Subinvolusi Ika
Subinvolusi Ika
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang
diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktik Klinik Komprehensif.
Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun untuk perbaikan laporan kasus di kemudian hari. akhir kata semoga
khususnya kebidanan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................1
C. Waktu dan Tempat Pengkajian Kasus.........................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................2
A. Tinjauan Umum Masa Nifas.......................................................................2
B. Tinjauan Umum Subinvolusi Uteri.............................................................2
BAB III STUDI KASUS.........................................................................................4
A. Identifikasi Data Dasar................................................................................4
B. Langkah II: Interprestasi Data.....................................................................5
C. Langkah III: Identifikasi Diagnosa/Masalah potensial...............................6
D. Langkah IV. Tindakan Segera/Kolaborasi..................................................8
E. Langkah V. Rencana Tindakan...................................................................8
F. Langkah VI. Implementasi..........................................................................8
G. Langkah VII. Evaluasi.................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................11
BAB V PENUTUP................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum
Pada masa nifas akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan
fisik meliputi ligamen - ligamen bersifat lembut dan kendor, otot-otot tegang, uterus
membesar, postur tubuh berubah sebagai kompensasi terhadap perubahan berat badan
Pada ibu nifas involusi uterus merupakan proses yang sangat penting karena itu
memerlukan perawatan yang khusus, bantuan dan pengawasan demi pulihnya kesehatan
Proses involusi adalah proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah
melahirkan. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot
polos uterus. Sedangkan subinvolusi adalah penggagalan uterus untuk kembali pada
keadaan tidak hamil. Penyebab subinvolusi yang paling sering adalah tertahannya
Proses involusi yang tidak berjalan dengan baik, yang disebut sub involusi, ini akan
menyebabkan perdarahan dan kematian ibu, oleh karena itu Asuhan masa nifas
B. Tujuan
Maret 2022
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum
hamil dengan waktu kurang lebih 6 .
Pada masa nifas akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan
fisik meliputi ligamen - ligamen bersifat lembut dan kendor, otot-otot tegang, uterus
membesar, postur tubuh berubah sebagai kompensasi terhadap perubahan berat badan
pada masa hamil.
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode masa nifas karena merupakan masa
kritis baik ibu maupun bayi yang bila tidak ditangani segera dengan efektif dapat
membahayakan kesehatan atau kematian bagi ibu.
Pada masa nifas terjadi perubahan - perubahan baik secara fisik maupun
psikologi. Proses perubahan ini seharusnya berjalan normal namun kadang - kadang
tidak diperhatikan oleh ibu nifas atau bahkan mereka tidak mengetahuinya, sehingga
dapat menimbulkan komplikasi nifas. Salah satu komplikasi nifas adalah proses involusi
yang tidak berjalan dengan baik, yang disebut sub involusi yang akan menyebabkan
perdarahan dan kematian ibu.
setelah melahirkan. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi
yang terjadi pada setiap organ dan saluran reproduktif,kadang lebih banyak
mengarah secara spesifik pada kemunduran uterus yang mengarah ke ukurannya.
(Varney’s Midwivery).
Subinvolusi adalah kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal involusi/proses
involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya,sehingga proses pengecilan uterus
terhambat. Subinvolusi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan
2
kemunduran yang terjadi pada setiap organ dan saluran reproduktif,kadang lebih banyak
mengarah secara spesifik pada kemunduran uterus yang mengarah ke ukurannya.
(Varney’s Midwivery).
Subinvolusi adalah kegagalan perubahan fisiologis pada sisitem reproduksi pada
masa nifas yang terjadi pada setiap organ dan saluran yang reproduktif. Subinvolusi
adalah kegagalan rahim untuk kembali ke keadaan tidak hamil. Penyebab paling umum
adalah infeksi plasenta. (Lowdermilk, perry. 2006). Subinvolusi uteri adalah proses
kembalinya uterus ke ukuran dan bentuk seperti sebelum hamil yang tidak sempurna
(Adelle Pillitteri, 2002)
Pengukuran involusi dapat dilakukan dengan mengukur tinggi fundus uteri,
kontraksi uterus dan juga dengan pengeluaran lokia. Involusi uterus melibatkan
reorganisasi dan penanggalan desidua dan pengelupasan kulit pada situs plasenta
sebagai tanda penurunan ukuran dan berat, perubahan lokasi uterus, warna dan jumlah
lokia. Apabila fundus uteri berada di atas batas normal hal ini menandakan terjadi
kegagalan involusi uterus untuk kembali pada keadaan tidak hamil yang menyebabkan
sub involusi. Gejala dari sub involusi meliputi lokia menetap/merah segar, penurunan
fundus uteri lambat, tonus uteri lembek, tidak ada perasaan mules pada ibu nifas
akibatnya terjadinya perdarahan. Salah satunya adalah perdarahan di dalam rahim, hal
ini sangat berbahaya bila darah keluar dengan deras maka ibu kehilangan banyak darah
sehingga dapat terjadi shock sampai terjadi kematian. Kecepatan involusi uterus
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain usia ibu, jumlah anak yang dilahirkan
(paritas), menyusui eksklusif, mobilisasi dini, senam nifas, dan menyusui dini. (Barbara,
2004)
3
BAB III
STUDI KASUS
No register : 0006XXX
Tanggal Lahir : 15Maret 2022, Jam: 10:15 Wita
Tanggal Pengkajian : 15 Maret 2022, Jam: 10: 20 Wita
Keluhan utama : keluar darah banyak (+) sejak tadi pagi jam 07.00, ganti
pembalut ± 2x penuh
Quick check pusing (-) mual (-) muntah (-) pandangan jelas (+) nyeri ulu hati
4
Riwayat kehamilan ini : pasien mengatakan partus spontan di RSBK tgl 08-
Riwayat penyakit (-) riwayat operasi (-) riwayat alergi obat (-) riwayat
Status obstetrik : palpasi abdomen lemas, TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi
Inspekulo : tampak ostium terbuka ±1cm, tampak storsel (+) seikit didepan
1. Diagnosa Aktual
P1A0 post partum hari ke 6 dengan late HPP e.c luka jahitan perineum terbuka,
5
subinvolusi uterus, anemia sedang (Hb 7,5)
Data Subjektif
Ibu mengatakan keluar darah banyak (+) sejak tadi pagi jam
07.00, ganti pembalut ± 2x penuhIbu
Data Objektif
2. Masalah aktual
Data Subjektif:
Ibu mengatakan keluar darah banyak (+) sejak tadi pagi jam 07.00, ganti
pembalut ± 2x penuhIbu
Data Objektif:
Data Subjektif:
6
riwayat pk I memanjang. Pasien mengatakan tidak makan telur dan susu.
Data Objektif:
darah yang lebar tidak menutup sempurna, sehingga perdarahan terjadi terus menerus.
Perdarahan postpartum (PPH) merupakan perdarahan vagina yang lebih dari 24 jam
setelah melahirkan. Penyebab utama adalah subinvolusi uterus. Yakni kondisi dimana
uterus tidak dapat berkontraksi dan kembali kebentuk awal. Ketika miometrium
histerektomi.
Data Objektif:
KU baik, kesadaran : compos mentis, konjungtiva agak pucat. Sklera tidak ikhterik
7
D. Langkah IV. Tindakan Segera/Kolaborasi
1. Tujuan :
2. Kreteria:
a. Pendarahan berhenti
3. Rencana Asuhan
c. Observasi Subinvolusi
8
3. Observasi Pendarahan
5. Dilakukan rehecting dengan benang cromic no.2 dan ATR chromic 2/0. perdarahan total
300 cc
8. Infus NaCl spoel diganti darah kolf I, gol.darah B/ (+) no. 141844471.
10. Infus NaCl spoel diganti darah kolf II, gol.darah B/(+) no.141938331
KU baik, kesadaran : compos mentis, konjungtiva agak pucat. Sklera tidak ikhterik
9
Palpasi abdomen lemas, TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik.
Luka jahitan perineum baik, perdarahan (+)
P1A0 post partum hari ke 7 dengan late HPP e.c luka jahitan perineum terbuka,
subinvolusi uterus, post rehecting, post tranfusi 2 kolf, anemia sedang (Hb 8,6)
10
BAB IV
PEMBAHASAN
11
7
BAB V
PENUTUP
plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil, namun ada kalanya masa nifas tidak berjalan dengan normal dikarenakan
sebab yang abnormal seperti terjadinya sub involusi, yang menyebabkan kondisi
ibu memburuk. Sub involusi adalah kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal
12
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. Gary . 2012. Obstetri Williams volume 1 edisi 23. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida bagus gede. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
Mansjoer,Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Mescher, L. Anthony. 2011. Histologi Dasar Junqueira Teks dan Atlas edisi 12. Jakarta :
EGC
Mochtar,Rustam. 1998.Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu kebidanan.2005. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Pillitteri,
13