4 - Syiam Amalia Rahmah - 225090107111033 - Laporan Botani Fungi
4 - Syiam Amalia Rahmah - 225090107111033 - Laporan Botani Fungi
KINGDOM FUNGI
Agaricus bisporus
oleh
Syiam Amalia Rahmah (225090107111033)
Laporan Proyek Botani Kingdom Fungi ini merupakan laporan kegiatan terintegrasi
dengan konsep blok untuk kuliah dan praktikum Diversitas Flora serta Struktur dan
Perkembangan Tumbuhan yang dilaksanakan secara Team Based Project – Project Based
Learning berbasis proyek dalam hal ini didasarkan pada takson tumbuhan. Laporan ini sebagai
prasyarat untuk penuntasan mata kuliah dan praktikum Diversitas Flora serta Struktur dan
Perkembangan Tumbuhan pada semester genap 2022/2023.
Beberapa materi yang disampaikan adalah dengan pengamatan langsung dan pengamatan
tidak langsung melalui referensi baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy yang diambil
dari website yang relevan. Pengamatan langsung dan tidak langsung terhadap bahan praktikum
dimaksudkan agar memberikan pemahaman kepada mahasiswa dengan lebih komprehensif.
Semoga laporan proyek botani ini dapat bermanfaat bagi pemerhati botani.
Halaman
Kata Pengantar ………………………………………………………………. i
Daftar Isi …………………………………………………………………….... ii
I. Pendahuluan …………………………………………………………. 1
II. Tujuan …………………………………………………………………. 2
III. Cara Kerja …………………………………………………………….. 2
IV. Hasil dan Pembahasan ……………………………………………… 3
V. Kesimpulan …………………………………………………………… 10
VI. Daftar Pustaka ……………………………………………………….. 11
VII. Lampiran ………………………………………………………………. 12
I. Pendahuluan
Kingdom Fungi adalah adalah sekelompok besar yang memiliki struktur sel rumit dan
memiliki inti sel (eukariotik). Fungi merupakan makhluk hidup heterotrof yang
memperoleh makanan dengan menyerap zat-zat dari inangnya. Sama seperti tumbuhan
eukariota lainnya, fungi juga memiliki membran inti yang berisi kromosom dengan DNA,
fungi juga mempunyai mitokondria, sterol, dan ribosom. Fungi memiliki dinding sel yang
terbuat dari kitin dan juga memiliki vakuola. Fungi berkembangbiak secara seksual dan
aseksual. Cara seksual dilakukan dengan pembentukan spora seksual atau basidiospora,
spora seksual ini dihasilkan dari dua tahap yaitu plasmogamy dan kariogami. Cara
aseksual dilakukan dengan terbentuknya tunas dan fragmentasi miselium. Fungi ada yang
multiseluler dan uniseluler, contoh dari fungi uniseluler adalah Khamir (yeast),
sedangkan yang multiseluler adalah Kapang (mold) dan Cendawan (mushroom). Seperti
yang telah disebutkan diatas, fungi merupakan makhluk hidup heterotrof yang tidak bisa
menghasilkan makanan nya sendiri dan hidup menempel pada inangnya, oleh karena itu
jamur memiliki tiga jenis cara hidup. Pertama, saprofit, yaitu menempel dengan sisa
makhluk hidup lain seperti kayu yang telah terpotong dari pohonnya, kemudian yang
kedua parasit, yaitu menempel dengan makhluk hidup lain dan bersifat merugikan
makhluk tersebut, yang terakhir mutual, yaitu pembentukan mikoriza dan meningkatkan
penyerapan air serta mineral dari tanah. Fungi memiliki bagian bernama hifa, hifa
merupakan struktur dari fungi yang berbentuk tabung dan terbuat dari pertumbuhan
spora. Hifa yang berkumpul disebut dengan miselium. Hifa dibagi menjadi 2, yaitu hifa
vegetatif yang berfungsi untuk menyerap makanan dan reproduktif yang berfungsi untuk
reproduksi (Wahyuni, 2019).
Fungi memiliki beberapa divisi, salah satu divisi yang digunakan dalam praktikum
kali ini adalah Basidiomycota. Basidiomycota mempunyai bentuk tubuh seperti payung
yang terdiri dari batang dan tudung (cap). Pada tudung tersebut terdapat basidiospora
yang berfungsi sebagai reproduksi seksualnya. Beberapa jenis Basidiomycota bermanfaat
untuk alam dan masyarakat, akan tetapi ada juga yang bersifat parasit. Contohnya seperti
Amanita dan Claviceps purpurea yang dapat menghasilkan racun mematikan (Prayitno &
Hidayati, 2020). Basidiomycota memiliki 30.000 spesies dengan 1.500 genus, 40 ordo,
dan 3 kelas. Kelas-kelas tersebut meliputi Holobasidiomycetes, Phragmobasidiomycetes,
dan Teliomycetes (Wardah, 2020).
Salah satu spesies dari Basidiomycota yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
Agaricus bisporus atau yang biasa dikenal sebagai jamur kancing. Jamur kancing adalah
jamur yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat sehari-hari. Jamur ini berbentuk bulat
seperti kancing dan berwarna putih, krem, atau coklat. Sekitar 38% masyarakat di dunia
menanam jamur ini untuk dimanfaatkan sebagai sumber pangan. Jamur ini tumbuh pada
tanaman yang telah dikomposkan (Winarno, 2017).
II. Tujuan
1. Mengenal beberapa jenis fungi Agaricus bisporus
2. Mengenal struktur dan perkembangbiakan dari kelompok jamur untuk keperluan
identifikasi.
(A) (B)
(A) (B)
(C)
(D)
Kingdom: Fungi
Divisio: Basidiomycota
Kelas: Agaricomycetes
Ordo: Agaricales
Familia: Agaricaceae
Genus: Agaricus
Spesies: Agaricus bisporus
(Watkinson, Boddy, & Money, 2016)
4.5. Habitat dan distribusi/fitogeografi
Berikut merupakan distribusi dan habitat dari Agaricus bisporus. Jamur tersebut
tinggal di daerah lembab dengan suhu 23-25℃ dan dapat bertahan hingga 32-34 ℃
(Sassine, 2021). Jamur ini pertama kali ditemukan di Perancis pada abad ke 17,
kemudian jamur ini mendunia dan telah diproduksi sebanyak 1,5 juta ton per tahun di
negara-negara seperti Amerika Utara, Eropa, Afrika Selatan, Asia, dan Australia
(Roberts & Evans, 2021).
Tabel 6. Hasil survey/kajian literatur habitat dan distribusi/fitogeografi Agaricus bisporus
Di daerah lembab
Suhu 23-25 ℃
Gambar peta distribusi Agaricus bisporus
Sebagai dekomposer
V. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Agaricus bisporus memiliki karakteristik yang
Fungi dapat berkembangbiak secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan secara
seksual adalah dengan
VI. Daftar Pustaka
Briggs, G. M. (2022). Inanimate Life. New York: Milne Open Textbook.
Kamal, S., Sharma, V. P., Gupta, M., Barh, A., & Singh, m. (2019). Genetics and breeding of White
Button Mushroom, Agaricus bisporus (Lange) Imbach - A Comprehensive View. Mushroom
Research, 1-22.
Kirk, P. M., Cannon, P. F., Minter, D. W., & Stalpers, J. A. (2018). Dictionary of the Fungi 10th Ed.
Wallingford: CABI.
Prayitno, T. A., & Hidayati, N. (2020). Mikrobiologi Berbasis Science, Technology, Engineering, and
Mathematics (STEM). Malang: MNC Publishing.
Reece, J. B., Taylor, M. R., Simon, E. J., Dickey, J. L., & Haogan, K. A. (2017). Campbell Biology (9th ed).
New Jersey: Pearson.
Roberts, P., & Evans, S. (2021). Fungi Volume 2. England: Ivy Press.
Wahyuni, D. (2019). Buku Ajar Dasar Biomedik Lanjutan. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Watkinson, S. C., Boddy, L., & Money, N. P. (2016). The Fungi Third Edition. London: Academic Press.
Winarno, F. G. (2017). Jamur Champignon (Agaricus bisporus). Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama.
Yadav, M. K., & Candra, R. (2014). Pengaruh Media Kultur, ph DNA Suhu Terhadap Pertumbuhan
Miselium Agaricus bisporus. Jurnal Mikrobiologi Murni dan Terapan, 3-5.
VII. Lampiran (Jawaban Pertanyaan dan LPS)