Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

JUDUL PRAKTIKUM:
Visualisasi Data Dengan Google Sheets
MATA KULIAH:
BIOKOMPUTASI DASAR (MAB60002)-KELAS
(BIOLOGI- C)

Oleh:
Syiam Amalia Rahmah (225090107111033) (2022)

Nama Asisten : Bianca Callista Iskandar

LABORATORIUM BIOLOGI KOMPUTASI DAN


BIOINFORMATIKA

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2022
Pernyataan

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Syiam Amalia Rahmah


NIM : 225090107111033

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa isi laporan


“Visualisasi Data Dengan Google Sheets” yang ditulis berikut ini
merupakan murni dari hasil pemikiran saya dan tidak ada unsur
plagiasi.

Malang, 3 Oktober 2022


Yang menyatakan,

[Syiam Amalia Rahmah]


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Visualisasi adalah konversi data ke dalam format visual atau
tabel sehingga dapat di analisis atau dilaporkan (Januar S, 2006).
Visualisasi data adalah satu dari yang teknik paling menarik untuk
presentasi data. Visualisasi adalah rekayasa dalam pembuatan gambar,
diagram atau animasi untuk menampilkan suatu data. Secara umum,
visualisasi dalam bentuk gambar baik yang bersifat abstrak maupun
nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban manusia (J-C J.Jehng,
S-H S.Tung, & C-T Chang, 2002).
Praktikum kali ini membahas tentang bagaimana cara untuk
membuat visualisasi data di Google Sheets. Praktikum pada topik kali
ini sangat lah penting, karena kita dapat mengetahui cara membuat
visualisasi data dan dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
Kita juga dapat menerapkannya dalam penelitian, dimana nantinya
jika kita memiliki sebuah data ilmiah lalu akan di presentasikan ke
masyarakat umum, maka untuk mempermudahnya kita dapat
menggunakan visualisasi data ini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara membuat visualisasi data di Google Sheets?
2. Apa saja bentuk visualisasi data di Google Sheets?
3. Bagaimana penerapan bentuk visualisasi data tersebut pada data
“Tinggi Tanaman Hutan Berkayu” di Google Sheets?
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui bagaimana cara membuat visualisasi data di Google
Sheets.
2. Mengetahui apa saja bentuk visualisasi data di Google Sheets.
3. Menerapkan bentuk visualisasi data tersebut pada data “Tinggi
Tanaman Hutan Berkayu” di Google Sheets.

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memahami cara pembuatan visualisasi data pada Google
Sheets.
2. Dapat memahami macam-macam bentuk visualisasi data di Google
Sheets.
3. Dapat menerapkan bentuk visualisasi data tersebut pada data “Tinggi
Tanaman Hutan Berkayu” di Google Sheets.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Visualisasi Data

Visualisasi adalah teknologi komputer untuk mendukung


penggambaran data visual yang interaktif untuk memperkuat
pengamatan (Card, Mackinlay Shneiderman, 1998). Visualisasi juga
dapat dikatakan sebagai teknologi komputer yang digunakan untuk
mengubah simbol menjadi geometrik dan memungkinkan peneliti
dalam hal mengamati simulasi komputasi yang dapat memperkaya
proses penemuan ilmiah sehingga dapat mengembangkan pemahaman
yang lebih dalam dan tak terduga (Mc Cormick, 1987). Dari
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa visualisasi data
merupakan teknik penggunaan komputer dalam menampilkan data
dengan metode terbaik. Dengan adanya visualisasi data, peneliti dapat
dipermudah untuk melihat data yang sulit dimengerti sehingga peneliti
bisa mengamati simulasi komputasi dan dapat memperkaya proses
penelitian ilmiah (Mauludi, 2013).

2.2 Bentuk Visualisasi Data

Visualisasi data memiliki berbagai bentuk. Setiap


bentuknya memilki fungsi yang berbeda-beda. Berikut merupakan
bentuk-bentuk dari visualisasi data.

2.2.1 Line Chart

Line chart atau diagram garis merupakan diagram yang


menampilkan informasi data berupa titik-titik yang dihubungkan
dengan garis lurus.
Gambar 2.2.1.1 Sebuah line chart pada Google Sheets

2.2.2 Area Chart

Area chart merupakan diagram garis yang menampilkan


informasi data dengan menggunakan panjang bagian grafik yang
diarsir terhadap sumbu.

Gambar 2.2.1.2 Sebuah area chart pada Google Sheets


2.2.3 Bar Chart

Bar chart merupakan diagram batang yang disusun tegak


berdampingan. Ketinggian batang menggambarkan kondisi nilai suatu
data. Semakin tinggi nilai suatu data, maka bentuk batang juga akan
semakin tinggi dan sebaliknya.

Gambar 2.2.1.3 Sebuah bar chart pada Google Sheets

2.2.4 Pie Chart

Pie chart merupakan diagram lingkaran yang memiliki


beberapa irisan (proporsi). Diagram ini membantu menunjukkan
presentasi antar data.
Gambar 2.2.1.4 Sebuah pie chart pada Google Sheets

2.2.5 Scatter Plot

Scatter Plot merupakan diagram yang biasa digunakan


untuk mendeteksi korelasi atau hubungan antara 2 variabel numerik.
Korelasi dapat berupa korelasi positif, negatif, lemah, dan kuat.

Gambar 2.2.1.5 Sebuah scatter plot pada Google Sheets


2.2.6 Box Plot

Box Plot merupakan diagram untuk menampilkan kelompok


data numerik secara visual melalui kuartilnya. Box plot mampu
menunjukan distribusi data berdasarkan minimum, maksimum,
median, dan persentil. Box plot juga dapat digunakan untuk
mendeteksi oulier.

2.2.7 Histogram

Histogram merupakan diagram batang yang bagus


digunakan untuk melihat distribusi dari suatu titik data kontinu. Ini
memplot dua sumbu numerik. Satu sumbu digunakan untuk jumlah
kemunculan nilai tertentu (frekuensi) dan sumbu lainnya digunakan
untuk mengelompokan nilai ke dalam bin (kelas interval).

Gambar 2.2.1.7 Sebuah histogram pada Google Sheets


2.3 Manfaat Visualisasi Data Bagi Kehidupan
Manfaat visualisasi data termasuk memungkinkan
pengguna untuk mengekstrak informasi dengan cepat, memahami
sejumlah besar informasi sehingga pengguna dapat melihat
konektivitas data, membuat keputusan lebih mudah berdasarkan
informasi yang tersedia, dan mengubah Pergerakan dapat dengan
cepat dipahami. kondisi pasar, dan pengguna dapat langsung
berinteraksi dengannya. Gunakan data untuk memungkinkan Anda
mengambil tindakan untuk merespons peristiwa dengan cepat
(Bakhtiar, 2017).
BAB III
METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 3
Oktober 2022 pada pukul 16.00 sampai dengan pukul 17.30 WIB.
Praktikum ini dilaksanakan di tempat tinggal praktikan masing-
masing.

3.2 Metodologi
3.2.1 Cara Membuat Bar Chart

Cara membuat bar chart yaitu, pertama blok bagian data


yang anda inginkan, kemudian klik “insert”, lalu selanjutnya, klik
“charts”. Setelah itu, pilihlah “Bar Chart” pada “chart type”.

Gambar 3.2.1.1 Data di blok, lalu di klik “insert” kemudian klik “chart”.
Gambar 3.2.1.2 Pilih “Bar Chart” pada “chart type”.

3.2.2 Cara Membuat Pie Chart

Cara membuat pie chart yaitu, pertama blok bagian data


yang anda inginkan, kemudian klik “insert”, lalu selanjutnya, klik
“charts”. Setelah itu, pilihlah “Pie Chart” pada “chart type”.

Gambar 3.2.2.1 Data di blok, lalu di klik “insert” kemudian klik “chart”.
Gambar 3.2.2.2 Pilih “Pie Chart” pada “chart type”.

3.2.3 Cara Membuat Line Chart

Cara membuat line chart yaitu, pertama blok bagian data


yang anda inginkan, kemudian klik “insert”, lalu selanjutnya, klik
“charts”. Setelah itu, pilihlah “Line Chart” pada “chart type”.

Gambar 3.2.3.1 Data di blok, lalu di klik “insert” kemudian klik “chart”.
Gambar 3.2.3.2 Pilih “Line Chart” pada “chart type”.

3.2.4 Cara Membuat Histogram

Cara membuat histogram yaitu, pertama blok bagian data yang anda
inginkan, kemudian klik “insert”, lalu selanjutnya, klik “charts”.
Setelah itu, pilihlah “Histogram” pada “chart type”.

Gambar 3.2.4.1 Data di blok, lalu di klik “insert” kemudian klik “chart”.
Gambar 3.2.4.2 Pilih “Histogram” pada “chart type”.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Bar Chart


Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan,
didapatkan hasil sebagai berikut.

Gambar 4.1.1 Data Bar Chart pada masing-masing pohon

Setiap pohon memiliki tinggi yang berbeda-beda. Dapat


dilihat dari hasil visualisasi menggunakan Bar Chart ini bahwa pada
Jati nilai tertinggi terletak pada batang tertinggi yaitu batang nomor
6 dengan panjang 25, sedangkan yang terendah terletak pada batang
nomor 5 dengan panjang 10. Pada Rotan, batang tertingginya
terletak pada nomor 3 dengan panjang 29, sedangkan untuk yang
terendah terletak pada nomor 11 dengan panjang 11. Untuk Mahoni,
batang tertingginya terletak pada nomor 4 dengan panjang 19, lalu
untuk batang terpendeknya terletak pada nomor 8 dengan panjang
10. Terakhir, untuk Akasia batang tertingginya terletak di nomor 3
dengan panjang 27 sedangkan untuk batang terpendeknya terletak
di nomor 5 dengan panjang 10. Dari sini, dapat diketahui bahwa
semakin besar data, maka batang pada Bar Chart juga akan semakin
tinggi, begitu pun sebaliknya.
4.2 Pie Chart
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan,
didapatkan hasil sebagai berikut.

Gambar 4.3.1 Data Pie Chart pada rata-rata seluruh pohon

Setiap pohon memiliki rata-rata tinggi yang berbeda-beda.


Dapat dilihat dari hasil visualisasi menggunakan Pie Chart ini
bahwa pada Jati memiliki persentase 25,8% dan merupakan bagian
lingkaran terbesar kedua, untuk lingkaran yang terbesar pertama
dimiliki oleh Rotan dengan persentase 27,4%. Untuk lingkaran
bagian terbesar ketiga yaitu Akasia dengan persentase 24,2%, dan
yang terakhir Mahoni dengan persentase 22,6%. Dari data ini, dapat
ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi persentase suatu data,
maka bagian dari lingkaran tersebut juga semakin lebar, begitupun
sebaliknya, jika persentase nya rendah, maka bagian dari lingkaran
tersebut juga akan menyempit.
4.3 Line Chart
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan,
didapatkan hasil sebagai berikut.

Gambar 4.2.1 Data Line Chart pada masing-masing pohon

Dapat dilihat dari hasil visualisasi menggunakan Line Chart


ini bahwa pada Jati nilai tertinggi terletak pada titik tertinggi yaitu
batang nomor 6 dengan panjang 25, sedangkan yang terendah
terletak pada titik nomor 5 dengan panjang 10. Pada Rotan, titik
tertingginya terletak pada nomor 3 dengan panjang 29, sedangkan
untuk titik terendah terletak pada nomor 11 dengan panjang 11.
Untuk Mahoni, titik tertingginya terletak pada nomor 4 dengan
panjang 19, lalu untuk titik terendahnya terletak pada nomor 8
dengan panjang 10. Terakhir, untuk Akasia titik tertingginya
terletak di nomor 3 dengan panjang 27 sedangkan untuk titik
terendahnya terletak di nomor 5 dengan panjang 10. Dari sini, dapat
diketahui bahwa semakin besar nilai data tersebut, maka gelombang
pada Line Chart akan meninggi, lalu jika nilai data tersebut rendah,
maka gelombang pada line chart juga akan merendah.
4.4 Histogram
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan,
didapatkan hasil sebagai berikut.

Gambar 4.4.1 Data Histogram pada masing-masing pohon

Terlihat dari hasil visualisasi menggunakan Histogram ini,


untuk Jati dari rentang tinggi 10-14 memiliki dimiliki oleh 5 nomor,
untuk rentang 14-18 dimiliki oleh 4 nomor, rentang 18-22 dimiliki
oleh 3 nomor, untuk rentang 22-26 dimiliki oleh 2 nomor, dan untuk
rentang 26-30 tidak dimiliki oleh data dari Jati. Rotan, memiliki 5
nomor dengan rentang data tinggi pohon 10-14, 3 nomor dengan
rentang 14-18, 4 nomor dengan tinggi 18-22, tidak memiliki data
pada rentang 22-26, dan memiliki 2 nomor untuk rentang 26-30.
Untuk Mahoni, memiliki 2 nomor dengan rentang 10-11,9, 4 nomor
untuk rentang 11,9-13,8, 4 nomor untuk rentang 13,8-15,7, 1 nomor
untuk rentang 15,7-17,6, dan 3 nomor untuk rentang 17,6-19,5.
Terakhir, untuk Akasia memiliki 6 nomor dengan rentang 10-14, 3
nomor untuk rentang 14-18, 4 nomor untuk rentang 18-22, tidak
memiliki data untuk rentang 22-26, dan 2 nomor untuk rentang 26-
30. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Histogram merupakan
visualisasi data yang digunakan untuk menampilkan distribusi data
dari suatu data kontinu.
4.5 Manfaat Visualisasi Data dengan Bidang Biologi
Manfaat visualisasi data untuk bidang biologi adalah dapat
membantu mempermudah pengumpulan data seperti data tinggi
tanaman, dan juga mempermudah pada saat penelitian. Ketika data
hasil penelitian tersebut akan di presentasikan ke masyarakat umum,
para peneliti membutuhkan visualisasi data agar masyarakat dapat
mengerti dengan jelas.

4.6 Troubleshoot
Terjadi kesalahan pada saat mencari visualisasi data untuk
Box Plot. Pada Google Sheets, terdapat bentuk visualisasi data yang
mirip dengan Box Plot, yaitu Candlestick Chart. Ketika saya
mencoba untuk memasukkan data selalu terjadi kesalahan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah praktikan dapat
mengetahui cara untuk membuat visualisasi data pada Google
Sheets, yaitu memblok data, klik “insert”, lalu klik “chart”, dan
memilih “chart type. Lalu praktikan juga dapat mengetahui apa saja
bentuk-bentuk visualisasi data seperti bar chart, pie chart,
histogram, line chart, dan masih banyak lagi. Praktikan juga dapat
menerapkan penggunaan visualisasi data pada data yang telah
diberikan.

5.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya, diharapkan telah membaca
dan memahami topik yang akan di praktikumkan dan diharapkan
juga praktikan sudah siap dengan ketersediaan devicenya, agar
tidak terjadi kendala dalam melakukan praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Adam Mukharil Bachtiar, Dian Dharmayanti, Hafizha Husnaisa (2017).


Visualisasi Data Terbuka Ketahanan Pangan Provinsi Jawa
Barat. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA). Vol.
6, No.1, ISSN: 2089-9033. 10
McCormick, E. J. (1987). Human Factor in Engineering and Design.
Singapura: McGraw-Hill Chong Moh, Ltd
J. Jehng, J-C, S. Tung, S-H & Chang, C-T. (2002). A Visualization
Approach to Learnig The Concept of Recursion. Journal of
Computer Assited Learning. 15,279-290.
Stuart K. Card, Jock D.Mackinlay, Ben Shneiderman (1998). Readings in
Information Visualization: Using Vision to Think. Burlington:
Morgan Kaufmann Publishers.
S, Januar (2006). Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
LAMPIRAN
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1Wbktt6pqMzVYWQ9DjFg7wCK
G0hUqaC8NK-ivL35y5oM/edit?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai