Anda di halaman 1dari 3

SURAT PERJANJIAN SEWA-MENYEWA INFRASTRUKTUR

Pada hari ini, ……, …………… (tanggal ditulis abjad) di Madiun, yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Ardian Mustofa


NIK : 3504130405830007
Alamat : Jl. Raya Panjerejo - Rejotangan, RT.01/RW.01, Dusun Ngipik,
Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung
Jabatan : Direktur

Dalam hal ini bertindak atas nama PT. Dimensi Jaringan Bersinar yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama :
NIK :
Alamat :
Pekerjaan :
Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

Kedua belah pihak dengan ini menerangkan bahwa PIHAK PERTAMA selaku Direktur PT.
Dimensi Jaringan Dimensi Bersinar telah sepakat untuk menyewakan infrastruktur perusahaan
kepada PIHAK KEDUA berupa:

………………………………………………………………………………………………………….
..

Selanjutnya kedua belah pihak bersepakat bahwa perjanjian sewa-menyewa antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA ini berlaku sejak tanggal penandatanganan surat perjanjian ini.
Adapun syarat-syarat serta ketentuan- ketentuan dalam surat perjanjian ini diatur dalam 10
(sepuluh) pasal, sebagai berikut:

Pasal 1
HARGA SEWA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat untuk menentukan harga sewa atas
linfrastruktur tersebut dengan nila sewa (Rp……………..) (…………) untuk jangka waktu 1 (satu)
b u l a n terhitung sejak tanggal ………….. (… … … … … … … … . ) sampai dengan tanggal
………….. (… … … … … … … … … … … … … … … … … ) dan akan secara otomatis diperpajang
apabila diperlukan sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Pasal 2
LARANGAN BAGI PIHAK PERTAMA
Sebelum jangka waktu kontrak seperti yang tertulis pada pasal 1 (satu) surat perjanjian ini berakhir,
PIHAK PERTAMA tidak dibenarkan meminta PIHAK KEDUA untuk mengakhiri jangka waktu
kontrak kepada PIHAK PERTAMA kecuali disepakati oleh kedua belah pihak.
Pasal 3
LARANGAN BAGI PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan sama sekali untuk mengalihkan hak atau mengontrakkan kepada
PIHAK KETIGA tanpa ijin serta persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan untuk mengubah struktur dan instalasi dari barang yang
diditipkan tersebut tanpa ijin dan persetujuan dari PIHAK PERTAMA

Pasal 4
TANGGUNG JAWAB AKIBAT PENCURIAN
1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab apabila terdapat pencurian atau kerusakan yang
dilakukan oleh lingkungan atau aktivitas teknis PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA dibebaskan dari segala ganti rugi atau tuntutan dari PIHAK
PERTAMA akibat kerusakan pada barang yang diakibatkan oleh force majeure.
Yang dimaksud dengan Force majeure adalah:
a. Bencana alam, seperti: banjir, gempa bumi, tanah longsor, petir, angin topan, serta
kebakaran yang disebabkan oleh faktor extern yang mengganggu kelangsungan
perjanjian ini.
b. Huru-hara, kerusuhan, pemberontakan, dan perang.

Pasal 5
TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas pemeliharaan atau perbaikan barang yang dititipkan di
lahan milik PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA juga bertanggung jawab terhadap kerusakan
yang terjadi diluar kendali PIHAK KEDUA.

Pasal 6
TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan barang yang dititipkan dan pengendalian lokasi
agar jauh dari jangkauan anak-anak.

Pasal 8
HAL-HAL LAIN
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan dimusyawarahkan bersama oleh
kedua belah pihak.
2. Mengenai perjanjian ini dan segala akibatnya, kedua belah pihak bersepakat untuk memilih
domisili yang tetap pada Kantor Pengadilan Negeri Surabaya.

Pasal 9
PENUTUP
Segala sesuatu yang belum diatur di dalam perja njian ini, akan diatur dengan peraturan perusahaan
dan/atau Surat Perjanjian Tambahan (addendum) yang merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian
ini.
Demikian perjanjian sewa-menyewa ini dibuat rangkap 2 (dua) yang mempunyai kekuatan
hukum yang sama dan ditandatangani di atas kertas bermaterai cukup.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

[ ............................... ] [ ............................................. ]

SAKSI-SAKSI:

[ ] [ ]

Anda mungkin juga menyukai