Anda di halaman 1dari 47

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI,
RISET, DAN TEKNLOGI
Jalan Jend. Sudirman Pintu I Senayan – Jakarta Pusat 10270
Telepon (021) 57946104, Pusat Panggilan ULT DIKTI 126
Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id

SALINAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI,
RISET, DAN TEKNOLOGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 222a/E/KPT/2022

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM KOMPETISI KAMPUS MERDEKA

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka upaya mendorong, memfasilitasi,


dan mempercepat perguruan tinggi dalam menerapkan
kebijakan kampus merdeka serta mencakup 8 (delapan)
indikator kinerja utama perguruan tinggi negeri dan
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi
menyelenggarakan Program Kompetisi Kampus Merdeka
(PKKM);
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 5, Pasal 11
ayat (2), pasal 15 ayat (1), dan Pasal 17 ayat (7) Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun
2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan
Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dan untuk kelancaran Program Kompetisi Kampus
Merdeka Tahun Anggaran 2023 perlu menyusun
Petunjuk Teknis Program Kompetisi Kampus Merdeka;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset,
dan Teknologi tentang Petunjuk Teknis Program
Kompetisi Kampus Merdeka;
- 2-

: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Mengingat
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, tambahan Lembaran negara

Republik Indonesia Nomor 4286);


2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4301);


3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia


Tahun 2012 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);


4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4864);


5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan


Tinggi(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5500);
6. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242);


7. Keputusan Presiden Nomor 118/TPA Tahun 2020

tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan


Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.05/2022

tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;


9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.05/2021

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme


Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga;
- 3-

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran


Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun


2019 Nomor 1167) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

44 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun

2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan


Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor


1145);
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673),

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri


Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan


Dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 124);
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3
Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

13. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


3/M/2021 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)
Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;

MEMUTUSKAN;

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI,


RISET, DAN TEKNOLOGI TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PROGRAM KOMPETISI KAMPUS MERDEKA.

KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Program Kompetisi Kampus


Merdeka (PK-KM) sebagaimana tercantum dalam Lampiran
-4-

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


keputusan ini.
KEDUA : Petunjuk Teknis Program Kompetisi Kampus Merdeka(PKKM)
merupakan acuan bagi penerima bantuan dan pejabat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi
dalam melaksanakan Program Kompetisi Kampus Merdeka
(PKKM).
KETIGA : Penerima bantuan PKKM ditetapkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen Direktorat Kelembagaan yang disahkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran Direktorat Kelembagaan, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
KEEMPAT : Dalam hal teijadi pelanggaran dalam penggunaan bantuan,
penerima bantuan akan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KELIMA ; Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 November 2022

Pit. DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN

TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI,

TTD.

NIZAM
NIP 196107061987101001

iUDAV/
gan aslinya
e ktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi
Saikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
!
a.
A

%
Tji andarie
NIP 19^^502061988102001
SALINAN
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL

PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK
INDONESIA

NOMOR 222a/E/KPT/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM KOMPETISI
KAMPUS MERDEKA

A. LATAR BELAKANG

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah

menetapkan 3 (tiga) sasaran pengembangan pendidikan tinggi


sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
Ketiga sasaran tersebut adalah: 1) Meningkatnya kualitas pembelajaran
dan relevansi pendidikan tinggi; 2) Meningkatnya kualitas dosen dan
tenaga kependidikan; dan 3) Terwujudnya tata kelola Ditjen Pendidikan
Tinggi, Riset, dan Teknologi yang berkualitas. Perguruan tinggi diharapkan
dapat memanifestasikan ketiga sasaran ini melalui peningkatan kapasitas
dan kualitas proses dan pengelolaaan pendidikan yang menjadi tanggung-
jawabnya.

Perguruan tinggi melalui program studi yang diselenggarakannya harus


mampu menyiapkan mahasiswa menjadi lulusan perguruan tinggi yang
merupakan pembelajar sejati yang kompeten, lentur, dan ulet (agile
learner), siap berkontribusi positif dalam pembangunan bangsa dan
menjadi warga dunia yang produktif. Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terus mendorong perguruan tinggi untuk
terus bertransformasi agar mampu menyelenggarakan pendidikan tinggi

yang relevan dengan dinamika masyarakat dan perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat.
-2-

Transformasi seperti ini hams terbuka dan memberikan kesempatan luas


bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta
kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan bakat, potensi, dan cita-
citanya. Interaksi perguruan tinggi dengan masyarakat, institusi di luar
kampus, dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) hams dibangun
secara efektif sehingga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk
melakukan berbagai aktivitas di luar kampus dalam rangka memperoleh

pengalaman belajar yang kontekstual. Pengalaman belajar mahasiswa


diperoleh melalui pelaksanaan berbagai alternatif kegiatan Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM).

Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) diharapkan dapat


meningkatkan mutu pendidikan tinggi dengan memfasilitasi, mendorong,
mempercepat perguruan tinggi mencapai tujuannya yang tercermin dalam
8 (delapan) Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan pada Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3/M/2021 tentang Indikator

Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan


Tinggi di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. PK-KM
juga dimaksudkan untuk menyiapkan perguruan tinggi untuk
mutu
implementasi MBKM, termasuk prosedur dan penjaminan
pelaksanaan 8 (delapan) jenis program experiential learning untuk
pengembangan keilmuan dan keterampilan mahasiswa, yaitu dalam bentuk
magang/praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan.

penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek


independen, membangun desa/KKN tematik, dan pertukaran pelajar.

B. TUJUAN DAN DESKRIPSI PROGRAM

PK-KM ditujukan untuk memfasilitasi inisiasi transformasi pendidikan


tinggi agar dapat berkontribusi dalam meningkatkan daya saing bangsa
melalui kerjasama erat dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri(DUDI) dan
top world class universities (QSlOO by subject). Program ini juga ditujukan
untuk meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi dengan
memfasilitasi aspirasi, inovasi, dan semangat sivitas akademika dalam
merespon dan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta dinamika kehidupan masyarakat yang terjadi.

Menyadari akan keragaman bentuk dan tingkat kematangan institusi


perguruan tinggi yang ada, maka PK-KM dilaksanakan dalam bentuk
- 3-

program kompetisi terbuka, dengan sistem seleksi berkelompok {tiered


system). PK-KM dapat mencakup program studi dan program di tingkat
institusi yang diutamakan untuk sistem pengelolaan Merdeka Belajar
Kampus Merdeka atau disebut Institutional Support System (ISS) - MBKM.
Secara khusus PK-KM di tingkat program studi bertujuan untuk

meningkatkan mutu, relevansi, dan inovasi pendidikan tinggi untuk


merespon dan mengantisipasi perkembangan IPTEK di masa depan sesuai
dengan keunggulan program studi dan meningkatkan kerjasama dengan
DUDI dan top world class universities dalam rangka transformasi pendidikan
tinggi untuk mendapatkan pengakuan internasional dan meningkatkan
daya saing bangsa. PK-KM ISS-MBKM secara khusus ditujukan untuk
memperkuat tata kelola MBKM dan memfasilitasi implementasi kampus
merdeka untuk mendukung transformasi pendidikan tinggi yang
dilaksanakan di seluruh program studi.

PK-KM Tahun dalam 1 (satu) tahun anggaran diperuntukkan bagi pengusul

baru dan juga bagi Pelaksana PK-KM Tahun Kedua.

1. PENERIMA BANTUAN PK-KM TAHUN PERTAMA

PK-KM dirancang untuk dua tahun sehingga pengusulan program hams


dilakukan untuk dua tahun dengan usulan rinci per tahun.

Keberlanjutan pendanaan untuk tahun ke-2 ditetapkan berdasarkan


hasil evaluasi keberhasilan tahun pertama.

Berdasarkan pada jumlah mahasiswa dan akreditasi perguruan tinggi,

pengelompokan perguruan tinggi yang ditawarkan pada PK-KM dibagi


menjadi 3 (tiga) liga seperti disajikan pada tabel berikut:

Kriteria Liga-1 Liga-2 Liga-3

Jumlah >15000 dan APT >5000 >=300


mahasiswa minimum B atau
aktif pada Baik Sekali
tahun
ajaran
2021-2
Lingkup - Program studi - Program Studi - Program Studi
Program sarjana sarjana
sarjana
minimum sudah minimum
minimum
meluluskan 1 sudah
sudah meluluskan 1
(satu) kali
(satu) kali
-4-

meluluskan 1 - Maksimum 3 - Maksimum 2


(satu) kali program studi program studi
- Akreditasi
program studi
minimum
B/Baik Sekali
- Maksimum 5
program studi
Program ISS- Program ISS- Program ISS-
MBKM MBKM MBKM

Untuk setiap liga, pengelompokan juga dilakukan berdasarkan

geografi/regional, yaitu:
● Regional 1: Perguruan Tinggi di bawah binaan LL Dikti Wilayah 111,
IV, V, VI, Vll
● Regional 2: Perguruan Tinggi di bawah binaan LL Dikti Wilayah 1, 11,
X, XI, Xlll
● Regional 3: Perguruan Tinggi di bawah binaan LL Dikti Wilayah Vlll,
IX, Xll, XIV, XV, XVI

Setiap perguruan tinggi hanya dapat mengusulkan 1 (satu) proposal


baru. Setiap perguruan tinggi mengajukan proposal baru yang berisi

program pengembangan yang diusulkan pada program studi yang bukan


penerima PK-KM pada tahun sebelumnya, baik PK-KM baru maupun PK-
KM lanjutan dan/atau program ISS-MBKM untuk didanai oleh program
kompetisi ini, dengan output/luaran yang diukur dengan 8(delapan) IKU
sebagai indikator capaian, dengan menekankan pada prioritas IKU yang
dapat dicapai.

Khusus untuk perguruan tinggi LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan) yang merupakan perguruan tinggi yang berasal dan


Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP), program studi yang
diusulkan minimum terdiri dari 1 (satu) program studi kependidikan.

Deskripsi singkat dan tujuan pengembangan untuk masing-masing liga


kompetisi dijelaskan berikut ini:

a. Liga-1

Perguruan tinggi Liga-1 diharapkan telah memiliki landasan yang


kuat untuk melakukan loncatan aksi dalam melakukan transformasi

perguruan tinggi pada level internasional berdasarkan niche masing-


-5-

masing perguruan tinggi, sehingga PK-KM Liga I diharapkan


mempercepat program studi untuk mencapai kinerja yang diakui di
tingkat internasional. Perguruan tinggi juga didorong
bertransformasi menjadi perguruan tinggi yang lebih mandiri dan
sehat serta memiliki keunggulan pada pendidikan, penelitian, atau

pengabdian pada masyarakat, sesuai dengan diferensiasi misi yang


dimilikinya.

Ruang lingkup Program yang diusulkan pada proposal Liga 1 dapat


mencakup maksimum 5 (lima) program studi sarjana yang telah
meluluskan minimum 1 (satu) kali dan sistem pengelolaan

pelaksanaan Kampus Merdeka pada tingkat institusi atau disebut


Institusional Support System (ISS)-MBKM untuk mendukung

pengelolaan pelaksanaan MBKM seluruh program studi di perguruan


tinggi tersebut.

Pagu anggaran yang dapat diajukan disesuaikan dengan ruang


lingkup usulan program, dengan pagu maksimum per program studi
per tahun sebesar Rp2.000.000.000,00(dua miliar rupiah). Anggaran
yang dapat diusulkan untuk program Institusional Support System
(ISS)-MBKM maksimum sebesar Rp2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah). Program yang diusulkan untuk mencapai Indikator Kinerja
yang ditetapkan untuk jangka waktu 2 tahun.

b. Liga-2
PK-KM pada perguruan tinggi Liga-2 diharapkan dapat mendorong
transformasi perguruan tinggi Indonesia menuju perguruan tinggi

yang bermutu, relevan, dan inovatif untuk menghasilkan lulusan


yang kompeten, berdaya saing, dan mampu berkontribusi positif
dalam pembangunan bangsa. Perguruan tinggi juga didorong untuk
melakukan berbagai inovasi dalam penerapan kebijakan Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka yang berkualitas, termasuk modernisasi
proses belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi dan
perluasan akses sesuai dengan diferensiasi misi yang dimilikinya.

Program yang diusulkan pada proposal Liga 2 dapat mencakup


maksimum 3 (tiga) program studi sarjana yang telah meluluskan
minimum 1 (satu) kali dan sistem pengelolaan pelaksanaan Kampus

Merdeka pada tingkat institusi atau disebut Institusional Support


-6-

System (ISS)-MBKM untuk mendukung pengelolaan pelaksanaan


MBKM seluruh program studi di perguruan tinggi tersebut.

Pagu anggaran yang dapat diajukan disesuaikan dengan ruang


lingkup usulan program, dengan pagu maksimum per program studi
per tahun sebesar Rp 1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta
Institusional
rupiah) Anggaran yang dapat diusulkan untuk program
Support System (ISS)-MBKM maksimum Rp2.000.000.000,00 (dua
miliar rupiah). Program yang diusulkan untuk mencapai Indikatir
Kinerja yang ditetapkan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.

c. Liga-3
PK-KM pada perguruan tinggi Liga-3 diharapkan dapat mendorong

pengembangan inovasi perguruan tinggi di bidang pembelajaran


dengan menerapkan kebijakan Kampus Merdeka agar secara langsung
meningkatkan mutu dan efektivitas pembelajaran. Peningkatan mutu

pembelajaran diharapkan juga mencakup pemutakhiran kurikulum


yang memenuhi standar nasional pendidikan tinggi dan disusun
bersama mitra eksternal perguruan tinggi. Pembelajaran yang efektif

diharapkan dapat meningkatkan mutu kinerja pendidikan tinggi dan


relevansi lulusan.

Ruang lingkup program yang diusulkan pada proposal Liga 3 dapat


telah
mencakup maksimum 2 (dua) program studi sarjana yang
meluluskan minimum 1 (satu) kali dan sistem pengelolaan

pelaksanaan Kampus Merdeka pada tingkat institusi atau disebut


Institusional Support System (ISS)-MBKM untuk mendukung

pengelolaan pelaksanaan MBKM seluruh program studi di perguruan


tinggi tersebut.

Pagu anggaran yang dapat diajukan disesuaikan dengan ruang lingkup


usulan program dengan pagu maksimum per program studi per tahun
sebesar Rpl.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Anggaran yang dapat
diusulkan untuk program Institusional Support System (ISS)-MBKM
disesuaikan dengan ruang lingkup usulan program, dengan pagu
maksimum sebesar Rpl.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Program

yang diusulkan untuk mencapai Indikator Kinerja yang ditetapkan


untuk jangka waktu 2(dua) tahun.
-7-

2. PENERIMA BANTUAN PK-KM TAHUN KEDUA

Program Studi/ISS-MBKM yang telah memperoleh pendanaan tahun


sebelumnya dan terpilih sebagai calon
pertama pada tahun anggaran
bantuan tahun kedua, wajib mengusulkan Rencana
penerima

Implementasi Program Tahun Kedua sebagai kelanjutan dan program yang


telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Rencana Implementasi

Program Tahun Kedua ini disusun sebagai usulan yang terpisah dan

proposal baru dengan tetap mengacu kepada masmg-masmg liga yang

diikuti pada tahun sebelumnya.

C. PEMBERI BANTUAN
dikelola oleh
PK-KM merupakan salah satu program bantuan yang

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian


dan Teknologi. Alokasi anggaran
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,

dibebankan pada DIPA Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.

D. PENERIMA BANTUAN

Penerima bantuan pendanaan PK-KM adalah perguruan tinggi negeri


di bawah binaan Direktorat Jenderal
maupun perguruan tinggi swasta
Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi yang berbentuk universitas, institut,

dan sekolah tinggi.

E. BENTUK BANTUAN DAN RINCIAN PENGGUNAAN

Bantuan Pendanaan PK-KM diberikan dalam bentuk uang yang dapat

dipergunakan untuk;

1. BAGI PENERIMA BANTUAN PK-KM TAHUN PERTAMA 2023

1.1. PROGRAM STUDI

Secara umum komponen biaya yang dapat diajukan untuk

program studi masing-masing Liga sebagai berikut;

Liga 1 Liga 2 Liga 3 Sumber


Komponen Biaya Proporsi
Maksimum dana

50% ✓ ✓ ✓ PK-KM
Peralatan
10% ✓ ✓ ✓ PK-KM
Lokakarya/FGD
-8-

Pengembangan 5% ✓ ✓ ✓ PK-KM
Kemitraan

Dosen/Peneliti 10% ✓ ✓ ✓ PK-KM


dari perguman
tinggi lain/Praktisi
Pengembangan 20% ✓ ✓ ✓ PK-KM
Staf Pengajar dan
Teknisi/Laboran
Inovasi 10% X ✓ ✓ PK-KM
Pembelajaran

Bantuan/Insentif 100% ✓ ✓ ✓ PK-KM


mahasiswa
mengikuti MBKM
Manajemen Sesuai ✓ ✓ ✓ Perguruan
Internal dengan Tinggi
proporsi
dana
pendamping

1. Peralatan (maksimum 50%).

Peralatan untuk mendukung implementasi kurikulum sesuai

keunggulan {niche) program studi atau untuk pengembangan

teaching industry bermitra dengan industri.

2. Lokakarya/Focus Group Discussion (FGD)(maksimum 10%).

Alokasi anggaran lokakarya/FGD ditujukan untuk membiayai

kegiatan lokakarya/FGD di dalam kampus atau di luar kampus

untuk merencanakan kegiatan dalam rangka implementasi

program MBKM, serta kegiatan lain yang relevan dengan

transformasi pendidikan tinggi yang akan dilakukan di program

studi. Pembiayaan ini tidak dapat digunakan untuk

lokakarya/FGD/pelatihan bagi mahasiswa. Pembiayaan yang

dapat diusulkan meliputi honorarium narasumber, konsumsi

selama pelaksanaan kegiatan, akomodasi dan perjalanan dinas

narasumber, ATK. Biaya maksimum per lokakarya/FGD sebesar

Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah). Komponen biaya

dan satuan biaya mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 83/PMK.02/2022 serta Pedoman Komponen Pembiayaan


PK-KM Tahun 2023.

3. Pengembangan Kemitraan (maksimum 5%)

Pendanaan pengembangan kemitraan dapat digunakan untuk


-9-

konsumsi strategic meeting atau perjalanan dinas dalam negeri


dan akomodasi dalam rangka inisiasi perluasan atau penguatan

kerjasama dengan DUDI, instansi pemerintah atau perguruan


tinggi lain, dan top world class universities (QSlOO by subject).
Komponen biaya dan satuan biaya mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022 serta Pedoman

Komponen Pembiayaan PK-KM Tahun 2023.

4. Dosen/Peneliti dari perguruan tinggi lain/Praktisi (maksimum


10%).
Pendanaan ini digunakan untuk mengundang dosen/ visiting
lecturer atau researcher dari PT lain/praktisi dalam rangka

melakukan pengajaran minimal 6 jam/semester/mata kuliah.


Komponen biaya dan satuan biaya mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022 serta Pedoman

Komponen Pembiayaan PK-KM Tahun 2023.

5. Pengembangan Staf Pengajar dan Teknisi/Laboran (maksimum


20%).
Pendanaan ini digunakan untuk meningkatkan kompetensi
dosen, teknisi/laboran dan dosen dari DUDI dengan kegiatan

sebagai berikut;
a. meningkatkan kompetensi dan kapasitas dosen dan/atau
teknisi/laboran untuk mendukung keunggulan [niche)
program studi yang dapat dilakukan dengan in house training
atau pelatihan di tempat pemberi pelatihan. Pelatihan ini

merupakan bagian dari program sertifikasi kompetensi sesuai


dengan keilmuan program studi.
b. meningkatkan pengalaman dosen dan/atau teknisi/laboran
di DUDI dalam bentuk magang.

c. peningkatan kompetensi pedagogik dosen/praktisi dari DUDI


yang akan mengajar secara reguler.
d. sertifikasi kompetensi bidang keilmuan yang sejalan dengan
bidang ilmu program studi bagi dosen tetap dan

teknisi/laboran tetap.
- 10 -

Komponen biaya dan satuan biaya mengacu pada Peraturan


Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022 serta Pedoman

Komponen Pembiayaan PK-KM Tahun 2023.

6. Inovasi Pembelajaran (maksimum 10%)

Komponen pembiayaan ini hanya untuk Liga 2 dan 3. Alokasi


anggaran untuk mendorong inovasi pembelajaran mata kuliah
kompetensi utama program studi, yang berbasis pembelajaran
dengan pendekatan studi kasus (case-study) dan berbasis
proyek (project-based learning), atau inovasi pembelajaran
lainnya yang bermitra dengan DUDI. Besaran dana untuk
inovasi pembelajaran sebesar Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta
rupiah) per mata kuliah dan diberikan berdasarkan prioritas
yang ditetapkan oleh program studi atau kompetisi internal.
Luaran dari inovasi pembelajaran antara lain berupa Rencana
Pembelajaran Semester (RPS), sumber belajar dalam bentuk
modul atau video, dan sebagainya yang relevan dengan inovasi

pembelajaran. Inovasi pembelajaran hams sudah diterapkan


pada periode pelaksanaan PK-KM, setelah dievaluasi oleh Unit
Pengembangan Pendidikan atau lembaga setara di perguruan
tinggi pengusul.

7. Bantuan/Insentif Mahasiswa.
Pendanaan ini digunakan untuk mendukung program MBKM
mahasiswa, pengembangan kewirausahaan dan pengembangan
diri mahasiswa yang relevan dengan program yang diusulkan,
misalnya untuk:
a. mahasiswa yang mengikuti MBKM setara dengan beban 20
sks melalui pertukaran pelajar (inbound outbound) dengan

perguruan tinggi lain dalam negeri selama 1 semester atau


magang di DUDI atau Institusi dalam negeri selama 1
semester atau kegiatan MBKM lainnya selama 1 semester
atau setara dengan beban 20 sks. Bantuan dapat diberikan

kepada mahasiswa yang melakukan kegiatan dengan


mengacu kepada Pedoman Komponen Pembiayaan PK-KM
Tahun 2023.
-11 -

b. pengembangan kewirausahaan mahasiswa sebagai bagian


dari MBKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara
bisnis terbaik
berkelompok, berupa insentif untuk rencana

dengan pendanaan maksimum RplO.000.000,00 (sepuluh


bisnis Maksimum diberikan
juta rupiah)/kelompok/rencana

kepada 3 (tiga) kelompok mahasiswa.


diri mahasiswa untuk mengikuti
c. pengembangan

lomba/kompetisi inovasi tingkat nasional yang didahului

dengan kompetisi internal. Untuk Liga 1 pendanaan dapat

digunakan untuk mengikuti lomba/kompetisi tingkat


internasional yang diselenggarakan di Indonesia. Komponen

biaya yang diperkenankan mencakup biaya pendaftaran,

biaya akomodasi, dan biaya perjalanan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Diberikan maksimum kepada 3 (tiga)

orang atau kelompok mahasiswa (maksimum 3 orang) per

lomba/kompetisi.

8. Manajemen Internal.

Alokasi anggaran untuk pembiayaan operasional pengelolaan PK


PK-KM,
KM dan kegiatan lain yang mendukung program

bersumber dari dana pendamping atau dana mitra.

1.2. INSTITUTIONAL SUPPORT SYSTEM (ISS) - MBKM

Komponen biaya yang dapat diajukan oleh perguran tinggi untuk


Institutional Support System (ISS)-MBKM untuk semua Liga sebagai

berikut:

Proporsi
Komponen Biaya Liga 1 Liga 2 Liga 3 Sumber
Maksimum dana

20% PK-KM
Peralatan Teknologi ✓ ✓ ✓
Informasi *
Pengembangan 15% ✓ ✓ ✓ PK-KM
Sistem Informasi
Program MBKM
PK-KM
Lokakarya/FGD ✓ ✓
5% PK-KM
Pengembangan ✓ ✓ ✓
Kemitraan
Bantuan/Insentif ✓ ✓ ✓ PK-KM
mahasiswa
mengikuti MBKM
- 12 -

Sesuai
Perguruan
Manajemen Internal dengan ✓ ✓
✓ Tinggi
proporsi
dana
pendamping
1. Peralatan Teknologi Informasi(maksimum 20%).
Peralatan teknologi informasi untuk mendukung sistem
informasi Program MBKM pada tingkat institusi.

2. Pengembangan Sistem Informasi Program MBKM (maksimum


15%).
Pengembangan sistem informasi Program MBKM yang

terintegrasi dengan sistem informasi akademik pada tingkat


institusi.

3. Lokakarya/FGD (maksimum 100%).


Pembiayaan kegiatan dalam rangka:
a. penyusunan dokumen dasar hukum tata-kelola Program
MBKM pada tingkat institusi.

b. pen3TUSunan dokumen panduan pelaksanaan Program


MBKM.

4. Pengembangan Kemitraan (maksimum 5%) '


Pendanaan pengembangan kemitraan dapat digunakan untuk
konsumsi strategic meeting atau perjalanan dinas dalam negeri
dan akomodasi dalam rangka inisiasi perluasan atau

penguatan kerjasama dengan DUDl, instansi pemerintah atau


perguruan tinggi lain untuk mendukung pelaksanaan Program
MBKM. Komponen biaya dan satuan biaya mengacu pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022 serta

Pedoman Komponen Pembiayaan PK-KM Tahun 2023.

5. Bantuan/lnsentif Mahasiswa
Bantuan ini ditujukan bagi mahasiswa peserta Program MBKM

di luar program studi yang mendapatkan pendanaan dari PK-


KM yang peruntukannya sebagai berikut:
melaksanakan
a. bantuan/insentif bagi mahasiswa yang
Program MBKM, setara dengan beban 20 (dua puluh) sks
- 13 -

melalui program pertukaran pelajar {inbound outbound)


dengan perguruan tinggi lain dalam negeri, magang di DUDl
atau Institusi dalam negeri selama 1 (satu) semester atau

kegiatan MBKM lainnya selama 1 (satu) semester atau


setara dengan beban 20 (dua puluh) sks. Bantuan dapat
diberikan kepada mahasiswa yang melakukan kegiatan

dengan mengacu kepada Pedoman Komponen Pembiayaan


PK-KM Tahun 2023.

b. pengembangan kewirausahaan mahasiswa sebagai bagian


dari MBKM berupa insentif untuk rencana bisnis terbaik

dengan pendanaan maksimum RplO.000.000,00 (sepuluh


bisnis. Maksimum
juta rupiah)/kelompok/rencana
diberikan kepada 3 (tiga) kelompok mahasiswa.

6. Dana Pendamping

Anggaran ini untuk pembiayaan:


a Bantuan/insentif mahasiswa program studi sarjana yang

mengikuti Program MBKM setara dengan beban 20 (dua


puluh) sks di luar perguruan tinggi (Pembiayaan Mandiri).
b. Operasional pengelolaan PK-KM, ISS-MBKM, dan kegiatan
lain yang mendukung PK-KM.

2. BAGl PENERIMA BANTUAN PK-KM TAHUN KEDUA


2.1. PROGRAM STUDI

Secara umum, komponen biaya yang dapat diajukan untuk

program studi masing-masing liga untuk tahun anggaran 2023


sebagai berikut:

Komponen Biaya Proporsi Liga 1 Liga 2 Liga 3 Sumber


Maksimum dana

Peralatan 50% ✓ ✓ ✓ PK-KM

10% ✓ ✓ ✓ PK-KM
Lokakarya/FGD
5% ✓ ✓ ✓ PK-KM
Pengembangan
Kemitraan
10% ✓ ✓ ✓ PK-KM
Dosen/Peneliti
dari perguruan
tinggi
lain/Praktisi
- 14 -

20% ✓ ✓ ✓ PK-KM
Pengembangan
Staf Pengajar dan
Teknisi/Laboran
10% ✓ ✓ PK-KM
Inovasi
Pembelajaran
✓ ✓ ✓ PK-KM
Bantuan/Insentif
mahasiswa
mengikuti MBKM
Manajemen Sesuai ✓ ✓ ✓ Perguru
an
Internal dengan
proporsi Tinggi
dana
pendamping

1. Peralatan (maksimum 50%).


Peralatan untuk mendukung implementasi kurikulum sesuai

keunggulan (niche) program studi atau untuk pengembangan


teaching industry bermitra dengan industri.

2. Lokakaiya/Focus Group Discussion (FGD)(maksimum 10%).

Alokasi anggaran lokakarya/FGD ditujukan untuk membiayai

kegiatan lokakarya/FGD di dalam kampus atau di luar kampus


untuk merencanakan kegiatan dalam rangka implementasi

program MBKM, serta kegiatan lain yang relevan dengan


transformasi pendidikan tinggi yang akan dilakukan di program
studi. Pembiayaan ini tidak dapat digunakan untuk

lokakarya/FGD/pelatihan bagi mahasiswa. Pembiayaan yang


dapat diusulkan meliputi honorarium narasumber, konsumsi
selama pelaksanaan kegiatan, akomodasi dan perjalanan dinas
narasumber, ATK. Biaya maksimum per lokakaiya/FGD sebesar

Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah). Komponen biaya


dan satuan biaya mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 83/PMK.02/2022 serta Pedoman Komponen Pembiayaan
PK-KM Tahun 2023 yang terdapat pada Lampiran 5.

3. Pengembangan Kemitraan (maksimum 5%)


Pendanaan pengembangan kemitraan dapat digunakan untuk
konsumsi strategic meeting atau perjalanan dinas dalam negeri
dan akomodasi dalam rangka inisiasi perluasan atau penguatan

kerjasama dengan DUDI, instansi pemerintah atau perguruan


- 15 -

tinggi lain, dan top world class universities (QSlOO by subject).


Komponen biaya dan satuan biaya mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022 serta Pedoman

Komponen Pembiayaan PK-KM Tahun 2023 yang terdapat pada


Lampiran 5.

4. Dosen/Peneliti dari Perguruan Tinggi Lain/Praktisi (maksimum


10%).

Pendanaan ini digunakan untuk mengundang dosen/ visiting


lecturer atau researcher dari perguruan tinggi lain/praktisi

dalam rangka melakukan pengajaran minimal 6 (enam)


jam/semester/matakuliah. Komponen biaya dan satuan biaya
Nomor
mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan
83/PMK.02/2022 serta Pedoman Komponen Pembiayaan
PK-KM Tahun 2023 yang terdapat pada Lampiran 5.

5. Pengembangan Staf Pengajar dan Teknisi/Laboran (maksimum


20%)

Pendanaan ini digunakan untuk meningkatkan kompetensi


dosen, teknisi/laboran, dan dosen dari DUDI dengan kegiatan
sebagai berikut:
a. meningkatkan kompetensi dan kapasitas dosen dan/atau

teknisi/laboran untuk mendukung keunggulan {niche)


program studi yang dapat dilakukan dengan in house
training atau pelatihan di tempat pemberi pelatihan.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program sertifikasi

kompetensi sesuai dengan keilmuan program studi.


b. meningkatkan pengalaman dosen dan/atau

teknisi/laboran di DUDI dalam bentuk magang.


c. peningkatan kompetensi pedagogik dosen/praktisi dari
DUDI yang akan mengajar secara reguler.
d. sertifikasi kompetensi bidang keilmuan yang sejalan
dengan bidang ilmu program studi bagi dosen tetap dan
teknisi/laboran tetap.
Komponen biaya dan satuan biaya mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022 serta Pedoman
- 16 -

Komponen Pembiayaan PK-KM Tahun 2023 yang terdapat pada


Lampiran 5.

6. Inovasi Pembelajaran (maksimum 10%)

Komponen pembiayaan ini hanya untuk Liga 2 dan 3. Alokasi


anggaran untuk mendorong inovasi pembelajaran mata kuliah
kompetensi utama program studi, yang berbasis pembelajaran
dengan pendekatan studi kasus {case-study) dan berbasis
proyek [project-based learning), atau inovasi pembelajaran
lainnya yang bermitra dengan DUDI. Besaran dana untuk
inovasi pembelajaran sebesar Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta

rupiah) per mata kuliah dan diberikan berdasarkan prioritas


studi atau kompetisi internal.
yang ditetapkan oleh program
Luaran dari inovasi pembelajaran antara lain berupa Rencana

Pembelajaran Semester (RPS), sumber belajar dalam bentuk


modul atau video dan sebagainya yang relevan dengan inovasi
hams sudah diterapkan
pembelajaran. Inovasi pembelajaran
pada periode pelaksanaan PK-KM, setelah dievaluasi oleh Unit
Pengembangan Pendidikan atau lembaga setara di perguruan
tinggi pengusul.

7. Bantuan/Insentif Mahasiswa

Pendanaan ini digunakan untuk mendukung program MBKM


mahasiswa, pengembangan kewirausahaan dan pengembangan
diri mahasiswa yang relevan dengan program yang diusulkan,

misalnya untuk:

a. mahasiswa yang mengikuti MBKM setara dengan beban 20


sks melalui pertukaranpelajar [inbound outbound) dengan

perguruan tinggi lain dalam negeri selama 1 semester atau


magang di DUDI atau Institusi dalam negeri selama 1
semester ataukegiatan MBKM lainnya selama 1 semester
atau setara dengan beban 20 (dua puluh) sks. Bantuan
melakukan
dapat diberikan kepada mahasiswa yang
kegiatan dengan mengacu kepada Pedoman Komponen
Pembiayaan PK-KM Tahun 2023 yang terdapat pada
Lampiran 5.
- 17 -

b. pengembangan kewirausahaan mahasiswa sebagai bagian


dari MBKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara
berkelompok, berupa insentif untuk rencanabisnis terbaik
dengan pendanaan maksimum Rp 10.000.000,00 (sepuluh
bisnis Maksimum
juta rupiah)/kelompok/rencana
diberikan kepada 3 (tiga) kelompok mahasiswa.
diri mahasiswa untuk mengikuti
c. pengembangan
lomba/kompetisi inovasi tingkat nasional yang didahului
dengan kompetisi internal. Untuk Liga 1 pendanaan dapat
digunakan untuk mengikuti lomba/kompetisi tingkat
internasional yang diselenggarakan di Indonesia.

Komponen biaya yang dipekenankan mencakup biaya


pendaftaran, biaya akomodasi,dan biaya perjalanan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Diberikan maksimum
kepada 3 (tiga) orang atau kelompok mahasiswa

(maksimum 3 orang) per lomba/kompetisi.

8. Manajemen Internal

Alokasi anggaran untuk pembiayaan operasional pengelolaan


PK-KM,
PK-KM dan kegiatan lain yang mendukung program
bersumber dari dana pendamping atau dana mitra.

2.2. INSTITUTIONAL SUPPORT SYSTEM (ISS) - MBKM

Komponen biaya yang dapat diajukan oleh perguran tinggi untuk


Institutional Support System (ISS)-MBKM untuk semua Liga

sebagai berikut;

Sumber
Proporsi Liga Liga
Komponen Biaya Liga dana
Maksimu 1 2 3
m
20% PK-KM
Peralatan Teknologi ✓ ✓
Informasi *
Pengembangan 15% ✓ ✓ ✓ PK-KM
Sistem Informasi
Program MBKM
●k-k

PK-KM
Lokakary a / FGD ✓
5% PK-KM
Pengembangan ✓ ✓ ✓
Kemitraan
- 18 -

Bantuan/Insentif ✓ ✓ PK-KM
mahasiswa
mengikuti MBKM
Sesuai
Perguru
Manajemen Internal dengan ✓
✓ an
proporsi
dana Tinggi
pendam

Catalan:
* dan ‘k'k: bagi perguruan tinggi penerima bantuan ISS-MBKM
PK-KM 2022 yang belum mendapat pendanaan untuk
pengembangan sistem Informasi program MBKM

F. RINCIAN JUMLAH BANTUAN

1 BAGI PENERIMA BANTUAN PK-KM TAHUN PERTAMA 2023

Anggaran yang diajukan dalam proposal hams didasari pertimbangan


yang kuat serta mencerminkan kebutuhan dan kemampuan institusi
untuk mengelola dengan penuh tanggung jawab. Besarnya pagu dana
PK-KM ditetapkan berdasarkan liga untuk setiap perguruan tinggi.

Perguruan tinggi penerima PK-KM wajib menyediakan dana pendamping,


Besaran dana untuk setiap liga PK-KM dan dana pendamping disajikan

pada label berikut:

Dana Maksimum Dana


PK-KM Dana Maksimum
ISS-MBKM/Tahun Pendamping
per Prodi/Tahun
10%
Liga-1 Rp2.000.000.000,00" Rp2.000.000.000,00
Rp2.000.000.000,00 7,5%
Liga-2 Rpl.500.000.000,00
5%
Liga-3 Rpl.000.000.000,00 Rpl.000.000.000,00

2. BAGI PENERIMA BANTUAN PK-KM TAHUN KEDUA


Besaran dana maksimal bagi penerima bantuan PK-KM Tahun Kedua
rencana implementasi program tahun
yang digunakan dalam menyusun
kedua ditetapkan dalam Keputusan Direktur Kelembagaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Ketentuan liga
mengikuti liga pada tahun anggaran 2022.

Penetapan besaran dana yang disetujui didasarkan pada hasil verifikasi


kelayakan program dan anggaran yang dituangkan dalam berita acara.
- 19 -

G. TATA KELOLA PENCAIRAN DANA BANTUAN

1. BAGI PENERIMA BANTUAN PK-KM TAHUN PERTAMA 2023

Pencairan dana dilaksanakan setelah ditetapkannya penerima dan

besaran bantuan. Pengelolaan PK-KM dirancang dan dilaksanakan

dengan benar secara administratif maupun substantif. Penentuan


penerima bantuan ditentukan setelah melalui serangkaian proses
berikut:

a. Pengajuan Proposal

Proposal hanya boleh diajukan oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN)


dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah memenuhi persyaratan
berikut:

1. Perguruan tinggi pengusul adalah perguruan tinggi akademik


(Universitas, Institut, Sekolah Tinggi) di bawah binaan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;

2. PTN/PTS telah melakukan pelaporan data kegiatan belajar


mengajar melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD DlKTl)
dengan persentase minimal 95% untuk Tahun Ajaran 2021-1 dan
2021-2;

3. Tidak sedang dikenakan sanksi oleh Direktorat Jenderal


Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi;

4. PTS pengusul tidak sedang dalam proses pengajuan perubahan


perguruan tinggi dan perubahan badan hukum;

5. Perguruan tinggi tidak sedang memiliki masalah internal dan


tidak dalam sengketa hukum;

6. Program studi yang dipilih untuk diusulkan adalah program studi


bukan penerima PK-KM tahun anggaran 2021 dan 2022; dan

7. Perguruan tinggi yang sudah menerima bantuan ISS-MBKM pada


tahun 2022, tidak bisa untuk mengajukan usulan ISS-MBKM

baru pada tahun 2023.

Setiap perguruan tinggi hanya dapat mengajukan 1 (satu) proposal


dan apabila ditemukan ada perguruan tinggi yang mengajukan lebih
dari 1 (satu) proposal, maka semua proposal yang diajukan oleh
perguruan tinggi tersebut dinyatakan gugur dan tidak akan diikutkan
pada proses seleksi proposal.
- 20 -

b. Proses Seleksi Proposal

Proses seleksi proposal akan mencakup 4 (empat) tahapan proses

yaitu: Evaluasi Administratif, Evaluasi Kualitas dan Kelayakan


Proposal, Verifikasi Kelayakan, dan Penetapan Pemenang.

Mekanisme seleksi proposal dilakukan secara akuntabel, objektif,


dan transparan. Penjelasan masing-masing tahapan proses seleksi
adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi Administratif: Evaluasi Administratif dilakukan untuk

menilai pemenuhan persyaratan dan kesesuaian proposal dengan


ketentuan di dalam Panduan Penyusunan Proposal PK-KM Tahun
2023. Pelaksana Evaluasi Administratif adalah Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dan dengan
melibatkan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL DIKTI) atau

pihak lain yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,


Riset, dan Teknologi;
2. Evaluasi Kualitas dan Kelayakan Proposal: Proposal yang lulus
Evaluasi Administratif, akan diikutkan pada proses Evaluasi
Kualitas dan Kelayakan Proposal. Evaluasi ini dilakukan oleh tim

expert independent (peer reviewer dari Kementerian Pendidikan,


Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) menggunakan kriteria seleksi

yang dijelaskan di bawah. Penilaian tahap ini akan menghasilkan


rekomendasi tentang mutu dan kelayakan proposal kepada
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi untuk

ditetapkan ke tahap Verifikasi Kelayakan.


3. Verifikasi Kelayakan: Verifikasi Kelayakan dapat dilakukan

dengan kunjungan {site visit) atau secara jarak jauh

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Verifikasi


kelayakan program dan anggaran dilakukan oleh satu tim
reviewer bertujuan untuk memastikan, menegaskan, dan/atau

atau memperjelas (klarifikasi) berbagai catatan spesifik dari hasil


Evaluasi Kualitas dan Kelayakan Proposal.

Kriteria penilaian yang digunakan pada tahap ini dijelaskan pada


Kriteria Seleksi Proposal. Pada tahap ini dilakukan observasi,
diskusi dan wawancara dengan pimpinan perguruan tinggi, tim

pengusul, dosen, mahasiswa dan calon mitra. Aspek yang


dievaluasi mencakup: a) kejelasan program, b) keterlibatan
- 21 -

elemen terkait, c) kapasitas institusi dan mitra untuk


melaksanakan program, d) kelayakan anggaran yang diajukan

dan e) keberlanjutan program. Observasi akan dilakukan melalui


kunjungan luring atau daring ke unit internal yang diusulkan dan
unit lain yang akan dilibatkan dalam implementasi program,
terutama untuk melihat kesiapan unit terkait dalam pelaksanaan

program.
dilakukan oleh
4. Penetapan Pemenang: Penetapan pemenang
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi setelah

memperhatikan rekomendasi dari evaluator berdasarkan basil


Verifikasi Kelayakan.

Berikut kriteria seleksi proposal PK-KM 2023:

A. Kriteria Seleksi Proposal Program Studi


1. Diferensiasi misi, orientasi masa depan, dan transformasi

pendidikan tinggi (25%).


Kriteria diferensiasi misi, orientasi masa depan, dan transformasi

pendidikan tinggi ini mengevaluasi aspek-aspek berikut:


a) Strategi pengembangan perguruan tinggi yang mencerminkan
pemilihan fokus dalam diferensiasi misi. Penentuan fokus dan
niche visi dan misi dalam strategi pengembangan perguruan
evaluasi diri yang
tinggi dipilih berdasarkan proses
menyeluruh dan mendalam, termasuk kajian tentang
kapasitas saat ini dan potensi pengembangan di masa depan.
Karena itu strategi pengembangan harus berorientasi ke masa

depan dan dicapai melalui transformasi pendidikan tinggi.


utama dalam
Rencana strategi ini harus dijadikan acuan

menyusun rencana kegiatan.

b) Kriteria ini juga menilai kebijakan perguruan tinggi dalam


mendukung transformasi pendidikan tinggi dan pelaksanaan
MBKM,termasuk strategi untuk pelaksanaan MBKM mandiri.
Kebaruan ide/gagasan dan relevansi program yang

diusulkan, serta kejelasan peran dan kontribusi program

studi yang diusulkan, rasionalitas pemilihannya untuk


mengangkat/menonjolkan keunikan/kekhasan/keunggulan
program studi, dan rencana transformasi pendidikan tinggi
menjadi bagian penting dalam penilaian.
- 22 -

c) Aspek lain yang dievaluasi adalah strategi perguruan tinggi


untuk keberlanjutan program yang diusulkan, termasuk

strategi untuk menginternalisasi program sehingga terjadi


imbas [multiplier effects) kepada program studi lain yang tidak
mi.
diusulkan untuk memperoleh pembiayaan dari program

Institusi juga harus dapat menggambarkan imbas inovasi ini


secara internal di lingkungan perguruan tinggi.

2. Rekam jejak dan kapasitas institusi dan program studi untuk

peningkatan kualitas akademik dan pencapaian IKU (25%).


Penilaian pada aspek ini dilakukan untuk mengevaluasi kesiapan
studi dalam melaksanakan
perguruan tinggi dan program
program yang diusulkan berdasarkan rekam jejak pelaksanaan
program dan keberhasilannya dalam rangka transformasi

pendidikan tinggi serta dampaknya terhadap


peningkatan
Penilaian
kualitas akademik dan pencapaian 8 (delapan) IKU.

juga mencakup rekam jejak dan kapasitas dalam melaksanakan


kerjasama dengan mitra, terutama DUDl. Selain itu sejauh mana
manfaat yang diperoleh dari kerjasama tersebut dapat

mendukung transformasi pendidikan tinggi khususnya

pelaksanaan MBKM dan keberlanjutannya baik di tingkat


studi. Evaluasi pada aspek ini
perguruan tinggi maupun program
untuk menilai kemampuan untuk menemukenali
juga
kesenjangan (gap) terhadap kondisi ideal sebagai basil
transformasi pendidikan tinggi di masa depan, baik di tingkat
studi. Analisis terhadap gap
perguruan tinggi maupun program
untuk menjawab kebutuhan mitra. perguruan tinggi dan program
studi harus dapat menemukenali mitra yang dibutuhkan untuk

mengatasi/mengurangi kesenjangan (gap) yang ada agar dapat


dirancang program transformasinya.

3. Kesesuaian dan kelayakan program serta keterlibatan mitra


untuk mencapai 8 (delapan) IKU (50%).
Evaluasi kesesuaian dan kelayakan program untuk mencapai 8

(delapan) IKU dilakukan berdasarkan evaluasi terhadap

kemampuan masing-masing program studi dalam merancang


dan menetapkan program yang diusulkan serta menetapkan
- 23 -

sasaran indikator kinerja utama, yang akan dilaksanakan dan

dicapai selama 2 (dua) tahun sesuai dengan rekam jejak dan


kapasitasnya. Evaluasi juga dilakukan terhadap kesesuaian
rancangan program dan kejelasan mekanisme pelaksanaanya
untuk mencapai IKU yang ditetapkan. Target indikator kinerja
hams dapat menunjukkan lompatan kemajuan program studi

sesuai dengan tujuan transformasi pendidikan tinggi pada liga


masing-masing sebagaimana diuraikan pada bagian Tujuan dan
Deskripsi Program pada panduan ini. Kejelasan mitra dan
kesesuaian peran serta kontribusinya untuk pelaksanaan

program yang diusulkan menjadi bagian dari penilaian pada


kriteria ini.

Secara khusus evaluasi kelayakan implementasi mencakup: a)


kesesuaian sumberdaya yang diusulkan untuk melaksanakan

program dan aktivitas serta dampaknya terhadap pemngkatan


rencana mekanisme internal
IKU yang ditetapkan; b) kejelasan
termasuk
untuk melaksanakan program pengembangan

kejelasan organisasi pelaksana program yang bersinergi dengan


mitra, c) komitmen, kapasitas dan kesiapan perguruan tinggi,

program studi dan mitra untuk menyediakan sumberdaya dalam


mendukung pelaksanaan program; serta d) keberlanjutan

program yang diusulkan.

B. Kriteria Seleksi Proposal ISS-MBKM


1. Komitmen Perguruan Tinggi untuk melaksanakan dan menjamin

keberlanjutan MBKM dalam rangka transformasi pendidikan


tinggi (25%).
Aspek penilaian ini mencakup kejelasan arah pengembangan
perguruan tinggi untuk mengembangkan fokus dan niche sesuai
dilakukan berdasarkan
dengan diferensiasi misi. Penilaian juga
pada ketersediaan dan kejelasan kebijakan perguruan tinggi
untuk mendukung pelaksanaan MBKM dan kemampuan

perguruan tinggi dalam menyusun strategi untuk pelaksanaan


MBKM. Rekam jejak dan kapasitas perguruan tinggi dalam
melaksanakan MBKM dan kemampuan menganalisis gap untuk

pelaksanaan MBKM serta strategi perguruan tinggi untuk


- 24 -

menjaga keberlanjutan program MBKM sebagai MBKM mandiri


menjadi penilaian pada kriteria ini.

2. Kesesuaian Usulan program untuk implementasi MBKM dan

mencapai Indikator Kinerja (50%).


Evaluasi pada kriteria ini akan dilakukan berdasarkan pada
kemampuan perguruan tinggi dalam memilih program yang
diusulkan untuk dilaksanakan selama 2 (dua) tahun sesuai

dengan rekam jejak dan kapasitasnya dalam melaksanakan


MBKM. Penilaian juga mencakup kesesuaian rancangan program

dan kejelasan mekanisme pelaksanaanya untuk mencapai


indikator kinerja yang ditetapkan dan kesesuaian sumberdaya

yang diusulkan untuk melaksanakan program dan aktivitas serta


dampaknya terhadap peningkatan Indikator Kinerja yang
ditetapkan. Komitmen institusi untuk mengintegrasikan sistem
MBKM ke dalam Sistem Informasi Akademik, kapasitas dan

kesiapan perguruan tinggi untuk menyediakan sumberdaya


dalam mendukung pelaksanaan program menjadi bagian

penilaian pada kriteria ini.

3. Dampak target indikator kinerja terhadap ketercapaian IKU


MBKM (25%).
Indikator kinerja dan target yang ditetapkan untuk dicapai

dengan program yang diusulkan hams dapat mendukung


ketercapaian IKU MBKM. Keberadaan sistem tatakelola MBKM
dan program yang dilaksanakan dapat secara nyata berdampak
pada peningkatan IKU MBKM. Basil yang akan diperoleh dari
program yang dilaksanakann oleh ISS-MBKM berdampak nyata
terhadap peningkatan IKU MBKM.

2. BAGI PENERIMA BANTUAN PK-KM TAHUN KEDUA


Penerima bantuan PK-KM Tahun Kedua adalah perguruan tinggi

penerima PKKM Tahun Pertama Tahun Anggaran sebelumnya yang


dipilih setelah dilakukan evaluasi atas pelaksanaan program pada tahun
pertamanya. Perguruan tinggi diwajibkan untuk mengajukan Rencana
Implementasi Program Tahun Kedua.
- 25 -

Pencairan dana dilakukan setelah usulan Rencana Implementasi

Program Tahun Kedua disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen


program terkait pada Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dan dilakukan Perjanjian Kerja
Sama antara PPK dan Pimpinan Perguruan Tinggi.

H. PENYALURAN DANA BANTUAN

Penyaluran dana untuk Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH),


Perguruan Tinggi Negeri(PTN) Satker dan BLU dan Perguruan Tinggi Swasta
(PTS) akan dilakukan sesuai mekanisme yang ditetapkan Kementerian
Keuangan sebagai berikut:

1. Penyaluran dana PK-KM untuk PTN Satker dan BLU.

Penyaluran dana PK-KM untuk PTN Satker dan BLU sesuai dengan Tata
Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 210/PMK.05/2022, dilakukan melalui realokasi anggaran dari
DIPA Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Riset, dan Teknologi ke DIPA PTN penerima bantuan PK-KM.

2. Penyaluran dana PK-KM untuk PTN Badan Hukum dan PTS.


Penyaluran dana PK-KM untuk PTN Badan Hukum dan PTS dilakukan
sesuaii Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada

Kementerian Negara/Lembaga yang diatur dalam Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 sebagaimana telah diubah dengan


Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.05/2021, berdasarkan

perjanjian kerja sama (PKS) antara PPK Direktorat Kelembagaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dengan

Pemimpin Perguruan Tinggi.


Pencairan dana dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut:
a. Perjanjian kerja sama paling sedikit memuat;

1) hak dan kewajiban kedua belah pihak;


2) jumlah dana bantuan;
3) tata cara dan syarat penyaluran dana;
4) pernyataan kesanggupan penerima bantuan pemerintah untuk
menggunakan dana bantuan sesuai rencana yang telah
disepakati;
- 26 -

5) pernyataan kesanggupan penerima bantuan pemerintah untuk


menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke kas negara,
6) sanksi; dan
7) penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK
Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Riset, dan Teknologi setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun

anggaran.
b. Pencairan dana bantuan akan dilakukan dalam 1 (satu) tahap.
bantuan mengajukan
c. Pemimpin perguruan tinggi penenma
permohonan pencairan dana dengan dilampiri:
1) perjanjian kerja sama dan dokumen pencairan dana lainnya
yang telah ditandatangani oleh PPK dan penerima bantuan ;
2) kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
penerima bantuan; dan
aktif atas nama Perguruan
3) fotokopi rekening koran
Tinggi/Badan Hukum Penyelenggara dan NPWP institusi.

I. PERUBAHAN PEKERJAAN

bantuan harus menyampaikan usulan


Perguruan tinggi penerima
perubahan pekerjaan dan mendapatkan persetujuan dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) program terkait pada Direktorat Kelembagaan, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi apabila mgm melakukan

perubahan pekerjaan sebagai berikut;


1. perubahan kegiatan dalam 1 (satu) komponen biaya yang sama;

2. perubahan jenis dan spesifikasi peralatan yang akan dibeli,


3. perubahan target luaran/Indikator Kinerja yang disepakati dalam
Berita Acara Basil Verifikasi Kelayakan;
sama.
4. optimalisasi anggaran dalam 1 (satu) komponen biaya yang

Perguruan tinggi tidak diperkenankan untuk mengalihkan anggaran Imtas


komponen biaya yang sudah disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama.

Pengajuan perubahan pekerjaan dapat diajukan oleh perguruan tinggi


dengan mekanisme sebagai berikut:
1. Perguruan tinggi mengajukan permohonan perubahan pekerjaan
melalui laman pkkmdikti@,kemdikbud.go.id dengan
- 27 -

menginformasikan alasan perubahan serta mclampirkan matriks


pembahan yang diusulkan untuk diubah (matriks sebelum dan
menjadi);
2. PPK melakukan verifikasi usulan (menyetujui/menolak);

3. Apabila usulan disetujui, perguruan tinggi melaksanakan kegiatan


sesuai usulan pembahan. Namun apabila usulan tidak disetujui,

perguruan tinggi tetap melaksanakan kegiatan sesuai Perjanjian


Kerja Sama

Pengajuan perubahan pekerjaan hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali


per program studi/lSS-MBKM pada awal Agustus s.d. Agustus s.d.
akhir Oktober tahun anggaran pembiayaan.

J. PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN

1. Perguruan Tinggi Penerima Bantuan


Dalam pelaksanaan PK-KM, masing-masing perguruan tinggi penerima
bantuan hams mempertanggungjawabkan dana bantuan sebagai
berikut;
a. Laporan Kemajuan pelaksanaan program dan anggaran kepada PPK
Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Riset, dan Teknologi yang meliputi laporan kemajuan pelaksanaan

program, capaian indikator kinerja dan laporan serapan keuangan.


Waktu permintaan laporan kemajuan akan disampaikan melalui
surat Direktur Kelembagaan.

b. Laporan Akhir Pelaksanaan PK-KM, yang meliputi laporan

pelaksanaan program, capaian luaran dan indikator kinerja, foto


atau video hasil pekerjaan yang telah diselesaikan, laporan serapan
dana akhir yang didukung oleh data (kelengkapan/lampiran) yang

dapat dipertanggungjawabkan dan dilaporkan setelah selesai


pelaksanaan PK-KM tahun berjalan, serta data inventaris barang.

Khusus bagi PTN badan hukum dan PTS, selain laporan akhir, juga
diminta untuk menyampaikan Berita Acara Serah Terima sesuai dengan
format dokumen sebagaimana dimuat dalam bagian akhir Petunjuk
Teknis ini.
- 28 -

2. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi

Dalam pelaksanaan PK-KM, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,


Riset, dan Teknologi hams menyusun laporan akhir pelaksanaan

program.

K. KETENTUAN PENGELOLAAN KEUANGAN,PERPAJAKAN, DAN ASET

1. Proses pengelolaan keuangan dan perpajakan PK-KM oleh Direktorat

Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan


Teknologi mengikuti prosedur sebagai berikut:
a. setelah keputusan penetapan perguruan tinggi penerima bantuan
PK-KM diterbitkan, maka Direktorat Kelembagaan melakukan

proses pengajuan revisi RKAKL dan pencairan dana mengikuti


ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. sistem pengelolaan keuangan dilakukan oleh personalia yang

ditugaskan oleh Pengguna Anggaran (PA) untuk mengelola

keuangan dan perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Laporan keuangan, khususnya yang terkait


dengan dana PK-KM, sesuai SAI dan bersifat auditable.

2. Proses pengelolaan keuangan dan perpajakan PK-KM oleh perguruan

tinggi penerima bantuan mengikuti prosedur sebagai berikut;


a. sistem pengelolaan keuangan dilakukan oleh personalia yang

ditugaskan oleh Pemimpin Perguruan Tinggi untuk mengelola


keuangan dan perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.
b. pembelanjaan setiap komponen biaya hams dilakukan secara
akuntabel sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.
c. Khusus untuk PTN Badan Hukum dan PTS, pembelanjaan setiap

komponen biaya dapat dilakukan secara swakelola tipe 111 dengan


mengedepankan prinsip akuntabilitas, mengikuti ketentuan sebagai
berikut:

1) setiap pengeluaran program dicatat dalam pencatatan yang


sesuai dengan pencatatan akuntansi yang dapat diukur
akuntabilitasnya dengan dilengkapi dengan bukti

pembelian/transaksi; dan
- 29 -

2) pengadaan barang dilakukan oleh penerima bantuan dengan


prinsip efisien, efektif, kompetitif, adil, transparan dan
akuntabel.

d. Pembelian atau pengadaan barang dan jasa dilakukan dengan

mengutamakan barang dan jasa produksi dalam negeri yang


berkualitas sesuai dengan Instmksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022

tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri


dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi Dalam Rangka

Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada


Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
e. Lebih lanjut ketentuan pengelolaan keuangan dan asset untuk
seluruh perguruan tinggi mengacu pada tabel berikut:
Tabel Ketentuan Pengelolaan Keuangan dan Aset
No Ketentuan PTN BLU PTN Satker PTN Badan Hukum PTS

1. Pencatatan 1. Transfer dana diakui dan


Realokasi anggaran dari DIPA Realokasi anggaran dari 1. Transfer dana dapat dicatat
Akuntansi Direktorat Kelembagaan, DIPA Direktorat sebagai pendapatan pada dicatat sesuai dengan

Direktorat Jenderal Kelembagaan, Direktorat laporan keuangan berbasis kebijakan akuntansi yang

Pendidikan Tinggi, Riset, dan Jenderal Pendidikan SAK sesuai dengan kebijakan berlaku di lingkungan PTS.
DIPA PTN Tinggi, Riset, dan akuntansi di lingkungan PTN 2. Seluruh laporan
Teknologi ke
penerima bantuan PKKM Teknologi ke DIPA PTN Badan Hukum. pertanggungjawaban atas
2. Seluruh laporan penggunaan dana
penerima bantuan PKKM
pertanggungjawaban atas diserahkan kepada Satker

penggunaan dana Direktorat Kelembagaan

diserahkan kepada Satker selaku pemberi dana.


Direktorat Kelembagaan 3. Sisa dana yang tidak

selaku pemberi dana. digunakan dikembalikan ke

3. Sisa dana yang tidak Kas Negara menggunakan

digunakan dikembalikan ke kode Satker Direktorat

Kas Negara menggunakan Kelembagaan. Penyetoran


kode Satker Direktorat sisa saldo ke Kas Negara di

Kelembagaan. Penyetoran tahun berjalan

sisa saldo ke Kas Negara di menggunakan dokumen


- 31 -

tahun berjalan SSPB disesuaikan dengan

menggunakan dokumen akun yang ada di SPM


SSPB disesuaikan dengan

akun yang ada di SPM

2. Satuan Biaya Mengikuti ketentuan Mengikuti ketentuan Mengikuti ketentuan Peraturan Mengikuti ketentuan Peraturan

Peraturan Menteri Keuangan Peraturan Menteri Menteri Keuangan tentang Menteri Keuangan tentang
Pengeluaran
tentang Satuan Biaya Keuangan tentang Satuan Satuan Biaya Masukan pada Satuan Biaya Masukan pada

Masukan pada tahun anggaran Biaya Masukan pada tahun anggaran berjalan tahun anggaran berjalan

berjalan tahun anggaran berjalan

3. 3. Mengikuti ketentuan 1. Mengikuti ketentuan 1. Mengikuti peraturan PBJ 1. Dapat dilaksanakan oleh
Pengadaan
Perpres PBJ yang berlaku. Perpres PBJ yang yang berlaku di PTN Badan PTS masing-masing.
Barang dan
Jasa 4. PPK, Pejabat Pengadaan, berlaku. Hukum masing-masing. 2. Pengadaan tidak terikat pada

Pokja dari PTN BLU masing- 2. PPK, Pejabat 2. PPK dan Pejabat Pengadaan Perpres tentang Pengadaan

Pengadaan dan Pokja dari PTN Badan Hukum Barang dan Jasa yang
masing.
PBJ dari satker masing- masing. berlaku, tetapi dalam

masing- masing. 3. Pokja PBJ dari PTN Badan pelaksanaan pengadaannya


Hukum masing- masing wajib mengikuti prinsip

dan/atau dari efektif, efisien, akuntabel,


Kemendikbudristek. terbuka, adil, dan bersaing.
3. Pimpinan Perguruan Tinggi
(Rektor/Ketua) wajib
menetapkan Pejabat
- 32 -

Pembuat Komitmen (PPK),

Pejabat Pengadaan, dan


Kepanitiaan PBJ jika belum
ada.
4. Membuat dokumen

administrasi pengadaan yang


tertib (yang dilengkapi
dengan pencatatan
akuntansi yang dapat diukur
akuntabilitasnya dan bukti

pembelian/transaksi yang
sah).

4. Pencatatan 1. Hasil pengadaan 1. Hasil pengadaan 1. Hasil pengadaan barang/jasa 1. Hasil pengadan barang/jasa
yang yang menghasilkan aset tetap yang menghasilkan aset
Aset barang/jasa yang barang/jasa
menghasilkan aset dan aset tak berwujud dari tetap dan aset tak berwujud
menghasilkan aset tetap
penggunaan dana PK-KM dari penggunaan dana PKKM
dan aset tak berwujud dari tetap dan aset tak
dari Tahun 2023 dicatat sebagai dicatat sebagai aset
penggunaan dana PK-KM berwujud
asset PTN Badan Hukum. PTS/Badan Penyelenggara
dicatat sebagai asset PTN penggunaan dana PK-
KM dicatat sebagai 2. Melaporkan seluruh aset tetap Perguruan Tinggi
BLU.
asset PTN Satker. dan tak berwujud ke laman 2. Aset wajib dicatat dan
2. Melaporkan seluruh aset
pkkmdikti.kemdikbud.go.id diketahui oleh pimpinan
tetap dan tak berwujud ke
- 33 -

laman 2. Melaporkan seluruh dengan melampirkan bukti sesuai dengan ketentuan

nkkmdikti.kemdikbud.go.id aset tetap dan tak peneatatannya. yang berlaku di PTS/Badan

dengan melampirkan bukti berwujud ke laman Penyelenggara Perguruan

peneatatannya. nkkmdikti.kemdikbud. Tinggi.

go-id dengan 3. Melaporkan seluruh astetap

melampirkan bukti dan tak berwujud ke laman


nkkmdikti.kemdikbud.go.id
pencatatannya.
dengan melampirkan bukti
pencatatannya.

5. Kepemilikan 1. Aset dari proses pengadaan 1. Aset dari proses 1. Aset dari proses pengadaan 1. Aset yang dibelanjakan oleh

dan menjadi barang milik pengadaan menjadi menjadi aset milik perguruan PTS wajib diserahterimakan

Pemeliharaan negara; barang milik negara; tinggi; kepada Badan Hukum

Aset 2. Perawatan dan 2. Perawatan dan 2. Perawatan dan pemeliharaan Penyelenggara untuk dicatat

pemeliharaan aset sesuai pemeliharaan aset aset sesuai dengan pedoman sebagai aset Badan Hukum
sesuai penggunaan yang diatur di Penyelenggara untuk
dengan pedoman dengan

penggunaan yang diatur di pedoman penggunaan setiap perguruan tinggi dipergunakan oleh perguruan

setiap perguruan tinggi yang diatur di setiap penerima bantuan. tinggi penerima bantuan.

perguruan tinggi 2. Perawatan dan pemeliharaan


penerima bantuan.
penerima bantuan. aset sesuai dengan pedoman
penggunaan yang diatur di
setiap perguruan tinggi
penerima bantuan
L. TATACARA PENGEMBALIAN SISA DANA BANTUAN

Bagi PTN badan hukum dan PTS penerima bantuan, apabila pada akhir
pelaksanaan program terdapat sisa dana, maka penerima bantuan wajib
mengembalikan sisa dana tersebut ke Kas Negara. Tata cara pengembalian
sisa dana bantuan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Bukti surat setoran sisa dana ke rekening kas negara harus disampaikan

kepada PPK melalui laman pkkmdikti.go.id.

Di samping itu, apabila dalam proses pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa


Keuangan Republik Indonesia ada temuan yang mengharuskan ada
sejumlah dana yang harus dikembalikan kepada Kas Negara, maka
penerima bantuan wajib mengembalikan sesuai dengan tata cara di atas.

M. MEKANISME MONITORING DAN EVALUASI BANTUAN

1. Perguruan Tinggi
a. Membentuk tim pengendali atau pengawas internal yang kemudian

ditetapkan dengan surat keputusan perguruan tinggi;


b. Tim Pengendali atau pengawas internal melakukan pengendalian
internal terhadap pelaksanaan program melalui monitoring dan
evaluasi (monev) internal
c. basil monev internal dilaporkan ke Kemendikbudristek.
2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
a. monev dilakukan untuk memantau kemajuan kegiatan atau

capaian kinerja program dan realisasi penggunaan dana sebagai


bahan masukan perbaikan pelaksanaan;
b. monev dilakukan oleh tim evaluator dan/atau pihak lain yang

ditugaskan oleh Kemendikbudristek; dan


c. hasil monev dilaporkan ke Kemendikbudristek.

N. SANKSI

Dalam pelaksanaan PK-KM, diatur sanksi sebagai berikut:


1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PK-KM Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi berhak memberikan

peringatan/teguran secara tertulis kepada penerima bantuan apabila


ditemukan adanya kekeliruan/kelalaian dalam pelaksanaan program;
- 35 -

2. apabila penerima bantuan tidak mengindahkan peringatan/teguran

sebagaimana tertulis pada angka 1, maka PPK PK-KM dapat meminta

bantuan kepada institusi pemeriksa yang berwenang (Inspektorat

Jenderal/BPKP/BPK) untuk melakukan pemeriksaan langsung kepada

penerima bantuan;

3. apabila dalam proses pemeriksaan oleh institusi pemeriksa yang

berwenang (Inspektorat Jenderal/BPKP/BPK) terdapat kerugian negara


atau konsekuensi hukum maka menjadi tanggung jawab penuh

perguruan tinggi penerima bantuan.

O. FORMAT LAPORAN

Secara umum, Laporan kemajuan dan Laporan Akhir PK-KM hams


disusun dalam Bahasa Indonesia, ringkas dan jelas, serta mengikuti

kerangka pikir logis yang jelas, dan dituangkan dalam format yang akan

disampaikan oleh Direktur Kelembagaan. Untuk Kemajuan Pelaksanaan

Program dapat dihitung kemajuannya dengan menggunakan rumus


berikut:

a. Pengadaan barang/jasa dengan Tender

No Tahapan Bobot Capaian Kemajuan Fisik

1 2 3 4 5=(3x4)/100

1 Dokumen Pengadaan 10

2 Pengumuman Pengadaan 2

3 Pendaftaran Pengadaan 2

4 Aanweijzing 2

5 Pemasukan Penawaran 2

6 Evaluasi Penawaran 9

7 Penetapan Pemenang 6

Penerbitan SPK/Kontrak
8 7
Pekerjaan
9 Pengiriman 10

10 Barang tiba di tempat 15

11 Instalasi dan Training 10

12 Pembayaran 25

Total Capaian Fisik 100

Keterangan:

Kolom capaian diisi dengan angka 0 s.d. 100


- 36 -

b. Pengadaan Barang/Jasa Secara Langsung


No Tahapan Bobot Capaian Kemajuan
Fisik (%)

1 2 3 4 5=(3x4)/100

1 Dokumen Pengadaan 10

2 Pengumuman Pengadaan 2

Pemasukan Penawaran
3 6
(minimal 3 pembanding)
4 Evaluasi Penawaran 9

5 Penetapan Pemenang 6

Penerbitan SPK/Kontrak
6 7
Pekerjaan
7 Pengiriman 10

8 Barang tiba di tempat 15

9 Instalasi dan Training 10

10 Pembayaran 25

Total Capaian Fisik 100

c. Pengadaan Barang/Jasa Melalui e-catalog atau e-commerce


No Tahapan Bobot Capaian Kemajuan
Fisik (%)

1 2 3 4 5=(3x4)/100

1 Dokumen Pengadaan 10

Penerbitan SPK/Kontrak
2 Pekerjaan/ Surat 15

Pemesanan

3 Pengiriman 15

4 Barang tiba di tempat 25

5 Instalasi dan Training 10

6 Pembayaran 25

Total Capaian Fisik 100


- 37 -

d. Lokakarya/FGD
No. Tahapan Bobot Capaian Kemajuan
Fisik (%)

1 2 3 4 5=(3x4)/100

1 TOR Kegiatan 10

2 Kesediaan Nara sumber 15

No. Tahapan Bobot Capaian Kemajuan


Fisik (%)

1 2 3 4 5=3x4

Persiapan Pelaksanaan
3 (tempat, peserta, 10

kelengkapan)
4 Pelaksanaan 50

5 Laporan 15

Total Capaian Fisik 100

e. Pengembangan Kemitraan
No. Tahapan Bobot Capaian Kemajuan
Fisik (%)

1 2 3 4 5=(3x4)/100

1 TOR Kegiatan 15

2 Persiapan Pelaksanaan 15

3 Pelaksanaan 50

Dokumen Hash
Pelaksanaan
4 20
Pengembangan
Kemitraan

Total Capaian Fisik 100


- 38 -

f. Dosen/Peneliti dari Perguruan Tinggi Lain/Praktisi


No. Tahapan Bobot Capaian Kemajuan
Fisik (%)

1 2 3 4 5=(3x4)/100

1 TOR Kegiatan 10

Dosen/Peneliti dari
2 Perguruan Tinggi 15

Lain/Praktisi
Persiapan Pelaksanaan
3 (tempat, peserta, 10

kelengkapan)
4 Pelaksanaan 50

5 Laporan 15

Total Capaian Fisik 100

g- Pengembangan Staf Pengajar dan Teknisi/Laboran


No. Tahapan Bobot Capaian Kemajuan
Fisik (%)

1 2 3 4 5=(3x4)/100

1 TOR Kegiatan 10

Pengembangan Staf
2 Pengajar dan 15

Teknisi/Laboran

Persiapan Pelaksanaan
3 (tempat, peserta, 10

kelengkapan)
4 Pelaksanaan 50

5 Laporan 15

Total Capaian Fisik 100


- 39 -

h. Inovasi Pembelajaran
No. Tahapan Bobot Capaian Kemajuan
Fisik (%)
1 2 3 4 5=(3x4)/100

1 TOR Kegiatan 10

2 Persiapan 25

3 Pelaksanaan 50

4 Laporan 15

Total Capaian Fisik 100

i. Pengembangan Sistem Informasi


No. Tahapan Bobot Capaian Kemajuan
Fisik (%)
1 2 3 4 5=3x4

1 TOR Kegiatan 10

Analisis Kebutuhan
2 10
Sistem

Desain/Perancangan
3 25
Sistem
4 Pengembangan Sistem 30

5 Uji Coba 15

Sosialisasi dan
6 10
Implementasi
Total Capaian Fisik 100

j. Bantuan/lnsentif Mahasiswa/ Insentif Mahasiswa MBKM Mandiri


No. Tahapan Bobot Capaian Kemajuan
(%) Fisik (%)
1 2 3 4 5=(3x4)/100
1 TOR Kegiatan 10

Seleksi dan Penetapan


2 Mahasiswa Penerima 25
Bantuan
3 Pelaksanaan 50

4 Laporan 15

Total Capaian Fisik 100


- 40 -

Format Berita Acara Serah Terima Pekerjaan bagi PTNBH dan PTS.

Berita Acara dilengkapi dengan Data Inventarisasi untuk aset berwujud


dan tak berwujud dari pelaksanaan PK-KM di setiap perguruan tinggi.
<KOP SURAT>

BERITA ACARA SERAH


TERIMA NOMOR (1)

Pada hari ini (2) tanggal (3) bulan (4) tahun

(5) yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama (6)

Jabatan Pimpinan/ Ketua (7)

Alamat (8)

yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU


2. Nama : (9)

NIP (10)
Jabatan PPK Satker (11)
Alamat (12)

yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

dengan ini menyatakan sebagai berikut:


1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa

(13) sesuai dengan Surat Keputusan Nomor (14)

dan Perjanjian Kerja Sama nomor (15).


2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan
sesuai
telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
dengan Perjanjian Kerja Sama, dengan rincian sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima: . -( )(16)

b. Jumlah total dana yang dipergunakan: ( )(17)

c. Jumlah total sisa dana: )(18)

3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana


Bantuan (19) sebesar ( ) (20)

telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi


dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima dari PIHAK KESATU berupa (21) dengan nilai

(22)
- 41 -

5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara


sebesar (23) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara

(BPN) terlampir. *)

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan

ditandatangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di alas,
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA
PIHAK KESATU

(24) PPK Satker (26)

(25) (27)

NIP.

(28)

*) angka 5 dicoret apabila tidak terdapat sisa dana.


- 42 -

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN

URAIAN ISI
NO

Berita Acara Serah Terima (BAST)


(1) Diisi dengan nomor

(2) Diisi dengan hari pembuatan BAST

(3) Diisi dengan tanggal pembuatan BAST

(4) Diisi dengan bulan pembuatan BAST

(5) Diisi dengan tahun pembuatan BAST

(6) 'Diisi dengan nama pimpinan/ ketua/ kepala lembaga penerima bantuan

(7) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan

(8) 'Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan

(9) 'Diisi dengan nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

(10) Diisi dengan NIP PPK

(11) Diisi dengan nama Satker pemberi bantuan

(12) Diisi alamat Satker pemberi bantuan

(13) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan

(14) Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Keputusan pemberian bantuan

Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama pemberian


(15)
bantuan

(16) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang ditenma

Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah
(17)
dipergunakan

Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak
(18)
dipergunakan

(19) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan

Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah
(20)
dipergunakan

(21) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan


- 43 -

Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah
(22)
dipergunakan

Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak
(23)
dipergunakan jumlah sama seperti angka 18)

(24) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan

(25) Diisi dengan nama pimpinan / ketua/ kepala lembaga penerima bantuan

(26) Diisi dengan nama Satker pemberi bantuan

(27) Diisi dengan nama PPK Satker pemberi bantuan

(28) Diisi dengan NIP PPK Satker pemberi bantuan

Pit. DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN

TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI,

TTD.

NIZAM
NIP 196107061987101001

Sail ai dengan aslinya


^i^irektorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi
m tfer ^^^idikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

o ✓
o
z ■ \:-v.

■: UJ
\ CV-
A
yT^ih^Srigj^^rj^darie
g^'g^§0^^^88102001

Anda mungkin juga menyukai