SPHR00700C - DRAFT - Koridor Kopar - Final - 2

JASA-JASA PEMOTONGAN SEMAK BELUKAR, RUMPUT, POHON DAN PENYEMPROTAN
HERBISIDA DI PETANI, KOPAR, KIRANA dan RONDA FIELD

FON BEKASAP NORTH
INDONESIA
KONTRAK No. SPHR00700C
ANTARA
PT. PERTAMINA HULU ROKAN
DAN
[MASUKKAN NAMA KONTRAKTOR]
Tanggal Berlaku [Masukkan Tanggal Berlaku (Contoh: 1 Januari 20XX)]
Jasa-Jasa Pemotongan Semak Belukar, Rumput, Pohon Dan Penyemprotan Herbisida Di Petani, Kopar, Kirana Dan Ronda Field
FON Bekasap North No. SPHR00700C
General Template (Low Risk) (Rev November 2021 for LBD)
Perusahaan Kontraktor
KONTRAK ini (“Kontrak”) tertanggal (“Tanggal Berlaku”) antara PT. PERTAMINA HULU
ROKAN, sebuah Perseroan Terbatas, beralamat di RDTX Place Lantai 17 Jl. Prof. DR. Satrio Kav. E-
IV, Kuningan, Jakarta Selatan 12930 (“Perusahaan”) dan , sebuah perusahan yang didirikan menurut
perundang-undangan Republik Indonesia, beralamat di (“Kontraktor”)
Kontraktor berkewajiban untuk melaksanakan jasa-jasa (“Pekerjaan”) sebagaimana diuraikan di bawah

sesuai dengan Kontrak ini.
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
Nama : Sapaat / Saiful Gozi Nama :
Telepon : 0765-826980 / 0765-824482 Telepon :
Alamat Surel : Alamat Surel :
untuk untuk
Pemberitahuan Pemberitahuan
(Email) (Email)
Faksimili untuk : Faksimili untuk :
Pemberitahuan Pemberitahuan
Alamat untuk : Alamat untuk :
Pemberitahuan: Pemberitahuan:
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Uraian mengenai Pekerjaan.
Mengacu kepada Lampiran A
Perintah Kerja.
Perusahaan akan mengeluarkan perintah kerja untuk Pekerjaan dari waktu ke waktu hingga Tanggal
Berakhir (atau pemutusan lebih awal) untuk melaksanakan Pekerjaan. Perintah kerja bagi Pekerjaan
tersebut tidak boleh bertentangan dengan bagian lain manapun dari Kontrak ini, atau mengubah
ketentuan imbalan atau menambah ruang lingkup pekerjaan dari Kontrak ini. Lebih jauh, dipahami dan
disetujui oleh Kontraktor bahwa tidak ada suatu jumlah minimum atas penggunaan Pekerjaan dan/atau
nilai dari Estimasi Total Nilai Kontrak yang harus dipakai oleh Perusahaan.
Negara dimana Pekerjaan Dilaksanakan:
Indonesia
Waktu Pelaksanaan.
Tanggal Berlaku. Kontrak akan berlaku pada [Gunakan Drafting Note untuk memasukkan Tanggal
Berakhir yang benar.].
Tanggal Berakhir. Kontrak akan berakhir pada [Gunakan Drafting Note untuk memasukkan Tanggal
Berakhir yang benar.].
1
PERSYARATAN-PERSYARATAN LAIN
Penilaian Kinerja Kontraktor. Dalam pelaksanaan Kontrak, Perusahaan dapat melakukan penilaian
kinerja Kontraktor secara berkala berdasarkan atas jasa-jasa yang diberikan oleh Kontraktor.
IMBALAN
Estimasi Total Nilai Kontrak. Estimasi Total Nilai Kontrak berdasarkan Kontrak ini untuk seluruh
Jangka Waktu Kontrak tidak akan melebihi ………….
Tarif-tarif. Jika tarif-tarif ditetapkan dalam Kontrak ini, maka tarif-tarif diberlakukan sejak tanggal
Kontraktor memulai Pekerjaan dan berakhir ketika pelaksanaan tersebut berhenti, kecuali diatur
sebaliknya di bawah ini.
No Jenis dan Detail Cakupan Pekerjaan Satuan Estimasi Harga Satuan Total (Rp)
Volume (Rp)
Memotong rumput, ilalang dan semak

1 M2 472.720
belukar serta membuang sampah potongan
ketempat yang di tentukan
1. Memotong rumput dengan
menggunakan mesin potong rumput
dengan nilon
2. Memotong ilalang dengan
menggunakan Head Trimer
3. Membuang sampah potongan ketempat
yang ditentukan Perusahaan.
4. Semua peralatan, bahan dan
transportasi disediakan kontraktor.
Meracun rumput, ilalang serta semak

2 M2 472.720
belukar sampai mati
1. Meracun rumput dan semak belukar
sampai mati.
2. Semua peralatan, bahan dan
transportasi disediakan kontraktor.
Menyediakan pakaian kerja Flame

3 PC 10
Resistant Clothing ( FRC )
1. Semua pekerja harus memakai pakaian
kerja FRC saat bekerja
2. pakaian kerja harus disediakan oleh
kontraktor sebanyak 5 set.
Mata Uang.
Rupiah Indonesia.
Nomor Outline Agreement (OA). Pembayaran tagihan-tagihan Kontraktor akan dilakukan melalui OA
sebagai berikut:
2
Informasi Pembayaran Kontraktor. Tunduk kepada Hukum Yang Berlaku, Perusahaan akan
melakukan pembayaran tagihan-tagihan Kontraktor dengan salah satu cara sebagai berikut atau
sebagaimana tersebut dalam berkas Perusahaan. Perusahaan harus membayar dengan mata uang
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak ini.
Pembayaran dengan Transfer Dana Elektronik. Jika berlaku, Perusahaan harus membayar dana-dana
kepada Kontraktor melalui transfer dana secara elektronik ke rekening bank Kontraktor pada suatu Bank
BUMN/D sebagai berikut:
Nama Bank: [Masukkan Nama Bank Kontraktor]
Alamat: [Masukkan Nama Jalan]
[Masukkan Tambahan Informasi Alamat Bank]
[Masukkan Kota, Negara Bagian, Kode Pos Bank]
[Masukkan Negara Bank]
Kode Bank: [Masukkan Kode Bank (Kliring)]
No. Rekening: [Masukkan Nomor Rekening Kontraktor yang diberikan oleh Bank]
Nama Pemilik Rekening: [Masukkan Nama Kontraktor pada Rekening Bank]
Informasi Pajak. Berikut informasi pajak Kontraktor untuk keperluan penagihan:
NPWP: [Masukkan Nomor NPWP Kontraktor]
Alamat: [Masukkan Nama Jalan]
[Masukkan Tambahan Informasi Alamat Kontraktor]
[Masukkan Kota, Negara Bagian, Kode Pos Kontraktor]
[Masukkan Negara Kontraktor]
Alamat Perusahaan untuk Penerimaan Tagihan-tagihan. Kontraktor harus menyerahkan tagihan-
tagihan kepada Perusahaan pada alamat berikut atau secara elektronik sebagaimana diperintahkan oleh
Perusahaan:
Kontraktor harus mengirimkan tagihan-tagihannya pada alamat fisik berikut ini:
Loket Keuangan PT Pertamina Hulu Rokan (WK Rokan), RDTX Place Lantai 17
Jl. Prof. DR. Satrio Kav. E-IV, Kuningan, Jakarta Selatan 12930
Kontraktor harus memasukkan alamat berikut pada tagihan-tagihannya:

Company Tax ID (NPWP): 86.953.565.8-025.00
RDTX Place Lantai 16, Jl. Prof. DR. Satrio Kav. E-IV Kuningan
Tingkat Komponen Dalam Negeri. NA
Denda-denda. Kontraktor harus membayar denda-denda sebagaimana diatur di bawah berdasarkan

ketentuan Pasal 3.5. dari Kontrak:
1% dari nilai SPK per hari keterlambatan untuk kegagalan menyelesaikan pelaksanaan dalam waktu yang telah
ditentukan.
3
0.1 % dari nilai kontrak untuk kegagalan melaksanakan kewajiban-kewajiban lainnya sebagaimana tercantum di
bawah ini :
1. Tidak menggunakan PPE / APD di tempat kerja
2. Terbukti melakukan salah satu dari yang tercantum dalam klausul 8. Hal-hal yang dilarang
PENERIMAAN ATAS KONTRAK

PEMBERITAHUAN PENTING: KONTRAK INI MENCAKUP KETENTUAN-KETENTUAN
TENTANG GANTI RUGI-GANTI RUGI DAN JAMINAN-JAMINAN YANG MENYATAKAN
PERSETUJUAN PARA PIHAK PERIHAL TUNTUTAN-TUNTUTAN YANG TIMBUL
BERDASARKAN KONTRAK INI.
Para Pihak telah menandatangani Kontrak ini sebagaimana dibuktikan oleh tanda tangan-tanda tangan
perwakilan yang berwenang dari Para Pihak berikut ini.
PERUSAHAAN: KONTRAKTOR:
[MASUKKAN NAMA PERUSAHAAN] [MASUKKAN NAMA KONTRAKTOR]
Meterai: Meterai:
Tanda Tangan: Tanda Tangan:
Nama: [Masukkan Nama yang Berwenang - Nama: [Masukkan Nama yang Berwenang -
Perusahaan] Kontraktor]
Jabatan [Masukkan Jabatan yang Berwenang - Jabatan: [Masukkan Jabatan yang Berwenang -
: Perusahaan] Kontraktor]
4
SYARAT-SYARAT DAN KETENTUAN-KETENTUAN
Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan ini dimasukkan dengan referensi dalam Kontrak antara
Perusahaan dengan Kontraktor. Apabila suatu pertentangan terjadi antara syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan ini dan bagian lain manapun dari Kontrak ini, maka syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan ini
yang akan berlaku.
1. DEFINISI-DEFINISI. Dalam Kontrak ini, kata-kata atau istilah-istilah yang diawali huruf
besar mempunyai arti sebagai berikut:
“Pedoman Tata Kerja” berarti Buku Petunjuk Pengelolaan Program Local Business Development.
“Afiliasi” berarti setiap badan hukum yang, secara langsung maupun tidak langsung, menguasai,
dikuasai oleh, atau berada di bawah penguasaan bersama dengan, badan hukum lainnya.
“Hukum Yang Berlaku” berarti setiap hukum, peraturan, undang-undang, penetapan/perintah,

kebijakan, lisensi, registrasi, atau standar yang memiliki implikasi hukum atau hal-hal serupa yang
memiliki kekuatan hukum yang berlaku terhadap Kontrak ini.
“Bank BUMN/D” berarti Bank Umum yang berstatus Bank Persero dan yang mana adalah suatu
BUMN atau BUMD. Penetapan status Bank BUMN/D mengacu kepada peraturan yang berlaku di Bank
Indonesia.
“BUMD” berarti badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah.
“BUMN” berarti badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
“BUMN/BUMD” berarti suatu BUMN atau BUMD, atau keduanya.
“Tuntutan” berarti setiap tuntutan, tanggung jawab, kehilangan, permintaan, kerugian atau biaya.
“Kelompok Perusahaan” berarti Perusahaan, Afiliasi-afiliasinya, pemilik-pemilik kepentingan

bersamanya, dan direktur-direkturnya, pengurus-pengurusnya, dan pegawai-pegawainya (tidak
termasuk kontraktor-kontraktor dan subkontraktor-subkontraktor Perusahaan).
“Informasi Kontrak” berarti semua informasi (termasuk bisnis, teknis dan informasi lainnya), data,
pengetahuan, ide dan pekerjaan yang disediakan atau dibuat tersedia kepada Kontraktor oleh
Perusahaan dalam bentuk apapun, baik langsung atau tidak langsung, untuk tujuan dari Kontrak ini, dan
termasuk seluruh informasi yang timbul sehubungan dengan Kontrak ini atau dikembangkan oleh
Kelompok Kontraktor untuk Kontrak ini (tidak termasuk Latar Belakang Teknologi Kontraktor).
“Tingkat Komponen Dalam Negeri” berarti besaran komponen dalam negeri pada barang/jasa-jasa
dan gabungan barang dan jasa-jasa, yang dinyatakan dalam suatu persentase.
5
“Tanggal Berakhir” berarti tanggal dimana Kontrak ini berakhir. Tanggal Berakhir adalah tanggal
terjadinya salah satu dari hal berikut ini, mana yang terjadi lebih dahulu: (A) tanggal yang tercantum
dalam Kontrak ini atau (B) tanggal dimana jumlah tagihan Kontraktor berdasarkan Kontrak ini
mencapai Estimasi Total Nilai Kontrak.
“Bank Umum Swasta Nasional” berarti Bank Umum selain Bank BUMN/D dan berbadan hukum
Indonesia. Penetapan status Bank Umum Swasta Nasional mengacu kepada peraturan yang berlaku di
Bank Indonesia.
“Pihak” berarti masing-masing Perusahaan atau Kontraktor dan “Para Pihak” berarti kedua-belah
Pihak.
“Total Nilai Kontrak Yang Disesuaikan” berarti perkiraan total penjumlahan dari Estimasi Total Nilai
Kontrak dan penambahan(-penambahan)-nya sehubungan dengan Kontrak ini. Jumlah perkiraan ini
digunakan ketika kenaikan nilai jaminan pelaksanaan diharuskan dari Kontraktor ketika Estimasi Total
Nilai Kontrak dinaikkan sebagaimana diatur dalam Pasal 3.4(D).
Estimasi Total Nilai Kontrak. Estimasi Total Nilai Kontrak berdasarkan Kontrak ini untuk seluruh
Jangka Waktu Kontrak tidak akan melebihi [Masukkan jumlah. Tunjukan apakah jumlah tersebut dalam
mata uang Rupiah atau Dollar AS].
“Pajak-pajak Transaksi” berarti setiap pajak pertambahan nilai, pajak barang dan jasa, pajak
penjualan, atau pajak cukai lainnya.
“Kesalahan Disengaja” berarti suatu tindakan atau kelalaian yang disengaja atau ceroboh baik dengan
maksud untuk menyebabkan atau tanpa memperhatikan bahaya atau akibat yang dapat diperkirakan
atau dihindari.
2. JASA-JASA.
2.1 Pelaksanaan. Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan dengan suatu cara yang baik dan
cakap (good and workmanlike manner) dengan mematuhi Kontrak ini, Hukum Yang Berlaku,
serta pedoman-pedoman dan standar-standar Perusahaan yang diberitahukan Perusahaan
kepada Kontraktor. Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan secara tepat waktu sebagaimana
diatur dalam Kontrak ini. Pengaturan Waktu pelaksanaan Kontraktor adalah faktor penting dari
Kontrak ini. Kontraktor harus memenuhi persyaratan waktu ini atas biayanya sendiri.
2.2 Pemulihan. Apabila bagian manapun dari Pekerjaan tidak sesuai dengan Kontrak ini, maka
atas permintaan Perusahaan dan tanpa mengurangi hak-hak dan pemulihan-pemulihan lain yang
dimiliki Perusahaan, Kontraktor harus segera melaksanakan kembali Pekerjaan yang tidak
sesuai tersebut agar sesuai dengan Kontrak ini.
2.3 Tingkat Komponen Dalam Negeri dan Pertimbangan-pertimbangan Lain.
6
(A) Personel. Kontraktor harus memberikan prioritas untuk mempekerjakan personel yang
memenuhi syarat kualifikasi yang tinggal di sekitar tempat Perusahaan. Proses perekrutan
Kontraktor harus jelas, transparan dan terbuka.
(B) Tingkat Komponen Dalam Negeri. Kontraktor harus mengutamakan dalam menggunakan
produk-produk dan wajib menggunakan jasa-jasa yang diproduksi dari/atau dilaksanakan di
Negara Republik Indonesia.
3. HAL-HAL KEUANGAN.
3.1 Tagihan-tagihan Kontraktor. Kontraktor harus mengajukan suatu lembaran asli dari tagihan
komersial dan pajak kepada Perusahaan atas Pekerjaan yang dilaksanakannya sebagaimana
diatur dalam Kontrak ini. Tagihan Kontraktor harus mencantumkan judul dan nomor Kontrak
ini, jumlah yang harus dibayar, uraian mengenai Pekerjaan dan biaya per-unit terkait serta
waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan, dan setiap informasi lain yang diminta oleh
Perusahaan. Tagihan harus memuat nomor pokok wajib pajak Kontraktor, dan setiap Pajak
Transaksi (merujuk pada Pasal 4.2) yang Kontraktor ajukan untuk dipungut atau dengan mana
ia akan meminta penggantian dari Perusahaan, dan Tingkat Komponen Dalam Negeri yang
harus dipenuhi oleh Kontraktor sampai dengan tanggal dari tagihan tersebut. Jika Perusahaan
berdasarkan hukum atau otoritas perpajakan manapun diharuskan untuk memungut dan
membayar setiap pajak atau pungutan lainnya sehubungan dengan Pekerjaan atau Kontrak ini,
termasuk setiap bunga atau denda yang berlaku, Perusahaan akan mengurangi pembayaran-
pembayaran tersebut dari pembayaran yang akan dilakukan untuk Kontraktor oleh Perusahaan,
dan Kontraktor harus segera mengganti kepada Perusahaan ketika menerima permintaan tertulis
dari Perusahaan atas setiap jumlah yang masih tersisa setelah pengurangan tersebut dilakukan.
3.2 Pembayaran. Perusahaan akan membayar jumlah-jumlah tagihan yang tidak diperselisihkan
dalam waktu 10 hari kerja terhitung sejak Perusahaan menerima secara lengkap dokumen cetak
asli dari tagihan komersial dan faktur pajak. Kontraktor harus membayar kepada Perusahaan
setiap uang/biaya yang telah dibayarkan kepada Kontraktor, dengan mana Kontraktor tidak
berhak berdasarkan Kontrak ini, segera setelah Kontraktor mengetahui adanya kelebihan bayar
tersebut.
3.3 Tagihan Akhir. Perusahaan akan membayar tagihan-tagihan akhir Kontraktor hanya setelah
Kontraktor telah memenuhi kewajiban-kewajiban di dalam Kontrak.
3.4 Jaminan Pelaksanaan.
(A) Secara Umum.
(1) Tujuan. Kontraktor, atas biaya Kontraktor sendiri, harus menyediakan suatu jaminan
pelaksanaan kepada Perusahaan yang mencantumkan Perusahaan sebagai penerima jaminan
atas biaya Kontraktor, guna menjamin pelaksanaan Pekerjaan oleh Kontraktor. Kegagalan
Kontraktor untuk melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan Kontrak ini akan menyebabkan
pencairan jaminan pelaksanaan ini untuk kepentingan Perusahaan. Pemulihan yang disediakan
oleh jaminan pelaksanaan ini adalah sebagai tambahan atas denda-denda dan hak-hak lain serta
7
pemulihan-pemulihan yang tersedia untuk Perusahaan. Kewajiban untuk menyediakan suatu
jaminan pelaksanaan ini dipersyaratkan oleh dan tunduk pada Hukum Yang Berlaku.
(2) Penerapan. Jika Estimasi Total Nilai Kontrak lebih dari Rp.1.000.000.000, maka Kontraktor
harus menyediakan suatu jaminan pelaksanaan kepada Perusahaan. Jaminan pelaksanaan ini
harus memenuhi syarat-syarat dari Pasal 3.4 ini.
(B) Pengaturan Waktu. Jaminan ini harus diserahkan pada atau sebelum Tanggal Berlaku dan
harus tetap berlaku sampai dengan 1 bulan setelah berakhirnya Kontrak ini. Perusahaan dapat
meminta Kontraktor selambat-lambatnya 10 hari kalender sebelum tanggal berakhirnya
jaminan pelaksanaan ini untuk memperpanjang masa berlaku jaminan ini sampai dengan
selesainya pelaksaanaan jasa-jasa Kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.3.
(C) Nilai.
(1) Nilai Jaminan Pelaksanaan. Nilai jaminan pelaksanaan ini harus setidaknya sama dengan 5%
dari Estimasi Total Nilai Kontrak, kecuali sebagaimana diatur dalam Pasal 3.4(D).
(D) Penyesuaian-penyesuaian.
(1) Nilai.
(a) Jika Estimasi Total Nilai Kontrak bertambah, Kontraktor harus memberikan kepada Perusahaan
suatu jaminan pelaksanaan baru dalam jumlah yang sama dengan 5% dari Estimasi Total Nilai
Kontrak Yang Disesuaikan.
(b) Jika Jangka Waktu Kontrak diperpanjang, Kontraktor harus menyediakan suatu jaminan
pelaksanaan baru kepada Perusahaan paling lambat 5 hari kerja sebelum tanggal dimana Jangka
Waktu Kontrak diperpanjang dan harus tetap berlaku sampai dengan 1 bulan setelah Jangka
Waktu Kontrak yang diperpanjang tersebut. Jika diminta oleh Perusahaan, Kontraktor harus
memperpanjang masa berlaku jaminan ini sampai dengan selesainya pelaksaanaan jasa-jasa
Kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.3.
(c) Jika Estimasi Total Nilai Kontrak adalah Rp.1.000.000.000 atau kurang pada awal Kontrak
tetapi penyesuaiannya menambah nilai ini menjadi senilai lebih dari atau Rp.1.000.000.000,
maka Perusahaan dapat meminta Kontraktor untuk menyediakan suatu jaminan pelaksanaan
kepada Perusahaan. Nilai jaminan ini harus sama dengan nilai yang ditentukan dalam Pasal
3.4(D)(1)(a)tergantung dari jenis Pekerjaan berdasarkan Kontrak ini.
(2) Pengaturan Waktu. Kecuali sebagaimana ditentukan lain dalam Pasal 3.4(D)(1)(c) mengenai
pengaturan waktu penyampaian jaminan pelaksanaan bagi perpanjangan Jangka Waktu
Kontrak, jaminan pelaksanaan harus disediakan pada atau sebelum tanggal penyesuaian dan
harus tetap berlaku sampai dengan 1 bulan setelah berakhirnya Kontrak ini, terlepas dari
pengurangan nilai jaminan pelaksanaan sebagaimana diatur dalam Pasal 3.4(F)(1). Perusahaan
8
dapat meminta Kontraktor untuk memperpanjang masa berlaku jaminan ini sampai dengan
selesainya “pelaksaanaan jasa-jasa Kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.3.
(3) Sanksi atas Keterlambatan Penyerahan Jaminan Pelaksanaan. Jika Perusahaan belum
menerima jaminan pelaksanaan perpanjangan sampai tanggal berakhir jaminan pelaksanaan
sebelumnya, maka Perusahaan wajib menahan pembayaran kepada Kontraktor dalam jumlah
yang sama dengan jumlah jaminan pelaksanaan sebagai pengganti jaminan pelaksanaan
perpanjangan. Pembayaran atas jumlah yang ditahan tersebut akan dilakukan kepada
Kontraktor setelah Perusahaan menerima jaminan pelaksanaan perpanjangan.
(E) Penerbit Jaminan Pelaksanaan. Kontraktor harus mendapatkan jaminan pelaksanaan dari
suatu Bank Umum Nasional (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat/BPR) yang beroperasi
di Negara Republik Indonesia dan tidak masuk dalam kategori bank yang bermasalah dalam
pencairan jaminan di Perusahaan, yang memenuhi semua kriteria berikut ini:
(1) Penerbit bersedia untuk membuat suatu surat pernyataan yang menjamin kesanggupannya
untuk membayar nilai jaminan.
(2) Penerbit bersedia untuk menerbitkan suatu jaminan tak bersyarat (unconditional bond) yang
berisi ketentuan-ketentuan yang secara substansi sama dengan model jaminan pelaksanaan
Perusahaan.
(G) Pembatalan Jaminan Pelaksanaan oleh Kontraktor. Dalam hal jaminan pelaksanaan
dibatalkan secara sepihak oleh Kontraktor sebelum tanggal berakhir jaminan pelaksanaan,
sehingga Perusahaan tidak dapat melaksanakan haknya untuk mencairkan jaminan
pelaksanaan, maka Kontraktor akan dikenakan sanksi sesuai Pedoman yang berlaku.
(H) Kontrak diputus Lebih Awal. Jika Kontrak ini diputus lebih awal karena (1) Kontraktor
mengundurkan diri, atau (2) atas penilaian Perusahaan sendiri, Kontraktor dianggap tidak
mampu untuk menyelesaikan Pekerjaan, maka Perusahaan dapat mencairkan jaminan
pelaksanaan disamping hak-hak dan pemulihan-pemulihan lain yang tersedia berdasarkan
Kontrak ini.
3.5 Denda-denda.
(A) Tanggung Jawab untuk Denda-denda. Sebagai tambahan dari jaminan pelaksanaan dan hak-
hak atau pemulihan-pemulihan manapun yang tersedia untuk Perusahaan, Kontraktor harus
membayar denda-denda kepada Perusahaan jika Kontraktor gagal dalam memenuhi persyaratan
Kontrak ini mengenai waktu pelaksanaan dan/atau tolok ukur-tolok ukur lainnya. Jumlah
denda-denda ini merupakan persentase-persentase yang tercantum di dalam Kontrak ini. Lebih
lanjut, denda-denda ini tunduk pada hal-hal sebagai berikut:
(1) Pembayaran Denda-denda.
(a) Perusahaan dapat memotong jumlah denda-denda ini dari pembayaran manapun kepada
Kontraktor yang Perusahaan diharuskan untuk membayar berdasarkan Kontrak ini.
9
Pembayaran atas denda-denda tidak membebaskan Kontraktor dari kewajibannya berdasarkan
Kontrak ini untuk menyelesaikan pelaksanaan Pekerjaan.
(b) Jika tidak ada pembayaran yang terhutang, maka Kontraktor harus membayar denda-denda
dalam jangka waktu 30 hari setelah Kontraktor menerima pemberitahuan dari Perusahaan
sehubungan dengan kewajiban Kontraktor untuk membayar.
(2) Denda Maksimum.
(a) Kecuali diatur sebaliknya dalam ketentuan denda-denda, jumlah denda-denda kumulatif tidak
boleh melebihi 5% dari Estimasi Total Nilai Kontrak di luar denda untuk kegagalan mencapai
Tingkat Komponen Dalam Negeri, jika ada.
(b) Perusahaan dapat memutus Kontrak ini pada setiap waktu jika jumlah denda-denda telah
melampaui jumlah yang diatur dalam Pasal 3.5(A)(2)(a). Pemutusan berdasarkan Pasal ini
harus konsisten dengan ketentuan tersebut dalam Pasal 5.
4. PAJAK-PAJAK.
4.1 Pajak-pajak dan Kewajiban-kewajiban Pajak Kontraktor. Perusahaan harus mengganti

Kontraktor atas, atau apabila Perusahaan memberitahukan kepada Kontraktor, bahwa
Perusahaan akan secara langsung membayarkan kepada otoritas pajak, Pajak-pajak Transaksi.
Perusahaan tidak akan mengganti atau bertanggung jawab atas pajak-pajak lain, termasuk pajak
yang dibayar dimuka (withholding tax) atau pajak-pajak subkontraktor yang manapun
(termasuk Pajak-pajak Transaksi). Kontraktor harus sepenuhnya bekerjasama dengan
Perusahaan untuk menyediakan setiap dokumen yang diminta, memberikan kesempatan yang
layak untuk mengajukan keberatan atas suatu pengenaan pajak, serta untuk mengurangi jumlah
pajak yang dikenakan yang harus dibayar.
4.2 Pajak-pajak Transaksi. Apabila berlaku Pajak-pajak Transaksi, pajak-pajak ini harus dirinci
dan diidentifikasi secara terpisah dalam tagihan-tagihan Kontraktor. Jika dipersyaratkan oleh
hukum atau otoritas-otoritas perpajakan yang berwenang, Perusahaan akan membayarkan
Pajak-pajak Transaksi yang tertagih dan terhutang kepada Pemerintah Indonesia atau instansi
pemerintah yang berwenang lainnya sehubungan dengan Pekerjaan yang dilakukan oleh
Kontraktor berdasarkan Kontrak ini, berdasarkan tagihan-tagihan Pajak-pajak Transaksi yang
sesuai yang diajukan oleh Kontraktor kepada Perusahaan. Perusahaan akan menyediakan
kepada Kontraktor dokumen-dokumen yang biasanya tersedia sebagai bukti bahwa Pajak-pajak
Transaksi Indonesia tersebut telah dibayarkan langsung oleh Perusahaan. Jika Pajak-pajak
Transaksi tersebut merupakan kewajiban Kontraktor untuk memungut dan membayarkannya,
maka Kontraktor harus memungut pajak-pajak tersebut dan membayarkannya kepada badan
pemerintah yang berwenang. Kontraktor harus secara penuh mematuhi seluruh peraturan-
peraturan dan persyaratan-persyaratan sistem Pajak-pajak Transaksi Indonesia (dan pajak
apapun yang berlaku) dan harus memperoleh serta menyimpan nomor pendaftaran Pajak-pajak
Transaksi, yang harus dicantumkan dalam tagihan-tagihan Kontraktor. Kontraktor harus secara
terpisah menyatakan atau menyatakan ulang item-item dalam tagihan untuk mengurangi Pajak-
pajak Transaksi jika diminta oleh Perusahaan dan sebagaimana diperbolehkan oleh Hukum
10
Yang Berlaku. Kontraktor harus menyediakan secara tepat waktu kepada Perusahaan tagihan-
tagihan yang sah dengan nomor pendaftaran pajak Kontraktor yang berlaku, dan dokumen-
dokumen lainnya yang mungkin diperlukan bagi Perusahaan untuk membuktikan pembayaran
pajak-pajak kepada Kontraktor, mendapatkan penggantian pajak, kredit, pengurangan pajak
atau pembayaran kembali dari pajak-pajak yang dikenakan terhadap Perusahaan sesuai dengan
Hukum Yang Berlaku.
5. JANGKA WAKTU DAN PEMUTUSAN. Kontrak ini berlaku sejak Tanggal Berlaku sampai
Tanggal Berakhir, kecuali diputus lebih awal sesuai ketentuan-ketentuan dalam Pasal ini.
Perusahaan dapat memutuskan Kontrak ini dengan memberikan pemberitahuan selama 15 hari
kepada Kontraktor. Dengan menerima pemberitahuan tersebut, Kontraktor harus segera
menghentikan pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana disebutkan dalam pemberitahuan, dan
melakukan semua langkah-langkah wajar untuk memitigasi biaya-biaya pemutusan. Seluruh
ketentuan dalam Kontrak ini akan tetap berlaku sekalipun selesainya atau berakhirnya Kontrak
ini, selain dari kewajiban Kontraktor untuk melaksanakan Pekerjaan yang bukan pelaksanaan
pemulihan atau perbaikan Pekerjaan. Perusahaan dan Kontraktor secara bersama-sama melepas
semua hak dan kewajiban yang diatur dalam Pasal-pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata, dan sebagai akibat dari pelepasan hak ini, Pasal-pasal tersebut tidak membatasi
atau berpengaruh pada hak-hak Para Pihak untuk memutus atau menghentikan sementara
Kontrak ini.
6. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN TAMBAHAN
6.1 Pertentangan Kepentingan. Kontraktor tidak boleh melakukan tindakan yang bertentangan
dengan Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 31/1999 jo. UU No.20/2001 berikut
perubahan-perubahannya tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dan/atau hukum dan
peraturan anti suap dan korupsi lainya yang berlaku. Berkenaan dengan hal ini, tidak ada
Kontraktor yang akan: (A) melakukan kegiatan usaha dengan direktur, pegawai atau agen yang
manapun dari Perusahaan atau Afiliasinya tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari
Perusahaan, atau (B) memberi kepada atau menerima dari direktur, pegawai atau agen yang
manapun dari Perusahaan atau Afiliasinya hal apapun yang nilainya tidak melebihi nominal
yang diperbolehkan berdasarkan kebijakan Perusahaan. Kontraktor harus menjamin bahwa
Kontraktor mematuhi Kontrak ini.
6.2 Pengaruh Tidak Pantas. Tidak ada satupun Kontraktor yang boleh, baik secara langsung
maupun tidak langsung, menawarkan atau melakukan pembayaran, atau menawarkan atau
memberi segala sesuatu yang bernilai kepada seorang pejabat atau anggota keluarga dekat dari
seorang pejabat di pemerintahan manapun, organisasi internasional publik ataupun partai
politik (termasuk setiap pejabat atau pegawai dari setiap departemen, agen atau instrumen dari
pemerintahan ataupun organisasi publik yang manapun), atau kepada setiap kandidat pejabat
pemerintahan untuk mempengaruhi tindakan maupun keputusan mereka, atau mendapatkan
keuntungan lain bagi Perusahaan, Afiliasi-afiliasinya, Kontraktor atau setiap dari mereka, yang
timbul dari Kontrak ini.
6.3 Pelanggaran dan Pelaporan Pra-Kontrak. Kontraktor menjamin bahwa tidak ada kejadian
yang terjadi sebelum Tanggal Berlaku, yang jika terjadi setelah Tanggal Berlaku, akan
11
merupakan suatu pelanggaran dariPasal 6.1 atau 6.2. Kontraktor harus segera memberi tahu
Perusahaan atas setiap pelanggaran terhadap Pasal 6.1, 6.2, atau 6.3, dan harus segera
mengganti Perusahaan dari setiap dan seluruh uang yang dibayarkan oleh Perusahaan kepada
Kontraktor, sejumlah yang sama dengan jumlah pembayaran atau nilai hadiah kepada pejabat
pemerintah yang menimbulkan pelanggaran tersebut. Kontraktor harus mematuhi Hukum Yang
Berlaku dan hukum-hukum anti-boikot AS. Dalam hal terjadi setiap pelanggaran terhadap Pasal
6.3, ini, Perusahaan dapat, atas pilihannya sendiri, mengakhiri Kontrak ini setiap saat dan,
terlepas dari ketentuan lain dalam Kontrak ini, tidak membayar imbalan atau penggantian dalam
bentuk apapun kepada Kontraktor untuk setiap Pekerjaan yang dilaksanakan setelah tanggal
pelanggaran. Kontraktor harus membela, mengganti rugi dan membebaskan Kelompok
Perusahaan dari dan terhadap segala tanggung jawab, kerusakan, tuntutan, denda,
sanksi dan segala jenis pengeluaran yang diakibatkan oleh kegagalan Kontraktor
memenuhi ketentuan ini.
6.4 Catatan-catatan dan Pemeriksaan-pemeriksaan. Sampai dengan 24 bulan sejak akhir tahun
kalender dimana Pekerjaan berdasarkan Kontrak ini diselesaikan atau diputus, (A) Kontraktor
harus memastikan bahwa Kontraktor menyimpan semua catatan-catatan terkait dengan Kontrak
ini (atau hingga berakhirnya kadaluwarsa untuk pajak-pajak atau bea-bea impor atau ekspor,
dan (B) Perusahaan dapat memeriksa semua catatan-catatan untuk mengkonfirmasi bahwa
persyaratan-persyaratan Kontrak telah terpenuhi. Perusahaan, SKK Migas atau auditor-auditor
independen yang ditunjuk oleh Perusahaan dan/atau SKK Migas dapat, pada setiap saat dan
atas biayanya sendiri, memeriksa kepatuhan Kontraktor dengan ketentuan-ketentuan Kontrak
ini dan Pekerjaan yang diberikan berdasarkan Kontrak ini yang berhubungan dengan Undang-
Undang Negara Republik Indonesia No. 31/1999 jo. UU No.20 / 2001 dan perubahannya
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, atau hukum dan peraturan anti-suap dan
korupsi lainnya. Kontraktor harus menyediakan bentuk cetak dan data digital kepada
Perusahaan, SKK Migas atau auditor-auditor independen yang ditunjuk oleh Perusahaan
dan/atau SKK Migas untuk tujuan pemeriksaan ini.
6.5 Perlindungan Data. Kontraktor harus memproses setiap informasi sehubungan dengan
Kontrak ini yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu individu sesuai dengan Hukum
Yang Berlaku dan perintah yang wajar dari Perusahaan. Kontraktor harus (A) menerapkan
upaya-upaya keamanan yang layak untuk perlindungan atas, dan membatasi akses pihak ketiga
kepada, informasi pribadi ini, (B) segera memberitahukan Perusahaan mengenai setiap
penggunaan, pengungkapan atau pemaparan informasi pribadi secara tidak benar, dan
(C) bekerjasama dalam memenuhi permintaan yang layak dari Perusahaan untuk menyelidiki
dan menanggulangi kejadian tersebut.
7. TUNTUTAN-TUNTUTAN, TANGGUNG JAWAB, GANTI RUGI DAN

PEMBATASAN-PEMBATASAN.
7.1 HARTA BENDA DAN PERSONEL. Kontraktor membebaskan dan mengganti rugi
Kelompok Perusahaan dari dan terhadap semua Tuntutan-tuntutan yang timbul dari
Kontrak ini dalam kaitannya dengan (A) kerusakan atas atau kehilangan harta benda
milik Kelompok Kontraktor, serta luka badan, kematian atau penyakit dari setiap
anggota Kelompok Kontraktor, terlepas dari apa penyebabnya (termasuk kelalaian
12
secara aktif, pasif, ikut serta atau bersama-sama, atau tanggung jawab pihak yang diganti
rugi), kecuali apabila kematian, luka badan, penyakit dan kerusakan tersebut merupakan
akibat dari kelalaian sendiri atau Kesalahan Disengaja dari pihak yang ditanggung; dan
(B) luka badan atau kematian dari setiap anggota Kelompok Perusahaan atau setiap
pihak ketiga, atau kerusakan atau kehilangan harta benda Kelompok Perusahaan atau
pihak ketiga manapun, sepanjang diakibatkan oleh kelalaian, kesalahan atau tanggung
jawab dari Kontraktor.
7.2 GANTI RUGI-GANTI RUGI LAINNYA. Kontraktor membebaskan dan mengganti rugi
Kelompok Perusahaan dari dan terhadap semua Tuntutan-tuntutan yang timbul dari
Kontrak ini: (A) pelanggaran atas hak paten, hak cipta atau hak merek manapun, atau
atas setiap penyalahgunaan rahasia dagang manapun yang timbul dari pelaksanaan
Pekerjaan; (B) pelanggaran Pasal 6; (C) pelanggaran Hukum Yang Berlaku; dan
(D) pajak-pajak Kontraktor atau kewajiban-kewajiban pajak atau impor dan ekspor.
7.3 PENGGUNAAN FASILITAS-FASILITAS MEDIS ATAU EVAKUASI MEDIS. Dalam

hal terjadi gawat darurat medis, Perusahaan dapat memberikan bantuan pertolongan
pertama kepada personel Kelompok Kontraktor di fasilitas-fasilitas medis Perusahaan
sampai pada tahap stabilisasi awal tanpa biaya kepada Kontraktor. Kontraktor wajib
menyediakan pengobatan dan perawatan lanjutan setelah stabilisasi awal dengan biaya
Kontraktor dan menjadi tanggung jawab Kontraktor semata. Atas pertimbangan
Perusahaan semata, Perusahaan dapat memberikan bantuan evakuasi medis ke fasilitas
pengobatan lain tanpa biaya kepada Kontraktor. Pengecualian berdasarkan Pasal 7.1(A)
tidak berlaku untuk Tuntutan-tuntutan sehubungan dengan personel dari Kontraktor
atau harta benda, yang timbul dari atau sehubungan dengan penyelamatan, diagnosa,
perawatan, atau evakuasi medis atas personel, atau penyediaan produk-produk farmasi
atau pasokan-pasokan medis yang disediakan atau diserahkan oleh Kelompok
Perusahaan atau oleh fasilitas yang digunakan oleh Perusahaan.
7.4 PEMBATASAN MENGENAI KELAS-KELAS DARI KERUGIAN-KERUGIAN.

Perusahaan dan Kontraktor sama-sama setuju melepaskan dan membebaskan semua
Tuntutan-tuntutan berikut ini atas kerugian yang timbul dari Kontrak ini, baik apakah
Tuntutan-tuntutan tersebut dibuat sehubungan dengan suatu ganti rugi, suatu
pelanggaran kewajiban manapun berdasarkan Kontrak ini atau setiap Tuntutan lainnya:
(A) Kerusakan atau kerugian tidak langsung, khusus atau konsekuensial, (B) Kehilangan
keuntungan, kehilangan produksi, produksi minyak atau produk-produk minyak,
kehilangan keuntungan atau manfaat ekonomi, atau kehilangan peluang bisnis, dalam
setiap kasus, baik langsung, tidak langsung, akan ada atau sudah nyata, dan
(C) Hukuman denda (punitive) atau hukuman tambahan (exemplary damages).
Pembatasan-pembatasan yang diatur dalam Pasal ini hanya berlaku untuk kerusakan-
kerusakan atau kerugian-kerugian yang diderita oleh anggota Kelompok Perusahaan
atau Kelompok Kontraktor. Pembatasan-pembatasan yang diatur dalam Pasal ini tidak
berlaku untuk tuntutan-tuntutan kerusakan atau kerugian yang diderita oleh setiap
orang atau badan yang bukan merupakan Kelompok Perusahaan atau Kelompok
Kontraktor.
13
7.5 PEMBELAAN ATAS TUNTUTAN-TUNTUTAN. Ketika Kontraktor mengganti rugi
Kelompok Perusahaan terhadap Tuntutan-tuntutan, Kontraktor harus membela dan
membebaskan Kelompok Perusahaan dari Tuntutan-tuntutan tersebut dan dari semua
biaya, pengeluaran yang layak dan segala jenis ongkos (termasuk ongkos-ongkos
pengacara) yang dikeluarkan oleh Kelompok Perusahaan dalam membela Tuntutan-
tuntutan tersebut, dan setiap pajak yang dikenakan kepada Kelompok Perusahaan
sebagai suatu akibat dari penerimaan pembayaran berdasarkan Pasal 7.
8. INFORMASI KONTRAK. Kontraktor harus memperlakukan Informasi Kontrak sebagai

sesuatu yang berharga, berhak milik dan rahasia, dan harus memastikan bahwa Kelompok
Kontraktor tidak mengungkapkan Informasi Kontrak kepada orang lain siapapun tanpa
persetujuan tertulis sebelumnya dari Perusahaan. Kontraktor harus menggunakan Informasi
Kontrak semata-mata untuk keperluan pelaksanaan Kontrak ini. Semua hak kekayaan
intelektual dan semua hak lain sehubungan dengan Informasi Kontrak dimiliki oleh Perusahaan.
Perusahaan dan Afiliasi-afiliasinya harus mempunyai suatu hak dan lisensi yang tidak dapat
dicabut kembali, bebas royalti, berkelanjutan, mendunia, dengan hak untuk mensublisensikan,
untuk menggunakan Latar Belakang Teknologi Kontraktor sepanjang diperlukan untuk
memanfaatkan Informasi Kontrak atau Pekerjaan. Kontraktor harus mengembalikan kepada
Perusahaan, atau menghancurkan seluruh salinan, turunan, gambar dan materi lain atau catatan-
catatan yang mencakup atau menggambarkan Informasi Kontrak manapun dalam waktu 5 hari
kerja sejak pemutusan Kontrak ini atau penyelesaian lebih awal dari Pekerjaan.
9. HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN.
9.1 Hukum Yang Berlaku. Kontrak ini tunduk kepada dan ditafsirkan berdasarkan ketentuan
hukum Indonesia, tanpa memandang pilihan hukum perselisihannya.
9.2 Penyelesaian Perselisihan. Jika perselisihan manapun timbul sehubungan dengan Kontrak ini
dan perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan negosiasi-negosiasi langsung, maka
salah satu Pihak dapat memulai mediasi dengan memberikan pemberitahuan kepada Pihak lain.
Jika Para Pihak gagal untuk menyelesaikan Perselisihan dalam waktu 60 hari sejak tanggal
pemberitahuan yang mengharuskan mediasi, maka salah satu Pihak harus memulai arbitrase
yang mengikat. Tempat arbitrase adalah Jakarta, Indonesia atau di tempat lain di Indonesia
sebagaimana disetujui oleh Para Pihak. Acara-acara arbitrase harus dilaksanakan secara
bersamaan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris kecuali Para Pihak menyetujui lain. Satu
arbiter akan melaksanakan acara-acara arbitrasenya sesuai dengan Aturan-aturan Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”). Jika ada suatu konflik antara Aturan-aturan Arbitrasi
BANI dan ketentuan-ketentuan dari Kontrak ini, maka ketentuan-ketentuan dari Kontrak ini
akan berlaku. Putusan arbitrase adalah final dan mengikat dan harus diterbitkan dalam waktu 3
bulan sejak selesainya sidang, atau segera setelahnya. Arbiter(-arbiter) tidak berwenang untuk
memutuskan, atau arbiter(-arbiter) tidak akan memutuskan, kerugian-kerugian yang dilepaskan
dan dibebaskan berdasarkan Pasal 7.4. Seluruh biaya dan ongkos-ongkos arbitrase akan dibayar
secara sama, terlepas dari Pihak yang menang, kecuali bila diatur sebaliknya dalam Kontrak
ini. Setiap Pihak harus membayar sendiri biaya-biaya perwakilan hukum dan pengeluaran
saksi-saksi. Dalam hal apapun, para arbiter harus memutuskan sesuai dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan Kontrak dan adat serta kebiasaan dari industri yang berlaku untuk transaksi
14
dan untuk tujuan ini, Para Pihak sepakat untuk mengesampingkan Pasal 56 (1) Undang-Undang
Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa sehubungan
dengan kewenangan arbiter atau majelis arbitrase untuk memutuskan berdasarkan keadilan dan
kelayakan.
10. KETENTUAN-KETENTUAN UMUM.
10.1 Seluruh Perjanjian/Kesepakatan; Perubahan. Kontrak ini menggantikan seluruh pernyataan-

pernyataan, kesepakatan-kesepakatan, kesepahaman-kesepahaman dan komitmen- komitmen
antara Para Pihak mengenai pokok masalah dari Kontrak ini. Tidak ada perubahan terhadap
Kontrak ini yang berlaku kecuali dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh perwakilan-
perwakilan yang berwenang dari kedua belah Pihak. Tidak ada penawaran, tagihan, daftar
harga, permintaan perubahan pesanan, atau setiap dokumen lainnya yang disiapkan oleh
Kontraktor dan diserahkan kepada Perusahaan akan mengubah atau menambah syarat-syarat
dan ketentuan-ketentuan dari Kontrak ini, kecuali dokumen-dokumen tersebut dan
pelaksanaannya sesuai dengan Pasal ini.
10.2 Pemberitahuan-pemberitahuan. Semua pemberitahuan harus tertulis dan diserahkan melalui

pos (ongkos kirim telah dibayarkan), faksimili, surat elektronik atau suatu jasa pengiriman
internasional yang diakui ke alamat yang benar dari Pihak sebagaimana diatur dalam Kontrak
ini. Jika Kontraktor menyampaikan pemberitahuan melalui faksimili atau surat elektronik,
faksimili atau surat elektronik tersebut harus secara jelas menyatakan bahwa pemberitahuan ini
adalah sebagai suatu pemberitahuan yang diberikan berdasarkan Kontrak ini. Pemberitahuan-
pemberitahuan efektif ketika diterima pada jam kerja normal dari penerima.
10.3 Pengalihan dan Subkontrak. Kontraktor tidak dapat mengalihkan hak-hak atau kewajiban-
kewajibannya berdasarkan Kontrak ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Perusahaan. Perusahaan dapat mengalihkan seluruh atau sebagian dari hak-hak dan kewajiban-
kewajibannya berdasarkan Kontrak ini tanpa persetujuan Kontraktor kepada setiap entitas atau
orang. Syarat dan ketentuan pengalihan harus serupa dengan format dalam Lampiran A-
(Format Pengalihan) dari Kontrak ini. Selain dari pengecualian yang diatur dalam Pedoman
Tata Kerja, Kontraktor tidak boleh mensubkontrakkan (A) komponen utama dari Pekerjaan
dan/atau lebih dari 50% Estimasi Total Nilai Kontrak kepada orang lain, dan (B) penyediaan
barang dan/atau peralatan dalam kontrak barang-barang atau pengupahan. Dalam hal
Kontraktor berencana untuk mensubkontrakkan Pekerjaan yang tidak dilarang berdasarkan
Pasal 10.3 ini, Kontraktor harus memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari Perusahaan.
Selanjutnya, sebelum mempekerjakan subkontraktor manapun berkaitan dengan pelaksanaan
Pekerjaan, Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis yang secara hukum nyata dapat
dilaksanakan dari subkontraktor tersebut untuk memenuhi ketentuan-ketentuan subkontrak
yang dipersyaratkan dalam Pedoman Tata Kerja. Pelanggaran ketentuan Pasal 10.3 ini akan
dianggap sebagai suatu pelanggaran Kontrak dan dapat dipergunakan sebagai alasan pemutusan
Kontrak oleh Perusahaan dengan Jangka Waktu segera dan Kontraktor akan dikenakan sanksi
sebagaimana ditetapkan dalam Pedoman Tata Kerja. Dalam hal Kontrak ini diputus berdasarkan
Pasal 10.3 ini, Perusahaan tidak akan membayar atau mengganti Kontraktor untuk bagian
pekerjaan-pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut dan biaya-biaya yang terkait, kecuali untuk
15
bagian Pekerjaan yang dilakukan tanpa melanggar Pasal 10.3 ini dan dengan mana, atas
pertimbangan Perusahaan sendiri, telah diselesaikan secara memuaskan sebelum pemutusan.
10.4 Asuransi. Kontraktor harus mempunyai seluruh asuransi yang diharuskan oleh Hukum yang
Berlaku. Berdasarkan permintaan Perusahaan, Kontraktor harus menyediakan kepada
Perusahaan, sertifikat asuransi yang memuaskan Perusahaan.
10.5 Keterpisahan. Masing-masing ketentuan Kontrak ini adalah terpisah dan setiap keputusan
mengenai ketidakabsahan (suatu pasal/ketentuan) tidak akan mempengaruhi ketentuan-
ketentuan lainnya.
10.6 Pemberitahuan-pemberitahuan untuk Umum. Kontraktor tidak boleh mengeluarkan

pemberitahuan untuk umum atau pernyataan apapun mengenai Kontrak ini atau membuat
penggunaan apapun dari nama-nama, gambar-gambar, logo-logo atau merek dagang Kelompok
Perusahaan, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perusahaan.
Sisa halaman sengaja dibiarkan kosong.
16
LAMPIRAN A – RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. URAIAN MENGENAI JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKUKAN
Pekerjaan dibawah ini melakukan penebasan 472.720 m2 rumput liar, memotong batang pohon kecil
dan membuang bekas tebasan ke tempat yang ditentukan oleh Perusahaan serta penyemprotan herbisida
(roundup, dll) / meracun rumput atau ilalang 472.720 m2. Pekerjaan ini meliputi pipa prod line, test line,
flow line, gas line dan Injection line di FON Bekasap North, selanjutnya disebut “PEKERJAAN”,
Pembersihan kembali area PEKERJAAN dari semua sisa sampah-sampah, serta semua pekerjaan lain
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek ini sesuai dengan Kontrak ini selama jangka waktu yang
ditetapkan dalam Kontrak ini dan semua pekerjaan yang harus disediakan oleh Kontraktor sehubungan
dengan:
“JASA-JASA PEMOTONGAN SEMAK BELUKAR, RUMPUT, POHON DAN

PENYEMPROTAN HERBISIDA DI PETANI, KOPAR, KIRANA dan RONDA FIELD
FON BEKASAP NORTH”
Jangka waktu pelaksanaan untuk FASILITAS di bawah Kontrak ini adalah 12 (dua belas) bulan sejak
penandatanganan kontrak dimulai antara KONTRAKTOR dengan PERUSAHAAN.
Jasa-jasa yang dilaksanakan oleh Kontraktor dibawah Kontrak ini termasuk didalamnya tetapi
tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
1.1. Persiapan Sebelum Melakukan Pekerjaan.

A. Semua Peralatan dan APD / PPE (Personal Protective Equipment) yang diperlukan untuk
pekerjaan tersebut harus diserahkan kepada Pekerja (tidak diambil kembali setelah
kontrak berakhir khusus APD/PPE) dan diperiksa oleh wakil Perusahaan yang
berwenang sesuai dengan kesepakan dalam kontrak. Semua Peralatan dan APD / PPE harus
disediakan oleh Kontraktor dengan kondisi baru dan memenuhi standar Perusahaan
sesuai dengan tabel pada point 5.1.
B. Lokasi pekerjaan yang akan di kerjakan sesuai dengan tiket kerja yg di berikan sebelum
pekerjaan di mulai, meliputi lapangan PETANI, KOPAR, KIRANA dan RONDA Field
- FON Bekasap North.
17
C. Dalam melaksanakan Pekerjaan, Kontraktor harus mengutamakan keselamatan,
keamanan, ketertiban pegawainya dan kebersihan lingkungan.
D. Kontraktor harus bertanggung jawab atas daftar hadir, pengaturan kerja terhadap
anggotanya dan dilaporkan kepada pegawai Perusahaan yang berwenang minimal sekali
dalam seminggu.
E. Kontraktor (driver) harus mengisi PTI & FMC setiap hari kerja dan dibawa dalam
kendaraan serta ditanda tangani oleh orang yang berkompeten atau atasan dari driver tsb
sebelum berangkat ke tempat kerja Perusahaan.
F. Kontraktor harus melakukan “HES Management Audit” untuk memastikan pekerjaan
dilakukan dengan selamat.
G. Kontraktor (Pimpinan/Direktur/Ketua) harus melakukan “Regular (Teratur) HES Field
Visit” min. sekali setiap bulan selama pelaksanaan Kontrak.
H. Kontraktor harus bersedia dipindahkan kontraknya ke tempat atau lokasi lain atau seluruh
wilayah Perusahaan sesuai dengan kebutuhan operasi.
I. Semua Pekerjaan oleh Kontraktor harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga terampil serta
yang bisa membaca, menulis dan berpengalaman.
1.2. Proses Pekerjaan

A. Untuk pekerjaan ini dibagi 2 kategori, yaitu:
1. Memotong rumput, ilalang dan semak belukar serta membuang sampah potongan
ketempat yang di tentukan.
a. Memotong rumput dengan menggunakan mesin potong rumput dengan nilon
dan ketinggian rumput yang sudah dipotong maksimal 2 cm.
b. Memotong ilalang dengan menggunakan Head Trimer.
c. Memotong semak belukar, pohon kecil diameter dibawah 5 cm menggunakan
parang sampai ke akarnya.
d. Membuang sampah potongan ketempat yang ditentukan wakil CPI.
e. Semua peralatan, bahan dan transportasi disediakan kontraktor.
2. Meracun rumput, ilalang serta semak belukar sampai mati.
a. Meracun rumput dan semak belukar sampai mati dengan racun pembakar dan
ilalang dengan racun pembunuh setelah 7-10 hari
18
b. Semua peralatan, bahan dan transportasi disediakan kontraktor.
B. Semua rumput dan ranting bekas tebangan tidak ada yang menyentuh pipa, bila itu di jumpai
KONTRAKTOR berkewajiban untuk membersihkannya.
C. Menebang / menebas pohon-pohon (semua ukuran) dengan parang / kapak yang dianggap
mengganggu di sekitar lokasi atau sesuai dengan permintaan dari pegawai Perusahaan
yang berwenang.
D. Kontraktor bersedia untuk melakukan pekerjaan ulang jika pekerjaan tidak diterima sesuai
indikator KPI.
1.3. Indikator Kinerja Utama yang Harus Dipenuhi Kontraktor

A. Indikator Kinerja Utama yang harus dicapai dalam pelaksanaan jasa-jasa ini adalah sebagai
berikut
Memotong rumput, ilalang dan semak belukar
No. Indikator Kinerja Utama
Memotong rumput dengan menggunakan mesin potong rumput dengan nilon dan
1
ketinggian rumput yang sudah dipotong maksimal 2 cm.
2 Semua permukaan rumput sudah dipotong bersih sesuai permintaan Perusahaan.
Memotong semak belukar, pohon kecil diameter di bawah 10 cm menggunakan
3
parang sampai ke akarnya
Membuang hasil tebasan dan sampah yang ada pada area kerja seperti kain lap,
4
kertas dan sebagainya ke lokasi yang ditentukan
Meracun rumput, ilalang serta semak belukar
No. Indikator Kinerja Utama
Semua lokasi yang ditentukan rumput dan semak belukar sudah di racun sampai
1
mati sesuai ukuran pada kontrak.
Meracun rumput dan semak belukar sampai mati dengan racun pembakar dan
2
ilalang dengan racun pembunuh setelah 15 hari.
B. Perusahaan akan melakukan inspeksi visual untuk menilai hasil pekerjaan Kontraktor.
C. Perusahaan berhak untuk meminta Kontraktor untuk mengulangi pekerjaan jika Kontraktor
gagal memenuhi indikator kinerja utama tanpa dikenakan biaya tambahan.
1.4. Keselamatan Pekerja
19
A. Kontraktor harus bertanggung jawab atas keselamatan pegawainya dan aset Perusahaan
dalam melakukan Pekerjaan.
B. Kontraktor harus membawa ke rumah sakit Perusahaan terdekat bila terjadi kecelakaan
kerja yang menimpa pekerjanya, kecuali fasilitas tersebut tidak tersedia (misal di remote
area) dan diputuskan oleh wakil Perusahaan.
C. Kontraktor harus bertanggung jawab atas biaya rumah sakit Perusahaan atau Umum (di
luar fasilitas Perusahaan) bila terjadi kecelakaan kerja yang menimpa pekerjanya.
1.5. Tanggal Berakhir.

A. Kontrak akan berakhir pada saat total nilai Kontrak sudah tercapai atau 12 bulan sejak
tanggal efektif Kontrak.
B. Kontraktor harus mengembalikan kepada Perusahaan semua badge, pass kendaraan, dll
bila pekerjaan sudah mencapai 100% (berakhir masa kontrak) atau termasuk bila terjadi
pemutusan sepihak oleh Perusahaan.
1.6. Jam Kerja

A. Jam kerja harian didefinisikan sebagai 8 jam kerja per hari dengan ketentuan:
1. Senin – Kamis 07.00 – 16.00 WIB dengan waktu istirahat 12.00 – 13.00 WIB
2. Jumat 07.00 – 16.30 WIB dengan waktu istirahat 12.00 – 13.30 WIB
B. Perusahaan berhak meminta Kontraktor untuk bekerja pada hari Sabtu, Minggu, dan hari
libur nasional jika diperlukan
1.7. Hal-Hal yang Dilarang.

A. Kontraktor tidak diperbolehkan mensubkontrakkan pekerjaan kepada pihak lain dan
melakukan praktik penyuapan untuk memenangkan tender kepada pihak lain. Apabila
ternyata Kontraktor mensubkontrakkan kepada pihak lain dan melakukan praktik
penyuapan untuk memenangkan tender kepada pihak lain, maka Perusahaan akan
memberikan sanksi berupa pemutusan Kontrak
B. Dilarang merokok sembarangan atau lokasi atau tempat-tempat yang dilarang oleh
Perusahaan.
C. Dilarang menggunakan alat komunikasi (HP, HT dll) saat mengemudikan kendaraan.
20
D. Dilarang membawa kendaraan operasi ke luar wilayah kerja pada jam kerja Perusahaan
dan kendaraan tsb harus selalu standby di field selama berlakunya masa kontrak, kecuali
mendapatkan izin tertulis dari pegawai Perusahaan yang berwenang.
E. Dilarang menggunakan minyak tanah, solar dan bahan (flammable/mudah terbakar) untuk
pekerjaan tsb di atas (pembersihan well head, dll).
F. Dilarang mengancam atau intimidasi terhadap pegawai Perusahaan dan atau pegawai
Kontraktor lainnya.
G. Dilarang membawa senjata (tajam/api, dll) ke dalam kantor atau pegawai Perusahaan dan
atau pegawai Kontraktor lainnya untuk atau dengan tujuan apapun.
H. Dilarang memancing ikan atau berburu binatang apapun di dalam areal Perusahaan.
I. Dilarang membawa, mengkonsumsi atau menggunakan minuman keras/memabukan,
narkoba, obat-obatan terlarang atau psikotropika di lingkungan kerja atau Perusahaan.
J. Dilarang membakar sampah atau barang-barang apa saja di lokasi tsb, kecuali atas
permintaan dari pegawai Perusahaan yang berwenang
K. Dilarang melakukan pekerjaan diluar ketentuan dalam Kontrak ini, misalnya
mematikan/menghidupkan (ON-OFF) peralatan listrik disekitar areal kerja, menebang
pohon tanpa seizin pegawai Perusahaan berwenang (di luar ketentuan di atas).
L. Dilarang mengganggu / mengambil / membawa / mencuri barang-barang apapun milik
Perusahaan keluar area Perusahaan.
M. Dilarang berjudi, berkelahi, berperilaku tidak sopan atau melanggar norma-norma
kesusilaan yang berlaku.
N. Dilarang istirahat sembarangan, misalnya di bawah peralatan listrik, kolong mobil / alat
berat / tempat-tempat yang memang dilarang oleh Perusahaan.
O. Dilarang mengendarai sepeda motor atau kendaraan roda dua ke lokasi/field oleh seluruh
anggota Kontraktor (Direktur, WTL/Koordinator Lapangan, Pekerja, dll). Sepeda motor
harus diparkirkan pada tempat yang telah disediakan oleh Perusahaan (batas akhir
kendaraan roda dua memasuki wilayah operasi Perusahaan).
P. Dilarang menggunakan mesin potong rumput dengan mata pisau (blade) dari metal, kecuali
dengan block cutter c/w nylon.
Q. Dilarang melanggar semua peraturan lalu lintas diseluruh wilayah Perusahaan.
21
R. Dilarang melakukan segala bentuk criminal atau penipuan atau pemalsuan termasuk
masalah data/administrasi/tanda tangan/dokumen, dll.
S. Dilarang memasang kaca film tambahan pada kendaraan operasional, kecuali asli bawaan
dari pabrikan dan tidak boleh melebihi dari 20% atau sesuai dengan aturan yang berlaku.
T. Direktur / Ketua dilarang merangkap jabatan menjadi WTL / Korlap / Driver & Helper /
Pekerja dan harus bertanggung jawab sesuai dengan tugas & tanggung jawabnya masing-
masing dalam Kontrak yang sedang berlangsung.
2. PERINTAH KERJA
Perusahaan akan mengeluarkan perintah kerja untuk Pekerjaan dari waktu ke waktu hingga Tanggal
Berakhir (atau pemutusan lebih awal) untuk melaksanakan Pekerjaan. Perintah kerja bagi Pekerjaan
tersebut tidak boleh bertentangan dengan bagian lain manapun dari Kontrak ini, atau mengubah
ketentuan imbalan atau menambah ruang lingkup pekerjaan dari Kontrak ini. Lebih jauh, dipahami dan
disetujui oleh Kontraktor bahwa tidak ada suatu jumlah minimum atas penggunaan Pekerjaan dan/atau
nilai dari Estimasi Total Nilai Kontrak yang harus dipakai oleh Perusahaan.
3. DAERAH OPERASI
Pekerjaan ini dilakukan untuk area Lapangan Minyak Petani, Kopar, Kirana dan Ronda
4. HAL-HAL YANG HARUS DISEDIAKAN PERUSAHAAN
Hal-hal yang akan disediakan oleh Perusahaan di bawah Kontrak ini adalah sebagai berikut:
4.1 Melakukan pengukuran lokasi, pengawasan kualitas (pemotongan rumput maksimal setinggi 2 cm,
kuantitas (dengan total luas wilayah yang sudah disetujui ) dan memberikan pengarahan serta izin
untuk melakukan pekerjaan di lokasi kerja Perusahaan.
4.2 Menyediakan gambar-gambar peta / sket lokasi dan nasehat teknis. Memberikan MSW - HES
Training / K3L kepada seluruh pekerja di atas.
4.3 Memberikan izin / permit-permit sehubungan dengan pekerjaan di atas. Menyediakan SOP / JSA dan
Peraturan Keselamatan Kerja lainnya.
4.4 Menyediakan semua kebutuhan material / peralatan operasi yang tidak disediakan oleh Kontraktor
sesuai dg kesepakatan dalam Kontrak (SOW).
4.5 Menandatangani badge, driver permit, dll setelah Kontraktor dinyatakan lulus mengikuti MSW -
HES Training / K3L oleh wakil Perusahaan dan biaya pembuatan badge, driver permit, dll dari
Kontraktor.
5. HAL-HAL YANG HARUS DISEDIAKAN OLEH KONTRAKTOR
22
Kontraktor, atas biaya dan tanggung jawabnya sendiri, harus menyediakan semua material dan alat-alat
yang diperlukan untuk menyelesaikan Jasa-jasa di bawah Kontrak ini secara memuaskan termasuk tetapi
tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
5.1 Material, Peralatan dan Perkakas
No Material, Tool and Equipment Qty Unit

Pemotongan Rumput
1 Mesin Potong rumput 2 Unit
2 Block cutter 2 pcs
3 Nylon @ 70m 36 rls
4 Garu Besu dengan handle dari kayu dibubut + dibaut 2 pcs
5 Garu plastik 2 pcs
6 Parang babat dengan handle dari kayu dibubut + dibaut 2 pcs
7 Sabit 2 pcs
8 Kapak sedang 1 pcs
9 Cangkul 3 pcs
10 Sekop 3 pcs
11 Gerobak 2 pcs
12 Batu asah 2 pcs
13 Karung goni/plastik untuk sampah kap. @ 50kg 10 pcs
14 Spare part item no.1 2 pcs
15 Fuel industri untuk mesin 250 ltr
Penyemprotan Herbisida
1 Hand Sprayer Pump 2 Unit
2 Herbisida "round up" 248 ltr
5.2 APD / PPE

No PPE / APD dan Peralatan Safety Lainnya Qty Unit
1 Safety shoes boot – kulit (new) 5 Prs
2 Safety hat “MSA” original (new) 5 Pcs
3 Safety glasses ANSI Z.87.2 (new) 10 Pcs
4 Cotton Gloves (new) 30 Pcs
5 Rubber Gloves (new) 20 Pcs
6 Dust Foe (NIOSH Title 42 CFR 84-1995) new 20 Pcs
7 Ear Plug (new) 10 Pcs
8 Pakaian kerja FRC NFPA 2112 Wear pack all design 10 Prs
standard PHR dengan logo border (new)
23
9 Jas hujan dan baju-celana anti lebah (new) 1 Prs
10 Face shield untuk bush & trees cutting (new) 2 Pcs
11 Bee net 5 Pcs
12 Safety flag size 20x30 cm (hijau & kuning dengan stick 3 set
kayu dibubut dan diruncingkan ujungnya
13 Safety cone besar (new) 4 Pcs
14 TMP / board sign papan 100x60 cm, tinggi total 100m 6 Pcs
(new)
15 Safety can standard (new) 1 Pcs
16 Tenda crew 1 Set
17 First Aid kit (new) 3 Pack
18 Peluit 2 Pcs
19 TIF Card 1 Pcs
20 DDC 1 Person
5.3 Kontraktor harus menyediakan Alat Transportasi 1 (satu) unit min. tahun 2020, lengkap dengan
fuel industry, seat belt standar & head rest standar untuk driver & semua penumpang, firex 1 kg
c/w bracket, DIMS / G-track c/w RFID, sensor dan alarm mundur & sticker Pengenal (depan &
belakang @ uk. ± 10 x 30 cm - dasar kuning & tulisan hitam bahan reflector) & mtc, dll) dari
dan ke tempat kerja. Kendaraan tsb pada jam kerja Perusahaan harus selalu standby di field
selama berlakunya masa kontrak.
5.4 Kontraktor (semua pekerjanya di field) harus menggunakan PPE komplit sesuai dengan
kebutuhannya.
5.5 Kontraktor harus menyediakan peralatan & material yang sesuai dengan kebutuhan kerja di atas
dan harus ada sebelum kontrak dimulai serta tidak boleh digabung dengan kontrak lainnya.
5.6 Kontraktor harus menyediakan PMCoW atau Korlap berpengalaman untuk mengawasi proses
pekerjaan yang sedang berlangsung dengan jangka waktu sesuai dengan masa kontrak.
5.7 Kontraktor harus menyediakan pekerja yang cukup atau minimal 5 (LIMA) orang untuk dapat
melaksanakan Jasa-jasa dibawah Kontrak ini secara memuaskan, tertib, dan tepat waktu. Namun
demikian, jika Perusahaan pada setiap saat selama jangka waktu Kontrak ini mendapati bahwa
Kontraktor tidak dapat atau berpotensi tidak dapat melaksanakan Jasa-jasa secara memuaskan,
tertib, dan tepat waktu, maka Perusahaan memiliki hak (namun bukan kewajiban) untuk setiap
saat meminta Kontraktor menambah jumlah tenaga kerjanya atau melakukan tindakan lain yang
dianggap perlu agar Kontraktor dapat melaksanakan kewajibannya berdasarkan Kontrak ini
secara memuaskan, tertib, dan tepat waktu, tanpa ada suatu biaya tambahan dalam bentuk apapun
terhadap Perusahaan.
24
5.8 Kontraktor harus menyediakan Driver cadangan dari pekerja tsb bila Korlap /Driver aslinya
berhalangan hadir tanpa tambahan biaya dan atas izin dari pegawai Perusahaan yang berwenang,
sehingga pekerjaan tetap dapat dilanjutkan dengan normal.
5.9 Kontraktor harus mempunyai Surat Perjajian Kerja (Kontrak Kerja) yang jelas dengan
pekerjanya dan ditanda tangani antara kedua belah pihak di atas materai Rp 10.000 untuk jangka
waktu sesuai dg masa kontrak dan dokumen copy-nya diserahkan kepada pegawai Perusahaan
yang berwenang.
5.10 Kontraktor harus mengganti pekerjanya bila tidak cakap (malas, tidak disiplin, dll) dalam
melakukan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan yang diminta dan disepakati dengan pihak
Perusahaan tanpa tambahan biaya dan atas izin dari pegawai Perusahaan yang berwenang.
5.11 Kontraktor harus memakai tenaga kerja sebelumnya yang berkinerja baik untuk kesinambungan
pekerjaan selanjutnya di fasilitas milik Perusahaan dan harus berkoordinasi dengan wakil/
pegawai Perusahaan yang berwenang, bila akan menempatkan atau mengganti pekerjanya.
5.12 Kontraktor harus membayar upah setiap bulan tepat waktu dan UPAH tersebut tidaklah boleh
lebih rendah dari Upah Minimum Sektor Perminyakan (UMSP) Propinsi Riau.
5.13 Kontraktor harus membayar Santunan Pengakhiran Masa Kerja (Pesangon) sebesar 1 (satu) bulan
gaji pro-rata (setara dengan gaji bulanan) bila pekerjanya diberhentikan oleh Kontraktor sebelum
masa kontrak berakhir dan / atau masa kontrak telah berakhir.
5.14 Kontraktor harus mempunyai uang rekening di Bank dengan jumlah yang cukup untuk
membayar upah kepada pekerjanya bila ada kendala penagihan invoice dari Perusahaan.
5.15 Kontraktor harus menyetorkan uang setoran BPJS Ketenaga kerjaan / BPJS Kesehatan dan
memberikan laporan secara rutin setiap bulan kepada Perusahaan.
5.16 Semua bahan-bahan yang tergolong di dalam Pekerjaan yang tetap haruslah yang baru dan
diperoleh dari mutu yang terbaik.
5.17 Semua bahan-bahan yang digunakan oleh Kontraktor memerlukan persetujuan terlebih dahulu
oleh wakil Perusahaan yang berwenang sebelum dapat dipakai untuk Pekerjaan di bawah
Kontrak ini. Perusahaan berhak menolak/tidak menerima sebagian atau keseluruhan material
apabila Kontraktor tidak melaksanakan ketentuan spesifikasi sebagaimana dimaksud.Semua
material tersebut di atas harus disimpan di gudang sementara milik Kontraktor di lokasi pekerjaan
dan Kontraktor harus bertanggungjawab penuh atas keamanannya
6. PERSONNEL INTI, APABILA BERLAKU
6.1 Kontraktor harus menyediakan personnel inti untuk melaksanakan jasa-saja Kontrak ini dengan
baik, benar, dan selamat. Personnel inti yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Project Manager : 1 orang
2. Koordinator lapangan merangkap driver : 1 orang
3. Helper : min. 3 orang
6.2 Kontraktor harus mempunyai Surat Perjanjian Kerja (Kontrak Kerja) yang jelas dengan pekerjanya
dan ditandatangani antara kedua belah pihak di atas materai Rp. 10.000 untuk jangka wqaktu sesuai
25
dengan masa kontrak dan dokumen salinannya diserahkan kepada personnel Perusahaan yang
berwenang.
6.3 Kontraktor harus membayar upah setiap bulan dengan tepat waktu dan UPAH tersebut tidaklah
boleh lebih rendah dari Upah Minimum Sektor Perminyakan (UMSP) Propinsi Riau
6.4 Kontraktor harus membayar Santunan Pengakhiran Masa Kerja (Pesangon) sebesar 1 (satu) bulan
gaji prorate (setara dengan gaji bulanan) bila pekerjanya diberhentikan oleh Kontraktor sebelum
masa kontrak berakhir dan / atau masa kontrak telah berakhir
7. SYARAT-SYARAT PERSONEL, APABILA BERLAKU
7.1 Project Manager

A. Menjadi titik kontak tunggal untuk Kontraktor selama Kontrak ini berjalan dan
bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan Jasa-jasa Kontrak ini.
B. Tanggung Jawab Project Manager
1. Mengelola dan mengatur jadwal pelaksanaan Jasa-jasa Kontrak di lapangan
2. Mempersiapkan izin kerja ke lapangan
3. Melakukan koordinasi kerja dengan Koordinator Lapangan dan helper
4. Melakukan laporan penyelesaian pekerjaan
7.2 Koordinator Lapangan
A. Berdedikasi secara penuh untuk Kontrak ini dan tidak diperbolehkan bekerja untuk kontrak
yang lain.
B. Memiliki SIM A
C. Tanggung Jawab Koordinator Lapangan
1. Melakukan pengawasan kerja di lapangan
2. Mengemudikan kendaraan operasional Kontraktor
3. Melaporkan hasil kerja kepada Project Manager dan perwakilan Perusahaan
7.3 Helper
A. Mampu menjalankan instruksi baik tertulis maupun lisan
B. Memahami cara penggunaan peralatan dan perkakas yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan
C. Tanggung Jawab Helper
1. Melakukan pembersihan dan pekerjaan sesuai perintah dari Perusahaan
2. Housekeeping
26
8. HAL-HAL YANG DILARANG
Dalam melaksanakan Jasa-jasa, semua pegawai Kontraktor dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
8.1 Dilarang merokok sembarangan atau lokasi atau tempat-tempat yang dilarang oleh Perusahaan.
8.2 Dilarang menggunakan HP (cellular phone, dll) saat mengemudikan kendaraan (bekerja).
8.3 Dilarang membawa kendaraan operasi ke luar wilayah kerja pada jam kerja Perusahaan dan
kendaraan tsb harus selalu standby di field selama berlakunya masa kontrak, kecuali mendapatkan
izin tertulis dari pegawai Perusahaan yang berwenang.
8.4 Dilarang menggunakan minyak tanah, solar dan bahan (flammable/mudah terbakar) untuk
pekerjaan tsb di atas (pembersihan well head, dll).
8.5 Dilarang mengancam atau intimidasi terhadap pegawai Perusahaan dan atau pegawai Kontraktor
lainnya.
8.6 Dilarang membawa senjata (tajam/api, dll) ke dalam kantor atau pegawai Perusahaan dan atau
pegawai Kontraktor lainnya untuk atau dengan tujuan apapun.
8.7 Dilarang memancing ikan atau berburu binatang apapun di dalam areal Perusahaan.
8.8 Dilarang membawa, mengkonsumsi atau menggunakan minuman keras/memabukkan, narkoba,
obat-obatan terlarang atau psikotropika di lingkungan kerja atau Perusahaan.
8.9 Dilarang membakar sampah atau barang-barang apa saja di lokasi tsb, kecuali atas permintaan dari
pegawai Perusahaan yang berwenang.
8.10 Dilarang melakukan pekerjaan di luar ketentuan dalam Kontrak ini, misalnya
mematikan/menghidupkan (ON-OFF) peralatan listrik disekitar areal kerja, menebang pohon tanpa
seizin pegawai Perusahaan berwenang (diluar ketentuan di atas).
8.11 Dilarang mengganggu / mengambil / membawa / mencuri barang-barang apapun milik
Perusahaan keluar areal Perusahaan.
8.12 Dilarang berjudi, berkelahi, berperilaku tidak sopan atau melanggar norma-norma kesusilaan yang
berlaku.
8.13 Dilarang istirahat sembarangan, misalnya di bawah peralatan listrik, kolong mobil / alat berat /
tempat-tempat yang memang dilarang oleh Perusahaan.
8.14 Dilarang mengendarai sepeda motor atau kendaraan roda dua ke lokasi/field oleh seluruh anggota
Kontraktor (Direktur, WTL/Koordinator Lapangan, Pekerja, dll). Sepeda motor harus diparkirkan
pada tempat yang telah disediakan oleh Perusahaan (batas akhir kendaraan roda dua memasuki
wilayah operasi Perusahaan).
8.15 Dilarang menggunakan mesin potong rumput dengan mata pisau (blade) dari metal, kecuali dengan
block cutter c/w nylon.
8.16 Dilarang melanggar semua peraturan lalu lintas di seluruh wilayah Perusahaan.
8.17 Dilarang melakukan segala bentuk kriminal atau penipuan atau pemalsuan termasuk masalah
data/administrasi/tanda tangan/dokumen, dll.
27
8.18 Dilarang memasang kaca film tambahan pada kendaraan operasional, kecuali asli bawaan dari
pabrikan dan tidak boleh melebihi dari 20% atau sesuai dengan aturan yang berlaku.
8.19 Direktur / Ketua dilarang merangkap jabatan menjadi WTL / Korlap / Driver & Helper / Pekerja
dan harus bertanggung jawab sesuai dengan tugas & tanggung jawabnya masing-masing dalam
Kontrak yang sedang berlangsung.
9. PENGETAHUAN KEADAAN SETEMPAT
9.1 Kontraktor menyatakan bahwa Kontraktor sudah mempunyai pengetahuan yang memadai dan
memuaskan atas lokasi tempat kerja, jalan masuk ke tempat kerja, sifat dari tempat kerja termasuk
kondisi-kondisi di bawah permukaan, hidrologi, dan cuaca.
9.2 Kontraktor menyatakan bahwa Kontraktor sudah mengetahui keadaan dan sifat Jasa-jasa,
perlengkapan dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk sempurnanya pelaksanaan serta
penyelesaian Pekerjaan, dan semua Undang-undang dan peraturan dari Republik Indonesia dan
semua faktor lain yang dalam cara apapun dapat berakibat terhadap Pekerjaan.
9.3 Kontraktor harus menggunakan tenaga kerja tempatan atau ex Padat Karya / LBD yang
terampil/berpengalaman dan sebelumnya melakukan pekerjaan ini di lingkungan Perusahaan
khususnya FON Bekasap North.
10. KEADAAN PAKSA
Tidak satu pihak pun akan bertanggung jawab kepada pihak lain atas kegagalan atau kelambatan
dalam pelaksanaan kewajiban-kewajiban sebagai akibat “Keadaan Paksa”.
Keadaan Paksa adalah setiap sebab yang berada di luar kekuasaan para pihak dari Kontrak ini, yang
secara layak tidak dapat mereka duga atau cegah sebelumnya, termasuk tetapi tidak terbatas kepada,
perang (dinyatakan atau tidak), huru-hara, revolusi, pemogokan, kebakaran, banjir atau disebabkan
oleh bencana alam lainnya dan atau disebabkan oleh undang-undang, proklamasi, peraturan atau
keputusan pemerintah atau setiap bagiannya atau pejabat yang mewakili pemerintah atau disebabkan
oleh tindakan pemerintah manapun, atau setiap sebab apakah yang sifatnya sama atau berbeda, pada
saat sekarang atau yang akan datang yang berada di luar kekuasaan para pihak.
Didalam istilah “Pemerintah” tersebut di atas termasuk SKKMIGAS (Satuan Kerja Khusus Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi).
Dalam hal Keadaan Paksa, pihak yang dipengaruhi oleh keadaan demikian harus memberitahukan
secara tertulis berikut bukti-buktinya kepada pihak lainnya dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari paling
lambat setelah hari pertama pelaksanaan Jasa-jasa terhalang.
Jika jangka waktu ini dilampaui, pihak lainnya berhak untuk menolak Keadaan Paksa sebagai alasan
kegagalan atau kelambatan dalam pelaksanaan kewajiban-kewajiban oleh pihak yang dipengaruhi.
Kontrak ini dapat diputuskan pada setiap saat karena Keadaan Paksa berlanjutan melebihi 14 (empat
belas) hari sejak hari pertama pelaksanaan kewajiban manapun di bawah Kontrak ini terhalang.
Pemutusan demikian tidak mengurangi hak-hak dari para pihak yang diperoleh sebelum tanggal
pemutusan.
28
11. PERSYARATAN PELAPORAN PEKERJAAN, APABILA BERLAKU
1. Kontraktor harus memberikan laporan kerja berupa foto lokasi kerja sebelum dan sesudah
dilakukan pekerjaan untuk bukti penagihan invoice setiap SPK.
2. Kontraktor harus memberikan laporan tanda bukti pembayaran gaji karyawan untuk bukti
penagihan invoice setiap SPK.
3. Kontraktor harus memberikan laporan tanda bukti pembayaran Santunan Pengakhiran
Hubungan Kerja (Pesangon) karyawan bila ada yang diberhentikan oleh Kontraktor sebelum
masa kontrak berakhir untuk bukti penagihan invoice pada bulan tersebut.
4. Kontraktor harus memberikan laporan tanda bukti pembayaran Santunan Pengakhiran
Hubungan Kerja (Pesangon) karyawan untuk bukti penagihan invoice pada bulan terakhir.
5. Kontraktor harus memberikan laporan tanda bukti setoran BPJS Ketenagakerjaan / BPJS
Kesehatan untuk bukti penagihan invoice setiap bulannya.
6. Kontraktor harus memberikan laporan tanda bukti setoran BPJS Ketenagakerjaan / BPJS
Kesehatan untuk bukti penagihan invoice setiap bulannya.
AKHIR DARI LAMPIRAN A
29

SPHR00700C - DRAFT - Koridor Kopar - Final - 2

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

SPHR00700C - DRAFT - Koridor Kopar - Final - 2

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

JASA-JASA PEMOTONGAN SEMAK BELUKAR, RUMPUT, POHON DAN PENYEMPROTAN

HERBISIDA DI PETANI, KOPAR, KIRANA dan RONDA FIELD

KONTRAK No. SPHR00700C

PT. PERTAMINA HULU ROKAN

[MASUKKAN NAMA KONTRAKTOR]

Tanggal Berlaku [Masukkan Tanggal Berlaku (Contoh: 1 Januari 20XX)]

Kontraktor berkewajiban untuk melaksanakan jasa-jasa (“Pekerjaan”) sebagaimana diuraikan di bawah

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Memotong rumput, ilalang dan semak

Meracun rumput, ilalang serta semak

Menyediakan pakaian kerja Flame

Kontraktor harus memasukkan alamat berikut pada tagihan-tagihannya:

Tingkat Komponen Dalam Negeri. NA

Denda-denda. Kontraktor harus membayar denda-denda sebagaimana diatur di bawah berdasarkan

PENERIMAAN ATAS KONTRAK

Tanda Tangan: Tanda Tangan:

“Hukum Yang Berlaku” berarti setiap hukum, peraturan, undang-undang, penetapan/perintah,

“BUMN/BUMD” berarti suatu BUMN atau BUMD, atau keduanya.

“Kelompok Perusahaan” berarti Perusahaan, Afiliasi-afiliasinya, pemilik-pemilik kepentingan

2.3 Tingkat Komponen Dalam Negeri dan Pertimbangan-pertimbangan Lain.

3.4 Jaminan Pelaksanaan.

(A) Secara Umum.

(1) Pembayaran Denda-denda.

(2) Denda Maksimum.

4.1 Pajak-pajak dan Kewajiban-kewajiban Pajak Kontraktor. Perusahaan harus mengganti

7. TUNTUTAN-TUNTUTAN, TANGGUNG JAWAB, GANTI RUGI DAN

7.3 PENGGUNAAN FASILITAS-FASILITAS MEDIS ATAU EVAKUASI MEDIS. Dalam

7.4 PEMBATASAN MENGENAI KELAS-KELAS DARI KERUGIAN-KERUGIAN.

8. INFORMASI KONTRAK. Kontraktor harus memperlakukan Informasi Kontrak sebagai

9. HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN.

10. KETENTUAN-KETENTUAN UMUM.

10.1 Seluruh Perjanjian/Kesepakatan; Perubahan. Kontrak ini menggantikan seluruh pernyataan-

10.2 Pemberitahuan-pemberitahuan. Semua pemberitahuan harus tertulis dan diserahkan melalui

10.6 Pemberitahuan-pemberitahuan untuk Umum. Kontraktor tidak boleh mengeluarkan

Sisa halaman sengaja dibiarkan kosong.

1. URAIAN MENGENAI JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKUKAN

“JASA-JASA PEMOTONGAN SEMAK BELUKAR, RUMPUT, POHON DAN

1.1. Persiapan Sebelum Melakukan Pekerjaan.

1.2. Proses Pekerjaan

1.3. Indikator Kinerja Utama yang Harus Dipenuhi Kontraktor

1.4. Keselamatan Pekerja

1.5. Tanggal Berakhir.

1.6. Jam Kerja

1.7. Hal-Hal yang Dilarang.

4. HAL-HAL YANG HARUS DISEDIAKAN PERUSAHAAN

5. HAL-HAL YANG HARUS DISEDIAKAN OLEH KONTRAKTOR

No Material, Tool and Equipment Qty Unit

5.2 APD / PPE

7. SYARAT-SYARAT PERSONEL, APABILA BERLAKU

7.1 Project Manager

9. PENGETAHUAN KEADAAN SETEMPAT

10. KEADAAN PAKSA

AKHIR DARI LAMPIRAN A

Anda mungkin juga menyukai