Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PERBANDINGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MAKEUP

MEREK WARDAH DAN MAYBELLINE DITINJAU DARI EKUITAS


MEREK PADA TOKO REDCANOEYA DI TENGGARONG

Oleh : Anggi Firdha Ayunir, Erwinsyah, Sugeng Raharjo


Penulis adalah Mahasiswa dan Dosen Pengajar Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Kutai Kartanegara

Abstract:
This study aimed to analyze the influence of consumer purchase decision from the elements of
brand equity. The data used is primary data. Respondents who are involved on this study were 122
respondents. While method used in this study is purposive sampling. The number of independent
variables studied were 4 namely brand awareness, brand association, perceived quality, brand loyalty
and with comparison variable namely purchase decision. Data collected by spreading questionnaire
and data analysis method was done through wilcoxon signed rank test to knowing there is a difference
or not between two paired dependent samples, Wardah and Maybelline. Based on the results of
testing the first hypothesis regarding brand awareness the results were rejected with significant value
0,052, the second hypothesis regarding the perceived quality of the results is accepted with significant
value 0,000, the third hypothesis regarding the brand association results is accepted with significant
value 0,000, the fourth hypothesis regarding the brand loyalty is accepted with significant value 0,000
and the fifth hypothesis regarding the results of the purchase decision is accepted with significant
value 0,000. Based on the results of comparison of purchasing decisions reviewed through brand
equity, Maybelline has a high value more than Wardah. This is reinforced by the values described in
the table of wilcoxon signed rank test.
Keywords : Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, Brand Loyalty and Purchase
Decision.

PENDAHULUAN
Sekarang ini perkembangan zaman sudah begitu ini menunjukkan bahwa merek sangat penting
melaju dengan pesat, semakin modern semakin bagi konsumen terutama untuk mengurangi
banyak pula timbulnya persaingan antar resiko dalam menentukan keputusan pembelian.
perusahaan yang bergerak di bidang yang serupa Penjelasan tersebut sejalan dengan pendapat
salah satunya di bidang kecantikan kategori menurut Rangkuti (2002:20) tentang
makeup yang semakin menyentuh setiap orang pengambilan keputusan pembelian oleh
dalam kehidupan sehari-hari. Banyak perusahaan konsumen, mengatakan bahwa apabila konsumen
yang memproduksi produk makeup berusaha dihadapkan pada pilihan seperti nama merek,
mati-matian untuk dapat menciptakan sebuah harga serta berbagai atribut produk yang lain,
makeup dengan berbagai macam inovasi konsumen cenderung memilih nama merek
sehingga tidak jarang masing-masing perusahaan terlebih dahulu setelah itu baru memikirkan
berusaha menjadi pemimpin dalam pasar harga.
kosmetik kecantikan agar produknya dapat di Berkembangnya shopping centre sebagai
terima dengan baik di pasar. tempat perbelanjaan khususnya di bidang
Banyaknya mall dan shopping centre di makeup saat ini juga telah terjadi di Tenggarong,
Indonesia yang didalamnya memiliki brand toko yang saat ini ikut bersaing di bidang
ternama baik lokal maupun asing yang dapat makeup adalah Toko Redcanoeya milik ibu Eka
membuat toko mereka menjadi pusat perhatian Lia Ningsih, S.Pd yang berada di Jalan Danau
sehingga banyak dikunjungi terutama oleh kaum Melintang Nomor 51 RT. 24 Kelurahan Melayu
hawa oleh karena itu penanaman sebuah ekuitas yang telah berdiri sejak tahun 2015. Untuk media
merek menjadi hal yang sangat penting untuk onlinenya sendiri Ibu Eka mengaku sudah sangat
dapat menunjang nilai tambah suatu produk aktif sejak tahun 2009 di media sosial Instagram
tersebut agar terus menerus meningkatkan miliknya dan sudah memiliki ±15.100 followers
keputusan pembelian oleh konsumen. Dalam hal diakunnya dengan username @redcanoeyashop.
keputusan pembelian, merek merupakan
pertimbangan pertama konsumen ketika Produk makeup yang di jual di toko ini
memutuskan untuk membeli suatu produk. Hal kebanyakan adalah produk yang sedang naik

JEMI/Vol.20. /No1./JUNI/2020 6
daun di mata konsumen dan yang menjadi salah karena memang tergantung atas kebutuhan dan
satu pencarian utama para konsumen kaum hawa keperluan masing-masing setiap orang.
khususnya di Tenggarong dikarenakan antara Hadirnya produk merek Maybelline
kualitas produk dan harga pun sebanding menjadi persaingan pesat antara produk lokal dan
sehingga selalu di buru para konsumen, adapun produk asing yang diperebutkan oleh kaum hawa
produk tersebut berasal dari lokal dan ada juga saat ini, produk Maybelline disinyalir memiliki
produk asing. Beberapa konsumen mengaku keunggulan yang lebih dibandingkan dengan
tidak pernah memiliki masalah atas Wardah dikarenakan ekuitas merek yang telah
kegemarannya dengan produk lokal karena dibangun sejak lama oleh Maybelline memang
kualitasnya pun memang tidak kalah dengan sangat kuat dan telah berhasil mempengaruhi
produk asing. konsumen untuk melakukan keputusan
Keberadaan produk asing disinyalir pembelian produk mereka secara berkala. Kedua
semakin menindih keberadaan produk lokal yang produk ini juga masuk dalam Top Brand Award
akan membuat produk lokal semakin kurang pada tahun 2017 yang lalu dan posisi keduanya
terlihat sehingga konsumen lebih cenderung kerap kali menempati urutan yang berdampingan
menggunakan produk asing. Hadirnya merek- sehingga dapat menjadi persaingan sengit antara
merek makeup dewasa ini karena banyak produk lokal dan produk asing yang berlomba-
perusahaan yang jeli dalam menangkap adanya lomba menempati posisi utama ditambah kedua
pesaing. Munculnya merek-merek ini tentunya merek ini sama-sama pernah menempati posisi
berhasil meramaikan pangsa pasar dan tentunya utama dalam Top Brand Award ini. Dalam hal ini
akan lebih memperketat persaingan yang sudah dapat kita katakan bahwa memang produk asing
hadir sebelumnya yang kemudian perusahaan unggul dari kualitas namun semua itu akan tetap
akan dihadapkan pada permasalahan jumlah kembali kepada persepsi pelanggan mengenai
penjualan diakibatkan berpindahnya konsumen kedua merek tersebut tentang apa yang
pada suatu merek ke merek yang lain yang konsumen butuhkan dan inginkan.
tentunya akan mempengaruhi dalam keputusan
konsumen dalam membeli. Tabel 1. Top Brand Award 2017
Kedua produk tersebut adalah Wardah
sebagai produk lokal asli yang berasal dari
Negara Indonesia dengan tagline halal yang di
terima pada tahun 2011. Merek ini telah berdiri
sejak 28 Februari 1985 dengan toko pertamanya
yang di buka di Sudirman, Jakarta. Produk
pertama yang dikeluarkan adalah produk
perawatan rambut, hingga saat ini Wardah telah
membuka outlet lebih dari 22.000 baik yang
berada di Indonesia maupun diluar Indonesia. Sumber: Top Brand Index, 2017
Wardah sendiri pada tahun 2017 menjadi posisi Jika dilihat dari tabel TBA diatas
Top Brand yang di gemari oleh penggemar walaupun Wardah kerap menempati posisi
setianya terbukti Wardah beberapa kali pertama namun tidak dipungkiri bahwa
menempati posisi utama. Maybelline merupakan lawan terberatnya dalam
Produk selanjutnya adalah Maybelline hal kualitas. Melihat besarnya persaingan antara
sebagai produk asing yang diproduksi di New kedua produk pada tabel diatas ini dapat kita
York, Amerika Serikat pada tahun 1951 oleh tinjau bahwa tidak selamanya produk asing dapat
Thomas Lyle Williams dengan produk pertama menyaingi keberadaan produk lokal, kedua
yang dikeluarkan adalah Maybelline Cake produk ini harus sudah lebih masing-masing
Mascara. Pada tahun 2014 Maybelline masuk meningkatkan elemen ekuitas merek yang telah
menjadi produk urutan ke 5 dalam kategori 5 mereka bangun selama ini agar masing-masing
Most Desired Brand (Yuwan Julianingtias, merek terus dapat mempertahankan eksistensinya
2016:83). Namun tidak dipungkiri bahwa didunia perbisnisan sehingga semakin
Wardah saat ini juga menjadi favorit kaum hawa menguatkan merek mereka yang telah ada saat
dalam ber-makeup karena kualitasnya memang ini.
sudah dibuktikan walaupun berasal dari produk Dibandingkannya produk makeup merek
lokal. Kedua produk ini tentu memiliki persepsi Wardah dan Maybelline ini kita dapat
kualitas yang berbeda-beda dimata konsumen mengetahui seberapa besar loyalitas konsumen

JEMI/Vol.20. /No1./JUNI/2020 7
terhadap kedua produk tersebut yang memang merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang,
memiliki kelebihan masing-masing terhadap desain atau kombinasinya yang dimaksudkan
produknya. Dari fenomena di atas peneliti ingin untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari
mengetahui bagaimana keputusan konsumen salah satu penjual atau kelompok penjual dan
dalam melakukan pembelian terhadap mendiferensiasikan mereka dari para pesaing.
perkembangan makeup tersebut jika dilihat dari
ekuitas merek mengenai perbandingan produk Ekuitas Merek
makeup Wardah dan Maybelline. Ekuitas merek dapat diartikan sebagai aset
untuk suatu perusahaan yang berkaitan dengan
Tujuan Penelitian nama atau simbol yang di bangun oleh suatu
1. Mengetahui perbandingan elemen kesadaran perusahaan yang mampu menambah atau bahkan
merek Wardah dan Maybelline. mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah
2. Mengetahui perbandingan elemen persepsi produk tersebut. Ekuitas merek dapat
kualitas Wardah dan Maybelline. mempengaruhi rasa percaya diri konsumen
3. Mengetahui perbandingan elemen asosiasi dalam mengambil keputusan untuk membeli
merek Wardah dan Maybelline. biasanya hal ini dilandasi oleh pengalaman masa
4. Mengetahui perbandingan elemen loyalitas lalu dalam penggunaan produk tersebut.
merek Wardah dan Maybelline. Menurut Kotler dan Keller (2009:263)
5. Mengetahui perbandingan keputusan dalam Masria Nainggolan (2018:2) Ekuitas
pembelian yang ditinjau melalui ekuitas merek sebagai nilai tambah yang diberikan pada
merek antara Wardah dan Maybelline. produk dan jasa.

Manajemen Pemasaran Indikator Ekuitas Merek


Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan Menurut Durianto et al. (2004) dalam Deby
harus dapat memahami dengan baik dalam Susanti Sudarsono (2013:2) ekuitas merek
mengelola seluruh yang berhubungan dengan terbagi ke dalam empat kategori atau dimensi
pemasaran dan agar kegiatan pemasaran tersebut yaitu:
dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin 1. Kesadaran merek (brand awareness)
dicapai maka dalam pelaksanaan tersebut 2. Persepsi kualitas (perceived quality)
diperlukannya manajemen atau manajerial. 3. Asosiasi merek (brand association)
Manajemen pemasaran adalah analisis, 4. Loyalitas merek (brand loyalty)
perencanaan, penerapan dan pengendalian
program yang dirancang untuk menciptakan, Kesadaran Merek
membangun dan mempertahankan pertukaran Kesadaran merek yang ditimbulkan pada
yang menguntungkan dengan pasar sasaran suatu produk akan meningkatkan keputusan
dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan pembelian karena berhasil memunculkan sebuah
organisasi. (Djasalim Saladin, 2007:3) produk yang diketahui keberadaannya oleh para
konsumen, oleh karena itu tugas perusahaan
Pengertian Merek adalah untuk dapat membangun ekuitas merek
Merek merupakan suatu aset penting bagi yang kuat agar mendapat kesadaran dari para
suatu perusahaan dalam menghasilkan sebuah konsumen.
produk, dengan adanya merek konsumen tentu Kesadaran merek merupakan suatu
akan lebih percaya dan yakin terhadap suatu kondisi dimana konsumen akrab dengan suatu
produk yang telah memiliki merek maka dari itu merek dan dapat dengan mudah mengingat
untuk keberlangsungan sebuah peruasahaan beberapa hal yang menguntungkan, kuat dan
mereka harus dapat menciptakan atau unik dari sebuah asosiasi merek. (Asif, 2015
menghasilkan sebuah merek yang kuat agar dalam Vania Dwi Alfiana Putri, 2018:476).
mendapat perhatian, memberikan jaminan
kualitas dan nilai yang tinggi dari para konsumen Indikator Kesadaran Merek
serta mampu bersaing dan meningkatkan merek- Ada tiga indikator yang dapat digunakan
merek produk di pasaran agar terus dapat untuk kita dapat mengetahui seberapa besar
meningkatkan keputusan pembelian pada produk kesadaran konsumen terhadap suatu merek,
yang telah mereka bangun. menurut Widjaja et al (2007:73) dalam Eri Setia
Menurut Kotler dan Keller (2009) dalam Wardani (2017:7) sebagai berikut:
Masria Nainggolan (2018:1) mendefinisiskan

JEMI/Vol.20. /No1./JUNI/2020 8
1. Merek yang sering di ingat, merek dalam Asosiasi Merek
hal ini dikategorikan dalam arti bahwa Asosiasi merek merupakan hal yang
seseorang pembeli mengenali dan berkaitan dengan ingatan para konsumen
mengingat kembali bahwa suatu merek mengenai suatu merek yang telah dihasilkan oleh
merupakan perwujudan kategori produk perusahaan. Asosisasi merek ini dapat menjadi
tertentu. salah satu faktor utama sebuah perusahaan untuk
2. Merek yang di kenal, yaitu adalah merek dapat menciptakan sebuah nilai bagi perusahaan
dalam kondisi dimana konsumen dan konsumen dalam proses penyusunan
mengingat sebuah merek baik tidak di beri informasi untuk menjadi pembeda antara merek
bantuan ataupun dengan di beri bantuan, yang satu dengan merek yang lainnya sehingga
misalnya dengan daftar merek, daftar lebih di kenal di dalam ingatan konsumen.
gambar ataupun dengan cap merek. Asosiasi merek ini dapat menjadi dasar dalam
3. Merek yang sering di sebut, kondisi keputusan pembelian yang akan dilakukan
dimana seorang konsumen ketika mereka konsumen ketika ingin berbelanja.
memikirkan merek pada produk kemudian Menurut Aaker (2013) dalam Eri Setia
menyebutkan nama merek atau memilih Wardani (2017:8) Asosiasi merek merupakan hal
merek yang sama dalam benaknya. apapun yang secara langsung maupun tidak
langsung terhubung pada ingatan konsumen
Persepsi Kualitas tentang merek.
Persepsi kualitas adalah menjadi salah satu
tugas para perusahaan dalam membangun suatu Indikator Asosiasi Merek
merek, peran persepsi kualitas bagi suatu merek Indikator yang dapat mengukur asosiasi
harus dapat menaklukkan konsumen di setiap merek dapat diuraikan sebagai berikut menurut
kategori produk agar dapat di lirik oleh Widjaja, et al (2007:78) dalam Eri Setia Wardani
konsumen. Perusahaan harus dapat membangun (2017:9):
persepsi kualitas dengan sebaik-baiknya dan 1. Merek yang Kuat
dengan sekuat-kuatnya agar dapat meyakinkan Kekuatan dari asosiasi merek tergantung
para konsumen bahwa memang kualitas yang dari banyaknya kuantitas, seberapa sering
dimiliki suatu merek tersebut memiliki kualitas seorang berpikir tentang informasi suatu
yang tinggi. Persepsi kualitas ini juga akan merek, ataupun kualitas dalam memproses
menjadi salah satu penentu apakah konsumen segala informasi yang diterima konsumen.
akan memutuskan untuk membeli suatu produk 2. Merek yang Terkenal
tersebut atau tidak. Kekuatan dari asosiasi merek juga
Menentukan keputusan dalam berbelanja tergantung dari seberapa sering seorang
tentunya kualitas produk menjadi pertimbangan mengingat, berpikir ataupun menyebutkan
utama yang harus diperhatikan oleh konsumen. tentang suatu merek, ataupun yang ada
Menurut Aaker (2008:158) perceived quality pada ingatannya.
adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau 3. Merek yang Unik
keunggulan suatu produk atau jasa sehubungan Membuat kesan unik, menunjukkan
dengan tujuan yang diinginkan. perbedaan yang berarti di antara merek-
merek lain sebagai nilai saing dan
Indikator Persepsi Kualitas membuat konsumen lebih memilik merek
Persepsi kualitas dapat diukur melalui tersebut dibandingkan merek lainnya.
beberapa indikator yang terdapat didalamnya, 4. Kesan Kualitas
berikut indikator mengenai persepsi kualitas Adalah kesukaan terhadap merek,
menurut Sweeney (2001) dalam Darmawan kepercayaan dan perasaan bersahabat
Wicaksono (2013:38): suatu merek karena kualitas yang di dapat
1. Memiliki kualitas yang konsisten dari pihak konsumen.
2. Produknya di buat dengan baik (well
made) Loyalitas Merek
3. Memenuhi standar kualitas yang telah Keberadaan konsumen yang loyal pada
ditentukan suatu merek merupakan hal yang penting bagi
4. Jarang terjadi kecacatan produk sebuah perusahaan untuk dapat mempertahankan
5. Memiliki kinerja yang konsisten perusahaannya. Loyalitas dapat disebut sebagai
sebuah komitmen konsumen untuk dapat

JEMI/Vol.20. /No1./JUNI/2020 9
konsisten terhadap suatu merek agar terus dapat perusahaan tersebut akan kewalahan karena
membelinya di masa yang akan datang konsumen yang berada pada tahap tersebut,
meskipun banyak pengaruh yang bermunculan biasanya memiliki ikatan yang kuat dengan
dari merek-merek di pasaran yang semakin merek tersebut dan para konsumen rela
banyak dan dapat menyebabkan peralihan membayar harga lebih untuk mendapatkan
konsumen dalam pemilihan merek yang baru. atau menggunakan produk tersebut.
Loyalitas merek didefinisiskan sebagai 5. Measuring Commitment (Ukuran
tingkat keeratan pelanggan terhadap merek Komitmen)
tertentu, yang diciptakan melalui pembelian Jumlah interaksi dan komitmen pelanggan
ulang yang terlepas dari pemasaran yang terhadap produk dari merek tersebut juga
diciptakan oleh pesaing. (Malik et al, 2013 adalah indikator utama untuk mengukur
dalam Vania Dwi Alfiana Putri, 2018:477). loyalitas merek. Komitmen yang kuat
terhadap suatu merek akan mengakibatkan
Indikator Loyalitas Merek para konsumen merek tersebut untuk
Ada beberapa indikator yang dapat membawa merek tersebut dalam kegiatan
digunakan untuk mengukur loyalitas merek sehari-harinya ketika berinteraksi dengan
menurut Rangkuti (2012) dalam Mohammad lingkungannya. Keuntungan yang
Rizan (2012:7) sebagai berikut: didapatkan perusahaan dari konsumen yang
1. Behavior Measures (Ukuran Perilaku) berkomitmen adalah terlibat dalam
Cara mengukur loyalitas secara langsung kehidupan konsumen, contohnya diceritakan
dengan cara memperhitungkan pola atau direkomendasikan kepada lingkungan,
pembelian aktual terutama mengenal keluarga atau teman dari konsumen tersebut.
perilaku kebiasaan dari konsumen.
2. Measuring Switch Cost (Ukuran Mengganti Keputusan Pembelian
Produk) Keputusan pembelian dalam segi
Biaya merupakan salah satu faktor penting pemasaran tentunya menjadi salah satu target
yang membuat konsumen beralih kepada suatu perusahaan untuk dapat mempertahankan
produk atau jasa dari merek lain. Apabila loyalitas pelanggan agar produk mereka terus
biaya untuk mengganti merek sangat mahal menjadi pilihan konsumen setiap ingin
atau tinggi, maka konsumen sudah pasti melakukan pembelian. Pemasar harus dapat
akan berpikir dua kali atau bahkan enggan memahami perilaku konsumen pada setiap tahap
untuk beralih ke merek lain sehingga angka dan pengaruh apakah yang sedang beroperasi
peralihan merek dari waktu ke waktu akan pada keputusan pembelian, jika konsumen telah
rendah. melalui tahap tersebut maka ia akan lebih mudah
3. Measuring Satisfaction (Ukuran Kepuasan) untuk memutuskan produk yang akan dibelinya.
Kepuasan merupakan faktor penting dalam Pengertian keputusan pembelian menurut
mengukur loyalitas merek, bila konsumen Kotler dan Amstrong (2006:226) adalah tahap
tidak puas terhadap suatu merek, maka dalam proses pengambilan keputusan pembeli
sudah dapat dipastikan konsumen tersebut dimana konsumen benar-benar membeli.
akan beralih kepada merek lain. Namun bila
konsumen puas akan merek tersebut, maka Indikator Keputusan Pembelian
kemungkinan besar konsumen tidak akan Mengukur keputusan pembelian terdapat
beralih ke merek lain kecuali ada suatu hal beberapa indikator di dalamnya menurut Kotler
yang dapat menarik perhatian konsumen. (2007:222) dalam DT Putri (2014) sebagai
4. Measuring Liking Brand (Ukuran Menyukai berikut:
Merek) 1. Tujuan dalam membeli sebuah produk
Hal lain yang dapat digunakan untuk 2. Pemrosesan informasi untuk sampai ke
mengukur loyalitas konsumen terhadap suatu pemilihan merek
merek adalah rasa suka kepada merek 3. Kemampuan pada sebuah produk
tersebut. Kesukaan terhadap merek akan 4. Memberikan rekomendasi kepada orang lain
menimbulkan kepercayaan, rasa hormat dan 5. Melakukan pembelian ulang
rasa memiliki akan merek tersebut. Hal ini
secara otomatis mengakibatkan perusahaan-
perusahaan lain yang ingin menarik
konsumen untuk beralih ke merek

JEMI/Vol.20. /No1./JUNI/2020 10
Kerangka Pikir Melintang Nomor 51 RT. 24 Kelurahan Melayu
Kecamatan Tenggarong Kutai Kartanegara
Gambar 1.
Kerangka Pikir Populasi dan Sampel
Populasi adalah subjek yang mempunyai
kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk ditarik kesimpulannya mengenai suatu
objek yang telah disediakan. Sedangkan sampel
merupakan sebagian dari populasi tersebut yang
dapat kita tarik kesimpulannya untuk dapat
menjadi perwakilan dari populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah warga
Tenggarong yang telah dipilih untuk dapat
menjadi sampel dalam penelitian ini dengan
syarat-syarat tertentu yang sudah ditetapkan
dibawah.
Penelitian ini dilakukan selama 1 minggu
dengan rata-rata dalam 1 hari pengunjung yang
datang ke Toko Redcanoeya mencapai 25 orang
Sumber: Dibuat Oleh Durianto et al. (2004) terhitung dari pagi hingga malam hari dengan
dalam Deby Susanti Sudarsono jam buka toko dimulai pada pukul 08.00 – 22.00.
(2013:2) Maka dalam penentuan jumlah sampel digunakan
pendekatan rumus Slovin sebagai berikut:
N
Hipotesis n
Berdasarkan uraian latar belakang dan 1 Ne²
hasil perumusan masalah yang telah Keterangan:
dikemukakan pada bab terdahulu, maka dapat n = Jumlah Sampel
dibuat dugaan yang bersifat sementara, yaitu N = Jumlah populasi
sebagai berikut: e = Batas kelonggaran kesalahan yang
1. Diduga bahwa terdapat perbedaan elemen digunakan (5%)
kesadaran merek yang signifikan pada Berdasarkan rumus diatas sampel dapat
produk makeup merek Wardah dan merek dihitung sebagai berikut:
Maybelline. 175
n
2. Diduga bahwa terdapat perbedaan elemen 1 175 . 0,05 ²
persepsi kualitas yang signifikan pada 121,73
,
produk makeup merek Wardah dan merek Berdasarkan perhitungan diatas dapat kita
Maybelline. ketahui jumlah sampel yang dapat digunakan
3. Diduga bahwa terdapat perbedaan elemen dalam penelitian ini adalah sebanyak 121,73
asosiasi merek yang signifikan pada sehingga dibulatkan menjadi 122 responden.
produk makeup merek Wardah dan merek Dalam penelitian ini digunakan metode
Maybelline. purposive sampling dimana peneliti menentukan
4. Diduga bahwa terdapat perbedaan elemen pengambilan sampel dengan cara menetapkan
loyalitas merek yang signifikan pada ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan
produk makeup merek Wardah dan merek penelitian sehingga dapat mempermudah peneliti
Maybelline. untuk dapat menjawab permasalahan penelitian.
5. Diduga bahwa keputusan pembelian pada Syarat yang harus dipenuhi dalam memilih
produk makeup merek Maybelline lebih responden dalam penelitian ini adalah sebagai
tinggi dibandingkan dengan Wardah. berikut:
• Responden diharapkan pernah menggunakan
BAHAN DAN METODE produk makeup merek Wardah dan
Tempat Penelitian Maybelline dengan 1 orang yang sama
Peneliti mengadakan penelitian pada Toko sehingga dapat mempermudah
Redcanoeya yang berada di Jalan Danau membandingkan kedua merek produk
tersebut.

JEMI/Vol.20. /No1./JUNI/2020 11
Jenis Data HASIL PENELITIAN
Data yang digunakan di dalam penelitian Karakteristik Responden
ini adalah data kuantitatif yaitu data yang dapat
di input ke dalam skala pengukuran statistik. Tabel 4.1
Fakta dan fenomena dalam data ini tidak Karakteristik Responden
dinyatakan dalam bahasa alami melainkan dalam No Keterangan Jumlah
numerik. (%
)
Metode Analisis Data 1. Umur 17 – 20 41 34
Uji Validitas 21 – 25 77 63
Uji validitas adalah uji yang dipergunakan 26 – 30 4 3
untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang 31 – 35 - 0
digunakan dalam suatu mengukur apa yang Jumlah 122 100
diukur, dalam hal ini adalah kuisioner. Metode 2. Pekerjaa Pelajar / 91 74
ini digunakan untuk mengukur sah atau valid n Mahasiswa
tidaknya suatu kuesioner. Syarat pengukuran Karyawan 7 6
validitas adalah: Perusahaan
• Jika rhitung < rtabel, maka item Usaha 17 14
pertanyaan kuesioner dinyatakan tidak Mandiri
valid. PNS 7 6
• Jika rhitung > rtabel, maka item Jumlah 122 100
pertanyaan kuesioner dinyatakan valid. Sumber: Diolah Penulis (2019)
Uji Reliabilitas Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat kita
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur lihat bahwa data tersebut menunjukkan dari total
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari responden yaitu sebanyak 122 yang terkelompok
peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan menjadi beberapa tingkatan umur diantara lain,
reliable atau handal jika jawaban seseorang umur 17-20 tahun sebanyak 41 responden atau
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil sebesar 34%, umur 21-25 tahun sebanyak 77
dari waktu ke waktu. Tes ini dilakukan untuk responden atau sebesar 63%, lalu untuk umur 26-
menguji bahwa kuesioner pada kelompok 30 tahun sebanyak 4 responden atau sebesar 3%,
tertentu dan jika hasil korelasinya adalah > 0,6 selanjutnya untuk umur 31-35 tahun tidak
maka item tersebut dinyatakan reliable (Ghozali, termasuk digolongan umur para responden yang
2012:47). sudah ditentukan diatas.
Tingkatan pekerjaan dapat kita lihat pula
Uji Wilcoxon Signed Rank Test pada tabel diatas bahwa responden yang berasal
Uji Wilcoxon adalah suatu pengujian yang dari pelajar / mahasiswa sebanyak 91 responden
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya atau sebesar 74%, untuk karyawan perusahaan
perbedaan antara dua sampel dependen yang terdapat 7 responden atau sebesar 6%, untuk
berpasangan atau berkaitan. Uji wilcoxon usaha mandiri terdapat 17 responden atau sebesar
merupakan uji non parametris untuk menguji 14%, selanjutnya untuk tingkatan PNS terdapat 7
signifikansi hipotesis komparatif dua sample responden atau sebesar 6%. Hasil tersebut
berpasangan berskala ordinal atau interval tetapi menunjukkan bahwa pengguna makeup lebih
berdistribusi tidak normal. Uji wilcoxon dapat cenderung kepada para pelajar dan mahasiswa,
menjadi pengujian alternatif dari uji paired artinya pada jaman sekarang ini para remaja
sample t-test apabila data tidak memenuhi asumsi lebih mementingkan penampilan mereka.
normalitas. Wilcoxon signed rank test merupakan
uji non parametris yang digunakan untuk ANALISIS DAN PEMBAHASAN
menganalisis data berpasangan karena adanya Uji Wilcoxon Signed Rank Test
dua perlakuan yang berbeda. Untuk hasil analisis menggunakan uji Wilcoxon
Dasar pengambilan keputusan ini adalah mengenai ekuitas merek pada produk makeup
jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, jika merek Wardah dan Maybelline
probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak (Singgih,
2016).

JEMI/Vol.20. /No1./JUNI/2020 12
di Toko Redcanoeya di Tenggarong dapat dilihat ada atau tidaknya perbedaan keputusan
pada tabel 5.4 sebagai berikut: pembelian terhadap produk lokal dan produk
asing mengenai ekuitas merek yang dimiliki oleh
Tabel 5.4 kedua merek tersebut berdasarkan dari elemen-
Hasil Uji Wilcoxon Ekuitas Merek elemen pengukuran yang terdiri dari kesadaran
Pada Produk Makeup Merek Wardah dan merek, persepsi kualitas, asosiasi merek,
Maybelline loyalitas merek dan juga variabel keputusan
pembelian pada merek Wardah dan Maybelline.
Berikut tampilan grafik hasil tanggapan
responden:

Grafik 5.1
Sumber: Output SPSS 23, Diolah Penulis (2019) Grafik Perbedaan Tanggapan Responden
Keputusan
Berdasarkan tabel 5.4 diatas dapat
20 Pembelian
diketahui bahwa nilai signifikansi untuk variabel
kesadaran merek sebesar (Sig.) 0,052 sehingga 15 3.12 3.30 Loyalitas Merek
H0 diterima dan Ha ditolak, dimana hasil tersebut 3.07 3.25
dapat kita lihat bahwa variabel ini memiliki nilai 10 3.16 3.50
Asosiasi Merek
signifikansi > 0,05 yang berarti tidak terdapat 5 3.11 3.44
perbedaan kesadaran merek antara Wardah dan 3.16 3.27
0 Persepsi Kualitas
Maybelline.
Nilai signifikansi untuk variabel persepsi
kualitas sebesar (Sig.) 0,000 sehingga H0 ditolak Kesadaran Merek
dan Ha diterima, dimana hasil tersebut dapat kita
lihat bahwa variabel ini memiliki nilai
signifikansi < 0,05 yang berarti terdapat
perbedaan persepsi kualitas antara Wardah dan PENUTUP
Maybelline. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah
Nilai signifikansi untuk variabel asosiasi
dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa
merek sebesar (Sig.) 0,000 sehingga H0 ditolak
kesimpulan sebagai berikut:
dan Ha diterima, dimana hasil tersebut dapat kita
1. Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel
lihat bahwa variabel ini memiliki nilai
kesadaran merek antara Wardah dan
signifikansi < 0,05 yang berarti terdapat
Maybelline tidak terdapat perbedaan yang
perbedaan asosiasi merek antara Wardah dan
signifikan, maka dalam hal ini berarti
Maybelline.
konsumen sama-sama menyadari akan
Nilai signifikansi untuk variabel loyalitas
hadirnya kedua merek ini. Sehingga hipotesis
merek sebesar (Sig.) 0,000 sehingga H0 ditolak
pertama ditolak dan tidak terbukti
dan Ha diterima, dimana hasil tersebut dapat kita
kebenarannya.
lihat bahwa variabel ini memiliki nilai
2. Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel
signifikansi < 0,05 yang berarti terdapat
persepsi kualitas antara Wardah dan
perbedaan loyalitas merek antara Wardah dan
Maybelline terdapat perbedaan yang
Maybelline.
signifikan, sehingga dalam hal ini dapat kita
Nilai signifikansi untuk variabel keputusan
simpulkan bahwa persepsi konsumen
pembelian sebesar (Sig.) 0,000 sehingga H0
mengenai keseluruhan kualitas produk yang
ditolak dan Ha diterima, dimana hasil tersebut
dihasilkan oleh Maybelline lebih unggul dan
dapat kita lihat bahwa variabel ini memiliki nilai
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
signifikansi < 0,05 yang berarti terdapat
konsumen dibandingkan dengan kualitas
perbedaan persepsi kualitas antara Wardah dan
yang dimiliki oleh Wardah yang masih
Maybelline.
belum sesuai dengan yang diharapkan oleh
para konsumen. Sehingga hipotesis kedua
PEMBAHASAN
diterima dan terbukti kebenarannya.
Hasil penelitian yang telah dilakukan
3. Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel
kepada para pengguna Wardah dan Maybelline
asosiasi merek antara Wardah dan
dikota Tenggarong akan menunjukkan bahwa

JEMI/Vol.20. /No1./JUNI/2020 13
Maybelline terdapat perbedaan yang Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis
signifikan, hal ini menunjukkan bahwa Multivariate Dengan Program SPSS.
Maybelline telah mampu dan berhasil Semarang. Badan Penerbit Universitas
menanamkan merek mereka kedalam benak Diponegoro
dan ingatan konsumen sehingga dapat lebih
unggul dibandingkan dengan Wardah yang Julianingtias, Yuwan. 2016. Analisis
masih belum mampu mempengaruhi benak Perbandingan Produk Merek Global
dan ingatan konsumen. Sehingga hipotesis dan Merek Lokal Terkait Bauran
ketiga diterima dan terbukti kebenarannya. Pemasaran dan Pengaruhnya
4. Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel Terhadap Keputusan Pembelian
loyalitas merek antara Wardah dan (Survei Pada Mahasiswa S1
Maybelline terdapat perbedaan yang Universitas Brawijaya Angkatan 2012-
signifikan, hal ini menunjukkan fakta bahwa 2014 yang Menggunakan Produk
konsumen lebih memiliki tingkat kesetiaan Makeup Maybelline dan Wardah).
yang lebih besar kepada produk yang Jurnal Administrasi Bisnis. Volume 37
dihasilkan oleh Maybelline dibandingkan No. 2, Agustus 2016
dengan Wardah, dimana konsumen masih
cenderung berganti-ganti merek yang lain Keller, Kevin L. 2008. Strategic Brand
sehingga tingkat kesetiaan dapat dikatakan Management: Building, Measuring,
masih kurang. Sehingga hipotesis keempat and Managing Brand Equity, 3rd ed.
diterima dan terbukti kebenarannya. Prentice Hall Internasional Inc. New
5. Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel Jersey
keputusan pembelian antara Wardah dan Kotler, Philip dan Keller. 2008. Prinsip-prinsip
Maybelline terdapat perbedaan yang Pemasaran. Edisi Kedelapan. Jilid 1.
signifikan, hal ini membuktikan bahwa Jakarta: Erlangga
konsumen yang telah menggunakan atau
memakai kedua merek ini khususnya dikota Nainggolan, Masria. 2018. Analisis
Tenggarong, mereka lebih mementingkan Perbandingan Ekuitas Merek Kartu
keseluruhan ekuitas merek yang dimiliki Seluler Merek Simpati dan XL
oleh suatu produk sehingga hal tersebut Prabayar. Jurnal Digest Marketing.
menjadi nilai tambah konsumen untuk dapat Volume 3 No. 1, Januari 2018
mempercayai akan kualitas yang telah
dibangun oleh suatu merek untuk Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brand:
menciptakan produknya demi kenyamanan Teknik Mengelola Brand Equity dan
dan keamanan pemakai atau pengguna Strategi Pengembangan Merek.
makeup, sehingga hasil akhir perbandingan Jakarta. Gramedia Pustaka Umum
keputusan pembelian pada penelitian ini,
Maybelline menjadi merek yang lebih Rizan, Mohammad. 2012. Pengaruh Brand
unggul dibandingkan dengan Wardah. Image dan Brand Trust Terhadap
Sehingga hipotesis kelima diterima dan Brand Loyalty The Botol Sosro (Survei
terbukti kebenarannya. Konsumen The Botol Sosro di Food
Court ITC Cempaka Mas, Jakarta
Timur). Jurnal Riset Manajemen Sains
DAFTAR PUSTAKA Indonesia. Volume 3 No. 1, 2012
Aaker, David. 2008. Manajemen Ekuitas
Merek: Memanfaatkan Nilai Dari Saladin, Djasalim. 2007. Intisari Pemasaran
Suatu Merek. Cetakan Ketiga. Mitra dan Unsur-Unsur Pemasaran. Edisi 4.
Utama, Jakarta. Penertbit Linda Karya, Bandung

Durianto, Darmadi, Sugiarto, L.J Budiman. 2004. Sudarsono, Susanti Deby. 2013. Elemen Ekuitas
Strategi Menaklukan Pasar Melalui Merek Dalam Keputusan Pembelian
Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Laptop. Volume 1 No. 1, February 2013.
Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Umum
Vania Dwi Alfiana Putri. 2018. Pengaruh
Elemen Ekuitas Merek Terhadap

JEMI/Vol.20. /No1./JUNI/2020 14
Keputusan Pembelian di Gerai
Starbucks Coffee (Studi Pada
Konsumen Domestik Starbucks Coffee
di Wilayah Bali). Jurnal Manajemen
Unud. Volume 7 No. 1, 2018

Wardani, Setia Eri. 2017. Pengaruh Kesadaran


Merek dan Asosiasi Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Toyota
Yaris Pada Konsumen di PT. Wijaya
Motor Lestari Bandung. Program Studi
Manajemen. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis

Wicaksono, Darmawan. 2013. Pengaruh


Elemen Ekuitas Merek Terhadap
Perilaku Konsumen Dalam
Melakukan Keputusan Pembelian
Iphone (Studi Kasus Pada Pengguna
Iphone di Kota Semarang). Fakultas
Ekonomika dan Bisnis

JEMI/Vol.20. /No1./JUNI/2020 15

Anda mungkin juga menyukai