Anda di halaman 1dari 15
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN Gedung Mangala Wanabakti Blok 4 Lantai 5 - 11, Gatot Subroto, Jakarta 10270, Telp. 021-5704 501/04 Ext. 4113, Fax, 021-5790 2751, Indonesia - Kotak Pos 6505 Nomor S. 645 /PSLBB / PLES / 08-3 /10/ 22a 24 Oktober 2022 Lampiran 1 (satu) berkas Hal Surat Kelayakan Operasional di Bidang Pengelolaan Limbah B3 dengan Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 Untuk Usaha Jasa PT Hijau Lestari Prakarsa Utama Yth. Direktur PT Hijau Lestari Prakarsa Utama di Jalan Pasir Limus, Desa Weninggalih Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat 1. Mengingat a. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun@go27WtentangiPenyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko: b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tabung202TMtentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkundan Hidup: c. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Pefsyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; 4. Keputusan Kepala Dinas Lingkung@n Hidup Provinsi Jawa Barat Nomor 1.706/OT.01.02/DLH/2022tanggal 31 Maret 2022 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pengangkutan, Penyimpanan, Pengumpulan dan Pemapféatan Limbah 83 dan Non B3 Oleh PT Hijau Lestari Prakarsa Utama; dan @. SuratpPerSetujuan Jleknis di bidang Pengelolaan Limbah B3 Nomor: S.345/PSLBSIPEBS/PLB. 3/4/2022 tanggal 28 April 2022 hal Persetujuan Teknisy@i Bidang Pengelolaan Limbah B3 dengan Kegiatan Pemanfaatan Limbah 83 Uftuk Usaha Jasa PT Hijau Lestari Prakarsa Utama. 2\Memperhatikan. a\Surt Direktur PT Hijau —Lestari Prakarsa Utama —_ Nomor: 066/SP/HLPU/IX/2022 tangga; 28 September 2022 perihal Surat Laporan Penyelesaian Fasilitas Pemanfaatan Limbah B3 sebagai Bahan Baku Menjadi Ingot Alumunium dan Substitusi Sumber Energi Peleburan Alumunium PT Hijau Lestari Prakarsa Utama; dan -2- b. Berita acara hasil pelaksanaan verifikasi lapangan tanggal 21 Oktober 2022 di lokasi usaha dan/atau kegiatan PT Hijau Lestari Prakarsa Utama di Jalan Pasir Limus, Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. 3. Berdasarkan angka 1 (satu) dan 2 (dua) tersebut di atas, bersama ini disampaikan bahwa Kelayakan Operasional di bidang Pengelolaan Limbah B3 dengan kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 untuk Usaha Jasa diberikan kepada Nama Perusahaan PT Hijau Lestari Prakarsa Utama Bidang Usaha Pengelolaan dan Sampah Berbahaya Nomor Induk Berusaha (NIB) : 0220203320266 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 94.414.064.9-43 Nama Penanggung Jawab Usaha: Abd. Hadi Jabatan Direktur Alamat Kantor dan Lokasi Usaha: Jalan — Pasir Limus, Desa dan/atau Kegiatan lin, _Kecamatan Jonggol, Provinsi Jawa °45'26,67" Lintang 107°09'18,34" Bujur telah sesuai dengan Persetuj Kegiatan Pemanfaatan Limi Pengelolaan Sampah S.315/PSLB3/PLB3/PLI rdasarkan Surat Direktur Jenderal jahan Beracun Berbahaya Nomor: Bidang Pengelol: dengan Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 Untuk Usaha Jasa ri Prakarsa Utama, dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam L; i merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Kelayal , Serta dinyatakan layak operasional. b. Teknt fan kapasitas Pemanfaatan Limbah B3; dan/atau ku dan/atau bahan penolong berupa Limbah B3 untuk campuran infaatan Limbah B3, -3- maka Surat Kelayakan Operasional di Bidang Pengelolaan Limbah B3 ini dapat ditinjau kembali Demikian disampaikan agar dilaksanakan sebagaimana mestinya Tembusan kepada Yth. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkun, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hid Gubernur Jawa Barat; Bupati Bogor; Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa‘Barat; dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupater'‘Bogo! yy Noonena Lampiran Surat Kelayakan Operasional di bidang Pengelolaan Limbah B3 dengan Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 Untuk Usaha Jasa PT Hijau Lestari Prakarsa Utama Nomor 1S, 645/583 /PLBS / PLB. 2/10/2023 Tanggal =: >} Oktober 2022 ‘SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL DI BIDANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN DENGAN KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH B3 UNTUK USAHA JASA PT HIJAU LESTARI PRAKARSA, lA 1, Nama, sumber, kategori, dan/atau karakteristik Li 3 an dimanfaatkan a__Limbah B3 sebagai bahan baku menjadi ingot Al [No | NamaLimbah | Kode Sumber] Kategori | Karakteristik | Komposisi B3 Limbah 83 1. | Sludge Togam | A345-2 | Metal dan jeracun | 60% antara lain Plastic shaping berupa serbuk, gram dari Proses metal shaping yang mengandung rminyak 2 | Siag yang 2 | Beracun dihasiikan dari proses Produksi primer dan/atau seku 3] Drossrhitam 2 | Beracun dari produ rims dan/atau seku ‘Ash, droséi@an | 6312-2 | Peleburan dan 2 | Beracun [20% ining dari pemumnian roses, tembaga eleburan 1 danvatau wunder 5. gf/Dross, siag__| 8324-1 | Elektropiating 2 | Beracun dian Galvanis | Scrap timah— [8323-4 | Manufantur, 2 | Beracun solder Perakitan, dan emetiharaan kendaraan 7. | Debu danfatau | 63136 | Peleburan 2 | Beracun sludge dari aluminium dan fasitas -2- No] Nama Limbah | Kode | Sumber | kategori | Karakteristik | Komposis? B3 Limbah B3 pengendalian Pelapisan pencemaran aluminium _| udara 3 | Limban ‘08d | Sumber dak 1 | Beracun terkontaminasi spesifix || B3berupa scrap aluminium 9. | Debu daniatau_| 8314-2 | Peleburan dan 2 | Beracun sludge dari Penyempurnaan fasiltas seng (Zn) pengendalian melalui zinc Pencemaran calcining, dara Purification, electrowinning b._Limbah B3 sebagai substitusi Sumber Energi Peleburan Aluminium Kode | a No | NamaLimban es |, Kode a3 Sumber Karakteristik Minyak pelumas bekas | antara lain minyak pelumas bekas hidrolik, ; 1, _ | mesin, gear, lubrikasi, Sumber tidak insulasi, heat on Spesifik ee transmission, grit chambers, separator darvatau campurannya 2, _| Pelarut bekas lainnya ‘Sumber tidak B yang belum dikéaiikasi |WA%4 | spesitik srecun 2. Jumlah, kapasitas, dan Komposisi Limbah B3 Jumlah, kapasitas dan komposisi Limbah B3 yang akan dimanfaatkan adalah sebagai berikut: a._kimbah\B3 yang/akan dimanfaatkan sebagai bahan baku menjadi ingot aluminium 6erasal dari kegiatan pihak lain, dengan kapasitas PeManfaatan Limbah 83 paling tinggi 12,6 tor/hari (dua belas koma ‘nam 10M per hari) dan komposisi Limbah B3 yaitu 80% (delapan puluh pergen) bahan baku utama dan 20% bahan baku sekunder; dan Limbah B3 yang akan dimanfaatkan sebagai substitusi sumber energi Peleburan Aluminium berasal dari kegiatan pihak lain, dengan kapasitas Pemanfaatan Limbah B3 paling tinggi 1.890 liter/hari (seribu delapan ratus Sembilan puluh liter per hari) dan komposisi Limbah B3 yaitu 50% (lima puluh persen) dan solar 50% (lima puluh persen) 3. Fasilitas Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 a. Workshop Pemanfaatan Limbah B3 sebagai bahan baku menjadi ingot aluminium berukuran 17,5 m (tujuh belas koma lima meter) x 54 m (lima puluh empat meter) dan substitusi sumber energi Peleburan Aluminium berukuran 4,11 m (empat koma sebelas meter) x 2,63 m (dua koma enam puluh tiga meter) sebagaimana desain sebagai berikut: Kea 1. Layout Area Peleburan Aluminium \ew Pengumpulan Limbah B3 untuk mengumpulkan Limbah B3 yang berasal dari kegiatan pihak lain, memiliki desain dan rancang bangun sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku dan dibuat lengkap dengan sekat untuk memisahkan Limbah B3 berdasarkan karakteristiknya, sebagai berikut: 1) Tempat pengumpulan Limbah B3 yang akan dimanfaatkan sebagai bahan baku menjadi Ingot Aluminium dengan ukuran 25 m (dua puluh lima meter) x 8 (delapan meter) yang telah diberi sekat dengan koordinat 06°27'10,50444" Lintang Selatan dan 107°5'37,752" Bujur Timur; -4- 2) 1 (satu) unit tangki penampungan untuk mengumpulkan Limbah B3 yang akan dimanfaatkan sebagai substitusi sumber energi Peleburan Aluminium dengan kapasitas 6.000 | (enam ribu liter). Tempat Penyimpanan Limbah B3 untuk menyimpan Limbah B3 yang berasal dari kegiatan sendiri, memiliki desain dan rancang bangun sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku sebagaimana tercantum didalam Rincian Teknis Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 PT Hijau Lestari Prakarsa Utama. TerhadapsLimbah B3 yang disimpan didalam Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 dilarang untuk: dicampurkan dengan Limbah B3 dainnya dan/atau dengan bahan baku alam di lokasi penyimpanan dan disimpan melebihi waktu penyimpanan Limbah B3 sesuai dengan ketentuanwperaturan perundangan yang berlaku Fasilitas dan dan Peralatan untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3: 1) Bahan baku ingot Aluminium: a) Tungku crusibel dengan kapasita8ypaling tinggi 0,5 ton (setengah ton); b) Tungku crusibel dengan kapasitas paling tinggi 1 ton (satu ton); ©) Cetakan ingot; d) Cintung 2 Substitusi stimber.energiPeleburan Aluminium: (1) Tangki penampungan dengan kapasitas 6.000 | (enam ribu liter); (2) Bak’ mixer dengan kapasitas 6.000 | (enam ribu liter); (3)/Pompadengan kapasitas 10 m/jam (sepuluh meter kubik per jam); dan, (4) Mixer. 3 Fasilit€s pengendali pencemaran udara: (Blower dengan kapasitas Air flow 1.020 m3/jam (seribu dua puluh meter kubik per jam); (2) Pipa Penyedot Asap: (3) Wet scrubber dengan kapasitas udara yang dihisap 10.000 m3/jam (sepuluh ribu meter kubik per jam); (4) IDF dengan kapasitas air flow 2.300 efm (dua ribu tiga ratus); (5) Cerobong berjumiah 1 (satu) unit dengan diameter 60 — 80 cm (enam puluh sampai delapan puluh centimeter) dan tinggi 24 m (dua puluh empat meter) memenuhi kriteria 8de/2de. -5- 4, Tata cara pengemasan Limbah B3 Tata cara pengemasan Limbah B3 sebagaimana angka 1 (satu) dilakukan dengan ketentuan: a. Menggunakan kemasan berupa Jumbo Bag, Box, IBC Box dan/atau curah yang memenuhi persyaratan: 1) Terbuat dari bahan yang dapat mengemas Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3 yang akan dikumpulkan; Mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan; Memilki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya ftumpahan saat dilakukan penyimpanan, pemindahan, atau pengangklitan: Berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak berkafat, atau tidak rusak; dan Dilekati Label Limbah B3 dan Simbol Limbah B3; dan 2) 3) 4 5) b. Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus dikecualikan dari persyaratan pengemasan berdasarkan Pasal 330, ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan kingkungah Hidup. 5. Tata letak lokasi Pengelolaan Limbah B3) Tata letak lokasi Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagaimana angka 2 (dua) yaitu: Peleburan Al dan pemanfaatan limbah BS 3311070928309) sebaigal substitusi sumer encrgi TAF (643336245 107.0928624) (6.452979; 107.0938500) Ferre Ries we ietton || peagumpuinn nba mengndungsunnian : pear Mra Pengumpulan Limbah BS yang tidak dimanfaatkan ds Gambar 2. Layout PT Hijau Lestari Prakarsa Utama Lokasi pemanfaatan limbah B3 dilakukan di Jalan Pasir Limus, Desa Weninggalih Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor dengan titik koordinat 06°45'26,67" Lintang Selatan dan 107°09'18,34" Bujur Timur. Lokasi tersebut berbatasan dengan a. Sebelah Utara : Sawah b. Sebelah Timur : PT. Iron Fist Crushed Stone (IFCS) c. Sebelah Selatan : Sawah d. Sebelah Barat : Jalan dan Saluran Irigasi Pasir Limus Koordinat pemanfaatan Limbah B3 berdasarkan dokumen kajiah, teknis terletak pada: a. 06°27'10,72044" Lintang Selatan dan 107°5'37,86"BujuPTimur untuk pemanfaatan bahan baku menjadi ingot aluminium; dan b. 06°27'10,72044" Lintang Selatan dan 107°5'3786? Bujur Timur untuk substitusi suber energi Peleburan Aluminium, Ketentuan Simbol Limbah B3 Ketentuan simbol Limbah B3 padapfasilitas Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sébagaimana angka 3 (tiga) memenuhi ketentuan: a. Simbol Limbah B3 sesuai karakteristik Limbah B3 sebagaimana tercantum dalam Pasal(278 ayat,(2) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyélenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidupy b. Label Limbah B3 yang memuat keterangan mengenai: 1) Nama Limbah B3} 2) Identitas Renghasi! Limbah B3; 3)gTanggal dihasilkannya Limbah B3; dan 4) Tanggal’/pengemasan Limbah B3. Tata Letak Saluran untuk Pengelolaan Limbah Cair Tata letak saluran untuk pengelolaan Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatén Pemanfaatan Limbah B3 dilengkapi dengan saluran drainase yang teriftegrasi dengan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sebagai berikut ——- ir 4. Ukuran Saluran Drainase Gambar 5. Dimensi saluran pembuangan, sumur resapan, dan sumur retensi 8. Hasil uji laboratorium Hasil uji laboratorium untuk Limbah B3 sebelum dimanfaatkan, standar mutu produk, dan kualitas lingkungan dalam melaksanakan kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagaimana angka 2 (dua), dilakukan dengan ketentuan: a. Melakukan uji kriteria terhadap Limbah B3 yang akan dimanfaatkan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan dengan hasil uji wajib memenuhi kriteria sebagai berikut 1) Kriteria Limbah B3 sebelum dimanfaatkan sebagai Bahan baku 2 pembuatan ingot aluminium yaitu memiliki kandungan Al paling sedikit 40% (empat puluh persen); Kriteria Limbah B3 sebagai substitusi siimber,energi Peleburan Aluminium yaitu: a) nilai kalori > 2.500 kkal/kg (lebih besar atalsama dengan dua ribu lima ratus kilokalori petskilogram) berat kering atau 1.000 kkal/kg (seribu kilokalori per kilogram) befat basah; b) kadar total organik halida (TOX), sebagai Fluorida (F) dan Klorida (Cl) s 2% (kurang dari atau sama dengan dua persen); c) kadar Polychlorinated Byphénil (PCBs) < 2 ppm (kurang dari atau sama dengan dua part per million); d) kadar total logam, berat Arsen (As) < 5 ppm (lebih kecil atau sama defgan lima parts per million); kadar total logamberat Cadmium (Cd) < 2 ppm (lebih kecil atau sama,dengan dua parts per million); ) ¢kadar total logam berat Chromium (Cr) < 10 ppm (lebih kecil atau amaldengan sepuluh parts per million); e) 4g) kadar total logam berat Timbal (Pb) < 100 ppm (lebih kecil atau sama'dengan seratus parts per million); dan h) kadar total logam berat Merkuri (Hg) < 1,2 ppm (lebih kecil atau Sama dengan satu koma dua parts per million), biy/Melakukan uji standar produk hasil Pemanfaatan Limbah B3 sebagai bahan baku Ingot aluminium dengan hasil wajib memenuhi syarat mutu berdasarkan Dokumen Nomor: 06E2/SOPLB3-HLPU/IIN/2022, yaitu memiliki kandungan: : Komposisi [No | Komponen Kimia -—ancas nie Ao .| Cu 1,5-3,5 | 0,1 1,5-4,5 2.|8i 96-12 1 85-12 3. | Mg 0.3 25-4 03 Komposisi No | Komponen Kimia |—anaq5 a a 4.2m 1 04 25 5.| Fe 1 08 13 6. | Mn i 05 0,4-0,6 0.5 7.) Ni 0,5 0,1 0,5 8./Sn 03 | 04 0.35 | 9./Al 80,9-85,3 | 929-046 | 785-845 c. Melakukan uji kualitas lingkungan berupa’ 1) Uji emisi udara di fasilitas pengendalian pencemaranyudara_ paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan dengan hasil ujftemisi wajib memenuhi baku mutu sebagai berikut: No. Parameter Baku Mutu/Maksimum | Satuan 4._| Partikulat - 350 mgim? 2. | Amonia (NH3) 05» mg/m® 3._| Gas Klorin (Cl) 40 maim 4. | Hidrogen Klorida (HCl) ‘ 5 | mgim® | | 5. | Hidrogen Fluorida (HF) - 10 mgim® 6._| Nitrogen Dioksida (NO2) 1.000 mgim? 7. | Sulfur Dioksida (SO2) 800 ~ | mg/m? 8._| Total Sulfur Tereduksi (475) 35 mgim® 9._| Merkuri (Hg) 5 maim’ 10. | Arsen (As). 8 mg/m’ 41. | Antinion (Sb) 8 mg/m’ 12. |Kadmidm\(Cd) 8 mg/m | 13. |Timbal (Pb) 2 mg/m (14_| Seng@n) 50 | mg/m’ Ketérangan : Baku Mutu berdasarkan Lampiran V-B Keputusan Menteri ‘NegarayLingkungan Hidup No. 13 Tahun 1995 tanggal 7 Maret 1995 tentang Baku Mutu Emisi untuk Jenis Kegiatan Lain (Berlaku Efektif Tahun 2000), volume gas pada keadaan standar 25°C dan tekanan 1 atm. Pengelolaan Air limbah sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; dan 2) d. uji sebagaimana huruf a dan huruf b dilakukan dengan menggunakan laboratorium yang telah terakreditasi atau telah menerapkan Good Laboratory Practices (GLP) -10- 9. Sistem Tanggap Darurat Sistem tanggap darurat berupa dokumen program kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 di PT Hijau Lestari Prakarsa Utama berupa Standard Operational Procedure (SOP) Tanggap Darurat Nomor: 001 tanggal 1 Mei 2021 tentang SOP Tanggap Darurat B3 dan Limbah B3 dan Penanggulangan Kebakaran, serta peralatan tanggap darurat yang dipasang sesuai dengan karakteristik Limbah B3 yang disimpan dan dimanfaatkan. Ss Fasilitas Laboratorium dan/atau alat analisa laboratorium PT Hijau Lestari Prakarsa Utama memiliki fasilitas laboratorium @an/atau alat analisa laboratorium yang mampu menguji paling sedikit mutu produk hasil Pemanfaatan Limbah B3, karakteristik LimbahyB@pmudah_meledak, mudah menyala, reaktif, korosif, dan/atau beracung Adapun layout laboratorium sebagaimana tercantumisebagai berikut: Gambar 6. Layout Laboratorium Peralatan laboratorium paling sedikit terdiri dari: _ No | Nama alat Laboratorium | Fungsi Alat Laboratorium | a ns . | ICP Analytik Jena Analisa Trace element 2. | Oven Memmert UN 450 Analisa Moisture Content 3. | Balance Analytical Sartorius BSA 124 S| Penimbangan sampel 4. | Balance Precisa XB620C ~ | Penimbangan sampel | -11- No Nama alat Laboratorium Fungsi Alat Laboratorium 5. | Furnace Carbolite CWF 1200 Analisa Lol 6. | Particle size reduction with a cutting mill | Preparasi Sampel retsch SM 200 7. | Grinding Machine, Herzog Preparasi Sampel 8. | Press Machine Preparasi Sampel 9. | Calorific value determination with Parr | Analisa Heat Contént 6200 calorimeter 10.| Analytik jena multi EA4000 Analisa TOC 11.| Balance Analytical Sartorius Type | Penimbangan sampel CPA224SCW, Cap 220 gr 11. Tahapan Proses Kegiatan Pemanfaatan Limbah'b3 a. Proses Kegiatan PemanfaatanjLimbah B3, sebagai bahan baku untuk pembuatan produk Ingot Aluminium mengacu pada Dokumen Nomor: 02/SOPLB3-HLPU/IV/2021 tentang ‘SOP Prosedur Pemanfaatan atau SOP Perubahannya yaitu: 1) Limbah B3 yang akan dimanfaatkan harus sesuai dengan kriteria jenis limbahyB3,yang dimanfaatkan sesuai dengan angka 8 huruf a angka 1); 2) Lakukan,Peleburan Aluminium (Al) pada suhu 660 °C; 3) Caifan logam Aluminium (Al) yang mengalir dari saluran tungku peleburan Kemudian dicetak (moulding) untuk selanjutnya didinginkany Billet Aluminium (Al) hasil pencetakan (moulding) yang telah sesuai dengan kriteria sebagaimana angka 8 huruf b angka 3) kemudian dikémas (packing) dan disiap dijual; ‘Asap dan debu yang timbul selama proses peleburan dilewatkan pada unit water scrubber sebelum dibuang melalui cerobong ; dan ‘Sedangkan debu yang tertangkap oleh cyclone dan scrubber serta abu sisa peleburan selanjutnya disimpan di dalam TPS Limbah B3 dan selanjutnya dikelola sendiri atau diserahkan ke pengelola lanjutan yang memiliki izin pengelolaan LB3. 4) 5) 6) b. Proses Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi sumber energi peleburan Aluminium mengacu pada Dokumen Nomor: 02/SOPLB3-HLPU/IV/2021 tentang SOP Prosedur Pemanfaatan atau SOP Perubahannya yaitu: -12- 1) Limbah 83 yang akan dimanfaatkan harus sesuai dengan kriteria jenis limbah B3 yang dimanfaatkan sesuai dengan angka 8 huruf a angka 2); 2) Apabila masih mengandung air lakukan pemisahan, ambil oli bekas dan solvent di bagian atas; 3) Bagian yang mengandung air dipisahkan dan alirkan ke IPAL; 4) Apabila PCBs dan Logam terlalu tinggi maka pisahkan oli bekas dan solvent dan tidak digunakan sebagai substitusi bahan bakar; 5) Tetapkan viskositas di kisaran 0,7 - 0,8 poise pada 200C; 6) Lakukan pencampuran sampai kondisi viskos_sesuai dengan nilai sebagaimana huruf e); 7) Oli bekas dan solvent yang sudah tidak mengandung air diéampur dengan solar dengan komposisi 1:1; 8) Setelah tercampur homogen, simpan di tanki inj 9) Cek saluran pipa injeksi ke arah tungku; dai 10) Bahan bakar siap untuk dipakai di tungku Pengelolaan lebih lanjut atas Limbah B: dari Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 sebagaima’ kan dikelola oleh Penanggung jawab usaha dan/atau n/atau_diserahkkan kepada pengelola Limbah B3 y’ liki perizinan berusaha di bidang pengelolaan Limbah B3. Rosa Vivier Ratnawati NIP. 19700501 199603 2 005 Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan; ral Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; la Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat; dan 7. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor.

Anda mungkin juga menyukai