Sop Profilaksis Pasca Pajanan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

PEMBERIAN PROFILAKSIS

PASCA PAJANAN
440/235/PKM
No. Dokumen :
BT/I/2023

SOP No. Revisi : 000


Tanggal Terbit : 24/01/2023
Halaman : 1/2

UPTD
drg. KARINA AMALIA
PUSKESMAS
NIP 197403112006042011
BOGOR TENGAH

1 PENGERTIAN Pemberian profilaksis pasca pajanan adalah pengobatan


antiretroviral jangka pendek untuk menurunkan kemungkinan
terjadinya infeksi pasca pajanan
2 TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemberian
profilaksis pasca pajanan
3 KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bogor Tengah
Nomor 800/096/PKMBT/I/2023 Tentang Pelaksanaan Program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4 REFERENSI Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien;

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27


tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang


Puskesmas

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang


Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
5 LANGKAH- 1. Petugas melakukan pertolongan pertama terpajan dengan
LANGKAH darah atau cairan tubuh pasien
PROSEDUR 2. Petugas membersihkan luka atau kulit yang terpapar
dengan sabun dan air yang mengalir
3. Petugas segera mencuci luka dan dibersihkan berulang
kali dengansabun kemudian diberikan povidine iodine atau
klorhexidine
4. Petugas harus mengirigasi mata atau membran mukosa
dengan NaCl 0.9 % selama 5-10 menit

5. Petugas memastikan alat suntik atau benda tajam


mengeluarkan darah untuk beberapa saat sebelum
dibersihkan (jangan ditekan-tekan) setelah itu bersihkan
dengan air mengalir dan sabun kemudian dioleskan
dengan antiseptik
6. Petugas menghubungi petugas di klinik HIV AIDS setelah
prosedur pertolongan pertama untuk manajemen
profilaksis pasca pajanan dalam 2-4 jam maksimal 72 jam
7. Petugas Klinik HIV AIDS melakukan penilaian resiko
pajanan dan konseling prates
8. Petugas yang terpajan melakukan tes serologis yang
dibutuhkan
9. Petugas Klinik HIV AIDS melakukan konseling pasca tes
10. Petugas tidak perlu memberikan Anti-retroviral (ARV) untuk
tujuan PPP jika tes HIV menunjukan hasil reaktif( karena
berarti yang terpajansudah HIV positif sebelum kejadian)
11. Petugas menganjurkan pemberian ARV untuk PPP adalah
AZT+3TC+EFV atau AZT+3TC+ LPV/r (Lopinavir/Ritonavir)
12. Petugas menggunakan PPP yang mengandung TDF/3TC
untuk mencegah hepatic Failure pada kasus kecelakaan
kerja terhadappetugas dengan hepatitis B positif
13. Petugas memberikan ARV untuk PPP selama 1 bulan
6 DIAGRAM
ALIR
7 UNIT 1. Unit Tindakan
TERKAIT 2. Unit Pengobatan Gigi
3. Unit KIA
4. Unit Laboratorium
8. REKAMAN YANG TANGGAL
NO ISI PERUBAHAN
HISTORIS DIUBAH BERLAKU
1
2

Anda mungkin juga menyukai