Anda di halaman 1dari 11

3.

BIOGRAFI [LENGKAP] BADEN POWELL (BAPAK PANDU SEDUNIA)

Selasa, 18 Oktober 2016


Berbicara mengenai Gerakan Pramuka, maka tidak boleh tidak kita harus
mengenal pendiri gerakan kepanduan, yaitu Lord Baden Powell Of Gilwell. Sir
Robert Baden Powell telah membuat suatu loncatan dalam sejarah yang
mengejutkan dunia.

Beliaulah yang telah mendirikan Gerakan Kepanduan Dunia pertama kali.


Pramuka yang kita kenal di Indonesia ini adalah inspirasi dari kepanduan yang
didirikan oleh Baden-Powell.

BIODATA BADEN POWELL

Nama Lengkap : Robert Stephenson Smyth Baden Powell


Nama panggilan : Baden Powell atau dipanggil “BP”(baca:bipi), nama “BP” akrab
dipanggil oleh para pandu
Nama Kecil : Stephenson
TTL : Kota London, Inggris, 22 Februari 1857
Wafat : Nyeri, Kenya, 8 Januari 1941
Nama Ayah : Prof. Domine Baden-Powell
Nama Ibu   : Miss Henrietta Grace Smyth

Siapakah Robert Stephenson Smyth Baden Powell? Berikut riwayat hidupnya.

• Robert Stephenson Smyth Baden Powell adalah seorang tentara Inggris dan
pendiri the Boy Scouts.
• Robert Stephenson Smyth Baden Powell lahir di London, Inggris pada tanggal
22 Februari 1857.
• Ayahnya adalah seorang guru besar Geometri di Universitas Oxford, Inggris,
yaitu Prof. Domine Baden Powell. Sedangkan ibunya adalah Miss Henrietta Grace
Smyth, seorang putri dari admiral Kerajaan Britania Raya yang terkenal yaitu
William T. Smyth.

JULUKAN BADEN POWELL

• Para pandu biasa memanggilnya BP (bee-pee/bipi) 

• Nama kecil dari Sir Robert Baden Powell adalah Ste, Stephe, Steevie atau
Stephenson Di Chaterhouse School Baden Powell dijuluki sebagai “Bathing-
Towel”
• Di Afrika Selatan Baden Powell mendapat julukan “Impeesa” yang artinya
“Serigala yang tidak pernah tidur”
• Baden Powell diangkat sebagai The Chief Scout of The World atau Bapak
Pandu Sedunia.
• Baden Powell dianugerahi gelar Lord Baden Powell of Gilwell, dengan julukan
Baron oleh Raja George V.
Gelar Kehormatan
• Doktor Kehormatan di bidang hukum dari Universitas Edinburg (1910)
• Doktor Kehormatan dari Universitas Toronto, Canada (1923)
• Gelar Doktor dari Universitas McGill di Montreal, Canada
• Gelar kehormatan doktor Ilmu-ilmu sosial dari Universitas Oxford (1923)
• Gelar kehormatan dari Universitas Liverpool (1929)
• Gelar kehormatan dari Universitas Cambridge (1931)

Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron I Baden-Powell Gilwell, adalah


seorang tentara Inggris dan penemu the Boy Scouts, lahir di London, dan
merupakan lulusan Charterhouse School. Bergabung dengan Pasukan Hussars Ke-
13 di India pada tahun 1876. Dari 1888 sampai 1895, BP sukses bertugas, di
India, Afghanistan, Zulu, dan Ashanti. .Sebelum dan semasa Perang Boer, BP
bertugas sebagai perwira staff dari Pasukan Kerajaan Inggris (1896-1897),
menjadi kolonel dari Pasukan Berkuda, Afrika Selatan, dan letnan kolonel dari
Pengawal Naga ke-5 (5th Dragon Guards, 1897-1899).

Karena keberanian dan pengabdiannya selama mempertahankan Kota Mafikeng


(dulu Mafeking) dari kepungan musuh, dipromosikan menjadi mayor jendral.
Baden-Powell kemudian kembali ke Inggris, pada tahun 1908 BP menjadi letnan
jendral. Dianugerahi gelar kesatria tahun 1909, kemudian pensiun dari dinas
militer pada tahun berikutnya. BP membentuk the Boys Scouts di tahun 1908, dan
dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan the Girl Guides, organisasi serupa
untuk para anak-anak dan remaja putri. Selama Perang Dunia I.

• BP bersama saudara-saudaranya bertambah akrab sepeninggal ayahnya, yang


meninggal pada tanggal 11 Juni 1860. Pada usia 3 tahun Baden-Powell telah jadi
seorang anak yatim. Sehingga dari sejak usia masih sangat muda, Baden-Powell
dituntut untuk dapat hidup mandiri.

• Baden-Powell telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh
kekerasan hati serta keteguhan ibundanya yang tercinta Ny. Henrietta Grace

• Baden-Powell sejak kecil sudah banyak mengagumi karya-karya ilmuwan


terkenal pada zamannya, seperti Charles Darwin, Babbage, George Elliot, G.H.
Lewes, dan James Martineau' . Baden-Powell adalah seorang yang bertipe pekerja
keras, beliau tidak mudah putus asa dan penolong. Hal tersebut dapat terlihat pada
sebuah tulisan Baden-Powell, dalam sebuah suratnya kepada ibundanya.

• Setelah menemui banyak kesulitan dalam memilihkan sekolah yang tepat untuk
Baden-Powell seperti Rugby atau Eton, akhirya Ny. Henrietta Grace memasukkan
Baden-Powell  ke harterhouse School di tahun 1870.

• Di Charterhouse, Bad -Powell sangat populer, selain pandai dalam belajar


hingga Baden-Powell meraih beasiswa, Baden-Powell Juga mengikuti banyak
kegiatan ekstra seperti : 
1) Marching Band,
2) Klub menembak (Rifle Corps)
3) Teater, kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai
pementasan drama bersama sahabatnya Kenneth Mc Laren
4) Melukis dan menggambar, gambar/illustrasi selalu mengisi berbagai karya
tulisnya. 
5) Kiper kesebelasan Charterhouse.

• Di Charterhouse School inilah Baden-Powell mendapat julukan lainya, yaitu


'Bathing-Tows!'.

• Di usia 19 tahun, Baden-Powell menamatkan sekolah di Charterhouse School.


Kemudian Baden-Powell memutuskan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran,
atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military
Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut
Baden-Powell ditempatkan di India, dengan pangkat pembantu lestnan.

• Pengalaman Baden-Powell di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak


mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris.
• Selain itu Baden-Powell juga terkenal sebagai orang yang pandai bergaul dan
banyak kawannya. Salah seorang sahabatnya yang terdekat adalah Kenneth Mc
Laren. Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak pengalaman baik dalam
kedinasan, pementasan drama. maupun perburuan hewan liar (babi hutan).

• Setelah sempat berpindah-pindah. dari satu kota ke kota lain. dari satu daerah ke
daerah lain. bahkan dari satu negara ke negara yang lain. Baden-Powell akhirnya
bertugas di Mafeking. sebuah kota di pedalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang
membuat nama BP menjadi terkenal dan menjadi pahlawan bangsanya. karena
jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan
bangsa Boer

• selama kurang lebih 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai tanggal 18
Mei 1900). Karena jasa-jasanya ter sebut , pangkat Baden-Powell dinaikkan
menjadi Mayor Jendral. Berita tersebut kemudian sampai juga ke Inggris.
membuat seluruh keluarga Baden-Powell bangga.

• Selama bertugas di Afrika. Baden-Powell banyak melakukan petualangan


sehingga pengalaman-pengalamannya makin bertambah. Karena keberaniannya.
Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti Zulu,
Ashanti. dan Metabele. Impeesa mempunyai arti "Srigala yang tidak pernah
tidur", Hal ini disebabkan karena sifat waspada, cekatan, dan keberanian Baden-
Powell (termasuk tindakan mengambil kalung manik-manik milik Raja Dinuzulu).

• Raja Dinuzulu. adalah raja Zulu dari 1884 -1889. raja yang merupakan putra
Raja Zulu Cetshwayo. beraliansi dengan para Afrikaners (orang kulit putih
keturunan Belanda) dan bersengketa dengan sepu punya, Zibhebhu yang didukung
Inggris. Dinuzulu lalu dituduh bersalah melakukan pengkhianatan sehingga
diasingkan selama 10 tahun. Dibebaskan tahun 1910. Karena dianggap tidak
bersalah. Dinuzulu akhirnya meninggal tahun 1913.
• Pada tahun 1901. Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan
disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP
sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting".

• Kemudian Pada tahun 1907 Baden-Powell mendapatkan undangan dari


perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya
selama di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan pada umumnya.
dalam sebuah perkemahan yang diikuti 20 orang anggotanya. Perkemahan
pertama tersebut diselenggarakan di Pulau Brownsea (Brownsea Island).

• Baden-Powell pada tahun 1908 menulis buku Scouting For Boys, sebuah
mahakarya" yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan
perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh
daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan.

• Pada tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan


dengan pangkat terakhirnya adalah Letnan Jendral. Mulailah Baden-Powell
berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia.

• Pada tahun 1912, Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk


menemui para pandu di berbagai negara. Baden-Powell menikah dengan Olave St.
Clair Soames (Lady Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai
tiga orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.

• Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris
dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore
tersebut (6 Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The
World atau Bapak Pandu Sedunia. Baden-Powell juga dianugerahi gelar Lord
Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raia George V.
• Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang Jakarta)
pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia",
BP beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di
Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah
yang amat dicintainya, Afrika.

• Dan BP menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya, wafat


pada tanggal 8 Januari 1941 dan dengan diantar di atas kereta yang ditarik oleh
para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir.

Sejarah Baden Powell yang menjadi Bapak Pramuka Sedunia (Chief Scout of
the World) tidak bisa dipisahkan dari sejarah kepramukaan di dunia dan di
Indonesia. Selain sebagai pendiri gerakan kepramukaan sedunia, pengalaman
Lord Robert Baden Powell lah yang mendasari pembinaan remaja di Inggris yang
kemudian berkembang dan diadaptasi sebagai sistem pendidikan kepramukaan di
seluruh dunia.

Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau Baron Baden Powell I yang
kemudian terkenal sebagai Baden Powell, BP, atau Lord Baden Powell, lahir
di Paddington, London pada 22 Februari 185. Nama kecilnya Robert Stephenson
Smyth Powell. Powell merupakan nama keluarga dari ayahnya, Baden Powell
yang merupakan seorang pendeta dan dosen Geometri di Universitas Oxford.
Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta Grace Smyth. Ayah
Stephenson (Baden Powell) meninggal dunia saat Stephenson masih berusia 3
tahun.

Karena ditinggal mati oleh ayahnya sejak kecil, Robert Stephenson mendapatkan
pendidikan watak dan aneka keterampilan dari ibu kakak-kakaknya. Peran ibu
bagi Baden Powell bahkan pernah diungkap langsung oleh beliau dengan
kalimat, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.”
Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, gembira, dan lucu sehingga
banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu Baden Powell pun pandai
bermain musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar, berkemah,
mengarang, dan menggambar.

Baden Powell

Setamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson


(Baden Powel) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Dan setelah
dewasa, Baden Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris. Beliau sering
ditugaskan di luar Inggris seperti bergabung dengan 13th Hussars di India
(1876), dinas khusus di Afrika (1895), memimpin Pasukan Dragoon V (1897),
pemimpin resimen di Zulu Afrika Selatan (1880), Kepala Staf di Rhodesia Selatan
(sekarang dikenal Zimbabwe) tahun 1896, memimpin The Mafeking Cadet Corps
di Mafeking, Afrika Selatan (1899-1900).

Selama menjadi tentara, banyak hal yang dialaminya. Pengalaman itu diantaranya:

1. Saat menjadi pembantu Letnan pada 13th Hussars yang berhasil mengikuti


jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta melatih panca indera
kepada Kimball O’Hara.
2. Bersama The Mafeking Cadet Corp, mempertahankan kota Mafeking,
Afrika Selatan, meskipun dikepung bangsa Boer selama 127 hari dalam
kondisi kekurangan makan. Padahal The Mafeking Cadet Corp hanyalah
pasukan pembawa pesan yang tidak berpengalaman menghadapi musuh.
3. Mengadakan latihan bersama dan bertukar kemampuan survival
dengan Raja Dinizulu di Afrika Selatan.

Berbagai pengalaman tersebut ditulis dalam buku berjudul 'Aids to Scouting' pada
tahun 1899. Buku ini sebenarnya merupakan panduan bagi tentara muda Inggris
dalam melaksanakan tugas penyelidik. Buku ini kemudian terjual laris di Inggris.
Bahkan tidak hanya dibaca oleh para tentara saja tetapi digunakan juga oleh para
guru dan organisasi pemuda.

Baden Powell bersama pramuka

Melihat banyaknya pengguna buku 'Aids to Scouting', dan atas saran William
Alexander Smith (Pendiri Boys Brigade; salah satu Organisasi Kepemudaan di
Inggris) Baden Powell berniat menulis ulang buku tersebut untuk menyesuaikan
dengan pembaca remaja yang bukan dari ketentaraan. Untuk menguji ide-ide
barunya, pada 25 Juli - 2 Agustus 1907 Baden Powell menyelenggarakan
perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar
belakang berbeda. Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku 'Scouting for Boys'
yang kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia.
Tahun 1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan pensiun dari
ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus pada
pengembangan pendidikan kepramukaan. 

Pada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames saat di
atas kapal dalam lawatan kepramukaan ke New York. Mereka kemudian menikah
pada tanggal 31 Oktober 1912. Mereka tinggal di Hampshire, Inggris dan
dianugerahi 3 orang anak (satu laki-laki dan dua perempuan), yaitu: Arthur Robert
Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-Powell), dan Betty
Clay (Betty Baden-Powell).

Baden Powell bersama istrinya, Olave Soames

Tahun 1930-an Baden Powel mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 Baden-Powell
dan Olave memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada tanggal
8 Januari 1941 Baden Powell meninggal dan dimakamkan di pemakaman St.
Peter, Nyeri.

Semasa hidupnya Baden Powell mendapatkan berbagai gelar kehormatan,


termasuk gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Pun Baden Powell aktif
menulis berbagai buku baik tentang kepramukaan, ketentaraan, maupun bidang
lainnya. Beberapa buku tentang kepramukaan yang ditulisnya antara
lain, Scouting for Boys (1908), The Handbook for the Girl Guides or How Girls
Can Help to Build Up the Empire (ditulis bersama Agnes Baden-Powell;
1912), The Wolf Cub's Handbook (1916), Aids To Scoutmastership
(1919), Rovering to Success (1922), Scouting Round the World (1935) dll.

Anda mungkin juga menyukai