KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DANPRODUKTIVITAS
Jln. Jend.Gatot Subroto Kav.51 Lantai 6 A Telp.62-21 52961311 Fax. 62-21 52960456
Jakarta Selatan - Indonesia 12950
i
KATA PENGANTAR
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal, 21 Januari 2019
Direktur Jenderal,
Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas
ii
E. Mekanisme Pencairan Bantuan ............................................... 17
F. Ketentuan Perpajakan............................................................. 21
G. Pengembalian Dana Bantuan .................................................. 21
H. Sanksi .................................................................................... 21
BAB V PELAKSANAAN PELATIHAN .......................................................... 23
A. Persiapan ............................................................................... 23
B. Pelaksanaan .......................................................................... 24
BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ................................. 26
A. Monitoring .............................................................................. 26
B. Evaluasi ................................................................................. 26
C. Pelaporan ................................................................................ 27
BAB VII PENUTUP ..................................................................................... 29
LAMPIRAN II Pembagian Wilayah ............................................................... 30
LAMPIRAN III Daftar Lampiran .................................................................... 43
Format 1 Sistematika Proposal Permohonan Bantuan Program
Pelatihan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS)................. 44
Format 2 Surat Pemberitahuan Penerima Bantuan .............................. 47
Format 3 Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pekerjaan
Bantuan Program Pelatihan ................................................. 48
Format 4 Surat Perjanjian Kerja Sama ................................................ 49
Format 5 Rencana Pengeluaran Dana Bantuan ................................... 56
Format 6 Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja........................... 57
Format 7 Contoh Kuitansi .................................................................... 59
Format 8 Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ........................... 60
Format 9 Laporan Pertanggungjawaban Dana Bantuan Program
Pelatihan............................................................................... 62
Format 10 Berita Acara Serah Terima Pekerjaan .................................... 65
Format 11 Kerangka Laporan Teknis...................................................... 68
Format 12 Contoh SK Penyelenggaraan Pelatihan ................................. 69
Format 13 Surat Keputusan Penutupan Pelatihan ................................. 73
Format 14 Contoh Program Pelatihan .................................................... 77
Format 15 Contoh Daftar Hadir Peserta ................................................. 79
Format 16 Contoh Daftar Hadir Instruktur ............................................ 80
Format 17 Contoh Jadwal Pelatihan....................................................... 81
iii
Format 18 Contoh Daftar Jam Melatih Instruktur .................................. 82
Format 19 Contoh Formulir Tanda Terima Perlengkapan Peserta ........... 83
Format 20 Contoh Formulir Tanda Terima Konsumsi Peserta ................. 84
Format 21 Contoh Daftar Penggunaan Bahan Latihan .......................... 85
Format 22 Contoh Formulir Daftar Nilai Akhir ...................................... 86
Format 23 Contoh Formulir Tanda Terima Sertifikat ............................. 87
Format 24 Contoh Rencana Pelaksanaan Pelatihan ............................... 88
Format 25 Contoh Sertifikat Pelatihan .................................................. 89
Format 26 Contoh SSP .......................................................................... 90
iv
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
v
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
PerbendaharaanNegara (LembaranNegara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4637);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5423);
7. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang
Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19);
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
1191) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1736);
vi
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 586);
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 662)sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 8
Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 750);
11. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Bidang Pelatihan Kerja (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1310) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Nomor 9 Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 751);
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1340)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);
13. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 17 Tahun
2016 tentang Tata Cara Perizinan dan Pendaftaran
Lembaga Pelatihan Kerja (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 712);
14. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 20 Tahun
2018 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan dan
Barang Milik Negara Bidang Ketenagakerjaan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1626);
vii
15. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 25 Tahun
2018 tentang Pedoman Penyaluran Bantuan
Pemerintah Bidang Ketenagakerjaan
(BeritaNegaraRepublikIndonesia Tahun 2018 Nomor
1803);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Januari 2019
Desember
DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS,
viii
ix
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALPEMBINAAN
PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
NOMOR KEP. 16/LATTAS/I/2019
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PROGRAM
PELATIHAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA SWASTA
(LPKS) TAHUN ANGGARAN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isu Revolusi Industri 4.0 juga menangkap perhatian dan prioritas
global kita untuk dipecahkan. Revolusi Industri 4.0 lebih menekankan
pada demand produksi barang dan jasa dengan cara yang lebih individual
dan spesifik dibanding mekanisme produksi berbasis supply yang masif.
Dengan demikian Revolusi Industri 4.0 ini memberi banyak tantangan
baik transformasi keterampilan, transformasi pekerjaan, dan transformasi
masyarakat.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan
bahwa setelah berfokus pada pembangunan infrastruktur pada 2015-
2017, maka pada tahun 2019 Indonesia harus fokus pada pengembangan
SDM melaluipendidikan dan pelatihan kejuruan (vocational education and
training). Hal ini merangsang tidak hanya pemerintah, namun juga dunia
usaha dan masyarakat, untuk bersama-sama fokus menyiapkan pasokan
tenaga kerja berkualitas dalam jumlah yang masif agar mampu
meningkatkan daya saing nasional kita.
Sementara itu, berdasarkan data BPS pada bulan Agustus2019,
bahwa dari jumlah angkatan kerja Indonesia sebanyak 131,01 juta orang,
terdapat 124,01 juta orang bekerja dan 7,00 juta orang (5%) yang
menganggur, dengan komposisi TPT : SD = 2,34 %, SMP = 4,30 %, SMA =
7,06 %, SMK = 11,24 %, Diploma = 6,02% dan Universitas = 6,30 %. Dari
124,01juta orang Indonesia yang bekerja, sebanyak 72,89 juta orang
1
(58,78 %) di antaranya berpendidikan sekolah menengah pertama (SMP)
dan sekolah dasar (SD). Adapun tenaga kerja berpendidikan Sekolah
Menengah Atas (SMA) berjumlah 22,33 juta orang (18,01 %), masih jauh
lebih banyak daripada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
berjumlah 13,68 juta orang (9,40 %).
Dengan kondisi ketenagakerjaan seperti tersebut di atas, maka
perlu dicarikan solusi yang tepat agar SDM Indonesia mampu bersaing
dan memenangkan persaingan dengan tenaga kerja asing untuk mengisi
kebutuhan pasar kerja dalam dan luar negeri. Salah satu solusi untuk
percepatan kompetensi tenaga kerja Indonesiasebagaimana arahan Bapak
Presiden, yaitu melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi yang
melibatkan lembaga pelatihan kerja milik Pemerintah maupun
swasta/industri.
Oleh karena itu dalam rangka percepatan peningkatan kompetensi
tenaga kerja Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan terus memacu
peran LPKS/yayasandan organisasi kemasyarakatan yang bergerak di
bidang pengembangan SDM dengan memberikan stimulan berupa
bantuan pogram pelatihan.Bantuan tersebut digunakan oleh LPKS untuk
melaksanakan kegiatan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri. LPKS yang
menyelenggarakan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja ke
luar negeri biasa dikenal dengan sebutan BLKLN (Balai Latihan Kerja
Luar Negeri). Lembaga-lembaga tersebut didorong sebagai pelaksana
pelatihan berbasis kompetensi agar masyarakat di sekitarnya memiliki
aksesibilitas untuk meningkatkan kompetensi yang sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja sehingga mampu mengisi kebutuhan tenaga kerja
baik di dalam maupun di luar negeri. Inilah yang dinilai dapat menjadi
alternatif dalam menjawab tantangan dalam menyiapkan kebutuhan
sumber daya manusia Indonesia secara masif.
PenyaluranBantuan Program Pelatihan Lembaga Pelatihan Kerja
Swasta (LPKS) Tahun Anggaran 2019ini menggunakan mekanisme
bantuan pemerintah pada kementerian negara/lembaga, sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
2
173/PMK.05/2016 tentang mekanisme pelaksanaan anggaran bantuan
pemerintah pada kementerian negara/lembaga, yaitu bantuan yang tidak
memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada
perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/non
pemerintah.
B. Dasar Hukum
3
7. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 19);
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata
Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 1191)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1736);
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun
2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis
Kompetensi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 586);
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 662), sebagaimana
telah diubah dengan Peratutran Menteri Ketenagakerjaan Nomor 8
Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
750);
11. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan
Kerja (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1310),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 9 Tahun 2018 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 751);
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1340), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745)
13. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 17 Tahun 2016 tentang
Tata Cara Perizinan dan Pendaftaran Lembaga Pelatihan Kerja (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 712);
4
14. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara Bidang
Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1626);
15. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 25 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyaluran Bantuan Pemerintah Bidang Ketenagakerjaan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1803);
C. Tujuan
1. Sebagai acuan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan dalam mengelola serta mempertanggung-
jawabkan dana bantuan secara efektif dan efesien.
2. Memberikan pemahaman kepada semua pihak terkait pengelolaan
anggaran Bantuan Program Pelatihan LPKSdalam menjalankan
tugasnya;
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas, ketertiban, transparansi serta
akuntabilitas pengelolaan Bantuan Program Pelatihan LPKSlingkup
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas;
D. Sasaran
1. Meningkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
evaluasi dan pelaporan;
2. Meningkatnya pemahaman pelaksana dan pihak terkait tentang
pengelolaan anggaran Bantuan Program Pelatihan LPKS;
3. Meningkatnya koordinasi dan keterpaduan dalam pelaksanaan
Bantuan Program Pelatihan LPKS;
4. Terlaksananya pengelolaan dan penyaluran bantuan pemerintah
secara tepat waktu dan tepat sasaran;
E. Pengertian
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada lembaga
pemerintah dan non pemerintah;
5
2. Bantuan Program Pelatihan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta
(LPKS)adalah bantuan dana dari Kementerian Ketenagakerjaan yang
diberikan kepada LPKS/yayasan/organisasi kemasyarakatan yang
bergerak di bidang pengembangan SDM untuk membiayai kegiatan
pelatihan berbasis kompetensi.
3. Lembaga Penerima Bantuan adalah lembaga yang telah memenuhi
persyaratan sebagai penerima bantuan berdasarkan hasil penilaian
dan/atau verifikasi, yang ditetapkan melalui Keputusan Kuasa
Pengguna Anggaran BLK UPTP Pembina;
4. Lembaga Pelatihan Kerja Swasta yang selanjutnya disebut dengan
LPKS adalah badan hukum atau perorangan yang memenuhi
persyaratan untuk melaksanakan pelatihan kerja;
5. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah
Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas
pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga
bersangkutan;
6. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah
pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan
sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran
pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan;
7. Pejabat Pembuat Komitmen selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang diberi kewenangan oleh KPA untuk mengambil keputusan
dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas
beban APBN;
8. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya
disebut PP-SPM adalah pejabat yang diberi kewenanganoleh KPA
untuk melakukan pengujian atas surat permintaan pembayaran dan
menerbitkan surat perintah membayar;
9. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi
lini Kementerian Negara/Lembaga atau unit organisasi Pemerintah
Daerah yang melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/Lembaga
dan memiliki kewenangan dan tanggungjawab sebagai PA;
10. Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan selanjutnya disingkat UPTP
adalah Unit Pelaksana Teknis sebagai pelaksana tugas teknis
6
operasional dan/atau tugas teknis penunjang Kementerian
Ketenagakerjaan;
11. BLK UPTP Pembina adalah adalah Unit Pelaksana Teknis Bidang
Pelatihan Kerja yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Direktorat Jenderal yang bertugas untuk membina LPKS/yayasan
dan organisasi kemasyarakatan yang bergerak dibidang
pengembangan sumber daya manusia di wilayahnya;
12. Perjanjian Kerjasama yang selanjutnya disebut PKS adalah
perjanjian tertulis antara PPK BLK UPTP Pembina dengan pimpinan
LPKS dan diketahui oleh KPA BLK UPTP Pembina;
13. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang Negara yang
ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar
seluruh pengeluaran negara;
14. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan
dan Produktivitas di Kementerian Ketenagakerjaan;
7
BAB II
PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
A. Tujuan
1. Memberikan bekal kompetensi bagi calon tenaga kerja sehingga
mampu mengisi peluang kerja dan/atau meningkatkan kompetensi
tenaga kerja;
2. MendorongLPKS/yayasan/organisasi kemasyarakatan yang bergerak
dibidang pengembangan SDM, untuk turut berpartisipasi dalam
rangka peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan kerja;
3. Memperluas akses dan mutu pelatihan kerja bagi masyarakat untuk
dapat mengikuti pelatihan berbasis kompetensi di
LPKS/yayasan/organisasi kemasyarakatan yang bergerak dibidang
pengembangan SDM.
C. Proses Pelatihan
Proses pelatihan berbasis kompetensi di LPKS/yayasan/organisasi
kemasyarakatan yang bergerak dibidang pengembangan SDM
diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pelatihan mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga
8
Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi;
2. Durasi pelatihan mengacu pada program pelatihan yang diterbitkan
oleh Direktorat Bina Standardisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja
atau program pelatihan yang disusun oleh LPKS bersama DUDI dan
telah disetujui oleh BLK Pembina dan/atau Direktorat Bina
StandardisasiKompetensi dan Pelatihan Kerja;
3. Materipelatihan meliputipengetahuan,keterampilan, pendidikan
karakter (soft skills)dan pengetahuan tentang kesehatan dan
keselamatan kerja;
4. Persentasemateri pelatihan sekitar 30% materi pengetahuan dan
sekitar 70% materi keterampilan.
D. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan Bantuan Program Pelatihan LPKSadalah:
1. Tersalurnya Bantuan Program Pelatihan LPKSuntuk kegiatan
pelatihan berbasis kompetensi sebanyak 13.008(tiga belas ribu
delapan) orang;
2. Peserta pelatihan menyelesaikan program pelatihan dengan tuntas;
3. Peserta pelatihan dapat bekerja di dunia industri atau berwirausaha
secara bertahap;
4. Tersusunnya laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan Bantuan
Program Pelatihan baik laporan keuangan maupun fisik yang
akuntabel.
9
BAB III
TATA CARA PEMBERIANBANTUAN PROGRAM PELATIHAN
LEMBAGA PELATIHAN KERJA SWASTA (LPKS)
A. AsasPelaksanaan
Pelaksanaan bantuan program pelatihan LPKSTahun 2019
didasarkan pada komitmen peningkatan mutu, tata kelola dan
optimalisasi layanan yang efektif dan efisien. Oleh karenanya harus
memiliki asas yang menjadi pegangan dalam pelaksanaan bantuan,
meliputi:
a. Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan
daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam
waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah
ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang
maksimum;
b. Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah
ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya;
c. Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada perencanaan
dana yang akan digunakan, pelaksanaandan pelaporan;
d. Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait
sehingga dapat dipertanggungjawabkan atas bantuan yang
diberikan;
e. Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat untuk
mendukung kegiatan pelatihan kerja.
B. Pemberi Bantuan
Bantuan Program Pelatihan LPKSTahun Anggaran 2019 bersumber dari
Anggaran Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)UPTP, yaitu;
1. Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bandung;
2. Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi;
3. Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang;
4. Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang;
5. Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan;
6. Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar;
7. Balai Latihan Kerja (BLK) Surakarta,;
10
8. Balai Latihan Kerja (BLK) Banda Aceh;
9. Balai Latihan Kerja (BLK) Padang;
10. Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda;
11. Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Timur;
12. Balai Latihan Kerja (BLK) Ternate;
13. Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari;
14. Balai Latihan Kerja (BLK) Sorong; dan
15. Balai Latihan Kerja (BLK) Ambon;
C. Penerima Bantuan
Penerima Bantuan adalah LPKS/BLKLN/yayasan/organisasi kemasyara-
katan yang bergerak di bidang pengembangan SDM yang memenuhi per-
syaratan berdasarkan hasil penilaian dan/atau verifikasi, serta ditetap-
kan melalui Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran BLK UPTP Pembina.
11
9. Memiliki Instruktur yang sesuai dengan bidang kejuruan dan Tenaga
Pelatihan.
10. Memiliki sarana dan prasarana pelatihan yang digunakan minimal
memenuhi persyaratan teknis, baik dari segi jumlah dan kualitas
yang diperlukan dalam proses pelatihan, diantaranya: 1) ruang
belajar teori dan praktik; 2) peralatan praktik sesuai dengan bidang
keahlian/keterampilan yang diajarkan; dan 3) alat peraga.
E. BentukBantuan
12
c. Koordinasi dengan instansi pembina
d. Penggandaan dan pengiriman laporan
e. Honorarium panitia pelaksana
f. Honorarium tim rekrutmen
g. Dokumentasi
h. Pembuatan spanduk
Keterangan:
Dana bantuan digunakan untuk membayar pelaksanaan kegiatan
pelatihan di LPKS/yayasan/organisasi kemasyarakatan yang bergerak
dibidang pengembangan SDM mengacu pada komponen-komponen
tersebut diatas dan besaran biaya beberapa komponen ditetapkan sebagai
berikut:
13
H. Diagram Alir Pemberian Bantuan Program Pelatihan
Mulai
N N
Ditolak SK Penetapan
Pemberitahuan
Surat Pernyataan
Kesanggupan
PKS
Pencairan
Tahap I
Diberikan N Penilaian
sanksi Kinerja
Y
Pelaksanaan
Kegiatan Pencairan
Pelatihan Tahap II
Laporan Tahap II
dan Laporan
Akhir
14
BAB IV
TATA CARAPENETAPAN PENERIMA BANTUAN DAN
MEKANISME PENCAIRAN BANTUANPROGRAM PELATIHAN
LEMBAGA PELATIHAN KERJA SAWSTA (LPKS)
A. Pengajuan Proposal
B. Penilaian Proposal
15
Verifikasi.Verifikasi dilakukan melalui pembuktian kesesuaian
proposal dengan kondisi lapangan ke lokasi lembaga pemohon
dan/atau melalui klarifikasi keabsahan seluruh data yang diajukan
lembaga pemohon. Hasil verifikasi tersebut berupa rekomendasi
untuk menentukan layak tidaknya lembaga pemohon menerima
bantuan program pelatihan.
16
Setelah Lembaga Penerima Bantuan ditetapkan, maka Penerima Bantuan
menandatangani Surat Pernyataan Kesanggunan Melaksanakan
Pekerjaan Bantuan Program Pelatihan LPKS dan Perjanjian Kejasama
antara PPK dengan pimpinan LPKS/yayasan/organisasi kemasyarakatan
yang bergerak dibidang pengembangan SDM yang memuat hal-hal
sebagai berikut.
1. hak kewajiban kedua belah pihak;
2. jumlah bantuan program pelatihan;
3. tata caradan syarat penyaluran bantuan;
4. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menggunakan
bantuan sesuai rencana yang telah disepakati;
5. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menyetorkan sisa
dana yang tidak digunakan ke Kas Negara;
6. sanksi; dan
7. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah
pekerjaan selesai.
17
perjanjian kerja sama ditandatangani oleh penerima bantuan dan
PPK.
2. PencairanTahap II adalah sisa dari setiap paket dana Bantuan
Program Pelatihan yang akan diberikan, apabila dana pada Tahap I
telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80% dan telah
disetujui oleh Tim Monitoring dan Evaluasi yang ditugaskan;
3. Pencairan dana bantuan dengan mekanisme transfer melalui
penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP), Surat Perintah
Membayar (SPM) dan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D).
18
Usulan Rencana
Pengeluaran PPK BLK UPTP
LPKS Dana Bantuan Pembina
(RPDB) Tahap I
PKS
Kuitansi
NPWP
Rekening Koran
SPTJB
Pengujian
RPDB
Transfer dana
BantuanTahap I
19
f. Surat Pernyataan Kesanggupan Penerima Bantuan
melaksanakan dan melaporkan bantuan;
g. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB) yang
ditandatangani oleh pimpinan lembaga penerima bantuan.
h. Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan (sebagaimana
Lampiran III Format 8);
i. Fotocopy NPWP a.n. Lembaga Penerima Bantuan;
j. Fotocopy Rekening koran a.n. lembaga yang sama dengan nama
lembaga di NPWP;
k. Berita Acara perhitungan penggunaan dana bantuan Tahap I;
2. Dokumen pengajuan pencairan dana yang telah lengkap akan
diproses lebih lanjut seperti pada pencairan Tahap I oleh PP-SPM.
3. Dokumen tersebut diuji/diperiksa oleh PPK, jika sudah disetujui
makaPPK akan menerbitkan SPP;
4. SPP tersebut disampaikan kepada PP-SPM (Pejabat Pembuat Surat
Perintah Membayar) untuk diproses lebih lanjut oleh Bagian
Keuangan untuk selanjutnya diproses pencairannya.
5. Setelah pencairan Tahap II diberikan, Penerima Bantuan wajib
menyelesaikan dan melaporkan seluruh penggunaan dana bantuan
program pelatihan berdasarkan bukti yang sah sesuai dengan
petunjuk teknis ini kepada Kepala BLK UPTP Pembina.
Pengujian
RPDB Tahap II
Transfer dana
BantuanTahap II
20
Gambar 3 : Mekanisme Pencairan Bantuan Tahap II
21
F. Ketentuan Perpajakan
1. Pemungutan pajak merupakan tanggung jawab lembaga penerima
bantuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Disarankan kepada Lembaga Penerima Bantuan untuk bertransaksi
dengan Pengusaha Kena Pajak dalam belanja yang dikenakan pajak
pertambahan nilai dan menyimpan seluruh bukti pajak yang telah
disetorkan.
3. Diwajibkan untuk memotong pajak penghasilan atas setiap transksi
yang dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan
perpajakan dan menyimpan bukti setor dan bukti potong.
H. Sanksi
Lembaga penerima bantuan wajib melaksanakan pengelolaan keuangan
dan kegiatan sesuai Petunjuk Teknis. Apabila Lembaga Penerima
Bantuan tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis
dan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka:
22
1. Jika terindikasi kesalahan administratif maka akan dilaporkan
Kepada Inspekorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan untuk
dilakukan Audit Dengan Tujuan Tertentu.
2. Jika pelanggarannya bersifat indikasi tindak pidana dan/atau
perdata, penerima bantuan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Jika pelanggarannyabersifat administratif maka penerima bantuan
dikenakan sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan
sejenis sampai batas waktu yang tidak ditentukandari Dirjen
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian
Ketenagakerjaan.
23
BAB V
PELAKSANAAN PELATIHAN
A. Persiapan
1. Persiapan administrasi
a. Penyusunan Kepanitiaan Pelaksanan Pelatihan
Pada setiap pelatihan perlu dibentuk panitia pelaksana pelatihan
dan dalam kepanitiaan harus ditetapkan dengan jelas tugas dan
tanggung jawabnya. Susunan kepanitiaan terdiri atas
Penanggungjawab, Penyelenggara dan Instruktur. Surat
Keputusan ditetapkan dan ditandatangani oleh Kepala
LPKS/yayasan/organisasi yang bergerak dibidang pengembangan
sumber daya manusia.
b. Penyiapan Formulir/Blanko Isian
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan pelatihan perlu disiapkan
formulir sebgai berikut:
1) Formulir biodata peserta;
2) Formulir biodata Instruktur;
3) Formulir daftar hadir peserta pelatihan;
4) Formulir daftar hadir Instruktur;
5) Formulir Tanda Terima Perlengkapan Peserta;
6) Formulir Tanda Terima Sertifikat Peserta;
7) Formulir Penggunaan Bahan Latihan;
2. Persiapan teknis
a. Persiapan Peserta Pelatihan
Sebelum pelatihan dimulai penyelenggara pelatihan harus
melakukan pengumpulan data dan informasi untuk menentukan
siapa peserta pelatihan. Penetapan peserta mencakuprekrutmen
24
dan seleksi peserta, latar belakang pendidikan peserta, asal
peserta dan persyaratan lainnya yang diperlukan.
b. Persiapan Tenaga Instruktur danTenaga Pelatihan
Persiapan tenaga instruktur dan tenaga pelatihan meliputi
penelaahan kurikulum dan silabus, penetapan dan penugasan
kepada Instruktur dan tenaga pelatihan yang akan
menyelenggarakan pelatihan.
c. Persiapan Sarana Pelatihan
Kegiatan yang termasuk dalam persiapan sarana pelatihan
mencakup :
1) penyiapan program pelatihan;
2) penyiapan tempat pelatihan;
3) pembuatan jadwal pelatihan;
4) pengumpulan materi pelatihan;
5) penyusunan panduan praktek;
6) penyiapan peralatan dan bahan praktek;
7) penyiapan alat bantu pengajaran;
8) penyiapan alat tulis untuk pelatihan;
9) penyiapan akomodasi dan konsumsi;
10) penyiapan tempat praktek; dan
11) penyiapan dokumentasi.
B. Pelaksanaan
25
3. Pelaksanaan evalusi atau penilaian terhadap capaian kompetensi
peserta;
4. Penyelesaian administrasi pelatihan;
5. Penutupan dan pemberian sertifikat.
26
BAB VI
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Monitoring
Monitoringdilakukan dalam rangka pemantauan, pembinaan,
mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan pelatihan, identifikasi
permasalahan serta antisipasi upaya pemecahannya selama kegiatan
pelatihan kerja sejak tahap persiapan, penyelenggaraan sampai dengan
berakhirnya pelaksanaan kegiatan. Kegiatan monitoring dilakukan oleh
BLK UPTP Pembina dan/atau Direktorat Bina Standardisasi Kompetensi
dan Pelatihan Kerja untuk memastikan pelaksanaan kegiatan bantuan
program pelatihan dapat dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis
yang telah ditentukan, transparan dan akuntabel.
B. Evaluasi
Evaluasi merupakan rangkaian kegiatan membandingkan realisasi
masukan (input), keluaran (output) dan hasil terhadap rencana yang telah
dibuat. Selain itu evaluasi bertujuan untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan bantuan program pelatihan, efisiensi dan ketepatan
penggunaan anggaran serta kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam
pelaksanaan kegiatan pelatihan. Evaluasi juga dimaksudkan untuk
melihat dari sisi manfaat bantuan program pelatihan terhadap
masyarakat dalam upaya untuk peningkatan kualitas SDM. Hasil
27
evaluasi dapat juga dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan
kebijakan dalam penyaluran bantuan pemerintahdi masa yang akan
datang.
C. Pelaporan
Pelaporan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan Bantuan Program Pelatihan Lembaga Pelatihan
Kerja Swasta. Laporan terdiri atas laporan pertanggungjawaban keuangan
dan laporan teknis pelaksanaan kegiatan pelatihan (laporan fisik) yang
dilaksanakan di LPKS. Semua laporan dibuat rangkap 2 (dua) dan
disampaikan secara tertulis kepada PPK/KPA BLK UPTP Pembina dengan
melampirkan bukti-bukti yang sah.
1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan dokumen pertanggungjawaban
penggunaan dana Bantuan Program Pelatihan LPKS. Dokumen
laporan Tahap I dibuat sebagai pertanggungjawaban penggunaan
dana yang telah dicairkan pada Tahap I dan merupakan salah satu
persyaratan untuk pencairan bantuan Tahap II. Sedangkan
dokumen laporan Tahap II merupakan pertanggungjwaban
penggunaan dana keseluruhan dana yang telah diterima.
Dokumen laporan keuangan meliputi:
1. Laporan Pertanggungjawaban Dana Bantuan Program Pelatihan
Lembaga Pelatihan Kerja Swasta(sebagaimana Lampiran III
Format 8);
2. Rekap seluruh pengeluaran dan belanja dalam rangka
pelaksanaan pelatihan(sebagaimana Lampiran III Format 10);
3. Kuitansi bukti penerimaan uang tahap kesatu dan/atau kedua
yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan
PPK(sebagaimana Lampiran III Format 7);.
4. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh
penanggung jawab Penerima Bantuan dan PPK(sebagaimana
Lampiran III Format 9);
5. Semua bukti-bukti pengeluaran/penggunaan dana bantuan
(kuitansi asli dan bukti pemotongan pajak);
6. Bukti setor ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa
bantuan;
28
Sisa dana, jika disetor tahun berjalan (TA 2019) digunakan MAK
526312 (Belanja Barang untuk bantuan lainnya yang memiliki
karakteristik bantuan pemerintah)jika disetor pada tahun
2020digunakan MAK 423952 (penerimaan kembali belanja barang
tahun anggaran yang lalu) dengan Surat Setoran Bukan Pajak
(SSBP) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN).
Catatan:
1. Dokumen Asli untuk Penerima Bantuan; dan
2. Salinan untuk BLK UPTP Pembina
29
BAB VII
PENUTUP
Jakarta,21Januari2019
Direktur Jenderal,
Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas
30
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN
PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
NOMOR KEP. 16 /LATTAS/I/2019
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PROGRAM
PELATIHAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA SWASTA
(LPKS) TAHUN ANGGARAN 2019
31
NO UPTP PEMBINA PROVINSI KABUPATEN/KOTA
KAB. BOGOR
KAB. KARAWANG
PROVINSI JAWA KAB. BEKASI
BARAT KOTA BEKASI
KOTA DEPOK
KOTA BOGOR
KAB BENGKULU SELATAN
KAB BENGKULU TENGAH
KAB BENGKULU UTARA
KAB KAUR
PROVINSI KAB KEPAHIANG
BENGKULU KAB LEBONG
KAB MUKO-MUKO
KAB REJANG LEBONG
KAB SELUMA
KOTA BENGKULU
KAB TANAH LAUT
2 BBPLK BEKASI KAB KOTABARU
KAB BANJAR
KAB BARITO KUALA
KAB TAPIN
PROVINSI KAB HULU SUNGAI SELATAN
KALIMANTAN KAB HULU SUNGAI TENGAH
SELATAN KAB HULU SUNGAI UTARA
KAB TABALONG
KAB TANAH BUMBU
KAB BALANGAN
KOTA BANJARMASIN
KOTA BANJARBARU
KABUPATEN KEP. SERIBU
KOTA JAKARTA BARAT
PROVINSI DKI KOTA JAKARTA PUSAT
JAKARTA KOTA JAKARTA SELATAN
KOTA JAKARTA TIMUR
KOTA JAKARTA UTARA
KABUPATEN ASAHAN
KABUPATEN BATU BARA
KABUPATEN DAIRI
KABUPATEN DELI SERDANG
PROVINSI KABUPATEN HUMBANG
3 BBPLK MEDAN SUMATERA HASUNDUTAN
UTARA KABUPATEN KARO
KABUPATEN LABUHANBATU
KABUPATEN LABUHANBATU
SELATAN
32
NO UPTP PEMBINA PROVINSI KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN LABUHANBATU
UTARA
KABUPATEN LANGKAT
KABUPATEN MANDAILING NATAL
KABUPATEN NIAS
KABUPATEN NIAS BARAT
KABUPATEN NIAS SELATAN
KABUPATEN NIAS UTARA
KABUPATEN PADANG LAWAS
KABUPATEN PADANG LAWAS
UTARA
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
KABUPATEN SAMOSIR
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
KABUPATEN SIMALUNGUN
KABUPATEN TAPANULI SELATAN
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
KABUPATEN TAPANULI UTARA
KABUPATEN TOBA SAMOSIR
KOTA BINJAI
KOTA GUNUNGSITOLI
KOTA MEDAN
KOTA PADANG SIDIMPUAN
KOTA PEMATANG SIANTAR
KOTA SIBOLGA
KOTA TANJUNG BALAI
KOTA TEBING TINGGI
KABUPATEN BATANGHARI
KABUPATEN BUNGO
KABUPATEN KERINCI
KABUPATEN MERANGIN
KABUPATEN MUARO JAMBI
KABUPATEN SAROLANGUN
PROVINSI JAMBI KABUPATEN TANJUNG JABUNG
BARAT
KABUPATEN TANJUNG JABUNG
TIMUR
KABUPATEN TEBO
KOTA JAMBI
KOTA SUNGAI PENUH
KABUPATEN PANDEGELANG
KABUPATEN LEBAK
PROVINSI
4 BBPLK SERANG KABUPATEN TANGERANG
BANTEN
KABUPATEN SERANG
KOTA TANGERANG
33
NO UPTP PEMBINA PROVINSI KABUPATEN/KOTA
KOTA CILEGON
KOTA SERANG
KOTA TANGERANG SELATAN
KABUPATEN LAMPUNG BARAT
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
KABUPATEN LAMPUNG UTARA
KABUPATEN MESUJI
KABUPATEN PASAWARAN
PROVINSI KABUPATEN PRINGSEWU
LAMPUNG KABUPATEN TANGGAMUS
KABUPATEN TULANG BANWANG
KABUPATEN TULANG BAWANG
BARAT
KABUPATEN WAY KANAN
KABUPATEN PESISIR BARAT
KOTA BANDAR LAMPUNG
KOTA METRO
KABUPATEN OGAN KOMERING
ULU
KABUPATEN OGAN KOMERING
ILIR
KABUPATEN MUARA ENIM
KABUPATEN LAHAT
KABUPATEN MUSI RAWAS
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
KABUPATEN BANYUASIN
KABUPATEN OGAN KOMERING
PROVINSI ULU TIMUR
SUMATERA KABUPATEN OGAN KOMERING
SELATAN ULU SELATAN
KABUPATEN OGAN ILIR
KABUPATEN EMPAT LAWANG
KABUPATEN PENUKAL ABAB
LEMATANG ILIR
KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA
KOTA PALEMBANG
KOTA PAGAR ALAM
KOTA LUBUK LINGGAU
KOTA PRABUMULIH
KABUPATEN BENGKAYANG
PROVINSI KABUPATEN KAPUAS HULU
KALIMANTAN KABUPATEN KAYONG UTARA
BARAT KABUPATEN KETAPANG
KABUPATEN KUBU RAYA
34
NO UPTP PEMBINA PROVINSI KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN LANDAK
KABUPATEN MELAWI
KABUPATEN MEMPAWAH
KABUPATEN SAMBAS
KABUPATEN SANGGAU
KABUPATEN SEKADAU
KABUPATEN SINTANG
KOTA PONTIANAK
KOTA SINGKAWANG
KABUPATEN BATANG
KABUPATEN BLORA
KABUPATEN BREBES
KABUPATEN DEMAK
KABUPATEN GROBOGAN
KABUPATEN JEPARA
KABUPATEN KENDAL
KABUPATEN KUDUS
KABUPATEN PATI
KABUPATEN PEKALONGAN
KABUPATEN PEMALANG
KABUPATEN REMBANG
KABUPATEN SEMARANG
KABUPATEN TEGAL
KOTA PEKALONGAN
KOTA SALATIGA
KOTA SEMARANG
KOTA TEGAL
5 BBPLK SEMARANG
KABUPATEN BANGKALAN
KABUPATEN BANYUWANGI
KABUPATEN BLITAR
KABUPATEN BOJONEGORO
KABUPATEN BONDOWOSO
KABUPATEN GRESIK
KABUPATEN JEMBER
KABUPATEN JOMBANG
PROVINSI JAWA KABUPATEN LAMONGAN
TIMUR KABUPATEN LUMAJANG
KABUPATEN MALANG
KABUPATEN MOJOKERTO
KABUPATEN PAMEKASAN
KABUPATEN PASURUAN
KABUPATEN PROBOLINGGO
KABUPATEN SAMPANG
KABUPATEN SIDOARJO
35
NO UPTP PEMBINA PROVINSI KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN SITUBONDO
KABUPATEN SUMENEP
KABUPATEN TRENGGALEK
KABUPATEN TUBAN
KOTA BATU
KOTA BLITAR
KOTA KEDIRI
KOTA MALANG
KOTA MOJOKERTO
KOTA PASURUAN
KOTA PROBOLINGGO
KOTA SURABAYA
KABUPATEN BOYOLALI
KABUPATEN KARANGANYAR
KABUPATEN KLATEN
KABUPATEN KEBUMEN
KABUPATEN PURWOREJO
KABUPATEN MAGELANG
PROVINSI JAWA KABUPATEN TEMANGGUNG
TENGAH KABUPATEN WONOSOBO
KABUPATEN SRAGEN
KABUPATEN SUKOHARJO
KABUPATEN WONOGIRI
KOTA SURAKARTA
KOTA MAGELANG
6 BLK SURAKARTA KABUPATEN PONOROGO
KABUPATEN PACITAN
KABUPATEN KEDIRI
KABUPATEN NGANJUK
PROVINSI JAWA
TIMUR KABUPATEN TULUNGAGUNG
KABUPATEN MADIUN
KABUPATEN MAGETAN
KABUPATEN NGAWI
KOTA MADIUN
KABUPATEN BANTUL
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
PROVINSI D.I
KABUPATEN KULON PROGO
YOGYAKARTA
KABUPATEN SLEMAN
KOTA YOGYAKARTA
KABUPATEN BANTAENG
KABUPATEN BARRU
PROVINSI
7 BLK MAKASSAR SULAWESI KABUPATEN BONE
SELATAN KABUPATEN BULUKUMBA
KABUPATEN ENREKANG
36
NO UPTP PEMBINA PROVINSI KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN GOA
KABUPATEN JENEPONTO
KABUPATEN KEPULAUAN
SELAYAR
KABUPATEN LUWU
KABUPATEN LUWU TIMUR
KABUPATEN LUWU UTARA
KABUPATEN MAROS
KABUPATEN PANGKAJENE DAN
KEPULAUAN
KABUPATEN PINRANG
KABUPATEN SIDENRENG
RAPPANG
KABUPATEN SINJAI
KABUPATEN SOPPENG
KABUPATEN TAKALAR
KABUPATEN TANA TORAJA
KABUPATEN TORAJA UTARA
KABUPATEN WAJO
KOTA MAKASSAR
KOTA PALOPO
KOTA PAREPARE
KABUPATEN BANGGAI
KABUPATEN BANGGAI
KABUPATEN BANGGAI LAUT
KABUPATEN BUOL
KABUPATEN DONGGALA
PROVINSI KABUPATEN MOROWALI
SULAWESI KABUPATEN MOROWALI UTARA
TENGAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG
KABUPATEN POSO
KABUPATEN SIGI
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
KABUPATEN TOLI-TOLI
KOTA PALU
KABUPATEN MAJENE
KABUPATEN MAMASA
PROVINSI KABUPATEN MAMUJU
SULAWESI BARAT KABUPATEN MAMUJU TENGAH
KABUPATEN MAMUJU UTARA
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
KABUPATEN BOALEMO
KABUPATEN BONE BOLANGO
PROVINSI
GORONTALO KABUPATEN GORONTALO
KABUPATEN GORONTALO UTARA
37
NO UPTP PEMBINA PROVINSI KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN POHUWATO
KOTA GORONTALO
KABUPATEN ACEH BARAT
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
KABUPATEN ACEH BESAR
KABUPATEN ACEH JAYA
KABUPATEN ACEH SELATAN
KABUPATEN ACEH SINGKIL
KABUPATEN ACEH TAMIANG
KABUPATEN ACEH TENGAH
KABUPATEN ACEH TENGGARA
KABUPATEN ACEH TIMUR
KABUPATEN ACEH UTARA
PROVINSI BANDA KABUPATEN BENER MERIAH
8 BLK BANDA ACEH
ACEH KABUPATEN BIREUEN
KABUPATEN GAYO LUES
KABUPATEN NAGAN RAYA
KABUPATEN PIDIE
KABUPATEN PIDIE
KABUPATEN SIMEULUE
KOTA BANDA ACEH
KOTA LANGSA.
KOTA LHOKSEUMAWE
KOTA SABANG
KOTA SUBULUSSALAM
KABUPATEN AGAM
KABUPATEN DHARMASRAYA
KABUPATEN KEPULAUAN
MENTAWAI
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
KABUPATEN PASAMAN
KABUPATEN PASAMAN BARAT
KABUPATEN PESISIR SELATAN
PROVINSI KABUPATEN SIJUNJUNG
9 BLK PADANG SUMATERA
BARAT KABUPATEN SOLOK
KABUPATEN SOLOK SELATAN
KABUPATEN TANAH DATAR
KOTA BUKITTINGGI
KOTA PADANG
KOTA PADANGPANJANG
KOTA PARIAMAN
KOTA PAYAKUMBUH
KOTA SAWAHLUNTO
38
NO UPTP PEMBINA PROVINSI KABUPATEN/KOTA
KOTA SOLOK
KABUPATEN BENGKALIS
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
KABUPATEN KAMPAR
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
KABUPATEN PELALAWAN
PROVINSI RIAU
KABUPATEN ROKAN HILIR
KABUPATEN ROKAN HULU
KABUPATEN SIAK
KABUPATEN KEP. MERANTI
KOTA DUMAI
KOTA PEKANBARU
KABUPATEN BINTAN
KABUPATEN KARIMUN
KABUPATEN KEPULAUAN
PROVINSI ANAMBAS
KEPULAUAN RIAU KABUPATEN LINGGA
KABUPATEN NATUNA
KOTA BATAM
KOTA TANJUNG PINANG
KABUPATEN BOMBANA
KABUPATEN BUTON
KABUPATEN BUTON SELATAN
KABUPATEN BUTON TENGAH
KABUPATEN BUTON UTARA
KABUPATEN KOLAKA
KABUPATEN KOLAKA TIMUR
KABUPATEN KOLAKA UTARA
PROVINSI KABUPATEN KONAWE
10 BLK KENDARI SULAWESI KABUPATEN KONAWE
TENGGARA KEPULAUAN
KABUPATEN KONAWE SELATAN
KABUPATEN KONAWE UTARA
KABUPATEN MUNA
KABUPATEN MUNA BARAT
KABUPATEN WAKATOBI
KOTABAU-BAU
KOTA KENDARI
KABUPATEN BERAU
KABUPATEN KUTAI BARAT
PROVINSI KABUPATEN KUTAI
11 BLK SAMARINDA KALIMANTAN KARTANEGARA
TIMUR KABUPATEN KUTAI TIMUR
KABUPATEN MAHAKAM ULU
39
NO UPTP PEMBINA PROVINSI KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN PASER
KABUPATEN PENAJAM PASER
UTARA
KOTA BALIKPAPAN
KOTA BONTANG
KOTA SAMARINDA
KABUPATEN BARITO SELATAN
KABUPATEN BARITO TIMUR
KABUPATEN BARITO UTARA
KABUPATEN GUNUNG MAS
KABUPATEN KAPUAS
KABUPATEN KATINGAN
KABUPATEN KOTAWARINGIN
PROVINSI BARAT
KALIMANTAN KABUPATEN KOTAWARINGIN
TENGAH TIMUR
KABUPATEN LAMANDAU
KABUPATEN MURUNG RAYA
KABUPATEN PULANG PISAU
KABUPATEN SUKAMARA
KABUPATEN SERUYAN
KOTA PALANGKA RAYA
KABUPATEN BULUNGAN
PROVINSI KABUPATEN MALINAU
KALIMANTAN KABUPATEN NUNUKAN
UTARA KABUPATEN TANA TIDUNG
KOTA TARAKAN
KABUPATEN BOLAANG
MONGONDOW
KABUPATEN BOLAANG
MONGONDOW SELATAN
KABUPATEN BOLAANG
MONGONDOW TIMUR
KABUPATEN BOLAANG
MONGONDOW UTARA
KABUPATEN KEPULAUAN
SANGIHE
PROVINSI KABUPATEN KEPULAUAN SIAU
12 BLK TERNATE
SULAWESI UTARA TAGULANDANG BIARO
KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
KABUPATEN MINAHASA
KABUPATEN MINAHASA SELATAN
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA
KABUPATEN MINAHASA UTARA
KOTA BITUNG
KOTA KOTAMOBAGU
40
NO UPTP PEMBINA PROVINSI KABUPATEN/KOTA
KOTA MANADO
KOTA TOMOHON
KABUPATEN HALMAHERA BARAT
KABUPATEN HALMAHERA
TENGAH
KABUPATEN HALMAHERA UTARA
KABUPATEN HALMAHERA
PROVINSI SELATAN
MALUKU UTARA KABUPATEN KEPULAUAN SULA
KABUPATEN HALMAHERA TIMUR
KABUPATEN PULAU MOROTAI
KABUPATEN PULAU TALIABU
KOTA TERNATE
KOTA TIDORE KEPULAUAN
KABUPATEN ASMAT
KABUPATEN BIAK NUMFOR
KABUPATEN BOVEN DIGOEL
KABUPATEN DEIYAI
13 BLK SORONG PROVINSI PAPUA KABUPATEN DOGIYAI
KABUPATEN INTAN JAYA
KABUPATEN JAYAPURA
KABUPATEN JAYAWIJAYA
KABUPATEN KEEROM
KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
KABUPATEN LANNY JAYA
KABUPATEN MAMBERAMO RAYA
KABUPATEN MAMBERAMO
TENGAH
KABUPATEN MAPPI
KABUPATEN MERAUKE
KABUPATEN MIMIKA
KABUPATEN NABIRE
KABUPATEN NDUGA
KABUPATEN PANIAI
KABUPATEN PEGUNUNGAN
BINTANG
KABUPATEN PUNCAK
KABUPATEN PUNCAK JAYA
KABUPATEN SARMI
KABUPATEN SUPIORI
KABUPATEN TOLIKARA
KABUPATEN WAROPEN
KABUPATEN YAHUKIMO
KABUPATEN YALIMO
KOTA JAYAPURA
41
NO UPTP PEMBINA PROVINSI KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN FAKFAK
KABUPATEN KAIMANA
KABUPATEN MANOKWARI
KABUPATEN MANOKWARI
SELATAN
KABUPATEN MAYBRAT
KABUPATEN PEGUNUNGAN
PROVINSI PAPUA ARFAK
BARAT KABUPATEN RAJA AMPAT
KABUPATEN SORONG
KABUPATEN SORONG SELATAN
KABUPATEN TAMBRAUW
KABUPATEN TELUK BINTUNI
KABUPATEN TELUK WONDAMA
KOTA SORONG
KABUPATEN BURU
KABUPATEN BURU SELATAN
KABUPATEN KEPULAUAN ARU
KABUPATEN MALUKU BARAT
DAYA
KABUPATEN MALUKU TENGAH
PROVINSI KABUPATEN MALUKU TENGGARA
14 BLK AMBON MALUKU KABUPATEN MALUKU TENGGARA
BARAT
KABUPATEN SERAM BAGIAN
BARAT
KABUPATEN SERAM BAGIAN
TIMUR
KOTA AMBON
KOTA TUAL
KABUPATEN BIMA
KABUPATEN DOMPU
KABUPATEN LOMBOK BARAT
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
PROVINSI NUSA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
TENGGARA KABUPATEN LOMBOK UTARA
BARAT KABUPATEN SUMBAWA
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
BLK LOMBOK
15 KOTA BIMA
TIMUR
KOTA MATARAM
KABUPATEN ALOR
KABUPATEN BELU
PROVINSI NUSA KABUPATEN ENDE
TENGGARA KABUPATEN FLORES TIMUR
TIMUR KABUPATEN KUPANG
KABUPATEN LEMBATA
42
NO UPTP PEMBINA PROVINSI KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN MALAKA
KABUPATEN MANGGARAI
KABUPATEN MANGGARAI BARAT
KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
KABUPATEN NGADA
KABUPATEN NAGEKEO
KABUPATEN ROTE NDAO
KABUPATEN SABU RAIJUA
KABUPATEN SIKKA
KABUPATEN SUMBA BARAT
KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA
KABUPATEN SUMBA TENGAH
KABUPATEN SUMBA TIMUR
KABUPATEN TIMOR TENGAH
SELATAN
KABUPATEN TIMOR TENGAH
UTARA
KOTA KUPANG
KABUPATEN BADUNG
KABUPATEN BANGLI
KABUPATEN BULELENG
KABUPATEN GIANYAR
PROVINSI BALI KABUPATEN JEMBRANA
KABUPATEN KARANGASEM
KABUPATEN KLUNGKUNG
KABUPATEN TABANAN
KOTA DENPASAR
43
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN
PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
NOMOR KEP. 16/LATTAS/I/2019
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PROGRAM
PELATIHAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA SWASTA
(LPKS) TAHUN ANGGARAN 2019
44
Format 1
FORMAT SISTEMATIKA PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN PROGRAM PELATIHAN LEMBAGA
PELATIHAN KERJA SWASTA (LPKS)
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Sasaran
Bab V Penutup
45
Lampiran Proposal:
1. Surat permohonan yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Pembinaan
Pelatihan dan Produktivitas Up. Kepala BLK UPTP Pembina;
2. Fotokopi surat izin atau surat keterangan menyelenggarakan pelatihan
kerja dari Dinas yang membidangi urusan ketenagakerjaan atau kantor
pelayanan ijin terpadu di kabupaten/kota yang masih berlaku;
3. Fotokopi Kartu NPWP atas nama lembaga pemohon;
4. Fotokopirekening koran atas nama lembaga pemohon;
5. Fotokopi Surat Keterangan Domisili lembaga pemohon dari kepala desa/
kelurahan setempat yang masih berlaku;
6. Fotokopi akte notaris tentang pendirian lembaga/yayasan/organisasi
kemasyarakatan;
7. Biodata Pimpinan Lembaga disertaiFotokopiKTP;
8. Fotokopi Akreditasi dari LA-LPK;
9. FotokopiVocational Idenfication Number (VIN) atau nomor induk lembaga
pelatihan kerja. Untuk panduan pendaftaran VIN bisa diakses melalui
website http//binalattas.kemnaker.go.id.; dan
10. Rencana Pasca Pelatihan
46
Contoh Halaman Muka/Cover Depan Proposal Bantuan
ProgamPelatihan
LOGO
LEMBAGA
PEMOHON
47
Format 2
SURAT PEMBERITAHUAN PENERIMA BANTUAN
KOP BLK UPTP PEMBINA
Januari2019
Nomor :
Lampiran : -
Hal : Pemberitahuan Lembaga Penerima
Bantuan Program Pelatihan Tahun 2018
Kepada :
Pimpinan lembaga / Yayasan / .............................................
Jln. ..............................................................
Di –
...........................................................
……………………………..
Tembusan;
1. Dirjen Binalattas
2. Kepala dinas yang membidangi ketenagakerjaan di kota/kabupaten
48
Format 3
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN
BANTUAN PROGRAM PELATIHAN
KOP LEMBAGA
( ALAMAT LENGKAP )
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN
BANTUAN PROGRAM PELATIHAN
LEMBAGA PELATIHAN KERJA SWASTA (LPKS)
TAHUN ANGGARAN 2019
Nama :________________________________________________________
Jabatan :Pimpinan (nama lembaga)___________________________
Alamat :________________________________________________________
________________________________________________________
--ttd--
Stempel
Materai Rp.6000,-
TENTANG
PELAKSANAAN BANTUAN PROGRAM PELATIHAN
LEMBAGA PELATIHAN KERJA SWASTA(LPKS)
TAHUN ANGGARAN 2019
Pada hari ini, _____ (5)tanggal _____ (6)bulan _____ (7) tahun Dua ribu
sembilan belas,kami yang bertandatangan di bawah ini :
1. Nama : ________________ (8)
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
yang bertindak untuk dan atas nama ________________ (9), berkedudukan
di ________________ (10), yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
Pasal 1
50
DASAR
(1) Perjanjian Kerja Sama ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari
ditetapkannya Keputusan KPA ________________ (15) Nomor ___________
(16) Tahun 2019 tentang Penetapan Penerima Bantuan Program Pelatihan
LPKS Tahun Anggaran 2019.
(2) Pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini tunduk pada Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Nomor Kep. _______
(17)/LATTAS/I/2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Program Pelatihan
Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Tahun 2019, beserta peraturan
perundang-undangan lainnya yang berlaku.
(3) Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangani oleh PARA PIHAK tanpa ada
unsur paksaan.
Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) Hak dan kewajiban PIHAK KESATU meliputi:
a. berhak membuat ketentuan penggunaan bantuanuntuk pelaksanaan
kegiatan Bantuan Program Pelatihan LPKS Tahun Anggaran 2019
serta menyampaikannya kepada PIHAK KEDUA;
b. berhak menerima laporan penggunaan Bantuan Program Pelatihan
LPKS Tahun Anggaran 2019 dari PIHAK KEDUA;
c. berhak melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan
penggunaan Bantuan Program Pelatihan LPKS Tahun Anggaran
2019 yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA;
d. berhak menolak atau mengembalikan laporan penggunaan Bantuan
Program Pelatihan LPKS Tahun Anggaran 2019 kepada PIHAK
KEDUA apabila ternyata kegiatan bantuan tersebut tidak sesuai
dengan standar minimal pelaporan yang telah ditentukan;
e. berhak menghentikan bantuan jika penerima bantuan tidak
melaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis penggunaan Bantuan
Program Pelatihan LPKS Tahun Anggaran 2019;
f. wajib membayar nilai bantuan yang telah ditetapkan apabila PIHAK
KEDUA telah memenuhi semua persyaratan pencairan;
g. wajib mentaati semua ketentuan yang berlaku dalam Keputusan
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Program Pelatihan Lembaga Pelatihan Kerja
Swasta (LPKS) Tahun 2019.
(2) Hakdan kewajiban PIHAK KEDUA meliputi:
a. berhak menerima bantuan sesuai dengan Keputusan Kuasa
51
Pengguna Anggaranyang telah ditetapkan.
b. wajib mengelola Bantuan Program Pelatihan LPKS Tahun 2019yang
diterima dari PIHAK KESATU secara efisien, efektif, dan akuntabel
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. wajib melaksanakan kegiatan Bantuan Program Pelatihan LPKS
Tahun 2019 sesuai dengan Petunjuk Teknis;
d. wajib melaporkan hasil kegiatan kepada PIHAK KESATU paling
lambat 5 (lima) hari setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
Pasal 3
NILAI BANTUAN
(1) Nilai Bantuan Program Pelatihan LPKS Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp. 50.000.000(lima puluh juta rupiah).
(2) Nilai Bantuan Program Pelatihan LPKS Tahun Anggaran 2019
sebagaimana tercantum pada ayat (1) sesuai dengan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) ________________ (18).
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
(1) Pekerjaan Bantuan Program Pelatihan LPKS Tahun Anggaran
2019dilaksanakan dalam jangka waktu sesuai program pelatihan yang
telah ditetapkan.
(2) Masa pelaksanaan pekerjaan dihitung sejak tanggal Perjanjian Kerja
Sama ditetapkan.
Pasal 5
TATA CARA DAN SYARAT PENCAIRAN
(1) Pencairan bantuan dilakukan secara langsung dari rekening kas negara
ke rekening PIHAK KEDUA melalui mekanisme Pembayaran Langsung
(LS).
(2) Mekanisme pencairan anggaran bantuan kepada PIHAK KEDUA
dilakukan dengan 2 (dua) tahap.
(3) PIHAK KESATU akan mencairkan bantuan tahap pertama sebesar 70%
dari keseluruhan anggaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a. telah ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama ini oleh PARA PIHAK;
b. rincian Rencana Penggunaan Dana Bantuan (RPDB) yang
ditandatangani oleh PIHAK KEDUA dan disetujui oleh PIHAK
KESATU;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
52
d. surat kesanggupan penerima bantuan menggunakan bantuan
program pelatihan LPKS sesuai rencana yang telah disepakati;
e. surat pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Program Pelatihan
LPKS Tahun Anggaran 2019 untuk menyetorkan sisa dana yang
tidak digunakan ke Kas Negara melalui ______________ (19).
(4) PIHAK KESATU akan mencairkan bantuan tahap kedua sebesar 30% dari
keseluruhan anggaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a. PIHAK KEDUA telah mempergunakan bantuan sekurang-kurangnya
80% dari nilai bantuan tahap pertama;
b. PIHAK KEDUA menyampaikan laporan pertanggungjawaban
penggunaan bantuan tahap pertama;
c. PIHAK KEDUA menyusun dokumen sebagaimana dokumen yang
diperlukan untuk pencairan tahap pertama.
Pasal 6
KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN
(1) PIHAK KEDUA siap dan sanggup melaksanakan Bantuan Program
Pelatihan LPKS Tahun Anggaran 2019 sesuai Surat Keputusan Kuasa
Pengguna Anggaran ________________ (20);
(2) PIHAK KEDUA melaksanakan Bantuan Program Pelatihan LPKS Tahun
Anggaran 2019 sesuai Petunjuk Teknis Bantuan Program Pelatihan
Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Tahun 2019.
Pasal 7
SISA DANA BANTUAN
(1) PIHAK KEDUA siap dan sanggup menyetorkan sisa dana bantuan ke kas
negara jika sudah tidak digunakan melalui ________________ (21);
(2) Jika disetor tahun berjalan digunakan MAK526312 (Belanja Barang untuk
bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah)
denganSurat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB), jika disetor pada
tahun 2020 digunakan MAK 423952 (penerimaan kembali belanja barang
tahun anggaran yang lalu) dengan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)
sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN)
Pasal 8
PERSELISIHAN
Dalam hal terjadi perselisihan antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA,
maka PIHAK KESATU dapat meminta Inspektorat Jenderal Kementerian
Ketenagakerjaan dan/atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
untuk dilakukan penyelesaian perselisihan.
Pasal 9
53
SANKSI
(1) Jika terindikasi kesalahan administratif maka akan dilaporkan Kepada
Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan untuk dilakukan Audit
Dengan Tujuan Tertentu.
(2) Jika pelanggarannya bersifat indikasi tindak pidana dan/atau perdata,
penerima bantuan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
(3) Jika pelanggarannya bersifat administratif maka penerima bantuan
dikenakan sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan
sejenis sampai batas waktu yang tidak ditentukan oleh Dirjen Pembinaan
Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan;
(4) PIHAK KEDUA siap menggembalikan dana bantuan jika tidak dapat
mempertanggungjawabkan sesuai dengan Petunjuk Teknis.
Pasal 10
LAPORAN
(1) PIHAK KEDUA siap dan sanggup memberikan laporan penggunaan dana
berdasarkan rencana penggunaan dana yang disetujui kepada PIHAK
KESATU.
(2) PIHAK KEDUA siap dan sanggup membuat laporan pertanggungjawaban
kepada PIHAK KESATU setelah pekerjaan selesai.
Pasal 11
FORCE MAJEURE
(1) PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau
kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian
ini, yang disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan
PARA PIHAK yang digolongkan sebagai force majeure.
(2) Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) antara lain:
a. adanya bencana alam seperti gempa bumi, topan, banjir atau hujan
terus menerus, wabah penyakit, adanya perang, peledakan, sabotase,
revolusi, pemberontakan, huru-hara;
b. adanya tindakan pemerintahan dalam bidang ekonomi dan moneter
yang secara nyata berpengaruh terhadap pelaksanaan perjanjian ini.
(3) Keadaanforce majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (2)perjanjian ini
tidak menghapuskan atau mengakhiri perjanjian ini. Setelah keadaan
force majeure berakhir dan kondisi fasilitas penunjang kegiatan masih
dapat dipergunakan, PARA PIHAK akan melanjutkan kerjasama sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini.
54
(4) Apabila terjadi force majeure maka salah satu pihak yang lebih dahulu
mengetahui wajib memberitahukan kepada pihak lainnya selambat-
lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya force
majeure.
Pasal 12
KETENTUAN LAIN-LAIN
(1) Perubahan pada Perjanjian Kerja Sama ini hanya dapat dibuat setelah
melalui konsultansi dan mendapat persetujuan secara tertulis dari PARA
PIHAKdan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian Kerja
Sama ini sesuai dengan petunjuk teknis.
(2) PerjanjianKerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermaterai
cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum tetap.
(3) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku terhitung sejak ditandatangani oleh
PARA PIHAK.
--ttd-- --ttd—
Stempel
Materai 6.000
________________ (23) ________________ (26)
________________ (24) ________________ (27)
MENGETAHUI,
Kuasa Pengguna Anggaran
________________ (28)
--ttd--
Stempel
________________ (29)
________________ (30)
55
PETUNJUK PENGISIAN
PERJANJIAN KERJA SAMA
NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi dengan nama BLK UPTP Pembina
(2) Diisi dengan nama LPKS
(3) Diisi dengan nomor surat perjanjian kerja sama BLK UPTP Pembina
(4) Diisi dengan nomor surat perjanjian kerja sama LPKS
(5) Diisi dengan nama hari perjanjian kerja sama
(6) Diisi dengan tanggal perjanjian kerja sama
(7) Diisi dengan bulan perjanjian kerja sama
(8) Diisi dengan nama PPK
(9) Diisi dengan nama BLK UPTP Pembina
(10) Diisi dengan alamatBLK UPTP Pembina
(11) Diisi dengan nama pimpinan LPKS
(12) Diisi dengan nama jabatan pimpinan LPKS
(13) Diisi dengan nama LPKS
(14) Diisi dengan alamatLPKS
(15) Diisi dengan nama BLK UPTP Pembina
(16) Diisi dengan nomor SK KPA tentang penetapan penerima bantuan
(17) Diisi dengan nomor SK Dirjen Binalattas tentang petunjuk teknis
bantuan program pelatihan LPKS
(18) Diisi dengan nama BLK UPTP Pembina
(19) Diisi dengan nama BLK UPTP Pembina
(20) Diisi dengan nama BLK UPTP Pembina
(21) Diisi dengan nama BLK UPTP Pembina
(22) Diisi dengan nama BLK UPTP Pembina
(23) Diisi dengan nama pejabat PPK
(24) Diisi Nomor Induk Pegawai pejabat PPK
(25) Diisi dengan nama LPKS
(26) Diisi dengan nama pimpinan
(27) Diisi dengan nama jabatan pimpinan LPKS
(28) Diisi dengan nama BLK UPTP Pembina
(29) Diisi dengan nama pejabat KPA BLK UPTP Pembina
(30) Diisi Nomor Induk Pegawai pejabat KPA BLK UPTP Pembina
56
Format 5
CONTOH RENCANA PENGGUNAAN DANA BANTUAN (RPDB)
TAHAP I/II
KOP LEMBAGA
( ALAMAT LENGKAP )
57
Format 6
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
KOP LEMBAGA
............................................................ (14)
............................................................ (15)
Meterai
Rp. 6000,-
............................................................ (16)
58
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan program pelatihan
Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan program
(2)
pelatihan
(3) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan program pelatihan
Diisi nomordantanggalSuratKeputusanPenetapanPenerimaprogram
(4)
pelatihan
(5) Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama
Diisi dengan nilai bantuan program pelatihan berdasarkan Surat
(6)
Keputusan atau Perjanjian Kerja Sama
(7) Diisi dengan bulan dan tahun
Diisi dengan tahap I atau tahap II bantuan program pelatihan LPKS
(8)
yang telah diterima
Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan program pelatihan
(9)
yang telah diterima
Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan program pelatihan
(10)
yang telah diterima
Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan program pelatihan
(11)
yang telah di pergunakan
Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan program pelatihan
(12)
yang belum di pergunakan
Diisi dengan persentase bantuan program pelatihan yang belum
(13) di pergunakan Jumlah pada angka 13 dibagi dengan jumlah pada
angka 12 dikali 100%)
(14) Diisi dengan nama kota, tanggal dan tahun SPTB ditandatangani
(15) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan program pelatihan
Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan program
(16)
pelatihan
59
Format 7
KUITANSI
KOP LEMBAGA
( ALAMAT LENGKAP )
KUITANSI
Nomor : _______________________
_______________________________________________
____________,______________2019
Mengetahui dan Yang menerima,
mengesahkan,
PPK BLK UPTP Pembina Pimpinan ___________
(nama lembaga)
--ttd--
Stempel --ttd--
Stempel
Materai Rp.6000,-
Nama PPK
NIP. (Nama Lengkap dan Jelas)
60
Format8
KOP LEMBAGA
Pada hari ini dengan ini ______ (2) tanggal ______ (3) bulan ______ (4) tahun
2019, yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : __________________(5)
Jabatan : __________________ (6)
Alamat : __________________ (7)
menyatakan sebagai berikut:
............................................................ (13)
............................................................ (14)
ttd
Cap dan stempel
............................................................ (15)
61
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN
NO URAIAN ISIAN
(10) Diisi dengan jumlah angka dan huruf nilai bantuan yang diterima
sesuai dengan Surat Keputusan atau Perjanjian Kerja Sama
(11) Diisi dengan tanggal pembuatan Laporan Kemajuan Penyelesaian
Pekerjaan
(12) Diisi dengan persentase kemajuan penyelesaian pekerjaan
62
Format 9
KOP LEMBAGA
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BANTUAN PROGRAM PELATIHAN LPKS
63
dituntut penggantian kerugian Negara dimaksud sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
............................................................ (12)
............................................................ (13)
Meterai
Rp. 6000,-
............................................................ (14)
64
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BANTUAN PROGRAM PELATIHAN
NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan program pelatihan
Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan program
(2)
pelatihan
(3) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan program pelatihan
Diisi nomordantanggalSuratKeputusanPenetapanPenerimaprogram
(4)
pelatihan
(5) Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama
Diisi dengan nilai bantuan program pelatihan berdasarkan Surat
(6)
Keputusan atau Perjanjian Kerja Sama
Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan program pelatihan
(7)
yang telah diterima
Diisi dengan jumlah angka dan huruf total bantuan program
(8)
pelatihan yang telah dipergunakan
Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan program pelatihan
(9)
yang belum dipergunakan
Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan program pelatihan
(10)
yang telah dipergunakan
Diisi dengan sisa jumlah angka dan huruf bantuan program
(11) pelatihan yang telah disetor ke Kas Negara, jumlah sama seperti
angka 9)
(12) Diisi dengan nama kota, tanggal dan tahun SPTB ditandatangani
(13) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan program pelatihan
Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan program
(14)
pelatihan
65
Format 10
KOP LEMBAGA
Pada hari ini dengan ini ______ (2) tanggal ______ (3) bulan ______ (4) tahun 2019,
yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : __________________(5)
Jabatan : __________________ (6)
Alamat : __________________ (7)
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. Nama : __________________(8)
NIP : __________________(9)
Jabatan : __________________ (10)
Alamat : __________________ (11)
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
dengan ini menyatakan sebagai berikut:
66
4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUAmenerima dari PIHAK KESATU berupa ______ (18)dengan nilaiRp.
______ (______) (19).
5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negarasebesar
Rp. ______ (______) (20) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN)terlampir. *
)
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandatangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
67
PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN
NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi dengan nomor Berita Acara Serah Terima (BAST)
(2) Diisi dengan hari pembuatan BAST
(3) Diisi dengan tanggal pembuatan BAST
(4) Diisi dengan bulan pembuatan BAST
(5) Diisi dengan nama pimpinan / ketua/ kepala lembaga penerima
Bantuan
(6) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(7) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan
(8) Diisi dengan nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
(9) Diisi dengan NIP PPK
(10) Diisi dengan nama Satker pemberi bantuan
(11) Diisi alamat Satker pemberi bantuan
(12) Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Keputusan pemberian
bantuan
(13) Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama pemberian
bantuan
(14) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang
diterima
(15) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah
dipergunakan
(16) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak
dipergunakan
Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah
(17)
dipergunakan
(18) Diisi dengan nama pekerj aan yang dilaksanakan penerima bantuan
(19) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah
di pergunakan
(20) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak
dipergunakan (jumlah sama seperti angka 16)
(21) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(22) Diisi dengan nama pimpinan / ketua/ kepala lembaga penerima
bantuan
(23) Diisi dengan nama Satker pemberi bantuan
(24) Diisi dengan nama PPK Satker pemberi bantuan
(25) Diisi dengan NIP PPK Satker pemberi bantuan
68
Format 11
KERANGKA LAPORAN TEKNIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Pelaksanaan
C. Maksud dan Tujuan
D. Sasaran
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Peserta Pelatihan
B. Waktu Pelaksanaan
C. Tempat Pelaksanaan
D. Program Pelatihan dan Kurikulum
E. Instruktur/Narasumber
BAB III PEPRMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT
A. Permasalahan
B. Analisis Masalah dan Tindak Lanjut
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN:
1. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Bantuan Program Pelatihan
2. Surat Pemberitahuan Penerimaan Bantuan
3. Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pekerjaan
4. Surat Perjanjian Kerja Sama (PKS)
5. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
6. Surat Keputusan Penyelenggaraan Pelatihan (Asli)
7. Program Pelatihan
8. Jadwal Pelaksanaan Pelatihan
9. Biodata Peserta, Instruktur/Tenaga Pengajar dan Penyelenggara
10. Daftar Hadir Peserta (Asli)
11. Daftar Hadir Instruktur (Asli)
12. Daftar Penggunaan Bahan Pelatihan
13. Daftar Nilai Peserta
14. Fotokopi Sertifikat Pelatihan Peserta
15. Rencana Penempatan Lulusan Peserta
16. Dokumentasi Foto pada saat Pembukaan, Pelaksanaan dan Penutupan
Pelatihan.
17. Rencana Anggaran Biaya (RAB) (Asli)
18. Rincian Laporan Keuangan dengan Melampirkan Kuitansi, Bon dan Lainnya
(penggunaan meterai sesuai dengan ketentuan)
19. Surat Setor Pajak (SSP) (Asli)
69
Format 12
CONTOH SK PENYELENGGARAAN PELATIHAN
KOP LEMBAGA
PENERIMA BANTUAN
SURAT KEPUTUSAN
NOMOR ...............................
TENTANG
KEJURUAN..............
PIMPINAN ………………......................................
70
5. Surat Perjanjian Kerjasama (PKS) No........../......../...../ 2019
dan Nomor ...................... tanggal .................. 2019 tentang
Pelaksanaan Bantuan Program Pelatihan Lembaga
Pelatihan Kerja Swasta Tahun 2019;
M E M U T U S K A N:
Ditetapkan di ……………………
Pada tanggal …………………. 2019
Pimpinan
LPK ………………..
T a n d a t a n ga n & s t e m p e l
______________________________
71
Lampiran …
Surat Keputusan Kepala LPK ………….
Nomor : .......................
Tanggal :.....................
Jabatan Dalam
NO. NAMA Instansi
Tim
1. Hartanto, SH Pelaksana
2. Lintang Wibisono, ST Pelaksana
3. Brahmana, Amd Instruktur
4. Normalasari, ST Instruktur
…………………………..
72
Lampiran ….
Surat Keputusan Kepala LPK ………….
Nomor : .....................................
Tanggal :.....................
Tempat/ Pendidikan
No. Nama Keterangan
Tgl Lahir Terakhir
Peserta
1. Aliando Putra Jakarta, 2 Agustus 1983 MA
Peserta
2. Rahmawati Jakarta, 2 Juli 1983 SD
3. Anissa Jakarta, 2 Juni 1983 SD Peserta
4. Suryadarma Ali Jakarta, 2 Juli 1983 MTs Peserta
5. Gumilang Jakarta, 2 Maret 1983 SMP Peserta
6. Kirani Ramadan Jakarta, 1 Agustus 1983 SMP Peserta
7 Beni Jakarta, 2 Agustus 1983 SMP Peserta
8 Zakarya Jakarta, 9 Agustus 1983 SD Peserta
9 Dedy Wahyudin Bandung, 2 Agustus SD Peserta
1983
10 Mufti Cirebon, 2 Maret 1983 SMA Peserta
11 Wardah Subang, 5 Agusrus 1983 SD Peserta
12 Ramses Bogor, 2 Agusrus 1983 MTs Peserta
13 Khairunissa Depok, 2 Maret 1983 MA Peserta
14 Chika Bogor, 2 Agustus 1983 SD Peserta
15 Asmiranda Jakarta, 2 Maret 1983 SMK Peserta
16 Rafi Ahmad Jakarta, 2 Agustus 1983 SD Peserta
T a n d a t a n ga n & s t e m p e l
__________________________
73
Format 13
CONTOH SK PENUTUPAN PELATIHAN
KOP LEMBAGA
SURAT KEPUTUSAN
NO.
TENTANG :
74
Angkatan I
c. Apabila ternyata dikemudian hari terdapat kekeliruan,
maka keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Dikeluarkan di : …………………
Pada tanggal : ………. 2019
KEPALA
BLK Komunitas…………….
………………………………
NIP. 19610605 198803 1 001
75
Lampiran …
Surat Keputusan Kepala LPKS ……….………….
Nomor : .......................
Tanggal :.....................
Jabatan Dalam
NO. NAMA Instansi Honorarium
Tim
…………………………..
76
Lampiran ….
Surat Keputusan LPKS ……………….
Nomor : ...........................................
Tanggal :...........................................
Tempat/ Pendidikan
No. Nama Keterangan
Tgl Lahir Terakhir
Peserta
1. Aliando Putra Jakarta, 2 Agustus 1983 SD
Peserta
2. Rahmawati Jakarta, 2 Juli 1983 SD
3. Anissa Jakarta, 2 Juni 1983 SD Peserta
4. Suryadarma Ali Jakarta, 2 Juli 1983 SMP Peserta
5. Gumilang Jakarta, 2 Maret 1983 SMP Peserta
6. Kirani Ramadan Jakarta, 1 Agustus 1983 SMP Peserta
7 Beni Jakarta, 2 Agustus 1983 SMP Peserta
8 Zakarya Jakarta, 9 Agustus 1983 SD Peserta
9 Dedy Wahyudin Bandung, 2 Agustus SD Peserta
1983
10 Mufti Cirebon, 2 Maret 1983 SMA Peserta
11 Wardah Subang, 5 Agusrus 1983 SD Peserta
12 Ramses Bogor, 2 Agusrus 1983 MTs Peserta
13 Khairunissa Depok, 2 Maret 1983 MA Peserta
14 Chika Bogor, 2 Agustus 1983 SD Peserta
15 Asmiranda Jakarta, 2 Maret 1983 SMK Peserta
16 Rafi Ahmad Jakarta, 2 Agustus 1983 SD Peserta
PimpinanLPKS ………………..
__________________________
77
Format 14
CONTOH PROGRAM PELATIHAN
1. Nama Pelatihan :
Service Sepeda Motor Injeksi
2. Kode Program Pelatihan :
-
3. Jenjang Program Pelatihan :
Non Jenjang
4. Tujuan Pelatihan :
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta kompeten
menservis sepeda motor injeksi sesuai SOP di
tempat kerjanya.
5. Perkiraan Waktu Pelatihan : 240 Jam Pelatihan (@ 45 menit)
6. Persyaratan Peserta Pelatihan :
6.1 Jenis Kelamin : Pria – Wanita
6.2 Umur : Minimal 17 Tahun
6.3 Kesehatan : Sehat Jasmani – Rohani
7. Persyaratan Instruktur :
7.1 Pendidikan Formal : Minimal SLTA
7.2 Kompetensi Metodologi : Bersertifikat Metodologi/Akta 4
7.3 Kompetensi Teknis : Memiliki Kompetensi Teknis di bidang atuomotive
7.4 Kesehatan : Sehat Jasmani - Rohani
8. Kurikulum
WAKTU
NO MATERI PELATIHAN KODE UNIT PELATIHAN (JP)
PT KT Jumlah
I. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI
1.1 Mengikuti Prosedur
Keselamatan, Kesehatan Kerja OTO.SM01.001.01 2 4 6
dan Lingkungan
1.2 Menggunakan dan Memelihara
OTO.SM01.006.01 5 10 15
Alat Ukur
1.3 Melepas Kepala Silinder, Menilai
Komponen-Komponennya Serta OTO.SM02.003.01 5 10 15
Merakit Kepala Silinder
1.4 Memperbaiki dan Melakukan
Overhaul Komponen Sistem OTO.SM02.007.01 5 10 15
Bahan Bakar Bensin
1.5 Melakukan Overhaul Engine
dan Menilai Komponen-
Komponennya, Memeriksa OTO.SM02.008.01 5 10 15
Toleransi Serta Melakukan
Prosedur Pengujian yang Sesuai
1.6 Melakukan Overhaul Kopling
Manual dan Otomatik Berikut OTO.SM02.011.01 5 10 15
Komponen-Komponennya
78
Transmisi Manual
1.8 Merakit dan Memasang Sistem
Rem Berikut Komponen- OTO.SM02.015.01 5 10 15
Komponennya
1.9 Memeriksa Sistem Suspensi OTO.SM02.019.01 5 10 15
1.10 Mengganti Rantai / Chain OTO.SM02.025.01 5 10 15
1.11 Memperbaiki Sistem Starter OTO.SM02.030.01 5 10 15
1.12 Memperbaiki Sistem
OTO.SM02.031.01 5 12 15
Pengisian
1.13 Memasang, Menguji dan
Memperbaiki Sistem OTO.SM02.032.01 5 12 15
Penerangan dan Wiring
1.14 Memperbaiki Sistem
OTO.SM02.033.01 5 12 15
Pengapian
1.15 Memelihara dan
Memperbaiki Sistem OTO.SM03.004.01 5 12 15
Manajemen Engine
Jumlah I - 72 152 224
II. KELOMPOK NON-UNIT
KOMPETENSI
2.1 Soft Skills - 4 12 16
Jumlah II - 4 12 16
Jumlah I dan II 76 164 240
Keterangan :
PT : Pengetahuan
KT : Keterampilan
79
Format 15
CONTOH DAFTAR HADIR PESERTA
Program Pelatihan :
Tanggal Pelaksanaan : …………………s/d…………….2019
Jumlah Jam Pelatihan : ............. JP
Jumlah Peserta : 16 orang
16
Keterangan :
………………, ……………. 2019
S : Sakit Instrtukur
I : Ijin
A : Alpa
__________________________
80
Format 16
CONTOH DAFTAR HADIR INSTRUKTUR
Program Pelatihan :
Tanggal Pelaksanaan : …………………s/d…………….2019
Jumlah Jam Pelatihan : ..............JP
Jumlah Peserta : 16 orang
16
Penanggung Jawab
……………………………………………
81
Format 17
KOP LPKS
JADWAL PELATIHAN
SENIN / 25-03-2019 SELASA / 26-03-2019 RABU / 27-03-2019 KAMIS / 28-03-2019 JUMAT / 29-03-2019
NO WAKTU MATA
MATA PELAJARAN I/P I/P MATA PELAJARAN I/P MATA PELAJARAN I/P MATA PELAJARAN I/P
PELAJARAN
1 08.00 - 08.45 M.74100.009.02 BD M.74100.009.02 BD M.74100.009.02 JN M.74100.009.02 BD M.74100.009.02 BD
2 08.45 - 09.30 - " - - " - - " - - " - - " -
3 09.30 - 10.15 - " - - " - - " - - " -
10.15 - 10.30 ISTIRAHAT
4 10.30 - 11.15 M.74100.009.02 BD M.74100.009.02 BD M.74100.009.02 JN M.74100.009.02 BD M.74100.009.02 BD
5 11.15 - 12.00 - " - - " - - " - - " - - " -
12.00 - 13.00 ISHOMA
6 13.00 - 13.45 M.74100.009.02 BD M.74100.009.02 BD M.74100.009.02 JN M.74100.009.02 BD M.74100.009.02 BD
7 13.45 - 14.30 - " - - " - - " - - " - - " -
8 14.30 - 15.15 - " - - " - - " -
15.15 - 15.30 ISTIRAHAT
9 15.30 - 16.15 M.74100.009.02 BD M.74100.009.02 BD M.74100.009.02 JN M.74100.009.02 BD M.74100.009.02 BD
10 16.15 - 17.00 - " - - " - - " - - " - - " -
_________________________ ______________________
82
Format 18
JUMLAH JAM
NAMA PELAKSANAAN JAM LATIHAN PADA TANGGAL
NO MATA LATIHAN LATIHAN
INSTRUKTUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 T P JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mengaplikasikan Prinsip Dasar
10 10 20 20
1 Desain
Joni Menerapkan Design Brief 10 10 10 10 20
Mengoperasikan Perangkat Lunak
10 10 10
Desain
Menerapkan Prinsip Dasar
2 Budi 10 10 10
Komunikasi
Mengoperasikan Perangkat Lunak
10 10 10 10 10 30 40
Desain
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10 10 10 10 0 0 10 10 10 10 10 0 0 40 60 100
T = Teori
P = Praktik Pimpinan LPKS ________ Instruktur
_________________________ ______________________
83
Format 19
CONTOH FORMULIR TANDA TERIMA PERLENGKAPAN PESERTA
Kejuruan :
Program Pelatihan :
Tanggal Pelaksanaan : …………………s/d…………….2019
Perlengkapan yg diterima : Buku catatan, Ballpoint, Pensil, Penghapus
& Map Folder
2 Reynaldi
2
3
3 Wiwi Ameliani
4 Putra Hidayat
4
5
5 Jihan Nurhaliza
Muhammad Rezkyawan
6
Nur 6
7
7 Nila Karmila Saleh
10 Andi Anita
10
11
11 Nur Hasanah
16 Uni Andriani
16
……………………… ………………………..
84
Format 20
CONTOH FORMULIR TANDA TERIMA KONSUMSI PESERTA
Kejuruan :
Program Pelatihan :
Tanggal Pelaksanaan : …………………s/d…………….2019
Perlengkapan yg diterima : Buku catatan, Ballpoint, Pensil, Penghapus
& Map Folder
2 Reynaldi
2
3
3 Wiwi Ameliani
4 Putra Hidayat
4
5
5 Jihan Nurhaliza
Muhammad Rezkyawan
6
Nur 6
7
7 Nila Karmila Saleh
10 Andi Anita
10
11
11 Nur Hasanah
16 Uni Andriani
16
……………….., …………………. 2019
Pimpinan LPKS ………… Instruktur
……………………… ………………………..
85
Format 21
CONTOH DAFTAR PENGGUNAAN BAHAN PELATIHAN
Keterangan :
1. OTO.SM01.001.01 : Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja
dan Lingkungan
2. OTO.SM01.006.01 : Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur
3. OTO.SM02.003.01 : Melepas Kepala Silinder, Menilai Komponen-
Komponennya Serta Merakit Kepala Silinder Instruktur
4. OTO.SM02.007.01 : Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen
Sistem Bahan Bakar Bensin
…………………………….
86
Format 22
CONTOH FORMULIR DAFTAR NILAI AKHIR
DAFTAR NILAI AKHIR
Kejuruan :
Program Pelatihan :
Tanggal Pelaksanaa : …………………………………,……………………… 2019
NILAI
87
Format 23
FORMULIR TANDA TERIMA SERTIFIKAT
2 Reynaldi
2
3
3 Wiwi Ameliani
4 Putra Hidayat
4
5
5 Jihan Nurhaliza
Muhammad Rezkyawan
6
Nur 6
7
7 Nila Karmila Saleh
10 Andi Anita
10
11
11 Nur Hasanah
16 Uni Andriani
16
……………….., …………………. 2019
……………………… ……………………..
88
Format24
CONTOH RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN
I KEGIATAN PERSIAPAN
1 Persiapan pelaksanaan
Pembentukan tim
2 pelaksanaan
Persiapan materi dan
3 administrasi
PELAKSANAAN
II PELATIHAN
1 Pembukaan pelatihan
2 Pelatihan
3 Penutupan Pelatihan
Jakarta, 2019
Penanggung Jawab
Tanda tangan &stempel
(-----------------------------------)
89
Format25
CONTOH SERTIFIKAT PELATIHAN
Depan
Logo
Nama : ………………….
Tempat Tanggal Lahir : …………………
Nomor Induk : ………………....
Kejuruan : ……………………..
……………,………………………..
Foto 3 x 4 Kepala
……………………………………
Belakang
UNIT-UNIT KOMPETENSI
Kejuruan : ………………
NO UNIT KOMPETENSI
1.
2.
3.
4.
5.
……………,………………………..
Lembaga Pelatihan Kerja
………………………………………
Kepala
90
Format 26
CONTOH SSP
91