Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

3.1. Pengalaman Dalam Memimpin proyek perubahan


Pengalaman yang dirasakan project leader dalam memimpin proyek
perubahan ini antara lain:
1. Sebagai project leader harus mempunyai komitmen dan integritas yang
kuat untuk melakukan suatu proyek perubahan atas permasalahan utama
dalam pencapaian kinerja dengan memberikan keyakinan kepada mentor
dan promotor dan memotivasi Tim efektif untuk melaksanakan proyek
perubahan.
2. Betapa perlunya melakukan komunikasi dan advokasi terhadap seluruh
stakeholder dalam proyek perubahan ini.
3. Melakukan analisa dan pendekatan terhadap stakeholder internal maupun
eksternal untuk mau dan mampu melaksanakan proyek perubahan yang
direncanakan.
4. Diklat kepemimpinan TK II. Ini membantu project leader dalam memahami
dan menyusun langkah – langkah dan tahap- tahap dari perencanaan
sebuah program pelaksanaan program sampai dengan pengawasan dan
evaluasi program yang telah dilaksanakan.
5. Proyek perubahan ini meningkatkan kinerja organisasi dan bermanfaat
bagi masyarakat terutama pelayanan imunisasi bagi kesehatan Anak.
3.2. Capaian Proyek Perubahan.
3.2.1 Pembentukan Tim Kerja
a. Penyampaian proyek perubahan kepada seluruh pejabat struktural di
lingkungan Dinas Kesehatan Labuhanbatu sekaligus pernyataan
dukungan terhadap proyek perubahan, dilaksanakan pada tanggal 17
September 2018.
Beberapa kegiatan pada pertemuan internal dengan pejabat struktural
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu, antara lain :
- Penjelasan tentang proyek perubahan yang akan dilaksanakan
dan melakukan brainstorming tentang masalah-masalah

31
kesehatan di Kabupaten Labuhanbatu (Identifikasi masalah).
Disamping itu pertemuan ini diharapkan adanya kepedulian dan
dukungan dari staf.
- Beberapa masalah yang terkait dengan imunisasi adalah masih
rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap.
Dengan melihat permasalahan tersebut diatas dan berdiskusi
dengan semua pihak maka dipilih 4 wilayah puskesmas yang
dijadikan Pilot Project Perubahan.
- Pendapat dari beberapa kepala puskesmas dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL).
2. Peran tokoh agama, tokoh masyarakat masih rendah.
3. Belum ada kebijakan tegas terhadap masyarakat yang tidak
mau membawa anaknya ke posyandu/faskes untuk di
imunisasi dasar lengkap (IDL).
4. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
imunisasi dasar lengkap (IDL).
5. Kurangnya kepedulian masyarakat terutama suami, sehingga
melarang anaknya untuk di imunisasi.
6. Masih kurangnya pelatihan Jurim/Konselor.
7. Perlunya meningkatkan peran serta masyarakat melalui
sosialisasi yang melibatkan seluruh masyarakat, stakeholder,
tokoh agama, tokoh adat yang di Kabupaten Labuhanbatu
- Pembentukan tim kerja termasuk dengan stakeholder dan
pembagian kerja tim. Stakeholder sebagai tim koordinasi
maupun yang masuk dalam tim kerja sebagai berikut :
1. Dinas Pendidikan.
2. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
3. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
4. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
5. Kepala Kantor Kantor Kementerian Agama.

32
6. Rumah Sakit Swasta Karya Bakti.
7. Satuan Wartawan (SATWAR).
b. Pembentukan tim kerja di 4 wilayah Puskesmas
c. Menetapkan SK Kepala Dinas Kesehatan Tentang Imunisasi Pink Dalam
Meningkatkan Kesehatan bayi Di Kabupaten Labuhanbatu.
3.2.2 Sosialisasi kepada Stakeholder
Pertemuan dengan seluruh stakeholder dilaksanakan pada tanggal 18
September 2018, bertempat di ruang rapat bupati Labuhanbatu. Pertemuan ini
dimaksudkan untuk sosialisasi proyek perubahan sehingga mendapatkan
dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan. Beberapa masukan penting dari
stakeholder sebagai berikut :
a. Melakukan Orientasi Lokasi dan Pendataan Jumlah Siswa/i PAUD,
Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD)
b. Komitmen bahwa Sertifikat Persyaratan Masuk PAUD, Taman Kanak-
Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).
c. Mengadakan Pelatihan Pada Kader-Kader Posyandu dan Pemantauan
kegiatan Posyandu.
d. Menyesuaikan jadwal pelaksanaan imunisasi ( jadwal posyandu) dengan
masyarakat.
e. Perencanaan dan Kebutuhan Dana Pelayanan Imunisasi Di Fasilitas
Kesehatan (Faskes).
f. Melakukan sosia lisasi melalui pengajian,wirid,gereja minggu.
g. Turut Berpartisipasi Mensosialisasikan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan
Imunisasi di RS Swasta, Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan (Faskes)
lainnya.
h. Mengaktifkan petugas promkes untuk menginformasikan
pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap (IDL).
3.2.3 Promosi Tentang Imunisasi Pink
Kegiatan promosi dilaksanakan untuk mendukung upaya peningkatan cakupan
imunisasi IDL di Kabupaten Labuhanbatu, yang dilaksanakan melalui media
massa, media cetak dan media elektronik di laksanakan pada tanggal 8-13
Oktober 2018.

33
Bentuk-bentuk promosi kesehatan antara lain melalui media Facebook (FB),
Whatsapp (WA), Satwar Online, Banner, Leaflet dan Poster.
3.2.4 Pembentukan Wakil Supervisor
Pembentukan wakil supervisor dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2018
dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu Nomor :
440.443/ /X/2018 , Tanggal Oktober 2018.
3.2.5 Membentuk Pokja PP-KIPI
Pembentukan Pokja PP-KIPI dilaksanakan pada taggal 9 Oktober 2018. Pokja
KIPI di tetapkan dengan Keputusan Bupati Labuhanbatu Nomor :
440.442/114.1/DINKES/2018 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja Daerah
Pemantauan dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
3.2.6 Bimtek Koordinasi Imunisasi (KORIM) 4 Wilayah Puskesmas
Bimtek Koordinasi Imunisasi (KORIM) 4 wilayah puskesmas dilaksanakan pada
tanggal 15 Oktober 2018 di Ruang data Dinas Kesehatan Labuhanbatu. Materi
pada pertemuan ini adalah perencanaan dan pengelolaan vaksin dan logistik
imunisasi. Pertemuan ini dihadiri oleh KORIM dari 4 wilayah puskesmas
sebagai Pilot Project. Pada kesempatan ini kepala dinas mengeluarkan Surat
Keputusan Nomor 440.443/ /X/2018 Tentang Koordinator Imunisasi
Kabupaten Labuhanbatu.
3.2.7 Revitalisasi Posyandu 4 Wilayah puskesmas
Revitalisasi Posyandu dilaksanakan pada 1 September 2018 dilaksanakan di
Kantor Camat masing-masing 4 wilayah Pilot Project Perubahan. Kader
posyandu diberikan materi sosialisasi tentang pentingnya imunisasi bagi bayi,
kebijakan program imunisasi, dan landasan hukum pemberian IDL. Dan bagi
bayi yang sudah mendapatkan Imunisasi Dasasr Lengkap (IDL) diberikan
sertifikat IDL. Bagi kader diberikan sertifikat pelatihan kader.
3.3 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2018. Pelaksanaan
monitoring dan evaluasi oleh petugas dinas kesehatan bersama dengan puskesmas dan
kader posyandu di masing-masing posyandu.

34
Bersamaan dengan kegiatan ini juga dilakukan penyuluhan langsung dan motivasi
kepada ibu-ibu yang memiliki bayi tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap.
Hasil monitoring dan evaluasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.
Hasil Monitoring dan Evaluasi Capaian Imunisasi Dasar Lengkap

100
93 61 80 93 64 85 93 68 92 93 67 87
90

80

70

60
Target %
50
saat Ini %
40 Capaian %

30

20

10

0
Puskesmas Lingga Puskesmas Puskesmas Tj. Puskesmas Sei
Tiga Pangkatan Haloban Berombang

Dari tabel 1 diatas dapat dilihat capaian imunisasi dasar lengkap (IDL) mengalami
kenaikan yang signifikan. Kondisi awal 65% capaian 87% (Lampiran 1) dengan uraian
Puskesmas Lingga Tiga dari 61% menjadi 80% (Lampiran II). Puskesmas Pangkatan
dari 64% menjadi 85% (Lampiran III). Puskesmas Tanjung Haloban dari 68% menjadi
92% (Lampiran IV) dan Puskesmas Sei Berombang dari 67% menjadi 87% (Lampiran
V). Capaian Imunisasi Dasar lengkap telah mencapai UCI (Universal Child
Imunization) yaitu >80% sebanyak 23 desa atau 92%. Sedangkan yang belum mencapai
> 80% sebanyak 3 desa atau 8% disebabkan jarak tempuh cukup jauh dan infrastruktur
yang belum memadai dan termasuk desa perbatasan Kabupaten Labuhanbatu dengan
Labuhanbatu Selatan dan Padang Lawas Utara.

35
3.4 Pembentukan SK Bupati dan Penerbitan Sertifikat Imunisasi Dasar Lengkap
(IDL)
Penyusunan regulasi dalam bentuk Surat Keputusan Bupati Labuhan Batu Nomor
440.800/197/DINKES/2018 tentang Pemberian Sertifikasi Imunisasi dasar
Lengkap (Terlampir), Pembentukan SOP Pemberian Sertifikasi Imunisasi Dasar
Lengkap pada bayi.

36
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. Untuk meningkatkan pelayanan imunisasi dasar lengkap di
Kabupaten Labuhanbatu perlu dilakukan strategi penguatan
terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas.
2. Penguatan peningkatan pelayanan imunisasi dasar lengkap ini harus
mendapat dukungan dari stakeholder internal maupun eksternal.
3. Peningkatan peran serta masyarkat merupakan sebuah proses
perubahan perilaku sehingga diperlukan pendekatan multifaktor.
4. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui faktor yang
mempermudah maupun yang menghambat dalam pelaksanaan
proyek perubahan tersebut.
5. Pada proyek perubahan Diklatpim II ini penulis melakukan
intervensi untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam
peningkatan capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL).

4.2. Rekomendasi
1. Perlu dilakukan pengawasan baik internal dan eksternal terhadap
peningkatan imunisasi dasar lengkap ini. Guna terselenggaranya
pelayanan kesehatan yang baik.
2. Perlu diberikan reward terhadap kader Posyandu yang
melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat dengan optimal.
3. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut untui peningkatan pelayanan
imunisasi dasar lengkap.

37

Anda mungkin juga menyukai