Anda di halaman 1dari 12

Landasan Teori Kehamilan Ganda (GEMELI)

01.01    2 comments

LANDASAN TEORI
KEHAMILAN GANDA

DEFINISI
Kehamilan Ganda adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih intrauterin.
Kehamilan ganda dapat didefinisikan sabagai suatu kehamilan dimana terdapat dua atau lebih
embrio atau janin sekaligus. Kehamilan Ganda terjadi apabila dua atau lebih ovum dilepaskan
dan dibuahi atau apabila satu ovum yang dibuahi membelah secara dini hingga membentuk
dua embrio yang sama pada stadium massa sel dalam atau lebih awal.
FREKUENSI
          Frekuensi menurut hukum Hellin antara kehamilan ganda dan tunggal adalah:
-         Gemelli (2) 1:89
-         Triplet (3) 1:89
-         Quadruplet (4) 1:89
-         Quintuplet (5) 1:89
-         Sextuplet (6) 1:89

ETIOLOGI
        Ras : frekuensi kelahiran janin multipel bervariasi secara bermakna pada berbagai kelompok
etnik dan ras. Perbedaan mencolok dalam kehamilan kembar mungkin disebabkan oleh
variasi rasial kadar follicel stimulating hormone yang dapat menyebabkan ovulasi multiple.
        Hereditas : sebagai faktor penentu pembentukan kembar, riwayat keluarga pihak ibu jauh
lebih penting daripada riwayat pihak ayah.
        Usia ibu dan paritas : frekuensi pembentukan meningkat dari nol saat pubertas, yaitu saat
aktivitas ovarium minimal, sehingga puncaknya pada usia 37 tahun, saat terjadi stimulasi
maksimal hormon yang meningkatkan angka ovulasi ganda.
        Faktor gizi : dalam sebuah uji coba klinis acak tentang suplementasi asam folat
perikonsepsi, mendapatkan bahwa wanita yang mendapat suplementasi asam folat yang
mengalami peningkatan insiden gestasi multiple.
        Gonadotropin hipofisis : faktor umum yang mengaitkan ras, usia, berat, dan kesuburan
dengan gestasi multiple mungkin adalah kadar FSH, hal ini disebabkan oleh pelepasan
mendadak gonadotropin fipofisis dalam jumlah yang lebih besar daripada biasanya selama
daur spontan pertama setelah penghentian kontrasepsi.
        Terapi kesuburan : induksi ovulasi dengan menggunakan obat hormonal gonadotropin
( FSH plus gonadotropin korionk ) atau klomifen secara nyata meningkatkan kemungkinan
ovulasi multiple. Faktor resiko terbentuknya janin multiple setelah stimulasi ovarium dengan
hormon gonadotropin menopause manusia antara lain meningkatkan kadar estradiol pada hari
penyuntikan gonadotropin korionik dan sifat sperma seperti peningkatan konsentrasi dan
motilitas.
PATOFISIOLOGIS
Fisiologis kehamilan ganda dapat terjadi karrena dua ovum yang dibuahi pada saat
hampir bersamaan atau berasal dari satu ovum yang mengalami pemecahan pada saat dini.
1.      Kehamilan ganda dari dua ovum – dizigotik – kembar fraternal : 2 buah sel telur
dihamilkan oleh 2 sel sperma. Kedua sel dapat berasal dari 1 ovarium atau masing-masing
dari ovarium yang berlainan. Mempunyai ciri sebagai berikut:
-         Jenis kelamin dapat sama atau berbeda
-         Mempunyai 2 plasenta, 2 amnion dan 2 korion
-         Persamaan seperti adik dan kakak
-         Golongan darah tidak sama
-         Cap tangan dan kaki tidak sama
Berkaitan dengan waktu terjadinya pembuahan terhadap ovum tersebut dikemukakan tiga
bentuk yaitu :
a.       Kembar dizigotik : terjadi konsepsi terhadap ovum pada hubungan seksual dengan waktu
sama terhadap dua ovum.
b.       Superfekundasi : terjadi konsepsi terhadap ovum dengan waktu yang relatif berdekatan oleh
hubungan seksual dari suami sendiri atau orang lainnya.
c.       Superfetasi : kehamilan kedua terjadi pada waktu relatif jauh, setelah kehamilan pertama.
Syarat superfetasi adalah desidua kapsularis dan desidua parietalis belum bersatu, sehingga
masih terdapat peluang spermatozoa untuk masuk kavum uteri, menuju tuba faloopii dan
berhasil terjadi konsepsi serta diikuti dengan implantasinya.
Tumbuh kembang kehamilan ganda dizigotik selalu akan mempunyai dua plasenta dengan
tempat implantasi yang relatif berbeda sehingga akan memberikan dampak pertumbuhan
janin yang berbeda.
2.      Kehamilan ganda dari satu ovum – monozigotik kehamilan kembar identik : yang terjadi dari
sebuah sel telur dan sebuah sel sperma. Sel telur yang telah dibuahi, kemudian membagi diri
dalam 2 bagian yang masing-masing tumbuh menjadi anak. Memiliki ciri – ciri yaitu :
-         Jenis kelamin sama
-         Rupanya sama (seperti bayangan)
-         Golongan darah sama
-         Cap kaki dan tangan sama
-         Sebagian hamil ganda dalam bentuk : 1 amnion, 1 korion, 1 plasenta
-         Sebagian hamil ganda lain dalam bentuk: 1 plasenta, 1 korion, 2 amnion
Kejadian hamil ganda dari satu ovum lebih jarang daripada dua ovum. Selain itu, saat
pemecahannya akan menyebabkan terjadinya anomali pertumbuhan sehingga dapat terjadi
berbagai bentuk.
Morbiditas dan mortalitas hamil ganda dengan satu ovum, lebih tinggi daripada dua
ovum, berdasarkan bentuk pemecahannya dan terdapat retroplasenter sirkulasi tunggal,
sehingga dapat menimbulkan gangguan tumbuh- kembang janin lainnya. Pada kehamilan
monozigotik dapat terjadi satu jantung lebih dominan sehingga dapat menyerap darah lebih
banyak sehingga dapat mengganggu pertumbuhannya.
DIAGNOSIS
1.      Anamnesis
a.       Riwayat keluarga dengan kehamilan ganda
b.      Ibu merasa bahwa perutnya lebih besar dari kehamilan biasa dan gerakan anak terlalu ramai
c.       Juga keluhan subjektif lebih banyak : perasaan berat, sesak nafas, bengkak kaki, dll.
2.      Pemeriksaan Klinis
-         Besar uterus melebihi lamanya aminorea
-         Uterus cepat membesar pada pemeriksaan ulangan
-         Pemeriksaan berat badan bertambah cepat tanpa edema atau obesitas
-         Pada Palpasi:
        Teraba 2 ballootement atau lebih
        Terdengar 2 denyut jantung janin dengan perbedaan 10 denyutan atau lebih
        Teraba banyak bagian kecil
3.      Auskultasi DJJ : terdengar dua punctum maksimum DJJ.
4.      Pemeriksaan USG
a.       Dengan USG, dipastikan terjadi kehamilan ganda :
-         Dua kepala / dua bokong
-         Dua punctum maksimum DJJ
-         Tampak satu janin mengalami hidramnion atau tumbuh kembangnya sukar, sehingga satu
janin kecil dibandingkan yang lain.
5.      Rontgen Foto Abdomen : Tampak gambaran dua janin
6.      Elektrokardiogram Fetal : diperoleh dua EKG yang berbeda dari kedua janin.
DIAGNOSIS PASTI
1.      Teraba 2 kepala

2. Teraba 2 bokong atau 2 punggung


3. Terdengar dua denyut jantung janin  dengan perbedaan jumlah lebih dari 10 denyut
4. Dengan alat bantu ultasonografi dan foto abdominal akan tampak dua janin dalam
rahim

DIFERENSIAL DIAGNOSA
1.      Hidramnion
2.      Hamil dengan mola hidatidosa
3.      Hamil dengan janin makrosomia
4.      Kesalahan mengingat HPHT
5.      Kehamilan dengan tumor ( mioma, kista ovarii )
PERKIRAAN  KOMPLIKASI KEHAMILAN GANDA
Komplikasi Keterangan
maternal
Gejala hamil muda -  Bertambah dan makin dini : mornig sickness, emesis gravidarum –
hiperemesis gravidarum
-  Kejadiannya makin meningkat dibandingkan kehamilan tunggal
Keguguran -   Menurut penelitian kejadiannya makin meningkat dibandingkan
meningkat dengan hamil tunggal
Vanishing syndrome -   Terutama pada hamil ganda monozigotik, dengan retroplasenter
hamil ganda sirkulasi tunggal
-   Jantung janin yang lebih berkembang akan menyerap nutrisi dan
oksigen amkin besar, sedangkan janin lainnya mengalami degenerasi
mengecil sampai mati dan direabsorbsi
-   Dapat dibuktikan dengan pemeriksaan USG
Anemia -   Terjadi hemodilusi yang makin tinggi, sehingga menyebabkan
anemia relatif nyata
-   Kebutuhan janin ganda terhadap asam folat makin tinggi sehingga
timbul anemia megaloblastik
Persalinan prematur -   Dengan terjadi overdistensi, maka retraksi akibat keregangan otot
uterus makin dini sehingga dimulailah proses Braxton Hicks,
kontraksi makin sering dan menjadi HIS persalinan
-   Akibatnya memerlukan rawat inap dengan diberikan kombinasi :
  Tirah baring
  Tokolitik
  Kortikosteriod
-  Menimbulkan berbagi komplikasi tambahan
Hipertensi -   Kejadian hipertensi pada kehamilan ganda makin meningkat :
  Primigravida : ganda 5 kali lebih besar daripada hamil tunggal
  Multigravida : ganda menjadi 10 kali liapt kehamilan multigravida
tunggal
-   Kasus hamil ganda monozigotik, akan makin tinggi akibatteori
hiperdistensi uterus
Perdarahan -   Perkembangan plasenta yang memerlukan bahan nutrisi dan oksigen
antepartum lebih tinggi, akan mencari tempat melebar, sehingga tempat
perlekatan menjadi tipis dan luas
Hidramnion -   Kejadian sekitar 12%pada hamil ganda
-   Hidramnion akut dapat terjadi terutama pada hamil ganda
Monozigotik -   Dapat menimbulkan transfusi antarjanin ganda, dengan segala
risikonya
-   Hidramnion pada hamil ganda sering menimbulkan persalinan
prematur
Rawat inap -   Karena sering terjadi komplikasi kehamilan :
  Hiperemesis gravidarum
  Hipertensi dalam kehamilan
  Persalinan prematur
  Tumbuh kembang janin terlambat
-  Lebih sering memerlukan rawat inap

Komplikasi pada Fetus

1. Berat badan lahir rendah, hal ini dapat disebabkan karena kelahiran prematur atau
pertumbuhan janin tehambat (PJT). Angka kejadian PJT pada kehamilan kembar berkisar 12-
47 %, terjadi pada salah satu atau kedua janin. Pertumbuhan yang terhambat kemungkinan
disebabkan oleh twin-to-twin transfusion syndrome, dimana terjadi ketidakseimbangan aliran
uteroplasental antara janin selain oleh sebab kurang optimalnya implantasi plasenta7.
2. Fetus kompresus (fetus papiraseus) adalah janin kecil yang mengalami pembusukan atau
mumifikasi dan biasanya ditemukan pada saat melahirkan bayi yang sehat. Penyebabnya
diduga karena matinya salah satu dari bayi kembar, kehilangan cairan ketuban atau adanya
reabsorpsi dan kompresi pada janin yang meninggal oleh janin yang tumbuh dengan baik.
Penyebab dari perbedaan pertumbuhan (berat) janin kembar sering tidak diketahui. Pada
kembar monokorionik, perbedaan tersebut sering dihubungkan dengan adanya komunikasi
vaskular plasenta yang menghasilkan ketidakseimbangan hemodinamik. Sedangkan pada
kembar dikorionik masih belum dapat ditentukan penyebab perbedaan tersebut8.
Ketidak seimbangan hemodinamik ini terjadi karena terdapat struktur anastomose arteriovena
vili tunggal, tanpa adanya hubungan superfisial yang multipel, sehingga terjadi hubungan
arteriovena satu arah dari janin donor ke janin resipien, yang akan mengakibatkan
ketidakseimbangan hemodinamik (twin-to-twin transfusion syndrome).
Salah satu bentuk dari adanya twin-to-twin transfusion syndrome adalah adanya hidramnion
akut pada satu kantung dan berhentinya pertumbuhan janin yang lain dengan disertai
oligohidramnion jika terjadi antara minggu ke-18 sampai minggu ke-26. Sedangkan bila
terdiagnosis setelah minggu ke-28, terdapat kemungkinan lahir hidup 20-45%8.
Pada kehamilan kembar, kemungkinan untuk terjadinya kematian perinatal adalah 10-12 %.
Dan semua kematian intrauterin yang terjadi pada kehamilan kembar, 73% berhubungan
dengan plasenta yang monokorion. kembar monokorionik mempunyai mortalitas perinatal
lebih tinggi. Perbedaan berat lahir, dan pertumbuhan janin terhambat dibandingkan dengan
kembar dikorionik1.
3. Anomali kongenital, Malformasi Kongenital terjadi dua kali lebih sering dibandingkan
dengan kehamilan tunggal. Kerusakan saraf, atresia saluran pencernaan, kelaianan jantung
telah dilaporkan meningkat pada kehamilan kembar.

PENANGANAN KEHAMILAN GANDA


1.      Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan mencegah komplikasi
yang timbul, dan bila diagnosis telah ditegakkan pemeriksaan ulangan harus lebih sering ( 1 x
tiap seminggu pada kehamilan lebih dari 32 minggu )
2.      Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari, karena akan
merangsang partus prematurus
3.      Dibandingkan dengan kehamilan tunggal, kehamilan ganda lebih mungkin terkait dengan
komplikasi kehamilan. Pada  kehamilan kebutuhan ibu untuk pertumbuhan hamil kembar
lebih besar sehingga terjadi difisiensi nutrisi seperti anemia dalam kehamilan yang dapat
mengganggu pertumbuhan janin dalam rahim. Ada argumen kuat yang menyatakan bahwa
pasien harus mendapat asam folat 5 mg dan satu tablet zat besi setiap hari. Frekuensi
hidraminion pada hamil kembar sekitar 10 kali lebih besar dari kehamilan tunggal.
4.      Pematangan paru janin : bila ada tanda-tanda partus prematurus yang mengancam dengan
pemberian betamethasone 24 mg/hari.
5.      Dengan janin (bayi) yang relatif berat badannya lebih rendah menyebabkan morbiditas dan
kematian yang tinggi. Keluhan pada kehamilan kembar diantaranya terasa sesak nafas, sering
kencing, edema tungkai, pembesaran pembuluh darah (varises). Untuk memperkecil
kemungkinan penyulit ibu dan janin, kehamilan Ganda penanganan  yang lebih intensif
dengan melakukan pengawasan hamil lebih sering, melakukan pemeriksaan  laboratorium
dasar dan pengobatan intensif terhadap kekurangan  nutrisi dan preparat Fe.
6.      Kehamilan kembar paling baik di lakukan operasi karena mengingat bahwa ini merupakan
persalinan patologis dimana menyangkut nyawa ibu dan kedua bayinya.
PENANGANAN KEHAMILAN GANDA MENURUT LOKASI ATAU TINGKAT
PELAYANAN
Polindes         Melakukan asuhan antenatal
        Menegakkan diagnosis secara klinis, jika ada keraguan dirujuk ke
Rumah Sakit untuk pemeriksaan USG atau Radiologis
        Merujuk pasien bila ada kelainan pada kehamilan
        Mencegah anemia dan komplikasi-komplikasi yang mungkin timbul
selama kehamilan
        Merujuk pasien ke puskesmas bila pasien inpartu
Puskesmas         Melakukan asuhan antenatal
        Memastikan diagnose kehamilan ganda
        Menolong persalinan pervaginam bila anak pertama dan kedua
dengan presentasi kepala
        Merujuk kerumah sakit bila presentasi anak kedua bukan presentasi
kepala
Rumah Sakit         Melakukan perawatan antenatal
        Melakukan pertolongan lengkap untuk persalinan pervaginam
        Melakukan tindakan bedah bila ada indikasi
DAFTAR PUSTAKA
Prawiroharjo,Sarwono. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. 2001. Jakarta :
Tridasa Printer
Manuaba, Ida Bagus Bde.  Pengantar Kuliah Obstetri. 2007. Jakarta : EGC
Cunningham, F.Gary. Obstetri William Eds.21. 2006. Jakarta : EGC
Myles. Buku Ajar Bidan. Eds.14. 2009. Jakarta : EGC
Mochtar,Rustam. Sinopsis Obstetri eds.2. 1998. Jakarta : EGC
http://www.bascommetro.com/2009/04/kehamilan-ganda-gamelli.html

http://pusmaika.wordpress.com/2010/06/17/kehamilan-ganda/
http://heyu-kehamilan.blogspot.com/2009/05/kehamilan-ganda.html
Gemelli

28 Jul 2013 Leave a comment

by lenijuanti in Uncategorized

BAB I
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Kehamilan ganda atau hamil kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Bila
proses fertilisasi menghasilkan janin lebih dari satu maka kehamilan tersebut disebut dengan
kehamilan ganda.
Kehamilan mempunyai arti yang cukup penting dalam bidang obstetri karena disamping
merupakan fenomena yang menarik, keadaan ini termasuk dalam kategori resiko tinggi dalam
kehamilan dan persalinan.
Gemelli merupakan suatu kejadian dimana proses fertilisasi menghasilkan janin lebih dari
satu maka kehamilan tersebut disebut dengan kehamilan ganda. Angka kejadian kehamilan
ganda menurut rumus Hellin adalah gemelli 1:80 kehamilan, triplet 1:802, kuadruplet 1:803,
dan seterusnya.
Kejadian kehamilan ganda dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor
genetik atau keturunan, umur dan paritas, ras/suku bangsa dan obat pemicu ovulasi.

B. Etiologi
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah :
a. Bangsa
b. Umur
c. Paritas
2. Faktor obat-obat induksi ovulasi :
a. Profertil
b. Clomid
c. Bormon gona¬dotropin dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari
dua.
3. Faktor keturunan.
4. Faktor yang lain belum diketahui.

C. Jenis Gemelli
Adapun jenis-jenis dari gemelli, adalah sebagai berikut :
1. Kehamilan kembar monozigotik.
Kehamilan kembar yang terjadi dari satu telur disebut kembar monozigotik atau disebut juga
identik, homolog atau univoler. Kira-kira seper tiga kehamilan kembar adalah monozigotik.
Jenis kehamilan kedua anak sama, rupanya sama atau bayangan cermin, mata, kuping, gigi,
rambut, kulit dan ukuran antropologik pun sama. Sidik jari dan telapak sama, atau terbalik
satu terhadap lainnya. Satu bayi kembar mungkin kidal dan lainnya biasa karena lokasi
daerah motorik di korteks serebri pada kedua bayi itu berlawanan.
Kira-kira satu pertiga kehamilan kembar monozigotik mempunyai 2 amnion, 2 korion, dan 2
plasenta; kadang-kadang 2 plasenta tersebut menjadi satu. Keadaan ini tak dapat dibedakan
dengan kembar dizigotik. Dua pertiga mempunyai 1 plasenta, 1 korion, dari 1 atau 2 amnion.
2. Kehamilan kembar dizigotik
Kira-kira dua pertiga kehamilan kembar adalah dizigotik yang berasal dari 2 telur; disebut
juga heterolog, binovuler, atau fraternal. Jenis kelamin sama atau berbeda, mereka berbeda
seperti anak-anak lain dalam keluarga. Kembar dizigotik mempunyai 2 plasenta, 2 korion dan
2 amnion. Kadang-kadang 2 plasenta menjadi satu.

D. Letak pada presentasi Janin


Pada hamil kembar sering terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu pula
letak janin kedua dapat berubah setelah janin pertama lahir, misalnya dari letak lintang
berubah jadi letak sungsang atau letak kepala.
Berbagai kombinasi letak, presentasi dan posisi bisa terjadi, yang paling sering dijumpai
adalah:
1. Kedua janin dalam letak membujur; presentasi kepala (44-47%).
2. Letak membujur, presentasi kepala bokong (37-38%).
3. Keduanya presentasi bokong (8-10%).
4. Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3%).
5. Letak lintang dan presentasi bokong (1,5-2%).
6. Dua-duanya letak lintang (0,2-0,6%).
7. Letak dan presentasi “69” adalah letak yang berbahaya, karena dapat terjadi kunci-
mengunci (interlocking).

E. Diagnosis Diferensial
Adapun diagnosa diferensial dari kehamilan gemelli, adalah :
1. Kehamilan tunggal dengan janin besar.
2. Hidramnion.
3. Mola hidatidosa
4. Kehamilan dengan tumor (mioma, kista ovarium).

F. Diagnosis Kehamilan Gemelli


Kehamilan gemelli dapat didiagnosa dengan :
1. Anamnesis
a. Perut lebih besar dari semestinya sesuai dengan umur tuanya kehamilan.
b. Gerakan janin lebih banyak dirasakan oleh ibu hamil.
c. Pernah hamil kembar atau ada riwayat keturunan kembar.
2. Inspeksi dan Palpasi
a. Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus lebih besar dan lebih cepat
tumbuhnya dari biasa.
b. Gerakan-gerakan janin terasa lebih sering.
c. Bagian-bagian kecil teraba lebih banyak.
d. Teraba ada 3 bagian besar janin.
e. Teraba ada 2 ballotemen.
3. Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan perbedaan
kecepatan sedikitnya 10 denyut permenit atau bila dihitung bersamaan terdapat selisih 10
denyutan.
4. Rontgen foto abdomen
Pada Rontgen foto abdomen tampak gambaran 2 kerangka janin.

5. Ultrasonografi
Bila tampak 2 janin atau dua jantung yang berdenyut yang telah dapat di¬tentukan pada
trimester I.
6. Elektrokardiogram total
Terdapat gambaran dua EKG yang berbeda dari kedua janin.
7. Reaksi kehamilan
Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka produksi HCG
akan tinggi, jadi titrasi reaksi kehamilan bisa positif, kadang-kadang sampai 1/200. Hal ini
dapat dikacaukan dengan mola hidatidosa. Kadangkala diagnosa baru diketahui setelah bayi
pertama lahir, uterus masih besar dan ternyata ada satu janin lagi dalam rahim. Kehamilan
kem¬bar sering terjadi bersamaan dengan hidramnion dan toksemia gravi¬darum.

G. Pengaruh terhadap Ibu dan Janin


1. Terhadap Ibu
a. Kebutuhan akan zat-zat bertambah, sehingga dapat menyebabkan ane-mia dan defisiensi
zat-zat lainnya
b. Kemungkinan terjadinya hidramnion bertambah 10 kali lebih besar
c. Frekuensi pre-eklamsi dan eklamsi lebih sering
d. Karena uterus yang besar, ibu mengeluh sesak napas, sering miksi, serta terdapat edema
dan varises pada tungkai dan vulva
e. Dapat terjadi inersia uteri, perdarahan postpartum, dan solusio plasenta sesudah anak
pertama lahir.
2. Terhadap Janin
a. Usia kehamilan tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada kehamilan
kembar: 25% pada gemeli; 50% pada triplet; dan 75% pada quadruplet, yang akan lahir 4
minggu sebelum cukup bulan. Jadi kemungkinan terjadinya bayi prematur akan tinggi.
b. Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio plasentae, maka angka kematian bayi kedua
tinggi.
c. Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan mempertinggi angka kematian janin.
H. Penanganan dalam Kehamilan
Adapun penanganan untuk kehamilan gemelli adalah :
1. Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan mencegah
komplikasi yang timbul, dan bila diagnosis telah ditegakkan pemeriksaan ulangan harus lebih
sering (1 x seminggu pada kehamilan lebih dari 32 minggu).
2. Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari, karena akan
merangsang partus prematurus.
3. Pemakaian korset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan, supaya terasa lebih ringan.
4. Periksa darah lengkap, Hb, dan golongan darah.

I. Penanganan dalam Persalinan


Adapun penanganan gemelli pada saat persalinan adalah sebagai berikut :
1. Bila anak pertama letaknya membujur, kala I diawasi seperti biasa, di¬tolong seperti biasa
dengan episiotomi mediolateralis.
2. Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam untuk me-nentukan keadaan
anak kedua. Tunggu, sambil memeriksa tekanan darah dan lain-lain.
3. Biasanya dalam 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila anak kedua terletak membujur,
ketuban dipecahkan pelan-pelan supaya air ketuban tidak mengalir deras keluar. Tunggu dan
pimpin persalinan anak kedua seperti biasa.
4. Waspadalah atas kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum, maka sebaiknya pasang
infus profilaksis.
5. Bila ada kelainan letak pada anak kedua, misalnya melintang atau terjadi prolaps tali pusat
dan solusio plasenta, maka janin dilahirkan dengan cara operatif obstetrik :
a. Pada letak lintang coba versi luar dulu, atau lahirkan dengan cara versi dan ekstraksi.
b. Pada letak kepala, persalinan dipercepat dengan ekstraksi vakum atau forceps.
c. Pada letak bokong atau kaki, ekstraksi bokong atau kaki.
6. Indikasi seksio caesarea hanya pada :
a. Janin pertama letak lintang.
b. Bila terjadi prolaps tali pusat.
c. Plasenta previa.
d. Terjadi interlocking pada letak janin 69, anak pertama letak sungsang dan anak kedua letak
kepala.
7. Kala IV diawasi terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan postpar¬tum: berikan
suntikan sinto-metrin yaitu 10 satuan sintosinon tambah 0,2 mg methergin intravena.

Anda mungkin juga menyukai