21
SALINAN
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi tentang Petunjuk Teknis
Bantuan Pemerintah Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Tahun 2021
selanjutnya disebut Bantuan Program PKW Tahun 2021 merupakan pedoman
bagi:
1. Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Dinas pendidikan kabupaten/kota atau Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Lembaga penyelenggara Program PKW;
4. Mitra (Dunia Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja lainnya, Asosiasi
Profesi, Organisasi Mitra Vokasi dan Pemangku Kepentingan bidang
pendidikan vokasi lainnya);
5. Auditor; dan pemangku kepentingan lainya,
dalam pengelolaan, penyelenggaraan, pertanggungjawaban, monitoring dan
evaluasi, pengawasan program bantuan pemerintah agar sesuai dengan tujuan
sistem pendidikan nasional dan prinsip-prinsip tepat sasaran, tepat guna,
tepat waktu, bermutu, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan
(akuntabel).
Pasal 2
Pasal 3
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal …… 2021
DIREKTUR JENDERAL,
WIKAN SAKARINTO
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Pengendali sub Koordinator Koordinator Direktur Kursus Sekretaris Ditjen
bidang Hukum bidang Hukum, Bidang Program dan Pelatihan Pendidikan Vokasi
Tatalaksana, dan dan Evaluasi
Kepegawaian
LAMPIRAN I
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
NOMOR …. TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH
PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN WIRAUSAHA
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa dasar pemikiran yang melatarbelakangi Direktorat Kursus dan
Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan memberikan dana bantuan pemerintah melalui Program
Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), yaitu:
1. Mayoritas tenaga kerja (58,77%/72,8 juta) memiliki tingkat pendidikan
rendah (lulusan SMP/sederajat kebawah) tanpa keterampilan yang
dibutuhkan pasar tenaga kerja (BPS, 2019).
2. Sistem pendidikan dan pelatihan vokasi saat ini belum menghasilkan
lulusan yang memadai dan memenuhi syarat untuk melakukan
pekerjaan dengan keterampilan tinggi.
3. Sistem pendidikan menghasilkan cukup banyak lulusan semi-terampil,
sementara pasar kerja memiliki kapasitas yang terbatas untuk
menyerap lulusan tersebut.
4. Pengembangan bidang keahlian di lembaga pendidikan dan pelatihan
vokasi belum sejalan dengan kebutuhan industri dan belum merespon
kebutuhan pasar.
5. Produktivitas tenaga kerja Indonesia relatif rendah (1,37%) jika
dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand (5,28%), Vietnam
(4,39%), dan Malaysia (2,16 %) (Sumber: APO, September 2018).
6. Rasio wirausaha di Indonesia meningkat 3,10%. Sebelumnya 1,67%
dari 225 juta penduduk.
7. Sasaran pendidikan vokasi berbasis kerjasama industri 0,78%/2,8 juta
sampai dengan tahun 2024 (Bappenas).
Fakta di atas adalah beberapa faktor yang memicu jumlah pengangguran
dan angkatan kerja Indonesia masih tinggi (jumlah pengangguran
sebanyak 7.05 juta orang, sedangkan jumlah angkatan kerja Indonesia
mencapai 133,56 juta merujuk data BPS tahun 2019), selain
meningkatnya jumlah angka putus sekolah.
Ada beberapa faktor penyebab yang mengakibatkan anak putus
sekolah, salah satunya adalah faktor kondisi ekonomi/kemiskinan (jumlah
kemiskinan sebesar 25,67 juta orang atau 9,66 % dari total penduduk
Indonesia merujuk data BPS, 2018). Kondisi ekonomi/kemiskinan
merupakan salah satu faktor yang sering mendasari anak tidak
melanjutkan pendidikan. Mereka putus sekolah karena kurangnya biaya,
sedangkan untuk menempuh pendidikan diperlukan biaya yang tidak
sedikit terlebih pada pendidikan formal. Sebagai upaya untuk
menanggulangi anak putus sekolah, pemerintah dalam hal ini
Kemendikbud melalui pendidikan vokasi menyediakan alternatif layanan
melalui kursus dan pelatihan. Sedangkan bentuk layanan yang disediakan
yaitu program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Pada tahun 2020
program PKW sudah diselenggarakan sebanyak 915 lembaga, jumlah
peserta 16.676 orang, program ini lebih mendekatkan pada link and match
dengan potensi pengembangan usaha daerah serta dukungan UMKM,
perbankan/ lembaga permodalan dan lembaga pemasaran.
A. Pengertian
Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) adalah layanan pendidikan
melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan,
keterampilan dan menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola
potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal untuk
berwirausaha dan merintis berdirinya usaha mandiri yang dibimbing oleh
mitra usaha.
B. Tujuan Program
Tujuan penyelenggaraan Program (PKW) sebagai berikut:
1. Memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, sikap dan pola pikir
berwirausaha melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental wirausaha
dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal
untuk berwirausaha.
2. Mendorong peserta didik dalam merintis berdirinya usaha mandiri yang
dibimbing oleh mitra usaha.
E. Hak Penyelenggara
1. Menerima dana bantuan PKW sesuai dengan standar yg sudah
ditetapkan
2. Menerima bimbingan teknis dari direktorat, Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, dan mitra UMKM, Perbankan serta pengelola
aplikasi pemasaran online
3. Memperoleh apresiasi pelaksanaan program tahunan dalam bentuk
lomba, penghargaan dan bantuan lain
F. Peserta Didik
Penerima bantuan PKW adalah warga masyarakat usia 15 s.d 25 tahun
dengan salah satu kriteria berikut:
1. Anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) atau lulus tidak melanjutkan
diprioritaskan pemegang KIP (Kartu Indonesia Pintar);
2. Warga masyarakat menganggur atau tidak memiliki pekerjaan, bukan
siswa atau mahasiswa yang sedang mengikuti pendidikan formal.
Khusus untuk lulusan diploma atau sarjana yang masih menganggur
wajib menyertakan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan.
3. Calon peserta wajib memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan
tidak sedang mengikuti program sejenis yang dibiayai pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah.
2. Kurikulum
Kurikulum Pendidikan Kecakapan Wirausaha disusun oleh satuan
pendidikan/Lembaga penyelenggara bersama UMKM/dunia industri,
dunia usaha, dan dunia kerja lainnya yang akan membimbing rintisan
usaha.
Kurikulum PKW minimal mencakup:
a. Pendidikan karakter kewirausahaan
b. Pendidikan bidang keterampilan yang akan diajukan
c. Pemasaran dan akses permodalan
d. Pengelolaan hasil usaha
3. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dilaksanakan secara teori dan praktik, serta
menggunakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kurikulum
yang ditetapkan. Proses pembelajaran dapat dilaksanakan di lembaga
penyelenggara dan/atau di dunia industri, dunia usaha, dan dunia
kerja lainnya
Proses pembelajaran antara 150-200 jam mencakup:
a. Pendidikan Teori maksimal 40% mencakup:
1) Pembelajaran Kewirausahan
2) Pembelajran Manajemen Usaha
3) Pembelajaran Teori Keterampilan
b. Praktek Keterampilan minimal 60% mencakup:
1) Praktek Keterampilan Vokasi
2) Evaluasi Pembelajaran
3) Magang (apabila ada)
4) Bimbingan Merintis Usaha
4. Instruktur terdiri dari:
a. Instruktur kewirausahan, manajemen usaha dapat dilaksanakan
oleh Lembaga penyelenggara bekerja sama dengan UMKM,
Perbankkan dan penyedia aplikasi pemasaran online
b. Instruktur keterampilan dapat dilakukan oleh Lembaga
penyelenggara bekerja sama dengan para professional yang diakui
oleh masyarakat dan dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja
lainnya
5. Sarana Prasarana Pembelajaran
Lembaga penyelenggara dan/atau dunia industri, dunia usaha, dan
dunia kerja lainnya menyediakan sarana dan prasarana yang
relevan dengan jenis keterampilan yang diajukan dan yang
dibutuhkan oleh dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja
lainnya atau pangsa pasar. Sarana dan Prasarana pembelajaran
dapat disediakan oleh mitra kerja (dunia industri, dunia usaha, dan
dunia kerja lainnya)
6. Peran Pemerintah Daerah dan Unit Kerja Lain
a. Membantu pembelajaran/ pelatihan, permodalan, pemasaran,
dan bimbingan untuk merintis usaha.
b. Membimbing administrasi pembelajaran
c. Melakukan pengawasan agar tidak terjadi penyelewengan teknis
dan anggaran
E. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran terdiri dari:
1. Evaluasi kemampuan dalam menguasai kewirausahaan,
pemasaran, dan pengelolaan hasil usaha
2. Evaluasi kompetensi/kemampuan menguasai bidang keterampilan
yang akan diusahakan.
3. Evaluasi dalam merintis usaha.
N Kegiatan Waktu
o Jan - Apr – Jul - Okt -
Mar Jun Sept Des
1 Sosialisasi - Koordinasi
2 Pembukaan Applikasi Proposal online PKW
3 Penilaian dan Penetapan calon penerima
Bantuan
4 Bimbingan Teknis Lembaga penerima
bantuan
5 Pemberkasan dan Pencairan
6 Pelaksaan Kegiatan PKW dilembaga
Penyelenggara
7 Monitoring penyelenggaraan PKW
8 Penerimaan Laporan PKW online
G. Publikasi
Lembaga penerima dana bantuan wajib mempublikasikan program PKW
melalui media yang dapat diakses/dilihat oleh masyarakat secara
umum seperti; media sosial, spanduk, brosur, atau bentuk lainnnya.
Contoh Spanduk:
Logo
Disini Diselenggarakan lembaga
Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
B. Penerima Bantuan
1. Kriteria Lembaga
Lembaga Penyelenggara Program PKW yang dapat mengajukan
proposal bantuan pemerintah ini adalah lembaga yang
menyelenggarakan program kursus dan pelatihan meliputi:
a. Satuan Pendidikan Nonformal (Lembaga Kursus dan
Pelatihan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, dan
Sanggar Kegiatan Belajar).
b. Satuan Pendidikan Formal (Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), Politeknik, Akademi Komunitas dan Perguruan
Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi).
c. Organisasi/Lembaga yang menyelenggarakan program
keterampilan dan kewirausahaan.
Penyelenggara program PKW wajib memiliki kerja sama dengan
Dunia Usaha Menengah, Usaha Kecil, Usaha Mikro (UMKM)
dalam bentuk Perjanjian Kerja sama/MoU yang berisi tentang
kerja sama untuk:
a. Penyusunan dan penyelarasan kurikulum program PKW;
b. Pemanfaatan instruktur dari UMKM;
c. Pemanfaatan sarana dan prasarana dengan UMKM;
d. Pendampingan Usaha;
e. Evaluasi peserta didik PKW.
2. Persyaratan penerima bantuan sebagai berikut:
N Tipe B (Silver)
Tipe A (Platinum)
o
1 Khusus Satuan Pendidikan Khusus Satuan Pendidikan
. Memiliki ijin dari pemerintah Memiliki ijin dari pemerintah
daerah dan memiliki NPSN daerah dan memiliki NPSN
2 Khusus Satuan Pendidikan Khusus Satuan Pendidikan
. Terakreditasi A dan B Terakreditasi
3 Memiliki MoU dengan UMKM Memiliki MoU dengan UMKM
.
4 Memiliki struktur organisasi Memiliki struktur organisasi
. yang jelas yang jelas
5 Memiliki kepengurusan yang Memiliki kepengurusan yang
. profesional profesional
6 Memiliki instruktur yang sudah Memiliki instruktur yang sudah
. memiliki sertifikat yang diakui memiliki sertifikat yang diakui
secara nasional maupun secara nasional
internasional
7 Memiliki peralatan praktek Memiliki peralatan praktek
. minimal yang dipersyaratkan minimal yang dipersyaratkan
8 Lembaga tersebut sudah -
. memiliki teaching factory/ unit
usaha yang dimanfaatkan untuk
pembelajaran peserta didik
9 Memiliki produk dari unit usaha -
. tersebut di atas yang telah
dihilirisasi ke pasar atau dunia
industri/dunia usaha/dan dunia
kerja lainnya
1 Memiliki gedung tersendiri terdiri Memiliki gedung sendiri atau
0 dari sewa minimal 2 tahun, terdiri
. a. Ruang kantor dari :
b. Ruang pembelajaran a. Ruang kantor
c. Ruang praktek, Laboratorium b. Ruang pembelajaran
d. Teaching factory c. Ruang praktek, Laboratorium
e. Ruang pendidik d. Ruang pendidik
f. Ruang perpustakaan e. Ruang perpustakaan
g. Tempat ibadah f. MCK
h. Tempat parkir g. Memiliki bukti kerja sama
i. MCK dengan dunia industri, dunia
j. Ruang IT usaha, dan dunia kerja lainnya
k. Sudah berstandar dunia dalam bentuk MoU atau yang
industri, dunia usaha, dan sejenis
dunia kerja lainnya
l. Memiliki bukti kerja sama /
hubungan internasional
dengan dunia industri, dunia
usaha, dan dunia kerja
lainnya dalam bentuk MoU
atau yang sejenis)
A. Pengajuan Proposal
1. Sosialisasi dan Pengusulan
Pengajuan proposal dimulai setelah petunjuk teknis program PKW
resmi diterbitkan dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Direktorat Kursus dan Pelatihan melakukan penyebarluasan
informasi/ petunjuk teknis melalui:
1) Laman resmi https://kursus.kemdikbud.go.id atau
https://banper.binsuslat.kemdikbud.go.id
2) Cetakan petunjuk teknis program PKW secara terbatas.
b. Direktorat Kursus dan Pelatihan melakukan kegiatan
sosialisasi secara Daring atau tatap muka.
c. Lembaga calon penyelenggara memasukan proposal sesuai
prosedur di bawah ini :
PROPOSAL ONLINE
PKW
a. Laporan dana telah
diterima
b. Laporan pelaksanaan
pembelajaran harian
entry foto/video
c. Laporan keterlibatan
UMKM, Lembaga
Perbankan, dan Unit
Pemasaran
d. Pendampingan Rintisan
Usaha
e. Penyusunan
Administrasi
B. Pencairan bantuan
Pencairan dana bantuan PKW dapat dilakukan melalui mekanisme:
1. Pembayaran Langsung (LS); atau
2. Uang persediaan (UP).
C. Penyaluran bantuan
Penyaluran dana bantuan PKW dilakukan melalui transfer ke rekening
penerima bantuan.
2. Sanksi
Penyelenggara program PKW akan dikenai sanksi apabila melakukan
pelanggaran yang tidak sesuai petunjuk teknis dan MoU yang disepakati,
berupa:
1. Teguran kepada lembaga penyelenggara dan ditembuskan ke dinas
pendidikan dan aparat penegak hukum.
2. Diminta untuk mengembalikan dana bantuan yang sudah diterima ke
kas negara sekaligus pemberian black list kepada lembaga yang
bersangkutan.
3. Dilakukan pemblokiran NPSN lembaga yang bersangkutan untuk
tidak bisa mengakses bantuan dan program-program lain di
lingkungan Direktorat Kursus dan Pelatihan.
DIREKTUR JENDERAL,
WIKAN SAKARINTO
FORMAT ISIAN
Format 1: Contoh Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah
Materai
Rp. 10.000,-
...................................... (15)
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
Pada hari ini ............... Tanggal ........... Bulan .................... Tahun……. Kami yang
bertanda tangan dibawah ini :
A. Nama peserta didik :
1..................... 5....................
2..................... 6....................
3..................... 7....................
4..................... 8....................
Selaku penerima barang program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang
diselenggarakan oleh lembaga ...................... Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
B. Nama : ___________________________________
Jabatan : ___________________________________
Nama Lembaga : ___________________________________
Alamat lembaga : ___________________________________
Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA menyerahkan barang kepada PIHAK PERTAMA, dan PIHAK PERTAMA
menyatakan telah menerima barang dari PIHAK KEDUA berupa sesuai daftar terlampir :
No Jenis Barang Jumlah
1 ...... …...
2 ….. …...
dst …… ……
Demikianlah berita acara serah terima barang ini dibuat oleh kedua belah pihak. PIHAK
PERTAMA menerima barang-barang tersebut dalam keadaan baik dan cukup. Sejak
penandatanganan berita acara ini maka barang tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK
PERTAMA dan wajib, memelihara/merawat dengan baik serta dipergunakan untuk
keperluan.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA TANDA TANGAN
Catatan:
* Jika barang diberikan perorangan maka berita acara ini dibuat dan ditandatangani
Perorangan diatas materai 10.000
* Jika barang diberikan perkelompok maka berita acara ini ditandatangai oleh ketua
Kelompok diatas materai 10.000
Format 4 : Pakta Integritas
PAKTA INTEGRITAS
Dalam rangka Pengelolaan Dana Bantuan Program PKW pada Direktorat Kursus
dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Saya yang bertanda
tangan di bawah ini, menyatakan bahwa:
1. Tidak akan melakukan praktik Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN);
2. Sanggup melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila
mengetahui ada indikasi KKN di dalam Pengelolaan Dana Bantuan Program
PKW ini;
3. Melaksanakan tugas secara bersih, transparan, profesional, dan akuntabel
dengan mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya secara optimal,
untuk memberikan hasil kerja terbaik mulai dari perencanaan, pelaksanaan
dan penyelesaian program;
4. Apabila melanggar hal-hal yang telah dinyatakan dalam Pakta Integritas ini,
kami bersedia dikenakan sanksi hukum, moral, dan/atau sanksi administrasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
………….………………............ ……………………….………..
DIREKTUR JENDERAL,
WIKAN SAKARINTO
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Pengendali Koordinator Koordinator Direktur Sekretaris
sub bidang bidang Hukum, Bidang Kursus dan Ditjen
Hukum Tatalaksana, dan Program dan Pelatihan Pendidikan
Kepegawaian Evaluasi Vokasi
Demi kemajuan bangsa dan negara kita, mari bersama-sama kita laksanakan
program ini dengan sebaik-baiknya. Jangan Takut Lapor Kasus Pungli. Jika
dinilai sudah memiliki cukup bukti, laporan akan diteruskan ke kelompok
kerja (pokja) penindakan. Laporan yang dinilai belum memiliki cukup bukti
akan ditangani oleh pokja intelijen. Silahkan lapor dengan menghubungi:
SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR
Jl. Medan Merdeka Barat No. 15 Jakarta Pusat 10110
Email : lapor@saberpungli.id
Call Center : 0821 1213 1323
SMS : 1193
Telp : 0856 8880 881 / 0821 1213 1323
No Fax : 021-3453085
Website : www.saberpungli.id
Jadikanlah wadah ini sebagai alat aspirasi rakyat yang disampaikan dengan
bahasa, sudut pandang, dan dukungan positif. Wadah ini terbuka untuk
siapapun yang hendak melakukan pelaporan. Apabila ada kekurangan dan
keterbatasan dalam hal proses pelaporan di aplikasi kami, mohon
diinformasikan agar segera dilakukan perbaikan.
DILARANG MEMBERIKAN HADIAH, UANG, BARANG ATAU SEJENISNYA KEPADA SIAPAPUN YANG TERKAIT
DENGAN BANTUAN PEMERINTAH PADA DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN