Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Peran Ketahanan Nasional Terhadap Penyelesaian Perselisihan Di Aceh


Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan Dosen
Pengampu : Febri Ekarasti, S.H., M.Kn.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II

1. IKHWAL ARFIANSYA BATUBARA (2022310002)


2. RIZKI RAMADHAN (2022310008)
3. M ABIDZAR GHIFARI (2022310010)
4. AKHRAMDANI (2022310014)
5. BAYU DWI ROMADHON (2022310017)
6. ELSY SONIA LUKALMA PUTRI (2022310018)
7. AHMAD JULIANSYAH (2022310023)
8. TEGAR PANJI RANDIKA (2022310025)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PRABUMULIH
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah Kewarganegaraan, dengan judul “Peran Ketahanan Nasional Terhadap
Penyelesaian Perselisihan Di Aceh”.

Dengan materi kuliah ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami Peran
Ketahanan Nasional Terhadap Penyelesaian Perselisihan Di Aceh. Dengan demikian, kami
sadar materi ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik
lagi.

Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa, supaya bisa memahami Peran Ketahanan Nasional
Terhadap Penyelesaian Perselisihan Di Aceh, karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Tujuan ..................................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional ............................................................... 4

2.2 Sifat-Sifat Ketahanan Nasional ................................................................ 4

2.3 Asas-Asas Ketahanan Nasional ............................................................... 5

2.4 Fungsi Ketahanan Nasional ..................................................................... 6

2.5 Filsafah Ketahanan Nasional ................................................................... 7

2.6 Contoh Dan Cara Memperkuat Ketahanan Nasional ............................... 7

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Peran Ketahanan Nasional Terhadap Penyelesaian Konflik Di Aceh ..... 10

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 15

4.2 Saran ........................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang Ketahanan Nasional Terbentuknya Negara Indonesia dilatar
belangi oleh para pejuang seluruh bangsa Indonesia. Sekian lama nya bangsa indoneisa
menjadi inhcaran banyak Negara atau bangsa – bangsa lain, karena potensinya yang
dangat besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak.
Kebenarannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Harta, waktu
dan nyawa mereka korbankan demi kemerdekaan Negara Indonesia. Sejak Negara
Indonesia merdeka , Indonesia tidak lupu dari gejolak dan ancama yang membahayakan
rakyat Indonesia. Tetapi selama ini bangsa Indonesia mampu memepertahankan
kemerdekaaan dan kedaulatannya serta mampu menegakkan wibawah pemerintahan .
Menurut Harjomataram1, ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu
bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan
dan ancaman dari dalam atau luar, langsung atau tidak langsung, dan bisa membahayakan
kehidupan nasional.
Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan mengmbangkan
kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi seagla tantangan, ancaman, hambatan,
dam gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas,
integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia serta perjuangan mencapai
tujuan nasional Negara Indonesia.
Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam

1
Harjomataram “Pengertian Ketahanan Nasional”
(https://www.kumpulanpengertian.com/2020/07/pengertian-ketahanan-nasional-
menurut.html)

1
seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
dan wawasan nusantara.
Secara luas di Aceh, agama Islam yang sangat konservatif lebih dipraktikkan. Hal
ini berbeda dengan penerapan Islam yang moderat di sebagian besar wilayah Indonesia
lain. Perbedaan budaya dan penerapan agama Islam antara Aceh dan banyak daerah lain
di Indonesia ini menjadi gambaran sebab konflik yang paling jelas. Selain itu, kebijakan-
kebijakan sekuler dalam administrasi Orde Baru Presiden Soeharto (1965-1998) sangat
tidak populer di Aceh, di mana banyak tokoh Aceh membenci kebijakan pemerintahan
Orde Baru pusat yang mempromosikan satu 'budaya Indonesia'.
Selanjutnya, lokasi provinsi Aceh di ujung Barat Indonesia menimbulkan sentimen
yang meluas di provinsi Aceh bahwa para pemimpin di Jakarta yang jauh tidak mengerti
masalah yang dimiliki Aceh dan tidak bersimpati pada kebutuhan masyarakat Aceh dan
adat istiadat di Aceh yang berbeda.
Pada 26 Desember 2004, bencana gempa bumi dan tsunami besar menimpa Aceh.
Kejadian ini memaksa para pihak yang bertikai untuk kembali ke meja perundingan atas
inisiasi dan mediasi oleh pihak internasional. Selanjutnya, tanggal 27 Februari 2005, pihak
GAM dan pemerintah RI memulai tahap perundingan di Vantaa, Finlandia. Pada 17 Juli
2005, setelah berunding selama 25 hari, tim perunding Indonesia berhasil mencapai
kesepakatan damai dengan GAM di Vantta, Finlandia. Penandatanganan kesepakatan
damai dilangsungkan pada 15 Agustus 2005. Proses perdamaian selanjutnya dipantau oleh
tim yang bernama Aceh Monitoring Mission (AMM) yang beranggotakan lima negara
ASEAN. Semua senjata GAM yang berjumlah 840 diserahkan kepada AMM pada 19
Desember 2005. Kemudian, pada 27 Desember, GAM melalui juru bicara militernya,
Sofyan Dawood2, menyatakan bahwa sayap militer Tentara Neugara Aceh (TNA) telah
dibubarkan "Atas nama pasukan GAM, saya mendapat kehormatan untuk mengumumkan
bahwa Tentara Negara Aceh (TNA) atau pasukan tempur GAM sekarang telah dibubarkan.

2
Sofyan Dawood “Pembubaran Tentara Neugara Aceh” (https://news.detik.com/berita/d-
507022/gam-resmi-bubarkan-tna)
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Peran Ketahanan Nasional Terhadap Penyelesaian Perselisihan Di Aceh ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dijabarkan beberapa tujuan masalah penting yaitu
sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Peran Ketahanan Nasional Terhadap Penyelesaian Perselisihan Di
Aceh.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan mengmbangkan
kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi seagla tantangan, ancaman, hambatan,
dam gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas,
integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia serta perjuangan mencapai
tujuan nasional Negara Indonesia.

Indonesia harus mampu mempertahankan kesatuan serta kedaulatan Negara dan


pemerintahan dari ancamanancaman yang datang tersebut. Negara Indonesia harus bisa
memperkuat ketahanan nasional dalam kehidupan Negara Indonesia. Ketahanan nasional
dapat terbentuk jika seluruh elmen raktyat Indonesia ikut menjaga ketahanan dalam aspek
politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, pertahanan, dan keamanan.kerja sama antara
pemerintah dan rakyat dalam memebentuk ketahanan nasional akan memperkuat
ketahana Negara Indonesia.

Menurut Harjomataram, ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu
bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan
dan ancaman dari dalam atau luar, langsung atau tidak langsung, dan bisa membahayakan
kehidupan nasional.

2.2 Sifat-Sifat Ketahanan Nasional

1. Sifat-sifat Manunggal.

Setiap bangsa yang berusaha mencapai cita-citanya tidak dapat lepas dari
segenap aspek kehidupan Nasionalya, baik alamiah maupun yang sosial. Setiap
aspek kehidupan tadi saling pengaruhmempengaruhi dan saling berkaitan,
sehingga dengan sendirinya terdapat hubungan interdepensi dan korelasi.

4
2. Sifat Mawas kedalam
Mawas kedalam bararti bahwa suatu bangsa harus lebih memperhatikan
kedalam dirinya daripada keluar, oleh karena Ketahanan Nasional terutama
diarahkan kepada diri bangsa negara itu sendiri dengan tujuan mewudjukkan
hakekat dan sifat nasionalnya sendiri.

Jadi mawas ke dalam merupakan kemampuan dan sanggupan untuk terus-


menerus meneliti kekuatan dan kemampuannya yang kongkrit selanjutnya
bersedia/berusaha untuk menghilangkan atau setidaknya-tidaknya mengurangi
kelemahan-kelemahan atau kerawanan-kerawanan yang ada serta memanfaatkan
dan meningkatkan kekuatannya demi Ketahanan Nasionalnya.

3. Sifat Berwibawa

Seperti diuraikan di atas, bahwa Ketahanan Nasional akan terwujud apabila


suatu bangsa dapat mengembangkan semua unsur kekuatan nasionalnya yang
mencakup aspek alamiah maupun sosial, menjadi suatu kesatuan yang bulat.
Ketahanan Nasional suatu bangsa yang mampu menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari maupun dari
dalam, yang langsung maupun tidak langsung,akan menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara tersebut.

4. Sifat Berubah Menurut Waktu

Konsepsi Ketahanan Nasional adalah bersifat objektif umum, maka secara teoritis
konsepsi tersebut harus dapat diterapkan dinegara manapun saja

2.3 Asas-Asas Ketahanan Nasional


a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan Ketahanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan
dan merupakan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik
sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan
merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik
yang ada padanya.

5
b. Asas komprenshif integral atau menyeluruh terpadu

Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa


secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

c. Asas Mawas ke dalam dan ke luar

Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan


bangsa yang saling berinteraksi.

d. Asas Kekeluargaan

Asas Kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,


kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab, dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan
yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga
agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling
menghancurkan.

2.4 Fungsi Ketahanan Nasional

1. Daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan ketahanan nasional


Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan,
dan tantangan terhadap identitas, integrtas, eksistensi bangsa, dan Negara Indonesia
dalam aspek, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
2. Pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang ideology, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan
rakyat.
3. Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja yang dibuat
pemerintah yang memuat kebijakan dan strategi pembangunan dalam setiap sektor
untuk mencapai tujuan nasional mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

6
Tak hanya itu, menurut Sigit Dwi Kusrahmadi 3dalam Ketahanan Nasional (2006),
ketahanan nasional juga berfungsi sebagai doktrin dasar nasional atau metode pembinaan
kehidupan nasional. Hal ini juga berarti jika ketahanan nasional dijadikan sebagai pola
dasar pembangunan nasional di berbagai bidang.

2.5 Filsafah Ketahanan Nasional

a. Alinea Pertama : “ bahwa sesungguhnya kehidupan itu ialah hak segala bangsa dan
oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan peri kemanusian dan peri keadilan”.
b. Alinea Kedua : “ dan perjuangan kemerdekaan Indonesia itu telah sampailah kepada
saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat indonesia itu
kedalam gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang Merdeka, berdaulat, Adil dan
Makmur”. Maknanya : “ adanya masa depan yang harus diraih (di citacitakan).
c. Alinea Ketiga : “ atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan
oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya”
d. Alinea Keempat : “kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan
negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia”

2.6 Contoh Dan Cara Memperkuat Ketahanan Nasional

1) Ketahanan nasional adalah kemampuan suatu negara untuk bertahan dalam


menghadapi berbagai ancaman dan tantangan, baik yang berasal dari dalam maupun
dari luar negeri. Contohnya adalah:

• Kemampuan militer dalam menjaga kedaulatan negara dan mempertahankan integritas


wilayahnya

3
Sigit Dwi Kusrahmadi “Fungsi Ketahanan Nasional”
(https://www.liputan6.com/hot/read/4671715/pengertian-ketahanan-nasional-beserta-fungsi-
dan-tujuannya-bagi-negara

7
• Sistem keamanan dan penegakan hukum yang kuat untuk melindungi masyarakat dari
berbagai ancaman seperti terorisme, kejahatan transnasional, dan konflik sosial
• Ketersediaan sumber daya alam dan energi yang mencukupi untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
• Pendidikan yang berkualitas dan ketersediaan tenaga kerja yang terampil untuk
memenuhi kebutuhan pasar dan mengembangkan inovasi dalam berbagai sektor
• Keharmonisan sosial dan budaya dalam masyarakat, sehingga mampu mengatasi
perbedaan dan konflik yang mungkin timbul
• Kebijakan politik yang demokratis dan transparan untuk menjaga stabilitas politik dan
memenuhi aspirasi masyarakat secara adil dan merata.

2) Bagaimana cara memperkuat ketahanan nasional ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan untuk menjaganya, yaitu:
• Geografi
Penting untuk memahami potensi wilayah udara, laut, dan iklim tropis sebagai ruang
hidup yang strategis, serta memahami kelemahan yang ada.
• Sumber Kekayaan Alam
Sumber daya alam di daratan, di udara, dan di laut, baik yang bersifat hayati maupun
non-hayati, harus dikelola dan dijaga dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara
optimal.
• Demografi
Pertumbuhan penduduk Indonesia yang cepat harus diimbangi dengan peningkatan
kesehatan, harapan hidup, dan kualitas fisik agar dapat mendukung ketahanan.
• Ideologi
Pancasila adalah ideologi yang diterima dan menjadi asas dalam kehidupan bernegara,
berbangsa, dan bermasyarakat. Pembudayaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
harus terus dilakukan dan diperkuat.
• Politik
Pelaksanaan politik harus berdasarkan prinsip demokrasi, terutama dalam mekanisme
dan struktur politik.

8
• Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor seperti pertanian, industri, dan jasa harus
diperhatikan agar dapat mendukung ketahanan.
• Sosial Budaya
Perlu memperkuat kemajemukan dan kebhinekaan masyarakat, karena kekuatan
bangsa Indonesia terletak pada perbedaan yang dapat hidup selaras dan berdampingan.

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peran Ketahanan Nasional Terhadap Penyelesaian Perselisihan Di Aceh


A. Peran Ketahanan Nasional Terhadap Penyelesaian Perselisihan Di
Aceh
Perselisihan di Aceh merupakan salah satu konflik yang kompleks dan panjang
di Indonesia. Konflik ini dimulai pada tahun 1976 ketika Gerakan Aceh Merdeka
(GAM) memperjuangkan kemerdekaan Aceh dari Indonesia. Konflik ini berlangsung
selama lebih dari tiga dekade dan berakhir dengan kesepakatan damai antara
pemerintah Indonesia dan GAM pada tahun 2005. Dalam penyelesaian konflik ini,
peran pertahanan nasional memiliki peran yang sangat penting.

Peran Pertahanan Nasional dalam Penyelesaian Perselisihan di Aceh :

1) Menjaga Keamanan dan Stabilitas

Peran pertahanan nasional yang paling mendasar dalam penyelesaian


perselisihan di Aceh adalah menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
Dalam hal ini, TNI dan Polri memiliki tugas untuk mempertahankan integritas wilayah
Indonesia, menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menindak kelompok-
kelompok yang ingin merusak stabilitas daerah tersebut.

2) Membangun Hubungan yang Baik dengan Masyarakat

Pertahanan nasional juga harus membangun hubungan yang baik dengan


masyarakat Aceh. Hal ini dilakukan agar pertahanan nasional dapat memperoleh
dukungan dari masyarakat dalam menyelesaikan perselisihan yang terjadi di Aceh. TNI
dan Polri harus berusaha untuk memahami kondisi sosial, budaya, dan politik
masyarakat Aceh agar dapat membangun hubungan yang baik dengan mereka.

3) Mendorong Proses Dialog antara pihak-pihak yang terlibat

Pertahanan nasional juga harus mendorong proses dialog antara pihak-pihak


yang terlibat dalam perselisihan di Aceh. TNI dan Polri dapat membantu memfasilitasi

10
dialog antara pihak-pihak yang saling berselisih dan membantu mereka mencapai
kesepakatan yang saling menguntungkan.

4) Menjaga Kedaulatan Negara

Pertahanan nasional juga memiliki tugas untuk menjaga kedaulatan negara di


Aceh. Hal ini dilakukan agar tidak ada pihak yang mengambil keuntungan dari situasi
perselisihan di Aceh untuk memisahkan diri dari Indonesia. TNI dan Polri harus
memastikan bahwa kedaulatan negara tidak terancam oleh pihak-pihak yang ingin
memisahkan diri dari Indonesia.

5) Menyediakan Bantuan Kemanusiaan

Terakhir, peran pertahanan nasional dalam penyelesaian perselisihan di Aceh


adalah menyediakan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang terkena dampak
konflik. TNI dan Polri dapat membantu masyarakat Aceh dengan menyediakan bantuan
logistik, medis, dan pendidikan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak
konflik.

6. Mencegah Kekerasan dan Mengatasi Ancaman dari Kelompok Tertentu

Pertahanan nasional juga harus mencegah terjadinya tindakan kekerasan dan


mengatasi ancaman yang mungkin muncul dari kelompok-kelompok yang ingin
merusak stabilitas dan keamanan di Aceh. Hal ini dilakukan agar proses penyelesaian
perselisihan dapat berlangsung dengan aman dan damai.

7. Memberikan Dukungan Logistik dan Operasional

Pertahanan nasional harus memberikan dukungan logistik dan operasional bagi


proses penyelesaian perselisihan di Aceh. Hal ini meliputi penyediaan fasilitas dan
peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung proses penyelesaian perselisihan.

B. Tantangan dalam peran pertahanan nasional dalam penyelesaian


perselisihan di Aceh

Tantangan dalam peran pertahanan nasional dalam penyelesaian perselisihan di


Aceh dapat dibagi menjadi dua yaitu tantangan internal dan tantangan eksternal.

11
a) Tantangan Internal Tantangan internal dalam peran pertahanan nasional dalam
penyelesaian perselisihan di Aceh adalah tantangan yang berasal dari dalam institusi
pertahanan nasional itu sendiri. Beberapa tantangan internal yang dapat terjadi
adalah:
1. Adanya perbedaan pandangan antara TNI dan Polri TNI dan Polri memiliki
peran yang berbeda dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Aceh. TNI
bertanggung jawab untuk menjaga kedaulatan negara dan menghadapi ancaman
dari luar, sedangkan Polri bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dalam
negeri dan menangani tindak kejahatan. Tantangan yang muncul adalah ketika
terjadi perbedaan pandangan antara kedua lembaga ini dalam mengatasi konflik
di Aceh.
2. Adanya praktik korupsi dan pelanggaran HAM oleh oknum TNI/Polri Praktik
korupsi dan pelanggaran HAM oleh oknum TNI/Polri dapat merusak citra
institusi pertahanan nasional dan menimbulkan ketidakpercayaan dari
masyarakat. Hal ini dapat menghambat proses penyelesaian perselisihan di
Aceh karena masyarakat akan ragu untuk berinteraksi dengan TNI/Polri

b) Tantangan Eksternal Tantangan eksternal dalam peran pertahanan nasional dalam


penyelesaian perselisihan di Aceh adalah tantangan yang berasal dari luar institusi
pertahanan nasional, seperti pihak-pihak yang terlibat dalam perselisihan di Aceh.
Beberapa tantangan eksternal yang dapat terjadi adalah:
1. Adanya kelompok-kelompok yang ingin memisahkan diri dari Indonesia
Kelompok-kelompok yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dapat
mengancam kedaulatan negara dan mengganggu stabilitas di Aceh. Hal ini dapat
menghambat proses penyelesaian perselisihan di Aceh.
2. Adanya pihak-pihak yang tidak mendukung proses penyelesaian perselisihan
Tidak semua pihak akan mendukung proses penyelesaian perselisihan di Aceh.
Beberapa pihak dapat memprovokasi konflik dan membuat situasi semakin sulit
untuk diselesaikan. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi peran pertahanan
nasional dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Aceh.
3. Adanya intervensi dari pihak asing Pihak asing dapat melakukan intervensi
dalam penyelesaian perselisihan di Aceh. Hal ini dapat memperumit situasi dan
menghambat proses penyelesaian perselisihan. Peran pertahanan nasional harus

12
dapat mengatasi intervensi dari pihak asing dan menjaga kedaulatan negara di
Aceh.
C. Solusi untuk Meningkatkan Peran Pertahanan Nasional dalam
Penyelesaian Perselisihan di Aceh

Untuk meningkatkan peran pertahanan nasional dalam penyelesaian


perselisihan di Aceh, beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:

a) Pembinaan SDM Pertahanan Pembinaan sumber daya manusia (SDM) pertahanan


merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan peran pertahanan
nasional dalam penyelesaian perselisihan di Aceh. SDM pertahanan yang
berkualitas dapat memperkuat institusi pertahanan nasional dan membantu
meningkatkan efektivitas operasi pertahanan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Melakukan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan personel pertahanan nasional di Aceh.
2. Meningkatkan kesejahteraan personel pertahanan nasional di Aceh agar dapat
bekerja dengan lebih baik dan optimal.
3. Memperkuat sinergi dan kerjasama antara personel TNI dan Polri di Aceh.

b) Penataan Organisasi Pertahanan Nasional Penataan organisasi pertahanan nasional


juga perlu dilakukan untuk meningkatkan peran pertahanan nasional dalam
penyelesaian perselisihan di Aceh. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Memperbaiki koordinasi antara TNI dan Polri di Aceh dalam melaksanakan
tugas-tugas keamanan dan pertahanan negara.
2. Mengoptimalkan peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
untuk memerangi kelompok-kelompok teroris yang mengancam keamanan
dan stabilitas di Aceh.
3. Memperkuat komunikasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah
dalam pengambilan keputusan strategis mengenai penyelesaian perselisihan di
Aceh.
c) Peningkatan Kerjasama Antar Lembaga Peningkatan kerjasama antara lembaga-
lembaga terkait juga penting dalam meningkatkan peran pertahanan nasional dalam
penyelesaian perselisihan di Aceh. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

13
1. Meningkatkan kerjasama antara TNI, Polri, BNPT, dan lembaga-lembaga
lainnya dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Aceh.
2. Melakukan dialog dan konsultasi secara terbuka dengan masyarakat Aceh dan
kelompok-kelompok yang terlibat dalam perselisihan untuk mencari solusi
bersama dan menciptakan perdamaian.
3. Mengoptimalkan peran media dalam memberikan informasi yang akurat dan
transparan tentang situasi keamanan di Aceh.

14
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indnonesia
yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Ketahanan nasional
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan
mencapai tujuan nasional.

Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan


penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam
seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan
pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan
keamanan. Asas ketahanan Nasional Indonesia.

4.2 Saran

Dari hasil bahan yang telah kami bahas, kami memberikan saran kepada semua
pihak, khususnya para generasi Indonesia untuk lebih meningkatkan rasa kesatuan
terhadap bangsa indonesia agar tercapai kehidupan yang aman dan tentram.

Karena kita sebagai bangsa indonesia sebagai penerus perjuangan dan menjaga
nama baik negara kita tercinta ini. Dan kita harus memiliki sikap yang menjaga
ketahaanan dan keutuhan negara Indonesia kita tercinta ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kumpulanpengertian.com/2020/07/pengertian-ketahanan-nasional-
htmlhttps://www.academia.edu/27201466/MAKALAH_KETAHANAN_NASIONAL

https://www.liputan6.com/hot/read/4671715/pengertian-ketahanan-nasional-beserta-fungsi-
dan-tujuannya-bagi-negara

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_di_Aceh

https://www.kompas.com/stori/read/2021/08/02/130000979/gerakan-aceh-merdeka-latar-
belakang-perkembangan-dan-penyelesaian?page=all

16

Anda mungkin juga menyukai