Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SANDEN

Alamat : Pucanganom, Murtigading, Sanden, Bantul, Kode Pos 55763, Telp. 0274 6464295
Website: http://puskesmas.bantulkab.go.id/sanden/ Email : pusk.sanden@bantulkab.go.id

NOTULEN

Hari/Tanggal : Selasa dan Rabu, 9 sd 10 Agustus 2022


Jam :12.00 WIB sd 15.00 WIB
Tempat Penyelenggara : Halaman Puskesmas Sanden
Pimpinan Rapat : Drajad M
Peserta : 65 orang

Suaunan Acara
1. Pembukaan
2. Materi/ Inti
3. Diskusi
4. Kesimpulan
5. Rencana Tindak Lanjut
6. Penutup

1. Pembukaan
Acara dimulai pukul 12.00 WIB dihadiri 65 karyawan Puskesmas Sanden dan diawali
dengan doa bersama menurut agama dan kepercayaan masing-masing, kemudian
dilanjutkan sambutan Kepala Puskesmas, ucapan terimakasih atas kehadiran karyawan
puskesmas

2. Materi/ Inti tambahi


KEBAKARAN adalah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan waktu
yang tidak dikendaki yang bersifat merugikan dan pada umumnya sulit dikendalikan.
API adalah reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 unsur yaitu panas,
oksigen dan bahan mudah terbakar yang menghasilkan panas dan cahaya.
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat pemadam api portable yang mudah
dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu pula
karena bentuknya yang portable dan ringgan sehingga mudah mendekati daerah
kebakaran.
Dikarenakan fungsinya untuk penanganan dini, peletakan APAR-pun harus ditempatkan
di tempat-tempat tertentu sehingga memudahkan didalam penggunaanya.
Berikut tempat yang direkomendasikan untuk diletakkanya APAR:
1. Diletakkan pada jalur jalan keluar
2. Dekat dengan pintu dan diberi label yang mudah dibaca serta terlihat dengan jelas
3. Cukup deket dengan daerah yang berbahaya
4. Bila diletakkan pada gantungan (hanger), tinggi handle (pegangan) dari lantai = 120
cm
5. Pada gedung bertingkat usahakan posisi diletakkanya APAR adalah pada posisi
yang sama, diletakkan pada sudut-sudut atau dekat pintu tangga.

Proses terjadinya api/kebakaran diakibatkan oleh bersatunya tiga unsur:

1. Bahanbakar
Benda yang mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu, plastik
dan sebagainya
2. Oksigen (O2)
Tersedia di udara
3. Sumber panas
Seperti energy electron(listrik statis ataupun dinamis), sinar matahari, reaksi kimia,
dan perubahan kimia.
Apabila ketiganya bersenyawa makan akan terjadi api. Apabila sudah terjadi kebakaran
maka langkah kita adalah menghilangkan adanya oksigen dalam kebakaran tersebut.

BAHAN KANDUNGAN APAR


Selain dibedakan berdasarkan besar atau ukurannya APAR dapat pula dibedakan
berdasrkan bahan pemadam (racun api) di dalamnya. APAR mengandung tiga jenis
bahan, yaitu:
1. Hallon
Adalah APAR yang diisi dengan gas carbon monoksida (CO) yang dapat mematikan
api dengan mengeluarkan cairan yang dingin. Penggunaan APAR dilarang
memegang Nozle saat melakukan pemadaman untuk menghindari tangan menjadi
kaku karena mengalami kebekuan yang berakibat fatal saat melakukan pemadaman.
2. Powder
Adalah APAR yang menggunakan bahan dari tepung atau bubuk. Pengguna APAR
jenis ini sebaiknya menggunakan masker sebab partikel tepung atau bubuk apat
terhirup masuk ke saluan pernapasan, yang bila dalam jumlah besar dapat
menyebabkan pingsan.
3. Foam
Adalah APAR berbahan dari jenis busa atau foam yang dibuat dari campuran air dan
sabun dengan komposisi standar.
KELAS/ JENIS KEBAKARAN
Di Indonesia kebakaran dibagi menjadi:
1. Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu,
plastic, karet, busa, dan lain-lainnya. Media yang baik untuk pemadaman
kebakaran untuk klas ini adalah: air, pasir, karung goni yang dibasahi, dan APAR
tepung kimia kering.
2. Kelas B
Kebakaran yang disebebkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan,
misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alcohol, dan lain-lainnya. Media
yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: pasir, APAR
tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air
lebih berat daripada berat jenis bahan diatas, sehingga bila kita menggunakan air
maka kebakaran akan melebar kemana-mana.
3. Kelas c
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media yang baik untuk pemadaman
kebekaran untuk kelas ini adalah: APAR tepung kimia kering. Matikan dulu sumber
listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran.
4. Kelas D
Kebakaran pada logam seperti magnesium dan sodium. Ini tergolong kebakaran
berat dan dalam mematikan api kita perlu menggunakan alat khusus.

UKURAN APAR dan KEMAMPUAN MEMADAMKAN API


Ukuran APAR juga perlu diperhatikan karena akan berpengaruh pada luas api yang akan
dimatikan. Missal APAR ukuran 9 kg digunakan untuk 5 m2 luas api, jadi per kilonya dapat
digunakan untuk 0,5 m2.

BAGIAN-BAGIAN APAR

CARA PENGGUNAAN APAR


1. Pastikan APAR berisi dan dapat digunakan (lihat indicator)
2. Tarik pin atau pengunci apar
3. Sebelum masuk ke lokasi kebakaran, tes terlebih dahulu dengan menekan sedikit
pompanya
4. Berdirilah sesuai arah angina untuk menghindari panasnya api
5. Pegang selang APAR. Jangan nozlenya, tekan tuas, sapukan kea pi kiri dan kanan
secara berulang hingga api mati
CARA PEMELIHARAAN TABUNG APAR
1. Lakukan pemeriksaan secara rutin terhadap segel tabung cartridge yang ada di
bagian lehernya. Cek kondisi segel tersebut untuk memastikannya masih dalam
keadaan utuh. Jangan lupa untuk mengembalikan ke posisinya semula setelah
melakukan pemeriksaan.
2. Bersihkan permukaan tabung alat pemadam api dari debu dan kotoran. Anda cukup
mengelap permukaan tabung tadi menggunakan kain basah dan mengeringkannya.
Untuk mencegah korosi, disarankan melapisi permukaan tabung APAR dengan
solar. Kemudian lap sekali lagi memakai kain yang kering.
3. Cara mencegah gas di dalam APAR agar tidak membeku yakni Anda bisa
membolak-balikkan tabungnya. Ingat cukup dibalikkan saja dan jangan dikocok.
Bagian atas tabung dibalik ke bawah sehingga bagian bawah tabung ke atas, begitu
seterusnya. Balikkan posisi tabung APAR tersebut sebanyak 3-5 kali secara
perlahan-lahan.
4. Anda harus mengontrol kondisi seluruh bagian APAR. Pastikan tidak ada kerusakan
berarti yang menimpa bagian valve, selang, meter pressure, atau segelnya. Semua
bagian APAR ini harus dalam kondisi baik sehingga Anda bisa menggunakannya
dengan aman.
5. Agar mudah diambil saat terjadi kebakaran, Anda bisa menempatkan APAR di
dinding. Tempelkan APAR di dinding menggunakan bracket khusus sebagai
penahannya. Pastikan posisi bracket ini selalu dalam keadaan kuat dan melekat
sempurna dengan dinding.
6. APAR paling aman diletakkan di interior rumah di ruangan yang paling sering
dilewati. Kemudian Anda bisa menaruhnya di dalam lemari khusus. Anda harus
memastikan tempat penyimpanan APAR terhindar dari sinar matahari maupun air
hujan. Sebab radiasi matahari atau air hujan dapat merusak APAR sedikit demi
sedikit.
7. Anda harus menyediakan tempat khusus yang bisa dipakai untuk menyimpan
APAR. Kalau bisa gunakan tempat yang tertutup untuk mencegah sinar matahari
dan air hujan bisa mengenai APAR. Anda bisa memberikan penutup, kanopi, atau
pelindung untuk menjaga kualitas tabung APAR biar awet.

Saat kebakaran hal terpenting saat evakuasi penghuni atau pengguna layanan
puskesmas yang efektif pada system situasi bencana. Terlebih buat anda sebagai tenaga
medis yang ada di rumah sakit, wajib tahu prosedur penyelamatan serta panduan proteksi
kebakaran di rumah puskesmas. Buat anda sebagai pengunjung pun wajib mengetahui
apa saja yang perlu dilakukan. Tentu saja yang pertama tidak boleh panik, meski dalam
praktiknya susah dilakukan. Akan tetapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

⮚ Pemahaman Panduan Penyelamatan Pasien Oleh Pihak Puskesmas:


Puskesmas biasanya akan menempelkan edaran atau selebaran mengenai prosedur
penyelamatan saat terjadi kebakaran atau bencana alam. Pihak puskesmas akan
mengaturnya berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Kepala Puskesmas mengenai
kebijakan non pelayanan atau panduan penggunaan alat pelindung diri.

Dalam selebaran tersebut ada penanggung jawab siapa saja yang sudah mendapatkan
training mengenai prosedur penyelamatan di area puskesmas:
Semua karyawan ( Dokter, Bidan, Perawat dan Staf)
Petugas kebersihan atau cleaning service.
Itulah orang-orang di Puskesmas yang mempunyai tanggung jawab lebih membimbing
orang-orang saat terjadi bencana kebakaran. Dan mereka biasanya yang sudah
mendapatkan mengenai panduan proteksi kebakaran di puskesmas. Berikut evakuasi yang
dilakukan oleh pihak berwenang saat terjadi kebakaran di puskesmas.

Ikuti penunjuk jalur evakuasi yang sudah diterapkan pihak puskesmas.


Evakuasi dilakukan dengan tenang dan tidak memberitahukan ke pasien. Ini bertujuan agar
tidak menimbulkan kepanikan.
Pasien dipindah ke tempat ke titik kumpul aman yang ada di puskesmas.
Jika kebakaran cukup besar utamakan pasien dengan harapan hidup yang tinggi.
Minta pasien yang masih bisa berjalan untuk berjalan menuju Titik kumpul lokasi aman.
Dilarang keras menggunakan lift. Gunakan tangga darurat.
Petugas wajib melakukan penghitungan selama proses evakuasi. Jumlahnya harus sama.
Semua ada prosedur penyelamatannya dan petugas sudah terlatih dari pihak perusahaan
yang membangun proteksi kebakaran di gedung puskesmas. Jadi ketika kecelakaan itu
terjadi kerja sama dan saling melindungi penting.

⮚ Panduan Proteksi Kebakaran Di Puskesmas Dari Segi Bangunan


Perlindungan pertama dari sebuah kecelakaan salah satunya dari segi bangunan. Jika
bangunan tersebut dibangun sesuai dengan prosedur perlindungan maka setidaknya
ketika terjadi kecelakaan bangunan tidak mendukung kecelakaan yang lebih besar.

Puskesmas salah satu yang wajib mempunyai proteksi kebakaran bagus. Dan biasanya
ada perusahaan khusus yang bisa membangun jaringan proteksi kebakaran pada sebuah
bangunan berpenghuni.

Ada beberapa syarat wajib dalam proteksi kebakaran di puskesmas dari bangunan gedung:
1. Bangunan wajib memberikan akses jalan keluar menuju ke ruang terbuka atau jalan
umum.
2. Jalur ekses ke titik kumpul aman wajib memenuhi standar aksesibilitas untuk difabel
3. Tangga kebakaran merupakan tangga khusus untuk penyelamatan.
4. Bangunan lorong wajib menggunakan proteksi kebakaran.
5. Memenuhi ruang lingkup bangunan mulai dari ketentuan umum hingga ke
pengawasan dan pengendalian saat kebakaran terjadi. Semua itu tentu menjadi
pekerjaan rumah yang besar untuk puskesmas.

⮚ Pembangunan Sistem Panduan Proteksi Kebakaran


Puskesmas wajib memilih perusahaan yang paham dan terpercaya dalam pembangunan
sistem proteksi kebakaran. Dan mereka yang mempertahankan stabilitas gedung selama
terjadi kebakaran. Dan ada beberapa standar yang biasanya diterapkan, yakni:
Fungsi bangunan. Masing-masing bangunan dan ruang yang ada di puskesmas
perlindungan kebakarannya berbeda tingkat.
Beban api. Wajib tahu ketahanan bangunan terhadap kobaran api.
Ketinggian bangunan yang berpengaruh terhadap pembangunan jalur evakuasi.
Kedekatan bangunan dengan bangunan lain.
Pengukuran potensial bahaya saat terjadi kecelakaan seperti kebakaran hingga gempa
bumi.
Elemen bangunan lainnya yang melindungi atau menghambat.
Bangunan berperan penting dalam mendukung atau menyelamatkan pasien sampai
penghuni puskesmas.

3. Diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat penggunaan APAR adalah
a. Arah mata angina
b. Cara yang tepat mengambil APAR
c. Cara menggunaan APAR
d. Cara pemeliharaan rutin APAR

4. Kesimpulan
Langkah dalam penggunaan alat APAR perlu disosialisasikan kepada seluruh karyawan
Puskesmas Kasihan 1 karena penggunaan alat APAR merupakan hal yang penting
dalam proses gawat darurat seperti terjadi kebakaran. Agar api yang tersulut segera
dapat dimatikan dan tidak menyebabkan kebakaran yang lebih luas lagi.

5. Rencana Tindak Lanjut


Diharapkan semua karyawan dan karwati Puskesmas Sanden memahami langkah-
langkah penggunaan alat APAR dalam usaha mematikan api penyebab kebakaran di
puskesmas.

6. Penutup
Acara ditutup jam 14.30 WIB dengan berdoa meurut agama masing-masing.

Notulis

Drajad Murdiantara
NIP. 197407102005011009

Anda mungkin juga menyukai