝟗𝟑
Cashflow, Rp - 100.000.000 20.000.000 30.000.000 20.000.000 40.000.000 40.000.000 =
|−𝟏𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎|

jika diketahui besar MARR = 10 % = 0,1016


Pertanyaan, = 0,10
Lakukan analisis kelayakan proyek tersebut
Maka, Proyek layak dilanjutkan.
berdasarkan indikator PVR ?.

Penyelesaian,
Analisis PVR
Tahun ke- 0 1 2 3 4 5
Cashflow,
- 100.000.000 20.000.000 30.000.000 20.000.000 40.000.000 40.000.000
Rp
Disc Fac,
1 0,9091 0,8264 0,7513 0,6830 0,6209
i = 10 %
PV - 100.000.000 18.181.818 24.793.388 15.026.296 27.320.538 24.836.852

NPV 10.158.893

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
5. BENEFIT COST RATIO, B/C-r

Benefit Cost Ratio, Net Benefit Cost Ratio (Net B/C),


Yaitu, Perbandingan antara discounted benefit Yaitu, Penilaian secara sistematis terhadap
(saving atau revenue) dengan investasi, semua ongkos dan semua manfaat dari
atau, Perbandingan antara jumlah aliran kas suatu kebijakan proyek,
positif (revenue-inflow) dengan jumlah atau, Perbandingan antara net benefit yang
aliran kas negatif (cost-outflow). telah didiskon positif (+) dengan net
benefit yang telah didiskon negatif.
𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐰𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐧𝐞𝐭 𝐫𝐞𝐯𝐞𝐧𝐮𝐞 (𝐢)
B/C-r = σ𝒏
𝒊=𝟏 𝐍𝐁 (+)
𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐰𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐧𝐞𝐭 𝐜𝐨𝐬𝐭 (𝐢) Net B/C-r =
𝐏𝐖 𝐍𝐞𝐭 𝐂𝐅 + σ𝒏
𝒊=𝟏 𝐍𝐁 (−)
B/C-r =
𝐏𝐖 𝐍𝐞𝐭 𝐂𝐅 − Kriteria Kelayakan,
Net B/C > 1 → Proyek Layak dilaksanakan
Investasi atau proyek dikatakan layak jika Net B/C = 1 → Cash in flows = Cash out flows
B/C-r > 1. BEP (pulang pokok)
Net B/C < 1 → Proyek Tidak Layak dikerjakan.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Dimana, Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C-r),
NBi (+) = Net Benefit yang telah didiscount positif Yaitu, Perbandingan antara benefit kotor yang
NBi (-) = Net Benefit yang telah didiscount telah didiskon dengan cost secara
negatif keseluruhan yang telah didiskon

Cost benefit meliputi, σ𝐧


𝐢=𝟏 𝐁(𝟏+𝐫)
−𝐧
 Explicit costs & benefit, Gross B/C-r =
σ𝐧
𝐢=𝟏 𝐂(𝟏+𝐫)
−𝐧
Contoh, Upah, gaji, bahan
 Implicit costs & benefit, Kriteria Kelayakan,
Contoh, nilai kesempatan (opportunity cost),  Gross B/C > 1
penyusutan, dana internal. berarti proyek (usaha) layak dikerjakan,
 External cost & benefit,  Gross B/C = 1
Contoh, ongkos lingkungan berarti cash in flows = cash out flows,
 Ongkos dan manfaat murni, (BEP) atau TR=TC
 Gross B/C < 1
Contoh, consumer surplus
berarti proyek tidak layak dikerjakan

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Analisis BCR (Benefit Cost Ratio) dan analisis
PVR (Present Value Ratio) akan saling
berhubungan yang dapat dijelaskan secara
matematis, yaitu,
𝐍𝐞𝐭 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐕𝐚𝐥𝐮𝐞 (𝐢)
PVR =
𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐂𝐨𝐬𝐭 (𝐢)

𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐍𝐞𝐭 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐮𝐞 𝐢 − 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐍𝐞𝐭 𝐂𝐨𝐬𝐭 (𝐢)


PVR =
𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐍𝐞𝐭 𝐂𝐨𝐬𝐭 (𝐢)

𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐍𝐞𝐭 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐮𝐞 𝐢 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐍𝐞𝐭 𝐂𝐨𝐬𝐭 (𝐢)


= 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐍𝐞𝐭 𝐂𝐨𝐬𝐭 (𝐢)
- 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐍𝐞𝐭 𝐂𝐨𝐬𝐭 (𝐢)

𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐍𝐞𝐭 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐮𝐞 𝐢


= 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐭𝐡 𝐍𝐞𝐭 𝐂𝐨𝐬𝐭 (𝐢)
- 1

Hubungan PVR dan B/C-r adalah,


B/C-r = PVR + 1
PVR = B/C-r - 1

Syarat Kelayakan suatu proyek,


 B/C ratio > 1 → Proyek layak (ekonomis)
 PVR > 0 → Proyek layak (ekonomis)

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal 08

Pembangunan fasilitas industri pengolahan hasil  Berdasarkan data di atas, apakah rencana
pertambangan, diketahui bahwa, pembukaan industri yang mengolah hasil
 Dana investasi Rp 35.000.000,- pertambangan tersebut layak untuk
Dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun dkembangkan bila dilihat dari segi B/C-r
persiapan Rp 20.000.000,- dan tahun pertama dengan diskon faktor sebesar 18 %.
Rp 15.000.000,-.
 Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun ke-2 dari
pengembangan kontruksi.
 Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan
berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya
pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.
 Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah
produksi dari pengolahan hasil-hasil
pertambangan.
Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua
dengan jumlah penghasilan Rp 10.000.000,-
sedang tahun- berikutnya seperti pada tabel,

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Perhitungan Net Benefit Cost Ratio Net (Net B/C-r),
Dalam Rp 000,-
Thn Net Benefit DF 18% Present Value NB
σ𝒏
𝒊=𝟏 𝐍𝐁 (+)
0 -20.000 1,0000 -20.000 Net B/C-r =
1 -15.000 0,8475 -12,713 -32.713
σ𝒏
𝒊=𝟏 𝐍𝐁 (−)
2 5.000 0,7182 3,591
𝟒𝟒.𝟖𝟐𝟓.𝟓𝟖𝟐
3 6.000 0,6086 3,652 =
4 8.000 0,5158 4,126 𝟑𝟐.𝟕𝟏𝟏.𝟖𝟕𝟎
5 10.000 0,4371 4,371
6 14.000 0,3704 5,186
= 1,3703
7 17.000 0,3139 5,336
= 1,37
8 21.000 0,2660 5,586
9 26.000 0,2255 5,863
10 32.000 0,1911 6,115 43.826
NPV 11.115,73

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Net B/C > 1,


berarti proyek tersebut layak untuk dikerjakan.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Perhitungan Gross B/C,
Dalam Rp 000,-

Thn Investasi Biaya Operasi Total Cost Benefit Net Benefit DF 18% B C
σ𝐧
𝐢=𝟏 𝐁(𝟏+𝐫) −𝐧
0 20.000 - 20.000 - -20.000 1,0000 - 20.000 Gross B/C-r = 𝐧
σ𝐢=𝟏 𝐂(𝟏+𝐫)−𝐧
1 15.000 - 15.000 - -15.000 0,8475 - 12.713
2 - 5.000 5.000 10.000 5.000 0,7182 7.182 3.591
𝟔𝟗.𝟎𝟕𝟕.𝟖𝟑𝟎
3 - 6.000 6.000 12.000 6.000 0,6086 7.304 3.652 =
4 - 6.000 6.000 14.000 8.000 0,5158 7.221 3.095
𝟓𝟕.𝟗𝟔𝟒.𝟏𝟎𝟏
5 - 7.000 7.000 17.000 10.000 0,4371 7.431 3.060
= 1.1917
6 - 7.000 7.000 21.000 14.000 0,3704 7.778 2.593
7 - 8.000 8.000 25.000 17.000 0,3139 7.848 2.511 = 1.19
8 - 9.000 9.000 30.000 21.000 0,2660 7.980 2.394
9 - 10.000 10.000 36.000 26.000 0,2255 8.118 2.255
10 - 11.000 11.000 43.000 32.000 0,1911 8.217 2.102
NPV 69.080 57.966

Gross B/C menunjukkan bahwa proyek layak dikerjakan.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
6. PROFITABILITY RATIO, PR

Profitability Ratio, PR > 1 → Berarti proyek (usaha) layak


Yaitu, Rasio perbandingan antara selisih benefit dikerjakan
(B) dengan biaya operasi (O) dan PR = 1 → Berarti cash in flows = cash out
pemeliharaan (M) dengan jumlah flows,
investasi (I),
(BEP) atau TR=TC,
Nilai dari masng-masing variabel dalam
bentuk present value (telah di discount PR < 1 → Berarti proyek tidak layak
dengan discount factor dari SOCC), dikerjakan.

σ𝐁– σ𝐎𝐌
PR =
σ𝐈

Dimana, B = Benefit,
O = Operating cost,
M = Maintenance & Cost,
I = Jumlah Investasi.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal 09

Pembangunan fasilitas industri pengolahan hasil  Berdasarkan data di atas, apakah rencana
pertambangan, diketahui bahwa, pembukaan industri yang mengolah hasil
 Dana investasi Rp 35.000.000,- pertambangan tersebut layak untuk
Dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun dkembangkan bila dilihat dari segi PR dengan
persiapan Rp 20.000.000,- dan tahun pertama diskon faktor sebesar 18 %.
Rp 15.000.000,-.
 Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun ke-2 dari
pengembangan kontruksi.
 Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan
berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya
pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.
 Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah
produksi dari pengolahan hasil-hasil
pertambangan.
Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua
dengan jumlah penghasilan Rp 10.000.000,-
sedang tahun- berikutnya seperti pada tabel,

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Perhitungan Profitability Ratio (PR),
Dalam Rp 000,-

Thn Investasi Biaya Operasi Benefit Net 18% ī OM B σ𝐁– σ𝐎𝐌


PR =
0 20.000 - - 1,0000 -20.000 - - σ𝐈
1 15.000 - - 0,8475 -12.712 - -
2 - 5.000 10.000 0,7182 - 3.591 7.182 𝟔𝟗.𝟎𝟕𝟖 − 𝟐𝟓.𝟐𝟓𝟑
3 - 6.000 12.000 0,6086 - 3.651 7.303 =
𝟑𝟐.𝟕𝟏𝟐
4 - 6.000 14.000 0,5158 - 3.095 7.221
5 - 7.000 17.000 0,4371 - 3.060 7.431
= 1,3397
6 - 7.000 21.000 0,3704 - 2.593 7.778
7 - 8.000 25.000 0,3139 - 2.511 7.848
= 1,34
8 - 9.000 30.000 0,2660 - 2.394 7.980
9 - 10.000 36.000 0,2255 - 2.255 8.118
10 - 11.000 43.000 0,1911 - 2.102 8.217
32.712 25.253 69.078

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa PR > 1,


berarti proyek tersebut layak untuk dikerjakan.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
B TITIK PULANG POKOK PRODUKSI

Titik Pulang Pokok (BEP),


Adalah, Ttitik pertemuan jumlah hasil penjualan
(revenue) sama dengan total biaya-
biaya (cost) yang diperhitungkan.
 Menghitung titik impas tidak bisa memakai
Dalam keadaan (BEP), laporan Laba/Rugi.
 Perusahaan tidak mengalami kerugian dan  BEP merupakan volume (jumlah penjualan/
tidak memperoleh laba, volume produksi), dimana suatu perusahaan
 BEP bisa membantu manajemen untuk yang menghasilkan suatu produk tertentu
melakukan perencanaan produksi, laba tidak mengalami kerugian dan juga tidak
(keuntungan) dan lain-lain dengan mengaitkan memperoleh laba,
hubungan antara biaya tetap, biaya tidak tetap  BEP merupakan level produksi operasi dimana
(variabel) dan nilai penjualan serta pendapatan (income) yang diperoleh tepat
keuntungan, sama dengan biaya total (total cost) yang
dikeluarkan.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Revenue & Cost

Biaya produksi terdiri dari,

Biaya tetap (fixed cost),  Tidak selamanya fixed cost tidak berubah,
Yaitu, Biaya yang besarnya relatif tidak terutama dalam jangka waktu yang Panjang,
berubah, atau tidak tergantung pada  Fixed cost dapat berubah karena
perubahan volume produksi atau tingkat meningkatnya volume produksi sehingga
aktivitas yang dilakukan (besarnya nilai diperlukan penambahan kapasitas produksi
penjualan). yang menyebabkan bertambahnya biaya untuk
asuransi, depresiasi, pajak kekayaan,
Biaya tidak tetap (variable cost). pelayanan teknik, dan sebagainya.
Yaitu, Biaya yang besarnya berubah menurut
nilai pembelian dan penjualan barang,
atau biaya yang umumnya berubah
sebanding dengan perubahan volume
produksi. Semakin besar input atau
output akan semakin besar pula
biayanya.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh biaya tetap,
• Biaya Penyusutan atau depresiasi (Penyisihan
Harta Tetap),
• Biaya untuk asuransi,
• Pajak kekayaan,
• Biaya penelitian,
• Iklan,
• Pelayanan teknik,
• Biaya sewa tempat usaha,
• Biaya bunga pinjaman,
• Gaji pemilik, pengelola dan pimpinan
(eksekutif), dan
• Gaji atau upah karyawan.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
 Biaya berubah relatif mudah untuk ditentukan
karena biaya tersebut biasanya langsung
berkaitan dengan suatu produk atau
pelayanan tertentu.
 Jika tidak ada kegiatan produksi maka biaya
berubah akan sama dengan nol.

Contoh biaya tidak tetap,


• Biaya pembelian bahan baku,
• Upah buruh langsung untuk memproduksi,
• Komisi penjualan (royalti) yang diberikan
kepada tenaga penjualan,
• Nilai beli atau harga pokok barang yang
terjual,
Kesimpulan,
• Biaya pengepakan, Biaya tetap tidak berubah meskipun volume
• Biaya perawatan, dan kegiatannya berubah, sedangkan biaya berubah
• Biaya pengawasan langsung. besarnya tergantung pada volume kegiatan.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Apabila biaya tetap dan biaya berubah diperlihatkan dalam satu grafik, maka akan diperoleh garis
biaya total yang dapat ditunjukkan dengan dua cara

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contribution-margin, meerupakan jumlah total sumbangan volume penjualan untuk menutup
biaya tetap. Hal ini dinyatakan oleh jarak vertikal antara garis penjualan dan garis biaya berubah,

Definisi Contribution margin,


Yaitu, Sejumlah uang yang harus dibayar oleh Yaitu, Laba tambahan yang dihasilkan dari
perusahaan untuk menutupi biaya tetap penjualan setiap unit produk setelah
setelah membayar biaya variabelnya. dikurangi biaya-biaya variabel.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contribution-margin (margin kontribusi)
Yaitu, Harga jual unit, dikurangi biaya variabel
yang terlibat dalam produksi unit.
• Digunakan untuk menemukan titik harga
optimal untuk suatu produk.
• Margin kontribusi juga mengukur apakah
produk menghasilkan pendapatan yang cukup
untuk membayar biaya tetap dan juga untuk
menentukan laba yang dihasilkannya

Margin kontribusi,
Yaitu, (Pendapatan Produk Bersih – Biaya
Variabel Produk) ÷ Pendapatan.
Margin Kontribusi per Unit,
Yaitu, (Pendapatan – Biaya Variabel) ÷ Total
Unit.

Bisnis dikatakan menguntungkan apabila


mampu menghasilkan contribution margin.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Setelah digunakan untuk menutupi seluruh biaya tetap masih terdapat sisa, maka jumlah uang
tersebut merupakan laba bersih operasional perusahaan, namun jika sebaliknya, maka termasuk
kerugian bersih operasional perusahaan.

Biaya tetap meliputi, Manfaat contribution-margin,


• Sewa gedung, • Membantu manajemen perusahaan untuk
• Asuransi, membuat keputusan produksi dan penetapan
• Pajak properti, harga produk,
Biaya variabel meliputi, • Menghitung & mengalisis titik impas,
• Biaya bahan baku, • Mengetai tingkat profitabilitas,
• Listrik, • Menilai dan menentukan kegiatan operasional
yang menguntungkan,
• Tenaga kerja langsung, dan lainnya.
• Membantu investor mengavaluasi efisiensi
perusahaan menghasilkan keuntungan.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal 10
Suatu perusahaan memproduksi alat prospecting, Perhitungan contribution margin (Cm) dapat dilakukan
untuk memproduksi 300 unit/bulan diperlukan biaya dengan cara,
bahan baku sebesar Rp 5.900.000,-, membayar gaji  Menentukan harga produk,
karyawan sebesar Rp 12.000.000,- dan tagihan utilitas  Menentukan biaya variabel produk,
pabrik mencapai Rp 700.000,-.  Mengurangi harga produk dengan biaya variabel per
Biaya tetap yang dikeluarkan Rp 10.560.000 per bulan unit (Cm),
dan alat dijual dengan harga Rp 150.00 per unit  Mengurangi margin operasional kotor dengan biaya
Hitunglah Margin Contribusi dan besarnya profit ...!!! tetap.

Penyelesaian,
𝐁𝒗𝒕 (𝟏𝟐.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎+𝟓.𝟗𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎+𝟕𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎)
Bv1 = =
𝑸 𝟑𝟎𝟎 𝒖𝒏𝒊𝒕
= Rp 61.000
Maka,
Contribution Margin = Cm
Cm = Rp 150.000 – Rp 61.000
= Rp 88.000
= 59 % (Rp 150.000/Rp 88.000)
Π = (Rp 88.000 x 300 unit) – 10.560.000
= Rp 15.840.000
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
TITIK PULANG POKOK PRODUKSI

 Titik potong yang menyatakan tingkat aktivitas (volume produksi) yang menyebabkan hasil
penjualan (pendapatan total) sama dengan biaya total, atau pada tingkat aktivitas tersebut tidak
diperoleh keuntungan maupun kerugian.
 Titik potong tersebut biasa disebut sebagai Titik Pulang Pokok (Break Even Point) produksi.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Hubungan antara biaya-volume-laba

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Rumusan Titik Pulang Pokok Produksi (BEP)
Asumsi, fungsi biaya maupun fungsi penjualan  BEP bukan balik modal investasi (capex +
adalah linier, opex) melainkan merupakan titik impas,
 Penjualan = Total Biaya + Laba  BEP merupakan Balik Modal (Istilah keuangan
 Penjualan = Total Biaya + 0 disebut Return on Investment atau ROI), yang
 Penjualan = Biaya Tetap + Biaya berarti keuntungan pemasukan usaha dapat
Tidak Tetap menutupi opex, atau
 Modal (opex) yang telah dikeluarkan akhirnya
BEP (Break Even Point, dalam ilmu ekonomi - bisa kembali (pengeluaran untuk sewa toko,
akuntansi biaya, Titik Impas), renovasi bangunan atau membeli perabotan
Yaitu, Sebuah titik dimana biaya atau dan lain sebagainya).
pengeluaran dan pendapatan adalah
seimbang sehingga tidak terdapat  Selama perusahaan masih berada di bawah
kerugian atau keuntungan. BEP, selama itu perusahaan masih menderita
kerugian. Semakin lama perusahaan mencapai
 Terjadinya BEP tergantung pada lama arus BEP, semakin besar saldo rugi.
penerimaan sebuah proyek dapat menutupi
segala biaya operasi dan pemeliharaan serta
biaya modal lainnya.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
 Dalam keadaan BEP perusahaan tidak Rumus,
mengalami kerugian & tidak memperoleh laba, σ𝐧
𝐢=𝟏 𝑻𝑪𝒊 − σ𝐧
𝐢=𝟏 𝑩𝒊𝒄𝒑−𝟏
BEP = Tp-1 +
 Dengan mengetahui titik impas (BEP) dapat 𝑩𝒑
membantu pengambilan keputusan bagi
Dimana,
pengelola untuk melakukan perencanaan
BEP = Break Even Point
seperti perencanaan produksi dan laba dengan
Tp-1 = Tahun sebelum terdapat BEP
mengaitkan hubungan antara biaya tetap,
TCi = Jumlah total cost yang telah
biaya tidak tetap (variabel) dan nilai penjualan
didiskon
serta keuntungan,
Bicp-1 = Jumlah benefit yang telah didiskon
sebelum BEP
BEP (Break Even Point (Titik Impas),
Bp = Jumlah benefit pada BEP
 Volume penjualan dan atau volume produksi,
dimana suatu perusahaan yang menghasilkan
suatu produk tertentu tidak mengalami
kerugian dan juga tidak memperoleh laba.
 Merupakan level produksi dari suatu operasi
dimana pendapatan (income) yang diperoleh
tepat sama dengan biaya total (total cost) yang
dikeluarkan.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal 11

Pembangunan fasilitas industri pengolahan hasil  Berdasarkan data di atas, apakah rencana
pertambangan, diketahui bahwa, pembukaan industri yang mengolah hasil
 Dana investasi Rp 35.000.000,- pertambangan tersebut layak untuk
Dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun dkembangkan bila dilihat dari segi BEP dengan
persiapan Rp 20.000.000,- dan tahun pertama diskon faktor sebesar 18 %.
Rp 15.000.000,-.
 Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun ke-2 dari
pengembangan kontruksi.
 Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan
berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya
pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.
 Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah
produksi dari pengolahan hasil-hasil
pertambangan.
Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua
dengan jumlah penghasilan Rp 10.000.000,-
sedang tahun- berikutnya seperti pada tabel,

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Jumlah Investasi, Biaya Operasi & Biaya Pemeliharaan dalam Present Value,
Dalam Rp 000,-
Thn Investasi Biaya Operasi Benefit Net 18% ī OM B
Tci =Jumlah total cost yang
0 20.000 - - 1,0000 -20.000 - -
telah didiskon = Rp 57.966
1 15.000 - - 0,8475 -12.712 - -
Bicp-1 =Jumlah benefit yang
telah didiskon sebelum BEP pada
2 - 5.000 10.000 0,7182 - 3.591 7.182
3 - 6.000 12.000 0,6086 - 3.651 7.303
4 - 6.000 14.000 0,5158 - 3.095 7.221
tahun ke-8 = Rp 52.743,-
5 - 7.000 17.000 0,4371 - 3.060 7.431
6 - 7.000 21.000 0,3704 - 2.593 7.778
7 - 8.000 25.000 0,3139 - 2.511 7.848
8 - 9.000 30.000 0,2660 - 2.394 7.980
9 - 10.000 36.000 0,2255 - 2.255 8.118
10 - 11.000 43.000 0,1911 - 2.102 8.217 BEP = 8,6431
32.712 25.253 69.078 = 8 thn, 7 bln & 22 hari

Rumus,
σ𝐧
𝐢=𝟏 𝑻𝑪𝒊 − σ𝐧
𝐢=𝟏 𝑩𝒊𝒄𝒑−𝟏 𝟓𝟕.𝟗𝟔𝟔 − 𝟓𝟐.𝟕𝟒𝟓
BEP = Tp-1 + = 8 + = 8 + 0,6431 = 8,6431
𝑩𝒑 𝟖.𝟏𝟏𝟖
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Analisis dengan Grafik,

PV,I,C,B  Pengembalian biaya modal dan biaya lain


dicapai selama 8 th 7 bln dan 22 hr.
 PBP selama 5 th 5 bln 15 hr, pada saat TR = I
TR

BEP TC sebesar Rp.32.712 dlm present value.


57.965
 Pada grafik terlihat keuntungan didapat setelah
PBP
32.712 FC perusahaan mencapai BEP.
 Di bawah BEP kegiatan mengalami kerugian
karena keuntungan yang diperoleh masih
digunakan menutupi biaya yang dikeluarkan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
untuk pengadaan investasi dan biaya operasi.
Tahun

Rumus,
σ𝐧 𝐧
𝐢=𝟏 𝑻𝑪𝒊 −σ𝐢=𝟏 𝑩𝒊𝒄𝒑−𝟏 𝟓𝟕.𝟗𝟔𝟔 − 𝟓𝟐.𝟕𝟒𝟓
BEP = Tp-1 + = 8 + = 8 + 0,6431 = 8,6431
𝑩𝒑 𝟖.𝟏𝟏𝟖
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Analisis Titik Pulang Pokok,

 BEP bukan balik modal melainkan merupakan • Atas Dasar Penjualan Dalam Rupiah
titik impas, tetapi merupakan Balik Modal Yaitu, Melihat keadaan pulang pokok dalam
(Istilah keuangan disebut Return on Investment keadaan kontribusi total atau dalam
atau ROI), yang berarti Keuntungan berapa rupiah pulang pokok tersebut
pemasukan usaha Anda, seluruh modal yang terjadi.
telah Anda keluarkan akhirnya bisa kembali
(modal merupakan pengeluaran untuk sewa BEP dalam rupiah adalah dengan mengalikan
toko, renovasi bangunan atau membeli dengan harga per unit produksi
perabotan dan lain sebagainya).
 Perhitungan Pulang Pokok (Break even Point)
pada prinsipnya dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu,
• Atas Dasar Unit
Yaitu, Melihat kondisi pulang pokok dalam
kontribusi unit/ jumlah berapa pulang
pokok tersebut terjadi.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Penjualan = Biaya tetap + Biaya Variabel + Penjualan = Biaya tetap + Biaya Variabel + Laba
Laba R = Bt + Bv + π
R = Bt + Bv + π R - Bv = Bt + Bv
Q (P) = Bt + Q (Bvi) + 0 R - Q(Bvi) = Bt
Q(P) – Q(Bvi) = Bt 𝐐 (𝐁𝐯𝐢)
R (1 - ) = Bt
Q (P – Bvi) = Bt 𝐑
𝐁𝐭 𝐁𝐭
Q (unit) = R = 𝐐 (𝐁𝐯𝐢)
𝐏 − 𝐁𝐯𝐢 𝟏− ( )
𝐑
𝐁𝐭
Keterangan, R = 𝐐 (𝐁𝐯𝐢)
R = Jumlah Penerimaan (Revenue, Rp), 𝟏− (
𝐐 (𝐏)
)
Bt = Jumlah Biaya Tetap (Rp),
𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩
Bv = Jumlah Biaya Variabel (Rp), BEP (Rp) = 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐕𝐚𝐫𝐢𝐚𝐛𝐞𝐥
π = Laba (Profit, Rp), 𝟏−
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐚𝐧
Q = Jumlah produk (Unit),
P = Harga Jual produk (Rp/Unit),
Bvi = Biaya Variabel produk (Rp/Unit)

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Jumlah produksi, TR = p x q dan TC = a + bq
Keadaaan BEP, TR = TC
p.q = a + bq
p.q – bq = a
q (p-b) = a
𝑎
q =
𝑝 − 𝑏
𝑎
BEP(Q) =
𝑝 − 𝑏
𝑎
BEP(RP) = 𝑏
(1 − )
𝑝

Dimana,
a = fixed cost
b = biaya var per unit
p = harga per unit
q = jumlah produksi

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal 12 (6.12)

Perusahaan pertambangan batu kapur beroperasi dengan biaya tetap sebesar Rp 6.000.000,- biaya
tidak tetap per ton sebesar Rp 1.000,-. Target produk yang direncakan oleh perusahaan 8.000 ton,
kemudian batu kapur tersebut dijual dengan harga Rp 4.000,- per ton.
Lakukan analisis pada produksi (ton) berapakah perusahaan tersebut mencapai titik pulang pokok ?.

Penyelesaian, Karena biaya tetap yang harus ditutupi adalah Rp


Diketahi bahwa, 6.000.000,-, sedangkan sumbangan dana setiap
Bt = Rp 6.000.000,- ton produk untuk menutupi biaya tetap, adalah,
Bvi = Rp 1.000,- /ton Bti = P - Bvi
Q = 8.000 ton = Rp 4.000/ton - Rp 1.000/ton = Rp
P = Rp 4.000,-/ton 3.000 /ton
Maka, BEP =
𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐑𝐩
𝑹𝒑
𝐁𝐭 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚𝐕𝐚𝐫𝐢𝐚𝐛𝐞𝐥 (𝒕𝒐𝒏)
Q =
𝐏 − 𝐁𝐯𝐢 𝐑𝐩 𝟔.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
𝐁𝒊𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 (𝑹𝒑) =
BEP = 𝐑𝐩 𝑹𝒑
𝐑𝐩 𝟑𝟎𝟎𝟎 /𝐭𝐨𝐧
𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐉𝐮𝐚𝐥 𝐭𝐨𝐧 − 𝐁𝒊𝒂𝒚𝒂𝒗𝒂𝒓𝒊𝒂𝒃𝒆𝒍 (𝒕𝒐𝒏) = 2.000 ton
𝑹𝒑 𝟔.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
BEP =
𝑹𝒑 𝟒.𝟎𝟎𝟎 −𝑹𝒑 𝟏.𝟎𝟎𝟎 /𝒕𝒐𝒏
= 2.000 ton
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Cara lain (price), Dari perhitungan diketahui bahwa,
Diketahi bahwa,  Volume penjualan akan pulang pokok dalam
R = Q (P) rupiah adalah Rp 8.000.000,
= 8.000 Unit (Rp 4.000,-/ton)  Apabila volume penjualan tersebut dibagi
dengan harga jual per ton,
= Rp 32.000.000,-
 Hasilnya menunjukkan break even poin dalam
Bv = Q (Bvi)
unit yaitu,
= 8.000 ton x (Rp 1.000,-/ton) 𝐑𝐩 𝟖.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
BEP (Rp) =
= Rp 8.000.000,- 𝐑𝐩 𝟒.𝟎𝟎𝟎
= 2.000 ton
Bt = Rp 6.000.000,-
𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩
BEP = 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐕𝐚𝐫𝐢𝐚𝐛𝐞𝐥
𝟏−
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐚𝐧
𝐑𝐩 𝟔.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
= 𝐑𝐩 𝟖.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
𝟏 − 𝐑𝐩 𝟑𝟐.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
𝐑𝐩 𝟔.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
=
𝟏 − 𝟎,𝟐𝟓
= Rp 8.000.000,-

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
TINGKAT KEGIATAN YANG RELAVAN

Dalam keadaan sebenarnya,


 Hubungan biaya-volume-laba hanya berlaku
pada tingkat volume produksi yang relevan
saja.
 Jadi akan lebih realistik jika garis pada grafik
tersebut hanya memperlihatkan tingkat
produksi yang relevan tanpa perlu
menggambarkan titik asal (0,0),

 Dengan menetapkan tingkat kegiatan yang


relevan, maka asumsi yang digunakan dalam
hubungan biaya-volume-laba hanya berlaku
pada tingkat-tingkat kegiatan tersebut, di luar
itu hubungan biaya-volume-laba semula
mungkin tidak berlaku lagi.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
 Tingkat kegiatan yang relevan ini biasanya Manfaat sebenarnya dari pembuatan grafik
merupakan tingkat kegiatan dimana titik pulang pokok produksi
perusahaan telah mempunyai pengalaman. Yaitu, Untuk memperkaya pengertian tentang
interaksi antara semua faktor yang
 Analisis titik pulang pokok produksi didasarkan
mempengaruhi laba, terutama pola
pada asumsi tentang
tingkah laku biaya pada berbagai tingkat
• Pendapatan,
volume produksi.
• Biaya, dan
• Volume. Grafik titik pulang pokok produksi harus
Perubahan tingkah laku pada ketiga besaran ditafsirkan berdasarkan asumsi-asumsi yang
tersebut akan mengubah titik pulang digunakan
pokoknya.
 Prilaku biaya dipengaruhi oleh interaksi
sejumlah faktor, yaitu,
• Volume produksi,
• Harga per unit masukan,
• Efisiensi,
• Perubahan teknologi produksi,
• Pemogokan, dan lain sebagainya.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Asumsi-asumsi yang mendasari analisis titik pulang pokok produksi adalah,
 Perkiraan tingkah laku biaya total dan pendapatan total dapat dipercaya dan linier sepanjang
tingkat kegiatan yang relevan.
 Semua biaya dapat dibagi menjadi komponen biaya tetap dan biaya berubah.
 Biaya tetap tidak berubah sepanjang tingkat kegiatan yang relevan.
 Biaya berubah total berbanding langsung dengan volume kegiatan.
 Harga jual tidak berubah.
 Harga faktor-faktor produksi tidak berubah, misalnya, harga bahan, tingkat upah.
 Efisiensi dan produktivitas tidak berubah.
 Pendapatan dan biaya dapat saling diperbandingkan atas dasar variabel pembanding tunggal,
misalnya, nilai rupiahnya atau jumlah unit yang diproduksi.
Berdasarkan asumsi di atas, maka yang mempengaruhi biaya hanya faktor volume kegiatan dan
perubahan tingkat persediaan pada awal dan akhir kegiatan (produksi) diabaikan.

 Aktivitas ekonomi biasanya dinamis, tidak statis, maka para pemakai metode analisis biaya-
volume-laba setiap kali harus memperhatikan perubahan-perubahan kondisi ekonomi berupa,
harga, faktor-faktor produksi, dan sebagainya, konsep ini dilanjutkan Anilisis Kepekaan.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
C ANALISIS KEPEKAAN

Dalam Zaman yang penuh perubahan dan Analisis sensitivitas merupakan analisis resiko
ketidakpastian, seorang manajer harus membuat yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari
suatu keputusan yang akan mempengaruhi perubahan parameter-parameter produksi.
kelangsungan hidup perusahaan. Manajemen analisis resiko mencakup,
 Analisis sensitivitas dari parameter yang
 Analisis Sensitivitas,
mempengaruhi keuntungan,
Yaitu, Suatu teknik mengevaluasi dampak
dari ketidakpastian investasi dengan  Pengambilan keputusan dengan pohon
menentukan bagaimana tingkat keputusan (decision trees),
profitabilitas akan bervariasi akibat  Simulasi dengan menggunakan bilangan acak
perubahan paramater sensitivitas. (random numbers),
 Analisis sensitivitas merupakan analisis resiko  Memudahkan pihak manajemen dalam
yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari pengambilan keputusan.
perubahan parameter produksi terhadap
kinerja sistem produksi.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Membuat perhitungan dengan kemungkinan Tujuan dari pada analisis sensitivitas dalam
yang akan terjadi, dimana pada posisi tertentu evaluasi secara ekonomi tentang beberapa hal
perusahaan dapat beroperasi secara layak atau penting, diantaranya,
tidak, sehingga dapat diantisipasi sebelumnya,  Menentukan satu atau beberapa parameter
seperti perubahan-perubahan berikut, investasi yang secara signifikan berpengaruh
 Adanya cost over run, terhadap keekonomian suatu proyek.
Yaitu, kenaikan biaya-biaya, seperti biaya  Menganalisis dan mengevaluasi pengaruh dari
konstruksi, biaya bahan baku, produksi, ketidakpastian pada suatu investasi dengan
dsb. cara menentukan sejauh mana parameter-
 Penurunan produktivitas, parameter profitabilitas suatu alternatif
 Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek investasi mempengaruhi hasil evaluasi
ekonomi.
Setelah melakukan analisis dapat diketahui  Mengidentifikasikan apakah perubahan
seberapa jauh dampak perubahan tersebut variabel–variabel kritis dapat mempengaruhi
terhadap kelayakan proyek, pada tingkat mana tingkat keuntungan.
proyek masih layak dilaksanakan.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Parameter yang dianalisis sensitivitasnya, Kelemahan analisis sensitivitas,
antara lain,  Tidak memberikan indikasi kemungkinan
1. Investasi awal (initial investment), sesuatu yang diandaikan terjadi, misal, berapa
2. Harga jual (selling price), kemungkinan harga turun 20%?
3. Biaya operasi (operating cost),  Tidak memperlihatkan ketergantungan antar
parameter-parameter yang mempengaruhi
4. Keuntungan tahunan (annual profit analysis),
keuntungan.
5. Umur proyek (project life),
6. Nilai sisa (salvage value), Analisis sensitivitas dapat dilakukan dengan
7. Tingkat pengembalian minimum (MARR). menghitung perubahan variable terhadap,
 NPV,
Kelebihan analisis sensitivitas,  IRR,
 Membantu mengidentifikasi parameter-  payback period,
parameter yang sangat mempengaruhi
 B/C ratio,
keuntungan berdasarkan tingkat perubahan
keuntungan yang diakibatkannya.  Profitability Indek.
 Mudah dilakukan dengan komputer. Dihitung beberapa skenario perubahan yang
mungkin terjadi.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Metoda Analisis Kepekaan

1. Initial Investment Sensitivity Analysis (Analisa Langkah-langkah yang dilakukan dalam


sensitivitas terhadap investasi langsung). analisis sensitivitas adalah (Blank and
2. Project Life Sensitivity Analysis (Analisa Tarquin, 1989),
sensitivitas tehadap umur proyek). 1. Tentukan faktor-faktor yang kemungkinan
3. Annual Profit Analysis (Analisis keuntungan besar akan berubah.
tahunan). 2. Pilih tingkat perubahan yang paling mungkin
4. Salvage Value Analysis (Analisis Nilai Sisa). dari setiap faktor.
3. Pilih metode evaluasi seperti present value
Gocht et al., 1998, faktor-faktor risiko dapat tiga atau rate of return untuk menganalisis
kategori yaitu, sensitivitas setiap faktor.
1. Risiko pasar (risiko bisnis atau ekonomis), 4. Hitung, dan jika diinginkan hasil-hasil yang
2. Risiko teknis (resiko cadangan & kualitas), diperoleh pada langkah 3 dapat digambarkan
3. Risiko politik (kebijakan pemerintah), dalam bentuk grafik.
4. Resiko lingkungan,
5. Resiko social & budaya.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal 13 (13.1)

 Profit per tahun (A) sebesar $ 67,000 terlihat Penyelesaian,


pada diagram waktu dimana besaran investasi Persamaan PV adalah,
(NPV) adalah sebesar $ 240,000 dengan
NPV = A (P/A i%,n) + F (P/F i%,n)
perkiraan nilai sisa (F) sebesar $ 70,000
setelah (n) 5 tahun. $ 240.000 = $ 67.000 (P/A i%,5)+ $70.000(P/F i%,5)
 Evaluasi sensitivitas proyek apabila ROR ± Dicari besarnya nilai i %,
20% dan ± 40% untuk mengetahui variasi
i (P/A i%,5) (P/F i%,5) P/A P/F NPV
initial investasi, profit tahunan, umur proyek, 240,000.00
dan nilai sisa. 10% 3.79079 0.62092 253,982.71 43,464.49 297,447.21
15% 3.35216 0.49718 224,594.39 34,802.37 259,396.76
16% 3.27429 0.47611 219,377.67 33,327.91 252,705.59
A = $ 67.000 A = $ 67.000 A = $ 67.000 A = $ 67.000 A = $ 67.000
17% 3.19935 0.45611 214,356.19 31,927.78 246,283.97
18% 3.12717 0.43711 209,520.46 30,597.65 240,118.10

Profit
19% 3.05763 0.41905 204,861.54 29,333.46 234,194.99
C = $ 240.000
20% 2.99061 0.40188 200,371.01 28,131.43 228,502.44

0 1 2 3 4 5
Didapatkan nilai ROR terbaik berada pada
L = $ 70.000
ROR = 18 %

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Analisis Sensitivitas terhadap,

a. Analisis sensitivitas initial investasi b.Analisis sensitivitas umur proyek


Initial Investment Change in Change in Change in Change in
ROR (%) Project Life (years) ROR (%)
($) Prediction (%) ROR (%) Prediction (%) ROR (%)
144.000 -40 42,00 133,30 3 -40 5,60 -68,80
192.000 -20 27,50 52,90 4 -20 13,40 -25,50
240.000 0 18,00 0 5 0 18,00 0
288.000 +20 11,20 -37,90 6 +20 20,90 16,30
336.000 +40 5,80 -67,70 7 +40 22,90 27,10

c. Analisis sensitivitas profit tahunan d. Analisis sensitivitas nilai sisa


Change in Change in Change in Change in
Annual Profit ($) ROR (%) Salvage Value ($) ROR (%)
Prediction (%) ROR (%) Prediction (%) ROR (%)
40.200 -40 3,60 -80,20 42.000 -40 15,90 -11,90
53.600 -20 11,00 39,00 56.000 -20 16,90 -6,00
67.000 0 18,00 0 70.000 0 18.00 0
80.400 +20 24,80 37,90 84.000 +20 19,00 5,40
93.800 +40 31,50 74,80 98.000 +40 20,00 10,80

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
D ANALISIS RESIKO

Pengertian Resiko Bagi seorang manajer, salah dalam mengambil


Umum, Suatu kondisi dimana kemungkinan keputusan maka akan berdampak buruk bahkan
terjadinya deviasi antara outcome yang fatal yaitu tutupnya perusahaan,
diharapkan dengan kenyataannya,
karena. adanya suatu ketidakpastian Pengambilan keputusan merupakan kegiatan
(uncertainty). yang cukup krusial bagi setiap umat manusia di
Teknis, Konsekuensi dampak karena adanya muka bumi ini, khususnya bagi seorang manajer
ketidakpastian, yang memunculkan di sebuah perusahaan,
dampak yang merugikan pelaku usaha. Contoh pengambilan keputusan tersebut
diantaranya adalah,
Resiko dapat dijelaskan menjadi tiga pengertian  Keputusan melakukan ekspansi/perluasan
yaitu, perusahaan,
 Adalah kerugian yang tidak diharapkan,  Keputusan menambah kapasitas produksi,
 Adalah penyimpangan dari harapkan,  Keputusan memilih lokasi usaha dan lain-lain.
 Adalah kejadian yang tidak menguntungkan.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Resiko yang sering dijumpai khususnya saat pen  Anda tidak bisa menghindari resiko tersebut,
gambilan keputusan. yaitu, menghindari resiko bukan suatu Tindakan
 Resiko Murni, pemimpin,
Terjadi akibat keputusan dan konsekuensinya  Resiko harus dihadapi tetapi kalau
berupa kerugian. mengahadapi resiko tanpa senjata, tanpa
 Resiko Spekulatif, pengetahuan, tanpa persiapan merupakan
Terjadi akibat keputusan dan konsekuensinya tindakan yang konyol, karena Anda seperti
bisa berupa keuntungan atau kerugian. berperang tanpa senjata,
 Resiko Subjektif,  Anda harus berani mengambil resiko tetapi
Terjadi akibat kondisi keseimbangan terganggu. dengan mengkalkulasi resiko tersebut,
menghadapinya dan mengubah resiko tersebut
 Resiko Objektif,
menjadi peluang bagi Anda (Ciputra).
Terjadi akibat perubahan kondisi tertentu.
 Pada dasarnya manajemen resiko dilakukan
 Resiko Statis,
melalui tahapan, yaitu,
Terjadi akibat observasi yang objektif.
• Identifikasi Resiko,
 Resiko Dinamis, • Meng-evaluasi & Mengukur Resiko,
Terjadi akibat penilaian yang subjekitf (menurut • Mengelola Resiko yang akan dihadapi.
pendapat pribadi),

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Secara umum, terdapat dua jenis kerugian, Metode-metode Pengelolaan Resiko adalah,
 Kerugian Langsung ▪ Risk Control (Mengendalikan Resiko),
Yaitu, Jumlah nominal yang harus ditanggung ▪ Risk Transfer (Ditransfer kepada pihak lain),
akibat dampak langsung dari risiko yang
▪ Risk Retention (Dibiayai Sendiri),
dapat terjadi.
▪ Risk Avoidance (Dihindari),
 Kerugian Tidak Langsung
Yaitu, Nominal yang harus ditanggung akibat ▪ Risk Deversification (Diversifikasi Resiko).
dampak tidak langsung risiko yang
terjadi, Gocht, 1998 mengelompokkan faktor-faktor
resiko dalam tiga kategori yaitu,
Cara Menghadapi Resiko, 1. Resiko pasar,
 Identifikasi risiko apa yang berpotensi muncul,  Risiko pasar (harga),
 Identifikasi seberapa sering risiko tersebut  Resiko permintaan,
muncul,  Resiko devisa (mata uang asing).
 Identifikasi seberapa besar dampak dari risiko 2. Resiko teknis, dan
yang muncul tersebut,  Risiko cadangan,
 Siapkan langkah-langkah mitigasi risiko hanya  Resiko penyelesaian (completion),
pada risiko yang dominan/prioritas.  Resiko produksi.
3. Resiko politik.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Ruang lingkup proses manajemen risiko
(accident model dari ILCI) adalah,
 Penentuan konteks kegiatan yang akan
dikelola risikonya
 Identifikasi risiko,
 Analisis risiko,
 Evaluasi risiko,
 Pengendalian risiko,
 Pemantauan dan telaah ulang,
 Koordinasi dan komunikasi.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
SOAL-SOAL Pekerjan Rumah (PR-4) → UTS

Soal No 01 Soal No 02
Suatu proyek memiliki cashflow (aliran kas) Cashflow konsultan Pertambangan,
Alternatif Investasi A, B & C. Tahun ke- 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Investasi Awal Cashflow,
- 30 -1 5 5,5 4 17 20 20 -2 10
Alternatif A Alternatif B Alternatif C Rp
Tahun
50.000.000 50.000.000 50.000.000
Cashflow Tahunan Gunakan analisis DCFROR untuk mengetahui
layak tidaknya investasi tambang batubara
1 10.000.000,00 25.000.000,00 5.000.000,00
2 10.000.000,00 3.000.000,00 6.000.000,00 tersebut bila, i = 15 %.
3 10.000.000,00 7.000.000,00 9.000.000,00
4 10.000.000,00 15.000.000,00 1.500.000,00
5 10.000.000,00 2.500.000,00 1.500.000,00
6 10.000.000,00 2.000.000,00 7.000.000,00
7 10.000.000,00 10.000.000,00
8 5.000.000,00
9 5.000.000,00
10 1.000.000,00

Tentukan payback period dari aliran kas pada


masing-masing alternatif-alternatif investasi
tersebut ?.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Soal No 03 Soal No 04
Suatu proyek memiliki cashflow (aliran kas) Cashflow dari suatu proyek adalah sebagai
seperti pada pada table berikut, berikut,
Tahun ke- 0 1 2 3 4 5 Tahun ke 0 1 2 3 4 5

Cashflow, Rp - 100.000.000 20.000.000 30.000.000 20.000.000 40.000.000 40.000.000 Investasi, $, Io (150,000.00) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Benefit, $, B 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00

Diketahui bahwa nilai MARR = 10 % Biaya Operasi, $, (50,000.00) (50,000.00) (50,000.00) (50,000.00) (50,000.00)

Pertanyaan, Nilai Sisa, $, Sv 70,000.00

Lakukan analisis kelayakan proyek tersebut Jika rentang perubahan -20% dan +20% terjadi
berdasarkan indikator B/C-r ?. pada investasi awal, manfaat tahunan, biaya
operasi, dan nilai sisa,
Soal No 05 Lakukan analisis sensitivitas untuk kondisi terbaik
Suatu industry pertambanga batubara, diketahui dan kondisi teburuk dengan umur proyek masing-
bahwa, masing 5 tahun dan MARR 20%.
Biaya tetap $ 120.000
Biaya variable $ 60 /ton
Harga jual $ 80 /ton
Hitung & gambar titik pulang pokok, jika target
profit sebesar $ 80.000 /bln, berapa Batubara
yang harus diproduksi ?
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
JAWABAN SOAL PR-04

Soal No 01 (6.9) Penyelesaia,


Suatu proyek memiliki cashflow (aliran kas) Tahun
Alternatif A Alternatif B Alternatif C

Alternatif Investasi A, B & C.


CF Cum CF CF Cum CF CF Cum CF

Investasi Awal 0 (50,000,000.0) (50,000,000.0) (50,000,000.0) (50,000,000.0) (50,000,000.0) (50,000,000.0)


1 10,000,000.00 (40,000,000.00) 25,000,000.00 (25,000,000.00) 5,000,000.00 (45,000,000.00)
Alternatif A Alternatif B Alternatif C
Tahun 2 10,000,000.00 (30,000,000.00) 3,000,000.00 (22,000,000.00) 6,000,000.00 (39,000,000.00)
50.000.000 50.000.000 50.000.000 3 10,000,000.00 (20,000,000.00) 7,000,000.00 (15,000,000.00) 9,000,000.00 (30,000,000.00)
Cashflow Tahunan 4 10,000,000.00 (10,000,000.00) 15,000,000.00 - 1,500,000.00 (28,500,000.00)
5 10,000,000.00 - 2,500,000.00 2,500,000.00 1,500,000.00 (27,000,000.00)
1 10.000.000,00 25.000.000,00 5.000.000,00 6 10,000,000.00 10,000,000.00 2,000,000.00 4,500,000.00 7,000,000.00 (20,000,000.00)
2 10.000.000,00 3.000.000,00 6.000.000,00 7 10,000,000.00 20,000,000.00 - - 10,000,000.00 (10,000,000.00)
3 10.000.000,00 7.000.000,00 9.000.000,00 8 - - - - 5,000,000.00 (5,000,000.00)
9 - - - - 5,000,000.00 -
4 10.000.000,00 15.000.000,00 1.500.000,00
10 - - - - 1,000,000.00 1,000,000.00
5 10.000.000,00 2.500.000,00 1.500.000,00
6 10.000.000,00 2.000.000,00 7.000.000,00
7 10.000.000,00 10.000.000,00 NPV 20,000,000.0 4,500,000.0 (10,000,000)
8 5.000.000,00 PBP Thn ke-5 Thn ke-4 Thn ke-9
9 5.000.000,00
10 1.000.000,00

Tentukan payback period dari aliran kas pada


masing-masing alternatif-alternatif investasi
tersebut ?.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Soal No 02 (6.5) 10.00

Cashflow konsultan Pertambangan,


8.00
5.62
6.00

Tahun ke- 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 4.00

NPV
Cashflow, 2.00
- 30 -1 5 5,5 4 17 20 20 -2 10
Rp 0.00
0% 5% 10% 15% 20% 25%
-2.00
-1.66
Gunakan analisis DCFROR untuk mengetahui -4.00

layak tidaknya investasi tambang batubara


-6.00

-8.00
tersebut bila, i = 15 %. ROR

𝐍𝐏𝐕𝟏
Penyelesaian, IRR = 𝐢𝟏 + (𝐢𝟐 − 𝐢𝟏 )
𝐍𝐏𝐕𝟏 −𝐍𝐏𝐕𝟐
𝟓.𝟔𝟐𝟎𝟔
Tahun Cashflow (P/F 15%,n) PV (P/F 20%,n) PV
= 𝟏𝟓 % + 𝟓.𝟔𝟐𝟎𝟔 −(−𝟏.𝟔𝟔𝟒𝟖) (𝟐𝟎 % − 𝟏𝟓 %)
0 -30.00 1.0000 -30.0000 1.0000 -30.0000 𝟓.𝟔𝟐𝟎𝟔
1 -1.00 0.8696 -0.8696 0.8333 -0.8333
= 𝟏𝟓 % + 𝟕.𝟐𝟖𝟓𝟒 (𝟓 %)
2 5.00 0.7561 3.7807 0.6944 3.4722
= 15 % + 3,86 % = 18,86 %
3 5.50 0.6575 3.6163 0.5787 3.1829
4 4.00 0.5718 2.2870 0.4823 1.9290
Pada saat, NPV = 0, diperoleh, DCFROR= 18.86 %.
5 17.00 0.4972 8.4520 0.4019 6.8319
6 20.00 0.4323 8.6466 0.3349 6.6980 Jadi, DCFROR = 18.86 % > ROR min = 15 %,
7 20.00 0.3759 7.5187 0.2791 5.5816
8 -2.00 0.3269 -0.6538 0.2326 -0.4651 Maka, investasi layak secara ekonomis.
9 10.00 0.2843 2.8426 0.1938 1.9381

NPV 5.6206 -1.6648

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Soal No 03 (6.7) Persamaan,
Suatu proyek memiliki cashflow (aliran kas) 𝐏𝐖 𝐍𝐞𝐭 𝐂𝐅 (+)
B/C-r =
seperti pada contoh soal No 01, |𝐏𝐖 𝐍𝐞𝐭 𝐂𝐅(−)|
𝟏𝟏𝟎.𝟏𝟓𝟖.𝟖𝟗𝟑
Tahun ke- 0 1 2 3 4 5 = = 1,1016
|−𝟏𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎|
Cashflow, Rp - 100.000.000 20.000.000 30.000.000 20.000.000 40.000.000 40.000.000

Diketahui bahwa nilai MARR = 10 %


atau,
Pertanyaan,
Lakukan analisis kelayakan proyek tersebut B/C-r = PVR + 1 = 0,1016 + 1
berdasarkan indikator B/C-r ?. = 1,1016

Penyelesaian, Karena B/C-r > 1, maka proyek tersebut layak.


Analisis B/C-r
Tahun ke- 0 1 2 3 4 5
Cashflow, Rp - 100.000.000 20.000.000 30.000.000 20.000.000 40.000.000 40.000.000
Disc Factor, i = 10 % 1 0,9091 0,8264 0,7513 0,6830 0,6209
NPV - 100.000.000 18.181.818 24.793.388 15.026.296 27.320.538 24.836.852
- 100.000.000 110.158.893

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Soal No 04 (13.4)
Cashflow dari suatu proyek adalah sebagai Penyelesaian,
berikut, Analisis Sensitivitas terhadap variabel terbaik
Tahun ke 0 1 2 3 4 5 dan terburuk (± 20 %) seperti pada tabel,
Investasi, $, Io (150,000.00) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Benefit, $, B 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00


Kondisi Terbaik Kondisi yang Kondisi Terburuk
Biaya Operasi, $, (50,000.00) (50,000.00) (50,000.00) (50,000.00) (50,000.00) Keterangan
(± 20 %) Diharapkam (± 20 %)
Nilai Sisa, $, Sv 70,000.00

Investasi, $, Io 120.000 150.000 180.000


Jika rentang perubahan -20% dan +20% terjadi
Benefit, $, B 120.000 100.000 80.000
pada investasi awal, manfaat tahunan, biaya
Biaya Operasi, $, OC 40.000 50.000 60.000
operasi, dan nilai sisa,
Nilai Sisa, $, Sv 84.000 70.000 56.000
Lakukan analisis sensitivitas untuk kondisi terbaik
Umur Proyek, tahun, n 5 5 5
dan kondisi teburuk dengan umur proyek masing-
NPV, $ 153.048 27.690 -97.668
masing 5 tahun dan MARR 20%.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa proyek
memuaskan (layak) pada kondisi terbaik dan
pada kondisi yang diharapkan, tetapi tidak
memuaskan pada kondisi terburuk.

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Soal No 05 Titik Pulang Pokok ($)
Suatu industry pertambanga batubara, diketahui 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩
bahwa, BEP ($) = 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐕𝐚𝐫𝐢𝐚𝐛𝐞𝐥
𝟏−
Biaya tetap $ 120.000 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐚𝐧
Biaya variable $ 60 /ton $ 𝟏𝟐𝟎.𝟎𝟎𝟎
= $ 𝟔𝟎 𝒑𝒆𝒓 𝒕𝒐𝒏
Harga jual $ 80 /ton 𝟏−
Hitung & gambar titik pulang pokok, jika target profit $ 𝟖𝟎 𝒑𝒆𝒓 𝒕𝒐𝒏
sebesar $ 80.000 /bln, berapa Batubara yang harus = $ 480.000
diproduksi per bulan ?
Target Profit $ 80.000 /bln
Titik Pulang Pokok (/ton) Rumus,
𝐁𝐭 𝐁𝐭+𝐏𝐫𝐨𝐟𝐢𝐭
Q (ton) = Q (ton) =
𝐏 − 𝐁𝐯𝐢
$ 𝟏𝟐𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝐏 − 𝐁𝐯𝐢
= $ 𝟏𝟐𝟎.𝟎𝟎𝟎 + $ 𝟖𝟎.𝟎𝟎𝟎
$ 𝟖𝟎 𝐩𝐞𝐫 𝐭𝐨𝐧 − $ 𝟔𝟎 𝐩𝐞𝐫 𝐭𝐨𝐧 =
= 6.000 ton $ 𝟖𝟎 𝐩𝐞𝐫 𝐭𝐨𝐧 −$ 𝟔𝟎 𝒑𝒆𝒓 𝒕𝒐𝒏
= 10.000 ton
Check, Maka perusahaan harus memproduksi sebesar
Penjualan = 10.000 ton x $ 80 /ton = $ 800.000 10.000 ton/bulan
B variable = 10.000 ton x $ 60 /ton = $ 600.000
B tetap = $ 120.000
Profit = $ 800.000 – ($ 600.000 + $ 120.000)
= $ 80.000 /bulan
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
SOAL UAS (12/04/21)
Soal No 01 (13.3) Soal No 02 (6.2)
Perusahaan konsultan eksplorasi mempunyai arus Suatu proyek pertambangan memiliki cashflow
kas seperti pada table (dalam ribu Rp), (aliran kas) sebagai berikut,
Thn C B
Alternatif
0 5.000 0 Income, I Cost, C Nilai Sisa, Sv
Investasi
1 3.000 4.000
2 2.500 4.000 A 20.000.000 20.000.000 20.000.000
3 2.500 5.000 B 10.000.000 50.000.000 50.000.000
4 2.000 5.000 C 50.000.000 100.000.000 100.000.000
5 2.000 5.000
6 2.000 5.000 Pertanyaan,
7 2.000 5.000
a. Gambarkan diagram cashflow, dan
8 2.000 7.000
b. Lakukanlah analisis Net Value (present,
Hitung nilai NPV, IRR dan B/C ratio pada tingkat
annual & future) proyek tersebut,
discount factor 15 %/tahun, setelah pelaksanaan
terjadi perubahan dalam biaya operasi, yang Jika diketahui MARR (i) = 12 %.
besarnya 30 % dari perhitungan biaya semula,
maka lakukanlah analisis sensitivitas ?.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Soal No 03 (6.3) Soal No 05 (6.18)
Suatu proyek memiliki cashflow (aliran kas) Diketahui, Proyek A, total costnya (TC) Rp
seperti pada tabel, diketahui bahwa nilai MARR = 77.500 juta dan penerimaannya (TR) sebesar Rp
10 %. 70.000 juta.
Tahun ke- 0 1 2 3 4 5 Proyek B, total costnya (TC) Rp 5.000 juta dan
Cashflow, Rp - 100.000.000 20.000.000 30.000.000 20.000.000 40.000.000 40.000.000 penerimaannya (TR) sebesar Rp 7.500 juta.
Pertanyaan, Income rate 10 %, cari profit rate dan bagaimana
Lakukan analisis kelayakan berdasarkan indikator ROR kedua proyek tersebut apakah layak
dilaksanakan.
Soal No 04 (6.4)
Seseorang investor melakukan investasi sebesar
$ 5.000, Investor tersebut mengharapkan akan
menghasilkan $ 100 per tahun selama 10 tahun
dan $ 7.000 pada akhir tahun ke 10,
Pertanyaan,
a. Gambar diagram cashflow ?.
b. Lakukan analisis (grafik NPV Vs ROR) berapa
nilai ROR dari investasi tersebut ?.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Soal No 06 (6.12) Produksi Tahunan, Pendapatan & Biaya Operasi
Sebuah tambang telah selesai masa dikonstruksi Produksi ore = 10,000 t/yr
dan siap untuk produksi, keseluruhan biaya Harga jual = 20 $/ton
investasi merupakan milik sendiri (totally equity Pendapatan = 200,000 $/yr
financed) dengan data lainnya, Biaya operasi = 120,000 $/yr
Pajak pendapatan = 50 %/yr
Investasi,
Umur tambang = 5 yr
Biaya akuisisi = $ 80,000
Minimum Rate of Return = 15 %/yr
Persentase deplesi = 15 %/yr
Ditanya,
Aset terdepresiasi (Metode depresiasi DDB) = $
100,000 Lakukan analisis cash flow dimana evaluasi
dimulai pada waktu t = 0 dan hitunglah,
Nilai sisa (salvage value) = $ 10,000
a. NPV
Total investasi terdeplesi atau terdepresiasi = $
180,000 b. IRR,
Biaya kerja = $ 20,000 c. PBP.
Total investasi = $ 200,000

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
SOAL & JAWABAN UAS (12/04/21)
Soal No 01 (13.3) Penyelesaian,
Perusahaan konsultan eksplorasi mempunyai arus Menghitung besarnya NPV,
kas seperti pada table (dalam ribu Rp), Thn Cost Benefit B-C (P/F 15%,n) NPV
0 5.000 0 (5.000) 1.000 (5.000)
Thn C B
1 3.000 4.000 1.000 0.870 870
0 5.000 0
2 2.500 4.000 1.500 0.756 1.134
1 3.000 4.000 3 2.500 5.000 2.500 0.658 1.645
2 2.500 4.000 4 2.000 5.000 3.000 0.572 1.716
3 2.500 5.000 5 2.000 5.000 3.000 0.497 1.491
4 2.000 5.000 6 2.000 5.000 3.000 0.432 1.296

5 2.000 5.000 7 2.000 5.000 3.000 0.376 1.128

6 2.000 5.000 8 2.000 7.000 5.000 0.327 1.635


NPV 5.915
7 2.000 5.000
8 2.000 7.000 Maka besarnya NPV = + 5.915
Hitung nilai NPV, IRR dan B/C ratio pada tingkat
discount factor 15 %/tahun, setelah pelaksanaan
terjadi perubahan dalam biaya operasi, yang
besarnya 30% dari perhitungan biaya semula,
maka lakukanlah analisis sensitivitas ?.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Menghitung besarnya ROR, Menghitung besarnya NPV,
(𝟎 − 𝟓.𝟗𝟏𝟓)
Thn Cost Benefit B-C (P/F 15%,n) NPV (P/F 50%,n) NPV
IRR = 15 % + (50 %-15 %)
0 5.000 0 (5.000) 1.000 (5.000) 1 (5.000) (−𝟏.𝟑𝟎𝟏 −𝟓.𝟗𝟏𝟓)
1 3.000 4.000 1.000 0.870 870 0.667 667 (𝟎−𝟏.𝟑𝟔𝟒,𝟓)
= 15 % + (35 %)
2 2.500 4.000 1.500 0.756 1.134 0.444 666 (−𝟏.𝟑𝟎𝟏−𝟏.𝟑𝟔𝟒,𝟓)
3 2.500 5.000 2.500 0.658 1.645 0.298 740
4 2.000 5.000 3.000 0.572 1.716 0.198 594
= 15 % + (0,51)(20 %)
5 2.000 5.000 3.000 0.497 1.491 0.132 396
= 15 % + 25,24 %
6 2.000 5.000 3.000 0.432 1.296 0.088 264
7 2.000 5.000 3.000 0.376 1.128 0.059 177 = 40.24%
8 2.000 7.000 5.000 0.327 1.635 0.039 195
(1.301)
NPV 5.915

Menghitung besarnya B?C ratio,


Net B/C ratio pada tingkat discount rate,
𝟖𝟕𝟎+𝟏.𝟏𝟑𝟒+𝟏.𝟔𝟒𝟓+𝟏.𝟕𝟏𝟔+𝟏.𝟒𝟗𝟏+𝟏.𝟐𝟗𝟔+𝟏.𝟏𝟐𝟖+𝟏.𝟔𝟑𝟓
=
𝟓.𝟎𝟎𝟎
𝟏𝟎.𝟗𝟏𝟓
=
𝟓.𝟎𝟎𝟎
= 2,183

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Analisis Sensitivitas, Net B/C
Perubahan dalam biaya operasi, meningkat 30 %
𝟖𝟕+𝟓𝟔𝟕+𝟏.𝟏𝟓𝟏,𝟓+𝟏.𝟑𝟐𝟕,𝟓+𝟏.𝟏𝟗𝟐,𝟖+𝟏.𝟎𝟑𝟖,𝟖+𝟗𝟎𝟐,𝟒+𝟏.𝟒𝟑𝟖,𝟖
dari perhitungan biaya semula, maka, = 𝟓.𝟎𝟎𝟎

𝟕.𝟕𝟎𝟓,𝟖
Thn C B B-C (P/F 15%,n) NPV 15 % (P/F 30%,n) NPV 30 %
= = 1,55
0 5.000 0 (5.000) 1.000 (5.000) 1.000 (5.000) 𝟓.𝟎𝟎𝟎
1 3.900 4.000 100 0.870 87 0.769 76,9
2 3.250 4.000 750 0.756 567 0.592 444.0
3 3.250 5.000 1.750 0.658 1.151.5 0.455 796,25 (𝟎−𝟐.𝟕𝟒𝟗,𝟏)
IRR = 15 % + 𝟑𝟎 % − 𝟏𝟓 %
4 2.600 5.000 2.400 0.572 1.327.8 0.350 840 (−𝟕𝟕𝟕,𝟔𝟓−𝟐.𝟕𝟒𝟗,𝟏)
5 2.600 5.000 2.400 0.497 1.192.8 0.269 845.6
6 2.600 5.000 2.400 0.432 1.036.8 0.207 496.8 (−𝟐.𝟕𝟒𝟗,𝟏)
= 15 % + (𝟏𝟓 %)
7 2.600 5.000 2.400 0.376 902.4 0.159 381.6 (−𝟑.𝟓𝟐𝟔,𝟕𝟓)
8 2.600 7.000 4.400 0.327 1.438.8 0.123 541.2

NPV 2.749.1 (777.65) = 15 % + (0,78)(15 %)


= 15 % + 11,69 % = 26.69 %
Hasil hitungan,
NPV (pada tingkat discount rate 15 % per tahun) Penurunan nilai NPV, B/C, dan IRR yang terjadi
= Rp 2.749,1 (X1,Y1) masih di atas batas kelayakan, sehingga
NPV (pada tingkat discount rate 30 % per tahun) perusahaan penggilingan padi tersebut masih
= (Rp 777,65) (X2,Y2) layak untuk diteruskan dalam kondisi
peningkatan biaya seperti di atas.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
I = 10 I = 10 I = 10
Soal No 02 (6.2)
Suatu proyek pertambangan memiliki cashflow Alternatif B
0
1 2
Sv = 50
3
(aliran kas) sebagai berikut, C= 50
I = 50 I = 50 I = 50
Alternatif
Income, I Cost, C Nilai Sisa, Sv
Investasi 0
Alternatif C Sv = 100
1 2 3
A 20.000.000 20.000.000 20.000.000
C= 100
B 10.000.000 50.000.000 50.000.000
C 50.000.000 100.000.000 100.000.000

Pertanyaan,
a. Gambarkan diagram cashflow, dan
b. Lakukanlah analisis Net Value (present,
annual & future) proyek tersebut,
jika diketahui MARR (i) = 12 %.
Penyelesaian,
I = 20
Berdasarkan analisis NPV, NAV dan NFV semua nilainya
I = 20 I = 20
positip (> nol), Ketiga alternatif menunjukkan hasil yang
0 konsisten (alternatif C yang paling menguntungkan),
Alternatif A Sv = 20
1 2 3 ditunjukkan dengan nilai NPV, NAV, dan NFV terbesar
C= 20 diantara lainnya.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Contoh Soal 03 (6.3)

Suatu proyek memiliki cashflow (aliran kas) seperti


pada tabel, diketahui bahwa nilai MARR = 10 %. Penyelesaian,
Tahun ke- 0 1 2 3 4 5 ROR = nilai i yang menghasilkan NPV = 0
Cashflow, Rp - 100.000.000 20.000.000 30.000.000 20.000.000 40.000.000 40.000.000 NPV = ∑ Pw-revenue - ∑ Pw-cost
Pertanyaan, = ∑ P/F 10%,n - ∑ P/F 10%,n
Lakukan analisis kelayakan berdasarkan indikator ROR 0 = ∑ P/F 10%,n - ∑ P/F 10%,n
Tahun ke- 0 1 2 3 4 5
Cashflow, Rp - 100.000.000 20.000.000 30.000.000 20.000.000 40.000.000 40.000.000
10 % 1 0,9091 0,8264 0,7513 0,6830 0,6209
Disc Factor,
15 % 1 0.8696 0.7561 0.6575 0.5718 0.4972
- 100.000.000 18.181.818 24.793.388 15.026.296 27.320.538 24.836.852
10 %
10.158.893,77
NPV
100.000.000 17,391,304.35 22,684,310.02 13,150,324.65 22,870,129.82 19,887,069.41
15 %
(4,016,861.75)
Nilai ROR dicari dengan interpolasi, = 10 % + (0,7166) (5 %)
𝐍𝐏𝐕𝟏 = 10 % + 3,58 %
ROR = 𝐢𝟏 + (𝐢𝟐 − 𝐢𝟏 )
𝐍𝐏𝐕𝟏 −𝐍𝐏𝐕𝟐 = 13,58 %
𝟏𝟎.𝟏𝟓𝟖.𝟖𝟗𝟑,𝟕𝟕
= 10 % + (15 % - 10 %)
𝟏𝟎.𝟏𝟓𝟖.𝟖𝟗𝟑,𝟕𝟕 − −𝟒.𝟎𝟏𝟔.𝟖𝟔𝟏,𝟕𝟓 Karena ROR (13,58 %) > MARR (10 %),
𝟏𝟎.𝟏𝟓𝟖.𝟖𝟗𝟑,𝟕𝟕 Maka Investasi tersebut Layak dilaksanakan.
= 10 % + (5 %)
𝟏𝟒.𝟏𝟕𝟓.𝟕𝟓𝟓,𝟓𝟐
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Soal No 04 (6.4) Menentukan ROR,
Seseorang investor melakukan investasi sebesar Present worth pengeluaran sama dengan present
$ 5.000, Investor tersebut mengharapkan akan worth penerimaan, sehingga,
𝐶𝐹𝑗
menghasilkan $ 100 per tahun selama 10 tahun NPV = σ𝑛𝑗=0
(1+𝑖)𝑗
dan $ 7.000 pada akhir tahun ke 10,
0 = - $ 5.000 + $ 100 (P/A i%,10) + $ 7.000 (P/F i%,10)
Pertanyaan,
Menentukan interest rate (i),
a. Gambar diagram cashflow ?.
Seluruh penerimaan dinyatakan sebagai F selama 10
b. Lakukan analisis (grafik NPV Vs ROR) berapa
tahun sehingga dapat digunakan faktor (P/A i%,n) dan
nilai ROR dari investasi tersebut ?. (P/F i%,n)
Penyelesaian, P = $ 5.000
i =…? $ 7.000
F = $ 100 (10 thn) + $ 7.000 = $ 8.000
$ 100 n = 10
Sehingga,
$ 5.000 = $ 8.000 (P/F i%,10)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (P/F i%,10) = 0.625
Interest rate diperkirakan terletak antara 4 % dan 6 %,
$ 5.000

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Oleh karena itu,
Bila, i = 5 %
Pada persamaan tahap kedua untuk memeroleh
nilai rate of return aktual,
0 = -$ 5.000 + $ 100 (P/A i%,10) + $ 7.000 (P/F i%,10)
0 = -$ 5.000 + $ 100 (P/A 5%,10) + $ 7.000 (P/F 5%,10)
0 ≠ $ 69.46
Nilai NPV bila interest rate 5 % = $ 69,46 (positip),

Gunakan i = 6 %
0 = -$ 5.000 + $ 100 (P/A i%,10) + $ 7.000 (P/F i%,10)
0 = -$ 5.000 + $ 100 (P/A 6%,10) + $ 7.000 (P/F 6%,10)
0 ≠ - $ 355.19
Nilai NPV bila interest rate 6 % = - $ 355,19 (negatip),

Menentukan ROR,
(𝟔𝟗.𝟒𝟔−𝟎)
ROR = 5 % + 𝟔𝟗.𝟒𝟔−(−𝟑𝟓𝟓.𝟏𝟗) (6.0-5.0)
= 5 % + 0,16 %
= 5,16 %
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNSRI
Soal No 05 (6.18) Protek B, Π = TR – TC
Diketahui, Proyek A, total costnya (TC) Rp = Rp 7.500 juta - Rp 5.000 juta
77.500 juta dan penerimaannya (TR) sebesar Rp = Rp 2.500 juta
70.000 juta. (Layak dilaksanakan).
Proyek B, total costnya (TC) Rp 5.000 juta dan 𝚷
Profit rate = 𝐓𝐂 x 100 %
penerimaannya (TR) sebesar Rp 7.500 juta.
𝟐.𝟓𝟎𝟎 𝐣𝐮𝐭𝐚
Income rate 10 %, cari profit rate dan bagaimana = 𝟓.𝟎𝟎𝟎 𝐣𝐮𝐭𝐚 x 100 %
kedua proyek tersebut apakah layak = 50 %
dilaksanakan.
Kesimpulan, Proyek B Layak dilaksanakan.
Penyelesaian,
Proyek A, Π = TR – TC
= Rp 70.000 juta - Rp 77.500 juta
= - Rp 7.500 juta
(Tidak layak dilaksanakan).

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNSRI

Anda mungkin juga menyukai