Kredit Macet Dan Penerapan Prinsip Kehati-Hatian Dalam Perbankan - Neliti
Kredit Macet Dan Penerapan Prinsip Kehati-Hatian Dalam Perbankan - Neliti
Table of contents
Lex Sign in EN
(/) Menu Crimen Enter keywords, author, in
(https://www.neliti.com/dashboard)
(/journals/lex-crimen)
Journal article // Lex Crimen (/journals/lex-crimen)
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menegetahui bagaimana
prinsip-prinsip dalam pemberian kredit bank dan bagaimana penerapan
Prinsip Kehati-hatian dalam mengantisipasi terjadinya kredit macet. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian i9ni adalah metode penelitian
yuridis normatif dan dapat disimpulkan: 1. Bank dalam melakukan pemberian
kredit kepada debitur, diwajibkan dan harus berpedoman serta
memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat dan kepada prinsip
kehati-hatian sebagaimana di atur dalam Pasal 8 UU No. 10 Tahun 1998
tentang Perbankan. Selain itu bank harus melakukan penilaian yang
saksama terhadap watak (character), kemampuan (capacity), modal
(capital), agunan (collateral) dan kondisi ekonomi (condition of economy)
dari debitur yang dikenal dengan prinsip 5 C's. Selain prinsip 5 C's, bank
juga harus menerapkan prinsip 5 P. 2. Penerapan prinsip kehati-hatian
(prudential banking principle) dalam pemberian kredit dapat diartikan
sebagai prinsip yang diterapkan oleh bank dalam menjalankan USAhanya,
agar senantiasa sesuai dengan ketentuan-ketentuan perbankan yang
berlaku, guna menghindari penyimpangan praktek perbankan yang tidak
sehat dan untuk meminimalisasi kerugian yang terjadi pada bank seperti
kredit macet.
Full text
KREDIT MACET DAN PENERAPAN PRINSIP dana titipan masyarakat, baik dalam bentuk
KEHATI-HATIAN DALAM PERBANKAN1 tabungan, giro maupun deposito.3
https://www.neliti.com/publications/3435/kredit-macet-dan-penerapan-prinsip-kehati-hatian-dalam-perbankan#id-section-content 1/9
4/26/23, 7:10 AM Kredit Macet dan Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Perbankan - Neliti
N N N tabu ga , g o aupu depos to
Oleh: Detisa Monica Podung2 Sadar akan vitalnya peran dunia perbankan,
Table of contents maka pemerintah telah cukup mencurahkan
ABSTRAK perhatian pada penyempurnaan peraturan-
Penelitian
Lex Crimen Vol. V/No.ini 3/Mar/2016
dilakukan dengan tujuan untuk peraturan hukum di bidang perbankan. Bahkan
menegetahui bagaimana prinsip-prinsip dalam peraturan yang berhubungan dengn prinsip
pemberian kredit bank dan bagaimana kehati-hatian pun (prudential regulation) sudah
hukumpenerapan
tertier. Bahan-bahan yang sudah dalam
Prinsip Kehati-hatian kerugian
sangat sehubunganmemadai. dengan Namuntransaksi demikian,
terkumpul, kemudian di analisis
mengantisipasi terjadinya kredit macet. secara vêZ «vP
kelengkapan ]olμlv
peraturan uooμ] vl_Xmenyangkut
terutama
kualitatif.
Metode penelitian yang digunakan dalam prinsip kehati-hatian tidaklah cukup untuk
penelitian i9ni adalah metode penelitian yuridis 2. Prinsip Kehati-hatian;
dijadikan tolak ukur bahwa perbankan nasional
PEMBAHASAN
normatif dan dapat disimpulkan: 1. Bank dalam Prinsip
lepas darikehati-hatian adalah satu
segala permasalahan.
4 prinsip
A. Prinsip-Prinsip
melakukan pemberian Dalam Pemberian
kredit kepada Kredit debitur, yang Dalam menegaskan
prakteknya bahwa
masih bank
banyakdalambank-bank
Bank
diwajibkan dan harus berpedoman serta menjalankan
yang terkendala masalah. Salah dalam
kegiatan usaha baik satu faktor
Sesuai dengan UU No. 7 Tahun
memperhatikan asas-asas perkreditan yang 1992 yang penghimpunan terutama dalam
yang membuat sistem perbankan nasional penyaluran
telah diubah
sehat dengandan kepada UU No. prinsip
10 Tahunkehati-hatian
1998 dana
keroposkepada adalah masyarakat haruspara
akibat perilaku sangat
pengelola
tentang Perbankan,
sebagaimana di atur dalam
dalam Pasal melakukan
8 UU No. 10 berhati-hati.
dan Tujuan bank
pemilik dilakukannya
yang prinsipcenderung
pemberian kredit, bank diwajibkan
Tahun 1998 tentang Perbankan. Selain itu bank untuk kehati-hatian ini agar bank
mengeksploitasi dan atau mengabaikan selalu dalamprinsip
memperhatikan
harus melakukan asas-asaspenilaian
perkreditan yang yangsaksama keadaansehat
kehati-hatian menjalankan
(prudential banking usahanyaprinciple)
sehat. terhadap
Dalam Pasalwatak 8 UU No. 7 Tahun 1992kemampuan
(character), yang dengan baik dan mematuhi ketentuan-
dalam berusaha.
telah diubah
(capacity), dengan
modalUU(capital),
No. 10 agunan
Tahun 1998 (collateral) ketentuan dan norma-norma hukum yang
tentangdanPerbankan
kondisi ekonomi bahwa:5 of economy)
ditentukan(condition berlaku
B. Rumusan perbankan.8Prinsip kehati-
di dunia Masalah
(1) Dalam memberikan
å]]öμå «vP kredit
]lvoatau pembiayaan
vPv âå]vê]âÒ[êX hatian terdapat dalam Pasal
1. Bagaimana 2 dan Pasal 29 dalam
prinsip-prinsip
berdasarkan
^o]v âå]vê]âPrinsipÒ Syariah, Bank Umum
[êU vl iμP Zåμê ayat (2) UU No. kredit
pemberian 10 Tahun
bank?1998, sebagai
wajib mempunyai keyakinan berdasarkan
menerapkan prinsip 5 P. 2. Penerapan prinsip berikut.
2. Bagaimana penerapan Prinsip Kehati-hatian
analisis yang mendalam
kehati-hatian atau itikad
(prudential baik dan
banking principle) Pasal 2dalamUU No.mengantisipasi
10 Tahun 1998 berbunyi:
terjadinya kredit
kemampuan
dalam pemberian serta kesanggupan Nasabah
kredit dapat diartikan sebagai ^Wåvlv
macet? /v}vê]ouuolμlv
Debitor untuk melunasi utangnya
prinsip yang diterapkan oleh bank dalam atau usahanya berasaskan demokrasi ekonomi
mengembalikan
menjalankan usahanya, pembiayaan dimaksudsesuai
agar senantiasa dengan
C. Metode menggunakan
Penelitian prinsip kehati-
9
sesuai
dengan dengan yang diperjanjikan;perbankan yang
ketentuan-ketentuan Zö]v[Metode yang digunakan dalam
(2) Bank
berlaku, Umum guna wajibmenghindarimemilikipenyimpangan
dan Pasal 29 ayat (2) UU
penulisan No. 10 Tahun
Skripsi ini 1998adalah
menerapkan pedoman perkreditan
praktek perbankan yang tidak sehat dan untuk dan berbunyi: ^vl¡i]
metodependekatan uuo]Zå
yuridis ö]vPlö
normatif, dimana
pembiayaan
meminimalisasi berdasarkan
kerugianPrinsip
yang Syariah,
terjadi pada kesehatan
penelitianbank yangsesuai dengan adalah
dilakukan ketentuandengan
sesuai
bank dengan ketentuan
seperti kredit macet.yang ditetapkan kecukupan
cara meneliti modal, kualitas aset,
bahan-bahan kualitas yang
kepustakaan
oleh
KataBank Indonesia.
kunci: Kredit macet, prinsip kehati-hatian, manajemen, likuiditas, yang
ada (library research), rentabilitas,
berhubungan
Untuk kelancaran pemberian kredit, maka
perbankan. solvabilitas
dengan judul dan Skripsi
aspekyanglainsedang yang diteliti.
ada prinsip-prinsip yang harus diterapkan oleh berhubungandengan usaha
Adapun bahan-bahan pustaka sebagai bank, dan wajib data
bank sebagai
PENDAHULUAN berikut: melakukan kegiatan
sekunder yang diteliti usaha sesuai dengan
itu antara lain berupa
10
1. Prinsip Kepercayaan;
A. Latar Belakang prinsip kehati-Zö]v_X
Undang-undang dalam hal ini UU No. 10
PrinsipBisnis
kepercayaan
perbankan adalah
memang suatumerupakan
asas yang bisnis Sebelum
Tahun 1998 banktentang
memberikan
Perbankan kredit, bank bahan
sebagai
melandasi
penuh resiko. hubungan Padaantara satu bank dan
sisi, bisnis ini harus
hukum melakukan
primer, penilaian
buku-buku yang literatur,
saksama dan
nasabah bank. Bank berusaha dari
menjanjikan keuntungan besar apabila dikelola dana dantulisan-tulisan yang ada kaitannyayangdengan
melaksanakan lima prinsip
masyarakat
secara baikyang disimpan Di berdasarkan
dan hati-hati. sisi lain, menjadi menjadi
Tindak bagian
Pidana dari prinsip uang
Pencucian kehati-hatian,
sebagai bahan
kepercayaan,
penuh resiko sehingga
(full setiap bank perlukarena
risk business) yang
hukumdilvo vPv
sekunder, âå]vê]â
serta Ò[êUêP]
Kamus baik Kamus
11
menjaga kesehatan
aktivitasnya banknya
sebagian dengan
besar tetap
mengandalkan berikut:
Hukum maupun kamus yang dapat
memelihara dan mempertahankan memberikan bantuan dalam menjelaskan
kepercayaan masyarakat.6 Prinsip a. pengertian-pengertian
Penilaian watak/kepribadian
yang terdapat dalam
kepercayaan
1
diatur dalam Pasal 29 ayat (4) (Character)
literatur dan tulisan lainnya sebagai bahan
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Engelien R.
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang Penilaian watak atau kepribadian calon
Palandeng, 7 SH, MH; Prof. Dr. Ronald J. Mawuntu, SH, MH
2
Mahasiswa^h
berbunyi: pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM.
vöμllâvö]vPvvêZU 3 debitur
Ibid. dimaksudkan untuk
bank
120711227wajib menyediakan informasi 4
mengetahui kejujuran dan itikad baik
Ibid
mengenai kemungkinan timbulnya resiko calon debitur untuk melunasi atau
mengembalikan pinjamannya,sehingga
5 8
Sentosa Sembiring, Hukum Perbankan, edisi revisi, lμo]Z[êo}PUOp- Cit
9
Mandar Maju, Bandung, 2012, hlm. 316. Sentosa Sembiring, Op-Cit, hlm. 313.
6 10
o}PU
lμo]Z[ê Hukum Perbankan: Asas dan Prinsip Ibid,hlm. 323.
11
Perbankan, diakses tanggal 25 Januari 2016. Djoni S Gazali dan Rachmadi Usman, Op-Cit, hlm. 273-
7
Sentosa Sembiring, Op-Cit, hlm. 324. 274.
50
https://www.neliti.com/publications/3435/kredit-macet-dan-penerapan-prinsip-kehati-hatian-dalam-perbankan#id-section-content 2/9
4/26/23, 7:10 AM Kredit Macet dan Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Perbankan - Neliti
Table of contents
Lex Crimen Vol. V/No. 3/Mar/2016
13
Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit;
Suatu Tinjauan Yuridis, Djambatan, Jakarta, 1995, hlm. 33-
34.
12 14
Munir Fuady, Op-Cit, hlm. 23. lμo]Z[êo}PUOp-Cit.
51
https://www.neliti.com/publications/3435/kredit-macet-dan-penerapan-prinsip-kehati-hatian-dalam-perbankan#id-section-content 3/9
4/26/23, 7:10 AM Kredit Macet dan Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Perbankan - Neliti
Table of contents
Lex Crimen Vol. V/No. 3/Mar/2016
15
Adrian Sutedi, Hukum perbankan, Suatu Tinjauan
18
Pencucian Uang, Merger, Likuidasi dan Kepailitan, Sinar Ibid, hlm.148
19
Grafika, Jakarta, 2014, hlm. 72-73. Ibid.
16 20
Ibid. Yunus Husein, Op-Cit, hlm.31.
17 21
Adrian Sutedi, Tindak Pidana Pencucian Uang, PT Citra Ibid.
22
Aditya Bakti, Bandung, 2008, hlm.147. Ibid.
52
https://www.neliti.com/publications/3435/kredit-macet-dan-penerapan-prinsip-kehati-hatian-dalam-perbankan#id-section-content 4/9
4/26/23, 7:10 AM Kredit Macet dan Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Perbankan - Neliti
Table of contents
Lex Crimen Vol. V/No. 3/Mar/2016
25
N.H.T. Siahaan, Money Laundering, Pencucian Uang dan
Kejahatan Perbankan,Pustaka Sinar Harapan, Jakarta,
2002, hlm.80.
26
Ibid.
23 27
Ibid, hlm.32. Djoni S Gazali dan Rachmadi Usman, Op-Cit, hlm. 275-
24
Ibid, hlm.31. 276.
53
https://www.neliti.com/publications/3435/kredit-macet-dan-penerapan-prinsip-kehati-hatian-dalam-perbankan#id-section-content 5/9
4/26/23, 7:10 AM Kredit Macet dan Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Perbankan - Neliti
Table of contents
Lex Crimen Vol. V/No. 3/Mar/2016
54
https://www.neliti.com/publications/3435/kredit-macet-dan-penerapan-prinsip-kehati-hatian-dalam-perbankan#id-section-content 6/9
4/26/23, 7:10 AM Kredit Macet dan Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Perbankan - Neliti
Table of contents
Lex Crimen Vol. V/No. 3/Mar/2016
3. Modal (Capital); yang berarti bank harus 4. Sistem Informasi Debitur, mengenai:
dapat menilai calon debitur memiliki aset a. Identitas debitur;
ekonomi yang dapat dijadikan sarana calon b. Perjanjian kredit (representation and
debitur melaksanakan kewajiban. warranties).
4. Jaminan (Collateral); yang berarti bank 5. Penerapan prinsip mengenal nasabah.
harus dapat menilai asset calon debitur Dalam perspektif prinsip kehati-hatian (The
yang dijaminkan memiliki nilai ekonomis prudential principle of banking) , maka seluruh
yang proposional dengan jumlah kredit keputusan harus dilakukan dengan mengacu
yang diberikan. pada prinsip kehati-hatian, terutama setiap
5. Kondisi ekonomi (Condition of economy); keputusan yang berhubungan dengan
yang berarti bank harus dapat menilai pengeluaran uang seperti penyaluran kredit.
stabilitas kondisi ekonomi dan keuangan Kasus kredit macet hingga menyebabkan
calon debitur saat peminjaman maupun Zcollaps[v«êμZvluvi]μlö]lv
pengembaliannya. ketidak hati-hatian tersebut terjadi.35
Meskipun UU Perbankan UU No. 10 Tahun Penerapan atau implementasi prinsip kehati-
1998 ö]luvê«åölvv«Ziu]vv hatian dan kesehatan bankdalam aspek
(collateral[Uööâ]åêålvself regulatory perkreditanmerupakan hal penting guna
banking (ketentuan perkreditan) yang berlaku mewujudkan sistem perbankan yang sehat,
pada masing-masing bank, jaminan tersebut kuat dan kokoh.
mutlak diperlukan untuk menghindari resiko,
mengingat secara represif kreditur dapat PENUTUP
menyita dan melelang jaminan tersebut guna A.Kesimpulan
menutupi kewajiban debitur yang kreditnya 1. Bank dalam melakukan pemberian kredit
macet (apabila debitur yang dalam kepada debitur, diwajibkan dan harus
perjanjiannyamenyertakan jaminan berupa berpedoman serta memperhatikan asas-
agunan). Kekuasaan kreditur ini disebut beding asas perkreditan yang sehat dan kepada
vaaneigenmatigeverkoop, yang dilegalisir oleh prinsip kehati-hatian sebagaimana di atur
Pasal 11 ayat (2) huruf e UU Hak Tanggungan dalam Pasal 8 UU No. 10 Tahun 1998
Atas Tanah.33 tentang Perbankan. Selain itu bank harus
Selain penerapan 5 (lima) kriteria yang melakukan penilaian yang saksama
dikenal dengan Ò[ê seperti yang disebutkan di terhadap watak (character), kemampuan
atas, maka dalam mengatisipasi terjadinya (capacity), modal (capital), agunan
kredit bermasalah atau kredit macet, ada (collateral) dan kondisi ekonomi (condition
beberapa hal lain yang harus diterapkan oleh of economy) dari debitur yang dikenal
perbankan sebagai implementasi prinsip kehati- vPvâå]vê]âÒ [êX ^o]vâå]vê]âÒ [êU
hatian, sebagai berikut: 34 bank juga harus menerapkan prinsip 5 P.
1. Kewajiban penyusunan dan pelaksanaan 2. Penerapan prinsip kehati-hatian (prudential
perkreditan bank, yang meliputi: banking principle) dalam pemberian kredit
a. Kebijakan tertulis mengenai kredit; dapat diartikan sebagai prinsip yang
b. Perjanjian kredit. diterapkan oleh bank dalam menjalankan
2. Batas Maksimum Pemberian Kredit usahanya, agar senantiasa sesuai dengan
3. Penilaian Kualitas Aktiva: ketentuan-ketentuan perbankan yang
a. Wv]o]v Ò[êV berlaku, guna menghindari penyimpangan
b. Satuan kerja penyelamatan kredit praktek perbankan yang tidak sehat dan
untuk menangani kredit bermasalah; untuk meminimalisasi kerugian yang terjadi
c. Perjanjian kredit (dispute settlement pada bank seperti kredit macet.
caluse).
33
Ibid,hlm. 45.
34
Dwisanti Wulandari, Prinsip Kehati-hatian Dalam
35
Perjanjian Kredit Bank, Tesis, Universitas Diponegoro, Irham Fahmi, Pengantar Perbankan: Teori dan Aplikasi,
Semarang, 2009, diakses tanggal 30 Januari 2016. Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 15.
55
https://www.neliti.com/publications/3435/kredit-macet-dan-penerapan-prinsip-kehati-hatian-dalam-perbankan#id-section-content 7/9
4/26/23, 7:10 AM Kredit Macet dan Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Perbankan - Neliti
Table of contents
Lex Crimen Vol. V/No. 3/Mar/2016
56
https://www.neliti.com/publications/3435/kredit-macet-dan-penerapan-prinsip-kehati-hatian-dalam-perbankan#id-section-content 9/9