Pemeriksaan Feces
Pemeriksaan Feces
:340-PKM PEMB/B.8/SOP
No. Dok
/III/2019
S No.
:-
O Revisi
Tgl.
P : 29 Maret 2019
Terbit
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
PEMBELIANGAN dr.Hilmawan Widhiyanto
NIP. 19800102 201412 1 001
Metode ini dipergunakan untuk pemeriksaan secara cepat dan baik untuk
infeksi berat, tetapi untuk infeksi yang ringan sulit ditemukan telur-telurnya.
Menggunakan eosin 2% dan lugol. Penggunaa eosin 2% dan lugol
dimaksudkan untuk lebih jelas membedakan telur-telur cacing dengan kotoran
disekitarnya.
2.Tujuan Mengetahui adanya infeksi cacing parasit pada seseorang yang diperiksa
fesesnya.
4.Referensi Buku Panduan pedoman teknik dasar untuk laboratorium kesehatan tahun
2003
5.2. Analitik
5.2.1. Petugas menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
5.2.2. Petugas menyiapkan semua alat dan bahan yang akan
digunakan
5.2.3. Petugas melakukan pemeriksaan feces secara makroskopis
meliputi : warna,konsistensi,darah,lendir,cacing dewasa,bau.
5.2.4. Petugas melakukan pemeriksaan feces secara mikroskopis
meliputi :
5.2.5. Petugas menyiapkan sebuah kaca objek kering dan labeli dengan
nama atau nomor pasien.
5.2.6. Petugas menetesi larutan eosin atau lugol di tengah bagian
setengah kanan kaca objek.
5.2.7. Dengan lidi petugas mengambil sedikit (kira-kira diameter 2-3
mm) feses tersebut.
5.2.8. Petugas mencampurkan dengan tetesan larutan iodin-asam
asetat. Buang lidi sehabis digunakan pada wadah biohazard.
5.2.9. Petugas menaruh penutup kaca objek di atas tiap tetesan
tersebut.
5.2.10. Petugas memeriksa preparat dengan mikroskop. Untuk preparat
saline, gunakan objektif X10 dan X40. Karena telur tidak
berwarna, kurangi jumlah cahaya-dengan mengatur bukaan
kondensator atau menurunkan kondensator untuk mempertajam
kontras.
5.2.11. Petugas mencuci tangan sesuai SOP dan
melepaskan/membuang APD pada tempat yang telah di siapkan.
5.3. Pasca-Analiti
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil
6.4. Laboratorium