Anda di halaman 1dari 24
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA KEGIATAN BELAJAR IT KEBUGARAN JASMANI Kebugaran jasmani (K3) adalah derajat sehat dinamis seseorang yang merupakan kemampuan jasmani yang ‘menjadi dasar untuk Keberhasilan pelaksonaen tugas yang harus dilaksanakan. Oleh Karena itu ciperlukan ppemibinaan dan pemelinaraan kebugaran Jasmani seseorang. Untuk keberhasilan pelaksanaan tugas ini perlu adanya kesesuaian antara syarat yang harus dipenuhi yaitu yang bersifat anatomis dan fisilocis terhadap macam dan Intensitas tugas fisk yang harus dilaksanakan, Sehubungan dengan itu maka perlu dipahami apa kebugaran jasmani ddan apa saja macam kebugaran jesmani, bagaimana hubungannya dengan kesehatan dan bagaimana olahraga dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani KEBUGARAN JASMANI ‘Ada beberapa istilah lain yang dipergunakan untuk maksud yang sama dengan kebugaran jasmani, yait ‘© kesegaran jasmani ‘© kesanggupan jasmani ‘© kesamaptaan jasmani kesemuanya dimaksudkan untuk menerjemahkan istlah asal yaitu: Physical Fitness. ‘Untuk dapat memahami arti Kebugaran jasmani, perl ditelusuri kembali dari istlah asalnya. Secara harfiah arti physical fitness ialah kecocokan fisk atau kesesuaian jasmani. Ini berarti ada sesuatu yang harus cocok dengan fisik atau jasmani itu; yaitu macam atau beratrya tugas yang harus cilaksanakan oleh fisik atau jasmani itu, Dengan demikian secara garis besar dapat dikatakan bahwa kebugaran jasmani ialah kecocokan keadaan fisk terhadap tugas yang harus dilaksanakan oleh fisk itu; atau dengan perkataan lain: Untuk dapat melaksanakan tugas fis tertentu — dengan hasil yang baik ~ diperlukan syarat-syarat fisk tertentu yang sesuai dengan sifat tugas fisk itu. Pengertian secara garis besar ini masih memeriukan penjebaren lebih lanjut khususnya dalam kaltan dengan syarat-syarat fsik tertentu. Syarat-syaratfisk itu dapat bersfat = Anatomis (Struktural), dari pengertian ini timbul istlah Anatomical (Structural) fitness yaitu kesesuaian struktur «dan komponen jasmani terhadap tugas fsik yang harus dlaksanakan. = Fisiolog's (Fungsional), dari pengertian ini timbul istiah Physiological (Functional) fitness yaitu kesesuaian jasmani ssecara fungsional terhadap tugas fisk yang harus dilaksanakan. Dengan cemikian Physical fitness terdir dari 2 bagian yaltu = Anatomical (Structural) fitness. Physiological (Functional) fitness. ‘Anatomical fitness : ‘Bethubungan dengan masalah-masalah yang bersifat anatomis yaitu: _—_—- tinggi badan + erat badan ~ kelengkapan anggota badan ~ ukuran berbagai bagian badan. @ Dipindai dengan CamScanner FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA Physiological fitness Berhubungan dengan masalah-masalah yang bersifatfisiologis yaltu: alat-alat tubuhnya terhadap = keadaan lingkungan Ingkat kemampuan menyesuaikan fungs! suhu kelembaban ketinggian sifat medan, dar/atau = tugas fisk = berbagai bentuk kegiatan dan beban (intensitas) kerja jasmaniah, secara ~ fisiologis yeitu: alat-alat tubuh berfungsi dalam batas-batas normal efisien tidak terjadi kelelahan yang berlebihan atau yang bersifat kumulatif telah puih sempurna sebelum datangnya tugas yang sama pada esok harinya. Pada seat ini pengertian Physical Mtness lebih bertitk berat pada Physiological fitness yang pada hakekatnya berarti: Tingkat kesesuaian derajat sehat dinamis yang dimilki oleh si pelaksana terhadap beratnya tugas fisik yang harus dilaksanakan, (jhat : Sehat ctinjau Gari imu Faal), Penitik-beratan kepada Physiological fitness disebabkan ‘leh Karena mengembangkan kemampuan fungsional tubuh lebih memberikan hasil yang nyata bila dibandingkan dengan mengembangkan struktur tubuh. Contoh : orang yang lemah tetapi sehat (statis) dengan melath fisiknya ‘melalui olahraga akan menjadi orang yang lebih sehat (dinamis). Sebaliknya orang yang cacat jasmaniahnya rmisalnya kehilangan satu tungkai atau lengannya tidak mungkin dapat diperbaiki dengan melatih fisik melalui lahraga kecuali dengan menggunakan prothese; tetapi secara fungsional fungsi tubuhnya masih selalu dapat diperbaiki sehingga prestasi kerja/produktivtasnya masih selalu dapat dltingkatkan, TTelan disebutkan di atas bahwa kebugaran jasmani ialah kecocokan keadaan fisk terhadap tugas yang harus dilaksanakan oleh fisik itu. Oleh Karena itu maka kebugaran jasmani bersifatrelatf baik secara anatomis maupun fisiologis, artinya ft atau tidaknya seseorang selalu dalam hubungan dengan tugas fisk yang harus diaksanakan. Dibawa ini ciberikan diagram yang memperiiatkan sifatrelatif kebugaran jasmani (Physical fitness) tersebut, Dari diagram di bawab ini jelasiah bahwa 1. Kebugaran jasmani dimiliki oleh semua orang, baik yang mempunyai derajat sehat yang tinggi maupun yang mempunyai derajat sehat yang rendah (sakit). 2. Pembinaan/peningkatan derajat kebugaran jasmani berarti pembinaan/peningkatan derajat sehat maupun kemampuan kerja fs 3. Kemampuan melakukan kerja fisik yang lebih berat berarti derajat sehat (dinamis) yang lebih tinggi, ‘sebaliknya, 4. Derajat sehat (dinamis) yang lebih tinggi berarti kemampuan melakukan kerja fisik yang lebih berat @ Dipindai dengan CamScanner FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN | 20 JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA Dengan demikian sekal agi telat jelas bahwa orang yang sehat dinamis adalah juga sehat statis, tetapi belum tentu sebaliknya. Demikian pula terlihat jelas bahwa olahraga yang dilakukan dengan intensitas yang tepat, akan mempertinggi atau setidak-tidaknya mempertahankan derajat sehat dinamis yang telah dimiliki, apalagi bila intensitasnya dinaikkan secara bertahap. ‘Semua bentuk Keglatan manusia selalu memerlukan cukungan fisik/jasmani, sehingga masalah kemampuan fisik/jasmani merupakan faktor dasar bagi setiap aktivitas manusia, Oleh Karena itu untuk setiap aktivtas kita sehari- har, minimal kita harus mempunyai kemampuan fisik/jasmani yang selalu mampu mendukung tuntutan aktivtas itu ddan tentu saja lebih baik lagi bila kita memillki pula cadangannya. Adanya kemempuan fisk yang melebihi kebutuhan minimal, menjamin kelancaran tugas dan Kesejahteraan din dan keluarganya, Karena la masih selalu mempunyai kemampuan untuk melakukan tugas extra dan tugas/perhatian bagi keluarganya sepulang kerja, bbukannya langsung tidur saja oleh karena sudah kehabisan tenaga. Kebugaran jasmani seperti telah cikemukakan di atas, adalah keadaan kemampuen jasmani yang dapat ‘menyesuaikan fungs| alat-alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan/atau terhadap keadaan lingkungan yang harus diatasi dengan cara yang efisien, tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulh sempuma sebelum datang tugas yang sama pada esok harinya. Dengan demikian, kebugaran jasmani sesungguhnya adalah derajat sehat dinamis tertentu yang dapat menanggulangi tuntutan jasmani dalam melaksanakan tugas hidup sehari-hari dengan selalu masih mempunyai cadangan kemampuan (tidak lelah berlebihan) untuk melakukan kegiatan fisik extra serta telah pulh kembali esok harinya menjelang tugas sehari-harinya lagi, Kebugaran jasmani/ sehat dinamis herus selalu dipelinara dan bahkan dltingkatkan agar Kemampuan cadangan untuk menghadapi tugas-tugas extra — khususnya bagi kesejehteraan keluarga, bagi kegiatan kemasyarakatan dan guna menghadapi keadaan darurat — dapat bertambah. ‘Secara akademis, pengertian Kebugaran Jasmani hanya menunjukkan hubungan relatif antare derajat sehat dinamis (kemampuan fisik) yang dimilki seseorang pada seat itu dengan tugas fisik yang harus dilakukan artinya hanya menunjukkan adakah kesesuaian antara koncisifisiknya pada saat itu dengan tugas fsik yang harus dilakukan. Dengan pengertian demikian maka sesungguhnya Kebugaran Jasmani tidak bertingkat-tingkat. Yang bertingkat- tingkat adalah Kemampuan/ kondisl fisik (sehat dinamis) dan beratnya tugas yang harus dllaksanakan, Dalam perkembangannya di masyarakat Kebugaran Jasmani kemudian diartikan sebagai derajat sehat dinamis, sehingga leh karena itu maka Kebugaran Jasmani menjadi bertingkat-tingkat sesual derajat sehat dinamis yang dimikinya seat itu, Demikianlah maka derajat Kebugaran Jasmani hakekatnya adalah derajat sehat dinamis yang diperlukan (yang sesual) dengan kebutunannya untuk melakukan sesuatu tugas fisk. Dari penjelasan terakbhir ini semakin jelas bahwa Kebugaran Jasmani lebih bertitik berat kepada Physiological Fitness. ‘TES KEBUGARAN JASMANI Komponen Kebugaran Jasmani secara anatomis terdiri dari: Ergosistema I (ES-1) dan Ergosistema II (ES-II). ES-L terdii dai = Kerangka dengan persendiannya ~ Otot Sarat ESI terdir dar: @ Dipindai dengan CamScanner FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA Darah dan cairan tubuh Perangket penafasan = Perangkat kardiovaskular Komponen Kebugaran Jasmani secara fisiologis adalah fungsi dasar dari komponen-komponen anatomis tersebut di atas yaitu Fungsi dasar ES-I yang wujudnya adalah: ~ fexibilitas kekuatan dan daya tahan otot ~ fungsi koordinasi saraf Fungsi dasar ES-II yang wujudaya adalah: ~ aya tahan umum. ‘Secara fungsional, ES-I mewujudkan: ~ _kapasitas anaerobik yang merupakan faktor pembatas kemampuan maximal primer. ‘Sedangkan ES-II mewujuckan: kapasitas aerobik (VO; max) yang merupakan faktor pembatas kemampuan maximal sekunder. Kapasitas anaerobik merupakan faktor pembatas kemampuan maximal primer oleh karena bila seluruh kapasitas anaerobik telah habis terpakal maka olahraga tidak mungkin dapat dilanjutkan, karena telah terjedi kelelahan yang rmutlak (exhaustion). Kapasitas aeroblk merupakan faktor pembatas kemampuan maximal sekunder oleh karena kapasitas aerobik hanya menentukan apakah kelelahan mutlak cepat atau lambat datangnya. Artinya kelelahan rmutlak bukan tanggung-jawab kapasitas aerobik. Bila kapasitas aerobik besar, maka kelelahan lambat datang ssedang bila kecil maka kelelahan cepat datang. Dalam hubungan dengan tes kebugaran jasmani, perlu diketahui tata-hubungan fungsional antara ES-I dengan ES-II, yang dalam permujudannya adalah tata-hubungan antara kapasitas anaerobik dengan kapasitas aerobik. Aktvitas ES-I akan merangsang ES-II untuk menjaci aktif, yang selanjutnya aktivitas ES-II mendukung kelangsungan aktivitas ES-I, artinya tidak mungkin terjadi ES-II menjadi aktif tanpa adanya aktivitas ES-I (rangsangan dari ESI). Sebaliknya tidak mungkin terjad| ada aktivitas ES-1 dalam durasi yang panjang tanpa dukungan ES-IL Besar olahdaya anaerobik menunjukkan tingginya intensitas aktivitas ES-1 (= intensitas kerja/ olehraga) yang ssedang terjadi yang berarti menunjukkan tingginya kebutuhan atau tuntutan akan O, sedangkan besar olahdaya ‘aeroblk menunjukkan berapa besar olzhdaya anaerobik yang dapat diimbangi, yang berarti berapa besar kemampuan ES-II untuk memasok O; pada saat itu. Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa besar olahdaya aerobik yang terjadi ditentukan oleh besar rangsangan dari olahdaya anaerobik. Hal ini berarti bahwe besar olahdaya aerobik (besar pasokan O2) yang terjadi tidak mungkin melebihi besar olahdaya anaerobik (besar tuntutan akan Os) yang sedang berlangsung, Kecuali pada pemullhan total atau parsial. Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa faktor pembatas kapasitas anaerobik adalah kemampuan otot (dalam kondisi fungsi ES-I lainnya normal), sedangkan faktor pembatas kapasitas aerobik adalah jantung, bila fungsi Komponen-komponen ES-IIlainnya adalah normal. @ Dipindai dengan CamScanner FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA Komponen saraf dari ES-I dengan fungsi koordinasinya menentukan kemampuan ketrampilan, khususnya kemampuan ketrampilan gerak hasil pembelajaran. Dengan demikian secara fisilogis terdapat tiga macam tes kebugaran jasmani yaitu tes kebugaran jasmani terhadap: (1) kapasitas anaerobik, (2) kapasitas aerobik dan (3) kemampuan ketrampilan kecabangen olahraga, Dalam hubungan dengan populasi yang akan cites, bila populasi yang akan dites sangat heterogen (masyarakat umum) misalnya warga sesuatu RT, maka tes KJ cukup terhadap kapasitas aerobik saja, oleh karena tujuan sebenarnya adalah untuk mengetahui derajat sehat dinamis populasi tersebut. Hal itu juga berkaitan dengan pengertian bahwa apabila kapasitas aerobiknya (fungs! ES-II) balk, maka tidak mungkin fungsi ES-I nya buruk, oleh arena kapasitas aerobik yang baik hanya dapat dirangsang oleh fungsi ES-I yang juga baik. Artinya kalau kapasitas ‘erobik balk, maka dapat dipastikan bahwa orang itu bukan orang yang malas melakukan aktivitasfisikj olahraga ! Bila populasinya homogen, atau untuk mendapatkan populasi yang homagen (penerimaan_mahasiswa FPOK/FIK), maka tes yang diterapkan adalah terhadap kapasitas anaerobik dan kapasitas aerobk. Sedangkan terhadap populasi khusus (Atlet sesuatu cabang clahraga), maka tes dilakukan terhadap ketioa komponen 1d tersebut di atas. KESIMPULAN Setelah memahami hakekat Sehat dan Kesehatan, Pendidikan Jasmani, Olahraga, Olehraga Kesehatan dan ‘Sasaran Olahrage Kesehatan maka tibalah saatnya kita memikirkan kemana pelaksanaan olahraga ini sebalknya kita arahken, 1. Olahraga secara umum hendaknya difahami sebagai alat pelatihan untuk memelihara, meningkatkan derajat sehat dinamis dan kualitas hidup menuju kondisi Sejahtera paripurna sesuai konsep Sehat WHO. 2. Olahraga, khususnya di Lembaga Kependidkan/ Persekolahan, perlu secara terus-menerus digalakkan kembali dengan menekan-kan konsep Olahraga Kesehatan sebagai pokok pemikiran dan penyajiannya. Oleh Karena durasi (lama-waktu) pelaksanaan Olahraga Kesehatan cukup 10-30 menit, maka hakekatnya rmelakukan olahraga Kesehatan adalah memenuhi kebutuhan hidup bukannya membuang-buang waktu. Olahraga Kesehatan dapat disajiken 2 x pertemuan/minggu @ 30 merit, yang berarti masih memenuhi persyaratan minimal Olahraga Kesehatan, Para Pelaku Olahraga Kesehatan Khususnya usia lanjut perlu melakukan olahraga kesehatan secara routine/ teratur untuk memelara dan/ atau meningkatkan kemandirian dalam peri kehidupannya sehari-hari (peri kehidupan bio-psiko-sosiologiknya) demi meningkatkan kualtas hidup. 4. Keberhasilan misi di tingkat lapangan sangat ditentukan oleh kualitas Guru Pendidikan Jasmani dan para Instruktur Olahrega Kesehatan serta pemahamannya mengenai makna Olahraga Kesehatan bagi Lembaga- lembaga Pembinaan mutu sumber daya manusia dan masyarakat !uas ada umumnya, serta ketulusan dan kesungguhan dalam pengabdiannya. 5. Olahraga kesehatan ¢i lembaga-lembaga Pembinaan mutu sumber daya manusia maupun di masyarakat las pada umumnya harus dapat dirasakan sebagai kebutuhan, sehingga mereka akan merasa dirugikan rmanakala kegiatan Olahraga ditiadakan. @ Dipindai dengan CamScanner FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN | 23 JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA 6. Peningkatan intensitas Olahraga Kesehatan selalu harus dilakukan secara bertahap, oleh Karena setiap pelatihan memang harus selalu claksanaken secara bertahap dan pentahapan adalah prosedur keamanan. Prinsip pentahapan berlaku untuk seluruh pelatinan jasmani/olahraga, dan dapat dipelajari dari contoh di lampiran. 7. Dosis olahraga kesehatan harus submaximal tetapl adekuat. Kelebihan dosis olahraga khususnya pada usia madya ke atas dapat memicu serangan jantung dan stroke yang mematikan. 18, Peningkatan dosis olahraga kesehatan selalu harus melalui pentahapan yang submaximal (denyut nadi < 80% DNM, fektor keamanan), untuk menuju pencapaian intensitas Olahraga Kesehatan setingkat di atas Intensitas aktivites fisk dalam kehidupannya sehar-hari, Oleh arena itu setiap orang mempunyal dosis lahraganya masing-masing.. 9. Olahraga kecabangan yang berbentuk permainan (bulutangk’s, tenis dsb), hakekatnya bukaniah olahraga kesehatan oleh karena faktor emosi sering tidak terkendali sehingga faktor keamanan menjadi terabaikan. Oleh Karena itu olahraga permainan sebagai kegiatan rekreas| perlu dilandasl dengan Olahraga kesehatan demi faktor keamanan, 10. Olahraga kecabangan yang bersifat prestatif ci Lembaga-lembaga Kependicikan/ Persekolahan, perlu pula clikembangkan namun sebaiknya ditempatkan sebagai kegiatan tambahany pillhan, LATIHAN 2. Jelaskan pengertian tentang Kebugaran Jasmani (K3)! 2. Sehubungan dengan tugas fisik yang harus dilakukan memerlukan syarat fisik tertentu, maka Physical Fitness terdiri dari dua bagian. Tulis dan jelaskan masing-masing 7 3. Jelaskan tujuan utama pembinaan Kebugaran Jasmani ? 4, Jelaskan macam-macam tes KI? 5. Jelaskan aspek apa saja yang harus dites ? 6. Bagaimana dampak pisikologis dari diterapkannya olahraga kesehatan dapat memengaruhi rasa kesetaraan dan kebersamaan? 7. Sebutkan perbedaan olahraga kesehatan dan olahraga prestasil Jelaskan dengan singkat siapa yang dimaksud pelaku olahraga ! 9. Sebutkan 3 sasaran olahraga kesehatan! Kepustakaan 1. Cooper, KH. (1994) : Antioxidant Revolution, Thomas Nelson Publishers, Nashville-Atlanta-London- ‘Vancouver. 2. Giriwijoyo,¥.S.S. (1992) : lImu Fae! Olahraga, Buku perkuliahan Mahasiswa FPOK-IKIP Bandung, 3. Giriwijoyo,H.Y.S.S. dan H.Muchtamadii M.All (1997) : Makalah : Pendidikan Jasmani dan Olahrage i Sekolah, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, IKIP Bandung, 4, Giriwijoyo,H.Y.SSS. (2000) : Olahrage Kesehatan, Bahan perkuliahan Mahasiswa FPOK-UPI. Gitiwijoyo,H.Y.S.S. (2001) : Makalah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga, kontribusinya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik, Mayhad Al-Zaytun, Haurgeuls, Indramayu, Jawa Barat. © Dipindai dengan CamScanner BABII UAN PUSTAKA, A. Kebugaran Jasmani 1, Pengertian kebugaran jasmani Istilah kebugaran jasmani (physical fitness) sering dibicarakan bila mendiskusikan tentang aktivitas fisik, Kebugaran fisik atau lazim disebut kesegaran jasmani mengandung makna kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan, Ada beberapa Komponen kesegaran jasmani baik yang terkait dengan kesehatan maupun yang terkait dengan keterampilan (Welis, 2013). Secara harfiah arti physical fitness ialah kecocokan fisik atau kesesuaian jasmani. Ini berarti ada sesuatu yang harus cocok dengan atau jasmani. itu. Dengan demikian secara garis besar dapat dikatakan bahwa kebugaran jasmani ialah Kecocokan keadaan fisik terhadap tugas yang harus dilaksanakan oleh fisik itu. Kebugaran jasmani bersifat relatif baik secara anatomis maupun fisiologis, artinya fit atau tidaknya seseorang selalu dalam hubungan dengan tugas fisik yang dilaksanakan, Kebugaran jasmani adalah keadaan kemampuan jasmani yang dapat menyesuaikan fungsi alat — alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan/atau terhadap keadaan Tingkungan yang harus diatasi dengan cara yang efisien, tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna sebelum datang tugas yang sama pada keesokan harinya (Giriwijoyo, 2004). @ Dipindai dengan CamScanner 2. Komponen kebugaran jasmani Ada beberapa komponen kesegaran jasmani baik yang terkait dengan Kesehatan maupun yang terkait dengan keterampilan, Menurut (Welis, 2013) Komponen kesegaran jasmani yang terkait dengan Kesehatan meliputi daya tahan ardiorespirasi, daya tahan otot, kekuatan otot dan komposis tubuh. Sedangkan Komponen kesegaran jasmani yang berkaitan dengan keterampilan meliputi kecepatan, kelincahan/ketangkasan, keseimbangan, kecepatan reaksi, kelenturan dan koordinasi. a. Daya tahan kardiorespirasi Daya tahan kardiorespirasi adalah _kemampuan sistem pernapasan dan sirkulasinya di dalam tubuh untuk mensuplai bahan bakar selama melakukan aktivitas fisik, b. Kekuatan otot Kekuatan otot adalah kapasitas untuk mengatasi suatu beban/hambatan. Latihan kekuatan akan menghasilkan pembesaran otot dan peningkatan kekuatan otot. c. Daya tahan otot Daya tahan otot adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi yang beruntun atau berulang — ulang, mengatasi beban pada suatu waktu tertentu atau dengan kata lain daya tahan otot adalah kemampuan untuk melaksanakan kekuatan dan mempertahankannya selama mungkin. d. Komposisi tubuh Komposisi tubuh menggambarkan jumlah relatif dari otot, lemak, tulang, dan bagian penting lain dari tubuh komposisi tubuh akan berbeda berdasarkan jenis @ Dipindai dengan CamScanner kelamin, Komposisi temak tubuh perempuan lebih tinggi bila dibandingkan laki ~ Iki. e. Kecepatan gerak Kecepatan gerak adalah kemampuan atau laju gerak yang dapat berlaku untuk tubuh secara keseluruhan atau bagian tubuh untuk melaksanakan gerak — gerak yang sama atau tidak sama secepat mungkin. f Kelincahan Kelincahan adalah kemampuan mengubah secara cepat arah tubub/bagian tubuh tanpa gangguan keseimbangan. Definisi lain dinyatakan bahwa kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah tubuh secara efisien, dan hal ini memerlukan suatu. kombinasi dari keseimbangan (balance), koordinasi (coordination), kecepatan (speed), refleksi (reflexes), dan kekuatan (strength). g. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan, h. Kecepatan reaksi Kecepatan reaksi adalah waktu tersingkat yang dibutuhkan untuk memberikan jawaban kinetis setelah menerima rangsangan, Koordinasi Koodinasi menyatakan hubungan harmonis berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan, 10 @ Dipindai dengan CamScanner j. Kelenturan Kelenturan adalah cakupan dari gerakan di sekitar persendian. Jika kita ingin meningkatkan fleksibilitas, maka aktivitas yang dapat memperpanjang otot — otot adalah berenang atau dengan suatu program peregangan dasar, 3. Faktor - faktor yang memengaruhi kebugaran jasmani remaja Untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang optimal, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani, Kebugaran jasmani yengaruhi oleh faktor — faktor sebagai berikut (Irianto, 2004). a. Makanan Setiap manusia memerlukan makan yang cukup untuk dapat mempertahankan hidup secara layak, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, yakni memenuhi syarat makan sehat berimbang, cukup energi, dan nutrisi. Untuk mendapatkan kebugaran jasmani_ yang prima selain memperhatikan dari segi makan sehat berimbang juga dituntut meninggalkan kebiasaan buruk, yaitu minum alkohol serta makan berlebihan secara tidak teratur. b. Istirahat Tubuh manusia tersusun atas organ, jaringan dan sel yang memiliki kemampuan kerja terbatas. Kelelahan adalah suatu indikator dari keterbatasan fungsi tubuh manusia, Untuk itu i hat sangat diperlukan agar tubuh dapat melakukan pemulihan schingga mampu melakukan kerja dengan nyaman. cc. Olabraga Olahraga merupakan bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan anggota gerakan tubuh yang dilakukan secara berulang dan bertujuan cre @ Dipindai dengan CamScanner untuk meningkatkan kebugaran jasmani, Anjuran untuk melakukan olahraga, yaitu dilakukan 30 menit tiap harinya Faktor — faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani menurut buku Panduan Kesehatan Olahraga, (Karim, 2002) adalah sebagai berikut, a. Umur Kebugaran jasmani anak — anak meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya. b. Jenis kelamin Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki — laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas anak laki — laki biasanya mempunayi nilai yang jauh lebih besar. cc. Genetik Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postu tubuh, obesitas, hemoglobin/sel darah dan serat otot. . Makanan Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat (60 — 70 %). Diet tinggi protein terutama untuk memperbesar otot dan untuk olahraga yang memerlukan kekuatan otot yang besar. 12 @ Dipindai dengan CamScanner fe. Rokok Kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO2 max, yang berpengaruh terhadap daya tahan. Perkins dan Sexton dalam penelitiannya menyebutkan nicotine dapat memperbesar pengeluaran energi dan mengurangi nafsu makan, 4. Bentuk — bentuk tes kebugaran jasmani a. Tes lari cepat 50 meter Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan berlari. Cara melakukan tes ini yaitu start dilakukan dengan menggunakan start berdiri. Pada aba — aba “Bersedia” peserta tes berdiri dengan salah satu ujung kakinya sedekat mungkin dengan garis start, Pada aba ~ aba “Siap” peserta tes bersiap untuk berlari. Pada aba — aba “Ya” atau bunyi peluit peserta tes berlari secepat mungkin menempuh jarak 50 meter sampai melewati garis finish (Riangwati, 2013), b. Tes baring duduk (Sit-Up) Tes ertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Alat ~ alat yang digunakan dalam tes ini adalah lantai / lapangan yang rata dan bersih, stopwatch, alat tulis, alas / tikar / matras dll. Sikap permulaan dalam tes ini adalah berbaring terlentang di lantai, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90° dengan kedua jari — jarinya diletakkan di belakang kepala, Peserta lain menekan/memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat. Gerakan aba-aba “Ya” peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap awal. Lakukan gerakan ini berulang ~ ulang tanpa henti selama 60 detik (Riangwati, 2013). 13 @ Dipindai dengan CamScanner c. Tes multi tahap (Bleep Test) Tes ini merupakan tes yang dilakukan di lapangan sederhana namun menghasitkan suatu perkiraan yang cukup akurat tentang konsumsi oksigen maksimal untuk berbagai kegunaan/tujuan, Pada dasarnya, tes ini bersifat langsung, peserta berlari secara bolak balik sepanjang jalur atau lintasan yang telah diukur sebelumnya, sambil mendengarkan serangkaian tanda yang berupa bunyi “Tut” yang terekam dalam kaset. Tanda “Tut” tersebut pada mulanya berdurasi sangat lambat, tetapi secara bertahap menjadi lebih cepat schingga akhimya makin sulit peserta untuk menyamakan kecepatan langkahnya dengan kecepatan yang diberikan oleh tanda tersebut. Peserta berhenti apabila ia tidak mampu lagi mempertahankan langkahnya, dan tahap ini menunjukkan tingkat konsumsi oksigen maksimal peserta tersebut (Fenanlampir & Farug, 2015) B. Aktivitas Olahraga 1. Pengertian olahraga Perkataan olahraga mengandung arti akan adanya sesuatu yang berhubungan dengan peri iwa mengolah yaitu mengolah raga atau mengolah jasmani. Definisi atau batasan tentang olahraga itu sendiri masih belum tegas, akibatnya terdapat bermacam — macam batasan, definisi ataupun deskripsi mengenai pengertian apa itu olahraga, Karena memang belum ada lembaga resmi yang diakui sebagai berwenang (seperti halnya WHO yang diakui berwenang membuat batasan, definisi ataupun deskripsi_ mengenai pengertian apa itu. sehat), untuk membuat batasan, definisi ataupun deskripsi mengenai pengertian apa itu olahraga, Dari sudut pandang Hmu 14 @ Dipindai dengan CamScanner Faal Olahraga, olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya, sesuai dengan tujuannya melakukan olahraga (Giriwijoyo, 2004). Olahraga adalah proses sistemik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan dan membina potensi — potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik, artinya olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuban dan perkembangan jasmani, rohani, dan sosial (Yuliatin, 2012). 2. Jenis olahraga dan manfaatnya bagi kesehatan Olahraga merupakan aktivitas untuk melatih tubuh seseorang baik secara jasmani maupun rohani. Semakin sering kita melakukan olabraga, maka akan semakin sehat pula tubuh kita, Selain itu juga dapat membuat tubuh kita tidak mudah terserang berbagai penyakit dan gangguan kesehatan lainnya. Tapi karena kesibukan dan rasa malas membuat olahraga lebih sering terabaikan dan bahkan terlupakan (Kemenkes RI, 2016). 15 @ Dipindai dengan CamScanner Jenis jenis olahraga dan manfaatnya adalah sebagai berikut (Kemenkes RI, 2016). a. Kardiovaskular Olahraga kardiovaskular merupakan salah satu bentuk olahraga yang memiliki fungsi untuk meningkatkan pernapasan dan denyut jantung, Pada intinya olahraga ini memaksa jantung bekerja keras dan lebih kuat. Selain itu juga berfungsi untuk memperbaiki cara Kerja jantung dalam memompa darah di dalam tubuh, Berikut adalah jenis olahraga kardiovaskular atau olahraga yang membuat jantung sehat. 1) Jalan cepat, jenis olahraga ini merupakan cara alami yang dapat membuat jantung lebih sehat. Selain itu jalan cepat juga sangat baik untuk membantu proses menurunkan berat badan karena jalan cepat dapat membantu mengurangi lemak otot pada area dekat sendi. 2) Senam, segala macam gerakan senam memiliki dampak positif bagi kesehatan, kebugaran, hingga Kecantikan. Senam merupakan salah satu olahraga untuk kesehatan jantung dan menjaga stamina dalam tubuh, 3) Berenang, olahraga air ini memang sangat dikenal sekali dengan manfaatnya untuk meningkatkan kesehatan jantung b. Shapping (olahraga pembentukan) Jenis olahraga selanjutnya adalah olahraga pembentukan atau yang sering disebut dengan shapping ini merupakan olahraga untuk membakar timbunan lemak dari dalam tubuh yang dapat mengurangi resiko obesitas. Adapun jenis olahraga shapping adalah sebagai berikut. 1) Latihan beban, latihan ini berfungsi untuk meningkatkan massa otot. 16 @ Dipindai dengan CamScanner 2) Push up, olabraga dengan gerakan menahan tubuh atau badan dengan hanya menggunakan tangan yang berfungsi untuk memperkuat lengan dan stamina agar tetap kuat. 3) Sit up, olahraga ini berfungsi sebagai cara membentuk otot perut yang sering ‘menjadi solusi bagi mereka yang memiliki perut buncit cc. Strethcing Strethcing gerakan yang dilakukan ketika sebelum melakukan olahraga yang berat. Peregangan adalah jenis gerakan dalam olahraga siretheing ini memiliki manfaat untuk membuat otot menjadi tetap elastisitas atau fleksibel ketika pada saat melakukan olahraga yang berat, Selain itu peregangan juga bermanfaat untuk mencegah timbulnya cidera. Manfaat terakhir gerakan strethcing adalah dapat membuat tubuh menjadi lebih kuat dimana dapat meningkatkan kekuatan sampai dengan 20%. Takaran melakukan olahraga Memiliki tubuh yang sehat dan bugar, bahkan terhindar dari berbagai penyakit berat, menjadi keinginan banyak orang. Untuk memilikinya temyata tak sulit Mulailah dengan meluangkan waktu 30 menit untuk bergerak aktif. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam (Kemenkes RI, 2017), kurang aktivitas fisik termasuk dalam atribut penyebab kematian nomer 4 tertinggi setelah tekanan darah tinggi, merokok, dan kadar gula darah tinggi. Padahal aktivitas fisik berperan penting dalam Kesehatan tubuh, termasuk mencegah penyakit yang bisa berakibat fatal seperti siroke atau serangan jantung. Setiap peningkatan aktivitas fisik akan sangat bermanfaat untuk Kesehatan, Dibandingkan duduk diam di sofa, lakukan 7 @ Dipindai dengan CamScanner aktivitas fisik di rumah seperti mengepel, mencuci piring, mencuci mobil dan lain- lain. Aktivitas seperti berjalan cepat, jogging, bersepeda, atau berenang, bisa kita Jakukan setiap hari, Mulailah dari olahraga yang ringan lalu lama — lama ditingkatkan, Kita juga bisa mencicil 30 menit itu dengan berlatih 10 menit di pagi hari, 10 menit siang, lalu sore 10 menit lagi. Sebagai langkah awal, berjalan kaki bisa menjadi pilihan karena mudah, murah, dan bisa dilakukan di mana saja, Usahakan untuk mencapai target minimal 10.000 langkah setiap hari. Bagi yang sudah sering melangkah, jangan puas, tambahkan 30 menit latihan intensitas sedang dapat memberi manfaat tambahan (Kemenkes RI, 2017). C. Pola Konsumsi 1, Pengertian pola konsumsi Pola makan sehat adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu, seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari — hari merupakan pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan sehari — hari (Adriani & Wiryatmadi, 2012). Biasanya pola ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kebiasaan, kesenangan, budaya, agama, taraf ekonomi, lingkungan alam dan sebagainya, Semua faktor tersebut bersatu membentuk pola yang kompak disebut pola konsumsi. Pola konsumsi adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi per orang per hari yang umum dikonsumsi atau dimakan penduduk pada jangka waktu tertentu (Sandjaja, 2009), 18 @ Dipindai dengan CamScanner 2. Metode pengukuran konsumsi Berdasarkan sasaran pengamatan atau pengguna, metode pengukuran konsumsi makanan dibedakan menjadi tiga, yakni tingkat nasional, tingkat rumah tangga, dan tingkat individu atau perorangan, Pengukuran konsumsi pada tingkat individu atau perorangan meliputi beberapa metode berikut: a. Metode food recall 24 jam Metode recall 24 jam adalah salah satu metode survey konsumsi yang menggali atau menanyakan apa saja yang dimakan dan diminum responden 24 jam yang berlalu baik yang berasal dari dalam rumah maupun di luar rumah, Metode ini paling sering digunakan dalam suatu penelitian karena cukup akurat, cepat pelaksanaannya, murah, mudah, dan tidak memerlukan peralatan yang mahal (Koesharto & Supariasa, 2014), b. Metode food record Metode Food Record biasanya berlangsung selama satu minggu atau 7 (tujuh) hari, Selama periode waktu tersebut, semua pangan yang dikonsumsi pada setiap waktu makan diukur dengan cara penimbangan maupun dengan menggunakan URT. Deskripsi lengkap mengenai semua jenis pangan dicatat baik mengenai merk maupun cara penyiapannya (cara memasak/mengolah makanan). Jumlah anggota keluarga dan tamu yang makan pada setiap waktu makan dicatat lengkap dengan umur dan jenis, kelaminnya (Koesharto & Supariasa, 2014). ¢. Penimbangan makanan (Food Weighing) Metode penimbangan makanan adalah salah satu metode survey konsumsi kuantitatif. Pada dasarnya metode ini adalah responden atau petugas diminta 19 @ Dipindai dengan CamScanner menimbang dan mencatat makanan dan minuman yang dikonsumsi selama satu hari, termasuk cara memasak, merk makanan dan komposisi (bila memungkinkan). Penggunaan metode ini dilakukan di rumah tangga atau institusi khusus, apabil tersedia timbangan makanan. Umumnya pedesaan di Indonesia jarang mempunyai timbangan makanan, Oleh karena itu petugas survey atau pengumpul data harus menyediakan timbangan (Koesharto & Supariasa, 2014) d. Metode riwayat makan (Dietary History Method) Riwayat makan (Dietary History) digunakan untuk menggunakan asupan gizi individu dalam kurun waktu tertentu seperti beberapa n inggu, beberapa bulan atau beberapa tahun yang lalu, Pada awalnya oleh Burke, metode ini melibatkan 4 (empat) Jangkah yaitu, 1) Pertama, mengumpulkan informasi yang bers fat umum tentang kesehatan (helath habits) 2) Kedua, pertanyaan tentang pola makan. 3) Ketiga, mengecek data yang dikumpulkan pada langkah kedua. 4) Keempat, melengkapi data responden tentang catatan makan selama 3 hari €. Metode frekuensi makanan (Food Frequency) Penggunaan metode frekuensi pangan bertujuan untuk memperoleh data konsumsi pangan secara kualitatif dan informasi deskriptif tentang pola konsumsi. Metode ini umumnya tidak digunakan untuk memperoleh data kuantitatif pangan atau asupan konsumsi zat gizi. Namun metode frekuensi pangan dapat juga digunakan untuk menilai konsumsi pangan secara kuantitatif, Dengan metode ini, kita dapat menilai frekuensi penggunaan pangan atau kelompok pangan tertentu (misalnya: 20 @ Dipindai dengan CamScanner sumber lemak, sumber protein, sumber vitamin A, dsb) selama kurun waktu yang spesifik (misalnya: per hari, minggu, bulan, tahun) dan sekaligus memperkirakan konsumsi zat gizinya. Kuesioner mempunyai dua komponen utama yaitu daftar pangan dan frekuensi penggunaan pangan. SQ-FFQ merupakan metode frekuensi makanan yang telah dimodifikasi dengan memperkirakan atau estimasi URT dalam gram, Pada FFQ semi kuantitatif skor zat gizi yang terdapat di setiap subjek dihitung dengan cara mengalikan frekuensi setiap jenis makanan yang dikonsumsi yang diperoleh dari data komposisi makanan yang tepat (Koesharto & Supariasa, 2014), f Metode food account dan food inventory 1) Food accont method Metode ini bertujuan untuk mencatat semua pangan yang ada di rumah tangga, yaitu yang berasal dari pembelian, pemberian atau yang diproduksi sendiri, Jumlah masing — masing pangan dicatat dalam bentuk satuan dan URT. Dicatat pula mengenai merk dagang dan harga dari setiap jenis pangan (Koesharto & Supariasa, 2014). 2) Inventaris makanan (Food Inventory) Tujuan dari metode inventaris adalah mencatat semua perolehan dan perubahan pangan yang ada di rumah tanga. Lamanya survey biasanya selama 7 (tujuh) hari, Pada hari pertama survey lakukan inventarisasi terhadap semua jenis pangan yang ada di rumah tangga dengan cara penimbangan, Semua jenis pangan yang ada pada hari pertama ini dianggap sebagai stok pangan di tingkat rumah tangga, Kemudian pada hari — hari berikutnya catat perubahan — perubahan yang terjadi pada pangan yang ada, baik yang berasal dari pembelian, pemberian maupun 21 @ Dipindai dengan CamScanner yang diproduksi sendiri, Catat pula semua pangan yang dibuang baik berupa sisa, maupun yang digunakan untuk makanan ternak, sehingga dapat diperoleh jumlah dari setiap jenis pangan yang benar — benar dikonsumsi oleh anggota keluarga (Koesharto & Supariasa, 2014). D. Sayuran dan Buah 1, Pengertian sayuran dan buah Sayuran merupakan bahan makanan yang berasal dari tumbuh - tumbuhan (bahan makanan nabati). Bagian tumbuhan yang dapat dimakan dan dijadikan sayur adalah daun, batang, bunga dan buah muda sehingga dapat dikatakan bahwa semua bagian tumbuhan dapat dijadikan sayur (Sumoprastowo, 2000). Buah adalah makanan yang sangat baik bagi Kesehatan. Selain aroma dan rasa, umumnya buah kaya akan vitamin dan mineral, Buah segar sering disebut sebagai golongan makanan terbaik. Alasannya adalah Karena nutrisi yang dikandung buah segar lebih tinggi dibanding buah yang sudah mengalami proses pengolahan. Bush — buahan segar secara alami kaya akan vitamin dan mineral (Andrianto, 2013). 2. Manfaat sayuran dan buah ~ buahan Warna pada buah dan sayur bukantah sekadar pembeda jenis antara buah dan sayur yang satu dengan lainnya, namun juga informasi kandungan nutrisinya ‘Menurut (Padmiari, 2010) manfaat sayuran dan buah — buahan berdasarkan warnanya yaitu sebagai berikut. 22 @ Dipindai dengan CamScanner a. Merah tua atau ungu Buah dan sayur berwarna merah tua bahkan hampir mendekati ungu umumnya mengandung anthocyanin. Sejenisantioksidan_ yang mampu_ menghambat terbentuknya gumpalan dalam pembuluh darah, sehingga risiko penyakit jantung dan stroke, berkurang, b. Merah Buah berwarna merah mengindikasikan kandungan antosianin dan likopen. Antosianin berguna untuk mencegah infeksi dan kanker kandung kemih, sedangkan likopen menghambat fungsi kemunduran fisik dan mental agar Anda tidak mudah pikun. Selain itu, likopen juga mencegah bermacam-macam penyakit kanker. Sedangkan warna merah pada sayuran menandakan bahwa sayuran itu mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antikanker. cc. Jingga atau kuning Buah berwarna jingga dan semua buah ~ buahan yang memiliki daging buah berwarna jingga mengandung betakaroten. Di dalam tubuh betakaroten berfungsi untuk menghambat proses penuaan dan meremajakan sel-sel tubuh. 4d. Kuning Buah berwarna kuning kaya akan kalium, unsur nutrisi yang sangat bermanfaat untuk mencegah stroke dan jantung koroner. Sedangkan jenis sayuran yang berwarna kuning diyakini ampuh memerangi katarak, serangan jantung, dan stroke. e. Hijau Buah berwarna hijau banyak mengandung asam alegat yang ampuh menggempur berbagai bibit sel kanker. Asam alegat membantu menormalkan tekanan 23 @ Dipindai dengan CamScanner darah. Sedangkan sayuran berwara hijau banyak mengandung vitamin C dan B Kompleks. Selain itu juga besar kandungan zat besi, kalsium, magnesium, fosfor, betakaroten, dan serat. Kekurangan sayuran berwarna hijau menyebabkan kulit jadi kasar dan bersisik. f Putih Meskipun hanya sedikit mengadung antioksidan, namun kandungan serat dan vitamin C dalam buah dan sayur berwarna putih relatif tinggi. Selain ampuh menjaga Kesehatan sistem pencernaan, sayuran berwarna putih dapat meningkatkan ketahanan tububh. 3. Faktor yang mempengaruhi konsumsi sayur dan buah pada remaja Menurut penelitian yang dilakukan (Rachman, Mustika, & Kusumawati, 2017) faktor — faktor yang mempengaruhi Konsumsi sayur dan buah pada remaja adalah sebagai berikut a. Sikap Sikap merupakan suatu reaksi terhadap stimulus atau objek dalam hal ini tethadap perilaku konsumsi sayur dan buah pada remaja makanan dapat dijadikan sebagai simbol penerimaan pertemanan dalam hubungan sosial. Semakin baik sikap remaja tentang pemilihan sayur dan buah, maka perilaku konsumsi sayur dan buah pada remaja akan semakin baik. b. Pengetahuan gizi Pengetahuan gizi adalah pemahaman seseorang tentang ilmu gizi, serta interaksi zat gizi terhadap status gizi dan kesehatan. Pengetahuan tentang makanan yang sehat menjadi faktor yang penting dalam pemilihan, Pengetahuan gizi dan 24 @ Dipindai dengan CamScanner perilaku konsumsi sayur dan buah mempunyai hubungan yang positif yang berarti bahwa semakin tinggi pengetahuan gizi remaja, maka akan semakin tinggi pola konsumsi buah dan sayurnya. c. Ketersediaan makanan Ketersediaan makanan dapat mempengaruhi pola konsumsi seseorang terhadap pemilihan makanan yang akan dikonsumsi, Jika ketersediaan terhadap suatu makanan rendah, kemampuan seseorang untuk mendapatkan makanan tersebut akan semakin sulit. Jenis makanan yang tersedia lebih banyak mempunyai peluang lebih besar untuk dikonsumsi, . Keterpaparan media Keterpaparan media memiliki pengaruh besar terhadap perilaku konsumsi termasuk perilaku makan remaja. Salah satu keterpaparan media yang dapat mempengaruhi perilaku konsumsi makan khususnya sayur dan buah yakni iklan, Selain menjadi media pemasaran, iklan juga memiliki peran penting sebagai sumber penyampaian informasi mengenai gizi. e. Pendapatan orang tua Pemenuhan kebutuhan suatu keluarga bergatung pada pendapatan keluarga terutama pendapatan orang tua. Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi. Semakin tinggi pendapatan maka semakin besar peluang untuk memilih makanan yang baik. Sejalan dengan perubahan pendapatan seseorang maka akan diikuti pula dengan perubahan dalam susunan makanan yang dikonsumsi. Seseorang dengan status ekonomi yang tinggi cenderung akan mengonsumsi makanan dengan memperhatikan kandungan gizi 25, @ Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai