Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam Bryophytina (dari
bahasa Yunani bryum, “lumut”).
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ
fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum
memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: “serupa
akar”). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan
pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena
tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas.
Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang
lainnya.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah “lumut” dapat merujuk pada beberapa divisio. Klasifikasi lama
pun menggabungkan pula lumut hati dan lumut tanduk ke dalam Bryophyta, sehingga di dalam
Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati (Musci). Namun, perkembangan
dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga
diputuskan untuk memisahkan lumut hati dan lumut tanduk ke luar dari Bryophyta. Di dunia
terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh
di Indonesia.[1] Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki “taman lumut” yang mengoleksi
berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah, yaitu antara lain :
a. Apa itu lumut?
b. Bagaimana cara perkembangan dan pertumbuhan lumut ?
c. Apa pengaruh cahaya dalam pertumbuhan lumut?

A. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini , antara lain :

 Untuk menambah
 Untuk membuktikan perbedaan kecepatan pertumbuhan tumbuhan lumut.
 Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang makhluk hidup.
 Untuk mengetahui dan lebih mengenal tentang tumbuhan lumut.

B. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah :

 Dapat menentukan habitat tumbuhan lumut.


 Dapat mendeskripsikan proses pertumbuhan tanaman lumut.
 Dapat menganalisis masalah yang terjadi pada proses pertumbuhan.
 Dapat memahami keanekaragaman hayati.
 Dapat mengembangkan potensi usaha dari kerajinan tumbuhan lumut
C. Metode Penulisan
Dalam pembuatan laporan ini dilakukan dengan cara :

 Metode observasi.
 Membaca beberapa buku di perpustakaan sekolah.
 Mengumpulkan data dari internet
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Berdasarkan teori yang ada, beberapa jenis lumut memiliki ruang lingkup kehidupan yang luas, namun
beberapa hanya berada pada habitat khusus. Secara umum lumut tidak dapat tumbuh pada habitat
kering, kebanyakan hidup pada tempat yang kelembabannya tinggi, dan teduh. Jika dikaji secara
keseluruhan, dapat dikatakan bahwa kebanyakan lumut memiliki range ekologi yang agak sempit dan
terbatas sehingga tumbuhan lumut mempunyai nilai penting yang cukup besar sebagai indikator
habitat tertentu. Faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan lumut adalah menyangkut
masalah kompetisi diantara tumbuhan lumut itu sendiri, baik untuk mendapatkan makanan maupun
untuk tempat hidupnya. Tumbuhan lumut memerlukan faktor abiotik untuk pertumbuhannya dan
reproduksi, seperti air. Lumut akan mengalami dormansi untuk keberlangsungan hidupnya selama
musim kemarau. Pada iklim yang lembab, lumut akan hidup dan tumbuh dalam jumlah yang besar.
keragaman populasi lumut disesuaikan dengan keragaman habitatnya. lumut berperan penting dalam
retensi kelembapan tanah atau bisa dikatakan sebagai penahan agar tanah tersebut tetap lembab,
sebagai daur ulang unsur hara, dan kelangsungan hidup tanaman lain, bahkan lumut juga menyediakan
habitat bagi organisme lain untuk pertumbuhan. Selain faktor biotik, lumut juga memerlukan faktor
abiotik seperti kelembapan, intensitas cahaya, suhu dan pH tanah.

Divisi Lumut (Bryophyta) ini terdiri dari kurang lebih 840 genus dan 23.000 spesies. Divisi ini tidak
memiliki pembuluh floem dan xilem, bahkan tidak memiliki akar, batang dan daun sejati karena lumut
termasuk dalam tumbuhan tingkat rendah. Beberapa spesies Bryophyta memiliki rhizoid yang
digunakan untuk menyerap air serta garam mineral. Kebanyakan Bryophyta ini berukuran kecil dan
ramping, dikarenakan tidak memilki pembuluh pengangkut. Tidak adanya pembuluh ini dipercaya
mempengaruhi ukuran Bryophyta sehingga berukuran kecil.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rencana Penelitian


Rencana penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian ilmiah, oleh
karenanya penulis menyusun beberapa rencana. Berikut diantaranya:
 Identifikasi variabel, yaitu sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi sebuah penelitian. Ada
sejumlah variabel penting dalam sebuah penelitian. Untuk bisa mengetahui pengaruh dari
sebuah variabel pada variabel yang lainnya. Pengamatan perlu dilakukan pada variabel
tersebut, serta mengukur variabel yang dapat mempengaruhinya. Sedangkan, variabel yang
lainnya dibuat secara terkontrol (tetap) untuk mengisolir adanya fenomena yang bisa
berpengaruh hasil dari pengamatan tersebut. Berikut beberapa variabelnya.
1. Variabel bebas, yakni cahaya matahari
2. Tidak bebas, yakni morfologi dari tumbuhan lumut (dari mulai pengukuran luas dari
tumbuhan lumut yang ada di media objek)
3. Variabel terkontrol, yakni luas media kayu, ember, hingga volume air
 Pemilihan peralatan sesuai dengan kebutuhan penelitian.
 Melakukan aktivitas pengamatan secara akurat, yakni melakukan pengamatan pada seluruh
objek yang ada dalam penelitian. Terutama ketika melakukan penelitian pada alat maupun
bahan supaya tujuan yang ingin didapat dari penelitian tersebut bisa tercapai. Pengamatan pun
dilakukan untuk bertujuan ingin mencatat seluruh peristiwa atau hal penting yang terjadi
dengan objek penelitian tersebut. Pengamatan harusnya dilakukan dengan lebih teliti serta
akurat di setiap fase atau tingkatan penelitiannya.
 Mengumpulkan seluruh data serta hasil penelitian, dari mulai pencatatan data yang harus
dilakukan dengan jelas agar mendukung kelancaran penelitian yang dilakukan. Pengumpulan
data tersebut bertujuan agar bisa mengamati tiap-tiap perubahan yang mungkin saja terjadi.
 Mengolah serta menganalisis semua data, pengolahan hingga penyajian data yang penting
supaya mampu menganalisis data dengan baik dan benar.
Berikut beberapa hal yang seharusnya dianalisis:
1. Setiap data yang dibuat apakah bisa menghasilkan atau menciptakan kurva yang mulus
2. Selain kurva, apakah ada data yang lain
3. Data tersebut, apakah bisa diabaikan saja atau ada sebuah alasan tersendiri mengapa hal
tersebut terjadi.
4. Kesimpulan, yaitu berkenaan tentang perumusan mengenai hasil apa yang didapatkan dari
sebuah penelitian kualitatif.
5. Membuat sebuah laporan kegiatan tentang penelitian, yaitu hasil penelitian yang
dikomunikasikan dengan cara tertulis, salah satu bentuknya ialah laporan kegiatan penelitian.

3.2 Alat dan bahan


Dalam melakukan penelitian ini ada beberapa alat dan juga bahan yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan penelitian agar memperoleh hasil yang lebih maksimal. Berikut alat-alat yang diperlukan
untuk mendukung penelitian ini:

 Ember
 Gayung
 Pisau
 Kertas hvs
 Alat tulis
 Penggaris

Sedangkan bahan-bahan yang harus disiapkan untuk digunakan dalam mendukung penelitian ini,
diantaranya:

 Kayu
 Air

3.3 Jadwal Penelitian dan Langkah-Langkahnya

Dalam melaksanakan penelitian diperlukan jadwal serta langkah-langkah yang signifikan untuk
mendukung penelitian berjalan dengan lancar.

 Mempersiapkan alat-alat dan juga bahan yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan
penelitian.
 Mempersiapkan 2 buah ember yang nantinya akan dipergunakan untuk 2 tahap perlakuan, ada
baiknya pilih ember yang sama.
 Masing-masing ember harus di isi dengan air sekitar 100 ml supaya kelembabannnya tetap
terjaga (biasanya tinggi air dalam ember sekitar 1 cm).
 Letakan media yang sudah disediakan untuk lumut bisa tumbuh, berupa kayu berukuran 10 x
15 cm di masing-masing ember yang sudah disiapkan sebelumnya.
 Letakan masing-masing ember di lokasi yang berbeda
 Kemudian letakan ember A di lokasi dekat sumur atau tempat yang lembab dengan kualitas
pencahayaan yang cukup terang.
 Letakan ember B di lokasi depan halaman rumah yang memiliki suhu udara lebih panas
dengan kualitas pencahayaan yang sangat terang .
 Kemudian setelah beberapa hari berlalu lakukan pengamatan pada kedua ember tadi, apakah
sudah terlihat ada tanda-tanda lumut yang tumbuh di masing-masing ember tersebut?
 Tinjau masing-masing ember dalam 3 hari sekali, kemudian catat hasilnya.
 Dalam peninjauan tadi apakah ada sejumlah perbedaan mengenai pola pertumbuhan lumut
yang ada di kedua ember tersebut?
 Catat semua hal yang terjadi baik perbedaan maupun peristiwa yang terlihat.
 Olah seluruh data yang sudah terkumpul, kemudian buat grafik perbandingan.
 Selanjutnya tarik sebuah kesimpulan
Aa

DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/BIOMA/article/download/2654/2108#:~:text=Adapun
%20faktor%20abiotik%20yang%20mempengaruhi%20pertumbuhan%20tumbuhan%20lumut
%20yaitu,kelembapan%2C%20ph%20dan%20intensitas%20cahaya

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_lumut

https://republikseo.net/contoh-proposal-penelitian-ilmiah-lengkap/

Anda mungkin juga menyukai