Job Order Nomor 1000
Job Order Nomor 1000
Disusun Oleh :
Maya Monica
022001902067
1
DAFTAR ISI
ABSTRAK.......................................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN........................................................................................4
B. PERUMUSAN MASALAH........................................................................................................6
C. TUJUAN PENELITIAN............................................................................................................6
D. MANFAAT PENELITIAN........................................................................................................6
BAB II
LANDASAN TEORI.......................................................................................................................8
2.1 Tinjauan Pustaka......................................................................................................................8
2.2 Rerangka Konseptual .............................................................................................................22
2.3 Pengembangan Hipotesis ........................................................................................................22
BAB III
METODE PENELITIAN..............................................................................................................25
3.1 Rancangan Penelitian..........................................................................................................25
3.2 Variabel dan Pengukuran...................................................................................................25
3.3 Posedur dan Pengumpulan Data........................................................................................29
3.4 Uji Instrumen........................................................................................................................30
2
ABSTRAK
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Gramedia Asri media merupakan anak cabang dari kompas group. Perusahaan ini
didirikan pada tanggal 2 Februari 1970 dengan diawali dari satu toko buku kecil berukuran 25m²
di daerah Jakarta Barat dan sampai tahun 2002 telah berkembang menjadi lebih dari 50 toko
yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain menyediakan buku, Toko Buku Gramedia
menyediakan berbagai produk lain seperti alat tulis, perlengkapan kantor, alat olahraga, alat
musik, dan lain-lain.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Gramedia Asri Media merupakan
perusahaan retail di indonesia yang menyediakan berbagai keperluan edukasi seperti buku, alat
tulis, alat musik, alat olahraga dan berbagai barang lainnya. Pada dasarnya, bisnis ritel adalah
bisnis yang melibatkan penjualan barang atau jasa kepada konsumen dalam jumlah satuan atau
eceran. Konsumen yang membeli produk atau jasa secara eceran ini bertujuan untuk
mengonsumsinya atau menggunakannya secara pribadi dan tidak menjualnya kembali.
4
Percetakan adalah industri yang memproduksi massal tulisan atau gambar pada media cetak
seperti kertas dengan menggunakan mesin cetak. Dalam proses pembuatannya akan
menggunakan tinta diatas media tertentu serta dikerjakan menggunakan mesin cetak khusus.
Environmental Performance telah menjadi subjek yang menarik bagi para peneliti dan
pembuat kebijakan (Banerjee et al. 2019; Bragdon dan Marlin 1972; Muhammad et al. 2015b;
Porter dan Van der Linde 1995; Williamson et al. 2006). Di sisi lain penting bagi perushaan
unutk memperhatikan Orientasi strategis perusahaan yang mengacu pada sikap dan
kecenderungan seluruh organisasi untuk mengejar arah yang membentuk pola tindakan
organisasi yang konsisten saat berinteraksi dengan lingkungan bisnisnya.
Saat ini sebagai perusahaan retail buku di jakarta Gramedia yang dianggap sebagai salah
satu perusahaan yang menghasilkan ilmbah industri dan berpengaruh terhadap lingkungan dapat
menagndalkan Green Capability dalam mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan
kinerja yang unggul. Istilah Green Capability berkonsentrasi untuk mengintegrasikan,
membangun, dan mengkonfigurasi ulang baik internal sumber daya dan sumber daya eksternal
mengenai perlindungan lingkungan (Qiu et al., 2020). Literatur menjelaskan bahwa kemampuan
organisasi secara signifikan meningkatkan kinerja perusahaan (Rehman, Bhatti, & Chaudhry,
2019). Argumen sebelumnya di antara Corporate Social Responsibility, green capability, , and
environmental, menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility berdampak pada
Enviromental dan mengisyaratkan perbaikan penghargaan lingkungan. Pekerjaan Corporate
Social Responsibility sebelumnya secara sugestif memperluas penghargaan organisasi (Orazalin
2020).
5
Saat ini sebagai perusahan retail buku di Jakarta yang melakukan berbagai relasi bisnis
dengan perusahaan lain dalam menjalankan usahanya. Artinya perusahaan harus memastikan
apakah mereka telah beroperasi dalam norma yang dijunjung oleh masyarakat dan bahwa
aktivitas mereka dapat diterima pihak luar (di legitimasi). Hal ini merupakan cara perusahaan
dapat tetap berlangsung hidup. Namun jika perusahaan melanggar kontrak sosial dengan
masyarakat sekitar maka keberlangsungan hidup perusahaan dapat terancam. Maka dari itu CSR
dapat membantu keberlangsungan hubungan baik dengan pihak luar perusahaan.
Teori lainnya yang menyokong CSR adalah teori stakeholder. Cahyonowati (2023)
mengemukakan bahwa teori stakeholder mengasumsikan bahwa eksistensi perusahaan
memerlukan dukungan stakeholder, sehingga aktivitas perusahaan juga mempertimbangkan
persetujuan dari stakeholder. Semakin kuat stakeholder, maka perusahaan harus semakin
beradaptasi dengan stakeholder. Pengungkapan sosial kemudian dipandang sebagai dialog antara
perusahaan dengan stakeholder. Stakeholder yang dimaksud adalah semua pihak baik internal
maupun eksternal perusahaan. Pihak internal perusahaan seperti pemilik modal, karyawan, dan
kreditur. Sedangkan pihak eksternal perusahaan diantaranya adalah konsumen, pemerintah,
masyarakat sekitar, Lembaga masyarakat dan lingkungan.
Berdasarkan pada penjelasan latar belakang di atas maka judul dari penelitian ini adalah :
“Pengaruh Antara Environemntal Sustainability Orientation, Corporate Social Responsibility,
Green Capability, Green Transformational Leadership terhadap Environmental pada Rumah
Sakit di Jakarta”.
B. Perumusan Masalah
Dengan demikian berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi perumusan masalah pada
penelitian ini adalah: “Apakah terdapat pengaruh Antara Environemntal Sustainability
Orientation, Corporate Social Responsibility, dan Green Capability terhadap Environmental
Performance pada perusahaan retail buku di Jakarta?”.
C. Tujuan Penelitian
6
1. Untuk menganalisis pengaruh antara Environemntal Sustainability Orientation,
Corporate Social Responsibility, dan Green Capability terhadap Environmental
Performance pada Perusahaan Retail Buku di Jakarta.
2. Untuk menganalisis pengaruh Environemntal Sustainability Orientation terhadap
Environmental Performance Perusahaan Retail Buku di Jakarta..
3. Untuk menganalisis pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
Enviromental Perusahaan Retail Buku di Jakarta..
4. Untuk menganalisis pengaruh Green Capability terhadap Environmental
Performance pada Rumah Sakit di Jakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Perusahaan Retail buku di Jakarta. Penelitian ini diharapkan memberikan masukkan bagi
karyawan agar dapat memaksimalkan keefektifan dalam bekerja dengan cara memodifikasi atau
mendesain pekerjaan agar dapat bekerja secara lebih efektif.
2. Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan terhadap pentingnya memahami
cara-cara memaksimalkan keefektifan dalam melakukan pekerjaan dengan memodifikasi atau
mendesain pekerjaan agar dapat bekerja secara lebih efektif, karena keefektifan tersebut dapat
memotivasi diri sendiri di dalam bekerja sehingga pekerjaan yang dilakukan terasa lebih mudah
dan nyaman.
3. Peneliti Selanjutnya Sebagai acuan atau referensi dalam meneliti pengaruh antara
Environemntal Sustainability Orientation, Corporate Social Responsibility, Green Capability,
terhadap Environmental Performance pada Perusahaan Retail buku di Jakarta.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut (Pramono, 2021) Praktik strategi sustainability telah menjadi minat besar
lingkungan, sosial dan budaya yang tidak diinginkan yang memaksakan perlunya industri
diamati sebagai sikap filosofis organisasi untuk melakukan kegiatan mereka dengan cara
mereka dan menyelaraskan dan mengubah strategi mereka untuk mencerminkan hal ini
(Roxas, Ashill, and Chadee 2017) Dengan kata lain, Environmental Sustainability
perusahaan untuk terlibat dan berkomitmen pada masalah lingkungan, sumber daya,
aktivitas, proses, dan praktik. Konstruk ini menyiratkan orientasi perusahaan strategis
yang tercermin dalam kemampuan untuk mengenali peluang untuk mendapatkan nilai
ekonomi, ekologi, dan sosial dengan terlibat dalam kegiatan hijau (Lei Jiang, Hai-feng
8
Ini menyiratkan bahwa Environmental Sustainability Orientation terkait dengan
meningkatkan proaktif, dan pengambilan risiko. Lebih khusus, inovasi berkaitan dengan
kesediaan perusahaan untuk mengubah praktik, produk, dan teknologi saat ini untuk
menangkap peluang hijau baru yang sering mengarah pada pengembangan dan
peluang perusahaan, yaitu kemampuan untuk menangkap peluang baru yang datang dari
dalam inisiatif hijau dengan pengembalian yang tidak pasti (Brettel, Malte Chomik
untuk melakukan kegiatan mereka dengan cara yang ramah lingkungan. Pengertian
untuk mengenali peluang untuk mendapatkan nilai ekonomi, ekologi, dan sosial
istilah yang berasal dari bahasa inggris yang terdiri dari tiga kata yaitu Corporate yang
9
berarti perusahaan besar, Social yang berarti masyarakat dan Responsibility yang berarti
konsep fundamental yang sangat penting bagi organisasi yang harus terus memperhatikan
faktor lingkungan (Arrive et al. 2019). Corporate Social Responsibility adalah konsep
menangani keragaman dan mendorong distribusi yang adil dari keuntungan organisasi di
masyarakat secara etis (Zulfiqar et al. 2019). (Hamidu, Haron, and Amran 2015)
mengidentifikasi isu-isu inti yang diungkapkan oleh para pendukung Corporate Social
bersaing dengan sumber daya perusahaan dan transparansi dan akuntabilitas keuangan
kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Kami berpendapat bahwa
kegiatan CSR meningkatkan nasib perusahaan jika dilakukan secara strategis dan dengan
Menurut (Rusdianto 2013) konsep dari CSR mengandung arti bahwa organisasi
bukan lagi sebagai entitas yang hanya mementingkan dirinya sendiri (selfish). Konsep
CSR dimaknai sebagai komitmen perusahaan atau organisasi untuk terus menerus
bertindak 12 secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan
10
ekonomi, bersama dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya
sekaligus juga peningkatan kulaitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas.
Ada lima dimensi dalam CSR. Menurut Alexander Dahlsrud, 2006 ke lima
dimensi tersebut dapat digambarkan dengan sebuah tabel skema lima dimensi CSR
sebagai berikut:
11
2.3 Ciri-ciri Corporate Social Responsibility
Menurut Ahmad Hamidu (2015) karaktersitik inti dari CSR ada 4 yang dirangkum
dibawah ini :
a. Voluntary
Eksternalitas dalam CSR mengacu pada semua jenis faktor yang berdampak
CSR dari kalangan bisnis dan pemerintah menekankan bahwa CSR adalah
diseimbangkan.
12
(Craven and Shrives 2022:35). (Haigh and Jones 2006) Mengungkapkan bahwa
terdapat 6 faktor yang mempengaruhi CSR oleh perusahaan. Keenam faktor tersebut
adalah:
organizations.
3. Green Capability
dan menyusun ulang sumber daya untuk merespon perubahan terutama yang
pembangunan berkelanjutan dan konsep hijau dalam lingkungan yang terus berubah.
daya internal dan eksternal yang terkait dengan perlindungan lingkungan. Green
13
demand, dan berbagai kebijakan kebijakan yang terkait dengan pengembangan green
Secara spesifik, green capability meliputi kapabilitas integrasi sumber daya dan
daya internal dan eksternal. Menekankan nilai kolaborasi antara unit lingkungan dan
Pendekatan Resource Based View (RBV) berpendapat bahwa sumber daya dan
kemampuan yang berharga, langka, dan tak ada bandingannya merupakan dasar
14
2) fokus pada kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan memanfaatkan
4. Environmental Performance
dalam menciptakan lingkungan yang baik (Suratno dkk, 2006). Kinerja lingkungan
adalah hasil pencapaian dari sistem manajemen lingkungan perusahaan yang dapat
diukur berdasarkan sistem manajemen lingkungan yang terkait dengan aspek kontrol
ukuran aset non fisik, seperti prosedur, proses inovasi, motivasi, dan semangat kerja
MAC Inggris yang dipublikasikan dalam Management Today sebagai proksi untuk
mengukur kinerja lingkungan perusahaan (Toms, 2002 dan Salama, 2004). Ingram
dan Katherine (1980), Freedman dan Bikki (1992) menggunakan indeks pencemaran
Goldar (2003) menggunakan peringkat lingkungan yang disediakan oleh sebuah LSM
menyarankan bahwa penelitian dan praktik bisnis harus lebih fokus pada ekoefisiensi
15
sebagai pengukuran kinerja lingkungan. Ekoefisiensi menunjukkan peningkatan
efisiensi yang berasal dari perbaikan kinerja lingkungan (Hansen dan Mowen, 2011:
410). Verma, et al. (2001) dalam Sarumpaet (2005) menyatakan bahwa pengukuran
kinerja lingkungan harus obyektif, akurat dan dapat diandalkan dalam rangka untuk
Kinerja lingkungan kualitatif adalah hasil dapat diukur dari hal-hal yang
terkait dengan ukuran aset non fisik, seperti prosedur, proses inovasi, motivasi,
dan semangat kerja yang dialami manusia pelaku kegiatan, dalam mewujudkan
kuantitatif adalah hasil dapat yang diukur dari sistem manajemen lingkungan yang
metrik ini adalah pengumpulan datanya relatif mudah dilakukan dan mudah
16
Sedangkan kinerja lingkungan kuantitatif dalam Eiffeliena (2010: 37) adalah:
“ukuran yang didasarkan pada data empiris dan hasil numerik yang
Contohnya adalah batas baku mutu limbah. Keuntungan dari metrik ini adalah
objektif, sangat berarti, dan dapat diverifikasi. Kerugiannya adalah data yang
Menurut Berry dan Rondinelly (1998) dalam Ja’far dan Arifah, (2006)
karena semua aktivitas yang terlibat dalam proses produksi perlu dipersiapkan
kebersihan.
17
3) Stakeholder forces, Strategi pendekatan proaktif terhadap manajemen
Berdasarkan uraian teoritis yang telah disampaikan diatas, maka rerangka konseptual
Environmental
Sustainability
Orientation
Green Capability
18
2.3 Pengembangan Hipotesis
Dalam (Sikandar, 2023) mendapatkan hasil bahwa ESO ini memajukan ruang
lingkup teori kemampuan, motivasi, dan peluang serta teori identitas sosial. Hasil
praktik hijau, karena hal ini mengarah pada keterlibatan karyawan dalam aktivitas yang
dapat mengurangi dampak buruk pada masyarakat dan meningkatkan kinerja ekonomi
positif meningkatkan dampak pada kinerja dengan ESO daripada tanpa strategi
diferensiasi. tanpa strategi diferensiasi. Hasil penelitian kami lebih lanjut menunjukkan
bahwa perusahaan dapat menggunakan strategi berbiaya rendah atau strategi terintegrasi
untuk mendapatkan dampak yang lebih tinggi pada kinerja. biaya rendah atau strategi
terintegrasi untuk mendapatkan dampak yang lebih tinggi pada kinerja dengan ESO
masing-masing.
Performance
Hasil Penelitian yang dilakukan oleh (Yanti, 2020) terhadap Pengaruh Corporate
Bumn Dan Non Bumn Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia 2009-2012. Mendapatkan
19
Environmental Performance, hal ini disebabkan dengan adanya pandangan sosial
keunggulan kompetitif menggunakan sumber daya tidak berwujud, berbeda dan unik
dengan yang lain seperti perilaku etis atau daya tanggap sosial yang tercermin dalam
GSCR. (Tanimoto, 2013). CSR merupakan kerangka kerja etis apabila digunakan dengan
nilai dengan memanfaatkan sumber daya untuk tetap unggul dari pesaing. (Rexhepi et al.,
2013). Perusahaan yang menerapkan GSCR akan lebih mudah menerapkan green
Performance
dalam lingkungan yang terus berubah dapat mempengaruhi kinerja lingkungan pada suatu
perusahaan tertentu.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh ( Elisa
Giacosa et al., 2022) dan (Stefano Bresciani et al., 2022). Uji hipotesis yang
Performance pada Perusahaan Retail buku di Jakarta. Penelitian ini dilakukan berupa
studi lapangan dan menggunakan data Spss Amos dan karena data yang
dikumpulkan hanya pada satu waktu untuk mencari hubungan antara variabel. Unit
analisa yang digunakan adalah individu yaitu karyawan Perusahaan Retail buku di
Jakarta.
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan terdiri dari empat variabel yaitu:
diukur dengan kuesioner yang dikembangkan (Jagani and Hong, 2022) yang berisikan 4
21
yang di kembangkan oleh (Banerje, 2022) yang berisi 4 item pernyataan. Skala
pengukuran yang di gunakan dalam mengukur variabel ini yaitu skala interval yang
berpedoman pada skala likert lima point dengan keterangan sebagai berikut :
Skala 4 = setuju
22
5. Perusahaan berhasil dalam mengintegrasikan dan mengelola pengetahuan hijau khusus di
dalam perusahaan.
hijau.
1. Perusahaan kami berpartisipasi dalam kegiatan yang bertujuan untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas lingkungan alam.
2. Perusahaan kami melakukan investasi untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi
generasi mendatang.
3. Perusahaan kami menerapkan program khusus untuk meminimalkan dampak negatifnya
terhadap lingkungan alam.
4. Perusahaan kami menargetkan pertumbuhan berkelanjutan yang mempertimbangkan
generasi masa depan.
ukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh (Pavlou and El Sawy (2011)) yang berisi
kuesioner yang kembangkan oleh (García-Morales et al. (2012)) yang berisi 6 item
(2014)). yang berisi 7 pertanyaan. Skala pengukuran yang di gunakan dalam mengukur
variabel ini yaitu skala interval yang berpedoman pada skala likert lima point dengan
23
Skala 1 = Sangat tidak setuju
Skala 4 = setuju
2. Mengurangi pembelian bahan, bahan kimia, dan komponen yang tidak dapat diperbarui.
5. Menghemat energi.
6. Mengurangi Polutan
7. Menghemat Air
Untuk dapat melakukan penelitian ini, diperlukan data yang berkaitan dengan pertanyaan
a) Data Primer
24
Data primer yaitu data yang dikumpulkan peneliti secara langsung. Dalam
penelitian ini data primer peneliti peroleh melalui penyebaran kuesioner secara online
b) Studi Pustaka
maupun data yang di peroleh dari peneliti sebelumnya yaitu mengenai pengaruh
buku di Jakarta.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling, yakni metode yang di dasarkan atas pertimbangan kriteria tertentu. Sampel ini diambil
dari karyawan Rumah Sakit di Jakarta sebagai responden.Penelitian ini memiliki 28 item
pertanyaan.Karena itu,jumlah sampel yang di pakai dalam penelitian ini adalah ukuran sampel =
Sehingga dari penjelasan di atas, di ketauhi bahwa jumlah sampel minimum dalam penelitian ini
sebanyak 155 responden dan untuk sampel maksimum sebanyak 280 responden. Maka sampel
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sampel minimum 140 responden.
25
Uji instrumen dilakukan dengan menguji validitas dan reliabilitas. Validitas
memastikan bahwa skala mengukur apa yang ingin diukur (Salas-Vallina et al., 2017).
Sedangkan menurut (Mousa et al., 2020a) analisis reliabilitas bertujuan untuk menilai kualitas
model.
1. Uji Validitas
Menurut (by, 2013) Uji validitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
valid atau tidaknya kuesioner. Hasil tersebut dapat dikatakan valid, jika data yang
dikumpulkan memiliki data yang sama dengan data yang sebenarnya pada objek penelitian.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
26
Tabel 3.1
Factor Loading
Berdasarkan sumber (Hair et al., 2014) dengan jumlah sampel sebanya 144 maka
Indikator uji validitasnya adalah : factor loading ≥ 0,50 (item pernyataan menunjukkan valid)
Tabel 3.2
Component Matrixa
Component
1
ESO1 .786
ESO2 .670
ESO3 .692
ESO4 .700
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components
extracted.
Pada Tabel 4.1 terlihat hasil uji validitas dari variabel yang diteliti yaitu
berarti setiap item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel ini dinyatakan
27
tepat atau dapat diukur. Bahwa dari 4 pernyataan ternyata semua item yang valid
Tabel 3.3
Component Matrixa
Component
1
CSR1 .794
CSR2 .701
CSR3 .679
CSR4 .658
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components
extracted.
Pada Tabel 4.3 terlihat hasil uji validitas dari variabel yang diteliti yaitu
Corporate Social Responsibility diperoleh nilai factor loading ≥ 0,50 yang berarti setiap
item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel ini dinyatakan tepat atau
dapat diukur. Bahwa dari 4 pernyataan ternyata semua item yang valid sehingga tidak
Tabel 3.4
Component Matrixa
Component
1
GC1 .835
GC2 .714
GC3 .705
GC4 .568
GC5 .711
GC6 .713
28
GC7 .700
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components
extracted.
Pada Tabel 3.4 terlihat hasil uji validitas dari variabel yang diteliti yaitu Green
Capability diperoleh nilai factor loading ≥ 0,50 yang berarti setiap item pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur variabel ini dinyatakan tepat atau dapat diukur. Bahwa dari
7 pernyataan ternyata semua item yang valid sehingga tidak ada item yang harus
dihilangkan/dibuang.
Component Matrixa
Component
1
EP1 .771
EP2 .697
EP3 .690
EP4 .588
EP5 .380
EP6 .605
EP7 .588
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components
extracted.
Pada Tabel 3.6 terlihat hasil uji validitas dari variabel yang diteliti yaitu
Environmental Perfomance diperoleh nilai factor loading ≥ 0,50 yang berarti setiap item
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel ini dinyatakan tepat atau dapat
diukur. Bahwa dari 7 pernyataan ternyata semua item yang valid sehingga tidak ada item
29
2. Uji Reliabilitas
dengan menggunakan metode Cronbach's Alpha (by, 2013). Menurut (Hair et al., 2014)
Enviroment Sustainability
1
Orientation 0.665 Reliable
Green Capability
3
0.739 Reliable
4 0,724 Reliabel
Green Transformational Leadership
Environmental Perfomance
5 0.741 Reliable
Pada tabel di atas terlihat nilai Cronbach’s Alpha sebagai hasil uji reliabilitas dari
30
Responsibility, Green Capability, Environtmental Perfomance. Hasilnya menunjukan bahwa
semua instrument yang ada pada setiap variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,6 yang
berarti semua instrumen yang digunakan dalam variabel penelitian adalah reliable.
Metode analisis data yang akan digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian
sebagai berikut:
rata.
Structural Equation Model (SEM)SPSS Amos versi 23 dengan software SPSS Statistics
versi 21. Sebelum menguji hipotesis dilakukan uji goodness of fit model. Adapun uji
goodness of fit model dan uji hipotesis dilakukan sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
1. Goodness of fit
dahulu untuk memastikan bahwa model dapat menggambarkan semua efek kausal. Menurut
(Widmier & Hair, n.d.)pengujian kesesuaian model goodnes of fit dilakukan dengan melihat
31
Absolute Fit Measure
Mengukur model fit secara keseluruhan (baik model struktural maupun model
Tingkat signifikansi minimum yang diterima adalah 0,05 dan 0,01. Pengukuran chi-
square sangat tergantung pada jumlah sampel, karena itu beberapa peneliti menganjurkan
Semakin tinggi nilai GFI, semakin fit sebagai model. Tidak ada model yang dijadikan
acuan, tetapi beberapa peneliti merekomendasikan nilai GFI sebesar 0,90 atau lebih.
statistik dalam sampel yang besar. Nilai RMSEA menunjukkan goodness of fit yang dapat
diharapkan bila model diestimasi dalam populasi, RMSEA dapat digunakan bila nilai chi-
square signifikan. Nilai yang dibutuhkan agar RMSEA dapat dikatakan fit adalah ≤ 0,8.
Adalah ukuran untuk membandingkan model yang diajukan (proposed model) model
Indeks ini dikembangkan dari Goodness Fit Of Index (GFI) yang disesuaikan dengan
rasio derajat kebebasan. Analog dengan R2 dalam regresi berganda. Nilai yang
direkomendasikan adalah AGFI ≥ 0.90, semakin tinggi nilai AGFI maka model semakin fit.
32
Indeks ini juga merupakan ukuran perbandingan antara model yang diusulkan dengan
TLI adalah indeks kecocokan inkremental yang membandingkan model yang diuji
dengan model baseline. TLI digunakan untuk menyelesaikan masalah karena kompleksitas
model. Nilai penerimaan yang disarankan adalah nilai TLI ≥ 0,90. TLI adalah indeks yang
CFI juga merupakan indeks kepatuhan tambahan. Ukuran indeks ini bervariasi dari 0
sampai 1, dengan nilai mendekati 1 menunjukkan model yang baik. Indeks ini
direkomendasikan karena relatif tidak sensitif terhadap ukuran sampel dan tidak terlalu
terpengaruh oleh kompleksitas model. Nilai penerimaan yang disarankan adalah CFI ≥ 0,90.
Penyesuaian dimensi dapat dibandingkan antara model dengan koefisien yang berbeda.
Nilai chi-square (CMIN/DF) yang dinormalisasi digunakan sebagai kriteria. Nilai yang
Uji hipotesis
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel lain dianggap
konstan. Alasan di balik keputusan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Jika p-value > α 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan
b. Jika p-value < α 0,05 maka H0 ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan kedua
33
variabel. Apabila salah satu kriteria goodness of fit telah terpenuhi, maka model yang
Tabel 5.1
Hasil Uji Goodness of Fit Model
Pengukuran Penerimaan
yang
Disarankan
Measure kecil
Berdasarkan pengujian nilai goodness of fit dari tabel diatas, bahwa keseluruhan model
yang digunakan dalam penelitian ini cukup memenuhi kriteria dari beberapa indikator
34
kesesuaian model. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan model yang digunakan dalam
penelitian ini menghasilkan tingkat kesesuaian model yang baik dan penerimaan yang baik.
Dengan demikian secara keseluruhan Structural Equation Model (SEM) yang digunakan dapat
diterima dan pengujian hipotesa dapat dilakukan. Structural Equation Model (SEM) dari
35