SOP PENGOBATAN GANGGUAN JIWA D
SOP PENGOBATAN GANGGUAN JIWA D
No.
:
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tanggal Click here to enter a
:
Terbit date.
Halaman :
Nama Kapus
PUSKESMAS
ttd NIP.0000000000
ABCD
1. Pengertian Pengobatan Gangguan jiwa adalah: Memberikan pelayanan kesehatan pada
penderita gangguan jiwa dan orang-orang yang beresiko gangguan
jiwa.Kesehatan Jiwa adalah: Kondisi dimana seseorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan social sehingga individu
tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat
bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya.
1/3
5. Prosedur/ 1. Alat dan Bahan
Langkah- a. Tensi meter.
langkah b. AlatTulis.
c. Timbangan Digital
2. Petugas
a. Dokter
b. Perawat
3. Langkah Langkah
a. Menerima Pendaftaran pasien kunjungan baru lama, rujukan dari
kader jiwa. Memeriksa persyaratan. menuliskan identitas pasien dibuku
regester dan buku rekammedis. memberikan kartu pendaftaran dan
buku rekam medis kepada pasien.
b. Pemereksaan Pasien,meliputi: anamnesis, pemereksaantanda-tanda
vital pemereksaanfisik, penentuan diagnose(untuk yang baru,)
penulisan resep, dan prognosis.
c. Pemereksaan Penunjang bagi pasien-pasien yang memerlukan
pemereksaan laborat menerima formular pemereksaan laborat, macam-
macam pemereksaan laborat meliputi mmengambil sediaan:
pemereksaa darah, urine, feses, dahak, melakukanpemereksaan,
menulis hasil pemereksaan & membuat laporan, kemudian
menyerahkan hasil pemereksaan laborat kepada pasien.
d. Pemberian obat untuk pasien gangguan jiwa lama diberikan obat
rutin seperti biasa ditambah keluhan baru, untuk pasien baru diberi
pengobatan sesuai gejala.
e. Pemberian dan penyerahanobat.
f. Rujukanke RSU PoliJiwa.( untuk kasus yang memerlukan rujukan)
6. Bagan alir
Menerima Pendaftaran
Pemereksaan Pasien
Pemereksaan Penunjang
2/3
7. Hal-hal yang 1. Dalam anamnese dan saran-saran kepadapasien-pasien dengan
perlu gangguan jiwa dan orang-orang yang beresikogangguanjiwa ,Petugas
diperhatikan jangan sampai menyinggung perasaan pasien.
2. Saran pada pasien dan keluarga, Pasien-pasien gangguan jiwa harus
rutin minum obat.
3. Saran padakeluarga, Pasien-pasien dengan gangguan jiwa dan
pasien-pasien yang beresiko gangguan jiwa harus mendapat
dukungan positif dari keluarga dan lingkungan sekitar.
8. Unit terkait 1. BidanDesa.
2. Kader kesehatanjiwa.
3. Lintassektoral.
4. RSU.
3/3