1 PB
1 PB
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 3 Hal: 303 - 313 Desember 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat
binahayati@unpad.ac.id , nunung.nurwati@unpad.ac.id
ABSTRAK
Artikel ini menganalisa penanganan pelacuran dengan fokus pada rehabilitasi pekerja seks komersial di
Indonesia. Untuk tujuan tersebut, artikel dimulai dengan pembahasan mengenai tipe pelacuran, faktor-faktor
yang mempengaruhi pelacuran, dampak pelacuran terhadap masyarakat dan strategi penanganan pelacuran
berdasarkan prinsip-prinsip terbaik rehabilitasi. Data dan informasi yang digunakan dalam artikel ini bersumber
dari studi dokumentasi yang relevan. Pelacuran di Indonesia terbagi atas tipe tradisional dan kontemporer
yang memiliki karakteristik pembeda. Faktor-fakor yang berkontribusi terhadap praktik pelacuran di Indonesia
mencakup faktor demands, supplies dan catalyst yang berasosiasi dengan kondisi sosial, ekonomi, politik,
budaya, perkembangan teknologi informasi dan globalisasi. Di Indonesia strategi penanganan prostitusi
didominasi pada pendekatan rehabilitasi terhadap pekerja seks namun belum sepenuhnya sejalan dengan
prinsip-prinsip terbaik rehabilitasi. Penelitian merekomendasi modifikasi penanganan pelacuran melalui
rehabilitasi pekerja seks.
303
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 3 Hal: 303 - 313 Desember 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat
304
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 3 Hal: 303 - 313 Desember 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat
305
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 3 Hal: 303 - 313 Desember 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat
306
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 3 Hal: 303 - 313 Desember 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat
berkembangnya industri hiburan dan industri marriages and family obligations in the nearly
parawisata, berkembangnya industri seks absence of social welfare programs. For single
komersial, dan maraknya pornografi (Farley mothers with children, it is often a more
dkk, 2012). flexible, remunerative and less time-
Sementara itu catalyst factors consuming option than factory or service
merupakan aspek-aspek yang memfasilitasi work”.
bertahan atau berkembangnya praktek
pelacuran baik secara langsung maupun tidak Dampak Pelacuran Terhadap Kehidupan
langsung. Keuntungan ekonomi dari praktek Masyarakat
pelacuran bagi pekerja seks maupun pihak- Dampak negatif yang bersifat langsung
pihak yang mengadakan/memfasilitasi maupun tidak langsung yang ditimbulkan oleh
pelacuran merupakan salah satu faktor yang praktek pelacuran merupakan salah satu
mendukung berkembang dan bertahannya sumber justifikasi untuk menjadikan prostitusi
pelacuran. Bagi para pekerja seks pelacuran sebagai masalah sosial, sumber maksiat dan
bukan hanya merupakan cara cepat untuk kejahatan, serta penyakit masyarakat yang
mendapatan uang tetapi juga memberikan harus diberantas. Pelacuran dipandang
keuntungan finansial yang dapat membawa beragam dampak yang tidak
meningkatkan status ekonomi atau memenuhi diinginkan terhadap berbagai aspek kehidupan
kebutuhan keluarga mereka (Worcester, 2002, masyarakat. Dari sudut pandang hak asasi
Surtees, 2004, Koentjoro, 2013). Sementara manusia kemanusiaan, pelacuran dipandang
itu, beberapa kajian menggarisbawahi factor- sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan
faktor structural lainnya seperti kegagalan nilai-nilai kemanusiaan.
pemerintah untuk memberikan pelayanan atau Dari aspek kesehatan, pelacuran
perlindungan sosial dan menciptakan lapangan seringkali dipandang sebagai media
pekerjaan yang membantu mengatasi penyebaran penyakit menular berbahaya
kerentanan keluarga miskin, nilai-nilai sosial seperti HIV/AIDS, hepatitis, penyakit menular
yang longgar terhadap pelacuran (sikap seksual, terutama untuk praktek seks komersial
permisif atau tidak peduli), ketiadaan atau yang tidak aman. Merujuk pernyataan Menteri
kurang berfungsinya aturan dan penegakan Kesehatan Indonesia, BBC Indonesia News
hukum untuk mencegah atau mengatasi (2012) mengungkapkan bahwa pekerja seks
pelacuran, berkembangnya sektor parawisata dan pengguna jasa prostitusi termasuk
dan hiburan serta korupsi/konflik kepentingan kelompok yang paling rentan untuk mengidap
(polisi, pejabat pemerintah, aparat militer; penyakit menular seksual dan HIV/AIDS.
regulator sekaligus pemilik; praktek suap Selain pihak-pihak yang terlibat langsung alam
kepada pejabat menjadikan praktek pelacuran praktek prostitusi, penularan penyakit seksual
makin sulit untuk diatasi atau diberantas (Lim, berbahaya dan mematikan juga menulari
1998). kelompok yang dianggap ‘tidak berdosa’
Dalam konteks Indonesia, faktor-faktor seperti pasangan sah (istri) pengguna jasa seks
pendorong di atas tidak berdiri sendiri komersial.
melainkan saling terkait. Dengan kata lain, Selain aspek kesehatan fisik, pelacuran
pelacuran bulan hanya disebabkan oleh satu juga menimbulkan dampak negatif terhadap
factor saja melainkan karena interaksi berbagai kesehatan jiwa pekerja seks. Berbagai studi
factor yang berasal dari lingkungan keluarga menunjukkan bahwa pelacur seringkali
maupun lingkungan sosial yang lebih luas. Lim mengalami tindak kekerasan seksual dari
(1998) menggambarkan kompleksitas ini konsumennya atau mengalami kekerasan
sebagai berikut: “Sex work is often the only fisik, emosional dan tindakan eksploitatif
viable alternative for woman in communities in lainnya yang dilakukan oleh pengelola
coping with poverty, unemployment, failed pelacuran dan atau pengguna jasa.
307
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 3 Hal: 303 - 313 Desember 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat
308
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 3 Hal: 303 - 313 Desember 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat
309
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 3 Hal: 303 - 313 Desember 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat
310
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 3 Hal: 303 - 313 Desember 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat
311
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 3 Hal: 303 - 313 Desember 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat
Farley, M., Freed, W., Kien, S. P., Golding, Koran Sindo. Belanja prostitusi orang
J.M. (2012) A Thorn in the Heart: Indonesia Rp. 30 trilyn per tahun. (29
Cambodian Men who Buy Februari 2016). Diunduh melalui
Sex. Presented July 17, 2012 at http://koran-
conference co-hosted by Cambodian sindo.com/page/news/2016-02-
Women's Crisis Center and Prostitution 29/0/4/Belanja_Prostitusi_Orang_Indon
Research & Education: Focus on Men esia_Rp30_Triliun_Tahun
who Buy Sex: Discourage Men's
Demand for Prostitution, Stop Sex Lim, L.L. (1998). The Sex sector: The
Trafficking. Himawari Hotel, Phnom economic and social base of prostitution
Penh, Cambodia. in Southeast Asia. Canberra: Australian
National University.
312
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 5, No: 3 Hal: 303 - 313 Desember 2018
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat
https://mulyajaya.kemsos.go.id/modules.php?
name=pskw&kategori=pelayanan
313