Anda di halaman 1dari 2

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

PUSKESMAS NARMADA
Jln. Akhmad Yani Narmada

NOMOR PPK :
TANGGAL PEMBUATAN :

TANGGAL REVISI :

TANGGAL EFEKTIF :

DISAHKAN DAN DISETUJUI OLEH


KEPALA UPTD PUSKESMAS NARMADA

(DR. I DEWA GEDE NGURAH AGUNG)


NIP.19650428 199603 1 003

NAMA PPK MALABSORBSI MAKANAN

1. Pengertian ( Definisi) Suatu keadaan terdapatnya gangguan pada proses absorbsi dan
digesti secara normal pada satu atau lebih zat gizi.

2. Anamnesis Keluahan yang sering terjadi adalah diare kronis,biasanya


bentuk feses cair mengingat gangguan pada usus halus tidak ada
zat nutrisi yang terabsorbsi sehingga feses takberbentuk
Jika masalah pasien karena malabsorbsi lemak maka pasien akan
mengeluh fesesnya berminyak(stetore)

3. Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda anemia (karena
defisiensi fe,asam folat,dan B12):
1. Konjungtiva anemis.
2. Kulit pucat.
3. Status gizi kurang

4. Kriteria Diagnosis Ditemukan gejala tersebut diatas.


Pemeriksaan penunjang: ditemukan lemak feses.

5. Diagnosis Kerja Malabsorbsi makanan

6. Diagnosis Banding 1. Pankreatitis.


2. Penyakit chrons pada ileum terminalis.
3. Sprue celiac.
4. Penyakit whipple.
5. Amiloidosis.
6. Defisiensi laktase.
7. Sindrom zollinger-Ellison.
8. Gangguan pasca gasterektomi,reseksi usus halus atau kolon.
7. Pemeriksaan Penunjang Feses Lengkap

8. Tata Laksana Perlu dilakukan konsultasi ke spesialis penyakit dalam untuk


mencari penyebab malabsorbsi kemudian ditatalaksana sesuai
penyebabnya.
1. Tata laksana tergantung penyebab malabsorbsi.
2. Pembatasan nutrisi tertentu.
3. Suplemen vitamin dan mineral.
4. Suplemen enzim pencernaan
5. Tata laksana farmakologi: antibiotik diberikan jika
malabsorbsi disebabkan oleh overgrowthbakteri
enterotoksigenik:E.colli,K. Pneumonia dan Enterobacter
cloacae.
Rencana Tindak Lanjut
Perlu dipantau keberhasilan diet atau terapi yang diberikan
kepada pasien.

1 Edukasi 1. Keluarga ikut membatu dalam hal pembatasan nutrisi


tertentu pada pasien.
2. Keluarga ikut mengamati keadaan pasien selama
pengobatan.

2 Prognosis Advitam : ad bonam


Ad Sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
3 Tingkat Evidens -----

4 Tingkat Rekomendasi -----

5 Penelaah Kritis

6 Indikator Tanda klinis baik

7 Kepustakaan Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Kesehatan


Primer.PerMenKes RI Nomor 5 Tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai