Promkes Di Yankes Gusmi Aryani
Promkes Di Yankes Gusmi Aryani
B. Klasifikasi Diabetes
Sering buang air kecil membuat seseorang mudah merasa haus atau
bahkan bisa menyebabkan dehidrasi.
Sering buang air kecil sama halnya dengan membuang banyak kalori.
Orang dengan diabetes tipe 2 akan mengalami penurunan berat
badantanpa program diet tertentu.
e. Pandangan Kabur
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh
darah. Kondisi ini dapat mengganggu sirkulasi darah. Akibatnya,luka
kecil sekalipun bakal membutuhkan waktu berminggu-minggu atau
berbulan-bulan untuk sembuh.
h. Merasa Kaku Atau Kesemutan Pada Kaki
Kenaikan kadar glukosa darah akibat faktor genetik fungsi sel beta,
defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, penyakit
metabolik endokrin lain, iatrogenik, infeksi virus, penyakit autoimun
dan sindrom genetik lain yang berkaitan dengan penyakit DM
A. Latar Belakang
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
Baliho
G. Kegiatan Penyuluhan
Tabel 1. Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan tentang Pencegahan diabetes
1. 5 menit Pembukaan
2. 20 menit Pelaksanaan
4. 5 menit Penutup
1. Mengucapkan terimakasih 1. Memperhatikan
2. Mengucapkan salam penutup 2. Membalas salam
P Pb
Pb : Pembimbing
P : Penyuluh
S : Sasaran
M : Media
I. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Kesediaan sasaran ikut penyuluhan sesuai kontrak waktu dan tempat.
b. Ketepatan waktu pelaksanaan
c. Kesiapan media dan materi penyuluhan
2. Kriteria Proses
b. Kehadiran sasaran
c. Sasaran antusias dalam mengikuti jalannya kegiatan penyuluhan.
d. Sasaran antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahui.
e. Sasaran antusias menjawab semua pertanyaan yang diberikan.
f. Penyuluh dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
3. Kriteria Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Sasaran dapat memahami dari apa yang penyuluh telah sampaikan dan
mampu menjawab pertanyaan yang penyuluh berikan.
c. Adanya kesepakatan antara penyuluh dan sasaran dalam RTL.
J. Materi
I. Klasifikasi Diabetes
Pada penderita DM tipe ini terjadi hiperinsulinemia tetapi insulin tidak bisa
membawa glukosa masuk ke dalam jaringan karena terjadi resistensi insulin
yang merupakan turunnya kemampuan insulin untuk merangsangpengambilan
glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh
hati. Oleh karena terjadinya resistensi insulin(reseptor insulin sudah tidak aktif
karena dianggap kadarnya masih tinggi dalam darah) akan mengakibatkan
defisiensi relatif insulin. Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya
sekresi insulin pada adanya glukosa bersama bahan sekresi insulin lain
sehingga sel beta pankreas akan mengalami desensitisasi terhadap adanya
glukosa.
3. Diabetes Melitus Tipe Lain
DM tipe ini terjadi akibat penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa darah akibat faktor genetik fungsi sel beta, defek
genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, penyakit metabolik endokrin
lain, iatrogenik, infeksi virus, penyakit autoimun dan sindrom genetik lain yang
berkaitan dengan penyakit DM. Diabetes tipe ini dapat dipicu oleh obat atau
bahan kimia (seperti dalam pengobatan HIV/AIDS atau setelah transplantasi
organ).
DM tipe ini terjadi selama masa kehamilan, dimana intoleransi glukosa didapati
pertama kali pada masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua dan ketiga.
DM gestasional berhubungan dengan meningkatnya komplikasi perinatal.
Penderita DM gestasional memiliki risiko lebih besaruntuk menderita DM yang
menetap dalam jangka waktu 5-10 tahun setelah melahirkan dalam darah)
akan mengakibatkan defisiensi relatif insulin. Hal tersebut dapat
mengakibatkan berkurangnya sekresi insulin pada adanya glukosa bersama
bahan sekresi insulin lain sehingga sel beta pankreas akan mengalami
desensitisasi terhadap adanya glukosa.
5. Ciri-Ciri Penyakit Diabetes
Saat kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba membuang kelebihan gula
dengan menyaringnya keluar dari darah. Kondisi ini bisa meningkatkan
frekuensi kencing pasien, terutama di malam hari.
b. Sering Haus (Polydipsia)
Sering buang air kecil membuat seseorang mudah merasa haus atau bahkan
bisa menyebabkan dehidrasi.
Orang dengan diabetes sering kali tak mendapatkan energi yang cukup dari
makanan yang mereka lahap. Akibatnya, mereka kerap merasa mudah lapar.
Rasa lapar bahkan bisa muncul bahkan saat mereka barusaja makan.
d. Berat Badan Turun Meskipun Pola Makan Tetap Sama
Sering buang air kecil sama halnya dengan membuang banyak kalori. Orang
dengan diabetes tipe 2 akan mengalami penurunan berat badan tanpa
program diet tertentu.
e. Pandangan Kabur
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh darah.
Kondisi ini dapat mengganggu sirkulasi darah. Akibatnya,luka kecil sekalipun
bakal membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk
sembuh.
h. Merasa Kaku Atau Kesemutan Pada Kaki
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan
mengganggu saraf. Akibatnya, pasien akan mengalami rasa mati atau
sensasi kesemutan di tangan dan kaki.
6. Penyebab Penyakit Diabetes
1.Penyebab Diabetes Melitus Tipe 1
Penyebab diabetes ini adalah ketidakmampuan pankreas untuk
memproduksi cukup insulin, sehingga glukosa di dalam darah tidak dapat
masuk ke dalam sel. Gangguan pada pankreas ini diduga karena proses
autoimun, yaitu ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel-sel
tubuh yang sehat. Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh tersebut
menyerang dan merusak sel beta pada pankreas, sehingga tidak dapat
memproduksi cukup insulin. Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab
kerusakan sel beta pankreas, antara lain infeksi virus (enterovirus, virus
Epstein-Barr, virus rubella, rotavirus,serta virus gondongan), konsumsi obat-
obatan tertentu, serta pengaruh GLUTEN.
2.Penyebab Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes melitus disebabkan oleh dua kondisi yang saling terkait, yaitu:Sel-
sel di otot, lemak, dan hati menjadi resisten terhadap insulin. Karena tidak
dapat berinteraksi secara normal dengan insulin, kelebihan gula tidak dapat
dibuang. Pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk
mengatur kadar gula darah. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi
kelebihan berat badan dan tidak aktif secara fisikmenjadi faktor utama yang
berkontribusi.
3. Penyebab Diabetes Melitus Tipe Lain
Kenaikan kadar glukosa darah akibat faktor genetik fungsi sel beta, defek
genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, penyakit metabolik
endokrin lain, iatrogenik, infeksi virus, penyakit autoimun dan sindrom genetik
lain yang berkaitan dengan penyakit DM.
4.Penyebab Diabetes Melitus Gestasional
Disebabkan oleh perubahan hormon yang dihasilkan selama kehamilandan
biasanya berkurang atau menghilang setelah melahirkan. Studi dalam
beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwa wanita yang pernah
mengalami diabetes melitus gestasional memiliki tingkat risiko yang lebih
tinggi untuk mengidap penyakit diabetes melitus tipe II, sehingga wanita
tersebut harus lebih memerhatikan pola makan yang sehat demi mengurangi
risiko tersebut .
Dewi, S. C., & Kurniasari, R. (2022). Pengrauh Edukasi Menggunakan Media Leaflet
dan Website terhadap Pengtahuan Mahasiswa Mengenai Faktor Risiko
Diabetes Melitus. Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS), 6(2), 106-
112.
Nurmala, Ira. (2018). Persepsi Penyakit dan Perawatan Diri dengan Kualitas
Hidup Diabetes Melitus Type 2. Jurnal Keperawatan Silampari, 4(2),566-
575.
Nasution, F., Andilala, A., & Siregar, A. A. (2021). Faktor Risiko Kejadian Diabetes
Melitus. Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(2), 94-102.
Nurdin, F. (2021). Persepsi Penyakit dan Perawatan Diri dengan Kualitas Hidup
Diabetes Melitus Type 2. Jurnal Keperawatan Silampari, 4(2), 566-575.
Pradono, J., Delima, D., Kusumawardani, N., Dany, F., & Kristanto, Y. (2021).
Contribution of Metabolic Syndrome in Controlling Diabetes Melitus According
to Gender in Indonesia (RISKESDAS 2018). Global Journal ofHealth Science,
13(1), 1-46.
Rahayu, S., Arman, A., & Gobel, F. A. (2022). Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus
di Wilayah Kerja Puskesmas Galesong Kabupaten Takalar. Journal of Muslim
Community Health, 3(4), 117-129.
Solikhah, S., Lestari, Y. D., Aini, L. N., Nurunnisa, A., Istiqomah, N., & Borneo, M.
I. (2021). Pencegahan Diabetes Melitus Dengan Metode Komunikasi,
Informasi dan Edukasi pada Masyarakat. JPPM (Jurnal Pengabdian dan
Pemberdayaan Masyarakat), 5(2), 175-181.