Biografi LENGKAP Baden Powell Bapak Pand
Biografi LENGKAP Baden Powell Bapak Pand
• Robert Stephenson Smyth Baden Powell adalah seorang tentara Inggris dan
pendiri the Boy Scouts.
• Robert Stephenson Smyth Baden Powell lahir di London, Inggris pada tanggal
22 Februari 1857.
• Ayahnya adalah seorang guru besar Geometri di Universitas Oxford, Inggris,
yaitu Prof. Domine Baden Powell. Sedangkan ibunya adalah Miss Henrietta Grace
Smyth, seorang putri dari admiral Kerajaan Britania Raya yang terkenal yaitu
William T. Smyth.
• Nama kecil dari Sir Robert Baden Powell adalah Ste, Stephe, Steevie atau
Stephenson Di Chaterhouse School Baden Powell dijuluki sebagai “Bathing-
Towel”
• Di Afrika Selatan Baden Powell mendapat julukan “Impeesa” yang artinya
“Serigala yang tidak pernah tidur”
• Baden Powell diangkat sebagai The Chief Scout of The World atau Bapak
Pandu Sedunia.
• Baden Powell dianugerahi gelar Lord Baden Powell of Gilwell, dengan julukan
Baron oleh Raja George V.
Gelar Kehormatan
• Doktor Kehormatan di bidang hukum dari Universitas Edinburg (1910)
• Doktor Kehormatan dari Universitas Toronto, Canada (1923)
• Gelar Doktor dari Universitas McGill di Montreal, Canada
• Gelar kehormatan doktor Ilmu-ilmu sosial dari Universitas Oxford (1923)
• Gelar kehormatan dari Universitas Liverpool (1929)
• Gelar kehormatan dari Universitas Cambridge (1931)
• Baden-Powell telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh
kekerasan hati serta keteguhan ibundanya yang tercinta Ny. Henrietta Grace
• Setelah menemui banyak kesulitan dalam memilihkan sekolah yang tepat untuk
Baden-Powell seperti Rugby atau Eton, akhirya Ny. Henrietta Grace memasukkan
Baden-Powell ke harterhouse School di tahun 1870.
• Setelah sempat berpindah-pindah. dari satu kota ke kota lain. dari satu daerah ke
daerah lain. bahkan dari satu negara ke negara yang lain. Baden-Powell akhirnya
bertugas di Mafeking. sebuah kota di pedalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang
membuat nama BP menjadi terkenal dan menjadi pahlawan bangsanya. karena
jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan
bangsa Boer
• selama kurang lebih 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai tanggal 18
Mei 1900). Karena jasa-jasanya ter sebut , pangkat Baden-Powell dinaikkan
menjadi Mayor Jendral. Berita tersebut kemudian sampai juga ke Inggris.
membuat seluruh keluarga Baden-Powell bangga.
• Raja Dinuzulu. adalah raja Zulu dari 1884 -1889. raja yang merupakan putra
Raja Zulu Cetshwayo. beraliansi dengan para Afrikaners (orang kulit putih
keturunan Belanda) dan bersengketa dengan sepu punya, Zibhebhu yang didukung
Inggris. Dinuzulu lalu dituduh bersalah melakukan pengkhianatan sehingga
diasingkan selama 10 tahun. Dibebaskan tahun 1910. Karena dianggap tidak
bersalah. Dinuzulu akhirnya meninggal tahun 1913.
• Pada tahun 1901. Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan
disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP
sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting".
• Baden-Powell pada tahun 1908 menulis buku Scouting For Boys, sebuah
mahakarya" yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan
perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh
daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan.
• Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris
dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore
tersebut (6 Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The
World atau Bapak Pandu Sedunia. Baden-Powell juga dianugerahi gelar Lord
Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raia George V.
• Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang Jakarta)
pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia",
BP beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di
Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah
yang amat dicintainya, Afrika.
Sejarah Baden Powell yang menjadi Bapak Pramuka Sedunia (Chief Scout of
the World) tidak bisa dipisahkan dari sejarah kepramukaan di dunia dan di
Indonesia. Selain sebagai pendiri gerakan kepramukaan sedunia, pengalaman
Lord Robert Baden Powell lah yang mendasari pembinaan remaja di Inggris yang
kemudian berkembang dan diadaptasi sebagai sistem pendidikan kepramukaan di
seluruh dunia.
Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau Baron Baden Powell I yang
kemudian terkenal sebagai Baden Powell, BP, atau Lord Baden Powell, lahir
di Paddington, London pada 22 Februari 185. Nama kecilnya Robert Stephenson
Smyth Powell. Powell merupakan nama keluarga dari ayahnya, Baden Powell
yang merupakan seorang pendeta dan dosen Geometri di Universitas Oxford.
Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta Grace Smyth. Ayah
Stephenson (Baden Powell) meninggal dunia saat Stephenson masih berusia 3
tahun.
Karena ditinggal mati oleh ayahnya sejak kecil, Robert Stephenson mendapatkan
pendidikan watak dan aneka keterampilan dari ibu kakak-kakaknya. Peran ibu
bagi Baden Powell bahkan pernah diungkap langsung oleh beliau dengan
kalimat, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.”
Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, gembira, dan lucu sehingga
banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu Baden Powell pun pandai
bermain musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar, berkemah,
mengarang, dan menggambar.
Baden Powell
Selama menjadi tentara, banyak hal yang dialaminya. Pengalaman itu diantaranya:
Berbagai pengalaman tersebut ditulis dalam buku berjudul 'Aids to Scouting' pada
tahun 1899. Buku ini sebenarnya merupakan panduan bagi tentara muda Inggris
dalam melaksanakan tugas penyelidik. Buku ini kemudian terjual laris di Inggris.
Bahkan tidak hanya dibaca oleh para tentara saja tetapi digunakan juga oleh para
guru dan organisasi pemuda.
Melihat banyaknya pengguna buku 'Aids to Scouting', dan atas saran William
Alexander Smith (Pendiri Boys Brigade; salah satu Organisasi Kepemudaan di
Inggris) Baden Powell berniat menulis ulang buku tersebut untuk menyesuaikan
dengan pembaca remaja yang bukan dari ketentaraan. Untuk menguji ide-ide
barunya, pada 25 Juli - 2 Agustus 1907 Baden Powell menyelenggarakan
perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar
belakang berbeda. Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku 'Scouting for Boys'
yang kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia.
Tahun 1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan pensiun dari
ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus pada
pengembangan pendidikan kepramukaan.
Pada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames saat di
atas kapal dalam lawatan kepramukaan ke New York. Mereka kemudian menikah
pada tanggal 31 Oktober 1912. Mereka tinggal di Hampshire, Inggris dan
dianugerahi 3 orang anak (satu laki-laki dan dua perempuan), yaitu: Arthur Robert
Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-Powell), dan Betty
Clay (Betty Baden-Powell).
Tahun 1930-an Baden Powel mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 Baden-Powell
dan Olave memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada tanggal
8 Januari 1941 Baden Powell meninggal dan dimakamkan di pemakaman St.
Peter, Nyeri.